You are on page 1of 15

SENI WAYANG MODERN SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN SASTRA INDONESIA

MAKALAH Memenuhi tugas individu matakuliah Bahasa Indonesia yang dibina Bapak Didin Widyartono, M. Pd.

Oleh Dinda Besiari Rambe 125110102111001

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA September 2012
1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN................................................................ 3


A. Latar Belakang............................................................... 3 B. Rumusan Masalah.......................................................... 4 C. Tujuan Penulisan............................................................ 5

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................... 6
A. Wayang dan Sastra Indonesia.......................................... 6 B. Seni Wayang Modern...................................................... 10 C. Pelestarian Seni Wayang dan Sastra Indonesia .............. 12

BAB III

PENUTUP............................................................................. 14
A. Kesimpulan..................................................................... 14 B. Saran................................................................................ 14

DAFTAR RUJUKAN................................................................................... 15

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Seni wayang merupakan sebuah kesenian asli yang berasal dari Indonesia dengan beragam nilai luhur yang terdapat di dalamnya dan merupakan warisan berharga dari nenek moyang terdahulu. Seni wayang tentunya tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke, bahkan seni wayang sudah terkenal sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia yang bersifat unik di kalangan dunia. Namun sayangnya, peminat seni wayang mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan frekuensinya pun merosot secara signifikan. Salah satu contoh yang dapat kita lihat yaitu pada pertunjukkan wayang yang merupakan acara mingguan di kampung seni Taman Hiburan Rakyat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Institut Teknologi Solo yang mewawancarai Bapak Sugianto selaku pengurus UPTD Taman Hiburan Rakyat Surabaya, pada setiap acara wayang yang diadakan jumlah penonton semakin berkurang dan jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Peminatnya pun sebagian besarnya adalah para generasi tua, jarang sekali terdapat penonton yang berusia muda atau golongan remaja bahkan nyaris tidak ada. Padahal wayang merupakan budaya
3

Indonesia yang patut dilestarikan dan melalui wayang lah sejarah-sejarah dan kesusastraan Indonesia dapat tersampaikan secara utuh tanpa mengurangi nilai-nilai moral penting yang seharusnya dapat diketahui oleh masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda yang akan memimpin Indonesia di masa yang akan datang. Namun seiring perkembangan zaman dan era yang terus berkembang, budayabudaya barat pun mengalir masuk menjadi hal-hal baru, contohnya para generasi muda lebih menyukai menonton konser daripada menonton pertunjukkan wayang dan budaya Indonesia lainnya. Hal ini merupakan sebuah hal yang kecil, namun jika dibiarkan terus menerus dapat menjadi sebuah hal serius yang dapat mengganggu pembangunan negara Indonesia. Bagaimana Indonesia bisa berkembang menjadi lebih baik jika masyarakatnya saja tidak mengetahui jati diri dan identitasnya sebagai warga Indonesia. Karena itu, hal ini harus segera mendapatkan solusi yang tepat agar Indonesia dapat terus berkembang dan maju menjadi negara yang lebih baik tanpa mengalami kemerosotan yang berarti. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya antara lain sebagai berikut. 1. Mengapa seni wayang dan sastra Indonesia semakin tidak popular di kalangan generasi muda Indonesia ? 2. Bagaimana cara menumbuhkan kembali minat para generasi muda terhadap budaya Indonesia?
4

3. Mengapa pelestarian budaya dan sastra Indonesia khususnya seni wayang dianggap penting?

C. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan sebagai berikut. 1. Mengetahui penyebab seni wayang dan sastra Indonesia menjadi tidak populer di kalangan generasi Muda 2. Dapat menumbuhkan kembali minat para generasi muda terhadap budaya budaya Indonesia 3. Menjabarkan langkah-langkah yang dapat diambil dalam melestarikan budaya dan sastra Indonesia terutama seni wayang.

BAB II PEMBAHASAN
A. Wayang dan Sastra Indonesia Wayang merupakan ciri khas dan budaya asli Indonesia. Hal ini disebabkan karena wayang lahir dan tumbuh dari perilaku, akal budi, dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang disajikan melalui sebuah kesenian yang unik dan menarik namun tetap mengandung ajaran dan moral kehidupan di dalamnya yang tentunya bermanfaat. Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai wayang yang disampaikan oleh para ahli, Pengertian wayang menurut Soedarsono (1996:47) mengatakan bahwa istilah wayang merupakan istilah yang memiliki makna yang sangat umum. Dalam penggunaannya secara umum, kata wayang berarti pertunjukkan yang berceritakan serta menggunakan dialog, yang mana aktor dan aktrisnya bias boneka dan bias pula manusia. Suryana (2002:59) mengatakan pengertian wayang adalah sarupaning jejelemaan tina kulit atawa tina kai anu diibaratkeun anu dilakonkeunnana dina carita Mahabarata jste; sarupaning tongtonan sabangsa tunil atawa sandiwara boneka. (Wayang adalah perumpamaan orang-orangan yang terbuat dari kulit atau kayu yang diibaratkan atau diceritakan dari cerita Mahabarata dan lain sebagainya; yang berupa tontonan sebagai sandiwara boneka).

Suharyono (2005:25) mengatakan bahwa wayang berasal dari kata wewayangan atau wayangan, yang berarti bayangan. Arti harfiah dari pertunjukkan wayang adalah pertunjukkan bayang-bayang. Arti filsafat yang lebih dalam lagi adalah bayangan kehidupan manusia, atau angan-angan manusia tentang kehidupan manusia. Kem (2008) mengatakan bahwa wayang berasal dari kata wod, yang artinya bayangan yang bergoyang-goyang, bolak-balik (berulang-ulang) atau mondarmandir tidak tetap tempatnya. Prasetyo (2007) mengatakan bahwa wayang artinya walulang inukir (kulit yang diukir) dan dilihat bayangannya pada kelir. Dengan demikian, wayang yang dimaksud tentunya adalah wayang kulit purwa, yang kita kenal sekarang. Tapi akhirnya makna ini meluas menjadi segala bentuk pertunjukkan yang menggunakan dalang sebagai penuturnya. Merujuk pada beberapa pendapat mengenai wayang dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa wayang merupakan sebuah pertunjukkan seni dengan beragam cerita yang disajikannya dan mengandung nilai-nilai moral yang berkaitan erat dengan kepribadian dan ketuhanan. Wayang menyadarkan kita mengenai hakikat dan falsafah hidup melalui perwatakan dan karakter tokoh-tokoh wayang, namun penyajian dalam penyampaiannya tidak dibawakan secara formal melainkan dikemas dalam sebuah kesenian yang secara tidak langsung mengajarkan kita lebih dalam mengenai hakikat hidup seperti apa. Dan hal lainnya, wayang juga berkaitan dengan

penyebaran agama namun disajikan secara artistik sehingga membuat wayang menjadi lebih menarik dalam bidang pendakwahan. Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, fungsi wayang mulai berubah menjadi sarana hiburan dan digunakan untuk meciptakan sebuah tatanan sosial dalam masyarakat. Hal ini mengacu pada pendapat Poespa (2005:V) berikut ini memang wayang dalam sejarahnya merupakan sebuah wahana tontonan, yang mengandung tuntunan, sekaligus mampu menciptakan tatanan dalam masyarakat. Namun perkembangan zaman lebih menekankan wayang sebagai sebuah

entertainmen. Sebuah hiburan yang sering meninggalkan pakem tuntunan yang digunakan untuk menciptakan tatanan dalam masyarakat. Seni wayang tentunya menjadi sebuah warisan bangsa yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda. Wayang patut dilestarikan karena wayang merupakan salah satu aset bangsa. Bangsa Indonesia mempunyai banyak sekali macam kesenian, dan salah satunya adalah wayang, kesenian yang sangat apik dan tertanam nilai moral di dalamnya. Nilai-nilai moral tersebut biasanya berkaitan dengan dasar-dasar bangsa, dan pesan berharga nenek moyang. Seni wayang tentunya juga dapat menjadi salah satu daya tarik bangsa Indonesia, sehingga para investor asing juga tertarik untuk dapat lebih melakukan eksplorasi di Indonesia karena bangsa Indonesia terkenal dengan kaya akan budaya yang unik dan menarik, yang akan berujung terhadap kemajuan, baik dalam pembangunan, pendidikan, budaya dan masih banyak lagi.

Sastra Indonesia dan wayang tentu saja tidak bisa dipisahkan. Di dalam sebuah pertunjukkan wayang terdapat beragam cerita yang merupakan bagian dari sastra Indonesia. Sastra Indonesia harus selalu dilestarikan karena merupakan jati diri bangsa Indonesia. Banyak yang mengatakan bahwa sastra Indonesia sudah lama mengalami keterpurukan dan kemerosotan dalam bidangnya. Pengaruh westernisasi dan kurangnya minat masyarakat menjadi beberapa alasan dari kemerosotoan ini. Mengacu pada pendapat Darma (2009:126) yaitu siapa yang berani bilang (red. mengatakan) bahwa sastra Indonesia terpencil? tentu saja banyak. Kalau tidak percaya, baca sekian banyak keluhan mengenai keterpencilan sastra Indonesia. Namun ingat, mereka yang bilang bahwa sastra Indonesia terpencil belum tentu benar. Kalau bilang mengenai sastra yang terpencil, janganlah bilang mengenai jumlah karya dan juga jumlah pembaca. Jumlah pengarang yang sedikit belum tentu merupakan indikasi bahwa sastra terpencil, demikian pula jumlah pembaca yang sedikit.

Kita seharusnya tidak bisa menilai keterpurukan sastra Indonesia hanya dengan melalui beberapa hal saja seperti sedikitnya karya dan pembaca. Namun jika dilihat secara kasat mata, memang sastra Indonesia kalah dengan sastra maupun budaya-budaya yang berasal dari luar. Padahal sastra Indonesia harus tetap dilestarikan dan dijaga karena merupakan jati diri bangsa dan sesungguhnya beberapa sejarah berharga bangsa Indonesia tidak hanya tertuang pada arsip-arsip Nasional, namun juga tertuang di dalam syair-syair dan karya di dalam sastra Indonesia. Karena itu, sastra Indonesia penting sekali kedudukannya di dalam kehidupan bangsa Indonesia ini dan tentu saja harus tetap dilestarikan.

B. Seni Wayang Modern Wayang biasanya identik dengan pertunjukkan sakral dan tradisional. Ini merupakan salah satu penyebab mengapa generasi muda zaman sekarang tidak begitu tertarik dengan wayang karena pembawaan dalam pertunjukkannya terkesan tidak modern dan tertinggal. Para generasi muda zaman sekarang lebih memilih menonton konser, menonton film-film barat, dan lain-lain. Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa kebudayaan barat sudah merasuk di dalam budaya kita dan sulit untuk dipisahkan lagi. Merujuk pada pendapat Darma (2009:66-67) bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia harus realistis terhadap fakta bahwa kehidupan dan budaya barat sudah tidak dapat lepas dari kehidupan kita. Baik dalam bidang musik, pendidikan, gejala sosial dan lain sebagainya. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia dan juga budaya akan terus mengalami kemerosotan karena tidak ada lagi budaya dan kesenian yang dikenalkan oleh generasi muda yang akan datang. Hal ini tidak dapat terus dibiarkan. Budaya Indonesia masih dapat dikenalkan mengenai arti dan nilai-nilai kehidupannya kepada masyarakat Indonesia khususnya generasi muda dengan cara yang menarik dan tidak membosankan, tapi nilai-nilai kehidupan, sejarah, dan budaya Indonesia tetap tersalurkan dan tersampaikan dengan baik. Salah satunya adalah dengan melalui seni wayang modern ini.

10

Yang dimaksud dengan seni wayang modern adalah pentas seni indoor yang diperankan oleh para aktris dengan membawakan cerita mengenai wayang. Tokohtokoh nya langsung berperan menjadi tokoh-tokoh yang terdapat pada cerita-cerita wayang dan menyampaikan nilai-nilai dan asas-asas kehidupan sebagaimana layaknya wayang. Perbedaan dengan wayang kulit dan wayang modern ini tentu saja sangat mencolok. Seni wayang modern dapat dikatakan lebih modern daripada seni wayang kulit atau yang sebagaimana pertunjukkan wayang biasanya. Seni wayang modern sudah tertata secara canggih, dan lebih menarik perhatian masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda untuk menyaksikan pertunjukkan wayang tersebut. Sehingga, budaya, sejarah dan hakikat bangsa Indonesia tetap tersalurkan melalui seni wayang modern, tanpa yang menyaksikan merasa bosan dan rata-rata tidak mengerti dengan pertunjukan-pertunjukan lama seperti saat menyaksikan wayang kulit yang terdahulu.

11

C. Pelestarian Seni Wayang dan Sastra Indonesia Dengan adanya seni wayang modern ini, tentu saja masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda lebih tertarik untuk mau mengetahui mengenai nilai-nilai dan nasihat dari para nenek moyang yang terdapat di seni wayang tersebut. Selain itu juga dengan cara menyaksikan dan mencerna, masyarakat Indonesia dapat tetap melestarikan budaya-budaya Indonesia dan nilai leluhur yang ada. Dengan mengetahui dan melestarikan budaya-budaya Indonesia, salah satunya adalah wayang, dan juga mengenai sastra Indonesia, masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda secara mental lebih siap untuk menjadi pemimpin Negara demi kemajuan dan pertumbuhan bangsa yang lebih baik karena telah mengetahui jati dirinya sebagai warga Indonesia. Dan hal ini tentu saja dapat membantu Indonesia menjadi Negara yang lebih baik dari sebelumnya, dapat melancarkan pembangunan, dan tentu saja menciptakan masyarakat dengan pribadi-pribadi yang lebih baik. Walaupun hanya sebuah pertunjukkan seni, namun sesungguhnya seni wayang berbeda dengan kesenian lainnya. Wujud dan namanya sama, adalah sebuah seni, namun di dalam wayang terdapat nilai-nilai moral dan kehidupan serta nasihat apik dari para leluhur dan nenek moyang sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia yang kadang tidak kita sadari. Dan dengan menyaksikan dan mengetahui seni wayang, kita akan lebih sadar dan peka terhadap nilai-nilai tersebut dan

12

mengetahui jati diri sebagai salah satu dari masyarakat Indonesia. Intinya, seni wayang secara tidak langsung dapat menyadarkan kita mengenai hal-hal positif kehidupan yang kita tidak sadari sebelumnya.

13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 1. Wayang merupakan sebuah pertunjukkan seni dengan beragam cerita yang disajikannya dan mengandung nilai-nilai moral yang berkaitan erat dengan kepribadian dan ketuhanan namun dibawakan secara artistik. 2. Seni wayang modern merupakan salah satu cara yang positif yang patut untuk terus dilanjutkan agar budaya, nilai-nilai, dan hakikat bangsa Indonesia tetap terhaga dan telestarikan. 3. Dengan menyaksikan dan mengetahui seni wayang, kita akan lebih sadar dan peka terhadap nilai-nilai tersebut dan mengetahui jati diri sebagai salah satu dari masyarakat Indonesia. B. Saran Saran saya sebagai penulis adalah, supaya kita masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda yang nantinya akan membangun bangsa ini kedepannya, harus mengetahui budaya-budaya dan nilai-nilai moral bangsa Indonesia yang mungkin juga tersalur lewat seni. Karena itu akan memperkuat jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, dan kita harus selalu menjaga dan melestarikan budaya-budaya Indonesia dan utamanya sastra Indonesia yang dapat dikatakan sedang terpuruk.

14

DAFTAR RUJUKAN

1. Darma, B. 2005. Bahasa, Sastra dan Budi Darma. Surabaya: JP BOOKS. 2. Omarjati, B.S. 1971. Bentuk Lakon dalam Sastra Indonesia. Jakarta: PT gunung Agung. 3. Mahayana, M.S. 2005. 9 Jawaban Sastra Indonesia. Jakarta: Bening Publisihing. 4. Guritno, S. & HP, Soimun. 2002. Karakter Tokoh Pewayangan Mahabarata Seri V. Jakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata. 5. Wibisana, B. & Herawati, N. 2010. Mengenal Wayang. Klaten: PT Intan Pariwara. 6. Poespaningrat, R.M.P. 2005. Nonton Wayang dari Berbagai Pakeliran. Yogyakarta: PT BP Kedaulatan Rakyat. 7. Nodeak, W. 2010. Tentang Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 8. Ariandini, W. 2002. Wayang dan Lingkungan. Jakarta: Universitas Indonesia.

15

You might also like