You are on page 1of 38

HUKUM ACARA PIDANA Hukum Pidana : 1.

Pidana Materiil : berisi petunjuk dan uraian tentang delik, peraturan tentang syarat dapat

dipidananya perbuatan, petunjuk tentang pidana.(KUHP) 2. Pidana Formil : peraturan yang mengatur bagaimana caranya negara bertindak melalui alat perlengkapanya apabila terjadi pelanggaran terhadap hukum pidana.(KUHAP) Hukum Acara Pidana :
seperangkat aturan hukum yang mengatur bagaimana negara bertindak melalui alat

perlengkapannya (penyidik, penuntut umum, hakim, advokat) apabila terjadi pelanggaran hukum pidana*. *hukum pidana => yang terdapat dalam KUHP / aturan-aturan mengenai macam-macam tindak pidana, syarat-syarat pidana. Tujuan Hukum Acara Pidana Tujuan Awal :

Mencari dan mendapatkan kebenaran materil / kebenaran yang sebenar-benarnya / selengkap-lengkapnya dengan melalui serangkaian proses meliputi antara lain laporan, penyidikan, penuntutan, sidang pengadilan. Tujuan Akhir

Terciptanya ketertiban, ketentraman, keadilan, kepastian, kesejahteraan masyarakat. *Sedikit perbandingan antara Kebenaran Formil dan Kebenaran Materil * Kebenaran Formil => dalam hukum acara perdata, para pihak mengakui kesalahan, perkara selesai, diupayakan damai. Di pengadilan pun tetap didahulukan upaya damai. * Kebenaran Materil => para pihak mengakui kesalahan, tetap akan diproses hukum, masih panjang, penyidikan, penuntutan, sidang pengadilan untuk mencari kebenaran sebenar-benarnya. ======== P & I ==========

maspur10150.wordpress.com

Page 1

PARA PIHAK Pihak-pihak dalam hukum acara pidana : 1. - Saksi - Tersangka - Terdakwa 2. Penyelidik, Penyidik, Penyidik Pegawai Negeri Sipil 3. Jaksa Penuntut Umum 4. Hakim PN, PT, MA. 5. Pejabat Rumah Tahanan dan Pejabat Rupbasan (Rumah penyimpanan barang sitaan negara) 6. Pejabat Lembaga Pemasyarakatan 7. Advokat Sedikit Penjelasan mengenai para pihak diatas :
1. Saksi => adalah yang melihat, mendengar, mengalami sendiri tindak pidana. Adanya proses

obyek tindak pidana itu sendiri

penuntutan pidana salah satunya juga karena laporan saksi. Tersangka => orang yang berdasarkan bukti permulaan patut diduga telah melakukan suatu tindak pidana. Terdakwa => orang yang didakwa telah melakukan tindak pidana dalam suatu sidang pengadilan. 2. Penyelidik => adalah pejabat polisi negara republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penyelidikan (pasal 1 butir 4 KUHAP) Penyelidik ini merupakan filter yang akan menentukan apakah suatu kasus masuk kategori tindak pidana atau tidak. Ketika ada suatu kasus, lapor ke penyelidik, penyelidik akan menuju TKP (Tempat Kejadian Perkara), kemudian melakukan olah TKP, jika terbukti ada indikasi tindak pidana maka dilakukan penyidikan. Penyidikan => serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu

maspur10150.wordpress.com

Page 2

membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. (pasal 1 butir 2 KUHAP) Penyidik => pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan. (pasal 1 butir 1 KUHAP)
3. Jaksa Penuntut Umum => setelah penyidik melakukan penyidikan, penyidik membuat

berkas acara penyidikan, kemudian membawa berkas tersebut ke kejaksaan untuk melakukan pra penuntutan. Jaksa akan mengoreksi berkas tersebut, bila berkas belum lengkap jaksa akan mengembalikan ke penyidik untuk dilengkapi, pengembalian tersebut disertai dengan petunjuk-petunjuk dari jaksa. Jaksa => pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.(pasal 1 butir 6 KUHAP) Penuntut umum => jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. .(pasal 1 butir 6 KUHAP) 4. Hakim => apabila berkas acara dari penyidik sudah lengkap, dan dinyatakan lengkap / P21 oleh jaksa. Jaksa kemudian membuat surat dakwaan berdasarkan berkas acara dari penyidik. Surat dakwaan dari jaksa kemudian dikirim ke pengadilan, ketua pengadilan menunjuk majelis hakim, hakim memeriksa dan memutus. Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili. .(pasal 1 butir 8 KUHAP) 5. Pejabat Rupbasan dan Rutan => dalam proses persidangan di pengadilan, terdakwa di tempatkan di Rutan. Barang-barang yang disita sebagai barang bukti tindak pidana disimpan di Rupbasan.
6. Pejabat Lembaga Pemasyarakatan => dahulu bernama Penjara, berganti nama menjadi LP

tahun 1964.
7. Advokat => seorang yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau berdasarkan undang-

undang untuk memberi bantuan hukum. .(pasal 1 butir 13 KUHAP).

maspur10150.wordpress.com

Page 3

Penyidik, penuntut umum, hakim, wajib bertanya kepada tersangka, terdakwa. Apakah dalam perkara ini akan didampingi penasehat hukum atau tidak. Pada tindak pidana dengan ancaman hukum dibawah 5 tahun boleh didampingi, boleh juga tidak. Pasal 54 KUHAP : Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini. Pasal 55 KUHAP Untuk mendapatkan penasihat hukum tersebut dalam Pasal 54, tersangka atau terdakwa berhak memiih sendiri penasihat hukumnya. Pasal 56 KUHAP : 1. Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka. 2. Setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), memberikan bantuannya dengan cuma-cuma. ======== P & I ========== ASAS-ASAS HUKUM ACARA PIDANA
1. ASAS PRADUGA TAK BERSALAH (PRESUMTION OF INNOCENCE)

Asas ini dijumpai dalam penjelasan umum butir 3 huruf c KUHAP Setiap orang yang disangka, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan ke pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sebelum ada putusan pengadilan yang menyatakan kesalahanya dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
2. PEMERIKSAAN HAKIM YANG LANGSUNG dan LESAN

Langsung kepada terdakwa / saksi. Lesan tidak tertulis antara Hakim dan terdakwa / saksi Pasal 155 KUHAP
maspur10150.wordpress.com Page 4

1. Pada permulaan sidang. hakim ketua sidang menanyakan kepada terdakwa tentang nama Iengkap. tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaannya sertta mengingatkan terdakwa supaya memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya di sidang. 2. a.Sesudah itu hakim ketua sidang minta kepada penuntut umum untuk membacakan surat dakwaan; b.Selanjutnya hakim ketua sidang menanyakan kepada terdakwa apakah ia sudah benar-benar mengerti, apabila terdakwa ternyata tidak mengerti, penuntut umum atas permintaan hakim ketua sidang wajib memberi penjelasan yang diperlukan. Pengecualian dari asas langsung yaitu putusan Verstek/In absentia. Verstek : Pelanggaran L.L.J. Pasal 213,214 KUHAP. Pasal 213 KUHAP Terdakwa dapat menunjuk seorang dengan surat untuk mewakilinya di sidang. Pasal 214 KUHAP 1. Jika terdakwa atau wakilnya tidak hadir di sidang, pemeriksaan perkara dilanjutkan. 2. Dalam hal putusan diucapkan di luar hadirnya terdakwa, surat amar putusan segera disampaikan kepada terpidana. 3. Bukti bahwa surat amar putusan telah disampaikan oleh penyidik kepada terpidana, diserahkan kepada panitera untuk dicatat dalam buku register. 4. Dalam hal putusan dijatuhkan di luar hadirnya terdakwa dan putusan itu berupa pidana perampasan kemerdekaan, terdakwa dapat mengajukan perlawanan 5. Dalam waktu tujuh hari sesudah putusan diberitahukan secara sah kepada terdakwa, ia dapat mengajukan perlawanan kepada pengadilan yang menjatuhkan putusan itu. 6. Dengan perlawanan itu putusan di luar hadirnya terdakwa menjadi gugur. 7. Setelah panitera memberitahukan kepada penyidik tentang perlawanan itu hakim menetapkan hari sidang untuk memeriksa kembali perkara. 8. Jika putusan setelah diajukannya perlawanan tetap berupa pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), terhadap putusan tersebut terdakwa dapat mengajukan banding.
3. PEMERIKSAAN PENGADILAN TERBUKA UNTUK UMUM

Untuk keperluan pemeriksaan hakim ketua sidang membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum kecuali dalam perkara kesusilaan atau terdakwanya anak-anak. (Pasal 153 ayat 3 KUHAP) Tidak di penuhinya ketentuan ini putusan batal demi hukum (pasal 153 ayat 4 KUHAP).

4. ASAS OPORTUNITAS
maspur10150.wordpress.com Page 5

Penuntut Umum tidak wajib menuntut seseorang yang melakukan delik jika menurut pertimbangan akan merugikan kepentingan umum UU tentang kejaksaan : Jaksa agung dapat menyampingkan suatu perkara berdasarkan kepentingan umum. 5. ASAS LEGALITAS Penuntut Umum Wajib menuntut suatu tindak pidana.
6. SEMUA ORANG DIPERLAKUKAN SAMA

(ASAS ISONOMIA ATAU EQUALITY BEFORE THE LAW) pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda bedakan orang ( butir 3a KUHAP) 7. TERSANGKA ATAU TERDAKWA BERHAK MENDAPAT BANTUAN HUKUM A. BANTUAN HUKUM PASAL 69 s/d 74 KUHAP Pasal 69 Penasihat hukum berhak menghubungi tersangka sejak saat ditangkap atau ditahan pada semua tingkat pemeriksaan menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini. Pasal 70 1. Penasihat hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 berhak menghubungi dan berbicara dengan tersangka pada setiap tingkat pemeriksaan dan setiap waktu untuk kepentingan pembelaan perkaranya. 2. Jika terdapat bukti bahwa penasihat hukum tersebut menyalahgunakan haknya dalam pembicaraan dengan tersangka maka sesuai dengan tingkat pemeriksaan, penyidik, penuntut umum atau petugas lembaga pemasyarakatan memberi peringatan kepada penasihat hukum. 3. Apabila peringatan tersebut tidak diindahkan, maka hubungan tersebut diawasi oleh pejabat yang tersebut pada ayat (2). 4. Apabila setelah diawasi, haknya masih disalahgunakan, maka hubungan tersebut disaksikan oleh pejabat tersebut pada ayat (2) dan apabila setelah itu tetap dilanggar maka hubungan selanjutnya dilarang. Pasal 71

maspur10150.wordpress.com

Page 6

1. Penasihat hukum, sesuai dengan tingkat pemeriksaan, dalam berhubungan dengan tersangka diawasi oleh penyidik, penuntut umum atau petugas lembaga pemasyarakatan tanpa mendengar isi pembicaraan. 2. Dalam hal kejahatan terhadap keamanan negara, pejabat tersebut pada ayat (1) dapat mendengar isi pembicaraan. Pasal 72 Atas permintaan tersangka atau penasihat hukumnya pejabat yang bersangkutan memberikan turunan berita acara pemeriksaan untuk kepentingan pernbelaannya. Pasal 73 Penasihat hukum berhak mengirim dan menerima surat dan tersangka setiap kali dikehendaki Pasal 74 Pengurangan kebebasan hubungan antara penasihat hukum dan tersangka sebagaimana tersebut pada Pasal 70 ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan Pasal 71 dilarang, setelah perkara dilimpahkan oleh penuntut umum kepada pengadilan negeri untuk disidangkan, yang tembusan suratnya disampaikan kepada tersangka atau penasihat hukumnya serta pihak lain dalam proses. B. HAK-HAK TERSANGKA/TERDAKWA PASAL 50 s/d 68 KUHAP. Pasal 50 (1) Tersangka berhak segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik dan selanjutnya dapat diajukan kepada penuntut umum. (2) Tersangka berhak perkaranya segera dimajukan ke pengadilan oleh penuntut umum. (3) Terdakwa berhak segera diadili oleh pengadilan. Pasal 51 Untuk rnempersiapkan pembelaan: a. tersangka berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang disangkakan kepadanya pada waktu pemeriksaan dimulai, b. terdakwa berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang didakwakan kepadanya Pasal 52 Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim. Pasal 53
maspur10150.wordpress.com Page 7

(1) Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak untuk setiap waktu mendapat bantuan juru bahasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177. (2) Dalam hal tersangka atau terdakwa bisu dan atau tuli diberlakukan ketentuan sebagainiana dimaksud dalam Pasal 178. Pasal 54 Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini. Pasal 55 Untuk mendapatkan penasihat hukum tersebut dalam Pasal 54, tersangka atau terdakwa berhak memiih sendiri penasihat hukumnya. Pasal 56 (1) Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka. (2) Setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), memberikan bantuannya dengan cuma-cuma. Pasal 57 (1) Tersangka atau terdakwa yang dikenakan penahanan berhak menghubungi penasihat hukumnya sesuai dengan ketentuan undang-undang ini. (2) Tersangka atau terdakwa yang berkebangsaan asing yang dikenakan penahanan berhak menghubungi dan berbicara dengan perwakilan negaranya dalam menghadapi proses perkaranya. Pasal 58 Tersangka atau terdakwa yang dikenakan penahanan berhak meng hubungi dan menerima kunjungan dokter pribadinya untuk kepentingan kesehatan baik yang ada hubungannya dengan proses perkara maupun tidak. Pasal 59 Tersangka atau terdakwa yang dikenakan penahanan berhak diberitahukan tentang penahanan atas dirinya oleh pejabat yang berwenang pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan, kepada keluarganya atau orang lain yang serumah dengan tersangka atau terdakwa ataupun orang
maspur10150.wordpress.com Page 8

lain yang bantuannya dibutuhkan oleh tersangka atau terdakwa untuk mendapatkan bantuan hukum atau jaminan bagi penangguhannya. Pasal 60 Tersangka atau terdakw berhak menghubungi dan menerima kunjungan dari pihak yang mempunyai hubungn kekeluargaan atau lainnya dengan tersangka atau terdakwa guna mendapatkan jaminan bagi penangguhan penahanan ataupun untuk usaha mendapatkan bantuan hukum. Pasal 61 Tersangka atau terdakwa berhak secara Iangsung atau dengan perantaraan penasihat hukumnya menghubungi dan menerima kunjungan sanak keluarganya dalam hal yang tidak Pasal 62 (1) Tersangka atau terdakwa berhak mengirim surat kepada penasihat hukumnya, dan menerima surat dari penasihat hukumnya dan sanak keluarga setiap kali yang diperlukan olehnya, untuk keperluan itu bagi tersangka atau terdakwa disediakan alat tulis menulis. (2) Surat menyurat antara tersangka atau terdakwa dengan penasihat hukumnya atau sanak keluarganya tidak diperiksa oleh penyidik, penuntut umum, hakim atau pejabat rumah tahanan negara kecuali jika terdapat cukup alasan untuk diduga bahwa surat menyurat itu disalahgunakan. (3) Dalam hal surat untuk tersangka atau terdakwa ditilik atau diperiksa oleh penyidik, penuntut umum, hakim atau pejabat rumah tahanan negara, hal itu diberitahukan kepada tersangka atau terdakwa dan surat tersebut dikirim kembali kepada pengirimnya setelah dibubuhi cap yang berbunyi "telah ditilik". Pasal 63 Tersangka atau terdakwa berhak menghubungi dan menerima kunjungan dari rohaniwan. Pasal 64 Terdakwa berhak untuk diadili di sidang pengadilan yang terbuka untuk umum. Pasal 65 Tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan diri mengajukan saksi dan atau seseorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya. Pasal 66 Tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian. Pasal 67
maspur10150.wordpress.com Page 9

Terdakwa atau penuntut umum berhak untuk minta banding terhadap putusan pengadilan tingkat pertama kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala tuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang tepatnya penerapan hukum dan putusan pengadilan dalam acara cepat. Pasal 68 Tersangka atau terdakwa berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi
C. UU NO 18 Tahun 2003 Tentang Advokat D. Pasal 56 UU NO 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman E. PP NO 83 Tahun 2008 Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum. F. SEMA No. 10 Tahun 2010 Tentang SDA.

G. PERATURAN PERADI
H. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.

8. ASAS AKUSATOR DAN INKUISITOR (ACCUASATOR DAN INQUISITOR) INKUISITOR Kedudukan Tersangka sebagai Obyek. Menitikberatkan pada Pengakuan HIR AKUSATOR Kedudukan Tersangka sebagai Subyek Menitikberatkan pada Pembuktian. KUHAP 9. PERADILAN CEPAT, SEDERHANA, BIAYA RINGAN PERADILAN CEPAT => Terutama untuk menghindari penahanan yang lama sebelum ada keputusan pengadilan. Penjabaran asas cepat diatur dalam KUHAP pasal :
-

pasal 24 ayat 4 : Setelah waktu enam puluh hari, penyidik harus sudah mengeluarkan tersangka dan tahanan demi hukum.

pasal 25 ayat 4 : Setelah waktu lima puluh hari tersebut, penuntut umum harus sudah mengeluarkan tersangka dari tahanan demi hukum.

maspur10150.wordpress.com

Page 10

pasal 26 ayat 4 : Setelah waktu sembilan puluh hari walaupun perkara tersebut belum diputus, terdakwa harus sudah dikeluarkan dan tahanan demi hukum.

pasal 27 ayat 4 : Setelah waktu sembilan puluh hari walaupun perkara tersebut belum diputus, terdakwa harus sudah dikeluarkan dan tahanan demi hukum.

pasal 28 ayat 4 : Setelah waktu seratus sepuluh hari walaupun perkara tersebut belum diputus, terdakwa harus sudah dikeluarkan dan tahanan demi hukum.

pasal 102 ayat 1 : Penyelidik yang mengetahui, menerima laporan atau pengaduan tentang terjadinya suatu peristiwa yang patut diduga merupakan tindak pidana wajib segera melakukan tindakan penyelidikan yang diperlukan

pasal 140 ayat 1 : Dalam hal penuntut umum berpendapat bahwa dari hasil penyidikan dapat dilakukan penuntutan, ia dalam waktu secepatnya membuat surat dakwaan.

pasal 50 ayat 1, 2, 3 : 1. Tersangka berhak segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik dan selanjutnya dapat diajukan kepada penuntut umum. 2. Tersangka berhak perkaranya segera dimajukan ke pengadilan oleh penuntut umum. 3. Terdakwa berhak segera diadili oleh pengadilan.

SEDERHANA => pemeriksaan dan penyelesaian perkara dilakukan dengan cara efesien dan efektif. BIAYA RINGAN => biaya perkara yang dapat dijangkau oleh masyarakat. (Penjejasan umum pasal 1 UU No:48 Tahun 2009,tentang Kekuasaan Kehakiman) ======== P & I ========== ILMU BANTU DALAM HUKUM ACARA PIDANA Ilmu bantu dalam hukum acara pidana meliputi : 1. Logika
2. Phychologi Forensik

3. Phychiatri Forensik 4. Hukum Pidana 5. Kriminologi


maspur10150.wordpress.com Page 11

6. Viktimologi 7. Kriminalistik; 8. Dactiloscopy Fofensik


9. Balistik Fofensik,

10. Kimia Forensik


11. Kedoteran Forensik,

12. Grapologi Forensik 13. Toxikologi Forensik,


14. Metalurgi Forensik.

======== P & I ========== SUMBER TINDAKAN A. Tertangkap Tangan (pasal 1 butir 19 KUHAP)
-

Tertangkap pada waktu sedang melakukan Tindak Pidana. Tertangkap segera sesudah beberapa saat Tindak Pidana itu dilakukan. Tertangkap sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukan Tindak Pidana.

Tertangkap sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan utuk melakukan Tindak Pidana itu yang menunjukan bahwa ia adalah pelakunya.

B. Laporan
-

pasal 1 butir 24 KUHAP : Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana. Tata Cara Laporan :

Datang ke penyidik, melaporkan secara lisan maupun tertulis Pelapor akan diberi tanda terima laporan Laporan akan dicatat dalam agenda di kepolisian (tujuannya untuk menilai laporan yang belum ditangani)

C. Pengaduan
-

pasal 1 butir 25 KUHAP : pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya

Telah terjadi tindak pidana;


Page 12

maspur10150.wordpress.com

permintaan dari yang mengadu kepada pihak yang berwajib untuk menindak pelaku. LAPORAN TIDAK DAPAT DICABUT DAPAT DILAKUKAN OLEH SETIAP ORANG DELIK BIASA PENGADUAN DAPAT DICABUT LAGI HANYA OLEH ORANG DIRUGIKAN DELIK ADUAN :
1. ABSOLUT

Sekedar perbandingan : -

YANG

mengarah

pada

perbuatannya, tidak dapat dipilih, semua kena. contoh : perzinahan.


2. RELATIF

mengarah

pada

orangnya, dapat dipilih siapa yang akan diadukan siapa yang tidak. D. Pengetahuan penyidik sendiri dalam hal ini penyidik harus proaktif, mencari sendiri, menggunakan intelejen. ======== P & I ========== PENYELIDIKAN Penyelidikan ialah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.(pasal 1 butir 5 KUHAP). Apabila diuraikan sebagai berikut : serangkaian tindakan penyelidik; mencari dan menemukan suatu peristiwa apakah tindak pidana atau bukan bila termasuk tindak pidana maka akan dilanjutkan dengan penyidikan. contoh : pencurian dalam keluarga.

Penyelidik adalah pejabat polisi negara republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undangundang ini untuk melakukan penyelidikan (pasal 1 butir 4 KUHAP) Wewenang Penyelidik
Karena kewajibannya, pasal 5 ayat 1 huruf a KUHAP : 1. menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana;

2. mencari keterangan dan barang bukti;

maspur10150.wordpress.com

Page 13

3. menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal

diri; 4. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab. Atas perintah penyidik, pasal 5 ayat 1 huruf b KUHAP
1. penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan dan penyitaan; 2. pemeriksaan dan penyitaan surat; 3. mengambil sidik jari dan memotret seorang;

4. membawa dan menghadapkan seorang pada penyidik. Tambahan : Contoh dalam kasus gantung diri misalnya, penyelidik akan menyelidiki terlebih dahulu kondisi korban apakah memang gantung diri atau ada unsur tindak pidana pembunuhan. Gantung diri ciricirinya antara lain : mata melotot, lidah terjulur, leher membiru, wajah pucat, ada lebam mayat (bintik-bintik merah), kotoran / sperma keluar. Contoh wewenang penyelidik dalam mencari keterangan dan barang bukti antara lain dengan mencari sidik jari. Pencarian sidik jari ini merupakan wewenang penyelidik dalam kaitannya dengan ilmu bantu Grapologi Forensik. Grapologi Forensik
ilmu yang mempelajari dan mengajarkan bahwa orang dari lahir sampai mati sidik jarinya

sama / tidak berubah; tidak satu orangpun yang mempunyai sidik jari sama; diambil untuk mencari pelaku tindak pidana;
untuk mencari kebenaran materil, agar tidak terjadi kebenaran sesat.

======== P & I ==========

PENYIDIKAN
maspur10150.wordpress.com Page 14

Penyidikan => serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. (pasal 1 butir 2 KUHAP) Penyidik => pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan. (pasal 1 butir 1 KUHAP). Penyidik Pembantu => pejabat kepolisian negara Republik Indonesia yang karena diberi wewenang tertentu dapat melakukan tugas penyidikan yang diatur dalam undang-undang ini. (pasal 1 butir 3 KUHAP). Wewenang Penyidik => pasal 7 ayat 1 KUHAP
1. menerima Iaporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana; 2. melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadian; 3. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; 4. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan; 5. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat; 6. mengambil sidik jari dan memotret seorang; 7. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; 8. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; 9. mengadakan penghentian penyidikan;

10. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab. Wewenang Penyidik Pembantu 1. Seperti penyidik kecuali mengenai penahanan wajib ada pelimpahan wewenang dari penyidik.
2. Membuat Berita Acara dan menyerahkan kepada penyidik, kecuali pemeriksaan singkat

langsung ke Penuntut Umum. Penghentian Penyidikan : 1. DEMI KEPENTINGAN HUKUM


maspur10150.wordpress.com Page 15

setelah dilakukan penyidikan ternyata alat bukti kurang; setelah dilakukan penyidikan bukan merupakan tindak pidana. Nebis In Idem Daluarsa Meninggalnya tersangka Melakukan tindakan hukum yang bertanggung jawab, seperti diskresi / kebijakan contoh : perkara-perkara yang kecil didamaikan saja / Restoratif Justice. ======== P & I ========== PEMANGGILAN TERSANGKA / SAKSI

2. DEMI HUKUM -

Yang berwenang mengeluarkan surat panggilan ialah kasat / penyidik; Yang menyampaikan ialah setiap anggota POLRI; Apabila yang dipanggil tidak ada dapat diberikan pada RT / RW / KADES / Keluarga dll yang bertanggungjawab; Apabila setelah dipanggil tidak memenuhi panggilan tanpa alasan yang patut, maka perlu diberikan pengertian tentang ketentuan pasal 216 ayat 1 KUHP. pasal 216 ayat 1 KUHP : Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat yang tugasnya atau yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana, demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan undangundang yang dilakukan oleh sah seorang pejabat tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah

Apabila tetap tidak mau memenuhi panggilan maka akan diberikan surat panggilan 2; Apabila tetap tidak mau memenuhi panggilan setelah dikeluarkannya surat panggilan 2 maka akan dikeluarkan surat perintah membawa.

Bentuk Panggilan 1. Surat Panggilan berisi : alasan pemanggilan; ditandatangani pejabat penyidik. ada dalam surat panggilan. ======== P & I ==========
maspur10150.wordpress.com Page 16

2. Tenggang waktu yang wajar / layak selambat-lambatnya 3 hari sebelum tanggal hadir yang

UPAYA PAKSA 1. PENANGKAPAN Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. (pasal 1 butir 20 KUHAP) Apabila kita uraikan unsur-unsurnya : 1. Tindakan penyidik; 2. Pengekangan kebebasan sementara tersangka / terdakwa; 3. Apabila cukup bukti; 4. Guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan atau peradilan; 5. Menurut cara yang diatur dalam undang-undang Tambahan : Prosedur penangkapan :
-

harus ada surat perintah penangkapan yang berisi identitas lengkap orang yang akan melakukan penangkapan, orang yang akan ditangkap, pasalnya, tempat pemeriksan; ditanda tangani kapolsek / kasat reskrim; agar tidak terjadi error in persona / salah tangkap yang berujung salah penahanan dan peradilan sesat; surat perintah penangkapan ada tembusan ke keluarga tersangka; penyidik membuat berita acara penangkapan; ditulis waktu penangkapan; penangkapan paling lama 2 x 12 jam (1 hari); penangkapan tanpa surat perintah penangkapan, tidak sesuai prosedur, bisa dilakukan pra pradilan.

2. PENAHANAN Penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. (pasal 1 butir 21 KUHAP) Unsur unsurnya : -

penempatan tersangka / terdakwa di tempat tertentu; oleh penyidik, penuntut umum, hakim dengan penetapannya; menurut cara yang diatur undang-undang.
Page 17

maspur10150.wordpress.com

Penahanan harus melalui prosedur, persyaratan diatur dalam undang-undang, tidak semua orang yang melakukan tindak pidana dapat dilakukan penahanan. Syarat Subyektif Penahanan : Dilihat dari orangnya, perlu tidaknya tersangka / terdakwa ditahan berdasarkan pertimbangan :
-

ada dugaan keras tersangka / terdakwa telah melakukan tindak pidana berdasarkan alat bukti yang cukup;

dikhawatirkan tersangka / terdakwa akan melarikan diri; dikhawatirkan tersangka / terdakwa akan mengulangi tindak pidana; dikhawatirkan tersangka / terdakwa akan merusak barang bukti; dikhawatirkan tersangka / terdakwa akan mempersulit jalannya pemerikasaan / penyidikan.

Syarat Obyektif Penahanan : Dilihat dari Tindak Pidananya : -

Tindak Pidana dengan ancaman hukuman 5 tahun keatas; Tindak Pidana dengan ancaman hukuman dibawah 5 tahun khusus yang diatur dalam pasal 21 ayat 4 KUHAP tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 282 ayat (3), Pasal 296, Pasal 335 ayat (1), Pasal 351 ayat (1), Pasal 353 ayat (1), Pasal 372, Pasal 378, Pasal 379 a, Pasal 453, Pasal 454, Pasal 455, Pasal 459, Pasal 480 dan Pasal 506 Kitab UndangUndang Hukum Pidana. contoh : pasal 335 ayat 1 tentang perbuatan tidak menyenangkan;

Tindak Pidana yang berupa percobaan maupun pemberian bantuan dalam Tindak Pidana tersebut.

Syarat Administratif Penahanan : surat perintah penahanan, dengan tembusan diberikan kepada keluarga. JANGKA WAKTU PENAHANAN :
I.

Penyidik Pasal 24 KUHAP :


maspur10150.wordpress.com Page 18

1. Perintah penahanan yang diberikan oleh penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

20, hanya berlaku paling lama dua puluh hari.


2. Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperIukan guna kepentingan

pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh penuntut umum yang berwenang untuk paling lama empat puluh hari.
3. Ketentuan sebagamana tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menutup kemungkinan

dikeluarkannya tersangka dari tahanan sebelum berakhir waktu penahanan tersebut, jika kepentingan pemeriksaan sudah terpenuhi.
4. Setelah waktu enam puluh hari tersebut, penyidik harus sudah mengeluarkan tersangka

dan tahanan demi hukum. jadi intinya => jangka waktu penahanan oleh penyidik 20 hari, apabila diperlukan dapat diperpanjang oleh penuntut umum selama 40 hari untuk kepentingan pemeriksaan yang belum selesai. Jadi maksimal 60 hari, apabila setelah 60 hari penyidikan belum selesai juga maka tersangka harus dibebaskan demi hukum, akan tetapi perkara jalan terus. II. Penuntut Umum Pasal 25 KUHAP :
1. Perintah penahanan yang diberikan oleh penuntut umum sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 20, hanya berlaku paling lama dua puluh hari.


2. Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna kepentingan

pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh ketua pengadilan negeri yang berwenang untuk paling lama tiga puluh hari. 3. Ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menutup kemungkinan dikeluarkannya tersangka dan tahanan sebelum berakhir waktu penahanan tersebut, jika kepentingan pemeriksaan sudah terpenuhi.
4. Setelah waktu lima puluh hari tersebut, penuntut umum harus sudah mengeluarkan

tersangka dari tahanan demi hukum. jadi intinya => jangka waktu penahanan oleh penuntut umum 20 hari, apabila diperlukan dapat diperpanjang oleh ketua pengadilan negeri selama 30 hari untuk kepentingan pemeriksaan yang belum selesai. Jadi maksimal 50 hari, apabila setelah 50 hari belum selesai juga maka tersangka harus dibebaskan demi hukum, akan tetapi perkara jalan terus.
maspur10150.wordpress.com Page 19

III. Pemeriksaan Hakim Pengadilan Negeri

Pasal 26 KUHAP : 1. Hakim pengadilan negeri yang mengadili perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, guna kepentingan pemeriksaan berwenang mengeluarkan surat perintah penahanan untuk paling lama tiga puluh hari. 2. Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna kepentingan pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh ketua pengadilan negeri yang bersangkutan untuk paling lama enam puluh hari. 3. Ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menutup kemungkinan dikeluarkannya terdakwa dari tahanan sebelum berakhir waktu penahanan tersebut, jika kepentingan pemeriksaan sudah terpenuhi. 4. Setelah waktu sembilan puluh hari walaupun perkara tersebut belum diputus, terdakwa harus sudah dikeluarkan dan tahanan demi hukum. jadi intinya => jangka waktu penahanan oleh hakim pengadilan negeri 30 hari, apabila diperlukan dapat diperpanjang oleh ketua pengadilan negeri selama 60 hari untuk kepentingan pemeriksaan yang belum selesai. Jadi maksimal 90 hari, apabila setelah 90 hari belum selesai juga maka terdakwa harus dibebaskan demi hukum, akan tetapi perkara jalan terus. IV. Pemeriksaan Hakim Pengadilan Tinggi Pasal 27 KUHAP :
1. Hakim pengadilan tinggi yang mengadii perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87,

guna kepentingan pemeriksaan banding berwenang mengeluarkan surat perintah penahanan untuk paling lama tiga puluh hari.
2. Jangka waktu sebagaimatia tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna kepentingan

pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh ketua peiigadilan tinggi yang bersangkutan untuk paling lama enam puluh hari.
3. Ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menutup kemungkinan

dikeluarkannya terdakwa dan tahanan sebelum berakhir waktu penahanan tersebut jika kepentingan pemeriksaan sudah terpenuhi.

maspur10150.wordpress.com

Page 20

4. Setelah waktu sembilan puluh hari walaupun perkara tersebut belum diputus, terdakwa harus

sudah dikeluarkan dan tahanan demi hukum. jadi intinya => jangka waktu penahanan oleh hakim pengadilan tinggi 30 hari, apabila diperlukan dapat diperpanjang oleh ketua pengadilan tinggi selama 60 hari untuk kepentingan pemeriksaan yang belum selesai. Jadi maksimal 90 hari, apabila setelah 90 hari belum selesai juga maka terdakwa harus dibebaskan demi hukum, akan tetapi perkara jalan terus. V. Pemeriksaan Hakim Mahkamah Agung Pasal 28 KUHAP : 1. Hakim Mahkamah Agung yang mengadili perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, guna kepentingan pemeriksaan kasasi berwenang mengeluarkan surat perintah penahanan untuk paling lama lima puluh hari. 2. Jangka waktu sebagaimana tersebut pada ayat (1) apabila diperlukan guna kepentingan pemeriksaan yang belum selesai, dapat diperpanjang oleh Ketua Mahkamah Agung untuk paling lama enam puluh hari. 3. Ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menutup kemungkinan dikeluarkannya terdakwa dari tahanan sebelum berakhir waktu penahanan tersebut, jika kepentingan pemeriksaan sudah terpenuhi. 4. Setelah waktu seratus sepuluh hari walaupun perkara tersebut belum diputus, terdakwa harus sudah dikeluarkan dan tahanan demi hukum. jadi intinya => jangka waktu penahanan oleh hakim mahkamah agung 50 hari, apabila diperlukan dapat diperpanjang oleh ketua mahkamah agung selama 60 hari untuk kepentingan pemeriksaan yang belum selesai. Jadi maksimal 110 hari, apabila setelah 110 hari belum selesai juga maka terdakwa harus dibebaskan demi hukum, akan tetapi perkara jalan terus. VI. Penahanan Khusus Pasal 29 KUHAP :
1. Dikecualikan dan jangka waktu penahanan sebagaimana tersebut pada Pasal 24, Pasal 25,

Pasal 26, Pasal 27 dan Pasal 28, guna kepentingan pemeriksaan, penahanan terhadap tersangka atau terdakwa dapat diperpanjang berdasarkan alasan yang patut dan tidak dapat dihindarkan karena:
maspur10150.wordpress.com Page 21

a. tersangka atau terdakwa menderita gangguan fisik atau mental yang berat, yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, atau b. perkara yang sedang diperiksa diancam dengan pidana penjara sembilan tahun atau lebih. diperhatikan 2 point yang dicetak tebal diatas. 2. Perpanjangan tersebut pada ayat (1) diberikan untuk paling lama tiga puluh hari dan dalam hal penahanan tersebut masih diperlukan, dapat diperpanjang lagi untuk paling lama tiga puluh hari. 3. Perpanjangan penahanan tersebut tas dasar permintaan dan Iaporan pemeriksaan dalam tingkat: - penyidikan dan penuntutan diberikan oleh ketua pengadilan negeri; - pemeriksaan di pengadilan negeri diberikan oIeh ketua pengadilan tinggi; - pemeriksaan banding diberikan oleh Mahkamah Agung; - pemeriksaan kasasi diberikan oleh Ketua Mahkamah Agung. 4. Penggunaan kewenangan perpanjangan penahanan oleh pejabat tersebut pada ayat (3) dilakukan secara bertahap dan dengan penuh tauggung jawab. 5. Ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (2) tidak menutup kemungkinan dikeluarkannya tersangka atau terdakwa dari tahanan sebelum berakhir waktu penahanan tersebut, jika kepentingan pemeriksaan sudah dipenuhi. 6. Setelah waktu enam puluh hari, walaupun perkara tersebut belum selesai diperiksa atau belum diputus, tersangka atau terdakwa harus sudah dikeluarkan dari tahanan demi hukum. 7. Terhadap perpanjangan penahanan tersebut pada ayat (2) tersangka atau terdakwa dapat mengajukan keberatan dalam tingkat: a.penyidikan dan penuntutan kepada ketua pengadilan tinggi; b.pemeriksaan pengadilan negeri dan pemeriksaan banding kepada Ketua Mahkamah Agung. ======== P & I ==========
maspur10150.wordpress.com Page 22

PENANGGUHAN PENAHANAN Penangguhan penahanan ialah salah satu upaya hukum, orang yang sedang ditahan dapat meminta penangguhan penahanan. Tidak ada pemotongan masa tahanan untuk penangguhan penahanan. Ada 2 model penangguhan penahanan : 1. Tanpa Jaminan; 2. Dengan Jaminan : a. Jaminan Orang; b. Jaminan Uang. Sedikit uraian : 1. Penangguhan Penahanan Tanpa Jaminan orang ditahan (rutan, tahanan rumah, tahanan kota) tidak bisa bebas; dengan adanya penangguhan penahanan orang bisa bebas, bahkan dapat ke luar negeri apabila tidak dicekal tanpa jaminan apapun

2. Dengan Jaminan a. Jaminan Orang : o dijamin dengan orang tertentu, bisa penasehat hukumnya, orang tuanya, kakak, adik, kepala dinasnya, siapapun yang dapat dipertanggungjawabkan; o mengajukan pengajuan penangguhan penahanan kepada pejabat yang menahannya (penyidik, penuntut umum, hakim) o ketika perjanjian penangguhan penahanan dengan jaminan orang ini dibuat, orang yang menjadi penjamin harus bersedia membayar sejumlah uang apabila orang yang dijamin kabur / melarikan diri o jika permohonan penangguhan dikabulkan dan orang yang dijamin melarikan diri, maka pihak yang menjamin harus membayar sejumlah uang senilai kesepakatan dalam pengajuan penangguhan penahanan o batas waktu melarikan diri adalah 3 bulan, artinya apabila orang yang dijamin melarikan diri lebih dari 3 bulan tidak dapat diketemukan maka orang yang menjamin harus bersedia membayar sejumlah uang, uang tersebut nantinya akan di setor ke kas negara.

maspur10150.wordpress.com

Page 23

b. Jaminan Uang : o mengajukan permohonan penangguhan kepada pejabat yang menahan disertai dengan menyerahkan sejumlah uang tunai sebagai jaminan; o uang jaminan tersebut nantinya akan dititipkan di panitera pengadilan negeri; o diberikan kuitansi rangkap tiga untuk keselamatan uang jaminan; o stempel pengadilan negeri dan tanda tangan panitera. o apabila orang yang dijamin dengan uang jaminan ini kabur, maka uang menjadi milik negara o apabila tidak kabur, perkara selesai uang jaminan dikembalikan. ======== P & I ========== 3. PENYITAAN Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan. (pasal 1 butir 16 KUHAP). Unsur-unsur pasal tersebut : serangkaian tindakan penyidik; mengambil alih dibawah penguasaannya untuk sementara; barang bergerak maupun tidak bergerak, berwujud maupun tidak berwujud; demi kepentingan penyidikan, penuntutan, peradilan.

Tambahan : penyitaan berbeda dengan perampasan. Perampasan : berdasarkan putusan hakim / pengadilan; dirampas untuk selamanya; untuk dimusnahkan; untuk negara

Prosedur Penyitaan : 1. Harus ada ijin dari ketua pengadilan negeri setempat; tapi ada pengecualian apabila dalam kondisi terpaksa dan mendesak terpaksa dan mendesak :
Page 24

maspur10150.wordpress.com

apabila tidak segera disita akan melarikan diri; apabila tidak segera disita akan merusak barang bukti; apabila tidak segera disita akan mengulang tindak pidana ex : pencurian mobil, mobil tersebut dibawa lari ke berbagai daerah, setelah diintai di dapat disuatu lokasi pada tengah malam, apabila menunggu ijin pengadilan negeri untuk melakukan penyitaan maka bisa jadi sudah kabur lagi. Akan tetapi dalam hal demikian, setelah disita juga harus minta ijin dari pengadilan negeri.

2. Harus ada identitas yang jelas / ada tanda pengenal pihak yang akan melakukan penyitaan; pihak yang berhak melakukan penyitaan hanya penyidik.

3. Harus ada saksi => aparat desa, dan saksi lain 4. Diberikan tanda terima barang yang disita; 5. Dibuatkan berita acara penyitaan. ======== P & I ========== PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA Prinsipnya dititipkan di Rupbasan, tapi bisa juga dititipkan di kepolisian, kejaksaan, tempattempat tertentu; Benda-benda tersebut harus disimpan dengan baik, jangan sampai rusak.

Benda-benda yang disita akan digunakan untuk barang bukti di sidang pengadilan dalam waktu yang lama, maka terhadap : 1. Barang yang mudah rusak dan jumlahnya banyak : barang tersebut dilelang; dibuatkan berita acara lelang; uang hasil lelang untuk barang bukti.

2. Barang membahayakan (bom, petasan, dll.) diamankan

3. Barang yang dilarang (uang palsu, dvd bajakan, dll) dirampas untuk dimusnahkan.

Benda-benda yang dapat disita : benda-benda hasil kejahatan;

maspur10150.wordpress.com

Page 25

benda-benda yang digunakan untuk melakukan kejahatan; benda-benda yang ada kaitannya dengan tindak pidana tersebut; benda-benda yang dipakai untuk menghalangi penyidikan.

Benda-benda sitaan dikembalikan : ketika kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi; perkara tersebut tidak jadi di tuntut atau tidak jadi dilakukan penyidikan karena alat bukti kurang / karena berbeda kopetensi pengadilan; perkara dihentikan demi kepentingan hukum; perkara dihentikan demi hukum ======== P & I ========== 4. PENGGELEDAHAN Penggeledahan Rumah adalah tindakan penyidik untuk memasuki rumah tempat tinggal dan tempat tertutup Iainnya untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan atau penyitaan dan atau penangkapan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang. (pasal 1 butir 17 KUHAP) Penggeledahan Badan adalah tindakan penyidik untuk mengadakan pemeriksaan badan dan atau pakaian tersangka untuk mencari benda yang diduga keras ada pada badannya atau dibawanya serta, untuk disita. (pasal 1 butir 18 KUHAP) Tambahan : Jadi penggeledahan ada 2 : rumah dan atau badan Penggeladahan Rumah disamakan juga mobil, pesawat, kapal dll o karena biasanya barang bukti disembunyikan dirumah / tempat tertutup.

Syarat-Syarat Penggeledahan : Pasal 33 KUHAP 1. Dengan surat izin ketua pengadilan negeri setempat penyidik dalam melakukan penyidikan dapat mengadakan penggeledahan rumah yang diperlukan. 2. Dalam hal yang diperlukan atas perintah tertulis dari penyidik, petugas kepolisian negara Republik Indonesia dapat memasuki rumah.
maspur10150.wordpress.com Page 26

3. Setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh dua orang saksi dalam hal tersangka atau penghuni menyetujuinya. 4. Setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh kepala desa atau ketua lingkungan dengan dua orang saksi, dalam hal tersangka atau penghuni menolak atau tidak hadir.
5. Dalam waktu dua hari setelah memasuki dan atau menggeledah rumah, harus dibuat suatu

berita acara dan turunannya disampaikan kepada pemilik atau penghuni rumah yang bersangkutan. Pasal 34 KUHAP 1. Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak bilamana penyidik harus segera bertindak dan tidak mungkin untuk mendapatkan surat izin terlebih dahulu, dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 33 ayat (5) penyidik dapat melakukan penggeledahan: a) pada halaman rumah tersangka bertempat tinggal, berdiam atau ada dari yang ada di atasnya; b) pada setiap tempat lain tersangka bertempat tinggal, berdiam atau ada; c) di tempat tindak pidana dilakukan atau terdapat bekasnya; di tempat penginapan dan tempat umum lainnya 2. Dalam hal penyidik melakukan penggeledahan seperti dimaksud dalam ayat (1) penyidik tidak diperkenankan memeriksa atau menyita surat, buku dan tulisan lain yang tidak merupakan benda yang berhubungan dengan tindak pidana yang bersangkutan, kecuali benda yang berhubungan dengan tindik pidana yang bersangkutan atau yang diduga telab dipergunakan untuk melakukan tindak pidana tersebut dan untuk itu wajib segera melaporkan kepada ketua pengadilan negeri setempat guna memperoleh persetujuannya. Intinya syarat penggeledahan :
1. Harus ada ijin pengadilan negeri setempat

tapi dalam hal terpaksa dan mendesak boleh tanpa ijin akan tetapi dengan persyaratan o pada halaman rumah tersangka atau terdakwa berdiam / bertempat tinggal; o pada tempat lain dimana tersangka atau terdakwa bertempat tinggal; o di tempat dimana tindak pidana dilakukan atau terdapat bekasnya

maspur10150.wordpress.com

Page 27

2. Disaksikan dua orang saksi => dalam hal terdakwa mengizinkan rumahnya digeledah; 3. Disaksikan aparat desa dan dua orang saksi => dalam hal terdakwa tidak hadir atau terdakwa tidak mengizinkan rumahnya digeledah; 4. Dibuatkan berita acara penggeledahan 5. Penggeledahan badan : laki-laki => oleh penyidik laki-laki; perempuan => oleh penyidik perempuan ======== P & I ========== PEMERIKSAAN Pemeriksaan merupakan kegiatan untuk mendapatkan keterangan tersangka dan atau saksi/barang bukti,maupun tentang unsur unsur T.P. yang telah terjadi sehingga peranan seseorang maupun barang bukti dalam T.P. tersebut menjadi jelas dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Pemeriksaan => untuk mendapatkan keterangan : 1. keterangan tersangka / saksi; 2. barang bukti 3. unsur-unsur tindak pidana. Tambahan : Pencurian => beralihnya barang ke tersangka sejak awal sudah melawan hukum Penggelapan => beralihnya barang ke tersangka pada awalnya tidak melawan hak. ex : pada awalnya pinjam motor, tapi kemudian di jual. Metode Pemeriksaan : 1. Interview perkara-perkara sederhana; saksi maupun tersangka diwawancarai untuk mendapatkan keterangan satu persatu; dibuat berita acara sendiri-sendiri

2. Introgasi lebih mendalam dari interview, dilakukan apabila ada tersangka atau saksi yang mulai berbelit-belit dalam memberikan keterangan;
maspur10150.wordpress.com Page 28

ada indikasi mulai ada yang berbohong

3. Konfrontasi dilakukan apabila keterangan-keterangan yang diberikan saksi-saksi maupun tersangka mulai berbeda, tidak sesuai satu sama lain; semua saksi dan tersangka dipertemukan, dimintai keterangan secara bersama dalam satu tempat; dibuatkan berita acara konfrontasi

4. Reka Ulang / Rekonstruksi dilakukan terhadap tindak pidana yang susah; rekonstruksi tidak harus ditempat kejadian perkara, yang penting tersangka / terdakwa, hakim, jaksa hadir. ======== P & I ========== PEMERIKSAAN SAKSI Saksi => orang yang memberikan keterangan mengenai apa yang dialami sendiri, dilihat sendiri, didengar sendiri. saksi di depan penyidik tidak di sumpah pasal 116 ayat 1 KUHAP : Saksi diperiksa dengan tidak disumpah kecuali apabila ada cukup alasan untuk diduga bahwa ia tidak akan dapat hadir dalam pemeriksaan di pengadilan. dapat juga disumpah apabila ada kemungkinan pada sidang pengadilan tidak dapat hadir apabila ada sumpah, maka dibuatkan berita acara penyumpahan, disamping berita acara pemeriksaan saksi. saat dipersidangan, jaksa membacakan berita acara pemeriksaan dan berita acara penyumpahan. saksi yang tidak dapat hadir dalam sidang pengadilan, apabila telah disumpah pada saat pemerikasaan penyidik, maka kekuatan pembuktian sama dengan saksi yang hadir saksi de audito atau saksi yang hanya mendengar cerita dari orang lain, maka kekuatan pembuktiannya kosong, saksi diperiksa sendiri-sendiri, secara terpisah, kecuali dalam konfrontasi pasal 116 ayat 2 KUHAP : Saksi diperiksa secara tersendiri, tetapi boleh dipertemukan yang satu dengan yang lain dan mereka wajib memberikan keterangan yang sebenarnya.
maspur10150.wordpress.com Page 29

tanpa tekanan dari siapapun dibuatkan berita acara pemeriksaan saksi pasal 118 KUHAP : 1. Keterangan tersangka dan atau saksi dicatat dalam berita acara yang ditandatangani oleh penyidik dan oleh yang memberi keterangan itu setelah mereka menyetujui isinya. 2. Dalam hal tersangka dan atau saksi tidak mau membubuhkan tanda tangannya, penyidik mencatat hal itu dalam berita acara dengan menyebut alasannya.

Wajib Menjadi Saksi : a. Untuk penyidikan (pasal 216 KUHP) b. Untuk pengadilan (pasal 224 KUHP) ======== P & I ========== KETERANGAN AHLI

Keterangan Ahli => Keterangan yang di berikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. (pasal 186 KUHAP) contoh : ada bom meledak, minta keterangan tentang spesifikasi bom kepada balistik forensic. ======== P & I ========== PEMERIKSAAN TERSANGKA Tersangka => orang yang karena perbuatannya berdasarkan bukti permulaan patut di duga telah melakukan tindak pidana. Urutan pemeriksaan : 1. Saksi; 2. Barang bukti; 3. Tersangka. Tata Cara Pemeriksaan Tersangka : 1. Wajib memberitahukan kepada tersangka tentang haknya atas bantuan hukum : Pasal 54 KUHAP : Guna kepentingan pembelaan, tersangka atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tatacara yang ditentukan dalam undang-undang ini.
maspur10150.wordpress.com Page 30

Pasal 55 KUHAP Untuk mendapatkan penasihat hukum tersebut dalam Pasal 54, tersangka atau terdakwa berhak memiih sendiri penasihat hukumnya. Pasal 56 KUHAP : 1. Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka. 2. Setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), memberikan bantuannya dengan cuma-cuma. Bila BAP telah sampai di kejaksaan, sementara tidak ada keterangan bahwa penyidik telah memberitahukan kepada tersangka tentang haknya mendapat bantuan hukum, maka BAP akan dikembalikan pada penyidik untuk dilengkapi. 2. Tidak boleh ada tekanan; 3. Mencari saksi yang menguntungkan tersangka; 4. Dibuatkan berita acara, tiap lembar dibacakan, lalu diparaf oleh tersangka, terakhir di tanda tangani. Semua berita acara dikumpulkan jadi satu => Berkas Perkara. Berkas Perkara + Barang Bukti + Tersangka => dilimpahkan ke kejaksaan. Dilimpahkan terlebih dahulu ialah Berkas Perkara , cara melimpahkannya : Pasal 110 KUHAP : 1. Dalam hal penyidik telah selesai melakukan penyidikan, penyidik wajib segera menyerahkan berkas perkara itu kepada penuntut umum. 2. Dalam hal penuntut umum berpendapat bahwa hasil penyidikan tersebut ternyata masih kurang lengkap, penuntut umum segera mengembalikan berkas perkara itu kepada penyidik disertai petunjuk untuk dilengkapi. 3. Dalam hal penuntut umum mengembalikan hasil penyidikan untuk dilengkapi, penyidik wajib segera melakukan penyidikan tambahan sesuai dengan petunjuk dari penuntut umum.

maspur10150.wordpress.com

Page 31

4. Penyidikan dianggap telah selesai apabila dalam waktu empat belas hari penuntut umum tidak mengembalikan hasil penyidikan atau apabila sebelum batas waktu tersebut berakhir telah ada pemberitahuan tentang hal itu dari penuntut umum kepada penyidik Pasal 138 KUHAP 1. Penuntut umum setelah menerima hasil penyidikan dan penyidik segera mempelajari dan menelitinya dan dalam waktu tujuh hari wajib memberitahukan kepada penyidik apakah hasil penyidikan itu sudah lengkap atau belum. 2. Dalam hal hasil penyidikan ternyata belum lengkap, penuntut umum mengembalikan berkas perkara kepada penyidik disertai petunjuk tentang hal yang harus dilakukan untuk dilengkapi dan dalam waktu empat belas hari sejak tanggal penerimaan berkas, penyidik harus sudah menyampaikan kembali berkas perkara itu kepada penuntut umum. Intinya cara melimpahkan berkas adalah : a. Berkas perkara dibawa ke kejaksaan; b. Bagian pra penuntutan c. Jaksa meneliti berkas perkara dalam waktu maksimal 7 hari
d. Bila dipandang telah lengkap maka, jaksa meminta barang bukti dan tersangka

diserahkan ke kejaksaan. 5. Barang bukti dan tersangka dilimpahkan ke kejaksaan, penasehat hukum dipanggil 6. Tanggung jawab juridis barang bukti dan tersangka beralih pada jaksa 7. Tanggung jawab materil : -

tersangka : tetap di rutan barang bukti : tetap di rupbasan. ======== P & I ========== PRA PENUNTUTAN

Pra Penuntutan => polisi menyerahkan berkas yang mungkin tidak lengkap atau kurang kepada jaksa, jika tidak lengkap akan dikembalikan kepada polisi dengan petunjuk-petunjuk apa yang kurang dan polisi melengkapi lagi, ini ketentuan-ketentuan prosedur antara wewenang polisi dan jaksa. intinya : Pra Penuntutan ialah tindakan penuntut umum untuk memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan oleh penyidik. Pra Penuntutan biasanya dipengaruhi :
maspur10150.wordpress.com Page 32

1. Faktor Ekstern : perkara susah 2. Faktor Intern : SDM Polisi dan Jaksa kualitasnya berbeda. ======== P & I ========== PENUNTUTAN Penuntutan => tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan (pasal 1 butir 7 KUHAP) ======== P & I ========== SURAT DAKWAAN Surat Dakwaan => surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani serta berisi:
1. nama Iengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat

tinggal, agama dan pekerjaan tersangka; 2. uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan termpat tindak pidana itu dilakukan. Surat Dakwaan : Fungsi bagi terdakwa dan penasehat hukum; Fungsi bagi jaksa; Fungsi bagi hakim; Fungsi bagi masyarakat;

Bentuk surat dakwaan : 1. Surat dakwaan tunggal terdakwa melakukan satu macam perbuatan saja, misal : pencurian (biasa), ex : pasal 362 KUHP 2. Surat dakwaan kumulatif terdakwa melakukan lebih dari satu delik, misal : selain pencurian, juga membawa senjata api tanpa ijin.
maspur10150.wordpress.com Page 33

3. Surat dakwaan alternatif jika penuntut umum tidak mengetahui perbuatan mana, apakah yang satu ataukah yang lain, yang nanti akan terbukti di pengadilan, suatu perbuatan apakah merupakan pencurian ataukah penadahan;
jika penuntut umum ragu, peraturan hukum pidana yang mana yang akan diterapkan oleh

hakim atas perbuatan yang menurut pertimbangannya telah nyata tersebut. 4. Surat dakwaan subsidair
hakim memeriksa terlebih dahulu dakwaan primair, dan jika ini tidak terbukti barulah

diperiksa dakwaan subsidair. 5. Surat dakwaan campuran ======== P & I ========== TAMBAHAN : PEMERIKSAAN SURAT : Pasal 47 KUHAP
1. Penyidik berhak membuka, memeriksa dan menyita surat lain yang dikirim melalui kantor

pos dan teIekomunikasi, jawatan atau pcrusahaan komunikasi atau pengangkutan jika benda tersebut dicurigai dengan alasan yang kuat mempunyai hubungan dengan perkara pidana yang sedang diperiksa, dengan izin khusus yang diberikan untuk itu dari ketua pengadilan negeri. 2. Untuk kepentingan tersebut. penyidik dapat meminta kepada kepala kantor pos dan telekomunikasi, kepala jawatan atau perusahaan komunikasi atau pengangkutan lain untuk menyerahkan kepadanya surat yang dimaksud dan untuk itu harus diberikan surat tanda penerimaan. 3. Hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) pasal ini, dapat dilakukan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan menurut ketentuan yang diatur dalam ayat tersebut.

Pasal 48 KUHAP

maspur10150.wordpress.com

Page 34

1. Apabila sesudah dibuka dan diperiksa, ternyata bahwa surat itu ada hubungannya dengan perkara yang sedang diperiksa, surat tersebut dilampirkan pada berkas perkara. 2. Apabila sesudab diperiksa ternyata surat itu tidak ada hubungannya dengan perkara tersebut, surat itu ditutup rapi dan segera diserahkan kembali kepada kantor pos dan telekomunikasi, jawatan atau perusahaan komunikasi atau pengangkutan lain setelah dibubuhi cap yang berbunyi "telah dibuka oleh penyidik" dengan dibubuhi tanggal, tanda tangan beserta identitas penyidik. 3. Penyidik dan para pejabat pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib merahasiakan dengan sungguh-sungguh atas kekuatan sumpah jabatan isi surat yang dikembalikan itu. Pasal 49 KUHAP 1. Penyidik membuat berita acara tentang tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 2. Turunan berita acara tersebut oleh penyidik dikirimkan kepada kepala kaiitor pos dan telekomunikasi, kepala jawatan atau perusahaan komunikasi atau pengangkutan yang bersangkutan. PENYIDIK DI LARANG MEMASUKI : 1. Ruang sidang MPR,DPR bersidang 2. Tempat ibadah sedang berlangsung
3. Ruang sidang pengadilan berlangsung (pasal 35 KUHAP).

KELENGKAPAN BERKAS PERKARA HASIL PENYIDIKAN Kelengkapan Formal : 1. Identitas tersangka seperti dalam
-

pasal 143 (2) a KUHAP : nama Iengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka

2. Surat ijin Kepala Pengadilan Negeri setempat

3. Penyidik + penyidik pembantu harus memenuhi syarat 4. Adanya pengaduan dari orang yang berhak dalam hak delik aduan
maspur10150.wordpress.com Page 35

5. Buat berita acara setiap upaya paksa dan di tanda tangani

Kelengkapan Material : Adanya alat bukti diuraikan secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai T.P. yang dilakukan/disangkakan dengan meyebut waktu dan T.P. yang dilakukan. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PRA PENUNTUTAN 1. Kelengkapan berita acara yang meliputi : -

Pemeriksaan tersangka Penangkapan Penahanan Penggeledahan Penyitaan Pemeriksaan saksi Berita acara harus atas kekuatan sumpah jabatan serta di tanda tangani oleh penyidik yang diperiksa.

2. Keabsahan tindakan penyidikan meliputi :

a. Laporan /Pengaduan yang di tandatangani oleh pelapor/pengadu Pasal 103 KUHAP :


1. Laporan atau pengaduan yang diajukan secara tertulis harus ditandatangani oleh pelapor atau pengadu. 2. Laporan atau pengaduan yang diajukan secara lisan harus dicatat oleh penyelidik dan ditandatangani oleh pelapor atau pengadu dan penyelidik Pasal 108 (4) KUHAP :

Laporan atau pengaduan yang diajukan secara tertulis harus ditandatangani oleh pelapor atau pengadu.
b. Ijin dari PN untuk melakukan penggeledhan kecuali dalam hal mendesak c. Buat berita acara penyitaan bila menyita benda yang disita. d. Kesempurnaan alat bukti yang sah , dalam melakukan bedah mayat harus ada

pemberitahuan penyidik kepada keluarga korban Pasal 134 KUHAP : 1. Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban.

maspur10150.wordpress.com

Page 36

2. Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut 3. Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang diberi tahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang-undang ini. ======== P & I ========== WEWENANG PENUNTUT UMUM PASAL 14 KUHAP : Pasal 14 Penuntut umum mempunyai wewenang: 1. menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik atau penyidik pembantu; 2. mengadakan pra penuntutan apabila ada kekurangan pada penyidikan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 110 ayat (3) dan ayat (4), dengan memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan dari penyidik; 3. memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan atau penahanan lanjutan dan atau mengubah status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh penyidik; 4. membuat surat dakwaan; 5. melimpahkan perkara ke pengadilan; 6. menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan hari dan waktu perkara disidangkan yang disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi, untuk datang pada sidang yang telah ditentukan; 7. melakukan penuntutan; 8. menutup perkara demi kepentingan hukum; 9. mengadakan tindakan lain dalam Iingkup tugas dan tanggung jawab sebagai penuntut umum menurut ketentuan undang-undang ini; 10. melaksanakan penetapan hakim ======== P & I ========== ALHAMDULILLAH

maspur10150.wordpress.com

Page 37

maspur10150.wordpress.com

Page 38

You might also like