Professional Documents
Culture Documents
Secara geografis, Kerajaan Banten terletak di propinsi Banten. Wilayah kekuasaan Banten meliputi bagian barat Pulau Jawa, seluruh wilayah Lampung, dan sebagian wilayah selatan Jawa Barat. Situs peninggalan Kerajaan Banten tersebar di beberapa kota seperti Tangerang, Serang, Cilegon, dan Pandeglang. Pada mulanya, wilayah Kesultanan Banten termasuk dalam kekuasaan Kerajaan Sunda.
Kerajaan Banten menjadi penguasa jalur pelayaran dan perdagangan yang melalui Selat Sunda. Dengan posisi yang strategis ini Kerajaan Banten berkembang menjadi kerajaan besar di Pulau Jawa dan bahkan menjadi saingan berat bagi VOC di Batavia. VOC merupakan perserikatan dagang yang dibuat oleh kolonial Belanda di wilayah kepulauan Nusantara.
4. Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel. Sejumlah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Banten dapat kita saksikan hingga sekarang di wilayah Pantai Teluk Banten. 5. Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan. Kekuatan ekonomi Banten didukung oleh pasukan tempur laut untuk menghadapi serangan dari kerajaan lain di Nusantara dan serangan pasukan asing dari Eropa. Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu raja yang gigih menentang pendudukan VOC di Indonesia. Kekuatan politik dan angkatan perang Banten maju pesat di bawah kepemimpinannya. Namun akhirnya VOC menjalankan politik adu domba antara Sultan Ageng dan putranya, Sultan Haji. Berkat politik adu domba tersebut Sultan Ageng Tirtayasa kemudian berhasil ditangkap dan dipenjarakan di Batavia hingga wafat pada tahun 1629 Masehi. Berikut ini daftar penguasa Kesultanan Banten menurut catatan sejarah Wikipedia: 1. Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin memerintah pada tahun 1552 1570 2. Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan memerintah pada tahun 1570 1585 3. Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana memerintah pada tahun 1585 1596 4. Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu memerintah pada tahun 1596 1647 5. Sultan Abu al-Maali Ahmad memerintah pada tahun 1647 1651 6. Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah memerintah pada tahun 1651-1682 7. Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar memerintah pada tahun 1683 1687 8. Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya memerintah pada tahun 1687 1690 9. Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin memerintah pada tahun 1690 1733 10. Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin memerintah pada tahun 1733 1747 11. Ratu Syarifah Fatimah memerintah pada tahun 1747 1750 12. Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri memerintah pada tahun 1753 1773 13. Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin memerintah pada tahun 1773 1799 14. Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin memerintah pada tahun 1799 1803 15. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin memerintah pada tahun 1803 1808 16. Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin memerintah pada tahun 1809 1813
agama lain. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya sebuah klenteng di pelabuhan Banten pada tahun 1673.