You are on page 1of 7

GERAKAN SOSIAL Gerakan sosial (bahasa Inggris : social movement) adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan

sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbetuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial. Para sosiolog membedakan gerakan sosial kedalam beberapa jenis: 1. Lingkup A. Gerakan reformasi - gerakan yang didedikasikan untuk mengubah beberapa norma, biasanya hukum. Contoh gerakan semacam ini akan mencakup seperti, serikat buruh dengan tujuan untuk meningkatkan hak-hak pekerja, gerakan hijau yang menganjurkan serangkaian hukum ekologi, atau sebuah gerakan pengenalan baik yang mendukung atau yang menolak adanya, hukuman mati atau hak untuk dapat melakukan aborsi. Dalam beberapa gerakan reformasi memungkinkan adanya penganjuran perubahan tehadap norma-norma moral misalkan, mengutuk pornografi atau proliferasi dari beberapa agama. Sifat gerakan semacam itu tidak hanya terkait dengan masalah tetapi juga dengan metode yang dipergunakan, dari kemungkinan ada penggunaan metode yang sikap reformis non-radikal yang akan digunakan untuk pencapaian akhir tujuan, seperti dalam kasus aborsi agar dapat tercipta adanya pembuatan hukum perundangan-undangan. B. Gerakan radikal - gerakan yang didedikasikan untuk adanya perubahan segera terhadap sistem nilai dengan melakukan perubahan-perubahan secara substansi dan mendasar, tidak seperti gerakan reformasi, Contohnya termasuk Gerakan Hak Sipil Amerika yang penuh menuntut hak-hak sipil dan persamaan di bawah hukum untuk semua orang Amerika (gerakan ini luas dan mencakup hampir seluruh unsur-unsur radikal dan reformis), terlepas dari ras, yang di Polandia dikenal dengan nama Solidaritas /(Solidarno) gerakan yang menuntut transformasi dari sebuah tata nilai politik Stalinisme menuju kepada tata nilai sistem poltik sistem ekonomi atau ke dalam tata nilai sistem poltik demokrasi atau di Afrika Selatan disebut gerakan

penhuni gubuk Abahlali baseMjondolo yang menuntut dimasukkannya para penghuni gubuk secara penuh ke dalam penghunian kehidupan kota. 2. Jenis perubahan A. Gerakan Inovasi - gerakan yang ingin mengaktifkan norma-norma tertentu, nilainilai, dan lain-lain gerakan advokasi yang tak umum kesengajaan untuk efek dan menjamin keamanan teknologi yang tak umum adalah contoh dari gerakan inovasi. B. Gerakan Konservatif - gerakan yang ingin menjaga norma-norma yang ada, nilai, dan sebagainya Sebagai contoh, anti-abad ke-19, gerakan modern menentang penyebaran makanan transgenik dapat dilihat sebagai gerakan konservatif dalam bahwa mereka bertujuan untuk melawan perubahan teknologi secara spesifik, namun mereka dengan cara yang progresif gerakan yang hanya bersikap antiperubahan (misalnya menjadi anti-imigrasi) sedang untuk hasil tujuan kepentingan tidak pernah didapat hanya merupakan bersifat bertahan. 3. Target A. Gerakan fokus berkelompok - bertujuan memengaruhi atau terfokus pada kelompok atau masyarakat pada umumnya, misalnya, menganjurkan perubahan sistem politik. Beberapa kelompok ini akan berubah atau menjadi atau akan bergabung dengan partai politik, tetapi banyak tetap berada di luar sistem partai politik partai. B. Gerakan fokus Individu - fokus pada yang memengaruhi secara personal atau individu. Sebagian besar dari gerakan-gerakan keagamaan akan termasuk dalam kategori ini. 4. Metode kerja A. Gerakan damai yang memperlihatkan untuk berdiri kontras dengan gerakan 'kekerasan'. Gerakan Hak-Hak Sipil Amerika, Gerakan Solidaritas Polandia yang tanpa penggunaan kekerasan, selalu berorientasi sipil dan sayap gerakan kemerdekaan India boleh dimasukan ke dalam kategori ini. B. Gerakan kekerasan umumnya merupakan gerakan bersenjata misalkan berbagai Tentara Pembebasan Nasional seperti, Tentara Pembebasan Nasional Zapatista dan gerakan pemberontakan bersenjata lainnya.

5. Lama dan baru A. Gerakan lama - gerakan untuk perubahan yang telah ada sejak awal masyarakat, sebagian besar merupakan gerakan-gerakan abad ke-19 berjuang untuk kelompokkelompok sosial tertentu, seperti kelas pekerja, petani, orang kulit putih, kaum bangsawan, keagamaan, laki-laki. Mereka biasanya berpusat di sekitar beberapa tujuan materialistik seperti meningkatkan standar hidup atau, misalnya, otonomi politik kelas pekerja. B. Gerakan baru - gerakan yang menjadi dominan mulai dari paruh kedua abad ke-20 seperti gerakan feminis, gerakan pro-choice, gerakan hak-hak sipil, gerakan lingkungan, gerakan perangkat lunak bebas, gerakan hak-hak gay, gerakan perdamaian, gerakan anti-nuklir, gerakan alter-globalisasi dan lain lain, Kadangkadang gerakan ini dikenal sebagai gerakan sosial baru. Mereka biasanya berpusat di sekitar isu-isu yang sama yang tidak terpisahkan dari masalah sosial. 6. Jangkauan A. Gerakan secara internasional - gerakan sosial yang mempunyai tujuan serta sasaran secara global. Gerakan-gerakan seperti yang pertama kali dilakukan aliran Marx kemudian seperti Forum Sosial Dunia, Gerakan atiglobalisasi dan gerakan anarkis berusaha untuk mengubah masyarakat secara global. B. Gerakan lokal - sebagian besar dari gerakan sosial memiliki lingkup lokal.gerakan yang didasarkan pada tujuan lokal atau regional, seperti melindungi daerah alam tertentu, melobi untuk penurunan tarif tol di jalan tol tertentu, atau mempertahankan bangunan yang akan dihancurkan untuk gentrifikasi agar dapat mengubahnya menjadi pusat-pusat sosial. C. Gerakan semua tingkatan - gerakan sosial yang berkaitan dengan kompleksitas pemerintahan di abad ke-21 dan bertujuan untuk memiliki pengaruh di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional. PERWUJUDAN MASYARAKAT MADANI

Masyarakat madani merupakan impian dan harapan kita semua. Namun untuk menggapai sebuah kehidupan yang bebas, bersahabat, saling percaya, melindungi dengan pemerintahan yang jujur dan bertanggungjawab merupakan sebuah perjalanan panjang dan terjal. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Kebebasan Individu Emile Durkheim menyatakan statistik sosial yang dapat dipakai untuk mengukur suatu negara sehat atau tidak yaitu: angka kesuburan yang normal, perkawinan, perceraian, angka bunuh diri, pengangguran, pemakai narkoba, kejahatan dan lain-lain berada dalam keadaan yang terkendali. Kebebasan individu memerlukan syarat secara politik, ekonomi dan sosial. Persyaratan ekonomi bagi kebebasan individu meliputi sistem produksi dan konsumsi yang didasarkan pada kepemilikan pribadi yang senyampang dengan pasar bebas. Secara politik negara harus dapat memastikan bahwa warga negara bebas dari ancaman dan ketakutan dan dapat menikmati hasil kerja kerasnya tanpa ancaman dari yang lainnya. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan rule of law dengan prinsip setiap warga negara diperlakukan sama di depan hukum. Sedangkan yang terpenting adalah syarat sosial yaitu: institusi sosial dan nilai-nilai atau norma-norma sosial dari tingkah laku yang mempromosikan kebebasan individu atau yang dekat dengan hal tersebut. Lebih jauh Emile Durkheim berpendapat bahwa individu hanya dapat tumbuh bila ada keseimbangan yang baik di dalam masyarakat yang sehat. Bagi Durkheim suatu masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang menekankan keseimbangan antara stabilitas dan perubahan, dan kepentingan individu dan tanggung jawab sosial. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa kebebasan individu membutuhkan kebebasan pasar, keamanan pribadi dan rule of law. Sebagai tambahan masyarakat yang sehat juga membutuhkan keseimbangan dan kesehatan. 2. Keluarga yang Sehat Dalam penelitiannya tentang keluarga di Australia, Lucy Sullivan menemukan beberapa perubahan yaitu: pertama keluarga yang tidak bekerja sehingga menggantungkan hidupnya dari subsidi dari pemerintah, kedua wanita yang mempunyai pendapatan lebih besar dari pria

sehingga terjadi dominasi wanita atas pria, ketiga keluarga yang memilih untuk tidak mempunyai anak. Gagasan untuk mengatasi permasalahan keluarga antara lain: masalah kesuburan, reformasi undang-undang keluarga dan yang terakhir dengan memperkenalkan nilai-nilai dan etika masyarakat post industri. Keluarga merupakan bangun dasar dari semua kehidupan sosial. Malahan Briggite Berger lebih jauh mengatakan bahwa keluarga barjuis yang jenius merupakan keluarga yang memiliki keseimbangan antara individualisme dan tanggung jawab sosial dan antara egoism dan altruism. 3. Sosial Capital Sosial Capital didefinisikan sebagai kualitas hubungan antar individu yang memberikan mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk menyelesai-kan dan memecahkan

permasalahan yang mereka hadapi. Menurut Robert Putnam dan Francis Fukuyama sosial capital meliputi hubungan timbal balik yang saling percaya percaya diantara orang atau kelompok, saling membantu dan menolong dalam waktu yang relatif lama dan kemampuan untuk bertindak serta memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Mark Latham menengarai bahwa sosial capital di Australia sudah menurun, sebagaimana terjadi di Amerika Serikat. Hal dapat dilihat dari semakin menurunya masyarakat yang pergi untuk bersembahyang di gereja, tingkat partisipasi yang semakin rendah, dan lain-lain. Sosial capital dapat menjadi kekuatan yang baik atau buruk ketika dipandang dari perspektif masyarakat luas. Hal ini sependapat dengan catatan Martin Stewart yang menulis bahwa sosial capital level tinggi dan masyarakat sipil yang kuat merefleksikan kepingan kepentingan atau kelompok yang lebih jauh mencerminkan hasrat untuk mewujudkan kebaikan bersama. 4. Budaya Hal terakhir yang berkaitan dengan kebebasan masyarakat adalah perubahan nilai, kepercayaan dan norma-norma sosial. Gagasan tersebut penting yang didasarkan pada dua alasan: pertama suatu masyarakat yang bebas membutuhkan individu-individu yang memiliki otonomi dan

membiarkan

mereka

memutuskan

kehidupan

mereka

sendiri

serta

dapat

mempertanggungjawabkan tindakan mereka sendiri. Kedua masyarakat memerlukan budaya umum yang meliputi nilai, norma, dan kepercayaan. Integrasi sosial memerlukan beberapa tingkat komitmen bersama untuk membentuk seperangkat inti dari norma, nilai, dan kepercayaan kemudian mendorong pendatang baru segera terlibat dalam kebudayaan bersama. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat madani di Indonesia : A. Meningkatkan jiwa kemandirian melalui kegiatan perekonomian dengan adanya bapak angkat perusahaan. B. Meningkatkan kesadaran hukum melalui berbagai media sosialisasi politik. C. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan. D. Menciptakan perangkat hukum yang memadai dan berkeadilan sosial. E. Meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai kegiatan. F. Mengembangkan media komunikasi politik di berbagai lingkungan kerja. G. Menanamkan sikap positif pada proses demokratisasi di Indonesia pada setiap warga Negara.

Kendala dalam Mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia diantaranya : A. Belum tertanamnya jiwa kemandirian bangsa Indonesia B. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata. C. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat. D. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter. E. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas. F. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar. G. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi.

You might also like