Kimia Dasar - Stoikiometri

PUSH ME PUSH ME ! AGAINT !
STOIKIOMETRI
2
PENDAHULUAN
created by wiji & gratania
Created by wiji & gratania
STOIKIOMETRI
PENDAHULUAN Jenis Senyawa Tatanama Senyawa PERSAMAAN REAKSI HUKUM DASAR KIMIA Lavoisier Proust Dalton Guy Lussac PERHITUNGAN KIMIA Hipotesis Avogadro Konsep Mol Kadar Zat Rumus Kimia Pereaksi Pembatas
STOIKIOMETRI
Stoikiometri merupakan bidang kajian ilmu kimia, yang mempelajari hubungan kuantitatif zat-zat kimia yang terlibat dalam reaksi Pengetahuan ini penting karena kita dapat memperkirakan bahan baku yang diperlukan atau produk yang akan dihasilkan dalam suatu reaksi kimia
4
JENIS SENYAWA
STOIKIOMETRI
Seny.Anorganik BERDASAR JENIS ATOM Seny. Organik
Seny. Biner BERDASAR JUMLAH ATOM Seny. Poliatom
SENYAWA ANORGANIK
STOIKIOMETRI
Senyawa anorganik adalah senyawa yang pada umumnya tidak mengandung atom karbon (C)
mengandung atom C tetapi termasuk senyawa anorganik, seperti : karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), karbon disulfida (CS2), senyawa yang mengandung gugus sianida (CN-) dan karbonat (CO32-)
Ada beberapa senyawa yang
SENYAWA ORGANIK
STOIKIOMETRI
Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung atom karbon (C) Oleh karena itu sering disebut dengan senyawa karbon Jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan senyawa anorganik
STOIKIOMETRI
SENYAWA BINER
Senyawa biner yaitu senyawa yang terbentuk oleh dua macam atom, dapat terdiri atas logam dan nonlogam atau keduanya nonlogam
Contoh: NaCl, CO2, Al2O3
STOIKIOMETRI
SENYAWA POLIATOM
Senyawa poliatom yaitu senyawa yang terbentuk oleh lebih dari dua atom, baik logam maupun nonlogam
Contoh: Mg(OH)2, CaCO3, CH3COOH
TATANAMA SENYAWA
STOIKIOMETRI
Tatanama senyawa anorganik disusun berdasarkan komposisi (biner atau poliatom) dan jenisnya (logam atau nonlogam) Tatanama senyawa organik lebih komplek sehingga akan dibahas tersendiri dalam bab senyawa karbon
10
STOIKIOMETRI
Senyawa biner anorganik antara logam dan non logam

logam yang mempunyai macam muatan seperti satu
Li+, Na+, K+, Mg +2, Ca +2, Sr +2, Ba +2 dan Al+3
Nama logam nama nonlogam + ida

N3- = nitrida, P3- = fosfida, O2- = oksida, S2- = sulfida, F= flourida, Cl- = klorida, Br- = bromida, I- = iodida
Contoh : Mg2+ MgCl2 (magnesium klorida) 11 Cl-
STOIKIOMETRI
logam yang mempunyai lebih dari satu macam muatan seperti :

Cu (+1 dan +2), Fe (+2 dan +3), Cr (+2 dan +3), Pb ( +2 dan +3), Mn (+2 dan +3 ), dan Sn (+2 dan +4)
Nama logam (muatan) nama nonlogam + ida
Contoh : CuO = tembaga(II) oksida Cu2O = tembaga(I) oksida

12
Aturan tatanama lainnya :

STOIKIOMETRI
logam yang muatannya lebih rendah + o nonlogam + ida logam yang muatannya lebih tinggi + i nonlogam + ida
Cu+1 = kupro Cu+2 = kupri ; Fe+2 = fero Fe+3 = feri Cr+2 = kromo Cr+3 = kromi ; Pb+2 = plumbo Pb+3 = plumbi Mn+2 = mangano Mn+3 = mangani ; Sn+2 = Stano Sn+4 = Stani
contoh : FeCl2 = Fero klorida FeCl3 = Feri klorida

13
LATIHAN
STOIKIOMETRI
Rumus Senyawa
Nama Senyawa
NaCl
CaBr2 SrO KI Al2S3 Ba3N2 Mg3P2 FeCl3 Cu2O
Natrium Klorida
Kalsium Bromida Stronsium Oksida Kalium Iodida Alumunium Sulfida Barium Nitrida Magnesium Fosfida Besi(III) Klorida Tembaga(I) Oksida Tembaga(II) Oksida Krom(II) Klorida
Feri klorida Kupro Oksida Kupri Oksida Kromo klorida

14
CuO
CrCl2
STOIKIOMETRI
Senyawa biner anorganik antara nonlogam dan nonlogam
jumlah atom - nama nonlogam Ijumlah atom nama nonlogam II + ida

Jumlah atom 1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka Apabila jumlah atom nonlogam I = 1 biasanya kata mono tidak disebutkan
Contoh : CO2 = karbon dioksida

15
LATIHAN
STOIKIOMETRI
Rumus Kimia NO N2O3 N2O5 P2O3 P2O5 PCl5 CO CO2 SO2 NH3 H2O
Nama Senyawa Nitrogen monooksida Dinitrogen trioksida Dinitrogen pentaoksida Difosfor trioksida
Difosfor pentaoksida
Fosfor pentaklorida Karbon monooksida Karbon dioksida
Belerang dioksida
Nitrogen trihidrida (Amonia) Dihidrogen monooksida (Air)
16
Senyawa Poliatom Anorganik

STOIKIOMETRI
nama logam/nama poliatom bermuatan (+) nama nonlogam/nama poliatom bermuatan (-)
NH4+ = amonium, -OH = hidroksida, NO2- = nitrit, NO3- nitrat, SO32- = sulfit, SO42- = sulfat, CrO42-= kromat, CO32- = karbonat, CN- = sianida, C2O42- = oksalat, ClO- = hipoklorit, ClO2- = klorit, ClO3- = klorat ClO4- = perklorat, PO43- = fosfat, MnO4- = permanganat
Contoh : CuNO3 = Tembaga(I) nitrat NH4OH = amonium hidroksida

17
LATIHAN
STOIKIOMETRI
Rumus Kimia Na2CO3 Ca(OH)2 Sr(NO2)2 K2SO4 Al(CN)3 NH4Br (NH4)2S NH4ClO2
Nama Senyawa Natrium karbonat Kalsium hidroksida Stronsium nitrit Kalium sulfat Alumunium sianida Amonium bromida Amonium sulfida Amonium klorit Besi(III) oksalat / feri oksalat Mangan(II) sulfat/ mangano sulfat Krom(III) sianida / kromi sianida Tembaga(II) nitrat / kupri nitrat Tembaga(II) sulfat penta hidrat
18
Fe2(C2O4)3
MnSO4 Cr(CN)3 Cu(NO3)2 CuSO4. 5H2O
SENYAWA ORGANIK
STOIKIOMETRI
Aturan tatanama senyawa organik jauh lebih kompleks dibandingkan senyawa anorganik dan akan dibahas dalam bab khusus Contoh senyawa organik sederhana
No 1 Rumus Kimia CH4 Nama Senyawa Metana
2
3 4 5 6
C2H2
C 4 H6 C 6 H6 C2H5OH CH3COOH
Asetilena
Butuna Benzena Etanol (alkohol) Asam asetat (cuka)
7
8
C6H12O6
CO(NH2)2
Glukosa (gula)
Urea
19
PERSAMAAN REAKSI
20 Created by wiji & gratania
STOIKIOMETRI
PERSAMAAN REAKSI
Persamaan reaksi ialah cara penulisan suatu perubahan kimia atau reaksi kimia menggunakan rumus kimia berdasarkan azas kesetaraan Persamaan reaksi dikatakan setara apabila jenis dan jumlah atom zat-zat yang direaksikan (pereaksi) sama dengan jenis dan jumlah atom hasil reaksi (produk) Pereaksi ditulis di sebelah kiri diikuti tanda panah kemudian produk
21
ISTILAH-ISTILAH
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)
22
STOIKIOMETRI
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN
1. Menulis zat-zat yang terlibat dalam reaksi 2. Menulis rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam reaksi 3. Menyetarakan persamaan reaksi 4. Memperjelas dengan menambahkan wujud zat
(g = gas, l = cairan, s = padat, aq = larutan)
23
CONTOH PENULISAN
STOIKIOMETRI
Logam natrium bereaksi dengan gas klor menghasilkan suatu zat padat berwarna putih yang rasanya asin. Setelah dianalisis zat tersebut diketahui sebagai garam dapur atau natrium klorida
Langkah 1 : natrium + gas klor natrium klorida
NaCl Langkah 3 : 2Na + Cl2 2NaCl Langkah 4 : 2Na (s) + Cl2 (g) 2NaCl (s)
Langkah 2 : Na + Cl2
24
STOIKIOMETRI
LATIHAN 1. Belerang dibakar di udara (direaksikan dengan gas oksigen) menghasilkan gas belerang dioksida
Langkah 1 :
belerang + gas oksigen gas belerang dioksida

Langkah 2 :
O2
SO2
Langkah 3 :
Langkah 4 :
S
S (s)
O2
SO2
SO2 (g)
25
+ O2 (g)
LATIHAN
STOIKIOMETRI
2. Kristal kalsium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida (HCl) menjadi larutan kalsium klorida dan gas hidrogen
Langkah 1 : kristal kalsium + larutan asam klorida larutan kalsium klorida + gas hidrogen Langkah 2 : Ca + HCl CaCl + H
2 2
Langkah 3 :
Ca + 2HCl
CaCl2 + H2 CaCl2 (aq) + H2 (g)

26
Langkah 4 : Ca (s) + 2HCl (aq)
LATIHAN
STOIKIOMETRI
3. Gas metana direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan air
Langkah 1 : gas metana + gas oksigen
gas karbon dioksida + air

Langkah 2 : CH4 Langkah 3 : CH4
O2 CO2 + H2O
2O2 CO2 + 2H2O
Langkah 4 : CH4 (g) + 2O2 (g)
CO2 (g)+ 2H2O (l)

27
LATIHAN
STOIKIOMETRI
4. Besi(II) sulfat yang berwarna kuning direaksikan dengan larutan kalium permanganat dalam suasana asam akan menghasilkan besi(III) sulfat, kalium sulfat, mangan(II) sulfat dan air. Langkah 1 : FeSO4 + KMnO4 + H2SO4 Fe2(SO4)3 + K2SO4 + MnSO4 + H2O Langkah 2 : (5 FeSO4 + KMnO4 + 4 H2SO4 5/ Fe (SO ) + K SO + MnSO + 4 H O) x 2 2 2 4 3 2 4 4 2
Langkah 3 : 10 FeSO4 + 2 KMnO4 + 8 H2SO4 5 Fe2(SO4)3 + K2SO4 + 2 MnSO4 + 8 H2O

Langkah 4 : 10 FeSO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) + 8 H2SO4 (aq) 5 Fe2(SO4)3 (aq) + K2SO4 (aq) + 2 MnSO4 (aq) + 8 H2O (l) 28
LATIHAN
STOIKIOMETRI
5. Larutan kalium permanganat bereaksi dengan larutan asam oksalat dalam asam sulfat akan menghasilkan kalium sulfat, mangano sulfat, karbon dioksida dan air. Langkah 1 : Langkah 2 : Langkah 3 : Langkah 4 :
29
PERHITUNGAN KIMIA
STOIKIOMETRI
Menerapkan Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro

Apabila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana (Hk. Guy Lussac) Pada suhu dan tekanan yang sama, maka semua gas yang volumenya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama (Hipotesis Avogadro)
31
LATIHAN
STOIKIOMETRI
1. Pada suhu dan tekanan tertentu, 2 liter gas nitrogen mengandung 8 x 1022 molekul. Berapa molekul yang ada pada 10 liter gas amonia jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama? Jawab : Pada suhu dan tekanan yang sama, setiap gas yang volumenya sama mempunyai jumlah molekul yang sama 2 liter gas nitrogen = 8 x 1022 molekul 2 liter gas amonia = 8 x 1022 molekul 10 liter gas amonia = = 10/2 x 8 x 1022 molekul 4 x 1023 molekul
32
LATIHAN
STOIKIOMETRI
2. Pada suhu dan tekanan tertentu, 5 liter gas N2 mengandung 6 x 1020 molekul. Berapa volume gas H2 yang mengandung 24 x 1020 molekul pada kondisi yang sama? Jawab : Pada suhu dan tekanan yang sama, setiap gas yang volumenya sama mempunyai jumlah molekul yang sama
5 liter gas N2 = 6 x 1020 molekul
5 liter gas H2 = 6 x 1020 molekul 24 x 1020 molekul H2 = 24 x 1020 x 5 Liter 6 x 1020
20 Liter
33
LATIHAN
3.
STOIKIOMETRI
Berapa liter gas oksigen yang diperlukan untuk membakar sempurna 5 L gas CH4 yang mengandung 1 x 1020 molekul? Reaksi tersebut diukur pada temperatur dan tekanan yang sama, dengan persamaan reaksi : CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (g) Berapa jumlah molekul H2O yang dihasilkan? Jawab : Persamaan reaksi: CH4(g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2H2O(g Perb. volume Volume : :
1 5L
2 10 L
2 10 L
2 x 1020
Jml. Molekul
1 x 1020
Jadi volume gas oksigen yang diperlukan 10 L
Jumlah molekul H2O yang dihasilkan 2 x 1020
34
KONSEP MOL
STOIKIOMETRI
Dalam setiap satu mol suatu zat terdapat partikel zat tersebut (atom, molekul, ion) sebanyak 6,02 x 1023 Massa atom relatif Massa molekul/rumus relatif
Volume (STP)
MOL
Massa
x 6,02 x 1023
: 6,02 x 1023
Jumlah Partikel Keadaan gas pada t =00C & p = 1 atm Bilangan avogadro
35
Massa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif unsur X
Beberapa data Ar unsur :
Massa rata - rata 1 atom unsur X 1 Massa1 atom C -12 12

Unsur
K Na Ca C Cl Hg
Unsur
Al Ba Br Fe S Ag
Ar
27 137 80 56 32 108
Unsur
Au P F H I Mn
Ar
197 31 19 1 127 55
Ar
39 23 40 12 35.5 201
Unsur
O Mg N Cu Pb Zn
Ar
16 24 14 63.5 207 65
36
Massa Molekul Relatif (Mr)

Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah Ar dari semua massa penyusunnya. Mr = Jumlah Ar
Atau Mr Senyawa AB = Ar A + Ar B Contoh : Mr C2H5OH = (2 x Ar C) + (6 x Ar H) + (1 x Ar O) = (2 x 12) + (6 x 1) + (1 x 16) = 46
37
Latihan
Senya wa Uap H2O Ar Mr MOL 0,01 mol Massa Volume (STP) Jumlah Partikel 0,01 x 6,02 x 1023 = 6,02 x 1021 molekul 0,05 x 6,02 x 1023 = 3,01 x 1022 molekul
H =1 (1x 2) + O =16 (16x1) =18
0,01 x 18 = 0,18 g
0,01 x 22,4 = 0,224 L
Larutan H =1 H2SO4
(1x2) + 4,9 g / 98 S =32 (1x32) + = 0,05 mol (4x16) O =16 = 98
4,9 g
Rumus hanya untuk gas
38
Senya wa
gas CO2
Ar
C =12 O=16
Mr
Mol
(1x12) + 11,2 L / (2x16) = 22,4 L = 44 0,5 mol

3,01 x 10 23 6,02 x 10 23
Volume Jumlah (STP) Partikel 0,5 x 44 = 11,2 L 0,5 x 6,02 x 22 g 1023 = 3,01 x 1023 molekul
0,5 x 111 Rumus hanya = 55,5 g 3,01 x 1023 molekul 2 x 6,02 x 1023 = 12,04 x 1023 molekul = 1,204 x 1024 molekul
39
Massa
= 0,5 mol padatan Cu=63,5 (1x63,5) 2 mol 2 x + (1x32) CuSO4. S =32 249,5= + (4x16) 5H2O O =16 499 g + (5x18) H =1 = 249,5
larutan Ca =40 (1x40) + CaCl2 Cl=35,5 (2x35,5) = 111
untuk gas Rumus hanya untuk gas
PENENTUAN KADAR ZAT

STOIKIOMETRI
Kadar zat dalam suatu senyawa ditetapkan berdasarkan hasil percobaan analisis kimia. Tetapi jika rumus senyawa dan Ar masing-masing zat penyusun diketahui maka kadar zat penyusun dalam senyawa tersebut dapat dihitung
Prosentase zat =
Jumlah zat x Ar zat x 100 % Mr senyawa
Jumlah zat x Ar zat x Massa senyawa Massa zat = Mr senyawa
40
LATIHAN
No
STOIKIOMETRI
Rumus Kimia Senyawa H2O

Ar H = 1 O = 16
Kadar Zat Penyusun
Prosentase H = 2 x 1 x 100 % = 11,11 % 18 1 x16 x 100 % = 88,89 % Prosentase O = 18 Prosentase C =
CO (NH2)2 Ar C = 12 N = 14 H=1
Prosentase O =
Prosentase N =
Prosentase H =
41
STOIKIOMETRI
CaCO3 2 gram Massa Ca = Ar Ca = 40 C = 12 O = 16
40 x 2 0.8 gram 100

12 x 2 0.24 gram 100
Massa C =
Massa O =
48 x 2 0.96 gram 100
C6H12O6 5 gram Massa C =
Ar C = 12 H=1 O = 16
72 x 5 2 gram 180
12 x 5 0.33 gram 180 96 x 5 2.67 gram 180
42
Massa H =
Massa O =
RUMUS KIMIA
STOIKIOMETRI
Rumus kimia merupakan simbol dari senyawa kimia yang dinyatakan oleh huruf dan angka, rumus kimia menyatakan jenis atom unsur dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat di dalam zat itu
Rumus Empiris Rumus empiris menyatakan angka perbandingan bilangan bulat terkecil dari jumlah atom dalam suatu senyawa. Rumus empiris senyawa dapat ditentukan berdasarkan data kadar zat dalam suatu senyawa dan Mr senyawa. Rumus Molekul Rumus molekul menyatakan banyaknya atom suatu unsur yang terdapat dalam satu molekul suatu senyawa. Rumus molekul merupakan kelipatan bulat dari rumus empiris. Air kristal merupakan rumus molekul senyawa garam yang mengikat air. Contoh CuSO4. 5H2O. Rumus air kristal dapat ditentukan berdasarkan43 data kadar air yang terikat oleh suatu garam.
Contoh rumus molekul :

STOIKIOMETRI
Nama
Rumus Molekul CH4
Model Molekul
Arti
Metana
Tiap molekul metana terdiri atas 1 atom C dan 4 atom H Tiap molekul amoniak terdiri atas 1 atom N dan 3 atom H Tiap molekul karbon dioksida terdiri atas 1 atom C dan 2 atom O
44
Amoniak
NH3
Karbon dioksida
CO2
Hubungan antara rumus molekul dan rumus empiris

STOIKIOMETRI
Nama
Rumus Molekul (RM)
Rumus Empiris (RE)
Perbandingan Atom-Atom pada RE
Glukosa
C6H12O6
CH2O
C : H : O = 1 : 2 :1
Etana
C2H6
CH3
C:H=1:3
Kalium Iodida
KI
KI
K:I=1:1
45
LATIHAN
STOIKIOMETRI
Nama
Rumus Molekul (RM)
Rumus Empiris (RE)
Perbandingan Atom-Atom pada RE
Heksena
C 6H 6
CH HCO2 NO2 CH2O
C:H=1:1 C : H : O = 1 : 1 :2 N:O=1:2 C : H : O = 1 : 2 :1
Asam oksalat
Dinitrogen tetraoksida Asam asetat Urea
H2C2O4
N 2 O4 CH3COOH
CO(NH2)2 CO(NH ) 2 2
C:O:N:H = 1: 1:2:4
46
CONTOH
STOIKIOMETRI
1. Hasil analisis kimia yang dilakukan terhadap senyawa hidrazin ( Mr = 32) ditemukan bahwa senyawa tersebut terdiri atas 87,42 % massa N dan 12,48 % massa H. Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa hidrazin.
Jawab
perbandingan jumlah atom = perbandingan mol

Mol atom N = 87,42 = 87,42 = 6,24 Ar N 14 Mol atom H = 12,48 = 12,48 = 12,48 Ar H 1 Perbandingan mol N : mol H = 6,24 : 12,48 = 1 : 2 Perbandingan jumlah atom N : H = 1 : 2 Rumus empiris hidrazin = NH2 Rumus molekul hidrazin = (NH2)n Mr hidrazin = n x Ar N + n x 2 x Ar H 32 = 14n + 2n n =2 Jadi rumus molekul hidrazin = (NH2)2 = N2H4
47
LATIHAN
STOIKIOMETRI
2. Suatu senyawa dianalisis mempunyai komposisi karbon 82,8 % dan hidrogen 17,2 %. Massa molekul relatif senyawa tersebut 58. Tentukan rumus empiris dan rumus molekulnya. Jawab : perbandingan jumlah atom = perbandingan mol
82.5 82.5 6.9 mol mol atom C = Ar C 12 17.2 17.2 mol atom H = 17.2 mol Ar H 1
Perbandingan mol C : mol H = 6,9 : 17,2 = 1 : 2 Perbandingan jumlah atom C : H = 1 : 2 Rumus empiris senyawa tersebut = CH2 Rumus molekul = (CH2)n Mr senyawa = n x Ar C + n x 2 x Ar H 58 = 12n + 2n n = 4 Jadi rumus molekulnya = (CH2)n = (CH2)4 = C4H8
48
STOIKIOMETRI
3. Seorang siswa memanaskan kristal tembaga (II) sulfat (CuSO4. xH2O) sebanyak 4,98 gram. Massa senyawa tersebut setelah airnya terlepas adalah 3,18 gram. Tentukan rumus air kristal tersebut.
Jawab : Massa CuSO4 = 3,18 gram Massa Air = (4,98 3,18) gram = 1,8 gram Mol CuSO4 Mol Air = 3,18/159,5 = 0,02 mol = 1,8 / 18 = 0,1 mol
Perbandingan mol CuSO4 : mol H2O = 0,02 : 0,1 = 1 : 5 Perbandingan jumlah CuSO4 : jumlah H2O = 1 : 5 Rumus air kristal : CuSO4. 5H2O
49
STOIKIOMETRI
PERHITUNGAN BERDASAR PERSAMAAN REAKSI
Koefisien-koefisien dalam suatu persamaan reaksi merupakan angka banding antara mol pereaksi dengan mol hasil reaksi
50
STOIKIOMETRI
LATIHAN 1. Berapa mol oksigen yang diperlukan untuk membakar 1,8 mol C2H5OH menurut reaksi C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O
Jawab : Persamaan Reaksi : C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O
Perb. Mol Mol
: :
1 1,8
3 5,4
51
STOIKIOMETRI
2. Berapa mol karbon dioksida dan uap air yang dihasilkan bila 1,8 mol C2H5OH dibakar menurut reaksi C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O
Jawab : Persamaan Reaksi : C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O
Perb. Mol Mol
: :
1 1,8
2 3,6
3 5,4
52
STOIKIOMETRI
3. Berapa gram O2 yang diperlukan untuk bereaksi dengan 0,3 mol Al, menurut reaksi 4Al + 3O2 Al2O3
Jawab :
Persamaan Reaksi : 4 Al + 3O 2
Perb. Mol :
2Al2O3
2
Mol
0,3 0,225
0,225 mol O2 = (0,225 x Mr O2 ) gram
= (0,225 x 32) gram

= 7,2 gram
53
STOIKIOMETRI
4. Berapa gram Al2O3 yang terbentuk jika 12,5 gram O2 bereaksi sempurna dengan Alumunium, menurut reaksi : 4Al + 3O2 Al2O3
Jawab :
mol O2 = massa O2 / Mr O2 = (12,5 / 32) mol = 0,39 mol Persamaan Reaksi : 4 Al + 3O2 2Al2O3
Perb. Mol Mol : :
3 0,39
2 0,26
0,26 mol Al2O3 = ( 0,26 x Al2O3) gram = (0,26 x 102) gram = 26,52 gram
54
PENENTUAN PEREAKSI PEMBATAS

STOIKIOMETRI
Dalam reaksi kimia, pereaksi tidak selalu dicampurkan dalam perbandingan yang tepat sehingga semua pereaksi habis bereaksi Sering terjadi kondisi dimana salah satu pereaksi dalam keadaan berlebih Sehingga salah satu pereaksi sudah habis bereaksi sementara pereaksi lain masih bersisa Pereaksi yang duluan habis bereaksi disebut pereaksi pembatas
55
CONTOH
STOIKIOMETRI
1. Satu mol Mg dan 4 mol HCl direaksikan menurut persamaan reaksi : Mg + 2HCl MgCl2 + H2 Manakah yang merupakan pereaksi pembatas?
Jawab : Persamaan Reaksi: Mg Mol mula-mula : 1 Perb. Mol : + 2HCl MgCl2 + H2
4
2
Apabila 1 mol Mg habis bereaksi maka membutuhkan 2 mol HCl, sedangkan bila 4 mol HCl habis bereaksi memerlukan 2 mol Mg. Berdasarkan data yang ada maka Mg merupakan pereaksi pembatas karena lebih dulu habis bereaksi
56
2. 0,5 mol O2 bereaksi dengan 0,3 mol Al,

STOIKIOMETRI
menurut persamaan reaksi : 4 Al + 3O2 2Al2O3 Tentukan manakah yang merupakan pereaksi pembatas? Jawab :
Persamaan Reaksi: 4 Al Mol mula-mula : 0,3 Perb. Mol :
3O2
0,5
3
2Al2O3
Apabila 0,3 mol Al habis bereaksi maka membutuhkan 0,225 mol O2, sedangkan bila 0,5 mol O2 habis bereaksi memerlukan 0,67 mol Al. Berdasarkan data yang ada maka Al merupakan pereaksi pembatas karena lebih dulu habis bereaksi
57
3. 12 gram seng dan 6,5 gram belerang bereaksi

membentuk seng sulfida menurut persamaan reaksi
STOIKIOMETRI
Zn + S
ZnS
Tentukan manakah yang merupakan pereaksi pembatas? Jawab : mol Zn = massa Zn / Ar Zn = 12/65 = 0,18 mol mol S = massa S / Ar S = 6,5 / 32 = 0,20 mol Persamaan Reaksi: Zn + Mol mula-mula : 0,18 Perb. Mol :
ZnS
0,20
1
Apabila 0,18 mol Zn habis bereaksi maka membutuhkan 0,18 mol S, sedangkan bila 0,20 mol S habis bereaksi memerlukan 0,20 mol Zn. Berdasarkan data yang ada maka Zn merupakan pereaksi pembatas karena lebih dulu habis bereaksi
58
LKS PRATIKUM
Menguji Hukum Lavoiser

STOIKIOMETRI
ALAT DAN BAHAN ALAT

- 1 buah tabung Y beserta sumbat penutupnya - 2 buah pipet tetes - neraca timbangan
BAHAN
- Pb(NO3)2 (aq) - KI (aq)
60

STOIKIOMETRI
LANGKAH KERJA
Dengan menggunakan pipet tetes, isilah salah satu kaki tabung Y dengan larutan Pb(NO3)2 dan kaki tabung Y lainnya dengan larutan KI. Kemudian tutup dengan sumbat dan ditimbang. Catat massa tabung beserta isinya. Reaksikan kedua larutan dengan cara me miringkan tabung, sedemikian rupa sehingga larutan Pb(NO3)2 bercampur dengan larutan KI Catat perubahan yang terjadi. Kemudian timbang kembali tabung tersebut.
61

STOIKIOMETRI
LEMBAR PENGAMATAN
- Kondisi sebelum direaksikan Kaki Tabung Y Larutan Kiri Kanan Warna Larutan
- Kondisi setelah direaksikan Perubahan yang terjadi
Berat tabung Y sebelum reaksi Berat tabung Y setelah reaksi
gram gram
- Kesimpulan percobaan : . . 62
HUKUM DASAR KIMIA

Em..ya sama Ada. dong!

Kalo reaksi yang Kalo perbandingan Kalo Massa Wah.Lengkap unsur-unsurdan sebelum yang ! Mr. melibatkan Mr. Proust Guy Lussac Mr. menyusun Lavoisier gas, ada senyawa, ada SemuaDalton Mr. susudah Mr. Dehada Avogadro aturan khusus reaksi sama ngga? dingga? sini!!!!! ngga ya?
ADA. Muhun ADA dong
64
HUKUM DASAR KIMIA

STOIKIOMETRI
HUKUM LAVOISIER
(hukum kekekalan massa)
Dalam suatu reaksi kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah
65
LATIHAN
STOIKIOMETRI
1.Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga. Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan reaksi berjalan sempurna maka terjadi zat baru, yaitu tembaga (II) sulfida sebanyak 95,5 gram. Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Lavoisier.
Jawab : Reaksi : Cu(s) + S(s)
Massa sebelum reaksi Belerang 32 gram Tembaga 63,5 gram
CuS(s)
Massa sesudah reaksi tembaga(II) sulfida 95,5 gram
Massa total sebelum reaksi = 32 + 63,5 = 95,5 gram Massa total setelah reaksi = 95,5 gram Kesimpulan : Hukum Lavoisier berlaku karena 66 massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap
STOIKIOMETRI
2. Pada pembakaran 12 gram magnesium X dengan 10 gram gas oksigen, dihasilkan 20 gram magnesium oksida dan sisa gas oksigen 2 gram . Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Lavoisier. Jawab : Persamaan Reaksi : 2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
Massa sebelum reaksi Magnesium Gas oksigen Massa sesudah reaksi Magnesium oksida Zat sisa
12 gram
10 gram
20 gram
2 gram
Massa total sebelum reaksi =12 + 10 =22 gram Massa total setelah reaksi = 20 + 2 = 22 gram Kesimpulan : Hukum Lavoisier berlaku karena massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap
67
STOIKIOMETRI
3. Dalam suatu cawan porselin direaksikan 130 gram tembaga dengan 64 gram belerang. Berapa gram tembaga (I) sulfida yang dihasilkan, jika diketahui massa tembaga yang tidak bereaksi 3 gram. Jawab : Persamaan Reaksi : 2Cu (s) + S (s) Cu2S (s)
Massa sebelum reaksi
Cu 130 gram S 64 gram
Massa sesudah reaksi Cu2S

x gram Zat sisa 3 gram
Massa total sebelum reaksi = Massa total setelah reaksi 130 + 64 = x + 3 Jadi jumlah massa tembaga sulfida yang dihasilkan = (130 + 64) 3 = 191 gram
68
HUKUM DASAR KIMIA

STOIKIOMETRI
HUKUM PROUST
(hukum perbandingan tetap)
Perbandingan massa unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa selalu tetap

Perbandingan massa C dan O dalam CO2 selalu 3 : 8 Perbandingan massa H dan O dalam H2O selalu 1 : 8 Perbandingan massa C , H dan O dalam asam cuka selalu 6 : 1 : 8 Dan lain sebagainya 69
STOIKIOMETRI
LATIHAN 1. Pada percobaan pembuatan senyawa tembaga (II) sulfida, tembaga dicampur dengan belerang kemudian dipanaskan. Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut
Perco baan ke1 2 3 4 5 Massa Tembaga (gram) 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 Massa Belerang (gram) 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Perbandingan massa tembaga : belerang
2 : 2 : 2 : 2 : 2 :
1 1 1 1 1
Kesimpulan apa yang kalian dapatkan :

Perbandingan massa tembaga dan belerang yang membentuk tembaga (II) sulfida selalu 2 : 1 70 (memenuhi hukum Proust)
STOIKIOMETRI
2. Air terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan massa 1 : 8. Apabila tersedia 4,0 gram hidrogen, berapa gram oksigen yang diperlukan agar seluruh hidrogen habis bereaksi membentuk air? Jawab :
Perbandingan massa hidrogen : oksigen = 1 : 8

Massa hidrogen = 4 gram Massa oksigen = 8/1 x 4 = 32 gram Jadi massa oksigen yang dibutuhkan adalah 32 gram.
71
3.
STOIKIOMETRI
Belerang sebanyak 3,2 gram tepat bereaksi dengan sejumlah gas oksigen membentuk 8 gram senyawa belerang trioksida. Tentukan perbandingan massa belerang dan oksigen yang terdapat dalam belerang trioksida tersebut. Jawab : Massa belerang = 3,2 gram Massa belerang trioksida = 8 gram
Massa oksigen = (8 3,2) = 4,8 gram Jadi perbandingan massa belerang : oksigen = 3,2 : 4,8 = 2 : 3
72
HUKUM DASAR KIMIA

STOIKIOMETRI
HUKUM DALTON
(hukum perbandingan berganda)
Apabila dua macam unsur membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka perbandingan massa unsur yang mengikat sejumlah yang sama unsur yang lain merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO, N2O3, NO2,, N2O5, maka perbandingan unsur O yang diikat sejumlah sama unsur N adalah 2 : 3 : 4 73 5 : (bulat dan sederhana)
LATIHAN
STOIKIOMETRI
1. Unsur Nitrogen dan Oksigen dapat membentuk dua macam senyawa dengan data sebagai berikut Senyawa Massa Nitrogen Massa Oksigen I II 28 gram 28 gram 32 gram 64 gram
Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Dalton Jawab :

Senyawa Perbandingan Massa Nitrogen : Massa Oksigen 28 : 32 = 7 : 8 28 : 64 = 7 : 16
I
II
Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat sejumlah unsur nitrogen yang sama = 8 : 16 = 1 : 2 Perbandingan massa oksigen antara senyawa I dan senyawa II merupakan bilangan bulat dan sederhana 74 sehingga memenuhi hukum dalton
2. Unsur Karbon dan Oksigen dapat membentuk dua macam senyawa dengan data sebagai berikut
STOIKIOMETRI
Senyawa CO CO2
Massa Karbon 0,12 gram 0,24 gram
Massa Oksigen 0,16 gram 0,64 gram
Gunakan data tersebut berlakunya hukum Dalton

Jawab : Senyawa CO CO2
untuk menguji
Perbandingan Massa Karbon : Massa Oksigen 0,12 : 0,16 = 3 : 4 0,24 : 0,64 = 3 : 8
Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat sejumlah 4:8=1:2 unsur karbon yang sama = Kesimpulan : Hukum dalton berlaku, karena
perbandingan massa oksigen antara senyawa I dan senyawa II merupakan bilangan bulat dan75 sederhana
3.
STOIKIOMETRI
Unsur A dan B membentuk dua senyawa. Senyawa I mengandung 15 gram A dan 80 gram B. Senyawa II mengandung 30 gram A dan 240 gram B. Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Dalton
Jawab : `
Senyawa I II Senyawa
Massa A 15 gram 30 gram
Massa B 80 gram 240 gram
Perbandingan Massa A : Massa B 15 : 80 = 3 : 16 30 : 240 = 3 : 24
I
II
Jadi perbandingan massa B yang mengikat sejumlah massa A yang sama = 16 : 24 = 2 : 3 Kesimpulan : Sesuai dengan hukum dalton, karena
perbandingan massa B antara senyawa I dan senyawa 76 II merupakan bilangan bulat dan sederhana
HUKUM DASAR KIMIA

STOIKIOMETRI
HUKUM GAY LUSSAC

(hukum perbandingan volume)
Apabila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana Dalam reaksi kimia perbandingan volume 77 gas = perbandingan koefisien
LATIHAN
STOIKIOMETRI
1. Pada reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen menghasilkan uap air. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan dan berapa liter uap air yang dihasilkan apabila gas hidrogen yang direaksikan sebanyak 12 liter.
Jawab : Persamaan reaksi
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
Perbandingan volume: Volume :
12 L
6L
12 L
Jadi volume gas oksigen yang diperlukan 6 L sedangkan uap air yang dihasilkan 12 L
78
LATIHAN
STOIKIOMETRI
2. Pada temperatur dan tekanan yang sama direaksikan 30 mL gas hidrogen dengan 10 mL gas nitrogen menghasilkan gas amoniak. Tentukan jumlah volume gas amoniak yang terbentuk!
Jawab : Persamaan reaksi
3H2(g) + N2(g) 2NH3(g)
Perbandingan volume: Volume
1
10 mL
2
20 mL
: 30 mL
Jadi volume gas amoniak yang terbentuk 20 mL

79
LATIHAN
STOIKIOMETRI
3. Berapa volume gas belerang trioksida yang terbentuk apabila 2 Liter gas belerang dioksida bereaksi sempurna dengan gas oksigen?
Jawab : Persamaan reaksi : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Perbandingan volume : Volume :
2L
1L
2L
Jadi volume gas belerang trioksida yang terbentuk 2 L

80

Kimia Dasar - Stoikiometri

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Kimia Dasar - Stoikiometri

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

PUSH ME PUSH ME ! AGAINT !

created by wiji & gratania

Created by wiji & gratania

Seny.Anorganik BERDASAR JENIS ATOM Seny. Organik

Seny. Biner BERDASAR JUMLAH ATOM Seny. Poliatom

Ada beberapa senyawa yang

Senyawa biner anorganik antara logam dan non logam

Li+, Na+, K+, Mg +2, Ca +2, Sr +2, Ba +2 dan Al+3

Nama logam nama nonlogam + ida

Contoh : Mg2+ MgCl2 (magnesium klorida) 11 Cl-

logam yang mempunyai lebih dari satu macam muatan seperti :

Nama logam (muatan) nama nonlogam + ida

Contoh : CuO = tembaga(II) oksida Cu2O = tembaga(I) oksida

Aturan tatanama lainnya :

contoh : FeCl2 = Fero klorida FeCl3 = Feri klorida

Feri klorida Kupro Oksida Kupri Oksida Kromo klorida

Senyawa biner anorganik antara nonlogam dan nonlogam

jumlah atom - nama nonlogam Ijumlah atom nama nonlogam II + ida

Contoh : CO2 = karbon dioksida

Senyawa Poliatom Anorganik

Contoh : CuNO3 = Tembaga(I) nitrat NH4OH = amonium hidroksida

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)

belerang + gas oksigen gas belerang dioksida

CaCl2 + H2 CaCl2 (aq) + H2 (g)

Langkah 4 : Ca (s) + 2HCl (aq)

gas karbon dioksida + air

2O2 CO2 + 2H2O

Langkah 4 : CH4 (g) + 2O2 (g)

CO2 (g)+ 2H2O (l)

Langkah 3 : 10 FeSO4 + 2 KMnO4 + 8 H2SO4 5 Fe2(SO4)3 + K2SO4 + 2 MnSO4 + 8 H2O

Menerapkan Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro

5 liter gas N2 = 6 x 1020 molekul

5 liter gas H2 = 6 x 1020 molekul 24 x 1020 molekul H2 = 24 x 1020 x 5 Liter 6 x 1020

Jadi volume gas oksigen yang diperlukan 10 L

Jumlah molekul H2O yang dihasilkan 2 x 1020

Massa Atom Relatif (Ar)

Massa rata - rata 1 atom unsur X 1 Massa1 atom C -12 12

Massa Molekul Relatif (Mr)

Atau Mr Senyawa AB = Ar A + Ar B Contoh : Mr C2H5OH = (2 x Ar C) + (6 x Ar H) + (1 x Ar O) = (2 x 12) + (6 x 1) + (1 x 16) = 46

H =1 (1x 2) + O =16 (16x1) =18

0,01 x 22,4 = 0,224 L

(1x2) + 4,9 g / 98 S =32 (1x32) + = 0,05 mol (4x16) O =16 = 98

Rumus hanya untuk gas

(1x12) + 11,2 L / (2x16) = 22,4 L = 44 0,5 mol

larutan Ca =40 (1x40) + CaCl2 Cl=35,5 (2x35,5) = 111

untuk gas Rumus hanya untuk gas

PENENTUAN KADAR ZAT

Jumlah zat x Ar zat x 100 % Mr senyawa

Jumlah zat x Ar zat x Massa senyawa Massa zat = Mr senyawa

Rumus Kimia Senyawa H2O

Kadar Zat Penyusun

Prosentase H = 2 x 1 x 100 % = 11,11 % 18 1 x16 x 100 % = 88,89 % Prosentase O = 18 Prosentase C =

CaCO3 2 gram Massa Ca = Ar Ca = 40 C = 12 O = 16

40 x 2 0.8 gram 100

48 x 2 0.96 gram 100

C6H12O6 5 gram Massa C =

Contoh rumus molekul :

Rumus Molekul CH4

Hubungan antara rumus molekul dan rumus empiris

Rumus Molekul (RM)

Rumus Empiris (RE)

Perbandingan Atom-Atom pada RE

Rumus Molekul (RM)