You are on page 1of 5

Mekanisme Terjadinya Nyeri polobye, 29/03/11Nyeri merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh untuk melindungi dan memberikan tanda

bahaya tentangadanya gangguan di tubuh. Mekanisme nyeri adalah sebagai berikut rangsangan diterima oleh reseptor nyeri, diubah dalam bentuk impuls yang di hantarkan ke pusat nyeri di korteks otak. Setelah di proses dipusat nyeri,impuls di kembalikan ke perifer dalam bentuk persepsi nyeri.Rangsangan yang diterima oleh reseptor nyeri dapat berasal dari berbagai faktor dan dikelompokkan menjadibeberapa bagian, yaitu:1. Rangsangan Mekanik : Nyeri yang di sebabkan karena pengaruh mekanik seperti tekanan, tusukan jarum,irisan pisau dan lain-lain.2. Rangsangan Termal : Nyeri yang disebabkan karena pengaruh suhu, Rata-rata manusia akan merasakannyeri jika menerima panas diatas 45 C, dimana mulai pada suhu tersebut jaringan akan mengalami kerusakan3. Rangsangan Kimia : Jaringan yang mengalami kerusakan akan membebaskan zat yang di sebut mediator yang dapat berikatan dengan reseptor nyeri antaralain: bradikinin, serotonin, histamin, asetilkolin danprostaglandin. Bradikinin merupakan zat yang paling berperan dalam menimbulkan nyeri karena kerusakan jaringan. Zat kimia lain yang berperan dalam menimbulkan nyeri adalah asam, enzim proteolitik, Zat P dan ionK+ (ion K positif ). Proses Terjadinya Nyeri Reseptor nyeri dalam tubuh adalah ujung-ujung saraf telanjang yang ditemukan hampir pada setiap jaringantubuh. Impuls nyeri dihantarkan ke Sistem Saraf Pusat (SSP) melalui dua sistem Serabut. Sistem pertama terdiridari serabut A bermielin halus bergaris tengah 2-5 m, dengan kecepatan hantaran 6-30 m/detik. Sistem keduaterdiri dari serabut C tak bermielin dengan diameter 0.4-1.2 m, dengan kecepatan hantaran 0,5-2 m/detik.Serabut A berperan dalam menghantarkan "Nyeri cepat" dan menghasilkan persepsi nyeri yang jelas, tajamdan terlokalisasi, sedangkan serabut C menghantarkan "nyeri Lambat" dan menghasilkan persepsi samar-samar, rasa pegal dan perasaan tidak enak.Pusat nyeri terletak di talamus, kedua jenis serabut nyeri berakhir pada neuron traktus spinotalamus lateral danimpuls nyeri berjalan ke atas melalui traktus ini ke nukleus posteromidal ventral dan posterolateral dari talamus.Dari sini impuls diteruskan ke gyrus post sentral dari korteks otak. Klasifikasi Nyeri Nyeri dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria antara lain a. Klasifikasi nyeri berdasarkan waktu , dibagi menjadi nyeri akut dan nyeri kronis- Nyeri Akut adalah Nyeri yang terjadi secara tiba-tiba dan terjadinya singkat contoh nyeri trauma- Nyeri Kronis adalah nyeri yang terjadi atau dialami sudah lama contoh kanker

b. Klasifikasi nyeri berdasarkan Tempat terjadinya nyeri

- Nyeri Somatik adalah Nyeri yang dirasakan hanya pada tempat terjadinya kerusakan atau gangguan, bersifattajam, mudah dilihat dan mudah ditangani, contoh Nyeri karena tertusuk- Nyeri Visceral adalah nyeri yang terkait kerusakan organ dalam, contoh nyeri karena trauma di hati atau paru-paru.- Nyeri Reperred : nyeri yang dirasakan jauh dari lokasi nyeri, contoh nyeri angina. c. Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Persepsi Nyeri - Nyeri Nosiseptis adalah Nyeri yang kerusakan jaringannya jelas- Nyeri neuropatik adalah nyeri yang kerusakan jaringan tidak jelas. contohnya Nyeri yang diakitbatkan olehkelainan pada susunan saraf. Mekanisme Inflamasi polobye, 20/04/11Pengertian inflamasi adalah respon kompleks dari tubuh terhadap suatu yang tidak menyenangkan, ada jugayang memberikan definisi inflamasi adalah respon protektif normal terhadap lukajaringanyang disebabkan oleh trauma fisik, termal, zat kimia yang merusak, atau zat-zatmikrobiologik (penyebab infeksi)Mekanisme terjadinya Inflamasi dapat dibagi menjadi 2 fase yaitu:1. Perubahan vaskular Respon vaskular pada tempat terjadinya cedera merupakan suatu yang mendasar untuk reaksi inflamasi akut. Perubahan ini meliputi perubahan aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah. Perubahan aliran darah karena terjadi dilatasi arteri lokal sehinggaterjadi pertambahan aliran darah (hypermia) yang disusul dengan perlambatan aliran darah.Akibatnya bagian tersebut menjadi merah dan panas. Sel darah putih akan berkumpul disepanjang dinding pembuluh darah dengan cara menempel. Dinding pembuluh menjadilonggar susunannya sehingga memungkinkan sel darah putih keluar melalui dinding pembuluh. Sel darah putih bertindak sebagai sistem pertahanan untuk menghadapi serangan benda-benda asing.2. Pembentukan cairan inflamasiPeningkatan permeabilitas pembuluh darah disertai dengan keluarnya sel darah putih dan protein plasma ke dalam jaringan disebut eksudasi. Cairan inilah yang menjadi dasar terjadinya pembengkakan. Pembengkakan menyebabkan terjadinya tegangan dan tekanan pada sel syaraf sehingga menimbulkan rasa sakit (Mansjoer, 1999).Penyebab inflamasi dapat disebabkan oleh mekanik (tusukan), Kimiawi (histamin

menyebabkan alerti, asam lambung berlebih bisa menyebabkan iritasi), Termal (suhu), danMikroba (infeksi Penyakit.Tanda-tanda inflamasi (peradangan) adalah1. Rubor (kemerahan) terjadi karena banyak darah mengalir ke dalam mikrosomal lokal pada tempat peradangan.2. Kalor (panas) dikarenakan lebih

banyak darah yang disalurkan pada tempat peradangan dari pada yang disalurkan ke daerah normal.3. Dolor ( Nyeri) dikarenakan pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatantekanan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya.4. Tumor (pembengkakan) pengeluaran ciran-cairan ke jaringan interstisial.5. Functio laesa (perubahan fungsi) adalah terganggunya fungsi organ tubuhObat anti inflamasi dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama, yaitu:a. Glukokortikoid (Golongan Steroidal) yaitu anti inflamasi steroid. Anti Inflamsi steroidmemiliki efek pada konsentrasi, distribusi dan fungsi leukosit perifer serta penghambatanaktivitas fosfolipase. contohnya gologan Prednisolon b. NSAIDs (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) juga dikenal dengan AINS (AntiInflamasi Non Steroid) NSAIDs bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase tetapitidak enzim lipoksigenase. Contoh Obat AntiInflasmasi golongan NSAIDs adalah TurunanAsam Propionat (Ibuprofen, Naproxen), Turunan Asam Asetat (Indomethacin), Turunan Asam Enolat(Piroxicam). Obat AntiInflamasi pada umumnya bekerja pada Enzim yang membantu terjadinya inflamasi, Namun Pada umumnya Obat AntiInflamasi bekerja pada Enzim Siklooksigenase (COX) baik COX1 maupun COX2, Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Yah persendian di tubuh kita ada berbagai jenis ada yang merupakan sendi engsel seperti lutut, siku. Ada yang mampu kita putar dan gerakkan ke banyak arah seperti tulang leher dengan sendi putarnya. Ada sendi yang hanya mampu bergeser seperti tulang belakang kita. Ada juga sendi peluru yang berada pada tulang bahu kita. Masingmasing mempunyai fungsi dan gerakan tersendiri. Sebagaimana mesin membutuhkan pelumas maka tubuh kita juga butuh oli alami. Tulang persendian

kita mempunyai selaput sendi atau membran sinovial yang menghasilkan minyak sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sehingga gesekan berjalan lancar dan halus dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit . Minyak sinovial juga mengandung berbagai jenis nutrisi dan campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida. Letusan gas dan pergeseran jaringan Nah, saat Anda mematah-matahkan tangan, ruangan berisi cairan di sekitar sendi akan meregang. Karena regangan itulah, gas di dalam cairan akan dilepaskan. Letusan gas-gas itulah yang menghasilkan bunyi di persendian. Menurut para ilmuwan, cairan sendi harus menyerap gas kembali beberapa saat sebelum Anda dapat membuat bunyi yang sama. Tendon dan ligamen juga penyebab timbulnya suara. Jaringan lunak di persendian ini mirip dengan karet yang mengikat otot dengan ujung-ujung tulang agar tidak lepas. Begitu pula dengan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya. Saat persendian digerakkan, kadang-kadang tendon dan ligamen lepas dari tempatnya, namun segera kembali. Misalnya, saat lutut Anda berbunyi karena berdiri dari posisi duduk. Pada penderita arthritis, suara gemeretak sangat mudah terjadi dan rasanya sangat nyeri. Tulang belulang kehilangan jaringan tulang rawan sehingga ujung-ujung tulangnya kasar. Cairan sinovial bertambah banyak sehingga sendi terasa kaku dan sakit. Para ilmuwan telah mempelajari apakah kebiasaan mematah-matahkan sendi dapat memicu arthritis atau merusak organ tubuh. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dapat dilakukan kapan saja tanpa berisiko apa pun. Meskipun demikian, penelitian lainnya menunjukkan bahwa aktivitas yang berlebihan akan merusak jaringan lembut di sekitar sendi sehingga tangan bengkak dan sulit digerakkan.

You might also like