You are on page 1of 22

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meledaknya petasan, adalah contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan besi, pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang berlangsung sangat lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk). Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu. Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu .Dinyatakan dengan satuan molaritas per detik ( M / detik atau mol / L.detik ). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Wujud Zat diantara nya adalah Konsentrasi pereaksi ,Suhu reaksi ,Luas permukaan bidang sentuh reaksi dan Katalis. Laju mempunyai penerapan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai industri. Penerapan ini ditujukan untuk mempermudah dan menambah wawasan dalam mempelajar laju reaksi dan penerannya. Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana penerapan laju reaksi dalam berbagai industri,baik dalam industri kimia yang menggunakan katalis homogen atau heterogen maupun biokimia yang menggunakan enzim (biokatalis). B. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. 2. Untuk menambah wawasan tentang pemahaman konsep laju reaksi Untuk mengetahui bagaimana penerapan laju reaksi dalam industri baik dalam

bidang kimia maupun biokimia.

BAB II LANDASAN TEORI


a. Pengertian Laju Reaksi Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.Dinyatakan dengan satuan molaritas per detik ( M / detik atau mol / L.detik ). Misalnya pada reaksi :

A
maka :

Laju reaksi ( v ) = Keterangan :

A] [ B] [ atau v = + t t

[ Tanda ( ) pada A] menunjukkan bahwa konsentrasi zat A berkurang, sedangkan [B tanda ( + ) pada ] menunjukkan bahwa konsentrasi zat B bertambah.

Secara umum dapat digambarkan :

Gambar 3.1Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu Stoikiometri Laju Reaksi Pada persamaan reaksi :
m +n A B p +q C D
2

Secara umum dapat dituliskan : Laju reaksi =


1 A] [ m t

=
n m p m q m

1 B] [ n t

1 C ] [ p t

1 D] [ q t

Laju pengurangan B =

x laju berkurangn

ya A

Laju pertambahan C =

x laju berkurangn

ya A

Laju pertambahan D = atau : Laju reaksi = =


m n

x laju berkurangn

ya A

= laju berkurangnya A
x laju berkurangn ya B

m p

x la ju

p rta b h e ma a

n C

m q

x la ju

p rta b h e ma a

n D

Jika dituliskan dalam persamaan matematika : Laju pengurangan A = Sehingga :


A] [ t A] [ t

m B] [ n t

m C ] [ p t

m D ] [ q t

Laju Reaksi Rerata dan Laju Reaksi Sesaat


Laju reaksi rerata adalah laju reaksi untuk selang waktu tertentu.

Dirumuskan :
v = pereaksi t

hasil [

reaksi ] t

Laju reaksi sesaat adalah laju reaksi pada saat waktu tertentu. 3

Biasanya ditentukan dengan menggunakan grafik yang menyatakan hubungan antara waktu reaksi ( sumbu x ) dengan konsentrasi zat ( sumbu y ). Besarnya laju reaksi sesaat = kemiringan ( gradien ) garis singgung pada saat t tersebut. Langkah-langkah menentukan laju reaksi sesaat :
Lukislah garis singgung pada saat t!

Lukislah segitiga untuk menentukan gradien ( kemiringan )!


y C Laju reaksi sesaat = gradien garis singgung = t x
Kon n ra za se t si t

C2
Ga sin g n p d sa tt ris g u g a a a

Prod k u

C = C2- C1 C1 t = t - t1 2

t1

t2

W k u( t ) at

b. Persamaan Laju Reaksi Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dengan rumus :
m +n A B
v = k .[ A] [ B ]
x y

p +q C D

Keterangan : v = laju reaksi k = konstanta laju reaksi ( nilainya tergantung pada jenis reaktan, suhu dan katalis )
4

x = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan A y = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan B x + y = orde atau tingkat reaksi total / keseluruhan Harga k akan berubah jika suhu berubah. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis umumnya akan memperbesar harga k. c. Orde Reaksi Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. 1. Orde reaksi nol. Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu reaktan, jika perubahan konsentrasi reaktan tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu; perubahan konsentrasi reaktan itu tidak mempengaruhi laju reaksi. Besarnya laju reaksi hanya dipengaruhi oleh besarnya konstanta laju reaksi ( k ).
v = k .[ X ] = k
0

2. Orde reaksi satu. Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu. Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan maka laju reaksinya akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar.
v = k .[ X ] = k .[ X ]
1

3. Orde reaksi dua. Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi reaktan itu. Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan, maka laju reaksi akan menjadi 32 atau 9 kali lebih besar.
v = k .[ X ]
2

d. Teori Tumbukan Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling bertumbukan. Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi. Terjadinya tumbukan tersebut disebabkan karena partikel-partikel zat selalu bergerak dengan arah yang tidak teratur.
Tumbukan antar partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan reaksi. Hanya

tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat, yang dapat menghasilkan reaksi. Tumbukan seperti ini disebut tumbukan yang efektif. Jadi, laju reaksi tergantung pada 3 hal : a) Frekuensi tumbukan
6

b) Energi partikel reaktan c) Arah tumbukan


Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan, sehingga menghasilkan

tumbukan yang efektif disebut energi pengaktifan atau energi aktivasi ( Ea ).


Semua reaksi, baik eksoterm maupun endoterm memerlukan Ea. Reaksi yang dapat

berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki Ea yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, berarti memiliki Ea yang tinggi.
Ea ditafsirkan sebagai energi penghalang ( barrier ) antara reaktan dengan produk.

Reaktan harus didorong agar dapat melewati energi penghalang tersebut sehingga dapat berubah menjadi produk.
En rg e i

Ea R Re k a atn Pro u dk Ja nre k la a si

Re k Ek t rm a si so e

En rg e i

Ea

Pro u dk

H
R Re k a atn Ja nre k la a si

Re k En ot rm a si d e

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh : 1. Luas Permukaan Bidang Sentuh. o Pada reaksi heterogen ( reaksi yang fase reaktannya tidak sama ), misalnya logam Zn dengan larutan HCl; laju reaksi selain dipengaruhi oleh konsentrasi larutan HCl, juga dipengaruhi oleh kondisi logam Zn tersebut. o Dalam jumlah ( massa ) yang sama; butiran logam Zn akan bereaksi lebih lambat daripada serbuk Zn. o Reaksi akan terjadi antara molekul-molekul HCl dengan atom-atom Zn yang bersentuhan langsung dengan HCl. o Pada butiran Zn, atom-atom Zn yang bersentuhan langsung dengan HCl lebih sedikit daripada serbuk Zn sebab atom-atom Zn yang bersentuhan hanya atom Zn yang ada di permukaan butiran. o Jika butiran Zn tersebut dihaluskan menjadi serbuk, maka atom-atom Zn yang semula ada di bagian dalam akan berada di bagian permukaan dan terdapat lebih banyak atom Zn yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan HCl. o Semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat, semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksi akan semakin meningkat juga. 2. Konsentrasi Reaktan.

Pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan.

Semakin tinggi konsentrasinya berarti semakin banyak molekul dalam setiap satuan

luas ruangan; dengan demikian tumbukan antar molekul akan semakin sering terjadi.
Semakin banyak tumbukan yang terjadi, berarti kemungkinan untuk menghasilkan

tumbukan yang efektif akan semakin besar sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. 3. Tekanan.
Pada reaksi yang reaktannya berwujud gas, peningkatan tekanan dapat

meningkatkan laju reaksi. Jika tekanan meningkat, maka volumenya akan berkurang sehingga konsentrasi gas akan meningkat (konsentrasi berbanding terbalik dengan volume;
M = n V

).

Jika volumenya berkurang, maka memungkinkan bertambahnya jumlah tumbukan yang terjadi karena setiap molekul menjadi lebih berdekatan jaraknya.
8

4. Suhu Pada umumnya, suhu yang semakin tinggi akan semakin mempercepat reaksi. Meningkatnya suhu akan memperbesar energi kinetik molekul reaktan. Oleh karena itu, gerakan antar molekul reaktan akan semakin acak sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan antar molekul akan semakin besar.Akibatnya tumbukan yang efektif akan mudah tercapai dan energi aktivasi akan mudah terlampaui.
5. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang kekal sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.Suatu katalis mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama.Katalis dapat mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi. Jalur reaksi yang ditempuh tersebut mempunyai energi aktivasi ( Ea ) yang lebih rendah daripada jalur reaksi yang ditempuh tanpa katalis.Artinya : katalis berperan untuk menurunkan energi aktivasi ( Ea ). Jenis-jenis katalis yaitu : Katalis Homogen. Adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud reaktannya. Dalam reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat perantara ( fasilitator ). Contohnya :
o Katalis gas NO2 pada pembuatan gas SO3. o Katalis gas Cl2 pada penguraian N2O

Katalis Heterogen. Adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud reaktannya. Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis jenis ini, berlangsung pada permukaan katalis tersebut.

Contohnya :
9

Katalis logam Ni pada reaksi hidrogenasi etena ( C2H4 ). Katalis logam Rodium atau Iridium pada proses pembuatan asam etanoat. Katalis logam Ni pada proses pembuatan mentega. Katalis logam V2O5 pada reaksi pembuatan asam sulfat ( proses Kontak ). Katalis logam Fe pada reaksi pembuatan amonia ( proses Haber-Bosch ) Biokatalis ( enzim ). Adalah katalis yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup.
Mekanisme kerjanya dengan metode kunci dan gembok atau lock and key

o o
o o

yang dipopulerkan oleh Emil Fischer. Contohnya : Enzim amilase = membantu menghidrolisis amilum menjadi maltosa. Enzim katalase = menguraikan H2O2 menjadi O2 dan H2O Enzim lipase Autokatalis. Adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya, produk reaksi yang terbentuk akan mempercepat reaksi kimia. Contohnya : Reaksi antara kalium permanganat ( KMnO4 ) dengan asam oksalat ( H2C2O4 ) salah satu hasil reaksinya berupa senyawa mangan sulfat ( MnSO4 ). Semakin lama, laju reaksinya akan semakin cepat karena MnSO4 yang terbentuk berfungsi sebagai katalis = menguraikan lipid menjadi gliserol dan asam lemak.

BAB III
10

PEMBAHASAN MASALAH

A. PENERAPAN LAJU REAKSI DALAM BIDANG INDUSTRI Laju reaksi dapat dikontrol dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi tersebut. Penerapan laju reaksi dapat ditemukan pada berbagai bidang industri, yang menjadi penerapan laju reaksi dalam bidang indusri adalah penggunaan katalis yang merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi. a. Dalam bidang Biokimia Yang menjadi contoh penggunaan laju reaksi dalam bidang biokimia adalah Penggunaan enzim dalam bidang industri. Enzim merupakan zat yang paling menarik dan penting di alam. Pertama, sangat penting untuk menyadari bahwa enzim bukanlah benda hidup. Mereka benda mati, sama seperti mineral. Tapi juga tidak seperti mineral, mereka dibuat oleh sel hidup. Enzim adalah benda tak hidup yang diproduksi oleh sel hidup.Enzim sudah tidak diragukan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan manusia, tapi bagi hewan dan tumbuhan. Bahkan bisa dikatakan bahwa enzim berperan penting dalam kelangsungan alam ini.Jika anda mengintip ke dalam sel, anda akan melihat begitu banyak aktifitas berbeda yang berjalan. Akan ditemukan beberapa molekul yang bergabung bersama, dan ada juga yang memecah menjadi beberapa bagian terpisah. Aktifitas-aktifitas inilah yang menjaga sel agar tetap hidup. Disinilah peran dari enzim.Dalam pengertian yang luas, terdapat dua tipe enzim. Enzim yang membantu dalam menggabungkan beberapa molekul menjadi satu molekul baru. Dan enzim yang membantu memecah molekul menjadi beberapa bagian terpisah.

Gambar Penerapan Enzim dalam Industri Kertas (image from imimg.com)

11

Selain di dalam sel, enzim juga memiliki peran penting di luar sel. Salah satu contoh yang jelas adalah sistem pencernaan. Enzim yang terdapat di dalam tubuh berfungsi untuk mempercepat proses metabolisme. Enzim juga menyebabkan metabolisme berlangsung dalam suhu rendah. Enzim bekerja sangat spesifik hanya pada reaksi-reaksi tertentu. Zat dipercepat reaksinya dinamakan subtrat yang akan bereaksi dengan enzim menghasilkan produk. Pada Penguraian akhir reaksi, enzim akan kembali terbentuk seperti semula. nasi menjadi glukosa-glukosa merupakan salah satu reaksi yang melibatkan

enzim. Beberapa enzim di dalam tubuh dapat memecah pati, beberapa lagi dapat memecah protein dan juga lemak Reaksi penguraian nasi berlangsung lambat dan membutuhkan suhu tinggi jika dilakukan di luar tubuh atau di laboratorium. Namun, jika dilakukan di dalam tubuh, maka prosesnya berlangsung cepat dan dengan suhu rendah karena enzim berfungsi sebagai katalis dalam proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh.

Sifat dan Kelebihan Enzim


Berikut ini adalah 4 hal yang harus diingat tentang enzim:
1. Enzim itu spesifik

Sebuah enzim yang dapat memecah lemak tidak mampu untuk memecah protein dan pati. Enzim hanya melakukan satu tugas spesifik. Itu artinya sebuah enzim dapat melakukan tugasnya begitu fokus dan dengan sangat sedikit efek samping. Karena sifat yang spesifik inilah yang menjadi alasan kenapa enzim banyak digunakan dan dimanfaatkan dalam dunia industri.Sampai saat ini, telah ditemukan 3000 enzim yang sudah berhasil diidentifikasi dan masih banyak lagi yang menunggu untuk ditemukan. 2. Enzim adalah katalis Selain dapat melakukan tugas yang spesifik, penting untuk diketahui juga bahwa enzim dapat melakukan tugas yang sama berulang-ulang, ratusan bahkan jutaan kali. Terus menerus tanpa henti. Ini karena sifatnya sebagai katalis.

12

Anda ingat definisi dari katalis. Ya.. katalis adalah suatu zat yang membantu jalannya reaksi namun akan terbentuk kembali setelah akhir reaksi, dan tidak hancur oleh reaksi tersebut. Enzim adalah katalis. 3. Enzim sangat efisien Tidak hanya pekerja yang keras, enzim juga mampu bekerja dengan kecepatan yang luar biasa. Sebagai gambaran, sebuah enzim yang terdapat di hati mampu memcah Hidrogen Peroksida menjadi air dan oksigen. Yang mengagumkan adalah satu enzim bisa memproses 5 juta molekul Hidrogen Peroksida dalam satu menit. Dan anda tahu.. Hidrogen peroksida adalah suatu oksidator kuat yang dapat merusak sel. 4. Enzime itu alami Enzim adalah protein. Seperti protein lainnya, enzim itu organik. Setelah melaksanakan tugasnya dan tidak dibutuhkan lagi, enzim akan terurai cepat dan kembali diabsorb alam.

Gambar 1. Cara Kerja Enzim

Karena sifat-sifat yang luar biasa inilah maka Enzim banyak dimanfaatkan oleh manusia, termasuk dalam dunia industri. Beberapa contoh industri yang menggunakan enzim adalah industri pembuatan roti, keju, bir, deterjen, industri bioteknologi, dan lainnya.

Enzime dan Dunia Industri Banyak orang berpendapat bahwa teknologi enzim adalah teknologi yang tergolong baru. Perlu diketahui, enzim sudah dimanfaatkan oleh manusia sejak masa awal peradaban.
13

Selama manusia telah mengkonsumsi roti dan keju, meminum anggur dan bir, maka sejak itulah manusia sudah menggunakan enzim. Dan sekarang enzim banyak dimanfaatkan untuk berbagai industri. Ini semua karena 4 sifat enzim yang luar biasa tadi. Enzim mengambil perannya tidak hanya pada industri makanan, namun sudah merambah ke industri plastik, deterjen, pakan ternak, kosmetik, obatobatan, bahkan energi.

Gambar 2. Peran Enzim di Dunia Industri Yang juga tak kalah penting adalah peran enzim yang juga bersifat ramah lingkungan. Dengan semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan industri ramah lingkungan, maka dapat dipastikan bahwa peran enzim akan semakin meningkat dan kuat dalam dunia industri.

Produksi Enzim Kembali melihat kasus pembuatan keju diatas, Chymosin adalah enzim yang berperan dalam merubah susu menjadi keju. Dan Chymosin hanya dapat ditemukan di dalam perut sapi
14

muda (juga pada kambing muda, domba muda, dan sedikit mamalia ternak lainnya). Sampai tahun 60-an, semua keju di dunia dibuat dengan mengunakan Chymosin yang diambil dari perut sapi muda yang disembelih.Lalu dua hal terjadi. Permintaan akan keju meningkat, dan permintaan daging sapi muda menurun. Akhirnya tidak terdapat cukup banyak sapi muda yang sudah disembelih untuk mencukupi permintaan dari industri keju akan Chymosin berkualitas. Untuk memecahkan permasalahan ini, akan sangat tidak bijak dan mahal untuk menyembelih sapi muda hanya untuk mengambil sedikit enzim Chymosin dari perut mereka. Dan industri keju serta para peneliti enzim mulai mencari cara lain untuk mendapatkan dan memproduksi enzim Chymosin dalam jumlah banyak dan murah. Para peneliti ingin mencari organisme penghasil enzim Chymosin yang lebih murah dan lebih mudah dibanding sapi muda. Organisme yang dapat berkembang biak secara cepat dan tidak membutuhkan ruang dan makanan yang besar. Maka mereka mulai mencari diantara organisme yang lebih kecil dan sederhana yang sudah mereka kenal, Mikroorganisme.

Gambar 3. Produksi Enzim Mikroorganisme adalah organisme hidup yang sangat kecil, seperti bakteri, jamur, dan yeast. Mereka hidup di lapisan tanah dan air di setiap sudut bumi. Karena mereka kecil, jelas tidak terlalu kompleks seperti sapi muda. Dari sinilah dimulainya eksploitasi mikroorganisme dalam menghasilkan berbagai enzim untuk kepentingan hidup manusia.
15

Dalam industri roti Katalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzim zimase yang merupakan bio katalis.Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan roti.Ragi di tambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonanterurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Penguraian berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi.

Pada proses ini, CO berfungsi mengembangkan adonan roti.Banyaknya rongga kecil pada roti membuktikan terjadinya gelembung CO saat peragian b.Dalam Bidang Kimia Dalam bidang kimia penerapan laju reaksi terkait faktor yang mempengaruhinya yakni pengunnaan katalis dapat diterapkan pada berbagai macam industry antara lain industry pembuatan ammonia,industry asam nitrat,industry pembuatan asam sulfat melalui melalui proses kontak,industri perminyakan dan industry roti dan lain-lain 1. Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch Penerapan laju reaksi dalam industry kimia dapat ditemukan pada penggunaan katalis pada industry pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch . Dalam pembuatan gas ammonia dilakukan dengan mereaksikan gas nitrogen dengan gas hidrogen Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat. Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk
16

produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :
Berlangsung lambat

Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu Fe2O3 Katalis ini mempercepat laju reaksinya dengan cara mengadsorbsi zat-zat pereaksi pada permukaannya, reaksinya sebagai berikut:

Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia. Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis amonia :

17

2. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak

Penerapan laju reaksi dalam industri dapat ditemukan pada industri pembuatan asam sulfat menurut proses kontak yakni pada proses nya menggunakan katalis. Katalis banyak digunakan dalam industri kimia, karena dengan penggunaan katalis akan mempercepat proses produksi sehingga biaya produksi lebih hemat dan menguntungkan. Asam
sulfat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses kontak.Pembuatan asam sulfat

menurut proses kontak berlangsung dengan beberapa tahap-tahap reaksi yaitu sebagai berikut ini : 1. Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida

2. Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida.

3. Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat.

18

4.

Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.

Dari tahapan reaksi diatas, tahapan penting dan berlangsung lambat adalah pada tahap-b. Untuk mempercepat laju reaksinya ditambahkan katalis vanadium pentoksida (V2O5). Katalis ini dapat mempercepat laju reaksi dengan proses reaksi sebagai berikut :

3. Industri asam nitrat Metode yang sering digunakan dalam industri asam nitrat adalah metode Proses Ostwald, yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Wilhelm Ostwald.Bahan baku industri asam nitrat adalah amonia. Mula-mula, amonia dibakar pada suhu 800 oC. 4 NH3 (g) + 2 O2 (g) 4 NO (g) + 6 H2 (g

Oksida NO terbentuk teroksida dengan cepat membentuk NO2 .Kemudian gas NO diserap oleh air menghasilkan asam nitrit dan asam nitrat.HNO2 diubah mnjadi HNO3 (g).,

Gas NO dimasukan kembali ke dalam reaktor dan dioksidasi menjadi NO2 .


4. Industri perminyakan

Kebutuhan akan bensin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, Itulah sebabnya perlu dilakukan pengembangan metode distilasi yang menghasilkan bensin. Metode yang dikembangkan tersebut, yaitu pemecahan katalis dan alkilasi.Katalis yang digunakan, diantaranya asam, oksida alumunium, silikon, dan krom.

BAB IV

19

KESIMPULAN

1.

Laju laju reaksi merupakan berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk

setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu .
2.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Wujud Zat diantara nya

adalah Konsentrasi pereaksi ,Suhu reaksi ,Luas permukaan bidang sentuh reaksi dan Katalis. 3. Penerapan laju reaksi dalam industry dapat dilihat pada industry pembuatan amoniak, pembuatan asam sulfat melalui proses kontak,industri roti,industry perminyakan yang dapat dilihat dari penggunaan katalis baik biokatalis maupun katalis kimia

20

DAFTAR PUSTAKA

Team Teaching DDPA. 2008. Modul Praktikum. Gorontalo: UNG Lukum, Astin. 2006. Bahan Ajar DDPA. Gorontalo: UNG Wikipedia bahasa Indonesia.2010.Dunia Industri Modern. Dogra, S.K.1987.Kimia Fisik dan Soal Soal.Jakarta : UI-Press http// wikipedia: proses pembuatan asam sulfat.

21

22

You might also like