Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan ADB ADF BAPPENAS Bahasa Inggris Asia Development Bank Asian Development Fund National Development Planning Agency Regional Development Planning Agency Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Bid Evaluation Report Citarum River Basin Civil Society Organization Corporate Social Responsibility Climate Change Adaptation and Mitigation Community Driven Development Country Strategy and Program Directorate General of Spatial Planning Directorate General of Water Resources Directorate of Water Resources and Irrigation Directorate of Water Resources Management Environmental Assessment and Review Framework Environmental Impact Assessment Elemen Lingkungan (NGO) Environmental Pollution Control Manager (EPCM) Framework Financing Agreement Financial Management System Gross Domestic Product Bahasa Indonesia Bank Pembangunan Asia Dana Pembangunan Asia Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BAPPEDA
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Laporan Evaluasi Penawaran Daerah Aliran Sungai Citarum Lembaga Swadaya Masyarakat Pertanggung jawaban Sosial Perusahaan Penanganan Dampak Perubahan Iklim
Pembangunan Berbasis Masyarakat Program dan Strategi Negara Direktorat Jenderal Penataan Ruang
DGWR
DWRI
DWRM
Direktorat Bina Pengelolaan Sumber Daya Air Kerangka Analisa dan evaluasi lingkungan
EARF
Analisa Dampak Lingkungan Elemen Lingkungan (LSM) Pengelolaan Kontrol Polusi Lingkungan
2|H a l
Global Environmental Facility Geographic Information System Government of Indonesia Implementing Agency Indonesian Rupiah Initial Environmental Examination Independent Monitoring and Evaluation Unit Investment Program Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program Investment Program Performance Management System Integrated Water Resources Management
Fasilitas Lingkungan Global Sistem Informasi Geografis Pemerintah Republik Indonesia Badan Pelaksana Rupiah Pemeriksaan Lingkungan Pendahuluan Unit Pemantauan dan EvaluasiIndependen
IP ICWRMIP
Program Investasi Program Investasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum Sistem Pengelolaan Kinerja Program Investasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
IPPMS
IWRM
JABODETABEK LMDH MDG MFF MPSA MIS MOA MOE MOF MOFr MOH MPW NGO NSCWR
Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan Millennium Development Goal Multitranche Financing Facility Water Resoucers Community Management information system Ministry of Agriculture Ministry of Environment Ministry of Finance Ministry of Forestry Ministry of Health Ministry of Public Works Non Government Organization National Steering Committee for Water Resources Program Coordination and Management Unit State owned corporation with a water infrastructure management mandate, Millennium Development Goal Fasilitas Pembiayaan Multitranche Masyarakat Pemberdayaan Sumber Air Manajemen sistem Informasi Departemen Pertanian Kementerian Negara Lingkungan Hidup Departemen Keuangan Departemen Kehutanan Departemen Kesehatan Departemen Pekerjaan Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Tim Pengarah Nasional Program Pembangunan Bidang Sumber Daya Air Unit Pengelolaan dan Koordinasi Program
PCMU
PJT 2
3|H a l
operating in the Citarum River Basin PIU PPTA Project Implementation Unit Project Preparation Technical Assistance River Basin Organization Roadmap Roadmap Coordination and Management Unit Resettlement Plan Strategic Environmental Assessment Unit Pelaksana Proyek Bantuan Teknik Persiapan Proyek
Organisasi Wilayah Sungai Peta Rancangan Unit Pengelolaan dan Koodinasi Roadmap
RP SEA
SRI TA WFPF
Water Resources Council Water Resources Management West Tarum Canal River basin territory comprising three river basin organizations Balai Besar Citarum, Balai Besar CiliwungCisadane, and Balai Besar CidanauCiujung-Cidurian located in West Java, DKI-Jakarta, and Banten Provinces, and including the metropolitan conurbation of Jabodetabek
Dewan Sumber Daya Air Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air Saluran Tarum Barat Daerah wilayah sungai yang terdiri dari tiga Organisasi Wilayah Sungai yaitu Balai Besar Citarum, Balai Besar Ciliwung-Cisadane, and Balai Besar Cidanau-Ciujung-Cidurian, yang berlokasi di Jawa Barat, DKI-Jakarta dan Propinsi Banten.
4|H a l
DAFTAR ISI
RINGKASAN KEGIATAN 1.a. Latar Belakang 1.b. Tujuan 1.c. Hasil yang Diharapkan
7 7 10 11 12 13 13
1.d. Waktu, Tempat dan Lingkup Kegiatan 1.e. Peserta 1.f. Penyelenggara
5|H a l
20 20 21 22
3.b. Tujuan Diskusi Kelompok 3.c. Sekilas Permasalahan dan Alternatif Solusi Kegiatan di Masing-masing Segmen
PENUTUP
23
LAMPIRAN 1. Tujuan dan Alur Kelompok Diskusi 2. Laporan Kelompok Diskusi 3. Daftar Peserta 4. Agenda Acara 5. Peta wilayah 6 segmen sungai Citarum 6. Foto Kegiatan 7. Handout Slide Presentasi
6|H a l
Sumber daya air, dan sistem air tanah di wilayah sungai Citarum merupakan sesuatu yang vital bagi pembangunan sosial dan ekonomi negeri ini. Kedua hal tersebut sangat penting bagi pembangunan, baik yang bersifat industrial maupun yang bersifat perkotaan (terutama di Jabodetabek dan Bandung), termasuk di dalamnya industri ekspor, produksi pertanian melalui sistem irigasi yang memadai, persediaan air di pedesaan, aliran listrik PLTA, dan perikanan. Pada saat yang bersamaan sumber daya air di wilayah sungai Citarum relatif melimpah, namun penggunaannya yang terus meningkat secara signifikan dalam 20 tahun terakhir ini mengakibatkan semakin menurunnya kondisi sungai Citarum. Pertumbuhan urbanisasi yang cepat telah memperbesar paparan akan resiko bencana banjir. Degradasi lingkungan telah mencapai level yang mengkompromikan kesehatan dan penghidupan publik, khususnya bagi masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan, serta mendatangkan tambahan biaya keuangan terkait dengan sumber persediaan air baku dan perawatannya. 7|H a l
Untuk memulihkan dan membangun sungai Citarum secara terpadu, Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB), lembaga keuangan dan lembaga donor lainnya serta berbagai pemangku kepentingan (lembaga swadaya masyarakat, kalangan usaha, akademisi dan masyarakat) mempersiapkan program pemulihan yang dinamakan Integrated Citarum Water Resources Management Program (ICWRMP) atau Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum. Program ini merupakan bagian dari Citarum Roadmap (peta rancangan perencanaan
Citarum) yang telah disiapkan untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu berdasarkan pada sebuah visi, yaitu pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk merehabilitasi daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat, dan produktif, serta membawa manfaat yang lestari bagi semua orang khususnya di wilayah sungai Citarum. Citarum Roadmap telah mengidentifikasi 80 kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 15 tahun kedepan, dengan pendanaan yang bersumber dari fasilitas pembiayaan dari berbagai sumber pendanaan, baik anggaran pemerintah, donor serta kontribusi lainnya. Sebagai pelaksanaan tahap 1 dari Citarum Roadmap, maka Proyek tahap 1 (Project-1 Investment Program) dengan Technical Assistance (TA) dimulai pada 2009. Institusi pelaksana program investasi ini adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum, yang telah mendirikan Project Coordination and Management Unit (PCMU) di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum melibatkan banyak pihak terkait dan berbagai komponen program. Hal ini menjadi sebuah tantangan dan kesempatan di dalam pelaksanaannya. Tantangannya adalah menyeimbangkan antara kordinasi dan komunikasi secara terus menerus di antara para pemangku kepentingan dengan pelaksanaan program sesuai tenggat waktu. Hal ini akan membutuhkan waktu, upaya dan komitmen seluruh pihak terkait, dan tidak mudah di dalam pelaksanaannya. Koordinasi yang kuat diantara para badan pelaksana sangat dibutuhkan, bersamaan dengan mekanisme pengawasan dan pelaporan yang efektif untuk memungkinkan Pemerintah Indonesia beserta donor, mengetahui dan memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan sesuai dengan perencanaan dan waktu yang telah di tentukan. Pertukaran informasi diantara badan pelaksana, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk komunitas, CSO, dan sektor swasta, akan mempertajam kinerja secara sektor swasta, lembaga
8|H a l
keseluruhan, dan meminimalkan usaha yang sia-sia akibat dari pekerjaan yang tumpang tindih. Tujuannya adalah untuk bersama-sama secara partisipatif mencari solusi efektif dan berkelanjutan melalui upaya terpadu antara sisi perencanaan, pembangunan fisik dan penguatan institusi, dengan visi: Pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk merehabilitasi daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat dan produktif, serta membawa manfaat yang lestari bagi semua orang khususnya di wilayah sungai Citarum
Penyelenggaraan kegiatan Citarum Roadmap & Investment Program Coordination Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman diantara para pemangku kepentingan yang juga akan melaksanakan kegiatan program, yang diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan kordinasi di antara para pemangku kepentingan.
9|H a l
1.b Tujuan
Tujuan dari kegiatan lokakarya ini digambarkan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman diantara pemerintah dan sektor-sektor terkait pada
tingkat daerah. Pemahaman tersebut yaitu: (1) Visi, Tujuan, dan komponenkomponen Roadmap (2) Investment Program atau ICWRMIP dan Project 1 (3) Memperjelas hubungan antara Roadmap dan Investment Program.
2. Mengidentifikasi
kegiatan
dan
pelaku
dari
Para
Pemangku
Kepentingan
yang berkaitan dengan lingkungan, sebagaimana yang terdefinisi di dalam ICWRMIP melalui penyebaran informasi.
10|H a l
11|H a l
2. Diskusi panel. Menampilkan dialog para ahli dari berbagai latar belakang, baik institusi pemerintah dan penggiat lingkungan.
3. Diskusi Kelompok. Peserta lokakarya dibagi ke dalam enam kelompok dengan metode pembagian segmen Sungai Citarum sebagai metode diskusi untuk mendiskusikan kegiatan, hambatan, solusi/tindak lanjut serta saran dan
12|H a l
rekomendasi. Masing-masing kelompok terdiri dari 15-20 orang peserta yang dipandu oleh fasilitator, didampingi oleh nara sumber dan notulen.
4. Team Building Exercise dan Penandatangan Komitmen Bersama. Acara ini dilakukan pada hari ke-2 (Jumat, 30 Oktober 2009). Dipandu oleh fasilitator, peserta melakukan simulasi kegiatan-kegiatan yang mendorong adanya kerjasama
kelompok. Peserta juga menandatangani spanduk Visi Citarum sebagai tanda komitmen bersama. 1.e. Peserta Dari daftar peserta yang hadir, tercatat sekitar 157 peserta yang datang menghadiri kegiatan lokakarya ini. Peserta lokakarya ini berasal dari berbagai latar belakang, seperti institusi pemerintah, baik pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten di Jakarta dan Jawa Barat, Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) di wilayah sungai Citarum, perusahaan swasta, para pemerhati lingkungan, seniman, akademisi dan konsultan proyek. 1.f. Penyelenggara Lokakarya ini dilakukan melalui konsultasi dan kordinasi berbagai pihak. Tim penyelenggara merupakan gabungan dari tim Roadmap Coordination Management Unit (RCMU), Bappenas Jakarta dan Project Coordination Management Unit (PCMU), Balai Besar Wilayah Sungai Citarum-BBWSC di Bandung. Kegiatan ini didukung oleh tim fasilitator untuk memfasilitasi kegiatan kelompok diskusi.
13|H a l
2. SESI PRESENTASI
Sesi Presentasi ini dilakukan pada hari pertama (29 Oktober 2009). Handout presentasi ini dapat dilihat pada lampiran 6.
Citarum Roadmap Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas Presentasi ini membahas mengenai fakta sungai Citarum, kondisi permasalahan dari hulu hingga hilir yang membuat suatu pemikiran bahwa penanganan permasalahan Citarum tidak dapat dilakukan dengan menerapkan program tunggal atau program pembangunan fisik semata. Kondisi permasalahan Citarum yang kompleks menjadikan sebuah pemikiran pencetusan Citarum Roadmap. Yaitu gambaran strategis, rencana dan pelaksanaan yang berusaha membuat jalur/rute antara posisi saat ini dengan visi, hasil dan tujuan yang ingin kita capai di masa depan berkaitan dengan program pengelolaan terpadu sungai Citarum ini. Citarum Roadmap ini menjadi kepentingan dan milik para pemangku kepentingan, khususnya yang berada di wilayah sungai Citarum, yang difasilitasi pemerintah. Komponen program dalam Citarum Roadmap ini termasuk kedalamnya adalah penguatan lembaga, pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, penggunaan dan pembagian air, perlindungan lingkungan, manajemen bencana, pemberdayaan masyarakat serta data dan informasi. Kordinasi Citarum Roadmap ini dilakukan baik di tingkat pusat, daerah/kabupaten serta masyarakat. Citarum Roadmap memberikan ruang baik individu, perusahaan, organisasi masyarakat, dll untuk turut berpartisipasi memberikan kontribusi positif bagi pemulihan sungai Citarum.
14|H a l
Kegiatan Project-1 Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Direktur Sungai, Danau dan Waduk Presentasi ini menggunakan analogi sebuah kelompok orkestra untuk menggambarkan kolaborasi yang menghasilkan musik harmonis. Kolaborasi ini terdiri dari setiap pemain/pelaku yang memainkan instrumen, dengan tempo, dan bagian musik masing-masing, tapi tetap merupakan bagian dari musik besar yang dimainkan bersama. Posisi dirijen ini disini lebih pada membantu untuk sinkronisasi untuk mencapai nada harmoni. Analogi kolaborasi ini masih sesuai dalam konteks pelaksanaan program Citarum. Citarum Roadmap yang diperkirakan akan dilaksanakan dalam kurun waktu 15 tahun ini dengan identifikasi sekitar 80 kegiatan, dalam pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap. Pelaksanaan tahap 1 dari lima tahapan program (ICWRMIP) dalam kerangka Roadmap, sedang dalam persiapan. Komponen Proyek Tahap-1 (Project-1) meliputi perlindungan keanekaragaman hayati di hulu sungai, pengelolaan air dan sanitasi berbasis masyarakat, teknik pertanian ramah lingkungan, peningkatan kualitas air, penataan ruang, pengelolaan banjir di kawasan hulu, rehabilitasi kanal tarum Barat, deain peningkatan penyediaan air bersih kota Bandung dan strategi adaptasi untuk perubahan iklim. Seluruh komponen program ini akan dilakukan pemerintah (khususnya di daerah) bersama masyarakat.
15|H a l
Peran LSM dalam Citarum Roadmap Bapak Asep Kuryana Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pendayagunaan Tata Guna Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Bapak Deni Riswandani, ELINGAN Bapak Daud Yusup, LMDH Gunung Tilu Bapak Dian Farid Hafidi, Warga Peduli Lingkungan Citarum Bapak Dede, MPSA Gunung Wayang Sesi ini membahas mengenai peran pemerintah dalam mensosialisasikan dan mengkomunikasikan kegiatan pembangunan dan membuka jalur dialog dan konsultasi dengan masyarakat setempat. BBWSC memiliki program pemberdayaan masyarakat yang rutin mengadakan kegiatan sosialisasi di tingkat desa di Bandung, Majalaya dan lain-lain. Kegiatan ini juga dilakukan bersama dengan institusi pemerintah lain terkait misalnya BPLHD, PJT-2, PSDA, Dinkes,sehingga dalam satu kegiatan, masyarakat dan pemerintah dapat berdiskusi dan mencari alternatif pemecahan masalah bersama-sama. Selain itu, BBWSC juga memiliki mitra yang berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini, sesuai dengan bidang dan daerah kerja masing-masing. Misalnya lembaga Elemen Lingkungan (ELINGAN), yang ikut membantu dalam pemberdayaan masyarakat di daerah hulu (Gunung Wayang), juga membantu kegiatan sosialisasi tentang daerah sempadan sungai dan mitigasi bencana. LMDH Gunung Tilu yang membantu masyarakat petani kopi di Pengalengan, atau MPSA Gunung Wayang yang membantu pembangunan rehabilitasi Situ Cisanti, mata air Citarum serta Warga Peduli Lingkungan Citarum yang membantu kegiatan pemberdayaan masyarakat di sungai Citarum melalui kegiatan-kegiatan seperti daur ulang, pertanian dan penghijauan. BBWS berharap agar lebih banyak lagi instansi pemerintah dan LSM yang dapat turut berpartisipasi dan berperan bersama-sama melakukan kegiatan dengan masyarakat. 16|H a l
Contoh dan Praktek yang Baik: Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap Ibu Ir. Prima Mayaningyas, MSi Kepala Bidang Tata Kelola Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Propinsi Jawa Barat Presentasi ini menyoroti tentang perubahan dan menurunnya kondisi lingkungan baik di Wilayah Sungai Citarum, maupun Bandung dan Jawa Barat secara umum, baik dari pencemaran udara, pembangunan permukiman di kawasan konservasi, pencemaran air tanah, pembuangan limbah industri langsung tanpa melalui treatment khusus, dan lain sebagainya. BPLHD Propinsi Jawa Barat telah melakukan pendataan perubahan penggunaan lahan dan tata ruang di daerah hulu Citarum. Selain itu juga BPLHD aktif dalam kampanye melalui media maupun kegiatan-kegiatan masyarakat dan publik untuk meningkatkan kesadaran dan berperan aktif dalam kegiatan lingkungan. Dalam konteks strategi pengendalian pencemaran Citarum, BPLHD mengidentifikasi kegiatan yang perlu dilakukan antara lain konservasi daerah aliran sungai, penguatan informasi pengendalian pencemaran air berbasis GIS di Jawa Barat, peningkatan kapasitas baik untuk aparat pemerintah serta pelaku usaha/industri melalui Environmental Pollution Control Manager (EPCM), pemberdayaan masyarakat serta penegakan hukum.
17|H a l
Memperkenalkan Citarum Website Bapak Candra Samekto Fungsional Perencana Bapenas Presentasi ini memperkenalkan website Citarum () sebagai media komunikasi bersama mengenai program Citarum, baik untuk para pemangku kepentingan serta lembaga pelaksana, juga untuk masyarakat umum. Website ini masih terus dalam pengembangan, baik dari sisi teknis, maupun dari sisi informasi dan pengembangan fitur. Beberapa fitur yang ada misalnya interactive map, yang dikembangkan dengan aplikasi google maps. Anda dapat melihat posisi daerah-daerah di sepanjang aliran sungai Citarum, yang ada aktivitas peningkatan sistem pengelolaan dan perbaikan kondisi Citarum. Juga ada Knowledge Centre dimana dokumen, data dan informasi yang berhubungan dengan Citarum dapat diakses dan di-download. Selain itu fitur-fitur dasar seperti penjelasan mengenai program, berita kegiatan terbaru, forum, hingga multimedia seperti foto dan video Citarum dapat diakses di website ini. Potret Citarum Dari Masa ke Masa Bapak Abrar Prasodjo Wanadri Presentasi ini menampilkan foto-foto kegiatan kelompok Pencinta Alam Wanadri di Citarum. Kegiatan alam bebas di Citarum telah dimulai sejak tahun 1975. Kondisi Citarum saat itu masih jauh lebih baik dibanding saat ini, dimana debit air cukup tinggi hingga di beberapa lokasi cocok untuk melakukan kegiatan arung jeram. Sekitar akhir tahun 2009 ini, Wanadri berencana melakukan ekspedisi sungai Citarum untuk melakukan pendataan, khususnya dokumentasi lokasi melalui foto dan GIS dari hulu hingga ke hilir, dan merekam permasalahan spesifik di titik-titik lokasi sungai (misalnya sampah di kawasan tengah atau pembuangan limbah di hulu, dsb)
18|H a l
Panel Dialog Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D Narasumber: Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Bapak Erry Riyana Hardjapamekas Bapak Ir.A.Rifai Natanegara Ibu Prima Mayaningyas Panel diskusi ini membahas Citarum dari berbagai sisi. Baik dari segi lingkungan, maupun pelaksanaan program dan tantangannya di masa mendatang. Program yang melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan lain sebagainya memiliki tantangan yang cukup kompleks. Masalah kebijakan, ruang lingkup kegiatan, hingga masalah kordinasi dan komunikasi di antara para pemangku kepentingan merupakan sedikit dari prediksi tantangan yang akan dihadapi. Permasalahan Citarum yang kompleks membutuhkan penyelesaian yang juga kompleks. Mulai dari pembangunan fisik, struktural dan nonstruktural, kebijakan, pengendalian pencemaran, penggunaan dan pengaturan tata air, keuangan dan transparansi, peningkatan kepedulian, keterlibatan masyarakat dan lain sebagainya.
19|H a l
Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang Jembatan Majalaya Segmen 2 : Jembatan Majalaya Jembatan Dayeuh Kolot Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot Ujung Saguling Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi) Segmen 6 : Muara Citarum
20|H a l
3.b. Tujuan Diskusi Kelompok Tujuan diskusi kelompok ini adalah sebagai berikut:
1. Peserta dapat mengidentifikasi kegiatan, peluang dan tantangan di masing-masing wilayah segmen sungai
2. Peserta dapat mengetahui berbagai kegiatan di segmen wilayah sungai yang sama
3. Peserta mulai dapat mengidentifikasi bagaimana agar dapat mengatasi tantangan secara bersama-sama dalam program Citarum ini
Dalam satu kelompok terdiri dari sekitar 15-20 peserta, didampingi oleh Fasilitator, Narasumber dan Notulen. Proses pengumpulan informasi melalui alat metaplan, dilakukan oleh semua peserta, kemudian peserta menulis pendapatnya berdasarkan kegiaran (rencana kegiatan), hambatan, solusi (tindak lanjut), saran dan pihak terkait. Hasil pendapat peserta ini selanjutnya dikelompokkan, dan dibahas satu per satu. Diakhir diskusi diharapkan para peserta bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategorisasi isu, permasalahan, tantangan, kegiatan dan peluang di masing-masing segmen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara keseluruhan
21|H a l
3.c. Sekilas Permasalahan dan Alternatif Solusi Kegiatan di Masing-masing Segmen Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang Jembatan Majalaya
Dari hasil pemetaan informasi kegiatan yang disampaikan oleh peserta, dirumuskan ada tiga kegiatan utama yang telah dilakukan selama ini di lokasi segmen I yaitu ; kegiatan Konservasi DAS, Pemberdayaan (sosialisasi dan pelatihan) serta advokasi. Permasalahan
yang umumnya dihadapi di wilayah segmen 1 ini meliputi berkurangnya areal hutan lindung (berubah menjadi lahan garapan petani), pembangunan permukiman yang berkembang tanpa perencanaan yang baik, sehingga ikut berkontribusi sebagai salah satu penyebab banjir, tidak adanya pemetaan kondisi wilayah di sekitar segmen 1, sehingga tidak dapat diketahui secara jelas wilayah dan lokasi mana yang perlu diatasi untuk mengendalikan erosi. Alternatif solusi yang diusulkan meliputi kegiatan restorasi kawasan hulu, termasuk gerakan penghijauan/reboisasi dengan melibatkan masyarakat, pendampingan masyarakat,
penetrapan peraturan pemerintah yang mengatasi masalah sampah dan lain sebagainya.
22|H a l
23|H a l
tersebut peserta melihat, bukan kegiatan yang harus dianalisis, akan tetapi bagaimana cara mengatasi banjir. Karena itu, peserta Segmen 3 mengusulkan adanya tindakan sebagai berikut: Segera dilaksanaknnya konservasi di hulu dengan melibatkan semua komponen/ stakeholder terkait (masyarakat, pemerintah, swasta dan LSM), Mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan oleh oknum atau masyarakat serta dibebaskannya limbah industri, domestik dan sampah diwilayah segmen 3 (Segmen Jembatan Dayeuhkolot-Ujung Saguling)
24|H a l
Karena itu alternatif solusi yang diusulkan meliputi Penegakan hukum, Sinkronisasi peraturan perundangan, Percepatan pembangunan/pengembangan infrastruktur,
Penyebarluasan informasi dan koordinasi, Penerapan insentif dan disinsentif, keterlibatan pihak swasta untuk membantu pembangunan wilayah pedesaan, dan lain sebagainya.
25|H a l
program, koordinasi, pembangunan fisik (meliputi : normalisasi, rehabilitasi jaringan irigasi, pompanisasi dan penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar) dan pengembangan usaha tani (SRI).
26|H a l
Pada wilayah ini lebih menonjol pada wilayah pesisir dengan berbagai asek menyangkut lingkungan hidup serta pemberdayan masyarakat pesisir. Kondisi fisik lahan berupa sedimentasi, tanah mudah terkikis serta lahan kritis merupkan permasalahan yang yang menyangkut lahan. Kondisi iklim seperti pasang surutnya laut serta banjir besar merupakan fenomena alam yang mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat sekitar akibat arus transportasi barang menjadi tidak lancar. Sementara masalah pencemaran saat ini
Kegiatan pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan diantaranya adalah penanaman bakau di pesisir dan memanfaatkannya untuk pemeliharaan ikan air payau seperti belanak, udang, kepiting maupun bandeng yang telah dilaksanakan di pesisir daerah Eretan. Alternatif solusi kegiatan yang diusulkan meliputi pendampingan masyarakat yang meliputi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, penyuluhan kebersihan di sekolah-sekolah (PHBS). Pembangunan fisik di wilayah hilir ini yang diusulkan antara lain adalah pembangunan breakwater untuk menjaga pesisir pantai agar tidak terjadi abrasi.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai hasil diskusi masing-masing kelompok segmen, silahkan mengacu pada Lampiran 2: Laporan Kelompok Diskusi.
27|H a l
4. PENUTUP
Kegiatan lokakarya Citarum Roadmap & Investment Program ini masih jauh dari sempurna baik dalam perancangan konsep dan pelaksanaan. Saran, kritik
membangun dan umpan balik dari para peserta lokakarya ini akan menjadi catatan bagi pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang. Lokakarya ini menjadi sebuah peristiwa dimana para pemangku kepentingan kunci dengan latar belakang yang beragam. Baik dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan kabupaten, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor, para konsultan proyek, pelaku usaha/perusahaan, akademisi, para pemerhati lingkungan termasuk seniman yang juga turut hadir dalam acara ini telah memperkaya proses lokakarya ini. Dalam proses ini, menjadi sebuah langkah yang cukup berharga bagi semua pihak untuk saling berbagi informasi dan belajar dari proses kegiatan serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta berbagi pendapat melalui pengalaman, keahlian dan sudut pandang masing-masing. Meskipun dalam proses ini belum mencapai tahapan perumusan dan kesepakatan mengenai apa langkah berikutnya? bagi semua pihak untuk mulai melakukan tindakan, semoga melalui kegiatan ini menjadi langkah bagi seluruh pihak terkait untuk memulai sebuah proses perjalanan bersama untuk memulihkan kondisi sungai Citarum menjadi sungai yang bersih dan sehat melalui kerjasama dan kontribusi berbagai pihak, sebuah visi dan cita-cita yang ingin kita capai bersama: Cita-Citarum.
28|H a l
LAMPIRAN 1
TUJUAN DAN ALUR KELOMPOK DISKUSI
antara roadmap dan proyek investasi ICWRMIP. 2. Mengidentifikasi stakeholders terkait dan aktivitas program/kegiatan telah dilakukan di wilayah Sungai Citarum (yang terbagi menjadi 6 wilayah segmen sungai) 3. Mengidentifikasi kegiatan, peluang dan tantangan di masing-masing wilayah segmen sungai 4. Menyebarluaskan prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya air secara
terintegrasi/terpadu kepada stakeholder terkait, tenaga ahli dan pengambil kebijakan/keputusan dalam rangka menyusun kebijakan dan pelaksanaan program 5. Menjalin dialog antara stakeholder yang terkait dengan masalah-masalah lingkungan 6. Menyamakan visi dan persepsi segenap stakeholder terkait 7. Bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategori isu, permasalahan, tantangan, kegaiatan dan peluang dimasing-masing segmen Sungai Citarum, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara
keseluruhan Diakhir diskusi diharapkan para peserta bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategorisasi isu, permasalahan, tantangan, kegiatan dan peluang di masing-masing segmen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara keseluruhan
2|Hal
1.
1.1.
PERSIAPAN
a) b)
Mengecek kelengkapan alat dan bahan FGD Menyakinkan peta besar telah ada dan terpasang di area registrasi pada saat registrasi peserta
c)
Menyakinkan daftar hadir setiap masing-masing segmen pada data yang telah disiapkan oleh panitia
d)
1.2.
SAAT REGISTRASI
a)
Semua fasilitator FGD telah siap menyambut kedatangan peserta sesuai wilayah segmen
b)
Menanyakan kepada peserta asal/instansi /lembaga dan wilayah (segmen) dari masing-masing peserta yang akan melakukan registrasi
c)
Memandu peserta untuk melihat peta besar wilayah segmen yang bersangkutan masuk wilayah mana
d)
Memberikan petunjuk kepada peserta untuk mengisi daftar hadir sesuai instansi dan segmen
Catatan: Daftar hadir yang telah diisi, dicek kembali berdasarkan segmen dan jumlah anggota kelompok. Jika susunan anggota ada yang tidak berimbang, maka ditambahkan dari peserta tim pusat.
1.3.
1.4.
Seluruh fasilitator membrefing perwakilan peserta persegmen tentang maksud, tujuan dan alat-alat bantu FGD
1.5.
untuk membantu fasilitator dalam proses diskusi serta mengkoordinasikan kegiatan diskusi. Sekertaris bertugas untuk mencatat permasalahan selama diskusi dan merapikan hasil diskusi serta menulis hasil presentasi. bertugas untuk menjadi juru bicara pada saat presentasi hasil. f) Mempersilahkan ketua kelompok memimpin diskusi sesuai dengan tatacara yang telah disiapkan g) h) i) j) Mendampingi ketua kelompok dalam memimpin proses diskusi Membantu memecahkan, jika terjadi kemacetan diskusi Memotivasi peserta agar terlibat secara aktif selama diskusi Memfasilitasi narasumber ketika ingin memberikan pendapat atau dimintai pendapat oleh peserta k) l) Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan hasil diskusi Memfasilitasi pembuatan bahan presentasi pleno Jubir
4|Hal
1.6.
Catatan: Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan pada saat diskusi pleno
a) b)
Fasilitator mendampingi/mengontrol masing-masing kelompok untuk menyampaikan presentasi Menyampaikan bahan presentasi kelompok (tulisan bisa berupa kertas plano atau Power Point)
Catatan: Mengingat jumlah peserta yang banyak, maka panitia sebaiknya menyiapkan LCD
1.7.
a)
Seluruh fasilitator berkumpul untuk membuat/menyusun kesimpulan diskusi pleno sesuai dinamikan proses diskusi/pleno
b) c) d)
Menanyangkan draft kesimpulan diskusi pleno Memperbaiki draft kesimpulan berdasarkan masukan Membacakan kesimpulan final
2.
PEMBAGIAN SEGMEN
Peserta dibagi menjadi 6 kelompok berbasis segmen: Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang Jembatan Majalaya Segmen 2 : Jembatan Majalaya Jembatan Dayeuh Kolot Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot Ujung Saguling Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi) Segmen 6 : Muara Citarum
5|Hal
Peserta dibagi menjadi 6 kelompok berbasis segmen sungai (untuk metode diskusi). Setiap kelompok akan dipandu oleh seorang Fasilitator dan Nara Sumber sebagai berikut:
SEGMEN
NARASUMBER
FASILITATOR
Segmen-1
Candra S.
Alimin Jahya
Segmen-2
Eric Q
Yatrin
Dayeuh Kolot
Segmen-3
Palgunadi
Eni Kardiwiyati
Saguling
Segmen-4 Segmen-5 Segmen-6
Peserta telah dibagi dalam segmen masing-masing, daftar peserta per segmen (terlampir
dalam Laporan Kelompok Diskusi) Namun karena ada beberapa peserta yang datang
terlambat sehingga namanya belum tercantum dalam daftar peserta, atau karena penempatan kurang sesuai, sehingga dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
perubahan. Daftar peserta sesuai kehadiran dalam FGD per segmen disajikan pada bagian selanjutnya, sebagai laporan hasil diskusi per segmen.
3.
LAYOUT RUANGAN
6|Hal
4.
No 1 2 3 4
Jenis Flip Chart (Papan Tulis) Spidol (warna hitam dan biru) Plano besar @ 25 Metaplan ukuran 20x10 cm (merah,kuning, hijau, biru dan putih) 1 3 25
Jumlah
@1700x5 = 8500
5 6 7 8 9
Isolatif Note book Daftar Hadir per segmen/kelompok Peta Besar Tabel peserta, fasilitator dan narasumber
10 1 1 1
5.
7|Hal
LAMPIRAN 2
LAPORAN HASIL KELOMPOK DISKUSI
2|H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK I SEGMEN 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang Jembatan Majalaya
KEGIATAN
HAMBATAN
SOLUSI / TINDAK LANJUT 1. Agar dilakukan restorasi kawasan hulu secara komprehensif Kegiatan penyuluhan konservasi dilakukan secara terencana Gerakan Reboisasi dengan melibatkan masyarakat segera digalakkan.
SARAN
PIHAK TERKAIT
I. KONSERVASI 1. Sanitasi pengolahan sampah. 2. 2.Penetapan sepadan 3. Pembuatan biopori 4. Wisata arung jeram 5. Penyediaan airbersih 6. Pengelolaan SRI 5. Kurang kesadaran masyarakat disekitar sempadan 4. 3. kurang respon dari PEMDA setempat. Kerusakan catchment area terus bertambah, sulit dikendalikan. 1. Penegakan hukum tidak tuntas.
1. Segera terlibat dalam menangani SDA kawasan 2.Gerakan penyuluhan yang melibatkan masyarakat dalam melakukan reboisasi 3. Segera dibuat peta utk restorasi kawasan hulu. 4. Agar para pemanfaat DAS memberikan kontribusi dalam kegiatan penyelamatan daerah hulu.
1. Perum Perhutani 2. Dep. PU 3. PDAM 4. PEMDA 5. Pemerintah pusat 6. Perguruan tinggi 7. Penegak hokum (polisi/jaksa) 8. KLH, BPLH 9. TNI 10. Kelompok Pecinta alam
2.
2.PEMBERDAYAAN 1. Pembuatan percontohan Pembangunan biogas Pendampingan masyarakat oleh LSM. Fasilitas pengembangan agribisnis. 4. 4. Pembuatan percontohan dan fasilitasi alih komoditi Pelatihan ansos DAS Citarum 4. 6. Sosialisasi Peningkatan kesadaran konservasi SDA pada masyarakat 1. Akses pasar sulit (hasil usaha agribis petani binaan masih sulit dipasarkan) Teknologi tepat guna belum ditemukan. akses modal / dukungan modal sangat terbatas. kurang kesempatan bagi masyarakat miskin pembinaan budaya 1. Fasilitasi jejaring usaha terutama untuk kebutuhan modal dan pemasaran hasil. Pendampingan oleh LSM pada saat musrenbang, agar kebutuhan masyarakat dapat ditampung. Gerakan dan kampanye lingkungan digalakkan kembali. Pelatihan Usaha tani konservasi dan pendamping lingkungan 1. Penyediaan kredit usaha kecil prosedur dan prosesnya dipermudah. Sosialisasi SRI ke masyarakat secara terencana. 1. 2. 3. PEMDA PLN Masyarakat lokal (petani, masyarakat hutan) Perguruan tinggi DIKNAS (Dep, DINAS) LSM Perbaikan Dinas sosial Dep. Pertanian
2.
2.
2.
2.
3. 3.
4. 5.
6. 3. 7. 8. 9.
5.
5.
3|H a l
KEGIATAN
HAMBATAN
SARAN
PIHAK TERKAIT
3. 1.
ADVOKASI Perumusan PERDA pengelolaan sampah kabupaten Bandung. Advokasi pencemaran limbah industri Penegakan hukum bagi pelanggar lingkungan 4. Penataan bangunan di sempadan Wadah koordinasi tingkat wilayah sungai 1. Penyusunan draft PEMDA tentang pengolahan sampah tidak melibatkan masyarakat. Kurang koordinasi instansi terkait Tidak ada implementasi regulasi tentang lingkungan Penegakan hukum lemah Saling tuding antar instansi / lempar tanggung jawab 5. 1. Segera di selesaikan dan sosialisasi PERDA sampah. Koordinasi pengelolaan SDA Koordinasi lintas sektor segera diwujudkan. Perlu bantuan dana dari pemerintah untukkegiatan advokasi. Legitimasi pengolahan SRI 5. 1. Sosialisasi kepada stakeholder Koordinasi instansi pemerintah dan masyarakat Pengumpulan trust fund dari swasta Peraturan tentang partisipasi masyarakat dan pengelolaan sampah Penegak hukum lingkungan secara tegas agar menimbulkan efek jera Respon terhadap kegiatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan 1. DPRD Kab, DPRD Propinsi LSM PEND A (DINAS BDLH) pemerintah pusat (DEPHUT), KLH) Kemasyarakat / kelembagaan
2. 2. 3.
2. 2. 3.
2.
4. 3.
3.
3.
4.
5.
4.
4.
5.
5.
6.
4|H a l
5|H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 2 SEGMEN 2: Hulu sungai di Jembatan Majalaya Jembatan Dayeuh Kolot
KEGIATAN
HAMBATAN
SOLUSI / TINDAK LANJUT 1. Mekanisme insentif & disinsentif Mobilisasi sumber pendanaan dari berbagai tingkat pemerintahan CSR KPS 4. 1.
SARAN
PIHAK TERKAIT
1.
Teknis dan atau Lingkungan Normalisasi Sungai Inventarisasi bangunan di sempadan sungai Konservasi lahan (reboisasi, dll) Pembangunan Agropolitan Terpadu Pembangunan IPAL dan sarana pengendalian pencemaran air (industri, domestik) Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Mitigasi bencana banjir (struktur)
1.
2.
2.
Konservasi dilakukan secara periodik Peningkatan teknologi tepat guna Mekanisme insentif dan disinsentif Kompensasi jasa lingkungan
1. 2. 3. 4.
2.
2.
3.
3.
3. 4.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Sosial 1. Public campaign 2. Sosialisasi Pengelolaan LH Mitigasi Bencana Banjiir (nonStruktur) Kelembagaan
1.
1.
Peningkatan intensitas komunikasi Penguatan kelembagaan pada masyarakat Sosialisasi Pendampingan Peningkatan koordinasi Kerjasama
1.
2.
2.
2. 3.
3.
3.
1. 2. 3. 4.
1.
1. 2. 3.
2. 3.
2. 3. Peningkatan
6|H a l
KEGIATAN
HAMBATAN
SARAN
PIHAK TERKAIT
4.
Akademisi
4.
5.
1.
1.
1. 2. 3.
2.
2.
4.
3.
Program yang direkomendasikan pada segmen 2: 1. Normalisasi Sungai 2. Penataan bangunan pada sempadan sungai/kawasan lindung 3. Pembangunan sarana prasarana pengelolaan lingkungan (pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran air seperti IPAL terpadu industri, septic tank komunal, IPAL kotoran sapi/biogas) 4. Rehabilitasi lahan kritis 5. Pembangunan Agropolitan Terpadu 6. Mitigasi penangangan bencana (struktural dan non-struktural) 7. Penguatan kelembagaan (STBM, PHBM, dan monev partisipatif/swapantau) 8. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan skill (wira-usaha) 9. Peningkatan koordinasi dan sinergitas program 10. Sosialisasi (pengelolaan lingkungan industri, pengelolaan sampah dan sanitasi) 11. Perwujudan mekanisme insentif dan disinsetif/jasa lingkungan 12. Pembangunan Citarum Center
7|H a l
ISU SPESIFIK 1. Pembangunan trash rake; 2. Penyusunan rencana induk sungai Cikapundung; 3. Pengendalian banjir melalui pemangkasan Curug Jompong: 4. Konservasi sub-DAS Cikapundung; 5. Rehabilitasi lahan tangkapan air sub-DAS Cisangkuy/DAS Citarum dengan penanaman model hutan bambu rakyat 6. Pendataan publikasi; 7. Reboisasi dengan cara wali pohon.
drg. Agus SR Isdiyana Soenaryo S Hendra Setiawan Arung S Suhara Windya Andy Heru Yully MD Sarwono Cakra A. Rudi Thova Magnolia
Dinkes Sumedang Litbang SDA Distan Sumedang KLH Dit. BPSDA BLH Sumedang BPLH Kab. Bandung Bappeda Kota Bandung WPL SDA Pusat LMDH BBKSDA Jabar BBWS Citarum
8|H a l
9|H a l
No I A
Kegiatan PERATURAN Monitoring dan evaluasi pelaksanaan peraturan alih fungsi lahan
Hambatan
Solusi/ Tindak Lanjut Harus ada tim yang menertibkan peraturan & sosialisasi Segera direalisasikan anggaran 2010 Law inforcement 1 pintu
Saran
Pihak Terkait Pemda, pelaku industri, masyarakat Pemkot, Bappeda Kepala daerah, kepolisian, kejaksaan, kehakiman DPU cipta karya, dan Depkes
Masterplan drainase
Pemda tidak tegas/pelaku industri tidak disiplin dan masyarakat belum sadar Terpakunya pada anggaran 2010 Belum dilaksanakan secara optimal/masih ada pelanggaran
II A
Operasional tidak optimal (teknologi & kondisi IPAL sudah tidak berfungsi optimal) Pemda tidak tegas tentang limbah industry domestic dan tidak ada program ang terintegrasi dan berkesinambungan
direvitalisasi
Dilaksanakan secepatnya
III A
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Gerakan Cikapundung Bersih CLTS-MPA PHAST (Community Led Total Sanitation Methodology Partisipatory Hygienie and sanitation transformation) Sosialisasi
Perilaku masy. Membuang sampah di sungai Kurang dukungan dari instansi terkait
Sosialisasi K3
Pemkot. LSM, masyarakat Masyarakat,I nstansi pemerintah, swasta, LSM Masyarakat,I nstansi pemerintah, swasta, LSM Swasta, pemda, masyarakat
IV A
Sosialisasi intensif kepada pihak swasta (jenis tanaman sesuai dengan keinginan masyarakat) Segera dilaksanakan, meninggikan elevasi rumah
V A
10 | H a l
No
Kegiatan
Solusi/ Tindak Lanjut cieunteung dan andir, sosialisasi dan musyawarah dengan pemilik tanah, pemanfaatan sungai-sungai mati. Perlu dana pemeliharaan sungai, konservasi DAS Penertiban sempadan sungai, pembuatan desain pemanfaatan sempadan Review hasil studi yang sudah dilakukan
Pihak Terkait
Tidak suistanable (sungai kembali kotor) Banyaknya bangunan permanen dan semi permanen di daerah sempadan (kios rumah, pangkalan ojek
Segera dilaksanakan
Segera dilaksanakan
VI A
Adapun 9 (Sembilan) identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Terjadinya banjir tahunan yang mengenangi wilayah disekitar segmen 3 2. Adanya limbah baik yang dihasilkan oleh rumah tangga ataupun industry (sampah, pencemaran air oleh industri) 3. Adanya alih fungsi lahan baik yang diperuntukan untuk pertanian, rumah tinggal ataupun tempat usaha 4. Adanya krisis air terutama masyarakat sekitar segmen 3 5. Perlunya penengasan pelaksanaan peraturan pemerintah 6. Permukaan air tanah yang menurun, sehingga daratan lebih rendah 7. Banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah segmen 3, sehingga wilayah daerah aliran sungai padat penduduk 8. Menurunnya kesehatan masyarakat sekitar daerah aliran sungai, sehingga kondisinya sangat memprihatinkan
11 | H a l
Berdasarkan hasil pengelompokkan tersebut, selanjutnya dirumuskan kesepatakan bersama untuk alternatif penyelesaian permasalahan yang ada dengan membuat kesimpulan. sebagai berikut; 1. Pelaksanaan normalisasi sungai Citarum dan 9 anak sungainya 2. Segera dlaksanaknnya konservasi di hulu dengan melibatkan semua komponen/ stakeholder terkait (masyarakat, pemerintah, swasta dan LSM) 3. Mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan oleh oknum atau masyarakat 4. Dibebaskannya limbah industri, domestik dan sampah diwilayah segmen 3 (Segmen Jembatan Dayeuhkolot-Ujung Saguling)
NAMA
Nungky Irman Sopala Dedi Ridwan Yuntina Erdani Nuriansyah Titi Novita Anhar H. Akhmad Bambang Aris S. Herman H. Windy Kunia P. Ita Purwanti Petrus Andi Setyo Pambudi AW Palgunadi
INSTANSI
Wanadri KBB Distan Kab.Bandung Barat Dinkes Provinsi Bappeda Kota Bandung KLH Dinkes Kota Bandung Kota Cimahi LPM Unpad WPL Bappeda Kota Cimahi Bappenas Dinas SDAPE Kabupaten Bandung Puslitbang SDA Bappenas PCMU
12 | H a l
13 | H a l
Hambatan Umum: 1. Konservasi lingkungan 1. Anggaran terbatas 1. Peningkatan komitmen seluruh stakeholder 2. Peningkatan koordinasi/ sosialisasi dan penyebarluasan informasi 3. Penerapan teknologi 1. Penegakan hukum 1. Pemerintah Pusat Provinsi Kabupaten /Kota 2. Swasta/pengu saha 3. Masyarakat 3. Pemberdayaan masyarakat 3. Sumber daya manusia 3. Percepatan pembangunan/ pengembangan infrastruktur 4. Penyebarluasan informasi dan koordinasi 5. Penerapan insentif dan disinsentif 6. Swasta turun ke perdesaan modal, management, teknologi, pasar 7. Payment for environmental services PES 8. Konservasi sda flora dan fauna 4. LSM
2. Keterlambatan anggaran
4.
4. Konservasi
7. Peraturan perundangan
9. Kemiskinan perdesaan 10. Komitmen tinggi, penerapan rendah 9. Pemanfaatan energi terbarukan minihidro, solar cell, biogas, dll
Hambatan Khusus: 1. Sedimentasi tinggi 2. Status tanah/kepemilikan individu 3. Penurunan kualitas air 4. Permukiman di daerah sempadan sungai
14 | H a l
Kesimpulan diskusi:
Isu utama di segmen ini adalah keberadaan jaring apung, pendangkalan waduk, pencemaran waduk karena sampah rumah tangga, sampah padat, dan pencemaran oleh industri, serta adanya penambangan pasir. 1. Tiga waduk memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, perlu dijaga keberlangsungan ketiga waduk tsb perlu dijaga
2. Untuk tersebut di atas teridentifikasi kegiatan kegiatan yang diperlukan yang ternyata merupakan program di dalam roadmap citarum
3. Dalam rangka melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan pelibatan dan komitmen semua pemangku kepentingan untuk melaksanakan kegiatan secara terpadu.
NAMA
dr. Hj. Ratu Tri Yulia Sumarto Shinta Hita Hadiyat Musthofa Agus Kurniawan Prima Maryaningtyas Hermono Sigit Imanudin Ita Purwanti
INSTANSI
Dinkes Cianjur BBTNGGP Bappenas Din BM dan Pengairan Kab. Purwakarta Dishut Prop Jabar BLH Kab. Purwakarta BPLHD Jabar KLH PMPL Dinas SDA Pertambangan dan Energi Kab.Bandung Wanadri Wanadri WPL WPL Dit. Bina Program PU Bappenas Distan Cianjur Distanhutbun BBWS Citarum Bappeda Kab Bandung Barat
Irwan AS Putri Dian Farid H. Yadi Pandi MS.Hutabarat Nita Kartika E Laksana Saryadi Mintaraga Bagus Adi R Arum
15 | H a l
16 | H a l
KEGIATAN
HAMBATAN
SOLUSI / TINDAK LANJUT/ SARAN Arsitektur pendanaan Integrasi kegiatan & pendanaan 1. Capacity building semua SDM Advokasi stakeholder
PIHAK TERKAIT
Sosialisasi
Dana
Koordinasi
Bappenas Sosialisasio kebijakan NGO/LSM Law enforcement DepHut Pendidikan lingkungan Perhutani Public privat patnership dalam Comdev dan CSR Dinas Kesehatan Dep PU PDAM PAM Jaya BPLHD Pemda DKI PJT 2 Kab/Kota Terkait P3A Aetra BMG BPSPAM BWWSC Dep. ESDM Dinas PU TNI Industri Lembaga donor
1.
Pembangunan Fisik, Normalisasi Rehabilitasi jaringan irigasi Pompanisasi Sarana Air minum dan sanitasi
1. 2.
2.
3.
3. 4.
1.
2.
17 | H a l
Adapun 7 (tujuh) identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Adanya masalah sarana/fasilitas dan infrastruktur irigasi 2. Adanya sedimentasi pada saluran 3. Adanya limbah baik yang dihasilkan oleh rumah tangga ataupun industry (sampah, pencemaran air oleh industry) 4. Adanya alih fungsi lahan milik pemerintah baik yang diperuntukan untuk pertanian, rumah tinggal ataupun tempat usaha disekitar saluran 5. Banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah segmen 5 (lima), sehingga wilayah daerah aliran sungai padat penduduk 6. Adanya masalah ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi dasar penduduk sekitar saluran irigasi 7. Perlunya ketegasan pelaksanaan peraturan pemerintah
Berdasarkan hasil pengelompokkan tersebut di atas, selanjutnya dirumuskan kesepatakan bersama untuk alternatif penyelesaian permasalahan yang ada dengan membuat kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut 1. Koordinasi, advokasi dan sosialisasi yang terintegrasi 2. Program besarnya (ICWRMIP) 3. Action plan 4. Pendanaan 5. Law enforcement 6. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment)
18 | H a l
NAMA
H. Takmid S. Awananto Nendi Eddy S. Jubaedi Wahanudin Ahmad Nurfallah Fabian P Unang Saefudin Jajat Nugraha Adriyanto Deden H. Dyah S. Unayah Suryadi Mintaharja Yayan Nugraha Anne HK
INSTANSI
Distanak Kab. Indramayu PT. PALYJA DEPTAN Pengairan Subang BPLH Kota BEkasi Depkes Depkes Kab. Bekasi Dept PU BPLH Karawang Dinkes Karawang PJT-2 BBKSDA Bappenas Dishutbun Subang Dishutbun Purwakarta Dinkes Kerawang Dinkes Purwakarta
19 | H a l
20 | H a l
Pemberdayaan masyarakat
Kelembagaan
Penguatan klelmbagaan
Pembangunan fisik
Perilaku masyarakat
Pengalokasian dana yang optimal serta meningkatkan peran swasta melalui optimalisasi CSR.
Koordinasi yang dimaksud adalah koordinasi antar sektor, lembaga, pusat daerah, maupun kebijakan dan perencana hulu hilir Citarum. Selain itu peran masing-masing perlu lebih diperjelas dan rinci. Selanjutnya perencanaan dan pelaksanaan perlu dilakukan secara terintegrasi.
21 | H a l
3. Penguatan kelembagaan
Perkuatan kelembagaan dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan berbagai kegiatan yang dilakukan.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menangani Citarum. Selanjutnya adalah peningkatan STBM, penyuluhan PHBS yang konsisten serta penanganan sampah mengembangkan sekolah lapang yang berkaitan dengan upaya konservasi Citarum baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu membuat demplot-demplot sebagai percontohan.
Pembangunan fisik diantaranya adalah pembangunan breakwater untuk menjaga pesisir pantai agar tidak terjadi abrasi. Perlu dilakukan perbaikan menyeluruh sesuai dengan
morfologi sungai agar pembangunan lebih efektif dan efisien, yang diikuti dengan penanganan garis sempadan sungai. Pembangunan fisik dilakukan pula dengan
memperkuat tanggul penahan yang diikuti pengaturan debit air agar lebih optimal. Penanganan fisik berupaka penegerukan yang tepat waktu, pengaturan debit air serta melakukan normalisasi dan rehabilitasi tanggul-tanggul kritis.
Sarana-sarana penunjang berupa penyediaan kapal-kapal keruk yang lebih banyak lagi, penyediaan alat transportasi serta perbaikan sarana jalan dan lain-lain.
Saran
Beberapa saran untuk seabagai masukan untuk kegiatan selanjutnya: 1. Perencanaan terpadu dan kajian mendalam 2. Optimalisasi sumber-sumber dana di luar APBD 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat pesisir dengan silvo fishery 4. Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan
22 | H a l
Kesimpulan
1. Perlu adanya perencanaan terpadu dan menyeluruh DAS Citarum 2. Harus ada Kerjasama antar instansi pusat dan daerah dalam penanganan DAS Citarum 3. Optimalisasi peran serta masyarakat dan LSM dalam penanganan DAS Citarum 4. Optimalisasi sumber dana 5. Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan (pengendalian)
NAMA
Abrar Prasodjo Y. Fuad Ismail Kiswaya Deni W. Agus Hermawan Kamal M. Sustyo I Yanti Kurnisa Taufik Indratmo S. Dine Andriyani Wewep Syaifudin R Nurdin Suharti
INSTANSI
Wanadri Wanadri Din. Bina Marga & Pengairan Subang BBWS Citarum Dinkes Subang Bappeda Karawang BLH. Subang BBKSDA Jabar BBWS Citarum Bappeda Kab. Bekasi LPM ITB K3A (LSM) Dintan Kerawang KLH Indramayu
23 | H a l
LAMPIRAN 3
DAFTAR PESERTA
CITARUMROADMAPANDINVESTMENTPROGRAMCOORDINATIONWORKSHOP BANDUNG,OCTOBER2930,2009
DAFTARPESERTA
NO ADB AyunSundari 1 M.NasimulIslam 2 NaningMardiniah 3 P.P.Wardani 4 Bappeda AgusHermawan 5 AndryHeru 6 BestaB.K 7 CakraAmiyana 8 HeryAntasari 9 10 L.M.Arummawati 11 Noviansyah 12 RinnyC 13 Taufik 14 Windhy Bappenas 15 ArioP 16 CandraSamekto 17 DonnyMAzdan 18 DyahSaraswati 19 Fery 20 KurniaPramadhani 21 ShintaHitaNastiti 22 AndiSetyoPambudi 23 NitaKartika 24 JarotIndarto DepartemenPU Departemen PU 25 RudiRF 26 RustyoIstiyono 27 BagusAdiRahmadi 28 NovaSuara 29 TriNugrohoWaskito 30 AsepKuryana 31 YantiKurniaD 32 ThovaMagnoliaS 33 RiskaHilmiM 34 HendraAhyadi 35 IGustiNgurahWisnu 36 Kismaya 37 NanaNasuha 38 Hadiyat 39 Ismail 40 EddyS.Hadi 41 Ach.Nugraha 42 Nurdi 43 PandiMSHutabarat 44 ArungSamudra 45 FabianPriandani 46 Sarwono 47 Widagdo 48 AnnisaDianP 49 DedenH. 50 Djatmiko ADB ADB ADB ADB BappedaKabupatenKarawang BappedaKotaBandung BappedaSubang BappedaKabupatenBandung BappedaCimahi BappedaKab.BandungBarat BappedaKotaBandung BappedaJabar BappedaKabupatenBekasi BappedaCimahi Bappenas Bappenas Bappenas Bappenas Bappenas Bappenas Bappenas Dit.KKSDABappenas Dit.KKSDABappenas PPBappenas BBKSDAJabar BBKSDAJabar BBWSCitarum BBWSCitarum BBWSCitarum BBWSCitarum BBWSCitarum BBWSCitarum BBWSCitarum BBWSCitarum BBWSCitarum BBWSCitarum DinasPSDAProvinsiJawaBarat DinasBinaMarga&PengairanKab.Purwakarta DinasBinaMarga&PengairanKab.Subang DinasBinaMarga&PengairanKab.Subang DinasBinamarga&PengairanKab.Karawang DinasBinamarga&PengairanKab.Karawang DirektoratBinaProgramDitjenSDA DirektoratBPSDA DirektoratIrigasiDitjenSDADPU Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU DirektoratIrigasiDitjenSDADPU DirektoratSDWDitjenSDA DitjenTataRuangPU PerlindunganBBKSDA PSDAKabupatenCianjur NAMA INSTITUSI
CITARUMROADMAPANDINVESTMENTPROGRAMCOORDINATIONWORKSHOP BANDUNG,OCTOBER2930,2009
DAFTARPESERTA
NO NAMA INSTITUSI PusatLitbangSDA 51 Isdiyana PusatLitbangSDA 52 PetrusS. DepartemenLingkunganHidup BLHKabupatenPurwakarta 53 DwiS. BPLHDPropinsiJawaBarat 54 PrimaMayaningtyas BLHKabupatenPurwakarta 55 AgusKurniawan BLHKabupatenSubang 56 KamalM. BLHKabupatenSumedang 57 Suhara BPLHKabupatenBandung 58 WindyaWardhani BPLHKabupatenBandung 59 MuhammadSyafei BPLHKabupatenKarawang 60 UnangSaefudin BPLHKotaBandung 61 AnasS BPLHKotaBekasi 62 JubaediMansyur Si i KLH HermonoSigit 63 H KLH 64 TitiNovitha KantorLingkunganHidupCimahi 65 Akhmad DepartemenPertanian,Perkebunan&Kehutanan Dep.Kehutanan 66 HansNicoSinaga DinasHutbun.Subang 67 Umayah DinasHutbun.Subang 68 Ir.WewepSyaepudinMP ArifinHakim DinasKehutananProvinsiJawaBarat Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat 69 Arifin Hakim DinasKehutananProvinsiJawaBarat 70 Musthofa DinasPertanianTPH 71 Ir.E.LaksanaMP DinasPertanian,Perkebunan&KehutananKab.Bandung 72 TisnaUmara DinasPertanian,Perkebunan&KehutananKab.BandungBarat 73 DediRidwan DinasPertanian,Perkebunan&KehutananKab.Indramayu 74 Takmid DinasPertanian,Perkebunan&KehutananKab.Purwakarta 75 SuryadiMintaraga,MP DinasPertanian,Perkebunan&KehutananKab.Sumedang 76 Soenaryo DinasPertanian,Perkebunan&KehutananKab.BandungBarat 77 SopalaD.Daud DinasSDAPertambangan&EnergiKabupatenBandung 78 ItaPurwanti BambangAgusBS DirektoratPengelolaanAirDitjenPLADeptan 79 DepartemenKesehatan Dinaskesehatan 80 Wahanudin DinasKesehatanKab.Bekasi 81 AhmadNurfallah DinasKesehatanKabupatenBandung 82 dr.Suhardiman dr.Hj.RatuTriYuliaH. T i Y li H DinasKesehatanKabupatenCianjur Di K h K b Ci j 83 d Hj R DinasKesehatanKabupatenKarawang 84 JajatNugraha,ST,MKM DinasKesehatanKabupatenSubang 85 DeniWiryanto DinasKesehatanKabupatenSumedang 86 drg.H.AgusS.Rasyidi DinasKesehatanKotaBandung 87 AnharH. DinasKesehatanProvinsiJawaBarat 88 YuntinaErdani DinasKesehatanPurwakarta 89 AnneHK LSM AROM 90 DadangSudirdja CAKRAMBandung 91 RifalZaelani ELINGAN(ElemenLingkungan) 92 DeniRiswandani ITB 93 IndratmoSoekarno KelompokKerjaKomunikasiAir(K3A) 94 DineAndriani KLHKab.Indramayu 95 Suhartati LMDHGunungTilu 96 DaudYusup LP3ES 97 Burhanudin LPMUnpad 98 BambangArisSistanto MPSA 99 DedeJuhary Palyja 100 Awananto
CITARUMROADMAPANDINVESTMENTPROGRAMCOORDINATIONWORKSHOP BANDUNG,OCTOBER2930,2009
DAFTARPESERTA
NO NAMA PerumJasaTirtaII PMPL PPAConsultant PPAConsultant PPAConsultant SCWanadri Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri W di Wanadri Wanadri WPLCitarum WPLCitarum WPLCitarum WPLCitarum WPLCitarum WPLCitarum WPL Citarum RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU ADBConsultant ADBConsultant ADBConsultant ADB Consultant ADBConsultant Fasilitator1 Fasilitator2 Fasilitator3 Fasilitator4 Fasilitator5 Notulenutama Interpreter Fotografer Notulen1 Notulen2 INSTITUSI 101 Andrijanto 102 Imamuddin 103 SriHernowo 104 DinnaMulyani 105 PrasetyoAdhiG. 106 HendraSetiawan 107 AbrarPrasodjo 108 YusufFuad 109 DudungNatanegara 110 AnasR 111 PitheAkil 112 NungkyIrmaNurmala 113 IrwanHS Putri 114 P i 115 ErryRiyanaHardjapamekas 116 DianFaridHafidi 117 AdengS. 118 HermanH. 119 Yadi 120 JajangKD YullyMQ 121 Yully MQ PCMU&RCMU 122 AnjarDwiKrisnantha 123 AmirRachman 124 DhiazKurniasari 125 MaksumHidayat 126 NataliaIndriana 127 PuspaAyu 128 R.Wahyuningrat 129 SabariSabar 130 SonyThamrin 131 AWPalgunadi 132 LuckyAndiyani 133 Mujiati 134 Qanitha RachmatYuniawan Y i 135 R h 136 RetnoHandayani 137 YatrinKaniu 138 ZaenalMuttaqin 139 SuhardiSuryadi 140 EricQuincieu 141 FitraAidiellaDachlan RatihAmel 142 Ratih Amel 143 SteveGriffiths 144 RimunWibawa 145 AliminJahya 146 EniKardiwiyati 147 SitiRosyidah 148 Suramin 149 Zulkifli 150 AttaVerin 151 Agung 152 M.TaufikAkbar 153 AkhmadDodyFirmansyah
CITARUMROADMAPANDINVESTMENTPROGRAMCOORDINATIONWORKSHOP BANDUNG,OCTOBER2930,2009
DAFTARPESERTA
NO 154 155 156 157 SintaSilviani SriFinaKarlina JentaPuspariki SusantiYulianti NAMA Notulen3 Notulen4 Notulen5 Notulen6 INSTITUSI
LAMPIRAN 4
AGENDA ACARA
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP 29-30 OKTOBER 2009 SARI ATER, SUBANG
AGENDA ACARA
Hari 1: Kamis, 29 Oktober, 2009
Jam
08.00 09.45 10.00 10.05 10.05 10.15
Deskripsi
Kedatangan dan Registrasi Pembukaan Presentasi Multimedia Citarum Sesi 1 Pembukaan dan Pengantar MC
Pembicara
Detail
Slide show Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas,
Pembukaan oleh MC Pengantar dan gambaran singkat susunan acara workshop Presentasi Multimedia Pengantar mengenai Citarum Roadmap and Investment Program Penjelasan singkat mengenai perbedaan antara Citarum Roadmap and Investment Program Penjelasan singkat perkembangan yang sudah dilakukan Visi dan harapan yang ingin dicapai di masa mendatang Penjelasan lebih jauh mengenai kegiatan di Investment Program/Project-1 (mengacu kepada diagram/grafis Citarum Roadmap and Investment Program dan peta Citarum) presentasi, akan menunjukkan kegiatan, institusi/lembaga/mitra dan mendukung peran aktif para pemangku kepentingan di tingkat kabupaten dalam kerangka/konteks pengembangan dan proses Citarum Roadmap and Investment Program
10.15 10.35
10.35 10.50
10.50 11.00
Rehat Kopi
Panitia
2|Hal
AGENDA ACARA
Jam Deskripsi Pembicara
Bapak Asep Kuryana 11.00 11.25 Sesi 3 Presentasi: Peran LSM dalam Citarum Roadmap Sesi 4 Presentasi: Contoh dan Praktek yang Baik: Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pendayagunaan Tata Guna Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum *Bapak Dr.Setiawan W, Dipl, SE.,M.Eng Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) Jawa Barat Bapak Candra Samekto Fungsional Perencana Bapenas
Detail Menggarisbawahi pentingnya peranan LSM dalam Citarum Roadmap dan kerjasama dengan pemerintah. Bertukar pikiran seputar pengalaman dan praktik yang baik dalam hal kerjasama LSM dengan Pemerintah Bertukar pikiran tentang tantangan dan peluang Perwakilan dari LSM yang bekerja di Citarum berbagi pengalaman dalam menjalankan program. Berbagi pengalaman tentang praktik yang baik dalam inisiatif staf pemerintah Berbagi tentang tantangan dan peluang untuk pejabat pemerintah untuk berkontribusi positif dalam Citarum Roadmap
11.25 11.40
11.40 11.50
Memperkenalkan Citarum Website Presentasi Foto dan Video tentang Sungai Citarum (dari hulu ke hilir) Memperkenalkan konsep pembagian segmen sungai (untuk digunakan nanti saat diskusi kelompok) Mengenai kegiatan penyusuran Citarum di daerah hilir
11.50 12.10
Moderator: Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D 12.10 12.45 Panel Dialog Narasumber: Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Bapak Erry Riyana Hardjapamekas Bapak Ir.A.Rifai Natanegara Panitia
12.45 13.45
Makan siang
3|Hal
AGENDA ACARA
Jam Deskripsi Sesi 5 Diskusi Kelompok Fasilitator 13.45 14.00 Briefing
Pembicara
Detail
Diskusi Kelompok Berdasarkan pembagian segmen daerah sungai untuk mengidentifikasi dan mendata serta memetakan kegiatan para pemangku kebijakan, permasalahan, tantangan , serta kesempatan pada tiap sektor. 14.00 16.00 Output yang diharapkan: Pemetaan aktivitas dan instansi/LSM dalam satu daerah untuk meningkatkan koordinasi. Inventaris kegiatan pemangku kebijakan yang yang bekerja di suatu daerah tertentu.
Fasilitator
Pengantar Kontrak belajar (membuat kesepakatan bersama atas aturan diskusi) membuat kesepakatan bersama aturan yang berlaku sepanjangn sesi mis. waktu, mematikan alat elektronik, dsb. Pembentukan kelompok Partisipan dikelompokkan dalam enam kelompok segmen sungai di Hulu, Tengah dan Hilir Klasifikasi topik: Aktivitas, Peluang, Tantangan dan Saran Setiap kelompok akan mendapat kesempatan untuk mendiskusikan Aktivitas, Peluang, Tantangan dan Saran
16.00 16.30
Rehat Kopi
4|Hal
AGENDA ACARA
Jam 16.30 17.30 Deskripsi Presentasi setiap kelompok dan diskusi Pembicara
Detail
Fasilitator
Detail Tambahan: 17.30 18.00 Kesimpulan Fasilitator Fasilitator akan membantu pembuatan pernyataan kelompok, mempersiapkan rencana aksi (berdasarkan kesimpulan) termasuk koordinasi kedepan
18.00 19.20
Istirahat Sholat
Panitia
Deskripsi
Pembicara
Detail
Aktivitas team building Komitmen para partisipan untuk implementasi program ke masa depan
5|Hal
LAMPIRAN 5
PETA WILAYAH 6 SEGMEN CITARUM
^
10740'0"E 10750'0"E
m itaru S. C
rik . Cita S
^ ! .
Cicalengka
ta r Ci S.
um
ta Ci S.
! .
m ru
Ciparai
M &
& M
Secondary Cities
ta r Ci S. um
# * ' 4
JEMBATAN MAJALAYA
S. Cit ar u m
! .
^ ^
um
Majalaya ! .
c
! ! !
! .
Post Rain Point Province Boundary District Boundary WS Citarum Boundary Citarum River River Sub Das Boundary Bridge
^
SUB DAS CISANGKUY
BANDUNG
Marujung ! .
Ci Ta r
! .
^ ^
Y
! .
710'0"S
710'0"S
GARUT
h Ci Seureu
aru Ci T
DAS CIMANUK
m
GUNUNG WAYANG
# *
Situ Cisanti
Ministry of Agriculture Ministry of Health State Ministry of Environment Asian Development Bank
DAS CILAKI
0 1.25 2.5
Santosa ! .
7.5
10740'0"E
Kilometers 10
DAS CIKANDANG
10750'0"E
10740'0"E
10745'0"E
KOTA BANDUNG
er u Cik S.
^
SUB DAS CITARIK
SUMEDANG
M &
& M
# * ' 4
Main Cities
S. Ci ta r
c
itarik S. C
S. Ci ta
^
ru m
70'0"S
! ! !
^ ! .
m ta r u . Ci S
70'0"S
ita S. C rum
ta Ci S.
m ru
Ciparai
! .
BANDUNG
JEMBATAN MAJALAYA
! .
^ ^
SUB DAS CISANGKUY
c
rum
Majalaya ! .
Ci Ta
BAPPENAS
75'0"S 75'0"S
^
Marujung ! .
^ ^ ^
S. Ci ta
ru m
0 0.5 1
Km 4
10740'0"E 10745'0"E
S. M et a
10730'0"E
!Lembang .
^
10740'0"E
650'0"S
! .
^
Y
S. C it
arum
70'0"S
^ ^
! . SUB DAS CIMETA
^ ^ ^
SUB DAS CITARIK
M & & M
# * ' 4
c
! !
^
!
KOTA CIMAHI
! . Batujajar Cimahi
^
SUB DAS CIKAPUNDUNG
! .
BANDUNG BANDUNG
! . ! P
Main Cities Secondary Cities Mountain Weir Bridge Post Rain Point Province Boundary District Boundary WS Citarum Boundary Citarum River River Sub Das Boundary Saguling Reservoir
! .
Waduk Saguling
KOTA BANDUNG
Cililin
UJUNG SAGULING
^
S. Ci ta ru m
arum . Cit S
c
BANDUNG
ik itar
70'0"S
r ita .C S
um
BAPPENAS
Soreang ! .
^
SUB DAS CITARUM HULU
^
!
!
Ministry of Agriculture
! !
^ ^
! .
0 1.25 2.5
! ! ! !
! ! ! ! ! !
Ci Midei
5
10730'0"E
7.5
^
Km 10
10730'0"E 10740'0"E 10750'0"E
^
720'0"S
10740'0"E
10715'0"E
10730'0"E
!DAS .
CIPAMINGKIS
BEKASI
! .
Pangkalan
S. Cita rum
Cariu ! .
KARAWANG
SUB DAS CIBEET
Waduk Jatiluhur
^
! . PURWAKARTA
DAS CIASEM
630'0"S
Legend
! .
SEGMENT 4 SAGULING-CIRATA-JATILUHUR
630'0"S
M &
& M
BOGOR
DAS CILAMAYA
Pasirkalong ! .
^
SUBANG
!
# * ' 4
!
^ Mountain ^
Weir
Secondary Cities
! .
Main Cities
C S. ita
S. Cilamaya
Waduk Cirata
645'0"S
! .
S.
Ci a se m
! .
CIANJUR
S. Citarum
t ibee S. C
PURWAKARTA
BojongkoleSUB ! .
m ru
Province Boundary
^
SUB DAS CITARUM HILIR
^ District Boundary ^
CIRATA
^
! . Wanayasa ! .
Saguling-Cirata-Jatiluhur Reservoir
C S. u i ka
^
Cikalongwetan Ciater ! .
645'0"S
! .
Y
Ciranjang ! .
# *
S. Ci ta r um
Mt. Burangrang
DAS CIPUNAGARA # *
Mt. Tangkubanparahu
^ ^
Lembang
S.
et a
! .
^^
Produced by : RCMU - Bappenas Latest Update 091014
CIANJUR
BANDUNG
SUB DAS CISOKAN
! .
Padalarang
^
SAGULING
^ ^
^ ^ ^
BAPPENAS
^
Cibeber ! okan . S. Cis Waduk Saguling ! . Cililin
! .
Batujajar
KOTA CIMAHI ! .
^
KOTA! BANDUNG .
SUKABUMI
DAS CIMANDIRI
70'0"S
S. Cita r
^ ^
um
BANDUNG
^
70'0"S
! P
Ministry of Forestry Ministry of Agriculture Ministry of Health State Ministry of Environment Asian Development Bank
2.5
10
15
Km 20
10715'0"E
arum . Cit S
10730'0"E
10710'0"E
10720'0"E
10730'0"E
BEKASI
JATILUHUR
Pangkalan ! .
Curug Weir
4 '
4 'Pundung Weir
SUBANG
ca S. Si
DAS CIASEM
Legend
et S. Cibe
630'0"S
S. Cita rum
KARAWANG
SUB DAS CIBEET
tarum K ana l
M &
& M
Secondary Cities
# * ' 4
630'0"S
!
^
! !
DAS CILAMAYA
Post Rain Point Province Boundary Citarum River WS Citarum Boundary Citarum River River District Boundary
! .
Jatiluhur Reservoir
C S. r ita um
PURWAKARTA BOGOR
! .
Bojongkole
^
C S.
640'0"S
640'0"S
! .
ika u
!Cikalongkulon .
0
10710'0"E
C S. iku nd ul
CIANJUR
Waduk Cirata ! .
Ministry of Forestry
! .
BANDUNG
SUB DAS CISOKAN
1.5
CIRATA
S. Me ta
# *
10730'0"E
1070'0"E
10715'0"E
10730'0"E
rum
S. Citar u
S. C
ita
60'0"S
M &
& M
Secondary Cities Weir Post Rain Point Province Boundary District Boundary WS Citarum Boundary West Citarum Canal East Citarum Canal River Central Citarum Canal North Citarum Canal
60'0"S
! .
Kedaung
# * ' 4
^
! ! !
Batujaya ! .
Cibuaya ! . ! .
Sungaibambu
JAVA SEA
! .
Babakan
S. C
ita
rum
! .
Srengseng
Reservoir Sea
! .
Sumurgede
BEKASI
DANAU/WADUK
615'0"S
Y
C S.
! .
Bekasi Weir
KOTA BEKASI
4 '
BEKASIR. Dukuh ! .
Rawamerta
KARAWANG
615'0"S
um itar
!Tambun . W. Cibitung
! .
Cikarang
! .
4 '
KARAWANG ! .
DAS CILAMAYA
! .
Wadas
BAPPENAS Ministry of Public Works Ministry of Forestry ^ Ministry of Agriculture Ministry of Health State Ministry of Environment Asian Development Bank
! . ! .
Ciredak ! .
4 '
Walahar Weir
4 '
! . Cikampek ! .
Barugbug Weir
4 '
BOGOR
0
1070'0"E
2.5
! .
Cibarusa
Pundung Weir
SUBANG
Km 15 20
10715'0"E
10
Curug Weir
4 '
PURWAKARTA
10730'0"E
4 '
LAMPIRAN 6
FOTO KEGIATAN