You are on page 1of 15

KONSEP DAKWAH MASA KINI ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Seminar Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :

ACERRY MOVALINO DWI PRATAMA MULYA PRIMAYUDHA OGANTARA

0907333 0900276 0902111

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2012

ABSTRAKSI
Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Bahkan maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya, karena itu alQuran menyebut kegiatan dakwah dengan perkataan Ahsanul Qaula. Dengan kata lain dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam. Kita dapat membayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh berbagai factor terlebih sekarang ini di era globalisasi, di mana berbagai informasi masuk secara cepat instan yang tidak dapat dibendung lagi. Kita sebagai umat Islam harus dapat memilih dan menyaring informasi tersebut sehingga tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dampak globalisasi dalam dunia dakwah sangat dirasakan dampaknya. Banyak kasus yang muncul, misalnya pergaulan bebas yang juga muncul adalah dampak negatif dari nilai-nilai di atas. Persoalan miras, narkoba, dan lain-lain, dikarenakan sebuah pemujaan terhadap kebebasan pribadi yang tidak lagi mengindahkan nilai-nilai agama. Sehingga dampaknya ternyata bukan hanya menimpa dirinya sendiri, tetapi juga terhadap masyarakat dan siswa yang lain. Nilai-nilai negatif tersebut haruslah dinetralisir dengan nilai-nilai luhur ajaran Islam yang sangat menekankan keseimbangan kehidupan.Oleh karena itu, agar dakwah dapat mencapai sasaran-sasaran strategis jangka panjang, maka tentunya diperlukan suatu konsep dakwah Kata Kunci : Metode Dakwah, Era Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Era global adalah era yang penuh keterbukaan. Era bercampurnya nilai-nilai yang satu dengan yang lain. Globalisasi dalam teori ilmu sosial adalah proses mengecilnya dunia untuk menjadi satu. Perubahan nilai, pengalihan nilai, dan berbagai hal negatif yang muncul akibat globalisasi harus kita hadapi dengan dakwah. Yang semakin gencar untuk merangkul kita, untuk mengarahkan generasi ke depan untuk menjadi lebih bagus lagi. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orangorang yang berserah diri? (QS. 41:33) Dakwah dalam ajaran Islam adalah panggilan atau seruan bagi umat manusia menuju jalan Allah. Sedangkan jalan yang telah ditetapkan sebagai jalan kebenaran ialah jalan menuju Islam. Dari sisi lain, dakwah dapat dipahami sebagai sebuah upaya setiap muslim untuk merealisasikan fungsi kerisalahan yang dibawa Muhammad SAW yang harus disebarluaskan ke seluruh umat manusia. Singkatnya, dakwah berfungsi sebagai transformasi nilai, yang berarti perubahan bentuk dan perilaku dari yang tidak/belum Islami berubah menjadi islami. Oleh karena itu, kegiatan dakwah merupakan suatu yang sangat penting dan merupakan unsur vital dalam Islam. Mengingat pentingnya peran dakwah tersebut, dakwah dapat dikatakan sebagai tanggung jawab setiap individu yang mengikrarkan diri beragama Islam sejak seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat. Akan tetapi, dalam pengertian selanjutnya dakwah bukan hanya menjadi kewajiban setiap individu/Muslim tetapi menjadi kewajiban kolektif umat Islam. Seperti yang telah difirmankan Allah dalam Al-Quran (3: 104): Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3: 104) 1.2 Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep dakwah pada zaman Rasulullah? 2. Bagaimana konsep dakwah masa kini? 3. Apa kelebihan dan kekurangan dakwah di masa kini?

1.3 Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui konsep dakwah yang sering digunakan oleh para ulama dan efeknya terhadap kehidupan sehari-hari. Selain itu, untuk mengetahui apakah konsep dakwah sekarang mampu mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi dalam masyarakat.

BAB II KONSEP DAKWAH MASA KINI ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

2.1 Pengertian Dakwah dan Globalisasi A. Dakwah Pengertian dakwah menurut beberapa pendapat para tokoh:
1. H. M. Arifin dalam bukunya yang berjudul Psikologi Dakwah mengungkapkan

bahwa dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan, baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individual maupun kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, pernghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message (pesan) yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan (Arifin, 1993 : 17).
2. Hamzah Yakub, dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah

kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-rasul-Nya (Yakub, 1981 : 23). Berdasarkan beberapa pengertian tentang dakwah di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa dakwah merupakan serangkaian aktivitas mensosialisasikan ajaran-ajaran dan nilainilai yang terkandung dalam Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan agar mereka mengerti, memahami dan melaksanakan pesan tersebut guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. B. Globalisasi Globalisasi atau globalization dalam bahasa arab disebut dengan al-aulamah yaitu masdar dari al-lam berdasarkan timbangan atau wazan faualah yang memiliki arti alam atau dunia yang dalam bahasa arab disebut dengan al-lamiah. Sebahagian orang menginterpretasikan globalisasi sebagai upaya melenyapkan dinding dan jarak antara satu bangsa dengan bangsa lain, dan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga, semuanya menjadi dekat dengan kebudayaan dunia, pasar dunia dan keluarga dunia. (Yusuf al-Qardhawi, 2001: 21). Dengan kata lain globalisasi ialah suatu proses membuka keadaan, yang pada umumnya dapat dipahami sebagai proses menjadikan negara-negara di dunia bagaikaan satu unit. Globalisasi atau al-lamiah yang dipahami oleh Islam adalah sesuatu yang berasaskan nilai-nilai penghormatan dan persamaan kepada seluruh manusia,(QS. Al-Isra: 70) bahwa setiap manusia memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dihadapan Allah swt. Hal ini berbeda dengan pemahaman Barat mengenai globalisasi (al-aulamah)

sekarang ini, yang mengartikannya sebagai keharusan untuk menguasai secara politik, ekonomi, kebudayaan, dan sosio kultural masyarakat agar sejalaan dengan kepentingan Negara-negara Barat yang disponsori oleh Amerika. Penguasaan tersebut kemudian diarahkan lebih fokus lagi pada penguasaan Barat terhadap tatanan dunia Islam. 2.2 Dakwah Pada Zaman Rasulullah

Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan melalui pendekatan individual (personal approach) dengan mengumpulkan kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui pendekatan kolektif seperti yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang didiami para dai dan muballigh. Artinya, jika pada satu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah, maka dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwah padahal mereka mampu, maka seluruh penghuni kawasan itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah, karena merupakan tugas ubudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah umat manusia, karena mereka dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, kita memang belum apa-apa. Akan tetapi sebagai dai dan muballigh, kita wajib bersyukur karena telah memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersama barisan para rasul dan nabi dalam menjalankan misi risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu kita harus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi dan rasul dalam menggerakkan dakwah, amar maruf nahi munkar, Dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. Dakwah dalam Islam dapat ditinjau dari beberapa sudut, diantaranya dari sejarah awal penyebaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW pembawa risalah Allah. Secara global dakwah Islamiyah pada zaman Rasul dapat dikategorikan kepada empat tahapan :
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah ini dilaksanakan Nabi selama tiga

tahun.
2. Dakwah secara terang-terangan hanya dengan lisan saja. Dakwah ini berlangsung

sampai hijrah Rasulullah.

3. Dakwah secara terang-terangan sekaligus memerangi kaum musyrik yang berlaku

zalim dan menantang untuk berperang. Fase ini berlangsung sampai perjanjian perdamaian hudaibiyah.
4. Dakwah secara terang-terangan sekaligus memerangi setiap orang yang menolak

untuk masuk Islam dan mencoba menghalau aktifitas dakwah dan proses ini berlanjut sampai tegaknya syariat dan timbulnya hukum jihad dalam Islam. Setiap muslim hanya bertanggung jawab dalam hal dakwah sesuai dengan kedudukan dan kemampuannya. Apabila seorang muslim tidak mampu melaksanakan kewajiban dakwah dengan sendirinya, maka dia masih bisa berdakwah dengan menjadi donatur (baik berupa harta, tulisan maupun pandangan) kepada para akar dan ulama yang mampu melaksanakan misi suci ini. 2.3 Dakwah Masa Kini di Indonesia Beragam macam dan corak gerakan dakwah yang ada di Indonesia sampai saat ini menghasilkan apresiasi yang beragam. Disatu sisi macam dan corak dakwah membentuk suatu pelangi indah yang membawa kepada kemasyalahatan umat Islam, ada kegairahan dalam mengenal, memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Umat Islam dibuat melek terhadap tawaran-tawaran dakwah yang dijalankan baik secara gerak organisasi maupun individu-individu aktifis dakwah. Dakwah menjadi santapan empuk yang mengisi lorong-lorong akal yang awalnya dangkal, relung-relung ruhani yang awalnya gersang dan gerak jasmani yang awalnya rigid kaku untuk beramal. Dengan adanya ragam dan corak dakwah, manusia seakan diisi oleh sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk menjalani hidup dan kehidupan dunia secara hakiki. Disisi yang lain macam dan corak dakwah membentuk benang kusut yang tiada ujung pangkal. Dakwah seyogyanya membuahkan yang Hak terlihat benarnya dan yang Bathil terbukti salahnya. Dakwah seyogyanya menghasilkan keseragaman pola pikir, pola sikap dan pola tindak umat Islam secara sinergis membentuk Ummatan Wahidathan. Tapi apa yang terjadi benang kusut gerakan dakwah berbuah kontra-produktif dari tujuan Allah SWT yang memerintahkan kepada Ummat Islam untuk tampil sebagai Pelaku Dakwah. 2.4 Media Dakwah di Indonesia Pada Masa Kini a. Media Ceramah Secara Langsung Penyampaian dakwah secara langsung merupakan metode dakwah yang dilakukan sejak islam berdiri dan masih merupakan hal yang paling sering dilakukan oleh seorang dai. Pada saat ini banyak sekali ustadz ustadz yang kita kenal, baik melalui radio, atau bahkan televisi yang biasa menyampaikan dakwahnya langsung didepan ratusan jamaahnya. Mereka melakukan dakwah dengan metode ceramah yang langsung disampaikan di depan audience. Salah satu ustadz yang terkenal adalah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym . beliau juga dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Darut

Tauhid di Jalan Gegerkalong Girang, Bandung. Aa Gym menjadi populer karena mengenalkan cara berdakwah yang unik dengan gaya teatrikal dengan pesan-pesan dakwah Islami yang praktis dan umum diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan dakwahnya berkisar pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi dan keteguhan iman. Aa Gym digemari oleh ibu-ibu rumah tangga karena ia membangun citra sebagai sosok pemuka agama yang berbeda dengan ulama lainnya. Ketika para ulama konvensional berdakwah tentang keutamaan salat, puasa, dan kemegahan surga, Aa Gym memilih untuk bercerita tentang pentingnya hati yang tulus, keluarga yang sakinah dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang ringan dan menyenangkan. Topik pembahasannya seputar keluarga dan pemirsanya terkonsentrasi pada ibu-ibu rumah tangga, citranya pun didaulat menjadi ustad keluarga bahagia.. Ustadz lainnya yang terkenal melalui media ceramah langsung adalah Ustad M. Nur Maulana, Ustad Jefry Al-Buchory, dll. Selain itu adapula ustadz yang menjadi legenda di tanah air seperti alm. ustadz KH Zainuddin MZ. b. Media Cetak Dakwahpun tidak hanya dilakukan melalui ceramah, media dakwah lainnya pada saat ini yang biasa kita temui adalah melalui media cetak. Baik melalui artikel di koran, majalah atau buku-buku yang memang membahas ilmu-ilmu keislaman, baik islam murni atau islam yang dikaitkan dengan kehidupan masa kini. Salah satu ustadz yang mewadahi dakwah melalui media ini adalah ustadz Aam Amiruddin. Yayasan terkenalnya di Bandung Percikan Iman. Yayasan ini banyak mengeluarkan majalah dan buku sebagai media dakwah yang banyak dikonsumsi oleh kalangan remaja hingga lansia. Selain percikan iman, masih banyak yayasan lain yang melakukan dakwah dengan menggunakan media ini. Tidak hanya yayasan yayasan, remaja masjidpun kini seringkali menggunakan media ini untuk menyebarkan dakwah melalui lembaran artikel-arikel yang dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. c. Media Audio dan Audiovisual Seiring berkembangnya teknologi pada masa kini, cara dakwah juga dapat menggunakan teknologi yang sudah sangat maju, misalnya dengan menggunakan teknologi audio atau biasa dikenal dengan dakwah melalui radio, hampir di seluruh stasiun radio selepas adzan subuh menyiarkan acara yang berbau islami. Biasanya mengundang ustadz atau tokoh agama sebagai pembicara dan mengadakan sesi tanya jawab bagi pendengar. Tidak hanya melalui audio, bahkan audiovisual pun kini dapat dijadikan media dakwah. Seperti metode ceramah yang diungkap di atas. Kini banyak disiarkan langsung melalui stasiun televisi. Yang lebih menariknya tayangan sinetron pun kini dapat dijadikan media dakwah. Banyaknya sinetron religi yang digemari masyarakat Indonesia saat ini dimanfaatkan untuk berdakwah. Contohnya dalam sinetron Islam KTP tidak hanya menawarkan hiburan, namun seringkali menyampaikan pesan islami yang sering terjadi di

kehidupan nyata. Tak jarang penyampaiannya dengan menyertakan isi hadis atau bahkan ayat Al-Quran.

d. Media Dunia Maya atau Internet Dunia maya atau internet, kini bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Tak jarang banyak sekali kalangan ustadz, mahasiswa atau orang yang berpengaruh di masyarakat menyampaikan dakwah melalui media ini. Dengan banyaknya blog atau website yang berisikan pengetahuan Islam. Media ini juga paling mudah diakses dan dapat langsung melakukan interaksi tanya jawab melalui media chatting-nya. Selain itu media ini tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Artinya dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja media ini dapat diakses. Dengan adanya google membuat kita lebih mudah untuk melakukan pencarian di dunia maya. Tidak hanya website dan blog, elektronik book pun tak jarang mudah untuk di akses. Berdakwah merupakan kewajiban setiap manusia, setiap orang dalam berbagai profesi bisa melaksanakan dawah. Sebab berdawah dapat dilakukan dalam multidemiensi kehidupan. Sebagaimana telah diketahui bahwa dakwah Islam tidak hanya bi al-lisan (dengan ungkapan/kata-kata), melainkan juga bi al-kitab (sengan tulis-menulis), bi attadbir (manajemen/pengorganisasian) dan bi al-hal (aksi sosial). Seorang dai atau muballigh yang baik tidak hanya menguasai materi dakwah, melainkan juga harus memahami budaya masyarakat yang menjadi sasaran dakwahnya. Hal itu akan mempermudah dai dalam memilih kata dan menemukan metode apa yang harus digunakan. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Berbicaralah kepada manusia menurut kadar kecerdasan mereka. (HR. Muslim). Strategi dakwah adalah merupakan metode, siasat, taktik atau manuver yang dipergunakan dalam aktivitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat menentukan sekali dalam proses pencapaian tujuan dakwah. Seiring dengan berkembangnya zaman, globalisasi sebagai fenomena terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi interaksi peradaban seluruh umat manusia. Kemunculannya dengan kemajuan peradaban manusia menjadikan globalisasi sebagai sebuah ideologi bagi masyarakat masa kini yang juga disebut sebagai masyarakat informasi. Pendakwah di zaman ini tidak lagi mapan dengan hanya kebolehan berpidato atau berceramah. Tetapi pendakwah zaman ini adalah penyelidik dan penggerak kepada penyelesaian masalah semasa secara praktis. Artinya dalam posisi ini mempunyai kesadaran dan telah menempatkan pada posisi startegis dengan menghadirkan dan mengikutsertakan teknologi informasi sebagai mitranya dalam dakwah amar maruf nahi munkar.

Keberadaan internet sebagai media dakwah sudah bukan lagi pada tataran wacana lagi. Seharusnya para ulama, dai, dan para pemimpin-pemimpin Islam sudah menyadari dan segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan mentarbiyah generasigenerasi muda kita agar siap dan matang dalam menghadapi serangan-serangan negatif dari media internet.

BAB III ANALISIS PENULIS


Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa dakwah adalah serangkaian aktifitas mensosialisasikan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan agar mereka mengerti, memahami dan melaksanakan pesan tersebut guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Pada zaman Rasulullah dakwah itu bertujuan untuk memerangi kaum musyrik yang menentang penyebaran agama Islam. Berbeda dengan sekarang, globalisasi yang mencampurkan nilai-nilai yang satu dengan yang lainnya membuat pola pikir umat Islam mulai banyak terpengaruhi oleh nilainilai lan itu. Untuk itu tujuan dakwah zaman sekarang adalah mengembalikan pola pikir manusia sesuai dengan Al-Quran dan sunah. Seiring berkembangnya teknologi media dakwah pada masa sekarangpun semakin banyak dan tidak terbatas. Namun setiap media dakwah memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, antara lain: a. Dakwah Melalui Metode Ceramah Metode ceramah memiliki beberapa keistimewahan atau kelebihan antara lain: a. Dalam waktu yang relative singkat dapat di sampaikan banyak bahan. b. Memungkinkan daI menggunakan pengalamannya , keistimewahannay dan kebijakannya sehingga madu mudah menerima ajaran yang di sam paikannya. c. DaI lebih mudah mengusai seluruh madu. d. Bila di berikan dengan baik, dapat memberi stimulasi kepada madu untuk mempelajari yang di sampaikan e. Dapat meningkatkan status dai. f. Metode ceramah ini lebih plesibel, artinya mudah di sesuaikan dengan sikon serta waktu yang tersedia, jika waktu singkat bahan dapat di singkat dan jika waktu panjang dapat di sampaikan bahan sebanyak-banyaknya. Metode ceramah selain memiliki beberapa kelebihan juga memiliki kekurangan atau kelemahan antara lain:
a.

b.
c.

Dai sukar memahami madu terhadap bahan-bahan yang di sampaikannya. Metode ceramah hanya bersipat komunikasi satu arah. Sukar menjajaki pola fakir madu dan pusat perhatiannya.

Dai lebih cenderung bersifat otoriter Apabila dai tidak mengetahui sikollgi madu maka ceramah akan melantur dan menjadi lebih bosan.
d. e.

b. Dakwah Melalui Media Cetak Kelebihan media cetak (koran atau majalah) adalah: a) Karena media ini cetak ini hasilnya adalah berupa tulisan atau teks maka media ini bisa disimpan dan bisa di baca berulang- ulang. Di saat pembaca ingin lebih memahami isi berita, maka pembaca bisa mengulang ulang membacanya. b) Selain itu juga bisa dikumpulkan dan dibuat kliping. Terutama mengenai sebuah berita yang fenomenal ataupun berita- berita yang dianggap menarik. c) Biasanya informasi di dalamnya lebih jelas dan mampu menjelaskan hal- hal yang bersifat kompleks ataupun investigatif. Terkadang disertai gambar atau foto yang lebih memperjelas isi berita yang ditampilkan. Dan ada kalanya bila berita tersebut bersifat continue maka ada sedikit pengulangan mengenai berita sebelumnya, sehingga pembaca benar- benar mengerti dan faham tentang isi dan alur berita tersebut. d) Jika dilihat dari harganya, media cetak bisa di dapat oleh khalayak dengan harga yang cukup murah. Karena dengan biaya yang cukup murah kita bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak. Misalnya koran Jawa Pos, dengan harga Rp. 4.000 kita bisa mendapatkan informasi atau berita sebanyak 30an halaman berbeda dengan media lain yang terbatas. Ini yang lebih membedakan antara media cetak dengan media elektronik( baik radio maupun televisi). e) Bahkan kita bisa memilih berita mana yang ingin kita baca terlebih dahulu,misal tentang politik,ekonomi,olahraga atau yang lainnya. Jadi tidak ada keharusan untuk menyimak informasi satu per satu atau tidak harus berurutan. Untuk kekurangan dari media cetak adalah: a) Media cetak lebih lambat penyampaian beritanya daripada media- media yang lain. Karena memang harus melewati proses yang panjang sampai di tangan khalayak. Bahkan berita yang terjadi hari ini baru bisa diterima oleh khalayak pada hari esoknya. b) Selain itu media cetak hanya terbatas pada tulisan atau teks saja meskipun beberapa di dukung oleh foto atau gambar, sehingga pembaca harus memahami sendiri berita tersebut karena memang visualisasi yang terbatas. c) Untuk biaya produksi media cetak tergolong mahal, karena media cetak harus dicetak dan didistribusikan sebelum dapat dinikmati masyarakat. Biaya percetakan dan pendistribusian itulah yang tergolong mahal.

c. Dakwah Melalui Audio dan Audiovisual Kelebihan televisi sebagai media dakwah jika dibandingkan dengan media yang lainya adalah;
1. Media televisi memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga ekspansi dakwah

dapat menjangkau tempat yang lebih jauh. Bahkan pesan-pesan dakwah bisa disampaikan pada madu yang berada di tempat-tempat yang tidak sulit dijangkau.
2. Media televisi mampu menyentuh madu yang heterogen dan dalam jumlah yang

besar. Hal ini sesuai dengan salah satu kharakter komunikasi massa yaitu komunikan yang heterogen dan tersebar. Kelebihan ini jika dimanfaatkan dengan baik tentu akan berpengaruh positif dalam aktifitas dakwah. Seorang dai yang bekerja dalam ruang yang sempit dan terbatas bisa menjangkau madu yang jumlahnya bisa jadi puluhan juta dalam satu sesi acara.
3. Media televisi mampu menampung berbagai varian metode dakwah sehingga

membuka peluang bagi para dai memacu kreatifitas dalam mengembangkan metode dakwah yang paling efektif. 4. Media televisi bersifat audio visual. Hal ini memungkinkan dakwah dilakukan dengan menampilkan pembicaraan sekaligus visualisai berupa gambar. Secara umum kelemahan-kelemahan itu antara lain;
1. Cost yang terlalu tinggi untuk membuat sebuah acara Islami di televisi 2. Terkadang tejadi percampuran antara yang haq dan yang bathil dalam acara-acara

televise
3. Dunia pertelevisian yang cenderung kapitalistik dan profit oriented 4. Adanya tuduhan menjual ayat-ayat Quran ketika berdakwah di televise 5. Keikhlasan seorang dai yang terkadang masih diragukan 6. Terjadinya madu yang mengambang 7. Kurangnya keteladanan yang di perankan oleh para artis karena perbedaan

kharakter ketika

8. berada didalam dan di luar panggung.

9. Keberadaan media dakwah sebagai sarana penunjang keberhasilan dakwah menjadi sebuah keharusan. d. Dakwah Melalui Dunia Maya atau Internet Kelebihan dakwah melalui media internet: 1. Berita langsung dapat di terbitkan. Setelah diposting secara otomatis bisa langsung terbit tanpa harus di cetak. 2. Banyak pilihan. 3. Gabungan dari audio, visual, gambar dan tulisan.

Selain memiliki kelebihan dakwah melalui internet juga pasti memiliki kelemahan diantaranya adalah: 1. Untuk mendapatkan berita harus selalu terhubung dengan internet, jadi hanya orang yang mampu untuk browsing yang bisa menikmati media online.atau dari kalangan tertentu. 2. Biaya relative mahal, karena harus memiliki PC atau laptop dan paling tidak wifi, atau hotspot,atau speedy 3. Belum meratanya jaringan internet. Apalagi di pedesaan yang jauh dari jaringan internet. Karena biasanya hanya orang perkotaan yang bisa mengakses internet. 4. Kebanyakan isi belum bisa di pertanggiung jawabkan. Karena kebanyakan media online tidak ada peng edit atau filter. Jadi penulis/ atau yang memosting berita biasanya dari berbagai macam kalangan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Bahkan maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya
2. Dakwah merupakan serangkaian aktivitas mensosialisasikan ajaran-ajaran dan

nilai-nilai yang terkandung dalam Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan agar mereka mengerti, memahami dan melaksanakan pesan tersebut guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 3. Dakwah berfungsi sebagai transformasi nilai, yang berarti perubahan bentuk dan perilaku dari yang tidak/belum Islami berubah menjadi islami. 4. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. 5. Berdakwah bukan hanya dengan lisan saja, akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana seorang juru dakwah dapat mengenal, sehingga apa yang disampaikannya dapat diterima dan diikutinya oleh masyarakat. 6. Media dakwah yang ada di Indonesia bermacam-macam diantaranya : ceramah secara langsung, melalui media cetak, melalui media audio dan visual dan dunia maya atau Internet 7. Setiap media dakwah memiliki keistimewaan masing dan kelebihan masingmasing, kelebihan tersebut selalu berkembang sesuai dengan perkembangan jaman dan kehidupan manusia disaat itu.

4.2 Saran Dalam menyampaikan dakwah tidak hanya harus menguasai ilmu tabligh, selain diperlukan pula berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling mutakhir untuk medukung proses dakwah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Assauqi Latifa, 2010, Kelebihan dan Kelemahan Media (Audio, Cetak, Foto/Gambar, Visual dan Online), http://www.latifa-assauqi.co.cc/2010/03/kelebihan-dankelemahan-media-audio.html Assauqi Latifa, 2010,Metode Dakwah Era Globalisasi,http:// alimutarom. Blogspot .com /2007/12/metode-dakwah-pada-era-globalisasi.html Ane Ahira, 2011,Mengenal Metoe Dakwah Rasulullah, http://www.anneahira.com/ metode-dakwah-rasulullah-8256.htm Haris Muhammad, 2011,Macam Metode Dakwah dan Perannya, http://www.latifaassauqi.co.cc/2010/03/kelebihan-dan-kelemahan-media-audio.html Mawardi Imam 2012,Tantangan Dakwah di Era Global,http://www.goendul.net/ tantangan-dakwah-di-era-global Mengenal Metodologi Dakwah Rasulullah (Bagian 2), http://indonesian.irib.ir/ahlulbait/-/asset_publisher/2X4q/content/mengenal-metodologi-dakwah-rasulullah-bagian2

You might also like