Professional Documents
Culture Documents
PRAKATA
Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan yang efisien dengan kualitas yang baik, perlu diterbitkan buku-buku standar mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan. Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku pembina jalan di Indonesia, telah berupaya menyusun buku-buku yang diperlukan sesuai dengan prioritas dan kemampuan yang ada. Buku "Petunjuk Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Aspal (Asphalt Finisher) No. 031(TIBM/1996" ini, merupakan salah satu konsep dasar yang dihasilkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga yang masih memerlukan pembahasanpembahasan oleh Panitia Kerja dan Panitia Tetap Standardisasi apabila akan diusulkan menjadi Rancangan SNI atau Pedoman Teknik Departemen. Namun demikian, kiranya buku ini sudah dapat diterapkan dalam pemeriksaan kelaikan operasional peralatan di lapangan sebelum peralatan tersebut dioperasikan dalam pelaksanaan pekerjaan, ataupun sebagai persiapan untuk mengajukan permintaan kalibrasi kepada yang berwenang. Selanjutnya kami mengharapkan dari penerapan di lapangan dapat diperoleh masukanmasukan kembali berupa saran dan tanggapan guna penyempurnaan buku ini.
Jakarta,
Maret 1996
SOEHARSONO MARTAKIM
DAFTAR ISI
Hal
Bab I
1 1 1 1 1 1 3 3 3 5
1.2 Ruang Lingkup 1.3 Pengertian Bab II Ketentuan 2.1 Umum 2.2 Produktivitas Asphalt Finisher Bab III Pemeriksaan Peralatan Penghampar Campuran Aspal (Asphalt Finisher) 3.1 Pemeriksaan Secara Umum Asphalt Finisher 3.2 Pemeriksaan Komponen-Komponen Asphalt Finisher 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5 3.2.6 3.2.7 3.2.8 3.2.9 Mesin Under Carriage Power Train Sistem Hidrolik Steering dan Rem Body dan Chassis Roller Bar Hopper Feeder
5 6 6 7 8 8 9 9 10 10 11 11 11 12 13 13
3.2.10 Pintu Pengatur Alir 3.2.11 Ulir Pembagi 3.2.12 Screed 3.2.13 Tamper dan Vibrator 3.1 Formulir Pemeriksaan
ii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEMERIKSAAN
PERALATAN
PENGHAMPAR
iii
DAFTAR PUSTAKA
The Asphalt Institute, The Asphalt Handbook, The Asphalt Institute, College Park, Maryland, April 1965. The Highway Subcommittee on Construction, Construction Manual for Highway Construction, American Association of State Highway and Transportation Officials, Washington, D.C., 1990. David A. Day, Construction Equipment Guide, The Wiley Series of Practical Construction Guides, A Wiley - Interscience Publication, Denver, Colorado. Niigata Catalog, Asphalt Finisher Thirty. Years of Production Experience, Niigata Engineering CO., LTD., Tokyo, Japan. Cedarapids, Asphalt Paver BSF-2, Iowa Manufacturing Company, Cedarapids, Iowa, USA. Tim Penyusun, Petunjuk Pengisian Formulir Pendataan / Pemeriksaan Peralatan, Direktorat Peralatan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992.
Tim Penyusun Manual, Manual Kriteria Pemeliharaan Peralatan, Departemen Pekerjaan Umum, Februari, 1983. Menteri Pekerjaan Umum, Pedoman Pemeliharaan Peralatan (Kepmen. PU. No. 233/KPTS/1981), Departemen Pekerjaan Umum, Agustus, 1981. Direktur Jenderal Bina Marga, Pedoman Standarisasi, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, September, 1995.
iv
BAB I DESKRIPSI
1.1
1.1.1 Maksud Buku petunjuk pemeriksaan peralatan penghampar campuran aspal (asphalt finisher) dimaksudkan agar pengguna di lapangan dapat mengetahui kondisi peralatan tersebut apakah masih laik operasional, perlu perbaikan atau sudah perlu diganti agar peralatan tersebut senantiasa siap pakai dalam kondisi yang baik untuk menunjang pekerjaan di lapangan.
1.1.2 Tujuan Tujuan buku petunjuk pemeriksaan ini agar pengguna peralatan, khususnya peralatan penghampar dapat digunakan seoptimal mungkin sesuai spesifikasi yang diinginkan.
1.2
Ruang Lingkup Buku petunjuk ini berisi persyaratan-persyaratan umum dan ketentuan-ketentuan teknis pemeriksaan peralatan penghampar aspal dan meliputi dua masalah pokok, yaitu : 1) Pengenalan asphalt finisher beserta produk akhir yang harus dihasilkan. 2) Tata cara pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan asphalt finisher secara umum dan pemeriksaan komponen-komponen asphalt finisher dengan lebih terinci.
1.3
Pengertian Crawler track Bearing : : adalah roda pada asphalt finisher yang berupa roda kelabang. adalah bantalan yang berfungsi menahan gesekan secara langsung. Roller Bar : adalah batang berbentuk silinder yang terbuat dari besi yang berfungsi untuk menahan truk yang membawa campuran aspal. panas
Screed
Pelat baja khusus yang terletak pada bagian belakang asphalt finisher yang berfungsi untuk meratakan pada campuran aspal yang telah dihamparkan oleh ulir pembagi.
Hopper
adalah tempat untuk menampung campuran aspal yang dijatuhkan dad truk.
Ulir Pembagi
adalah batang baja yang berbentuk seperti ulir (screw) yang berfungsi untuk membagi material sama rata.
BAB II KETENTUAN
2.1
Umum Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan dari alat produksi aspal. Terdapat dua jenis asphalt finisher yaitu jenis crawler yang menggunakan roda kelabang dan jenis roda karet. Kelebihan dad asphalt finisher roda kelabang adalah dalam hal daya ambang (flotation), traksi, dan
penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan asphalt finisher yang menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama. Kelebihan dad asphalt finisher roda karet adalah dalam hal manuver yang lebih cepat. Unjuk kerja mekanis yang harus diperhatikan dari asphalt finisher yaitu : - Hopper yang mempunyai kapasitas yang dapat menampung berbagai ukuran truk. - Tempat duduk operator yang dapat bergeser ke samping dan dapat dikunci. - Meskipun umumnya lebar penghamparan kurang lebih 6 meter, tapi masih mempunyai tambahan panjang pada endplates yang berguna untuk
kemampuan penghamparan pada bahu jalan. - Kemampuan memanjang secara otomatis pada mekanisme screw yang lebih baik daripada manual. - Semua operasi dapat dilaksanakan melalui panel utama.
Hal-hal tersebut di atas dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan asphalt finisher.
2.2
Produktivitas Asphalt Finisher Hal yang harus diperhatikan pada fungsi asphalt finisher adalah produk akhir berupa kemampuan Menghampar aspal dengan kriteria sebagai berikut :
- Sama permukaannya - Sama kepadatannya - Mendapatkan precompaction - Homogenitas hampar dengan homogenitas yang baik - Tebal, lebar, dan kemiringan hamparan menurut spesifikasi. Untuk mencapai hal tersebut di atas pemeriksa peralatan harus memeriksa kondisi peralatan secara terinci yang akan dijelaskan pada bab-bab selanjutnya dan secara kontinyu mengecek permukaan yang akan dihampar, campuran aspal pada truk, kedalaman material yang akan dihampar, texture permukaan pada mesin, operasi pemadatan, dan permukaan yang dihampar dengan menggunakan "straightedge" dan "stringline" untuk memeriksa hasil kerja berupa kemiringan melintang (crown) dan kerataan permukaan. Pemeriksaan selanjutnya adalah mengumpulkan data pemadatan, mencatat lokasi dan panjang dari tiap pemadatan. Pada awal operasi penghamparan dengan menggunakan asphalt finisher, screed harus dipanaskan terlebih dahulu untuk mendapatkan temperatur yang benar dan grade control disetel sesuai spesifikasi (transverse joint). Setelan ini harus di cek secara hati-hati untuk mendapatkan kualitas penghamparan yang baik. Penyetelan ketebalan diatur dengan alat kontrol ketebalan. Pada waktu truk membawa campuran aspal panas maka pemeriksa mengumpulkan data muatan (load ticket), mengecek penyelesaian, mencatat data berat dan lokasi dimana campuran aspal ditempatkan. Pemeriksa secara visual mengecek tiap muatan campuran aspal pada truk untuk keseragaman, dan secara random mengecek temperatur campuran. Muatan campuran pada truk dapat ditolak jika terlalu panas, terlalu dingin, terlalu banyak aspal, terlalu sedikit aspal, campuran tidak seragam, terlalu banyak agregat kasar, terlalu banyak agregat halus, dan atau terlalu lembab. Hal-hal di atas adalah kriteria yang harus diperhatikan untuk menilai unjuk kerja dari hasil akhir peralatan asphalt finisher itu sendiri. Jika tidak memenuhi syarat maka harus dilaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh dari fungsi kerja asphalt finisher, dan jika perlu diadakan pemeriksaan kondisi secara bertahap dari tiap-tiap komponennya. Perbandingan ideal tonase material penghamparan dibandingkan kecepatan penghamparan dapat dilihat pada Tabel 1 atau Grafik 1.
Pemeriksa peralatan jalan harus melakukan pemeriksaan termasuk pemeriksaan peralatan penghampar yang dimiliki kontraktor. Pemeriksaan kondisi dan penyetelan meliputi bagian komponen-komponen dari mesin penghampar. Setelah dilaksanakan pemeriksaan tersebut baru dapat mulai dilaksanakan operasi penghamparan. Jika pada penghamparan terjadi ketidakberesan atau kurang optimal, harus dilakukan diskusi dan koreksi. Hindarkan keterlambatan atau tertundanya penghamparan pada waktu pelaksanaan pekerjaan pelapisan aspal.
3.1
Pemeriksaan Secara Umum Asphalt Finisher Pemeriksa harus mengenal sistem mekanik dan mekanisme yang ada pada tipe asphalt finisher yang digunakan pada proyek tersebut sehingga dapat melaksanakan pemeriksaan kondisi dan penyetelan yang diperlukan. Harus tersedia buku petunjuk pengoperasian dan penyetelan peralatan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat (manufacturer). Hal-hal umum yang dilaksanakan dalam pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Pada semua mesin penghampar harus diperiksa motor penggeraknya seperti kerja governor, dan kelancaran kerja motor.
2 Pada track mesin penghampar, rangkaian track harus diperiksa secara benar penyetelannya, termasuk pin-pinnya. Jika terjadi penggunaan secara berlebih atau aus harus diganti.
3. Pada ban karet dari asphalt finisher tipe roda karet harus diperiksa tekanan anginnya sesuai yang dipersyaratkan. Penggerak rantai harus disetel secara benar dan jika terjadi keausan harus diganti.
4. Pada batang tamper harus dicek putaran tiap menitnya (RPM), kerenggangan dari screed, panjang langkah. dan kemungkinan keausan pada tips.
5. Untuk vibrator pada screed, jika diberikan pada spesifikasi, harus dicek kebenaran kinerjanya.
6. Pada ujung plate pada screed (strike off plate) harus diperiksa ketinggian dan vibrating screednya.
7. Pada pelat screed harus diperiksa kemungkinan keausan, keakuratan kerja crown, pengaturan tilt (kemiringan melintang), dan efisiensi pengoperasian dari panas burner pada screed. Sambungan (extention) harus dalam bidang yang sama. Vibrator pada screed penggetar harus diperiksa kinerjanya.
8. Pada kelandaian atau kontrol ketebalan, manual atau otomatis harus diperiksa untuk pemakaian yang benar.
3.2
3.2.1 Mesin Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai berikut :
3. Amati instrumen atau meteran yang ada dan periksa jika ada bunyi mesin yang aneh.
6. Periksa adanya kebocoran oli pads seal-seal atau packing pada mesin.
8. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.2 Under Carriage Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai berikut :
1. Periksa secara visual under carriage, apakah sudah dalam keadaan sempuma. Bila ada hal yang tidak normal segera perbaiki.
2. Periksa kondisi track roller frame (inner dan outer bearing) dan tegangan track sesuai spesifikasi.
4. Periksa minyak pelumas track roller, track carrier roller, dan track-track idler. Tambah bila kurang, dan ganti seal-seal apabila ada kebocoran.
6. Periksa sprocket, idler, track links, track shoes terhadap keausan. Bila perlu, diperbaiki atau diganti.
8. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.3 Power Train Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah sebagai berikut:
1. Periksa secara visual kebocoran-kebocoran pada kopling, torque converter, transmission dan final drive. Perbaiki bila ada kebocoran.
4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.4 Sistem Hidrolik Laksanakan pemeriksaan sebelum dan selama operasi sebagai berikut:
3. Periksa fitting pada control valve, dan nippel-nippel dudukan hydraulic cylinder.
6. Periksa sambungan-sambungan, fitting hose, serta kekencangan baut pada pompa hidrolik
10.Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.5 Steering dan Rem Hal-hal yang umum diperiksa pada bagian ini adalah :
1. Periksa ukuran batas oli steering clutch compartment. Tambah oli bila perlu, dan periksa adanya kebocoran pada seal-sealnya.
2. Periksa minyak rem, tambah bila perlu, cek jika ada kerusakan pada master remnya, serta wheel brake.
3. Periksa kebocoran angin atau minyak pada pipa-pipa atau flexible hose.
4. Periksa stelan kebebasan bekerjanya pedal rem, steering clutch. Stel bile perlu.
9. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.6 Body dan Chassis Pemeriksaan body dan chassis secara umum dilakukan sebagai berikut:
4. Periksa seluruh body dan chassis. Perbaiki bagian yang rusak, dan ganti jika perlu.
6. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya . 3.2.7 Roller Bar Pemeriksaan pada roller bar adalah dengan melihat kondisi secara umum, kemampuan berputar, dan ketinggiannya agar dapat menahan trek agar tidak menabrak body asphalt finisher, cek dimensi yang benar sesuai spesifikasii yang ada.
1. Memeriksa / Mengukur dimensi atau kapasitas hopper yang harus lebih besar dari kapasitas truk agar aspal yang ditumpahkan dapat tertampung.
2. Periksa kemampuan naik dan turunnya dinding hopper. Apakah terjadi kemacetan dan kemungkinan rusak / aus. Perbaiki jika perlu.
3. Periksa fungsi hidrolis untuk yang menggerakkan hopper. Jika terjadi kerusakan / kebocoran pada seal-sealnya dan fungsi kerjanya, perbaiki dan ganti jika perlu.
10
5. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.9
1. Periksa kelancaran jalannya feeder untuk mendistribusikan aspal. Cek jika terjadi rusak, berlobang, dan kemungkinan aus.
4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.10 Pintu Pengatur Alir Hal-hal yang harus diperiksa sebagai berikut :
1. Fungsi atau bagian yang harus diperiksa adalah kemampuan pengaturan jumlah pembagian campuran. Pintu harus dapat naik turun dengan lancar, dan cek keausan.
3. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.11 Ulir Pembagi Pada bagian ini yang paling penting untuk diperiksa adalah :
11
2. Ulir pembagi harus dapat berputar searah dan serentak antara bagian kid dan bagian kanan.
3. Poros pada ulir pembagi harus dalam keadaan lurus (tidak bengkok) yang dapat berpengaruh terhadap pembagian material.
4. Lakukan pemeriksaan keausan secara menyeluruh, terutama bagian screw atau auger. Jika sudah tipis dan tidak rata, harus diganti.
6. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.12 Screed Pada bagian ini hal-hal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut : 1. Lakukan pemeriksaan terhadap kemampuan screed untuk dapat naik dan turun secara serentak antara bagian kin dan bagian kanan.
2. Penksa kerataan permukaan screed dari kemungkinan korosi atau keausan, cacat, bolong, atau bergelombang.
3. Lakukan pemeriksaan fungsi pemanasan dan heater dan penggetar (vibrator) pada screed. Apakah masih berfungsi (secara manual dapat dilakukan dengan menaruh telapak tangan).
4. Lakukan pemeriksaan kemampuan untuk membentuk sudut, kemiringan yang sama antara bagian kiri dan kanan.
5. Lakukan pemeriksaan fungsi hidrolis untuk memanjangkan screed (extendable). Cek kemungkinan terjadi kebocoran seal dan kerusakan pada pipa hidrolis.
12
7. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.2.13 Tamper dan Vibrator Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Lakukan pemenksaan apakah tamper dan atau vibrator masih mampu bergetar yang berfungsi sebagai precompaction.
4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
3.3
Formulir Pemeriksaan Semua hasil pemeriksaan Asphalt Finisher seperti diuraikan dalam Sub Bab 3.1 s.d. 3.2 dicatat dalam buku pemeriksaan seperti contoh yang tercantum dalam lampiran3.
13
LAMPIRAN
14
LAMPIRAN 1
TABEL 1 Tonase Penghamparan Aspal untuk Tebal 3 cm (Dalam ton per jam)
Speed (m/min) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 34 37 40 43 46
2 24 48 72 96 120 144 168 192 216 238 264 288 312 336 360
3 36 71 107 143 180 215 251 286 321 358 283 429 465 500 537
4 48 96 145 191 239 288 336 384 432 480 527 575 623 672 721
5 61 120 180 239 300 359 425 479 539 598 659 718 779 838 898
Lebar Penghamparan (m) 6 7 8 9 10 72 143 215 288 360 432 503 575 647 720 792 863 935 1007 1078 84 168 251 335 419 503 587 669 754 838 922 1006 1088 1172 1257 97 192 287 384 481 576 671 768 863 960 1055 1149 1246 1341 1438 107 215 322 430 559 647 755 862 970 1077 1184 1292 1399 1507 1617 120 239 359 479 597 718 838 956 1076 1197 1315 1433 1554 1674 1794
11 131 261 394 525 656 787 917 1050 1181 1312 1443 1573 1706 1837 1968
12 144 287 431 574 718 862 1005 1149 1293 1436 1578 1721 1865 2008 2154
13 157 310 466 623 779 933 1089 1246 1399 1556 1712 1866 2022 2178 2339
14 167 336 502 669 839 1006 1173 1342 1509 1678 1845 2012 2181 2348 2517
Catatan : Cara pembacaan grafik : 1. 2. 3. 4. 5. Tentukan lebar penghamparan. Tentukan kecepatan penghamparan. Tarik garis dari 0 ke kecepatan penghamparan (garis 1). Tarik garis tegak (garis 2) dari lebar penghamparan sampai memotong garis 1. Dari perpotongan tersebut tarik garis mendatar (garis 3) untuk menentukan tonase.
LAM P I RAN 2
LAMPIRAN 3
Pemakai Lokasi Jenis Alat Merek/Tipe Th. Pembuatan Nomor Rangka Nomor Mesin Pemilik Kode Unit Alat No Registrasi
I. REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN PERALATAN KONDISI BAGIAN / KOMPONEN PERALATAN YANG DIPERIKSA RUSAK BAIK LENGKAP Engine Clutch/Torque Converter Transmission Drive line Differential Final Drive Steering Brake System Electrical System Fuel System Cooling System Chassis and Body Tyre Undercarriage Attachment Hydarulic System Perlengkapan Dongkrak & Handle Engkol / slenger Tools TIDAK ADA TIDAK LENGKAP
I-1
Kondisi Umum B RR RB RS
Catatan Peneriksaan :
PEMAKAI
Hasil pemeriksaan peralatan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan masing-masing diberikan kepada : 1. Pemakai Alat 2. Pinbagpro 3. Pemeriksa Alat
I-2
II. HASIL PEMERIKSAAN PERALATAN No. 1 Nama Bagian Roller Bar Tolak Ukur Berputar Sesuai spesifikasi Ketinggian Kapasitas hopper > kapasitas truk Dinding hopper dapat naik turun Fungsi hidrolis Keteraturan ban berjalan Keserentakan jalan ban kin dan kanan Keausan (%) Kondisi rantai penggerak Pengaturan jumlah pemba gian campuran Dapat menambah, mengurangi campuran, pintu naik turun Keausan (%) Dapat membagi material sama rata Dapat berputar searah Keausan (%) Kelurusan poros auger/ screw Keausan ferodo auger/ screw Screed naik turun serentak Kerataan permukaan screed Pemanasan screed dan heater Kesamaan kemiringan screed kin dan kanan Kemampuan memanjang & memendek dan kin & kanan, cek hidrolis & hose Keausan plat screed Bergetar sesuai spesifikasi Bekerja naik turun Keausan (%) Kerataan penampang Baik (Ket) Buruk (Ket)
Hopper
Feeder
Ulir Pembagi
Screed
Tamper
II-1
No. 7
Tolak Ukur Terdapat kerenggangan antara tamper dengan screed + 3 s/d 5 mm Kemampuan naik turun Kesamaan skala putaran handwheel kin & kanan Keausan (%) Cek fungsi crown Kelancaran pergerakan track Keausan (%) Cek keausan track Cek keausan gigi track (runcing atau tidak)
Baik (Ket)
Buruk (ket)
9 10
Crown Track
II-2
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ir..Syawal Ritonga Ir. Sidi Poernomo Ir. Sudarisman Ir. Sukawan M., MSc. Ir. Nawawi, MSc. Ir. Dendi Pryandana Ir. Dandi Pryantara Ir. Indraswari Herman Ir. Jahya Rajaguguk
Direktorat Bina Teknik Direktorat Bina Teknik Direktorat Bina Teknik Direktorat Bina Teknik Direktorat Bina Teknik Direktorat Bina Teknik Direktorat Bina Teknik Direktorat Bina Jalan Kota Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah Barat Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah Tengah Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan Puslitbang Jalan PT. Sarana Karya
10. Ir. Sutjahjono Soejitno 11. Ir. Saroso BS. 12. Ir. Irman Nurdin 13. Ir. Ahmad Purwadi MSc. 14. Ir. Irwin A. Rais M.Eng.Sc. 15. Ir. Iriansyah 16. Ir. Wayan Dharmayasa 17. Tonton Aristono 18. Mumung Mulyadi BE. 19. Paijo 20. Subandrijo BE. 21. Ir. Susanto H. BME.