You are on page 1of 3

Konsepsi Paradigma

Berbicara mengenai paradigma pasti akan membawa kita ke ranah logika. Dalam hal ini karena paradigma merupakan salah satu hasil pemikiran logis seorang manusia. Paradigma jika didefinisikan berarti cara pandang manusia terhadap suatu hal. Hal ini dimaksudkan bahwa manusia dapat memiliki perspektif yang berbeda ketika melihat suatu hal maupun permasalahan. Adapun ilustrasi yang digunakan untuk menafsirkan konsepsi paradigma adalah salah satunya dengan menjawab sebuah pertanyaan teka-teki. Pertanyaan yang dimaksud adalah ketika ada seorang kakek dan anak kecil yang mungkin cucunya berada disebuah daratan yang berseberangan, di tempat itu terdapat sebuah perahu yang terletak di daratan si anak. Hal ini kemudian memicu sebuah pertanyaan, bagaimana agar keduanya dapat menyeberang? Pertanyaan tersebut menurut paradigma berpikir saya, bahwa si anak ingin menyeberang ke tempat kakek dan si kakek ingin menyeberang ke sisi anak. Jika demikian maka akan diperoleh sebuah jawaban yang sederhana, si anak tinggal mendayung ke sisi kakek lalu setelah si anak sampai di sisi kakek kemudian mereka bertukar posisi. Hal tersebut kemudian membuat keduanya dapat menyeberang. Hal ini karena konsepsi menyeberang disini merupakan salah satu hal yang abstrak, kemudian hal abstrak ini kemudian membuat paradigma saya terangsang untuk berpikir hal yang demikian. Mungkin ada segelintir orang yang berpikir terlalu tinggi dalam memecahkan masalah ini. Atau juga ada orang yang menggunakan rumus fisika maupun matematika untuk memecahkan hal tersebut. Hal tersebut memang bukan merupakan sebuah kesalahan, namun paradigma adalah bagaimana cara kita melihat sesuatu.1Sehingga ketika saya menggunakan sebuah perspektif sederhana dalam menafsirkan soal tersebut berarti hal itu merupakan paradigma saya. Sebagai manusia yang mendapatkan didikan ilmu social tentunya saya akan lebih focus kepada hal-hal yang bersifat hubungan antar kedua manusia dan bukan mempermasalahkan rumus-rumus untuk menyeberang.
1

Amheru. "Official Site of HERU BASUKI - Gunadarma University." Official Site of HERU BASUKI - Gunadarma University. http://amheru.staff.gunadarma.ac.id (accessed October 23, 2011).

Paradigma juga merupakan salah satu hal yang mendasari terciptanya ideologi.2Hal ini karena ketika seorang manusia mempunyai rasa fanatisme terhadap penafsirannya, kemudian membuat manusia tersebut mempertahankan paradigmanya dan mencoba untuk mempopulerkannya. Hal ini yang kemudian ketika dianut oleh individu lain yang berada di sekitarnya kemudian membuat sebuah ideology baru. Hal ini karena ideology dan paradigma tercipta dari satu tempat yang sama, yaitu logika. Paradgima dan logika, tentunya ketika kita berbicara paradigma maka akan tersinkronisasi dengan isi kepala manusia. Kedua hal tersebut bergantung pada pengalaman, pengetahuan dan kesukaan manusia. Ketiga hal tersebut yang kemudian mempengaruhi terciptanya paradigma. Hal tersebut karena rangsangan ketiganya mempengaruhi pola berpikir dalam melihat sesuatu hal. Paradigma juga dapat dikatakan sebagai bagian dari idealisme seseorang. Dalam hal ini paradigma berpera penting dalam menentukan idealisme seseorang. Hal ini karena idealisme juga merupakan salah satu cara bagaimana kita menghadapi kehidupan. Kemudian idealisme hadir sebagai salah satu prinsip kehidupan manusia. Manusia yang mempunyai cara tafsir sederhana biasanya akan menjadi orang yang idealis. Begitu pula dalam hal paradigma penelitian, ketika kita sudah terkonstruksi dengan pengalaman yang didapat dari mendengarkan kuliah dan membaca buku, maka kita tahu bahwa di dalam penelitian terdapat dua paradigma yang popular, yakni positivis dan non positivis. Pada intinya, masalah paradigma hanyalah masalah pola pikir.3Setiap manusia berhak menyingkapi masalah kehidupannya dengan cara yang berbeda-beda. Bukanlah sebuah larangan ketika manusia memilih untuk lebih mempercayai logikanya maupun panca inderanya. Semua terserah manusia tersebut dan kebebasan penuh diserahkan kepada manusia untuk berfantasi dan bereksperimen dengan logikanya, yang kemudian dapat menghasilkan paradigma-paradigma tertentu dalam sepanjang hidup manusia.

Shri Ahimsa-Putra, Heddy. "Direktori File UPI | Silabus - SAP - Bahan Ajar - Makalah | Index of ./Direktori/." Direktori File UPI | Silabus - SAP - Bahan Ajar - Makalah | Index of ./Direktori/. http://file.upi.edu/ (accessed October 23, 2011). 3 Ibid.

Referensi

Amheru. "Official Site of HERU BASUKI - Gunadarma University." Official Site of HERU BASUKI - Gunadarma University. http://amheru.staff.gunadarma.ac.id (accessed October 23, 2011). Shri Ahimsa-Putra, Heddy. "Direktori File UPI | Silabus - SAP - Bahan Ajar - Makalah | Index of ./Direktori/." Direktori File UPI | Silabus - SAP - Bahan Ajar - Makalah | Index of ./Direktori/. http://file.upi.edu/ (accessed October 23, 2011). NAMA NIM : Ichsan Kurniadi : F1D009001

You might also like