Professional Documents
Culture Documents
4.3.4 Kebijakan Perdagangan Bebas Sementara itu untuk koefisien Kebijakan Perdagangan Bebas (POL
t
dengan memberlakukan kebijakan perdagangan bebas, ceterisparibus, maka akan menaikkan net ekspor pertanian Indonesia sebesar 3.59 juta US$.Kebijakan
perdagangan bebas jelas akanberdampak baik disisi ekspor maupuan impor.Namun hal tersebut tidak menjadi masalah jikaekspor lebih tinggi dibandingkan dengan impor,tetapi akan
menjadi masalah jika yang terjadiadalah impor lebih besar dibandingkan denganekspor.Selama kurun waktu 19 tahun tingkat eksporkomoditi pertanian Indonesia terus
meningkat,begitu juga dengan impor komoditi pertanian,tetapi tingkat pertumbuhan ekspor masih jauhlebih tinggi dibandingkan dengan impor. Apalagidisaat kebijakan
perdagangan bebas dalamwadah AFTA diberlakukan. Seperti yang terlihatdalam gambar 4.4. 4.4 Pembahasan Dari penjelasan di atas kita telah dapat mengetahui bahwa dengan
diberlakukannyakebij akan perdagangan bebas ternyata membawa dampak positif, yaitu dapat meningkatkanekspor produk pertanian Indonesia, sehingga net ekspor pertanian Indonesia selalu
meningkatsejak diberlakukannya kebijakan perdagangan bebas AFTA pada tahun 2003.Namun dari lima komoditas pangan utama tidak semuanya menjadi unggulan. Tabel
21
yang dijadikan sawah merupakan lahan yangterluas, hampir 47.800.000 ha, dan ini merupakan lahan yang terluas untuk kawasan ASEAN.Selain padi, Indonesia juga unggul untuk komoditas
jagung dan kedelai. Adapun yang menjadipangsa pasar utama produk pertanian Indonesia adalah Singapur, Malaysia, Thailand danFilipina. Sedangkan untuk ketela dan gula
Indonesia ternyata kalah dari negaranegara mitra.Untuk komoditas ketela Indonesia kalah dengan negara Thailand dan untuk komoditas gulaIndonesia masih kalah jauh dengan
negara Filipina, Thailand, Vietnam dan Myanmar. KarenanyaIndonesia sering kali mengimpor komoditas tersebut. Bahkan volume impor Indonesia untukkomoditas gula
masih sangat tinggi setiap tahunnya.Berdasarkan fakta diatas, ada baiknya jika Indonesia menspesialisasikan produkpertaniannya untuk komoditas padi, jagung dan
kedelai. Apalagi permintaan akan komoditastersebut sangat tinggi, khususnya untuk kawasan ASEAN, sehingga Indonesia dapatmeningkatkan volume ekspornya setiap tahun.
Sedangkan untuk komoditas gula dan ketela adabaiknya jika Indonesia mengimpornya dari negara mitra, karena produktivitas Indonesia untukkomoditas gula dan ketela masih
rendah. Hal ini didasarkan oleh teori Heckser-Ohlin yangmengemukakan bahwa suatu negara melakukan perdagangan internasional karena adanyaperbedaan endowment
. Negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif lebih banyak danmurah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi dan mengeksporbarangny
a. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negaratersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka dan mahal
dalam memproduksinya.
22
Bab V Kesimpulan
Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan memberlakukan kebijakan perdagangan bebas,maka akan berdampak terhadap pertumbuhan ekspor dan impor komoditas
pertanian Indonesia.Laju pertumbuhan ekspor komoditi pertanian Indonesia tumbuh lebih cepat dibandingkan denganlaju pertumbuhan impor selama periode
kebijakan perdagangan bebas diberlakukan. Denganbegitu tingginya laju pertumbuhan ekspor, maka Indonesia memperoleh keuntungan (gains fromtrade), sehingga
dapat menciptakan surplus dalam neraca perdagangan yang berdampakterhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia secara makro. Temuan ini sesuai denganpenelitian-
penelitian sebelumnya bahwa perdagangan antar negara yang tanpa disertai denganhambatan perdagangan akan menciptakan keuntungan bagi negara tersebut.
Selain itu penelitianini juga menemukan bahwa Indonesia unggul untuk komoditas padi, jagung, kedelaidibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, namun untuk
komoditas gula dan ketelaIndonesia masih kalah jauh, terutama gula. Dimana untuk komoditas gula Indonesia kalah dariFilipina, Thailand, Vietnam dan Myanmar.Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa nilai kurs riil, pendapatan per kapita negaranegaraASEAN, kontribusi sektor pertanian terhadap GDP, dan pemberlakuan kebijakan
perdaganganbebas memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap net ekspor pertanian Indonesia.