Professional Documents
Culture Documents
Perkerasan didifinisikan sebagai struktur yang terdiri dari satu atau lebih lapisan perkerasan yang dibuat dari bahan terpilih. Perkerasan dapat berupa aggregat bermutu tinggi yang diikat dengan aspal yang disebut perkerasan lentur, atau dapat juga plat beton yang disebut perkerasan kaku.
Struktur Perkerasan:
A. Struktur Perkerasan Lentur
B. Struktur Perkerasan Kaku
Suatu perkerasan yang mempunyai sifat elastis, maksudnya adalah perkerasan akan melendut saat diberi pembebanan
Penyebaran gaya pada perkerasan lentur sampai ketanah dasardan tebal perkerasan di berikan sampai dengan kondisi kemampuan tanahmenerima beban atau tegangan. (Gmbr 3)
Perkerasan kaku adalah suatu perkerasan yang mempunyai sifat dimana saat pembebanan berlangsung perkerasan tidak mengalami perubahan bentuk, artinya perkerasan tetap seperti kondisi semula sebelum pembebanan berlangsun Sehingga dengan sifat ini, maka dapat dilihat apakah lapisan permukaan yang terdiri dari plat beton tersebut akan pecah atau patah.
Pada perkerasan kaku, gaya sepenuhnya di dukung oleh pelat beton. (Gmbr 6)
Metode California Division Of Highway (CBR) UJI CBR Uji CBR dilakukan pada banyak jenis material yang dianggap representatif terhadap material yang akan digunakan untuk bahan pondasi. CBR adalah persentase perbandingan antara kuat penetrasi suatu material uji terhadap kuat penetrasi bahan standar berupa batu pecah yang memiliki CBR 100 persen.
Contoh: Misal diambil sample tanah yang dimasukan dan dipadatkan kedalam cetakan silinder. Selanjutnya ada dua CBR, yaitu direndam (selama 4 hari) dan tidak direndam, misal contoh CBR direndam. Langkah selanjutnya penetrasilah contoh tanah (contoh CBR) tadi dengan torak penetrasi dengan variasi pembebanan. Harga CBR contoh tanah adalah daya tahan tanah terhadap penetrasi dibandingkan dengan daya tahan batu pecah standar terhadap pembebanan yang sama. Maka CBR 50 berarti tekanan torak untuk berpenetrasi kepada contoh tanah dengan kedalamam tertentu adalah setengahnya apabila torak berpenetrasi pada batu pecah standar dengan jarak yang sama.
.
Catatan: Pemilihan merendam contoh tanah selama 4 hari, sebab sebagian besar tanah, akan mengalami jenuh air sesudah direndam selama 4 hari. Maka contoh tanah yang direndam mewakili kondisi tanah paling jelek hubungannya dengan kemampuan mendukung beban pada perkerasan struktural. Tidak diperlukan perendaman contoh tanah, apabila dari pengalaman menunjukan bahwa perkerasan struktural tidak menghisap air.
Grafik- Grafik Penggunaan metode ini memungkinkan perencanaan untuk menentukan ketebalan lapisan sub base, base dan surface yang diperlukan untuk memakai kurva-kurva desain, dengan prosedur pengujian test terhadap tanah yang sederhana.
Grafik diatas menunjukan hubungan antara, tegangan geser akibat beban tertentu (mis. 12000 lbs) ditumpu oleh lapisan tanah ketebalan tertentu yang nilai CBRnya sudah tertentu pula. Titik-titik nilai CBR untuk beban yang sama (mis. 12000lbs) dihubungkan, maka didapat grafiks gambar diatas. Besarnya ketebalan lapisan tanah yang mampu menahan beban tertentu itulah yang diambil sebagai dasar, sebab dari pengalman tanah dengan tebal tertentu yang nilai CBRnya tetentu, sudah teruji menahan beban.
Selanjutnya hubungan antara tegangan geser, nilai CBR dan ketebalan lapisan tanah, dilukiskan pada grafik dengan beban 25000 lbs, 40000 lbs dan 70000 lbs. Agar lebih sederhana, parameter grafik disamakan, yaitu nilai tegangan geser. Pada nilai tegangan yang sama untuk setiap beban yang berlainan, dibuatlah hubungan antara nilai CBR dan ketebalan lapisan Tanah.
Dari grafik pertama yang dibuat oleh Corps of Engineer (Grafik 1) dihasilkan grafik siap pakai. Setelah mengalami beberapa kali koreksi didapatlah grafik hasil penyempurnaan yang siap pakai untuk pertencanaan (Grafik 2).
Periksa nilai CBR dan klasifikasi material tanah yang akan dipakai untuk lapisan subbase dan subgrade. Nilai Cbr dan klasifikasi yang didapat dari butir 1 di bandingkan dengan harga tabel 1
Tabel 1
LL PI : Liquit Limit : Plascity Index
Pilih dari kurva grafik 3,4 atau 5 untuk tipe pembebanan yang diinginkan. Masukan nilai CBR dan tipe garfik area untuk tipatiap lapisan perkerasan sehingga bisa ditetapkan ketebalan perkerasan, ditas lapisan yang ditanyakan.
Chek dengan tabel 3 apakah ketebalan surface dan base coarse memenuhi kebutuhan, tetapi tentukan dahulu CBR rencana base coarse dengan menggunakan tabel 2
Tabel 2
Tabel 3
Contoh 1:
Rencanakan perkerasan untuk pembebanan medium, dengan traffic area tipe A. Didapatkan nilai-nilai CBR, LL dan PI dan test saringan dari material tiap lapisan sebagai berikut:
Catatan:
Contoh pemakain grafik 4 Perhatikan nilai subgrade pada tabel di soal. Di ketahui nilai CBR subgrade adalah 6%. Tentukan CBR 6% pada sumbu y pada grafik 4. Selanjutnya tarik garis lurus vertikal dari titik CBR 6 memotong kurva lalu lintas type A. Pada perpotongan tersebut kita proyeksikan garis lurus horizontal memotong sumbu x. Cara yang sama untuk mendapatkan Subgrade yang dipadatkan, Sub base 1 dan Sub base 2.
Dengan pembacaan grafik 4 (Gmbr 6-7 buku Heru Basuki) dan membandingkan tabel diatas dengan tabel 1, 2 & 3 (Tabel 6-1, 6-2 dan 6-3 buku Heru Basuki) didapatlah harga-harga :
Contoh 2
Catatan:
Perhatikan yang digunakan sebagai pembanding adalah batu pecah, baik untuk AC maupun CTB