Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ikan tuna adalah sekitar 350.000 ton/tahun, sementara volume produksi ikan
tuna saat ini adalah sekitar 150.000 ton/tahun. Data tersebut menunjukkan
dapat dipastikan bahan baku kegiatan ekspor tuna masih tersedia bagi para
pelaku bisnis ekspor yang hendak bergerak di bidang ekspor ikan tuna.
ekspor Januari – Maret 2006 adalah sebesar 22,3 Milyar USD, naik 12,47 %
dibandingkan realisasi ekspor Januari – Maret 2005 yang sebesar 19,9 Milyar
1
2
produk tuna asal Indonesia yang bebas histamin mulai dari tingkat produsen
dan menjadi awal dari pelaksanaan sistem rantai dingin (cold chain system /
Indonesia tidak lagi bertanggung jawab atas produk tuna setelah keluar dari
menjadi tanggung jawab importir hingga pada tingkat retail (eceran) dan pada
tingkat konsumen.
Pada awal tahun 2005, di beberapa daerah pengekspor ikan tuna terjadi
eksportir setelah pada tahun 2003 terjadi penurunan ekspor akibat seleksi
Uni Eropa bukanlah negara tujuan ekspor tuna utama Indonesia. Produk
tuna di Uni Eropa lebih banyak dikonsumsi sebagai menu sehat, sebagai
2
3
bahan baku utama makanan tradisional Jepang Sashimi, bangsa Jepang dan
ikan tuna bagaikan 2 sisi koin yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat
Jepang hampir setiap hari menyantap produk ikan tuna sebagai hidangan
utama.
Peluang mendulang devisa melalui ekspor tuna ke Jepang hingga saat ini
terbuka sangat lebar. Pemanfaatan potensi ikan tuna yang hanya separuh
dari total potensi yang dimiliki oleh perairan laut Indonesia menunjukkan
besarnya peluang ekspor yang masih dapat diusahakan. Menurut data Bank
Ekspor Indonesia, ekspor ke Jepang mencapai 32.000 ton untuk jenis tuna
terlampir).
loin tuna sirip kuning kami memandang perlu mengangkat judul pengamatan
kandungan histamin pada loin tuna sirip kuning (Thunnus albacares) sebagai
3
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
usaha. Menurut Ali M.S. (2003:3), “Laba adalah selisih antara harga jual
dengan biaya, selisih antara selling price dengan procurement cost.” Jadi
laku dijual.
ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari Daerah Pabean Indonesia untuk
Berdasarkan data DKP, pada tahun 2003 saja, ekspor ikan tuna ke
Amerika Serikat adalah 20ribu ton atau senilai 47,8 juta USD. Sementara
5
6
pada tahun 2004 priode Januari – Agustus tercatat 6ribu ton atau senilai 20,4
juta USD. Berarti hingga tahun 2005 terjadi ekspor ikan tuna ke Amerika
Serikat sebesar 12ribu ton. Dianggap menurun oleh sumber di DKP akibat
Dari sumber JETRO, pada tahun 2002 tercatat ekspor produk tuna segar
kebutuhan produk tuna asal Indonesia di Jepang. Tuna segar dari jenis sirip
utama Jepang, dan Indonesia sebagai penghasil terbesar tuna jenis tersebut
Ekspor ikan tuna dari tanah Sulawesi Selatan berasal dari pendaratan
Majene dan Bone, merupakan hasil laut Selat Makassar dan Teluk Tomini.
Menurut Disperindag, ekspor ikan tuna SulSel mencapai 8 ton per bulan dan
masih 50% dari total potensi yang tersedia di kedua perairan laut tersebut.
ekspor juga turut menjadi sebab bergairahnya industri di sektor ini. Melalui
diplomasi DKP, kini eksportir semakin diuntungkan dengan sistem FOB (Free
On Board) yaitu tanggung jawab eksportir hanyalah hingga produk tuna naik
6
7
Jepang, kebutuhan akan produk ikan tuna ini dari tahun ke tahun terus
B. Ikan Tuna
Tuna termasuk jenis ikan pelagis, yaitu ikan yang umumnya berenang
(Ternate dan Bitung), Tatihu (Ambon), Baby Tuna (Kendari), Tuna (Jakarta
dan Cilacap), Tuna Jabrig (Palabuhan Ratu), Sisik (Sibolga), Sisiak kuniang
radai (Bungus).
famili Scombridae, dan genus Thunnus. Bentuk tubuh seperti torpedo yang
pendek dan terpisah dari sirip belakang; pectoral tinggi; ekor berlekuk sangat
dalam. Paling sedikit memiliki dua keel kecil di setiap sisi batang ekor, satu
keel lebih besar. Garis linea lateralis sederhana. Tubuh ditutupi oleh sirip
7
8
halus. Duri dari sirip punggung belakang dan sirip anal lebih panjang
dibandingkan spesies lain. Permukaan sisi dan perutnya dipenuhi oleh sekitar
20 garis vertikal atau bercak-bercak. Sirip anal dan ujung-ujung sirip kecil
(finlet) berwarna kuning cerah. Memiliki 26-34 giil raker pada insang pertama.
sampai Selatan Jawa, Nusa Tenggara dan di seluruh perairan laut dalam
Indonesia bagian timur (Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Maluku), serta
8
9
Tuna termasuk ikan yang dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat
bertahan dalam kondisi yang beragam. Tuna adalah ikan yang senang
melanglang buana. Ikan tuna sirip biru selatan (southern bluefin tuna) bisa
Samudera Selatan dekat kutub. Jarak ribuan kilometer itu ditempuh dengan
perut, sirip tambahan kuning cerah berpinggiran warna gelap. Pada perut
dapat mencapai 195 cm, umumnya 50 - 150 cm dan beratnya 0,8 - 111 kg.
9
10
Daging ikan tuna berwarna merah muda sampai merah tua disebabkan
ototnya mengandung lebih banyak myglobin sehingga pada spesies tuna sirip
biru (bluefin tuna) bahkan dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air
ikantuna.htm).
10
11
Ikan tuna mentah per 100 gram porsi makanan mengandung 103 kcal
222 mg, mengandung selenium dan kalsium 36,5 mg dan 29 mg, juga
berbagai asam amino seperti asam glutamic, asam aspartic, lysine, leucine,
Beberapa istilah lain untuk jenis ikan tuna sirip kuning adalah tuna
satu ciri utama tuna sirip kuning adalah garis berwarna kuning yang terdapat
di sepanjang sisi kiri dan sisi kanan ikan tuna. Garis kuning tersebut akan
11
12
Potensi ikan tuna jenis sirip kuning di Indonesia sangat besar sebab jenis
Wilayah kelautan dengan sumber daya ikan tuna sirip kuning terbesar di
12
13
Menurut data DKP, tuna sirip kuning di Laut Flores dan Selat Makassar
mencapai 1,2 ton per pancing dengan luas area penangkapan 605ribu km².
Istilah loin tuna menunjukkan model potongan produk tuna ekspor. Loin
tuna sirip kuning berarti ¼ potongan memanjang ikan tuna sirip kuning, terdiri
atas sisi kiri atas, sisi kiri bawah, sisi kanan atas dan sisi kanan bawah, tidak
Loin tuna sirip kuning kebanyakan digunakan untuk produk tuna beku dan
13
14
Proses tuna sirip kuning dari bentuk ikan menjadi loin dilakukan segera
maka pada proses awal ini kerap terjadi kontaminasi besi dan kuman telapak
tangan terhadap loin tuna. Tahap ini sangat membutuhkan kesadaran para
pekerja loin untuk melaksanakan sistem rantai dingin seperti yang sudah
sarung tangan, ikan dipotong di dalam wadah yang bertaburan es, dan
menggunakan pisau potong jenis baja antikarat (stainless steel). Semua hal
Setelah ikan tuna sirip kuning diproses menjadi loin tuna sirip kuning,
E. Histamin
umumnya disebabkan oleh toksin yang terdapat pada ikan dari golongan
scombroidea seperti : tuna, cakalang, tongkol, marlin dan mackerel (Hardy &
Smith, 1976). Ikan-ikan tersebut dapat dikenali dari dagingnya yang sebagian
14
15
histidin lebih tinggi daripada bagian daging putihnya (Haaland et al., 1990).
Pada ikan tuna mentah, per 100 gram porsi makanan mengandung asam
mana histidine itu terurai oleh enzim histidine dekarboksilase yang dihasilkan
bakteri pembentuk histamin dan menjadi senyawa histamine yang pada nilai
kemerahan di sekitar leher dan wajah, badan terasa panas dan gatal-gatal.
Gejala yang dialami konsumen biasanya selama beberapa jam, tetapi pada
beberapa kasus gejala tersebut dapat sampai beberapa hari (Taylor, 1983).
15
16
pengolahan.
yang kaya akan myglobin akan bekerja lebih kuat apabila penangkapan
dilakukan dengan cara konvensional (alat pancing) sebab terjadi adu fisik
antara pemancing dan ikan tuna, proses tarik ulur tersebutlah kemudian
ikan tuna tidak bisa melawan saat terpancing dan ditarik ke kapal.
ikan yang ditangkap. Semakin lama waktu operasi penangkapan ikan di laut
16
17
akan semakin rendah mutu ikan yang ditangkap karena lamanya waktu
sehingga ikan yang didaratkan sebagian tidak segar lagi dan resiko
Faktor cuaca turut mempengaruhi mutu ikan karena kontaminasi air hujan
yang mengandung asam tinggi dan waktu operasi penangkapan ikan di laut
tahun 2006 telah disimpulkan bahwa cuaca berawan sebagian dan berawan
Khatulistiwa umumnya bertiup dari arah Tenggara sampai Barat Daya dan
keadaan laut dengan gelombang laut 1,25 s/d 2,5 m terjadi di Perairan
Selatan, Laut Banda, Laut Buru, Laut Seram, Perairan Maluku bagian
Selatan, Laut Aru, Laut Maluku, dan Laut Halmahera. Sementara gelombang
17
18
tidak segar lagi menjadi menu ikan pindang atau ikan asin.
pada suhu 0°C sampai pada proses pengolahan selanjutnya (Maher et al.,
2000). Dengan cara ini kerusakan fisik ikan dapat dikurangi dan terbentuknya
racun histamine dapat dihambat (Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial
18
19
kerusakan ikan. Pada nilai histamin 15 mg% mulai tampak kerusakan, pada
50 mg% - 99 mg% berbahaya untuk kesehatan, dan pada 100 mg% atau
lebih sudah bersifat racun pada manusia (SNI 01-2360, 1991). Nilai histamin
pada produk perikanan yang aman untuk dikonsumsi adalah kurang dari 10
min yang bervariasi mulai 0,1 - 6 mg% untuk ekspor dan hingga batas 8 mg%
histamin dibawah 4mg% negara tujuan ekspornya adalah Amerika dan Uni
Asia Timur dan Asia Tenggara, dan untuk kandungan histamin di atas 6 mg%
kapan nelayan yang dibelinya, khususnya produk loin tuna yang merupakan
bahan baku produk saku, steak, chunk, dan cube yang menjadi andalan atau
primadona ekspor. Hal ini disebabkan oleh ketatnya pula syarat yang diminta
19
20
importir negara tujuan ekspor berkenaan dengan kualitas produk yang dike-
hendaki.
berkisar 0,8–1,9 mg% dan masih memenuhi syarat kelayakan baik menurut
awal pada saat penerimaan ikan hasil tangkapan, loin-loin tuna yang tampak
tidak segar lagi langsung diolah untuk dijual ke pasar lokal, yaitu restoran-
20
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Sumber Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
D. Instrumen Penelitian
21
22
tata cara penerimaan bahan baku, teknik sampling, teknik pengolahan, dan
kan hasil pengujian histamin terhadap loin tuna ekspor selama kurun
22
23
pada kedua daerah asal ikan (Ambon dan Majene) berbeda nyata atau tidak.
Kemudian untuk memperkuat analisa uji t dilakukan pula teknik analisa uji z.
23
24
BAB IV
A. PT Mina Samudera
cakalang dan baby tuna sebagai bahan baku ikan kaleng. Ikan diperoleh dari
dimana hanya badan usaha UD dan PT yang dapat melakukan ekspor, Mina
di hadapan Notaris Ria Trimurti, SH dengan nomer 18 tahun 2000 dan berlo-
tujuan utama Amerika, Jepang, dan Korea, disamping tetap menggarap pasar
24
25
sebanyak 84 kali dari bulan Desember 2005 hingga bulan Juni 2006, rata-
Gambar 10. Pengujian Histamin Loin Tuna Sirip Kuning PT Mina Samudera
Desember 2005 s/d Juni 2006 (data sekunder 2006)
Kandungan histamin
2.0
1.8
y = -0.0005x + 1.4817
1.6
R2 = 0.0024
1.4
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
1/9/06
2/1/06
4/1/06
4/3/06
5/1/06
6/1/06
1/3/06
1/4/06
1/6/06
1/9/06
1/9/06
2/4/06
2/9/06
4/5/06
4/7/06
4/8/06
5/1/06
5/1/06
5/5/06
5/8/06
6/2/06
6/3/06
1/12/06
1/14/06
1/18/06
1/24/06
1/28/06
2/14/06
3/29/06
3/31/06
5/13/06
5/23/06
5/29/06
5/30/06
3/28/06
3/28/06
3/28/06
3/29/06
4/11/06
12/31/05
12/31/05
12/31/05
Tanggal pengujian
25
26
kandungan histamin pada sumbu y dan slope -0,0005 mg% tiap pengujian
menunjukkan betapa lebarnya titik data terpencar dengan variasi yang besar
terhadap garis ideal dan adanya hubungan yang lemah antara variabelnya.
2006 – akhir Maret 2006, kembali fluktuaif hingga 11 April 2006, kemudian
pertama bulan Mei 2006, kemudian cenderung turun hingga Juni 2006.
Kandungan histamin loin tuna sirip kuning yang diekspor oleh PT Mina
Samudera selama periode Desember 2005 hingga Juni 2006 masih berada di
angka < 6 mg% (SME) dan < 10 mg% (SNI) sebagai ketentuan kelayakan
ekspor dan konsumsi. Keadaan ini berarti terbuka pasar ekspor yang luas,
Loin tuna asal Ambon berasal dari penangkapan ikan Tuna di perairan
Laut Maluku dan Laut Flores. Setelah didaratkan kemudian Tuna dibentuk
menjadi loin dan dikirim ke eksportir loin tuna di berbagai daerah, baik di kota
Ambon sendiri maupun di kota-kota lain seperti Makassar. Loin tuna asal
26
27
harga beli loin tuna asal Bone maupun Majene. Keadaan ini menyebabkan
Gambar 11. Hasil Pengujian Kandungan Histamin Loin Tuna Sirip Kuning
Asal Ambon di PT Mina Samudera (data sekunder 2006)
Kandungan histamin
2.0
1.8
y = 3E-05x + 1.4375
1.6
R2 = 2E-06
1.4
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
2/9/06
6/3/06
1/3/06
1/4/06
2/1/06
4/1/06
4/3/06
4/5/06
5/1/06
5/1/06
5/1/06
5/5/06
6/2/06
6/3/06
1/5/06
1/6/06
1/7/06
1/9/06
2/2/06
2/4/06
4/8/06
4/8/06
1/16/06
1/18/06
1/24/06
1/30/06
3/28/06
3/28/06
3/28/06
3/29/06
5/29/06
5/30/06
1/12/06
1/19/06
1/13/06
1/14/06
1/27/06
1/28/06
3/28/06
3/28/06
3/31/06
4/11/06
12/31/05
12/31/05
12/31/05
12/31/05
12/31/05
Tanggal pengujian
27
28
elastisitas, maka E >1 dan R² >1, hal ini menunjukkan kandungan histamin
loin tuna asal Ambon berada pada garis ideal atau konstan dengan titik data
Samudera, tercatat angka tertinggi 1,965 mg% di tanggal 28 Maret 2006 dan
dengan hasil yang berbeda-beda, yaitu 1,496 mg%; 1,417 mg%; 1,074 mg%;
0,882 mg%; 1,563 mg%. Keadaan ini membuktikan adanya pengaruh teknik
asam amino histidin sangat dipengaruhi perlawanan ikan saat terpancing dan
Kandungan histamin loin tuna asal Ambon pada bulan Desember 2005
hingga bulan Pebruari 2006 tampak tidak stabil, kadang tinggi dan kadang
pula rendah. Selain faktor teknik penangkapan, faktor suhu juga memiliki
pengaruh kuat. Pada kurun waktu Desember 2005 hingga Februari 2006
daerah perairan Laut Maluku dan Laut Flores mengalami musim hujan seperti
28
29
me perusak tidak sama di setiap hasil tangkapan. Keadaan ini turut ditunjang
oleh kurangnya perhatian terhadap sistem rantai dingin baik oleh nelayan
tuna asal Ambon pada akhir bulan Maret 2006 hingga awal bulan April 2006.
Tercatat pada tanggal 28 Maret 2006 kandungan histamin loin tuna asal
Ambon sebesar 1,036 mg% dan pada pengujian lain di tanggal yang sama
tercatat angka 1,965 mg%. Di tanggal 5 April 2006 tercatat angka 1,666 mg%
Periode April 2006 – Juni 2006 adalah kondisi ideal antara ketersediaan
maupun saat pengiriman hingga tiba di Makassar. Dapat kita lihat kontra
indikasinya pada periode awal Februari 2006 – akhir Maret 2006 dimana
terjadi peningkatan kandungan histamin loin ikan tuna yang disebabkan oleh
yang cukup lama, mulai dari pendaratan di Ambon hingga tiba di Makassar.
29
30
Makassar. Karena jaraknya tidak jauh dan mudah dilalui maka loin tuna asal
Majene hanya perlu dijaga esnya agar tidak terkontaminasi. Pengusaha loin
Gambar 12. Hasil Pengujian Kandungan Histamin Loin Tuna Sirip Kuning
Asal Majene di PT Mina Samudera (data sekunder 2006)
Kandungan histamin
0
2.
8
1.
6
y = -0.0057x + 1.5951
1.
R2 = 0.0607
4
1.
2
1.
0
1.
8
0.
6
0.
4
0.
2
0.
2/15/2006
3/29/2006
3/31/2006
5/11/2006
5/27/2006
5/29/2006
1/9/2006
2/6/2006
4/1/2006
4/3/2006
4/8/2006
6/1/2006
6/2/2006
12/31/2005
1/4/2006
1/9/2006
1/9/2006
1/9/2006
1/9/2006
2/10/2006
2/14/2006
3/29/2006
3/29/2006
4/5/2006
4/5/2006
4/7/2006
4/11/2006
5/1/2006
5/1/2006
5/2/2006
5/5/2006
5/8/2006
5/13/2006
5/17/2006
5/23/2006
5/30/2006
6/3/2006
0
0.
Tanggal pengujian
30
31
intersep 1,5951 mg% kandungan histamin pada sumbu y dan slope -0,0057
titik data terpencar dengan variasi yang besar terhadap garis ideal dengan
awal Pebruari 2006 hanya 7 kali dengan hasil 1,666 mg%; 1,440 mg%; 1,681
mg%; 1,326 mg%; 1,134 mg%; 1,080 mg%; 1,432 mg%. Keadaan tersebut
Loin tuna asal Majene mencapai nilai tertinggi pada tanggal 5 April 2006
sebesar 1,947 mg% dan terendah pada 9 Januari 2006 sebesar 1,080 mg%.
dungan histamin loin ikan tuna asal Majene. Namun kemudian hingga Juni
2006 terus menurun karena telah terpenuhinya kondisi ideal mutu loin.
Daerah Ambon dan Majene adalah penyedia utama loin ikan tuna di
wilayah Indonesia Timur dengan kekayaan sumber daya ikan tuna yang
sangat besar, yaitu Selat Makassar, Laut Flores, dan Laut Maluku. Menurut
DKP Bidang Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Ikan Laut di Perairan
Indonesia, ketiga perairan itu memiliki potensi Tuna Sirip Kuning hingga
31
32
Kandungan histamin
2.2
1.9
1.6
y = 3E-05x + 1.4375
R2 = 2E-06
y = -0.0057x + 1.5951
1.3
R2 = 0.0607
1.0
0.7
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47
Dari gambar terlihat bahwa loin tuna asal ambon mengalami pengujian
kandungan histamin lebih banyak, hal ini berarti loin tuna PT Mina Samudera
32
33
didominasi loin tuna asal Ambon, disamping harganya lebih murah, juga
masing daerah. Pada periode berikutnya, yaitu Juli 2006 – Desember 2007,
loin tuna asal Ambon akan cenderung tetap seperti periode Desember 2005 –
Juni 2006, yaitu rata-rata 1,438 mg%. Sementara kandungan histamin loin
tuna asal Majene meskipun tampak turun di bawah 1,486 mg% tapi datanya
kandungan histamin loin ikan tuna asal Ambon dan Majene berbeda nyata
atau tidak, kemudian dilakukan lagi analisa uji z untuk mengetahui apakah
Pada analisa uji t data diambil secara acak dari lampiran 6 (Ambon) dan
kriteria jumlah sampel dalam analisa uji t. Sementara pada analisa uji z, data
33
34
Diketahui : n = 10
x1 = 1,356
S = √ 0,67568/(10-1) = 0,274
N x x-x1 (x-x1)²
01 1,666 0,180 0,03230
03 1,681 0,195 0,03792
05 1,134 -0,352 0,12409
11 1,292 -0,194 0,03774
18 1,947 0,461 0,21227
19 1,680 0,194 0,03753
26 1,482 -0,004 0,00002
33 1,195 -0,291 0,08484
35 1,230 -0,256 0,06567
37 1,100 -0,386 0,14920
14,407 0,78160
rata2 (x1) 1,441
Diketahui : n = 10
x1 = 1,441
S = √ 0,78160/(10-1) = 0,2947
34
35
Diketahui : n = 47
x1 = 1,438
S = √ 3,44412/(47-1) = 0,27363
35
36
Diketahui : n = 37
x1 = 1,486
S = √ 2,27903/(37-1) = 0,25161
2. Perhitungan Uji t
Ho = Kandungan histamin loin tuna asal Ambon dengan loin tuna asal
Ha = Kandungan histamin loin tuna asal Ambon dengan loin tuna asal
36
37
x1Ambon – x1Majene
Karena t = -0,35643, dimana –2,05 < -0,35643 < 2,05 maka Ho dapat
3. Perhitungan Uji z
ikan tuna salah satu daerah lebih tinggi daripada daerah lainnya.
37
38
z α /2 = z 0,05 / 2
Karena z = -0,83507 dimana -1,96 < -0,83507 < 1,96 maka Ho dapat
asal Ambon dengan asal Majene tidak berbeda nyata atau dengan
kata lain kandungan histamin loin ikan tuna asal Ambon tidak lebih
Kandungan histamin kedua daerah asal loin ikan tuna dipengaruhi oleh
38
39
loin tuna. Telah disimpulkan bahwa sepanjang tahun 2006 cuaca berawan
guntur terjadi di Perairan Sulawesi Selatan, Laut Flores, dan Perairan Maluku
dengan keadaan angin umumnya bertiup dari arah Tenggara sampai Barat
Daya dan dari arah Timur sampai Tenggara dengan kecepatan angin berkisar
antara 10–20 Knot dan gelombang laut setinggi 1,25 s/d 2,5 m kecuali di
Samudera Hindia dan Laut Arafura mencapai 30m. Kondisi laut membuat
menangkapnya.
histamin loin ikan tuna sebab Perairan Sulawesi Selatan, Laut Flores, dan
Perairan Maluku yang mengalami cuaca buruk adalah lokasi nelayan asal
Teknik penangkapan kedua daerah asal loin ikan tuna dapat dikatakan
39
40
kedua daerah asal loin ikan tuna tersebut tidak berbeda nyata, hal ini
bahan baku ekspor, permintaan ekspor, dan iklim yang baik. Pembelian loin
40
41
BAB V
A. Kesimpulan
yang berbeda namun kandungan histamin loin tuna asal Ambon dan Majene
B. Saran-saran
41