You are on page 1of 21

PERSALINAN KALA 1

Cara Penilaian His His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri dimana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari pacemaker yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.

Terjadinya his, akibat :

kerja hormon oksitosin

regangan dinding uterus oleh isi konsepsi

rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi

His yang baik dan ideal meliputi :


kontraksi simultan simetris di seluruh uterus kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus
Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi
terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his
serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung serabut otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (cervical effacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan terbuka.

Menilai His

Meletakkan kedua tangan di atas uterus sambil melihat jam selama 10 menit

Menilai frekuansi his (ada berapa his dalam 10 menit) dan durasi his (lama his)

Menilai simetrisitas, dominansi, relaksasi, interval, intensitas

His Sesungguhnya 1. Rasa Sakit : 1. Rasa sakit :

His Palsu

Teratur
Interval makin pendek Semakin lama semakin kuat

Tidak teratur
Interval panjang Kekuatan tetap Tidak ada perubahan walaupun penderita berjalan 2. Tidak keluar 3. Servik tertutup dan tidak ada pembukaan

Dirasakan paling sakit di daerah Dirasakan kuat didaerah perut punggung Intensitas makin kuat bila penderita berjalan 2. Keluar 3. Servik membuka dan menipis

Sifat His Pada Persalinan Kala 1 Kala 1 awal (fase laten) His timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik. Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat. Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (+10cm).

Mekanisme Persalinan Kala 1 Kala 1 persalinan yaitu dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.

Fase Laten
Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks. Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm. Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.

Fase Aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat, memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). Dari pembukaan 4 cm hingga mencaspai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan ratarata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

Proses persalinan pada kala I : 1. Dimulai pada waktu serviks membuka karena his: kontraksi uterus yang teratur, makin sering, makin nyeri; disertai pengeluaran darah-lendir (tidak lebih banyak dari darah haid). 2. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa-dalam bibir porsio tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah pada akhir kala I. 3. Lamanya tergantung paritas ibu : primigravida 12 jam, multigravida 7 jam.

4. Mekanisme pembukaan serviks adalah sebagai berikut : kontraksi segmen atas uterus dan retraksi (regangan) segmen bawah uterus yang mengakibatkan pembukaan serviks. Akhirnya segmen bawah uterus makin menipis, dan segmen atas uterus (korpus) makin menebal. Pada primigravida retraksi (regangan, penipisan) mendahului pembukaan serviks, sedangkan pada multigravida berlangsung bersama-sama. Inilah yang menentukan lamanya kala I. Kecepatan pembukaan pada sepertiga pertama lambat, dan pada dua per tiga kedua cepat. Pembukaan lengkap = 10 cm

5. His Frekuensi : 1 kali/10 menit pada permulaan persalinan 2-3 kali/10 menit pada akhir kala I. Lamanya : kurang lebih satu menit. Nyerinya : berasal dari regangan seviks yang membuka. 6. Darah lendir Darah bercampur lendir yang keluar dari uterus akibat pergeseran selaput ketuban dengan dinding uterus pada waktu pembukaan seviks.

fase pembukaan servik

Serviks membuka karena his yaitu kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I

Fase pembukaan servik : Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam. Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas :

fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.

fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.

fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm)

You might also like