You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.

Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah tentang Peran dan Fungsi Lembaga Pendidikan ini dapat terselesaikan. Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafaatnya selalu menyertai kehidupan ini. Makalah ini berisi ulasan-ulasan yang membahas tentang Pembahasan mengenai
Peran dan Fungsi Lembaga Pendidikan keluarga, sekolah dan Masyarakat.

Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Iffah Mardiyati, selaku Dosen Dasar-dasar Pendidikan yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. 2. Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisan Makalah ini 3. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Pati , 2 April 2012

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak. Ketiga lembaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan masyarakat mempunyai tanggung jawab dan peranan masing-masing dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia.

B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka sudah tentu lembaga-lembaga pendidikan yang ada memiliki peranan, fungsi dan sumbangsih besar bagi terbentuknya individu yang dewasa, yang mandiri dan memiliki kecakapan intelektual dan emosional yang mantap. Mengenai rumusan masalah pada makalah ini, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci mengenai : 1. Apakah fungsi dan peran lembaga pendidikan keluarga ? 2. Apakah fungsi dan peran lembaga pendidikan sekolah ? 3. Bagaimana lembaga pendidikan yang terjadi di masyarakat ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Pendidikan. Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan. Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan

menyelengglarakan

kegiatan-kegiatan

sosial,

kebudayaan,

keagamaan,

penelitian

keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.

B. Lembaga Pendidikan Keluarga


Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati.1 Keluarga adalah awal mula pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik. Pembangunan bangsa itu seyogyanya bersumber dari dan dimulai dari rumah, didalam kehidupan keluarga. Karena dirumah seyogyanya awal mula ditumbuhkan kesadaran ,kepedulian, dan pengertian dasar tentang totalitas lingkungan.2

1 2

Drs. Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 1995), hlm 17 Prof.DR. Conny R Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak (Jakarta : PT Indeks, 2008),

hlm 62

1. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya. b. Membentuk Kehidupan Emosional Anak, dan 3 hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah : Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih. Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. c. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral Seperti pepatah Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya. d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial Keluarga sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan sosial merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Orang tua sebagai teladan, sudah semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar. e. Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.

2. Tanggung Jawab Keluarga a. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya. b. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga. c. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera. d. Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan. e. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.3

C. Lembaga Pendidikan Sekolah


Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal, yaitu guru. Sekolah sebagai wahana pendidikan ini, menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill. Karenanya, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik proses pendidikan di sekolah, antara lain :

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003)

1. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen. 2. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan 3. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum 4. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di masa yang akan datang. Sekolah lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari, oleh dan untuk masyarakat. Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara. 1). Fungsi Lembaga Sekolah. a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran c. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua. d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat. e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda. f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.

2). Peranan Lembaga Sekolah a. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan. b. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah. c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan agama.

3). Tanggung Jawab Sekolah a. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.

b. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan. c. Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya.

D. Lembaga Pendidikan Masyarakat

Pendidikan di lingkungan masyarakat adalah pendidikan nonformal yang dibedakan dari pendidikan di keluarga dan di sekolah. Bertujuan sebagai penambah atau pelengkap pendidikan formal dan informal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap

perkembangan pribadi seseorang. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga & biaya, sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang sangat diharapkan.4 Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah 2. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out 3. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek 4. Peserta tidak perlu homogen 5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis 6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus 7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup

Tim Dosen IKIP, Dasar-Dasar Pendidikan (Semarang : IKIP Semarang Press, 1981), hlm 334

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

1. Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional. 2. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. 3. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri. 4. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.

B. SARAN DAN KRITIK 1. Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal. 2. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan Fuad Drs. 1995. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Tim Dosen IKIP. 1981. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press
Prof.DR. Conny R Semiawan. 2008. Penerapan Pembelajaran Pada Anak Jakarta : PT Indeks

http://haiz-fisika.blogspot.com/2010/06/makalah-peran-dan-fungsi-lembaga.html http://zikripunya.blogspot.com/2010/10/lingkungan-pendidikan.html

You might also like