You are on page 1of 5

Grafik Konsentrasi Vs Putaran Optis

9 8 7 Putaran Optis 6 5 4 3 2 1 0 -1 0 2 4 6 Konsentrasi 8 10 12 Series1 Linear (Series1) y = 0.8x - 0.5 R = 0.9748

4.2

Pembahasan Praktikum kali ini berjudul polarimetri yang bertujuan untuk menentukan

konsentrasi dari suatu larutan. Adapun prinsip dari praktikum ini adalah pengukuran daya putaran optis dari suatu senyawa optis aktif terhadap sinar yang terpolarisasi. Senyawa optis aktif yang digunakan pada percobaan ini adalah fruktosa dengan aquadest sebagai larutan blanko. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah polarimeter. Dimana alat ini dapat dipakai untuk analisis kuantitatif maupun kualitatif. Analisis kualitatif dapat berupa penentuan dari jenis senyawanya berdasarkan putaran optisnya sementara analisis kuantitatif dapat berupa konsentrasi dari larutan sampel. Seperti pada praktikum ini, kita dapat menentukan konsentrasi dari larutan fruktosa berdasarkan daya putaran optis terhadap sinar yang terpolarisirnya. Putaran optis aktif yang terbentuk dapat berupa dextro rotary (putan optis ke kanan) atau levo rotary (putaran optis ke kiri), tergantung ke arah mana putaran optis senyawa tersebut. Pada praktikum ini, fruktosa yang digunakan memiliki arah putaran optis ke kiri atau levo karenanya polarimeter di putar ke kiri untuk melihat berapa besar sudut putaran optis yang diperoleh. Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa konsentrasi fruktosa berbanding lurus dengan putaran optisnya, dimana semakin besar konsentrasi dari fruktosa yang digunakan, maka semakin besar pula putaran optis yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan, pada konsentrasi yang besar jarak antar partikel di dalamnya menjadi semakin sempit karena jumlah partikelnya yang semakin banyak dibanding pada konsentrasi kecil sehingga menyebabkan putaran optis dari larutan tersebut juga ikut meningkat. Selain konsentrasi, putaran optis dari suatu senyawa optis aktif juga dipengaruhi oleh jenis zat yang digunakan, panjang lajur dari larutan, suhu, jenis sinar, serta jenis pelarut yang digunakan. Besarnya konsentrasi dari larutan fruktosa yag diperoleh pada praktikum ini adalah sebesar 2,65% dan didapatkan volume larutan secara praktikum ialah 5,3 mL sedangkan volume teorinya sebesar 5 % dengan persen kesalahan sebesar 3,53 %.

V. 5.1

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Prinsip dari polarimetri adalah pengukuran daya putaran optis dari suatu senyawa optis aktif terhadap sinar yang terpolarisasi. 2. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang memiliki struktur asimetris. 3. Fruktosa memiliki arah putaran optis ke kiri atau levo. 4. Konsentrasi berbanding lurus dengan putaran optis dari fruktosa. 5. Konsentrasi dari fruktosa pada percobaan ini diperoleh sebesar 2,65 % dengan persen kesalahan sebesar 3,63%. 5.2 Saran Hal yang perlu diperhatikan dalam praktikum ini adalah : 1. Pahami prinsip dan cara kerja. 2. Teliti dalam melakukan pengenceran. 3. Teliti dalam mengamati posisi baur-baur. 4. Teliti dalam pembacaan skala lingkar. 5. Usahakan jangan sampai ada gelembung pada tabung polarimeter.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI POLARIMETRI

NAMA NO.BP FAKULTAS JURUSAN HARI / TGL.PRAKTIKUM KELOMPOK REKAN KERJA

: : 1010411013 : MIPA : KIMIA : JUMAT / 06 APRIL2012 : III (TIGA) : 1. CHECE ANDRI .S 2. MELISA WENO .G 3. MIFTAHURRAHMI (1010411011 ) (1010412014 ) (1010412017)

4. ANGIE WAHYULIA .P (1010413032)

LABORATORIUM PENDIDIKAN I JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

You might also like