You are on page 1of 8

MAKALAH KOMUNIKASI PENYULUHAN

KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN

Oleh : ADE KREKSISTIAN OKTASARI 0810862013

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS 2011 ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Berbagai inovasi dan terobosan baru untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik terus diciptakan oleh pemerintah maupun LSM-LSM. Inovasi tersebut diinformasikan kepada masyarakat dalam penyuluhan-penyuluhan.

Penyuluhan pada mulanya dikenal dan populer dikalangan pertanian. Menurut Peraton (1983), kegiatan serupa telah dilakukan sejak 11 abad yang lalu, ketika petani pertama berkata kepada saudara perempuannya, Kamu tidak perlu harus terus-terusan berkeliling mengembara....Yang harus dilakukan adalah, semaikan bibit gandum di belakang gua kita lalu tanam dan pelihara. Aku dan teman-temanku telah melakukannya bertahun-tahun.

Seiring perkembangannya kegiatan penyuluhan mulai dilakukan dalam bidang ilmu lainnya seperti kesehatan, hukum, lingkungan hidup, dan sebagainya. Pada dasarnya teknik penyuluhan sama dibidang ilmu manapun, hanya saja perbedaannya terdapat pada materi yang disampaikan. Keberhasilan sebuah penyuluhan tidak hanya tergantung kepada materi yang disajikan, tapi bagaimana cara penyampaian materi tersebut bisa memunculkan pemahaman dan perubahan yang diinginkan pada masyarakat.

Sebuah komunikasi efektif merupakan salah satu indikator penting dalam kegiatan penyuluhan. Seorang penyuluh harus mampu mengkomunikasikan dengan baik dan benar materi penyuluhan sehingga mampu mencapai tujuan dari penyuluhan itu sendiri. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana aktifitas komunikasi dalam penyuluhan, makalah ini disusun dengan judul Komunikasi dalam Penyuluhan.

2. Rumusan Masalah a. Apa itu penyuluhan dan komunikasi dan bagaimana hubungan keduanya? b. Bagaimana proses komunikasi? c. Apa saja unsur-unsur dalam komunikasi?

3. Tujuan a. Mengetahui definisi penyuluhan dan komunikasi b. Mengetahui hubungan antara penyuluhan dan komunikasi c. Mengetahui proses komunikasi d. Mengetahui unsur-unsur komunikasi

BAB II PEMBAHASAN
1. Penyuluhan dan Komunikasi Secara harfiah, penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti obor ataupun alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Dapat diartikan penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan penerangan ataupun penjelasan kepada mereka yang disuluhi, agar tidak lagi berada dalam kegelapan mengenai masalah tertentu.

Hakekatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami, meminati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata adalah suatu proses komunikasi. Jadi untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik, sangat dibutuhkan komunikasi yang baik.

Seperti halnya suatu komunikasi akan berhasil ketika kedua belah pihak sama-sama siap untuk itu, demikian pula dengan penyuluhan. Dalam suatu kegiatan penyuluhan diperlukan perencanaan yang matang. Persiapan dan perencanaan dilakukan dengan menyusun sebuaah desain komunikasi penyuluhan.

Melihat bentuk dan tujuannya maka penyuluhan merupakan wujud konkrit dari komunikasi pembangunan suatu bidang yang berkembang pesat sejak penghujung dekade 60-an. Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagia suatu aktifitas pertukaran pesan secara timbal balik) antara semua pihak yang terlibat dalam pembangunan, terutama antara masyarakat dan pemerintah, sejak dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pencapaian hasil pembangunan. Sedangkan dalam arti sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas.

Penyuluhan diartikan sebagai usaha menyebarluaskan dan mendidikkan ide-ide dan cara-cara baru untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Latar belakang dan konsep-konseo komunikasi pembangunan banyak dijadikan sebagai acuan dalam penyuluhan, terutama penyuluhan pertanian.

Hal-hal pokok yang digmbarkan dalam desain komunikasi penyuluhan adalah seperti berikut: a. Masalah yang dihadapi b. Siapa yang akan disuluh c. Apa tujuan yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan

d. Pendekatan yang dipakai e. Pengembangan pesan f. Saluran yang digunakan g. Sistem evaluasi yang telah terpasang atau built-in di dalam rencana keseluruhan kegiatan yang dimaksud

2. Komunikasi Sebagai suatu Proses Komunikasi sebagai suatu proses tidak memiliki awal dan akhir yang definitif. Pengalaman, pengetahuan, topik, informasi umum, serta sikap kita yang berasal dari masa lalu ikut berpengaruh pada respon kita terhadap sesuatu yang kita terima selama berkomunikasi. Begitu juga pengalaman yang kita terima saat ini akan mempengaruhi respon kita terhadap komunikasi di masa yang akan datang.

Book et al (1980), menyatakan bahwa konsep komunikasi sebagai suatu proses membantu kita memahami dan mengatasi hambatan komunikasi, karena hal itu mengingatkan kita bahwa apa yang dibawa dan diperoleh seseorang pada peristiwa komunikasi adalah berbeda. Prinsip proses tersebut juga menjadi cacatan bagi kita bahwa komunikasi bersifat mengalir.

Komunikasi merupakan suatu proses transaksional dan simbolik yang memungkinkan orang untuk berhubungan dan mengelola lingkungan mereka melalui: a. Penegakan kontak antarmanusia b. Tukar menukar informasi c. Memantapkan sikap dan perilaku orang lain d. Mengubah sikap dan perilaku orang lain Sifat transaksional maksudnya adalah semua orang ikut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi, dan juga hubungan mereka dalam interaksi tersebut. Dalam usaha berkomunikasi dengan memilih pesan dan saluran penyampaian pesan tersenut, sebenarnya seorang komunikator berada dalam kemungkinan resiko ikut berubah. Misalnya, komunikan menolak pesan yang disampaikannya, maka komunikator mencoba lagi, dan melakukan penyesuaian yang dirasanya perlu. Jadi komunikator dan komunikan akan mengalami perubahan namun berbeda derajatnya. Dean Barnlun melukiskan proses komunikasi sebagai sesuatu yang berkembang, dinamis, sinambung, sirkular, tak dapat diulang, tak dapat dibalikkan, dan kompleks. Sebagai suatu proses, komikasi tidak memiliki titik bertolak, tanpa hentinya komunikasi meliput interpretasi personal, pertukaran sosial, persepsi publik.

3. Unsur-unsur Proses Komunikasi Untuk dapat berlangsungnya peristiwa komunikasi setidaknya ada tiga unsur yang memungkinkan terjadinya komunikasi yaitu : sumber (source), pesan (message), dan penerima (receiver) a. Sumber Yang biasa disebut sebagai komunikator, bisa berubah orang perorangan, maupun berupa suatu organisasi komunikasi yang terdiri dari beberapa orang. b. Pesan Disebut juga content, dapat berwujud tinta di atas kertas, suara, getaran arus listrik, lambaian tangan, kibaran bendera ataupun tanda-tanda lain yang memiliki arti c. Penerima Biasa disebut komunikan. Bisa berupa individu yang mendengarkan, membaca, menonton, atau anggota suatu pertemuan yang disebut sebagai khalayak massa (mass audience). Beberapa sebutan lain yang biasa dipakai untuk menyebut unsur-unsur komunikasi adalah pengirim (sender), pengenkod (encoder), aktor (actor) untuk sumber. Tujuan(destination), pendekod (decoder), dan komunikan untuk penerima. Komunikasi dalam bahasa latin yang berarti communis dan dalam bahasa inggris berasal dari kata common, berarti menjadikan sesuatu (pesan) sebagai pengetahuan atau pengertian bersama. Ketika seseorang berkomunikasi ia mencoba menegakkan sesuatu kebersamaan dengan seseorang yaitu si penerima dalam komunikasi tersebut. Untuk itu seseorang harus mengenkod (encoding) pesan tersebut menjadi suatu bentuk yang bisa disampaikan dan dimengerti oleh orang yang menjadi penerima dalam komunikasi tersebut. Pesan tersebut diencod menjadi lambang-lambang yang bisa dimengerti bersama. Terlepas apakah lambang lambang tersebut berupa kata-kata lisan (verbal), bahasa isyarat, tergantung pada pesan yang ingin disampaikan. Setelah pesan diencod, disampaikan dengan berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung. Ketika menerima pesan itu komunikan harus mengencod (decoding) pesan tersebut terlebih dahulu, dalam arti diproses agar dimengerti oleh si komunikan tersebut. Proses ini berfungsi untuk mencerna dan menafsirkan maksud yang ingin disampaikan komunikator. Pada proses decoding komunikanlah yang menetukan bagaimana penafsiran terhadap pesan yang diterimanya, komunikator tidak bisa berbuat apa-apa untuk menentukan bagaimana komunikan menafsirkan pesan tersebut. Pada tahap ini bisa saja terjadi gangguan (noise), sehingga terjadi penyimpangan makna dari yang dimaksudkan oleh komunikator (distorsi).

Menurut Dean Barnlund, komunikasi melukiskan evolusi makna. Makna adalah sesuatu yang diciptakan, ditentukan, diberikan, dan bukan sesuatu yang diterima. Jadi komunikasi bukanlah reaksi terhadap sesuatu, juga bukan interaksi dengan sesuatu melainkan sebuah proses transaksiyang di dalamnya orang menciptakan dan membrikan makna untuk menyadari tujuan-tujuan orang tersebut. Unsur lain dalam peristiwa komunikasi adalah umpan balik (feedback), yaitu respon atau tanggapan si penerima terhadap pesan yang diterimanya, yang disampaikan komunikator. Dari respon inilah bisa diketahui apakah pesan telah disampaikan secara benar, dan apa respon penerima terhadap pesan yang dimaksudkan. Beberapa masalah komunikasi yang sering muncul dalam kegiatan penyuluhan adalah: a. Kompetensi komunikasi yang seharusnya dimiliki oleh seseorang penyuluh b. Sifat atau semangat kepemimpinan seorang agen perubahan pada diri seorang penyuluh c. Teknik atau metoda komunikasi yang efektif bagi kegiatan penyuluhan itu sendiri. Kompetensi komunikasi seseorang penyuluh dibidang apapun sangat ditentukan oleh faktor kredibilitas penyuluh di mata khalayak. Kompetensi komunikasi adalah sejumlah kemampuan dasar dalam berkomunikasi yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh agar kegiatannya nanti di tengahtengah masyarakat dapat berjalan dengan baik. Syarat kemampuan berkomunikasi untuk seorang penyuluh adalah : a. Dapat menjangkau khalayak yang akan disuluhnya b. Menguasai bahasa yang dimengerti oleh khalayak yang akan disuluh c. Berpenampilan yang dapat diterima oleh khalayak.

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan Untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik, sangat dibutuhkan komunikasi yang baik. Seperti halnya suatu komunikasi akan berhasil ketika kedua belah pihak sama-sama siap untuk itu, demikian pula dengan penyuluhan. Dalam suatu kegiatan penyuluhan diperlukan perencanaan yang matang. Persiapan dan perencanaan dilakukan dengan menyusun sebuaah desain komunikasi penyuluhan.

Pengalaman, pengetahuan, dan informasi yang dilimiliki seseorang mempengaruhi proses komunikasi yang dilakukannya. Proses komunikasi merupakan sesuatu yang kreatif dan dinamis, dan mengalir. Komunikator akan terus melakukan penyesuaian terhadap pesan dan saluran penyampaiannya ketika seorang komunikan tidak menerima dengan baik pesan yang diterimanya

Berjalannya sebuah komunikasi bisa dilakukan jika terdapat unsur-unsur yang menciptakan sebuah komunikasi, setidaknya ada tiga unsur komunikasi yaitu sumber, pesan, dan penerima. Ketika unsur tersebut membentuk interaksi sehingga terjadilah sebuah komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara verbal maupun nonverbbal, baik secara perorangan maupun kelompok.

Komunikasi merupakan suatu proses interaksi sosial yaang dilakukan seseorang untuk memahami sebuah pesan menjadi makna yang sama diantara kedua belah pihak yaitu komunikator dan komunikan, sehingga tercapai kesamaan makna untuk tujuan tertentu. Kesamaan makna akan mengalami kegagalan ketika terdapat sebuah gangguan (noise). Baik karena proses penyampaian yang tidak sempurna maupun karena penafsiran yang tidak tepat oleh si penerima pesan. Kompetensi komunikasi seseorang penyuluh dibidang apapun sangat ditentukan oleh faktor kredibilitas penyuluh di mata khalayak. Kompetensi komunikasi adalah sejumlah kemampuan dasar dalam berkomunikasi yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh agar kegiatannya nanti di tengahtengah masyarakat dapat berjalan dengan baik

DAFTAR PUSTAKA Nasution, Zulkarimen. 1990. Prinsip-prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik Komunikator, pesan, media. Bandung: PT. Remaja Rodakarya

You might also like