Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi).
Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan
dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang
a. Definisi
yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang
memilki dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang
“bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
hidup rakyat banyak, sedangkan bank umum adalah bank yang dapat memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran”. Siamat (2005) mengemukakan bahwa perbankan
syariah pada dasarnya adalah sistem perbankan yang dalam usahanya didasarkan
pada prinsip-prinsip hukum atau syariah Islam dengan mengacu kepada al-Qur’an
praktik yang mengandung unsur-unsur riba dan melakukan kegiatan investasi atas
b. Karakteristik
pembangunan ekonomi.
syariah adalah:
5. Tidak membedakan secara tegas sektor moneter dan sektor riil, dapat
bank syariah pada dasarnya sama dengan tujuan laporan keuangan secara umum yaitu
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan
investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik dana investasi terikat; dan
penyaluran zakat.
d. Asumsi dasar
akuntansi bank syariah sama dengan asumsi dasar konsep akuntansi keuangan secara
umum yaitu konsep kelangsungan usaha (going concern) atas dasar akrual.
dasar akrual. Artinya, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian
(bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan
akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Dalam akuntansi syariah digunakan dua dasar yaitu dasar akrual (accrual basis) yang
diterapkan untuk beban yang ditangguhkan, dan dasar kas (cash basis) yang
diterima didasarkan pada ketentuan syariah yaitu pendapatan tidak dapat diakui
e. Laporan Keuangan
Menurut IAI (2004), laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Pada
bank syariah, komponen laporan keuangannya sama dengan bank konvensional, akan
tetapi terdapat beberapa tambahan yaitu laporan perubahan dana investasi terikat,
laporan sumber dana dan penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah, serta laporan
Bagi seorang muslim, sumber nilai dan sumber hukum adalah Al-Quran dan
Sunnah Nabi. Konsekuensinya, apapun nilai yang dibutuhkan dalam analisis dan
perilaku ekonomi harus bersandar pada kedua sumber nilai tersebut. Ini tercermin
dari pandangan Islam mengenai bunga. Uniknya, di kalangan ulama dan cendekiawan
sebagai syarat yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman selain
pinjaman pokok. Dalam hal ini, riba memiliki arti yang sama dengan bunga
mengenai riba dapat dilihat pada kutipan 4 surat dengan beberapa ayat, yang
diturunkan dalam empat tahap berikut ini: Surat Ar-Rum ayat 39 menyatakan ”Dan
sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia.
Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa
zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat
menolak anggapan bahwa pinjaman riba yang pada zahirnya seolah-olah menolong
mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati taqarrub kepada Allah.
Masih menurut Antonio (2004), ia menyatakan bahwa dalam tahap kedua, riba
digambarkan sebagai suatu yang buruk. Allah SWT mengancam akan memberi
balasan yang keras kepada orang yahudi yang memakan riba, sebagaimana yang
dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 160-161: “Maka disebabkan kezaliman orang-
orang yahudi, kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang
dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka memakan harta orang dengan
jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka
Tahap ketiga, riba diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang
berlipat ganda. Para ahli tafsir berpendapat bahwa pengambilan bunga dengan tingkat
yang cukup tinggi merupakan fenomena yang banyak dipraktikkan pada masa
tersebut. Allah berfirman dalam surat Ali imran ayat 130: “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu
kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. Ayat ini turun pada tahun ke-3
Hijriah. Secara umum, ayat ini harus dipahami bahwa kriteria berlipat ganda
bukanlah merupakan syarat dari terjadinya riba (jikalau bunga berlipat ganda maka
riba, tetapi jikalau kecil bukan riba), tetapi ini merupakan sifat umum dari praktik
dengan jelas dan tegas mengharamkan apapun jenis tambahan yang diambil dari
pinjaman. Ini adalah ayat terakhir yang diturunkan menyangkut riba yaitu Surat Al-
Baqarah 278-279:
Sekali lagi, Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan riba.
berikut:
TABEL 1
dan sebagainya. Akan tetapi terdapat banyak perbedaan mendasar di antara keduanya.
TABEL II
al mudharabah
3. akad sewa
ijaroh mutlaq
ijaroh muntahiyah
bitamlik
Sesuai dengan akadnya sehingga
angsuran akan selalu tetap, sesuai
dengan kesepakatan di muka
Landasan • tidak bebas nilai (berdasarkan • bebas nilai (berdasarkan
operasional prinsip syariah islam) prinsip materialistis)
• uang sebagai alat tukar bukan • uang sebagai komoditi
komoditi yang dipertahankan
• bunga dalam berbagai • bunga sebagai instrument
bentuknya dilarang imbalan teradap pemilik
• menggunakan prinsip bagi uang yang ditetapkan
hasil dan keuntungan atas dimuka
transaksi riil
Fungsi dan • agen investasi/manajer • penghimpun dana
peran investasi masyarakat dan
• investor meminjamkan kembali
ZIS pembayaran
Oktober 2004 tentang bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah (Siamat, 2005), kegiatan usaha bank syariah dapat dibedakan sebagai
berikut :
Penghimpunan dana atau disebut juga funding adalah kegiatan penarikan dana
syariah dibedakan antara simpanan yang tidak memberikan imbalan dan simpanan
yang mendapatkan imbalan. Prinsip operasional syariah yang telah diterapkan secara
luas dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip al-wadi’ah dan al-
sebagai berikut:
a. Prinsip Al -Wadi’ah
Produk pendanaan pada bank syariah pada prinsipnya tidak berbeda dengan
giro dan tabungan pada dasarnya dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip al-
wadi’ah. Giro dan tabungan al wadi’ah adalah simpanan atau titipan yang kedua-
duanya dapat ditarik sewaktu-waktu. Al-wadi’ah berarti titipan murni dari nasabah
kepada bank atau pihak lain yang harus dijaga dan dikembalikan kepada penitip
simpanan dalam bentuk giro maupun tabungan dapat dijelaskan sebagai berikut:
kedua jenis sumber dana tersebut serta menjamin simpanan dapat ditarik
b. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau
menanggung kerugian
lainnya.
d. Pada dasarnya bank dapat memberikan bonus kepada pemilik dana namun
e. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin
penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama
Antonio (2004) mendefinisikan al-mudharabah sebagai akad kerja sama usaha antara
dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal,
dibagi menurut kesepakatan yang tertuang dalam kontrak. Apabila terjadi kerugian,
hal tersebut ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat
kelalaian pengelola.
berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilik dana (penabung), prinsip
al-mudharabah dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu mudharabah muthlaqah dan
mudharabah muqayyadah.
maal) dan mudharib (bank) yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi
oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan wilayah bisnis. Artinya, pemilik dana
pemilik dana menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank.
mutlaqah dimana mudharib (bank) dibatasi jenis usaha, waktu, atau tempat
usaha.
B. Penyaluran Dana
berpedoman pada prinsip-prinsip kehati-hatian yang diatur oleh Bank Indonesia. Oleh
karena itu, bank diwajibkan untuk meneliti secara seksama calon nasabah penerima
bertentangan dengan prinsip syariah. Bentuk penyaluran dana atau pembiayaan yang
Dalam penerapan prinsip syariah terdapat 3 jenis prinsip jual beli (bai’) yang
kerja dan produksi, yaitu bai’ al- murabahah, bai’ as-salam dan bai’ al-istishna. Bai’
al-murabahah pada dasarnya adalah transaksi jual beli barang dengan tambahan
bank membeli barang dari supplier sesuai dengan spesifikasi barang yang dipesan
atau dibutuhkan nasabah, kemudian bank menjual kembali barang tersebut kepada
pembeli dalam hal ini dapat memilih jenis transaksi tunai, cicilan, atau angguhan.
Umumnya, nasabah memilih metode pembayaran secara cicilan. Adapun bai’ as-
salam adalah pembelian suatu barang yang penyerahannya dilakukan kemudian hari
agribisnis atau hasil pertanian atau hasil industri lainnya. Bai’ al-istishna pada
dasarnya merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang dengan
pembayaran di muka, baik dilakukan dengan cara tunai, cicil, atau ditangguhkan.
barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang dapat saja membuat barang
yang dipesan atau dibeli sesuai spesifikasi pesanan yang disebutkan dalam kontrak
kemudian menjualnya kembali kepada pembeli. Prinsip bai’ al- istishna ini
muka, dicicil, atau ditangguhkan. Sementara dalam skim bai’ assalam dilakukan
Bagi hasil atau profit sharing dalam perbankan berdasarkan prinsip syariah
dalam perbankan syariah adalah dua prinsip bagi hasil pertama, yaitu al-mudharabah
dan al-musyarakah. Oleh karena itu, yang akan dibahas hanyalah prinsip bagi hasil
a. Al-Musyarakah
yaitu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana
bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha
menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Modal yang disetor bisa berupa
uang, barang perdagangan (trading asset), property, equipment, atau intangible asset
(seperti hak paten dan goodwill), dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai
dengan uang. Semua modal digabung untuk dijadikan modal proyek musyarakah dan
dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan
Yaitu perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing
pihak menyerahkan suatu bagian/porsi modal dan ikut aktif dalam usaha/kerja.
Porsi setoran modal masing-masing dibagi sesuai kesepakatan, dan tidak harus
sama besar. Demikian pula keuntungan atau kerugian yang terjadi jumlahnya
2. Syirkah Mufawadhah
Yaitu perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing
pihak menyerahkan bagian modal yang jumlahnya sama besar dan ikut
berpartisipasi dalam pekerjaan. Demikian pula tanggung jawab dan beban utang
Yaitu perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih yang memiliki keahlian
atau profesi yang sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dimana keuntungan
dibagi bersama.
4. Syirkah Wujuh
Yaitu perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih yang masing-masing
5. Syirkah Al-Mudharabah
Yaitu perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih di mana pihak yang satu
atau lebih di mana salah satu pihak menyediakan dana dan pihak lainnya
sebagai suatu perjanjian kerjasama antara dua pihak di mana pihak pertama (pemilik
modal atau shahibul maal) menyediakan seluruh kebutuhan modal, sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan usaha yang diperoleh akan dibagi
kerugian yang disebabkan bukan karena kesalahan atau kelalaian pihak pengelola
maal).
1. Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola modal harus
berupa uang tunai. Apabila modal diserahkan secara bertahap, tahapannya harus
cara:
waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik modal menanggung seluruh kerugian
penyediaan modal yang hanya untuk kegiatan tertentu dan dengan syarat yang
Sewa menyewa pada dasarnya merupakan transaksi sewa guna usaha atau
leasing. Oleh karena itu sebagaimana dalam praktek, sewa guna usaha bisa dalam
bentuk sewa guna usaha dengan hak opsi atau financial lease dan sewa guna usaha
tanpa hak opsi atau operating lease. Dalam syariah Islam prinsip sewa menyewa ini
(Siamat, 2004).
Al-Ijarah adalah perjanjian pemindahan hak guna atau manfaat atas suatu
barang atau jasa dengan membayar sewa untuk suatu jangka waktu tertentu tanpa
sewa-menyewa suatu barang antara bank dengan nasabah di mana nasabah (penyewa)
diberi hak untuk membeli atau memiliki obyek sewa pada akhir akad (Siamat, 2004).
kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali. Dengan kata lain qardh
dalam perbankan syariah biasanya dilakukan kepada orang atau nasabah yang sangat
memerlukan dana, terutama kepada nasabah yang kurang mampu atau usaha kecil.
Pinjaman yang diberikan tidak disertai tambahan. namun biasanya bank mengenakan
Jenis jasa yang diberikan perbankan syariah kepada nasabah berdasarkan akad
dengan mendapatkan imbalan atau fee, antara lain al-wakalah, hawalah, kafalah,
kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan atau jasa tertentu,
seperti pembukaan L/C, inkaso, dan transfer uang. Al-Hawalah adalah pengalihan
utang dari orang yang berutang (debitur) kepada orang lain yang wajib
pembayaran utang. Al-Kafalah adalah garansi atau jaminan yang diberikan oleh
memberikan jaminan berupa garansi bank kepada nasabahnya. Al-Rahn adalah harta
atau aset yang harus diserahkan oleh peminjam (debitur) sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya dari bank. Tujuan pemberian fasilitas ini oleh bank adalah
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama suatu periode bila arus masuk itu mengkibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. FASB melalui SFAC No. 6 (Nasrullah,
2001:20) memberikan definisi pendapatan sebagai aliran masuk atau peningkatan lain
suatu aktiva sebuah entitas atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) dari
pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa atau aktivitas lainnya yang
definisi unsur serta kriteria pengakuan dibawah ini, dalam neraca dan laporan laba
rugi:
maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau laporan laba
rugi. Pos yang memenuhi kriteria tersebut harus diakui dalam neraca atau laporan
laba rugi. Kelalaian untuk mengakui pos semacam itu tidak dapat diralat melalui
materi penjelasan.
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi
di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban
(misalnya, kenaikan bersih aktiva yang timbul dari penjualan barang atau jasa atau
penurunan kewajiban yang timbul dari pembebasan pinjaman yang masih harus
dibayar.
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi.
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah
tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima
perusahaan, dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan
2. Pembiayaan mudharabah yang diberikan dalam bentuk aktiva non kas dinilai
sebesar nilai wajar aktiva non kas. Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aktiva
non kas diakui sebagai keuntungan atau kerugian bank pada saat penyerahan
3. Pembiayaan mudharabah yang diberikan secara bertahap diakui pada setiap tahap
pembayaran.
4. Biaya yang terjadi akibat akad mudharabah tidak dapat diakui sebagai bagian
pembiayaan mudharabah.
12. Kerugian yang timbul akibat kelalaian atau kesalahan mudharib diakui sebagai
dibayarkan dan aktiva non kas dinilai sebesar nilai wajar dan jika
terdapat selisih antara nilai wajar dan nilai buku aktiva non kas, maka
selisih tersebut diakui sebagai keuntungan atau kerugian bank pada saat
penyerahan.
2) Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi
historis (jumlah yang dibayarkan atau nilai wajar aktiva nonkas pada saat
ada.
dikembalikan oleh mitra (yaitu sebesar harga jual yang wajar) dan kerugian,
apabila ada. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar bagian pembiayaan
3. Jika akad musyarakah yang belum jatuh tempo diakhiri dengan pengembalian
seluruh atau sebagian modal, maka selisih antara nilai historis dan nilai
modal.
maka laba diakui dalam periode terjadinya sesuai dengan nisbah bagi hasil
yang disepakati dan rugi diakui dalam periode terjadinya kerugian tersebut
diakui dalam periode terjadinya sesuai dengan nisbah yang disepakati, dan
4. Pada saat akad diakhiri, laba belum diterima bank dari pembiayaan
Untuk pembiayaan musyarakah yang non performing diakhiri maka laba yang
belum diterima bank tidak diakui tetapi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
5. Apabila terjadi rugi dalam musyarakah akibat kelalaian atau kesalahan mitra
a. Yadul Amanah
apapun ketika modal tersebut hilang, berkurang atau rusak kecuali jika hal itu
disebabkan oleh kelalaiannya. Dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat di
seluruh ahli ilmu sebagaimana yang kami ketahui sepakat bahwa perkataan
yang dijadikan patokan dalam hal modal adalah amil sebab ia adalah amin
tangannya sebagaimana halnya barang titipan (wadi’ah)”. Ibnu Abdil Bar dari
terhadap apa yang ia klaim tentang hilangnya harta dan setiap kerugian
padanya.
tanggungan atas pekerja karena hilangnya seluruh atau sebagian harta. Hal itu
karena ia adalah pihak yang dipercaya (amin) maka ia tidak menanggung hal
adalah ucapan pekerja karena ia adalah pihak yang dipercaya selama ia tidak
lalai sebagaimana halnya barang titipan jika tejadi perselisihan maka yang
dimenangkan adalah pihak yang dititipi. Ibnu Qudamah dari madzhab Hanbali
(1982:44) juga menyatakan hal yang senada “Pihak amil adalah orang yang
harta milik orang lain dengan izinnya yang tidak dikhususkan untuk
dimana satu pihak bertindak sebagai pemilik modal sementara pihak lain
bertindak sebagai pengelola maka jika terdapat keuntungan maka kedua belah
b. Biaya pengelolaan
modal yang dikelolanya, iapun berhak atas biaya dalam operasi pengelolaan
diberikan batasan-batasan yang tegas mengenai item-item apa saja yang bisa
dibiayai dengan modal dan mana saja yang menjadi tanggungan pihak
pengelola.
Imam al-Kasany (1982) menyatakan bahwa seorang mudharib
biaya penginapan, dan pembantu yang menyertai dalam perjalanan. Hal ini
dengan kompensasi yang bisa dia dapatkan dan bisa tidak. Padahal
maka konsumen tentu tidak mungkin dapat melakukan transaksi dengan harta
dari harta mudharabah yang sama dengan izin yang dinyatakan dengan
tekstual (nash) dalam kesepakatan yang telah dibuat dengan pihak pemilik
modal. Namun jika ia tidak melakukan perjalanan maka nafkah pada dirinya
tidak ada. Alasannya adalah baik ia mengelola harta ataupun tidak maka
nafkah hidup pada dirinya tetap dibutuhkan. Jika ia mengambil biaya nafkah
dari modal maka ia harus menanggungnya dan dianggap utang yang harus
dibayar atau dikurangkan dari bagian yang ia peroleh setelah pembagian
keuntungan.
apa saja yang harus ditanggung mudharib dan aktivitas yang pembiayaannya
melakukan sendiri apa yang secara tradisi dapat dilakukan oleh dirinya sendiri
melakukan hal tersebut maka karyawan tersebut statusnya adalah ajir khas
yang pada umumnya tidak dapat dikerjakan oleh amil seperti pengadaan
tersebut.
c. Pembagian Keuntungan
bukan ketika telah nampak keuntungan (Ibnu Fuad, 2006). Al-Kasany (1982)
sendiri tidak terjadi kecuali setelah selamatnya asal (modal) dan jika harta
tetap berada di tangan mudharib maka hukumnya masih dalam kondisi proses
maka dibenarkan pula pembagian furu’ sebelum asal dan hal ini tidak
diperkenankan.
kelebihan dari modal yang dikembalikan maka sisa tersebut dibagi sesuai
dengan apa yang disyaratkan. Mereka mengatakan bahwa pemilik modal dan
para pengelola tidak membagi keuntungan hingga masa berlakuya habis atau
keduanya ridha atas pembagian apabila seorang meminta pengembalian
dan kerugian itu berlangsung dalam waktu yang sama, atau keuntungan terjadi
pada suatu transaksi dan kerugian terjadi pada transaksi lainnya atau
kerugian. Karena makna keuntungan sendiri adalah kelebihan atas modal dan
Kami tidak menemukan adanya perbedaan dalam hal ini. Adapun pemilikan
amil terhadap bagian dari keuntungan maka hal itu terjadi tatkala keuntungan
baik dari segi pendanaan maupun pembiayaan. Bank sebagai amil (pengelola)
melakukan akad mudharabah dengan pihak yang lain dimana modal yang
diperolehnya dari suatu akad mudharabah diberikan kepada pihak lain untuk
dikelola. Ada beberapa pendapat di kalangan fuqaha yang terkait dengan hal
ini.
tidak ada perbedaan di kalangan fuqaha yang masyhur bahwa jika seorang
amil menyerahkan modal qiradh kepada pihak pengelola lain maka ia wajib
mengelola memperoleh bagian dari sisa harta yang ia peroleh dari keuntungan
maka jika pihak nasabah mengalami kerugian maka kerugian tersebut tidak
tanggungan bank. Demikian pula kerugian itu tidak boleh dibebankan kepada
Anda bisa mendowload tanpa batas koleksi ribuan contoh skripsi, tesis dan disertasi
yang sudah jadi. Kumpulan skripsi, tesis, dan disertasi ini merupakan contoh-contoh
penelitian tingkat sarjana dan pasca sarjana dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan
sosial dan pasti alam.
Skripsi
Administrasi Bisnis Niaga
Administrasi Negara
Administrasi Publik
Akuntansi
Arsitektur
Astronomi
Bahasa Inggris
Biologi
Bisnis dan Manajemen
Ekonomi
Ekonomi Manajemen
Ekonomi Pembangunan
Farmasi
Filsafat
Fisika
Fisika Teknik
Geofisika
Hukum Acara
Hukum Perdata
Hukum Pidana
Hukum Tata Negara
Ilmu Hukum
Ilmu Keperawatan
Ilmu Komputer
Ilmu Komunikasi
Ilmu Pemerintahan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kehidupan
Kedokteran
Kedokteran Hewan
Kesehatan Masyarakat
Kimia
Manajemen
Manajemen dan Keuangan
Matematika
Meteorologi
Oseanografi
Pendidikan Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Biologi
Pendidikan Ekonomi
Pendidikan Fisika
Pendidikan Geografi
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Matematika
Pendidikan Teknik Elektro
Pengembangan SDM
Penjaskes
Perencanaan Kota dan Wilayah
Perhotelan
Psikologi
Seni dan Desain
Sistem Informasi
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Komputer
Sosiologi
Syariah
Tarbiyah
Teknik Bahan
Teknik Dirgantara
Teknik Elektro
Teknik Geodesi dan Geomatika
Teknik Geofisika
Teknik Geologi
Teknik Industri
Teknik Informatika
Teknik Kelautan
Teknik Komputer
Teknik Lingkungan
Teknik Mesin
Teknik Metalurgi
Teknik Perminyakan
Teknik Pertambangan
Teknik Sipil
Teknik Telekomunikasi
Teknologi Pertanian
Teologi
Tesis
Administrasi Bisnis
Arsitektur
Astronomi
Biologi
Desain
Farmasi
Fisika
Fisika Teknik
Geofisika Terapan
Ilmu Pengetahuan Aktuaria
Ilmu Pengetahuan dan Teknik Bahan
Ilmu Pengetahuan Tanah
Instrumentasi dan Kontrol
Kimia
Matematika
MBA Teknologi
Oseanografi dan Ilmu Pengetahuan Atmosfir
Perencanaan Kota dan Wilayah
Seni
Sistem dan Teknik Jalan Raya
Studi Pembangunan
Tata Kota dan Wilayah
Teknik dan Manajemen Industri
Teknik Dirgantara
Teknik Elektro
Teknik Geodesi dan Geomatika
Teknik Geologi
Teknik Informatika
Teknik Kimia
Teknik Lingkungan
Teknik Mesin
Teknik Nuklir
Teknik Perkeretaapian
Teknik Perminyakan
Teknik Pertambangan
Teknik Sipil
Transportasi
Disertasi
Ilmu Pengetahuan Teknik
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Sejarah Teori dan Kritik Seni
1. Pekerjaan bisa dipilih per bab. Ini berarti pekerjaan hanya dilakukan untuk bab
yang anda minta. Misalnya, bila anda meminta bantuan bab 2, maka kami
mengerjakan hanya bab 2; atau bila anda meminta bantuan bab 5, maka kami
mengerjakan hanya bab 5; begitu seterusnya.
2. Pekerjaan tidak mesti semua bab. Ini berarti anda bisa meminta bantuan hanya bab
yang anda pilih. Misalnya, anda bisa meminta bantuan bab1 saja tanpa perlu
melibatkan bab 2, 3, 4, dan 5; anda bisa meminta bantuan bab 4 saja tanpa perlu
melibatkan bab 1, 2, 3, dan 5; atau anda bisa meminta bantuan gabungan bab-bab
tertentu saja tanpa perlu melibatkan gabungan bab-bab lainnya; begitu seterusnya.
3. Pekerjaan bab-bab dalam skripsi/tesis harus sambung-menyambung. Ini berarti bab
yang anda minta harus menyatu dengan bab-bab lain yang sudah anda miliki.
Misalnya, bila anda meminta bantuan bab 2, maka anda harus memiliki bab
sebelumnya (bab 1); atau bila anda meminta bantuan bab 5, maka anda harus
memiliki bab 1, 2, 3, dan 4; begitu seterusnya.
4. Pembayaran dilakukan per bab dan ditransfer penuh sebelum pekerjaan dimulai.
Pembayaran dikirim lewat transfer bank; sementara bahan maupun hasil kerja dikirim
lewat email.
5. Pekerjaan dilaksanakan sampai tuntas. Tuntas berarti selesai dalam arti yang
sebenar-benarnya. Bilamana perlu, segala upaya perbaikan, perombakan,
penambahan atau pengurangan terhadap bab yang sudah dikerjakan akan diupayakan
semaksimalkan mungkin.
Olahdata Statistik
Situs Skripsi Tesis Disertasi Dotcom meyediakan layanan olahdata statistik:
* SPSS
* Eviews
* Lisrel
* AMOS
* dll
Biaya:
www.skripsitesisdisertasi.com
Email: raihanctym@hotmail.com
Jln. Waru 39 Rt. 007/07 Rawamangun Jakarta - Indonesia
Telp. 021 - 4705484
Hp. 08151151192 (Toto)
Hp.02195010199 (Roni)
Hp. 08164821885 (Ajir)