Professional Documents
Culture Documents
simbol kemajuan peradaban dan budaya suatu bangsa. Orang mengatakan bahwa bangsa yang
maju, yang akan menguasai dunia adalah bangsa yang menguasai informasi dan teknologi,
terutama sekali teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga tidak heran kalau
perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dewasa ini sudah
memasuki berbagai aspek kehidupan manusia. Masuknya ICT ini tidak dapat dihindari
Oleh karena itu agar perpustakaan di Indonesia menjadi maju, berdaya, dan mampu
berdiri sejajar dengan perpustakaan di negara-negara maju lain, tak ada cara lain kecuali
cara yang tepat dan sesuai, dengan tetap memperhatikan kebutuhan pengguna.
Menurut Hariyadi (1993) dan Pendit (1994) dalam Dinamika Informasi dalam Era
penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan
sebagai segitiga sama sisi. Tiga titik sudutnya masing-masing adalah automasi (automation),
1
Dalam ruang lingkup perpustakaan, teknologi informasi diartikan sebagai aplikasi
komputer dan teknologi lain untuk pengadaan, pengolahan, penyimpanan, temu kembali
Dari beberapa defenisi yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa prinsip dari
teknologi informasi dalam perpustakaan adalah teknologi yang berkaitan dengan proses
dengan jaringan/alat lain sebagai unsur pendukungnya agar diperolah hasil informasi yang
cepat, tepat, dan akurat, dimana bentuk dari teknologi informasi tersebut bisa berupa
Saat ini layanan perpustakaan tidak cukup lagi misalnya seperti layanan baca di
tempat dan peminjaman buku perpustakaan. Pemakai perpustakaan sekarang sudah menuntut
jenis-jenis layanan lain, seperti layanan informasi terbaru (current awareness services),
secara online, dan layanan penelusuran dengan CD-ROM. Selain tuntutan terhadap jumlah
layanan yang makin banyak, mutu layananpun dituntut untuk lebih baik. Dalam rangka
peningkatan mutu dan jumlah layanan inilah, peran teknologi komputer (informasi) sangat
diharapkan.
Seperti kita ketahui, tidak ada satu perpustakaanpun yang bisa memenuhi koleksinya
sendiri secara lengkap. Setiap perpustakaan akan saling membutuhkan koleksi perpustakaan
lain demi memberikan layanan yang memuaskan kepada pemakainya. Karena itu penggunaan
2
bersama koleksi perpustakaan sangat membantu, terutama pada perpustakaan-perpustakaan
yang koleksinya sangat lemah. Program penggunaan koleksi bersama ini dapat berjalan
dengan baik apabila setiap perpustakaan saling memberikan informasi yang dimilikinya.
semakin efisien dan mempunyai jangkauan yang luas, global, tanpa batas jarak.
Apalagi dengan adanya fasilitas jaringan global (internet), misalnya seseorang dapat
mengakses katalog suatu perpustakaan di manapun tempat di dunia ini melalui WEBPAC
(Web-Online Publis Access Catalog), asalkan alamat situs (web address) perpustakaan
tersebut diketahui. Begitu juga pertukaran informasi dan peminjaman buku antar
perpustakaan dapat dilakukan dengan cepat, baik antar perpustakaan dalam satu wilayah,
dalam satu negeri, maupun di luar negeri (lbrary resource sharing and inter-library loan).
sumber daya manusia (SDM) di bidang pengolahan data, informasi dan tenaga perpustakaan
masih sangat kurang, maka teknologi informasi dapat dioptimalkan pemakaiannya. Selain
daripada itu, dari segi jumlah penggunaan staf juga akan menjadi berkurang dan waktu yang
digunakan juga lebih hemat. Misalnya untuk melakukan pencarian, pengembalian, dan/atau
perpanjangan peminjaman buku, pengguna dapat menggunakan self check machine atau
melalui online public acccess catalog (OPAC/WEBPAC) yang terintegrasi dalam sistem
perpustakaan digital tanpa harus dilakukan secara manual dengan petugas di meja sirkulasi.
Sekarang ini pelayanan terhadap pemakai perpustakaan semakin mudah dan cepat.
Misalnya seseorang ingin mendapatkan suatu artikel tertentu, pada saat pertanyaan diajukan,
pada saat itu pula diperoleh jawabannya. Ini hanya dapat terjadi karena adanya bantuan
teknologi komputer (Teknologi Informasi). Dengan mengakses pangkalan data yang ada di
3
komputer baik di perpustakaanya maupun perpustakaan lain, akan diperoleh jawaban yang
Koleksi perpustakaan kini sudah tidak terbatas pada buku ataupun jurnal, majalah dan
sebagainya, tetapi bervariasi dalam berbagai bentuk koleksi audio, video, teks, image, dan
koleksi multimedia seperti seperti: cassette, microfilm, microfiche, slide, transparency, CD,
sebagainya. Dan media penyimpanan data juga sudah semakin mengecil dengan kapasitas
Informasi yang diperoleh oleh pengguna hendaknya tidak hanya diperoleh dalam
waktu yang cepat, tetapi juga harus akurat, tepat, relevan dengan apa yang diinginkan oleh
pengguna itu.
dalam perpustakaan juga pernah dikemukakan. Seperti oleh Salmon (1985), yang
menyatakan ada sejumlah alasan yang valid untuk mengaplikasikan komputer (teknologi
informasi) di perpustakaan, antara lain ialah untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, lebih
cepat atau lebih murah dibanding dengan sistem manual; atau untuk memberikan suatu
pelayanan baru.
penghematan dan penekanan pembiayaan (saving money and containing cost), memperbaiki
4
information). Semua alasan tersebut merupakan jawaban atas kegagalan sistem manual dan
antara lain untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja, memperluas atau menambah
jenis layanan baru yang tidak bisa dilakukan dengan sistem manual seperti silang layan (inter
library loan).
perpustakaan adalah untuk mengatasi pekerjaan yang menumpuk dan berulang-ulang dengan
cara yang sama, meningkatkan efisiensi, memberikan pelayanan baru, serta mengadakan
katalog kartu, barcode, pengklasifikasian, kontrol terhadap terbitan berseri, statistik koleksi
Dengan adanya pemanfaatan TI, semua kegiatan rutin dan penelusuran informasi di
perpustakaan, dokumentasi, dan informasi dapat berjalan mudah, cepat, dan akurat. (Yusuf,
1988).
pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai
5
2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan
Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi
dalam suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber
daya manusia dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya.
Hasil dari penerapan TI tersebut dapat dilihat pada berbagai macam bentuk bidang
f. Keamanan
g. Pengadaan koleksi
perpustakaan dan pustakawan, dan begitu juga sebaliknya perpustakaan dan pustakawan yang
perpustakaan dengan fasilitas dan koleksi yang lengkap belum tentu dapat termanfaatkan
secara maksimal kalau sumber daya pustakawannya tidak tersedia dan tidak berkompeten.
Demikian juga dengan tersedianya sumber daya pustakawan yang memadai belum tentu
6
dapat berperan secara maksimal, kalau koleksi dan fasilitas perpustakaan tidak
memadai/representatif.
Kompetensi Pustakawan
memanfaatkan Teknologi Informasi (TI), ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang pustakawan seperti yang dimaksudkan oleh Dewan Direktur Special Libraries
kritis, apabila diperlukan penyaringan. (2). Memiliki pengetahuan subyek khusus yang cocok
dan diperlukan oleh organisasi induk atau pengguna jasa. (3). Mengembangkan dan
mengelola jasa informasi yang nyaman, mudah diakses, dan hemat biaya (cost effective)
sejalan dengan arah strategis organisasi. (4). Menyediakan pedoman dan dukungan untuk
pengguna jasa. (5). Mengkaji kebutuhan informasi dan nilai tambah jasa informasi dan
produk yang memenuhi kebutuhan. (6). Menggunakan teknologi informasi yang sesuai untuk
pendekatan manajemen dan bisnis dalam mengkomunikasikan pentingnya jasa informasi. (8).
Menghasilkan produk informasi khusus untuk digunakan di dalam maupun di luar organisasi,
atau oleh pengguna perorangan. (9). Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan
melakukan riset yang berhubungan dengan permasalahan manajemen informasi. (10). Secara
perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat bekerja secara efektif, menjadi
7
komunikator yang baik, selalu meningkatan pengetahuan, dapat memperlihatkan nilai
lebihnya serta dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerjanya.
prima. (2). Mencari tantangan dan melihat peluang baru baik di dalam maupun di luar
perpustakaan. (3). Berwawasan luas. (4). Mencari mitra kerja. (5). Menciptakan lingkungan
yang saling menghargai dan mempercayai. (6). Memiliki ketrampilan berkomunikasi. (7).
Bekerja baik dengan sesama anggota tim. (8). Memeberikan kepemimpinan. (9).
Merencanakan, membuat prioritas dan fokus pada hal-hal yang kritis. (10). Setia dalam
belajar sepanjang hidup dan karir pribadi. (11). Memiliki ketrampilan bisnis dan menciptakan
peluang baru. (12). Mengakui nilai profesional kerjasama dan kesetiakawanan. (13). Luwes
bahasa asing lainnya. Karena dalam pengoperasian komputer dan aplikasi-aplikasinya tidak
akan pernah lepas dari Bahasa Inggris. Upaya peningkatan kemampuan tersebut tersebut
dapat dilakukan melalui sarana lembaga pendidikan pelatihan dan organisasi profesi
Penutup
suatu keharusan pada saat ini, khususnya bagi Indonesia. Karena pemanfaatan teknologi
informasi tersebut akan menjadikan perpustakaan maju, berdaya, dan mampu berdiri sejajar
dengan perpustakaan-perpustakaan maju milik bangsa lain. Oleh karena itu pemanfaatannya
harus dilakukan secara tepat dan benar, dengan tetap menyesuaikan kepada kondisi dan
kebutuhan pengguna.
8
Teknologi informasi yang digunakan secara tepat dan sesuai akan menjadikan proses
akurat, efektif, efisien, ekonomis, dan bervariasi. Dengan demikian akan turut mendukung
terwujudnya perpustakaan dan pustakawan yang maju dan berdaya sehingga mampu
teknologi informasi.
dalam perpustakaan berjalan sukses dan lancar diantaranya sumberdaya pustakawan (human
menggunakan kemajuan teknologi informasi, disamping itu infrastuktur dan fasilitas sebagian
besar perpustakaan juga masih minim, akibatnya teknologi informasi belum termanfaatkan
secara optimal.
Oleh karena itu pustakawan harus mempersiapkan diri dengan berbagai macam
ketrampilan, keahlian, kompetensi, dan keprofesionalan serta memiliki strategi yang tepat
mendapatkan layanan yang berkwalitas tinggi dan akses yang sebesar-besarnya terhadap
informasi.