You are on page 1of 3

PUISI KONTEMPORER

CINTA
Cinta . . . Cinta itu apa apa itu cinta cinta itu buta buta itu gelap gelap itu hitam hitam itu monyet monyet itu aku ?????????????? aku cinta kamu

Arti puisi: Puisi ini berlandaskan pencarian akan arti cinta. Diawali dengan satu kata cinta . . . yang bermaksud menggambarkan tentang kata cinta . . . yang terus terngiang-ngiang di telinga penulis. Lalu, muncullah pertanyaan Cinta itu apa, apa itu cinta. Ditulis menyerepai tangga turun, yang berarti penulis mencoba menelusuri lebih dalam ap itu cinta. cinta itu buta, buta itu gelap ini maksudnya cinta itu sering kali tidak melihat status, perbedaan, keadaan, dan banyak hal-hal lain yang dikesampingkan demi cinta, ini membuat terkadang membuat orang yang sedang jatuh cinta gelap mata dan melakukan apapun demi cinta, bahkan sesuatu yang buruk sekalipun, seperti yang dikatakan dalam puisi tersebut gelap itu hitam.

Semua itu menjelaskan cinta membuat orang bertindak bodoh, tidak menggunakan logikanya, bahkan manusia beradab pun bisa dirubah bagaikan monyet oleh cinta. Ini sesuai dengan puisi tersebut hitam itu monyet. Namun, pada baris selanjutnya penulis berkata monyet itu aku dilanjutkan satu baris penuh tanda tanya dan diakhiri dengan aku cinta kamu. Ini menunjukkan, setelah itu penulis sadar bahwa ia sendirilah monyet itu. Kenapa? Ia mencintai seseorang yang membuatnya tidak dapat berpikir dengan logika.

BATU batu mawar batu langit batu duka batu rindu batu jarum batu bisu kaukah itu teka teki yang tak menepati janji? Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan hati tak jatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh? Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampai mengapa gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai sedang lambai tak sampai. Kau tahu? batu risau batu pukau batu Kau-ku batu sepi batu ngilu batu bisu kaukah itu teka teki yang tak menepati janji? Sutardji Calzoum Bachri, O AMUK KAPAK ,1981 1

You might also like