You are on page 1of 79

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS

Disampaikan oleh : Akasah, S.Sos. MM Akasah, S.Sos.

RUMAH SAKIT

PASIEN

BUKTI

PERLINDUNGAN HUKUM

PENGELOLAAN RM YANG BAIK

1. UU RUMAH SAKIT 2. UU KEDOKTERAN 3. UU KESEHATAN 4. UU PERLINDUNGAN KONSUMEN 5. UU HAM 6. PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN TERKAIT

Mengapa harus dokumen hukum


Karena UndangUndang-Undang mewajibkan dibuatnya RM pada setiap pasien Karena RM harus dibuat memenuhi peraturan dan standar yang memenuhi persyaratan bisnis dan profesi sebagai dokumen Maka RM berarti dokumen hukum

Persyaratan hukum untuk RM


Dalam mendisain form rekam medis, profesi agar sadar dan memperhatikan ketentuan hukum yang mengatur isi dari catatan serta keakuratan pengisiannya.
Peraturan
Petunjuk profesional

Undang2

rekam medis yang dipersyaratkan dan saling berhubungan

SOP akreditasi Institusi

DASAR HUKUM Yang Ada kaitan dengan Rekam Medis


UndangUndang-Undang UU Praktik Kedokteran 29 tahun 2004 UU No. 11 Tahun 2008 Informasi Transaksi Elektronik (ITE) UU No. 14 Tahun 2008 Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Peraturan Pemertintah Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996, Tentang No. 1996, Tenaga Kesehatan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1966, Tentang No. 1966, Wajib Simpan Rahasia Kedokteran

Keputusan/ Keputusan/Peraturan Menteri


Sk. Menteri Kesehatan No. 034 Tahun 1972, Tentang Sk. No. 1972, Perencanaan Dan Pemeliharaan Rumah Sakit. Sakit. * Mempunyai Dan Merawat Statistik Yang Up To Date * Membina Medical Record Yang Berdasarkan Ketentuan-ketentuan Yang KetentuanTelah Ditetapkan. Ditetapkan. Keputusan Menteri Kesehatan Ri No. 134 Tahun 1978, No. 1978, Tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum. Umum. Kep. Kep. Men PAN No. : 135/KEP/M.PAN/12/2002, tentang No. 135/KEP/M.PAN/12/2002, Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kriditnya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 496/MENKES/SK/IV/2005 496/MENKES/SK/IV/2005 ttg Pedoman Audit Medis di RS Kepmenkes no. 377/MenKes/SK/III/2007 ttg Standar Profesi no. 377/MenKes/SK/III/2007 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan PERMENKES RI no. 269/MENKES/PER/III/2008 ttg REKAM no. 269/MENKES/PER/III/2008 MEDIS
6

Pedoman/Juknis/ Pedoman/Juknis/Standar Pelayanan Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit Revisi II (depkes, 1997) (depkes, STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT (Depkes, (Depkes, 1999) Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan (Gemala Hatta, Hatta, Revisi II, 2010) Self Assesment Akreditasi (KARS, 2007)
SOP / PROTAP

Kewajiban Membuat Rekam Medis


UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek No. Kedokteran, Kedokteran, Pasal 46 ; Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang No. rekam medis, Pasal 5 ; Setiap dokter medis, atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis medis. UU No. 44 Tahun 2009, tentang Rumah No. 2009, Sakit, Sakit, Pasal 29, ayat (1) point h : Setiap 29, Rumah Sakit mempunyai kewajiban : menyelenggarakan rekam medis; medis;
8

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 900/MENKES/SK/VII/2002 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK BIDAN Pasal 25 Disamping ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bidan dalam melaksanakan praktik sesuai dengan kewenangannya harus: Melakukan catatan medik ( medical record ) dengan baik

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 1239/MENKES/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT Pasal 16 Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 perawat berkewajiban untuk: Melakukan catatan perawatan dengan baik

10

Ketentuan Kelengkapan dan Cara Pengisian Rekam Medis Cara

1.

Undang Undang RI No. 29 Tahun 2004, Tentang Praktik No. 2004, Kedokteran Pasal. Pasal. 46 (2) Rekam Medis Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (1) Harus Segera Dilengkapi Setelah Pasien Selesai Menerima Pelayanan Kesehatan. Kesehatan. (3) Setiap Catatan Rekam Medis Harus Dibubuhi Nama, Waktu, Nama, Waktu, Dan Tanda Tangan Petugas Yang Memberikan Pelayanan Atau Tindakan 2. Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang rekam medis , Pasal 5; No. 1) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. 2) Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
11

Ketentuan Kelengkapan Pengisian Rekam Medis

Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang rekam medis , No. Pasal 5;
(3)

(4)

(5)

Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung. langsung. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan. pembetulan. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan

Ketentuan Kelengkapan Pengisian Rekam Medis

Pedoman Penyelenggaraan RM (Depkes, 1997) (Depkes,


1.

2.

3.

4.

5.

Setiap tindakan/konsultasi yang dilakukan pada pasien tindakan/ harus dicatat Segera ke RM (selambat- lambatnya 1 x selambat24 Jam, menurut Akreditasi ) Pencatatan yang dilakukan oleh mahasiswa, mahasiswa, ditandatangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau dokter pembingbingnya Pencatatan yang dilakukan oleh residen harus diketahui oleh dokter pembingbingnya Perbaikan kesalahan penulisan dapat dilakukan pada saat itu juga dan diberi paraf Tulisan tidak boleh dihapus dengan cara apapun
13

Perintah dokter melalui telephone untuk suatu tindakan medis, harus diterima oleh perawat senior. senior. Perawat senior yang bersangkutan harus membaca ulang catatannya tentang perintah tersebut dan dokter yang bersangkutan mendengarkan pembacaan ulang itu dengan seksama serta mengoreksi bila ada kesalahan. kesalahan. Dalam waktu paling lambat 24 jam, dokter yang memberi perintah harus menandatangani catatan perintah itu. itu.
14

KEPEMILIKAN REKAM MEDIS

Dokumen milik dokter atau dokter gigi atau sarana pelayanan kesehatan

REKAM MEDIS

Isi rekam medis merupakan hak pasien

KEPEMILIKAN REKAM MEDIS


UU PK No.: 29 tahun 2004, Pasal 47 Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 merupakan milik dokter, dokter gigi, atau dokter, gigi, sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis kesehatan, merupakan milik pasien. pasien. PMK 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 12
Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan. kesehatan. Isi rekam medis merupakan milik pasien. pasien. Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan rekam medis. medis. Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu
16

KEPEMILIKAN INFORMASI KESEHATAN

GAMBARAN TRADISONAL Institusi/RS/Puskesmas Memiliki rekam medis/catatan medis

MODERNISASI Institusi/RS/PUS KESMAS memiliki rekam medis/catatan medis, PASIEN MEMILIKI HAK AKSES

GAMBARAN DIMASA AKAN DATANG INFORMASI KESEHATAN DPERCAYA OLEH INSTITUSI/RS/PUSKESMAS UNTUK MEMBERIKAN MANFAAT BAGI PASIEN.

PEMILIK INFORMASI KESEHATAN


Hak pasien untuk melihat data dan meminta informasi kesehatan dirinya yang tidak bisa diabaikan oleh pihak RS UU RUMAH SAKIT No. 44 tahun 2009 Pasal 32 point J: Setiap pasien mempunyai hak :. ..mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata ..mendapat cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif medis, medis, tindakan, tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan terjadi, prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan; pengobatan;

Rekam Medik Milik Sarana Pelkes. Sarana Pelkes berhak : a. Merancang desain RM b. Menciptakan aturan RM c. Menguasai berkas RM d. Menggunakan isi RM utk kepentiganya e. Memusnahkan RM yg kadaluarsa f. Menyerahkan RM yg kadaluarsa kepada pasien

( UUPK No. 29/2004)

Pasal 52 : Pasien, Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak : kedokteran, a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3); b. meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain; c..mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis; c..mendapat medis; d. menolak tindakan medis; medis; e. mendapatkan isi rekam medis Pasal 53: Pasien dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban ; kedokteran, a. memberikan informasi yang lengkapdan jujur tentang masalah kesehatannya; kesehatannya; b. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi; gigi; c. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan dan; dan; d. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. diterima.

KERAHASIAAN ISI REKAM MEDIS

21

GOLONGAN DATA
KATEGORI DATA DITINJAU DARI KEPEKAAN DAN KEBUTUHANNYA UNTUK KERAHASIAAN

Kurang peka
Data personal dan keuangan

Lebih peka
Data sosial

Sangat peka
Data medis

UU PK No. 29 Tahun 2004, pasal 47 (2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. kesehatan. UU RUMAH SAKIT (44/2009) pasal 32 point i : 44/2009) Setiap pasien mempunyai hak :mendapatkan privasi :mendapatkan dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk datadatadata medisnya; medisnya; Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang rekam medis pasal 10 (1) : Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
23

PP No 10 Tahun 1966 tentang WAJIB Tahun SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN


Pasal 1 :
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala Yang sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut dalam orangpasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaan dalam lapangan kedokteran

Pasal 2 :
Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orangorang-orang yang tersebut dalam pasal 3, kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi daripada Peraturan Pemerintah ini menentukan lain

24

PP No 10 Tahun 1966 ..... Tahun


Pasal 3 : Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah : Tenaga kesehatan menurut pasal 2 UndangUndang-undang Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1963 No. 78). Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
25

a)

b)

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 22 (1) Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk : a. menghormati hak pasien; pasien; b. menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien; pasien; c. memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang akan dilakukan; dilakukan; d meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan; dilakukan; e. membuat dan memelihara rekam medis. medis.
26

Pasal 11 KODEKI No 315/88, 315/88,


Seorang dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, karena kepercayaan yang telh diberikan kepadanya, bahkan juga pasien, kepadanya, setelah pasien itu meninggal dunia. dunia.

Ada 3(tiga) aspek hukum mengenai hak pasien atas rahasia kedokteran, 3(tiga) kedokteran, yaitu : 1. Pidana : Delik pasal 322 KUHP, Rahasia Jabatan 2. Perdata : Onrechtmatige daad pasal 1365 dan 1367 KUH Perdata, daad Perdata, mengenai ganti rugi 3. Administratif : PP.No. 10/1966 dan Pasal 11 Kodeki No 315/88, rahasia PP.No. kedokteran

(UUPK. No 29/2004)
Pasal 51. 51.

Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan paraktik kedokteran mempunyai kewajiban; kewajiban; a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien; pasien; b. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu baik, pemeriksaan atau pengobatan; pengobatan;

c. Merahasiakan

segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah itu pasien, meninggal dunia; dunia;
Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia perikemanusiaan, yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan melakukannya; Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi. gigi.

d.

e.

Rekam medis/kesehatan adalah berkas yang perlu dirahasiakan. dirahasiakan. Oleh karena itu, sifat kerahasiaan ini perlu selalu dijaga oleh setiap petugas yang ikut menangani rekam medis/kesehatan. medis/kesehatan.

29

PELEPASAN/PENGUNGKAPAN ISI REKAM MEDIS

30

PENGUNGKAPAN
Dengan Persetujuan /Atas Izin / OTORISASI PASIEN Mis : Untuk asuransi kesehatan, perusahaan kesehatan, Menjalankan UU (Ps 50 KUHP) Mis : a. Undang-undang wabah dan karantina. Undangkarantina. b. Undang-undang Acara Pidana : Visum et Repertum, UndangRepertum, keterangan ahli didepan Penyidik/penuntut umum Penyidik/ Perintah Jabatan (Ps 51 KUHP) Bela Diri (Ps 49 KUHP) Daya Paksa (Ps 48 KUHP) Konsultasi Profesional/Untuk Kepentingan Pasien Profesional/ Mis : pada waktu konsultasi medis antara tenaga kesehatan/medis, dalam kesehatan/medis, hal pasien dalam keadaan darurat dan tidak bisa memberikan PERSETUJUAN Pendidikan Dan Penelitian Mis : Dengan tidak mencantumkan identitas pasien untuk kepentingan 31 statistik, statistik, audit medis, penelitian, medis, penelitian,

OTORISASI / ATAS IJIN


DENGAN AUTORISASI YBS
SETELAH PASIEN DIBERI PENJELASAN PASIEN HARUS KOMPETEN TIDAK MELANGGAR UU INFORMASI HARUS RELEVAN INFORMASI MINIMAL, CUKUP MENJAWAB PERTANYAAN

32

KEPADA KELUARGA
PADA DASARNYA HARUS TETAP SEIJIN PASIEN
TERHADAP KELUARGA DEKAT / INTI BIASANYA DIANGGAP IMPLIED CONSENT, KECUALI PASIEN MELARANG TERHADAP KELUARGA BUKAN INTI DOKTER KONSUL DAHULU DENGAN PASIEN PASIEN TAK SADAR (KASUS: PASIEN MENGGUGAT RS KARENA RM DICOPY OLEH SUAMINYA)
33

KEPADA KUASA HUKUM


ADA KUASA KHUSUS ADA PERMINTAAN RESMI SEBAIKNYA DALAM BENTUK SURAT KETERANGAN RIWAYAT PENYAKIT
LENGKAP, JELAS, JUJUR BAHASA AWAM

REKAM MEDIS HANYA KELUAR DARI RS ATAS PERINTAH PERADILAN

34

JALANKAN PER. PER-UU-AN PER-UUKEPENTINGAN PERADILAN


KUHAP: VISUM ET REPERTUM & SAKSI AHLI

KEPENTINGAN MASYARAKAT :
UU WABAH UU KARANTINA PERATURAN PELAPORAN KLB UU KESEHATAN KERJA ASKES / JPKM
35

KEPENTINGAN ORANG LAIN


BILA MEMBAHAYAKAN ORANG LAIN (KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN KERJA, PIDANA)
Misalnya: Penyakit menular, Penyakit yang membahayakan orang lain/diri sendiri bila melakukan pekerjaan tertentu, Melindungi secara preventif ancaman kekerasan thd orang lain, dll

36

UU Praktik Kedokteran
Pasal 48 (2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien hukum, sendiri, sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan. perundang-undangan.
37

DAYA PAKSA :
OVERMACHT (berat lawan) NOODTOESTAND (darurat) :
Kepentingan hukum vs kepentingan hukum Kepentingan hukum vs kewajiban hukum Kewajiban hukum vs kewajiban hukum
Contoh : Child abuse, KDRT

38

KEPENTINGAN PASIEN
DAPAT DINYATAKAN OLEH PASIEN ATAU KELUARGA DEKATNYA, ATAU DALAM HAL TIDAK DAPAT DIPEROLEH PENDAPAT MEREKA, MENURUT PENDAPAT DOKTER
MISALNYA : KONSULTASI KE DOKTER LAIN, ANAMNESIS KE ORANG LAIN YG BUKAN KELUARGANYA, MELINDUNGI PASIEN (PASIEN = KORBAN), DLL

39

PASAL 10 AYAT (2) (PMK No. 269/2008) (2) Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal : untuk kepentingan kesehatan pasien; memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan; permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri; permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan perundanguntuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.

Pasal 10 (PMK No. 269/2008) Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan secara tertulis kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan. kesehatan.

Pasal 11 (PMK No. 269/2008) Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi rekam medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan.

Pemaparan isi kandungan rekam medis/kesehatan hanya boleh dilakukan oleh dokter yang bertanggung jawab dalam perawatan pasien yang bersangkutan. Dalam bersangkutan. hal ini hanya boleh dilakukan untuk (1) pasien yang bersangkutan atau , (2) kepada konsulen atau , (3) untuk kepentingan pengadilan. Untuk Rumah Sakit permintaan pemaparan ini untuk kepentingan pengadilan harus ditujukan kepada Kepala Rumah Sakit. Sakit.
43

Pasal 13 Pemanfaatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yang menyebutkan identitas pasien harus mendapat persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya dan harus dijaga kerahasiaannya. Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian tidak diperlukan persetujuan pasien, bila dilakukan untuk kepentingan negara. negara.
44

PS 43 KUHAP
Penyitaan surat atau tulisan lain dari mereka yang berkewajiban menurut undangundang-undang untuk merahasiakannya, sepanjang tidak menyangkut rahasia negara, hanya dapat dilakukan atas persetujuan mereka atau atas ijin khusus Ketua Pengadilan Negeri setempat kecuali undangundang-undang menentukan lain.
45

KUHP
PASAL 48
BARANGSIAPA MELAKUKAN PERBUATAN KARENA PENGARUH DAYA PAKSA TIDAK DIPIDANA Pertentangan dua kepentingan hukum Pertentangan antara kepentingan hukum dengan kewajiban hukum Pertentangan dua kewajiban hukum

46

KUHP
PASAL 49
TIDAK DIPIDANA, BARANGSIAPA MELAKUKAN PERBUATAN PEMBELAAN DIRI / ORANG LAIN, KEHORMATAN SUSILA ATAU HARTA, KARENA SERANGAN ATAU ANCAMAN YG SANGAT DEKAT ATAU MELAMPAUI BATAS

47

Pasal 51 KUHP
sebagi dasar peniadaan hukuman bagi dokter
(1). Orang melakukan tindak pidana untuk menjalankan perintah jabatan yang diberikan oleh pembesar yang berhak akan hal itu, tidak dipidana itu, (2). Perintah jabatan yang diberikan oleh pembesar yang tidak berhak, tidak membebaskan dari pidana, berhak, pidana, kecuali kalau dengan hati jujur pegawai yang dibawahnya itu menyangka bahwa pembesar itu berhak memberi perintah itu menjadi kewajiban pegawai yang dibawah perintah itu Contoh : TNI dan POLRI

PENYIMPANAN REKAM MEDIS

49

Permenkes 269/2008 Pasal 8 Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya sekuranguntuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik.

Pasal 8 Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut. Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan, ayat (3), dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

Pasal 9 Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurangsekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan.

PEMUSNAHAN R M
Tempat dan Dokumen setelah Pemusnahan

RAK >>>>

PROSES

PP No.87 Th. 1999 PP no.88 Th. 1999 SE Dirjen Yanmed 1995 No. HK.00.06.1.5.01160 SK RS:Tim Pemusnah Etika Profesi- PORMIKI

Jadwal Retensi Pemindahan Penilaianpemilahan Pemusnahan

Lembaran Penting Berita Acara pemusnahan

JADWAL RETENSI BERKAS R M AKTIF DAN INAKTIF SE 1995

1. UMUM= AKTIF 5 - 15 Th., INAKTIF 2 -5 Th. (lihat jadwal) 2. ANAK= sesuai kebutuhan 3. KIUP + Register + Indeks permanen, abadi permanen, 4. Gol.Penyakit tertentu atau kasus yang dianggap penting 5. Diagnosa ttt RS menentukan dg. Pertimbangan NILAI GUNA Primer: ADMINISTRASI, HUKUM, KEUANGAN, IPTEK Sekunder: PEMBUKTIAN, SEJARAH

JADWAL RETENSI BERKAS R M

NO 1 2 3 4 5 6
7

POK RM UMUM MATA JIWA ORTHOPEDI KUSTA KETERG.OBAT JANTUNG Paru

AKTIF RJ RI 5 5 5 10 10 5 10 10 15 15 15 15 10 10 5 10

INAKTIF RJ RI 2 2 2 2 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

TANGGUNG JAWAB TERHADAP REKAM MEDIS

56

Tanggung Jawab Rekam Medis


1. Rumah Sakit Melindungi informasi yang ada didalam rekam medis (hilang, dipalsukan dan dipergunakan oleh orang tidak berhak) 2. Dokter Kelengkapan dan kebenaran isi rekam medis (pelayanan yang diberikan)

3.

Staf Medik/Komite Medik/ Mengevaluasi kualitas rekam medis (konsistensi kelengkapan isisnya) dan isisnya) menjamin bahwa rekam medis telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang ditetapkan RS

4.

Praktisi kesehatan lainnyan isi dan tidak memberikan informasi apapun berkaitan dengan isi rekam medis

5.

Pimpinan Rumah Sakit Menyediakan fasilitas unit rekam medis untuk bekerja secara efektif.

6.

Staf Medik/Komite Secara tidak langsung menentukan kualitas pelayanan dan memberi asupan untuk kualitas rekam medis

Tanggung Jawab atas isi RM


PMK No. 269/2008

60

PMK No. 269/2008 Pasal 7 Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yg diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medik Pasal 14 Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan, dan/atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap rekam medis. medis. Pasal 15 Pengelolaan rekam medis dilaksanakan sesuai dengan organisasi dan tata kerja sarana 61 pelayanan kesehatan. kesehatan.

Pasal 16 Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan organisasi profesi terkait melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan ini sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. masingPembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
62

. Tanggung Jawab Petugas Rekam Medik


- Melakukan Analisa kuantitatif dan kualitatif - Bertanggung jawab penuh atas kelengkapan berkas rekam medik - Menjaga agar rekam medik disimpan dan ditata dengan baik - Memfasilitasi pelepasan informasi kesehatan kepada pasien maupun pihak ketiga - Menjaga keamanan alur permintaan informasi pasien - Memelihara kerahasian informasi kesehatan - Mengevaluasi faktor resiko dalam pendokumentasian dan kerahasian informasi kesehatan.

SANKSI YANG BERKAITAN DENGAN REKAM MEDIS

64

Pasal 79 (UU PK NO. 29/2004) Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling (satu) banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau dokter gigi yang : dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1)

65

BAB IX SANKSI Pasal 42 Bidan yang dengan sengaja: Melakukan praktik kebidanan tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dan ayat (2) dipidana sesuai ketentuan Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

66

BAB VII SANKSI Pasal 38 Terhadap perawat yang sengaja : melakukan praktik keperawatan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dipidana sesuai ketentuan Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

67

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 35 Berdasarkan ketentuan Pasal 86 Undang-undang Nomor 23 UndangTahun 1992 tentang Kesehatan, barangsiapa dengan sengaja : a. melakukan upaya kesehatan tanpa ijin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1); b. melakukan upaya kesehatan tanpa melakukan adaptasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1); c. melakukan upaya kesehatan tidak sesuai dengan standar profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1); d. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1); dipidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
68

Undang Undangundang Hukum Pidana


Pasal 322
Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang ia wajib menyimpan oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik sekarang maupun yang dahulu, dihukum dengan penjara selama-lamanya sembilan bulan atau selamadenda.

69

Pasal 17 PMK No. 29/2008 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dapat mengambil tindakan administratif sesuai dengan kewenangannya masingmasingmasing. Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa teguran lisan, teguran tertulis sampai dengan pencabutan izin
70

PERAN REKAM MEDIS DI PENGADILAN

71

REKAM MEDIS SEBAGAI BUKTI


HUKUM ACARA PERD & PDN UU NO. 36/2009 UU KES UU NO. 29/2004 UU PK PP NO. 32/1996 TNG KES

PEMBUKTIAN

STANDAR PROFESI

TINDAKAN MEDIS

REKAM MEDIS

ALAT BUKTI DENGAN TULISAN

PEMBIAYAAN ASURANSI

PENEL. DAN PENDIDIKAN

PENEL & PENINGKATAN DERAJAT KES.

Prosedur penyidikan kasus malpraktek


Penilaian dengan tolak ukur Standar profesi medik

Ada/tidaknya Culpa

Culpa lata kesalahan berat

Tidak ada kesalahan

Culpa Levis kesalahan ringan

Terbukti Ada kesalahan

Memenuhi standar profesi

Terbukti ada kesalahan

Sangsinya Terdapat pada

Bebas

Sangsinya Terdapat pada

HK.Pidana

Hk. Perdata

Etik

Hk. Perdata

REKAM MEDIS DIPENGADILAN


INFORMASI DAPAT DIJADIKAN BUKTI DOKUMEN RESMI RS MENERIMA PERINTAH PENGADILAN KIRIM SAKSI + RM RM TIDAK BOLEH DIMINTA PENGADILAN, MAKA RM DICOPY DAN LEGALISASI TIAP LEMBAR OLEH DIR.

Pasal 13 Permenkes 269/2008 Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:


pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien; alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakkan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi; keperluan pendidikan dan penelitian; dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan; dan data statistik kesehatan.

75

Peranan rekam medis dalam penyidikan :


1.

Penyidik boleh memeriksa buku rekam medis tanpa surat kuasa dari pasien (pasal 131 (1) KUHAPmemberikan wewenang kepada pihak penyidik untuk memeriksa buku rekam medis, tetapi penyidik tidak medis, boleh melakukan penyitaan

Dalam menghadapi aspek pidana malpraktek medis yang berkaitan dengan kelalaian (Psl.359,360,361) agar para penyidik memperhatikan : 1. Tindakan medis menyimpang dari standar profesi kedokteran 2. Adanya culva lata(kelalaian berat) lata( berat) 3. Adanya suatu akibat fatal/serius. fatal/serius.

konsekuensi ketidakjelasan data atau ketidaklengkapan inf.rekam kesehatan: Pasien menerima pengobatan dengan jumlah dosis 25 mg yg se-hrsnya 2,5 mg dari sepengobatan tersebut menyebabkan reaksi obat dan kerusakan otak Tidak konsistensinya pengentrian rekam kesehatan; catatan pasien masuk tanggal 24 Juni tapi dalam catatan perkembangan tertulis 22 Juni (kesalahan), diagnosa masuk di emergensi ; catatan dokter terulis fraktur kaki kanan tetapi catatan di X-Ray tertulis Fraktur Xkaki kiri

Catatan mengenai waktu yang menjadi masalah serius


Pasien dibawa ke Emergensi jam 22.00, pada catatan pemeriksaan dinyatakan bahwa pasien harus segera dioperasi tapi catatan tersebut tidak diperhatikan sampai dengan jam 7.00 keesokan paginya, 1 jam kemudian, kemudian, pasien dioperasi dan hasilnya tidak maksimal, setelah 4 tahun kemudian kasus ini diungkit sebagai malpraktik. Kontradiksi pencatatan yang membingungkan dan sangat vital : Catatan Perawat terbaca : Pasien mengalami shock. Tidak dapat memanggil dr.Jono untuk shock. datang. Tidak pernah bisa.

79

You might also like