You are on page 1of 15

1 BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG MASALAH Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Dalam udara terdapat oksigen (O) untuk bernafas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O) untuk menahan sinar ultra violet. Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogenoksida,methana, belerang dioksida,amonia, dan gas rumah kaca yang sekarang ini menjadi pusat perhatian bahan Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan serta tumbuhan, maka berarti udara telah tercemar. Pembangunan yang berkembangnya pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan tekhnologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara ada dua macam yaitu: 1. Faktor internal (secara alamiah) seperti: debu yang berterbangan akibat tiupan angin, abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berikut gas-gas vulkanik dan proses pembusukan sampah organik dan lain-lain 2. Faktor eksternal (karena ulah manusia) seperti hasil pembakaran fosil, debu/serbuk dari kegiatan industri dan pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Pencemaran udara pada suatu tingakat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau labih bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan atau gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini sudah barang tentu akan tergantung pada keadaan geografi dan meteorologi setempat (Purwanto(1988)dalamSugiarti.2009.hal 51). Udara yang terdapat di bengkulu sudah tercemar sehinga dapat merusak lingkuangan terutama bagi kesehatan manusia yang dapat mengakibatkan daya dukung lingkungan juga berkurang dan kualitas hidup manusia semakin berkurang, yang diperparah dengan seiring meningkatnya pencemaran tanah dan lingkungan sekitar. Tanaman dapat digunakan sebagai bioindikator yang dapat mengurangi tingkat pencemaran udara, karena tanaman dapat menyerap polutan seperti CO,NO,NO,SO,HF, dan O (HoyanodalamLestari. 2010.hal1). Namun tidak semua jenis tanaman dapat menyerap polutan secara

2 efisien, karena perbedaan tingkat toleransinya, kemampuan tanaman sebagai pereduksi polutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan, model penataan tanaman,fisiologi dan sifat morfologi tanaman. Tanaman yang ditanaman secara berkelompok dengan spesies beragam, mudah tumbuh,ranting rapat, dan percabangan yang tidak mudah patah akan lebih efisien dalam menyerap polutan (spirndalamLestari. 2010.Hal1). Tanaman semak, rumput, dan penutup tanah memiliki kerimbunan yang relatif lebih kecil dibanding pohon, namun banyak digunakan dalam lanskap, karena mempunyai keragaman tinggi dalam penampilan visual seperti bentuk dan tekstur daun, warna daun, dan bunga serta aromanya (nasrullah et aldalamLestari .2010.hal1).Polutan gas yang terserap dan terjerap tumbuhan akan mempengaruhi pertumbuhan dan anatomi mikroskopis daunya (Rushayati dan rizki.2005.hal71). Laju pertumbuhan tanaman dapat dilihat dari tinggi tanaman, bobot kering, dan luas daun merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk mengamati pertumbuhan tanaman (lambers et al dalam Lestari.2010.hal1). Laju pertumbuhan tanaman diyakini dapat menggambarkan respon anatomi tanaman terhadap adanya faktor lingkungan termasuk polutan . Respon anatomi tanaman terhadap faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dapat dilihat dari beberapa fenomena seperti perpanjangan stomata dan kerapatan stomata. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pertumbuhan daun Sansevieria trifaciata prain (lidah mertua) khususnya terhadap emisi kendaraan bermotor? 2. Bagaimana anatomi daun Sansevieria trifaciata prain (lidah mertua) khususnya terhadap emisi kendaraan bermotor? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui pertumbuhan daun Sansevieria trifaciata prain( lidah mertua) terhadap emisi kendaraan bermotor. 2. Untuk mengetahui dan mempelajari anatomi daun Sansevieria trifaciata prain( lidah mertua) terhadap emisi kendaraan bermotor. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Memberikan informasi ilmiah bagi masyarakat bahwa bengkulu memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pencemaran udara. E. KEGUNAAN Dapat di gunakannya tanaman Sansevieria trifaciata prain sebagai biomarker pencemaran udara terhadap emisi kendaraan bermotor. Sebagai bentuk realisasi untuk mengembangkan khasiat sansevieria trifaciata prain pada masyarakat indonesia dan internasional

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENCEMARAN UDARA a) Pengertian pencemaran udara Pencemaran udara adalah kondisi menurunnya kualitas udara kerena terkontaminasi oleh berbagai macam zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga derah padat industri yang menghasilkan gas-gas atau zat-zat diatas ambang kewajaran.pencemaran udara merupakan masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer (udara) yang mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia, serta menurunkan kualitas lingkungan . Pada prinsipnya, pencemaran udara adalah kondisi udara yang mempunyai komposisi tidak ideal untuk digunakan atau dihirup oleh makhluk hidup. Ruangan yang terasa sejuk belum tentu bebas dari polusi. Udara dalam ruangan juga dapat di cemari oleh mikroorganisme antara lain bakteri, virus, dan jamur. b) Sumber gas pencemaran udara Secara umum letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (antropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik,dan lain-lain. Diindonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan emisi kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negative, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb) kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran diluar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan transportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, dibeberapa propinsi terutama dikota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO dan CO diudara yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini. Menurut wardhana, dalam sugiarti menyatakan bahwa di dunia dikenal zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia berupa gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil

4 dan industri. Perkiraan persentase komponen pencemar udara utama di Indonesia khususnya transportasi dan industri yaitu: Karbon monoksida (CO) 70,50% Oksida. Sulfur (SO) 0,9% Nitrogen Oksida (NO) 8,9%

Bahan bakar minyak paling banyak mengandung hidrokarbon jenuh dan sedikit belerang. Bahan bakar minyak yang secara umum disebut bensin adalah senyawa HC yang kandungan oktana atau isooktannya tinggi. Dalam pembakaran bensin di dalam mesin mobil terjadi reaksi kimia sebagai berikut: CH + 12,50 + 12,5 (3,76) N 8CO + 9HO +47 N

Angka 3,76 adalah harga perbandingan nitrogen dan oksigen diudara sebab pembakaran disini melibatkan N diudara. Bila reaksi yang terjadi seperti diatas, reaksi pembakarannya disebut proses pembakaran yang stoikiometris dimana semua atom oksigen bereaksi sempurna dengan bahan bakar. Reaksi pembakaran yang stoikiometris seperi diataas dapat terjadi secara teoristis, namun dalam kenyataan reaksi yang terjadi hanya menghasilkan CO dan HO saja. Karena adanya suhu tinggi pada pembakaran tersebut terjadi pula gas-gas lainnya seperti: H,C, CO, NH, NO, NO,SO, SO, HSO, OH dan O. Dengan udara luar hasil pembakaran bahan fosil dapat menghasilkan komponen pencemaran udara yang banyak. Apabila pada pembakaran tersebut jumlah oksigen yang digunakan kurang dari keperluan UPB (udara/bahan bakar), maka ada sebagian bahan bakar fosil yang terbakar dan ikut keluar sebagai pencemar hidrokarbon (HC). Karbon monoksida (CO) Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagi perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara dijakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran didalam ruang bakar mesin diesel. Pencampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. CO yang meningkat diberbagai perkotaan dapat mengakibatkan di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor

5 Nitrogen Oksida (NO) Menurut Schlesinger dalam sugiarti 2009 bahwa kira-kira 90% dari emisi NOadalah disebabkan proses thermal NO, dan tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy fuel Oil), bahan bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NO sebesar 20-30% Nitrogen oksida yang ada diudara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau smog kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia. SO (sulfur oxide:SO, SO) Emisi SO terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu kandungan sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya SO emisi. Struktur sulfur terbentuk pada ikatan aromatic dan alkyl. Dalam proses pembakaran sulfur dioxide dan sulfur trioxide terbentuk dari reaksi: S + O SO +1/2 O SO SO

Kandungan SO dalam SO sangat kecil sekali yaitu sekitar 1-5%. Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini dapat menimbulkan serangan asma, gas inipun jika bereaksi diatmosfer akan membentuk zat asam. Badan WHO PBB menyatakan bahwa pada tahun 1987 jumlah sulfur dioksida diudara telah mencapai ambang batas yang ditetapkan oleh WHO (sugiarti.2009.hal 54).

2. Sansevieria trifasciata Prain( lidah mertua)


Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Liliidae Ordo: Liliales Famili: Agavaceae Genus: Sansevieria Spesies: Sansevieria trifasciata Prain.

a. Morfologi Sansevieria trifasciata Prain (lidah mertua) Secara umum sansevieria (lidah mertua) dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Jenis dengan daun pendek (sekitar 8 cm) dan jenis dengan daun panjang (50-70 cm). Sansevieria memiliki daun yang berwarna beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abuabu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag. Ciri sansevieria (lidah mertua) secara umum lainnya memiliki rimpang, berdaun tebal, serta ujung daunnya runcing atau berduri. Mampu menyimpan air dalam jumlah yang banyak pada seluruh bagian tubuh. Mampu hidup di daerah yang kering dan tandus sekalipun a) Bentuk daun Tanaman Lidah Mertua berdaun tunggal, dengan bentuknya yang kaku dan keras, permukaannya licin, tumbuh dan berkumpul sebagai roset akar maksudnya yaitu 2-6 helai daun tumbuh berkumpul dipangkal akar. Bentuk daunnya panjang menyempit dengan ujungnya yang runcing, pangkalnya menyempit dan berbentuk talang, warnanya hijau dengan panjang antara 30 120 cm, sedangkan lebarnya sekitar 2,5 8 cm. Pada kedua permukaan daun terdapat garis-garis bergelombang berwarna hijau tua yang letaknya melintang, dengan tepi daun berwarna hijau tua. Serat daunnya dapat digunakan untuk membuat tali. b) Bunga, buah dan cara perbanyakkan tanaman Lidah Mertua : Bunga Lidah Mertua berbentuk bunga majemuk, menempel dalam tandan yang panjangnya sekitar 30-80 cm, warnanya hijau muda, baunya harum, dan baru mekar menjelang malam. Buahnya adalah buah buni, sedangkan untuk perbanyakkan tanaman dapat dilakukan dengan memisahkan anak tanaman yang tumbuh didekat induk atau dengan stek daun. Tanaman sejenis yang lain yaitu Sansevieria Laurentii ( NE.Br.) De Wild, dimana tepi daunnya berwarna kuning keemasan. b. Anatomi lidah mertua Masing masing organ muda pada tumbuhan (daun, akar, batang) memiliki tija system jaringan primer : system jaringan dermal (epidermis), system jaringan pembuluh (stele), dan system jaringan dasar ( korteks).masing- masing system jaringan ini sambung menyambung di seluruh tubuh tumbuhan , meskipun karakteristik tumbuhan berbeda.

a) Daun Daun di selubungi epidermis ,dengan sel-sel yang saling menutupi secara rapat seperti potongan puzzle. Epidermis memiliki fungsi sebagai lapisan pertahanan pertama yang melawan kerusakan fisik dan organism potogenik. Kutikula berlilin pada epidermis merupakan penghalang terhadap kehilangan air pada tumbuhan. Rintangan epidermis di selah hanya stomata, yaitu pori yang sangat kecil yang diapit oleh epidermal di selah mengalami speliasisasi yang di sebut sel penjaga. Adanya stomata memungkinkan terjadinnya pertukaran gas antara udara disekitarnya dan sel-sel fotosintetik dibagian daun. Stomata juga merupakan jalan utama hilangnya air pada tumbuhan melalui penguapan, suatu proses yang di sebut transpirasi . Jaringan dasar suatu daun di apit oleh epidermis bagian atas dan bawah pada daerah yang di sebut mesofil.jaringan ini sebagian besar terdiri dari sel-sel parenkim yang di lengkapi kloroplas. b) Batang Jaringan pembuluh memanjang di sepanjang sebuah batang dalam beberapa untaian yang di sebut berkas pembuluh yang terdapat pada akar, dimana jaringan pembuluh membentuk suatu silinder pembuluh di tengah akar. Masing-masing berkas pembuluh batang di kelilingi oleh jaringan dasar. Berkas pembuluh tersebar di seluruh jaringan dasar dan tidak tersususn dalam bentuk lingkaran. Jaringan dasr pada batang adalah parenkim. Lapisan luar batang dilapisi epidermis yang menutupi batang sebagai system jaringan pelapis yang kontinu. c) Akar System perakaran : serabut Fungsi akar adalah penopang tubuh di atas tanah, menyerap mineral dan air, menghantarkan air dan nutrient, serta menyimpan makanan. Lapisan luar di lindungi oleh jaringan disebut epidermis yaitu suatu lapisan tunggal sel-sel yang menutupi akar, berasal dari protoderm. Air dan mineral yang memasuki tumbuhan dari tanah harus masuk melalui epidermis. (Fitter. A.H., Hay R.K.M. 1981)

8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LOKASI DAN PEMILIHAN BIBIT Penelitian akan di lakukan di lima tempat tempat , pemberian perlakuan emisis gas kendaraan bermotor dan mobil pada tanaman yang di berikan polutan yaitu di wilayah supraptu, rawa, dan pulaubay, yang tidak di berikan polutan di laboratorium MIPA Biologi Universitas Bengkulu, sedangkan pengamatan dan pengukuran di lakukan laboratorium Biologi MIPA UNIB. Penelitian di lakukan selama empat bulan. BAHAN DAN ALAT 1. Anakan lidah Mertua umur 1 bulan 2. Bahan kimia : formaldehyde, asam asetat glasial, etanol 70 %, tertier butil alkohol (TBA), minyak parafin, safranin, fast-green, asam nitrat, gliserin, entellan, bayclean, akuades. Peralatan yang digunakan yaitu :pisau, alat ukur (meteran), califer, alat untuk mengambil sampel udara , mikrotom putar, mikroskop okuler, counter. Metode penelitian meliputi: 1. Pemilihan bibit tanaman lidah mertua umur 1 bulan sebanyak masing-masing 6 tanaman. Setiap tanaman diambil sampel daun sebanyak 3 buah. Sehingga dibutuhkan 12 tanaman dan 36 sampel daun yang akan dianalisis. 2. Tanaman dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu satu kelompok diletakkan di tempat bebas polutan, dan satu kelompok di letakkan di area yang terkena polusi yaitu di wilayah suprapto, rawa makmur, pulaubay . Lima hari sekali dilakukan pengukuran diameter batang dan tinggi tanaman. 3. Setelah 2 bulan, dilakukan pengambilan sampel daun 3 buah daun per tanaman. kemudian dibuat sayatan paradermal dan sayatan tranversal. 4. Pada sayatan paradermal diukur : panjang stomata, lebar stomata dan kerapatan stomata. Sedangkan pada sayatan tranversal diukur : tebal daun, tebal jaringan palisade, tebal jaringan bunga karang, tebal jaringan epidermis atas, dan tebal jaringan epidermis bawah. 5. Gas buang kendaraan bermotor dan mobil pada wilayah plobay, suprapto dan rawa makmur , diambil sampel udaranya dan dianalisis untuk mengetahui konsentrasi CO, SO2, NO2, dan debu. ANALISA DATA Data dianalisis secara deskriptif menggunakan uji (t) untuk membandingkan setiap parameter pertumbuhan dan anatomi daun dari tanaman yang di beri emisi kendaraan bermotor dan mobil dengan yang tidak di beri emisi kendaraan.

9 BAB IV JADWAL KEGIATAN PROGRAM Tabel I. Jadwal kegiatan PKM Nama kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Minggu ke 1 2 3 4 1 2 Survei bahan dilapangan Pengadaan alat dan pembelian alat Pengambilan bahan Pengambilan sampel daun Menganalisis sampel Pengukuran diameter batang Analisa data Penyusunan laporan akhir 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Bulan 5

Jadwal Kegiatan Dalam Bentuk Bar -Chart

penyusunan laporan akhir analisa data pengukuran diameter batang menganalisa sampel pengambilan sampel daun pengambilan bahan pengadaan alat dan pembelian alat survei bahan dilapangan 0 2 4 6 8 10 minggu

BAB V

10 RANCANGAN BIAYA Tabel 2. Rancangan biaya

No

Rincian

volume

Harga satuan

Jumlah

a. BAHAN HABIS PAKAI BAHAN DASAR 1 Anakan sansivieria 2 Pupuk kompos 3 Air mineral 4 Etanol 100% 5 Minyak parafin 6 Parafin 7 Fast Gren 8 Asam nitrat 9 Gliserin 10 Entellan 11 Bayclean 12 Aquadest 13 Tisu 14 Kain lap 15 Plastik 16 Silet Alat tulis kantor (ATK) 17 kertas A4 18 Tinta printer 19 Clips kertas 20 Cd Blank +Book Atk 21 Materai 22 Pena 23 Buku catatan JUMLAH A b. PERALATAN PENUNJANG (PKM) 1 Pisau 2 Alat ukur (meteran) 3 Califer 4 Imvinger 5 Mikroskop okuler 6 Mikrotom putar 7 Counter 8 Kaca benda 9 Kaca penutup 10 Pipet tetes 11 Gelas piala 12 Flash disk JUMLAH B

18 tanaman 2 karung 4 galon 100 ml 100 ml 200 gr 5 gr 100 ml 100 ml 50 ml 100 ml 1 liter 2 rim 1 set 2 set 20 set 2 rim 5 buah 12 buah 2 buah 2 buah 6 buah 3 buah

Rp. 50.000 Rp. 30.000 Rp.7.000 Rp.1000 Rp. 2500 Rp. 2500 Rp.150.000 Rp.2000 Rp.5000 Rp.10.000 Rp.300 Rp.10.000 Rp.70.000 Rp.25.000 Rp.4.000 Rp.4.000 Rp.50.000 Rp.40.000 Rp.3000 Rp.15000 Rp.6.000 Rp.5000 Rp.20.000

Rp.900.000 Rp.60.000 Rp.28.000 Rp.100.000 Rp.250.000 Rp.50.000 Rp.750.000 Rp.200.000 Rp.500.000 Rp.500.000 Rp.30.000 Rp. 10.000 Rp.140.000 Rp.25.000 Rp.8.000 Rp.80.000 Rp.100.000 Rp.200.000 Rp.36.000 Rp.30.000 Rp.12.000 Rp.30.000 Rp.60.000 Rp.4.090.000

3 buah 3 buah 3 buah 1 set 3 buah 1 buah 10 buah 20 buah 40 buah 10 buah 10 buah 3 buah

Rp.15.000 Rp.30.000 Rp.20.000 Rp.200.000 Rp.100.000 Rp.50.000 Rp.10.000 Rp.1000 Rp.1000 Rp.1000 Rp.1000 Rp.60.000

Rp.45.000 Rp.90.000 Rp.60.000 Rp.200.000 Rp.300.000 Rp.50.000 Rp.100.000 Rp.20.000 Rp.40.000 Rp.10.000 Rp.10.000 Rp.180.000 Rp.1.105.000

11 c. PERJALANAN 1 Survei 4 kali 2 Pembelian alat dan bahan 3 kali 3 Pengambilan sampel 8 kali 4 Pengamatan diameter batang 10 kali 5 Pengamatan laboratorium 10 kali JUMLAH C Lain-lain 1 Penjilidan 2 Photocopy 3 Dokumentasi 4 Konsumsi 7 kali 5 Komunikasi Jumlah D 2 motor 3 motor 3 motor 3 motor 3 motor Rp.50.000 Rp.50.000 Rp.50.000 Rp.50.000 Rp.50.000 Rp.400.000 Rp.450.000 Rp.1.200.00 Rp.1.500.00 Rp.1.500.00 Rp.5.050.000

5 buah 12 eksemplar 1 paket 7 orang 3 orang

Rp.30.000 Rp.5000 Rp.200.000 Rp.20.000 Rp.100.000

Rp.150.000 Rp.60.000 Rp.200.000 Rp.140.000 Rp.300.000 Rp.850.000

Jumlah total: (A+B+C+D)= Rp. 4.090.000+ Rp.1.105.000+ Rp.5.050.000+ Rp.850.000= 11.095.000

12

DAFTAR PUSTAKA
Filter.A.H,Hay R.K.M.1981.fisiologi lingkungan tanaman (terjemahan) gajah madaUniversityPress.yogyakarta

Lestari,meri.2010.Respon pertumbuhan dan fisiologi tanaman Asystasia gangetica, Impatiens balsamina, dan Mirabilis jalapa pada tingkat polusi yang berbeda.IPB(institut pertanian bogor)

Rushayati,S.B,Rizki.Y.M.Respon pertumbuhan serta anatomi daun kenari (canarium commune L) dan Akasia (Acacia mangium willd) terhadap emisi gas kendaraan bermotor.media konsevasi vol.X,NO.2 Desember 2005:71-76

Sugiarti.gas pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan manusia.jurnal chemica Vol.10.Nomor 1 juni 2009,50-58

13

Lampiran
Nama dan Biodata Ketua serta Anggota PKM 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah : Lesmaherti : F1D010048 : MIPA / Biologi : Universitas Bengkulu : Jl. Kuala lempuing, gang cemara 1,RT 08,RW 02 No 19 kota Bengkulu f. No. HP g. Alamat email Waktu untuk kegiatan PKM : 08984224358 : herti.lesma@yahoo.com : 8 jam/minggu

Ketua

Lesmaherti F1D010048

2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NPM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah f. No. HP g. Alamat email : Novita sari : F1D010047 : MIPA/Biologi : Universitas Bengkulu : Jl.merapi 15.N0.76,Rt16.Rw.04 Ratu Agung : 082185661415 : Ieezzsarisuryanto@yahoo.com

h. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu Anggota 1

Novita sari

14

F1D010047 3. Anggota pelaksana a. Nama Lengkap b. NPM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah f. No. HP g. Alamat email : Fike gustrini : F1D011007 : MIPA/Biologi : Universitas Bengkulu : Jl.Irian No.17 Sukamerindu : 08992346777 : pipindevierasanti@yahoo.co.id

h. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu

Anggota 2

Fike gustrini F1D011007

15

Nama dan Biodata Dosen Pendamping

Nama Lengkap dan Gelar NIDN Golongan Pangkat Jabatan Fungsional Jabatan Struktural Fakultas/ Program Studi Perguruan Tinggi Bidang Keahlian Waktu untuk kegiatan PKM Alamat .

: Dra. Sri astuti,M.S : 196128031989012001 : IV/a : Pembina : : MIPA/ Biologi : Universitas Bengkulu : Pendidikan : 6 jam/ minggu : Jl.WR supratman perumahan Unib blok 3/9 pematang gubernur

Dosen Pendamping

Dra. Sri astuti,M.S NIDN.196128031989012001

You might also like