You are on page 1of 3

TATALAKSANA ANAK DENGAN GANGGUAN RESPIRATORI OLEH: Dr..

Nastiti K, SpA PENDAHULUAN Anak bukan miniatur dewasa, sehingga perlakuan yang diberikan pada anak tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Pada anak harus diperhatikan tiap tumbuh kembangnya sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat diaplikasikan secara komprehensif. Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan Secara anatomi fisiologi sistem pernapasan pada anak berbeda pula dengan dewasa. Ukuran trakea, bronkus, dan alveolus yang lebih kecil dan pendek memungkinkan anak mudah terganggu sistem pernapasannya. Contohnya mudah terjadi obstruksi, aspirasi, dan infeksi pada saluran napasnya. Terutama pada hidung yang merupakan saluran pertama, anak disebut juga obligatory nose breather artinya sangat bergantung pada hidung, apabila terjadi pilek atau mampet pada lubangnya, anak akan sulit bernapas dan menggunakan mulut sebagai pengganti hidung. Dibuktikan ketika bernapas anak akan cenderung membuka mulutnya. Pada anak diagnosa medis bisa sama dengan dewasa, akan tetapi gejala yang ditimbulkan tidak selalu sama. Gejala respiratori pada anak

Pilek Mampet, nasal obstruction Bersin Stridor Mendengkur Napas berisik, noisy breathing Batuk Napas cepat, takipne RR normal anak usia 0-2 bulan:maksimal 60 x/mnt Untuk usia 2 bulan-1 tahun: maksimal 50x/mnt Untuk usia > 1 tahun: maksimal 40 x/mnt

Sesak, dispne Mengi, wheezing Retraksi epigastrium, intercostal, dan suprasternal

Klasifikasi penyakit respiratori


Non rawat Epistaksis Laringo-trakeomalasia OSAS Common cold, selesma; flu (Rino)-sinusitis Tonsilo-faringitis Tuberkulosis

Rawat Difteri Croup Bronkiolitis Pneumonia Asma Aspirasi benda asing Efusi pleura Pneumotoraks

Proses tinjauan keperawatan, meliputi:

Riwayat kesehatan anak Pemeriksaan fisis Pemeriksaan fisik head to toe meliputi inspeksi, auskultasi, perkusi, dan palpasi. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan penunjang lain

Hasil inspeksi atau observasi:

Warna: pucat, sianosis Napas: frekuensi, kedalaman, head bobbing Usaha napas: kedalaman, kualitas Hidung: sekret, obstruksi, NCH Mulut: mouth breathing, lesi, Faring: hiperemis, cobbleston Tonsil: ukuran, eksudat Batuk & suara napas lain: merintih, stridor, audible wheeze Status hidrasi

Tanda kesulitan bernapas


Napas cuping hidung Resah, gelisah Grunting, merintih Head bobbing, kepala ter-angguk2 Takipnea

Retraksi Beda asma dengan bronkiolitis Cara membedakan antara bronkiolitis dengan asma adalah ketika terjadi asma, anak akan mengalami kekambuhan di masa yang akan datang, sedangkan bronkiolitis adalah inflamasi pada bronkiolus akibat secara anatomi ukuran memang lebih kecil, sehingga mudah terjadi peradangan.

You might also like