You are on page 1of 133

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

DAFTAR ISI
TAKUS SOS MUARA TAKUS

EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

LIPUTAN UTAMA >>


WARISAN DUNIA YANG TAK TERJUAL Warisan dunia itu kini tinggal sepenggal; keagungan, kebudayaan maupun bentuknya. Ibarat kapal yang nyaris karam, Muara Takus sudah mengirimkan sinyal SOS, Selamatkan jiwa kami!
FOTO: DEFIZAL/RIAUPOS

DAERAH >>
PEJABAT 3 PEJABAT 3 JANJI
PRAHARA BANJIR KOTA PEKANBARU Dari Panam sampai ke Kulim, berjejer jalan banjir, sambung menyambung mobil macet, itulah Kota Bertuah. Pekanbaru ibukota provinsi, kami berjanji padamu, menuntut janji wali kota, Pekan-baru bebas banjir.

FOTO: GEMA SETARA

LINGKUNGAN >>
MINAMATA DI BALIK PETI Penggunaan air raksa atau merkuri dalam kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau berpotensi mengulang tragedi Minamata.
COVER: FURQON ELWE

KESEHATAN >> PAGI KANTUK DI PAGI HARI? CEK NUTRISI


Sering mengantuk di pagi hari? Mungkin Anda pernah merasakannya. Meski sudah tidur 8 jam, tapi masih saja harus berjuang mengusir kantuk dan menguap tiada henti. Bisa jadi penyebabnya adalah Anda kelelahan pada siang harinya, stres atau emosi kurang terkendali.

Pemimpin Redaksi: Purnimasari Wakil Pemimpin Redaksi: Furqon LW Redaksi: Amzar, Hasan Hanafi, Eriyanto Hadi, Syamsul Bahri Samin, Menrizal Nurdin, Andi Noviriyanti Layout: Wan Sarudin Online: Ilva Yulianto Kontak Iklan: Bagian Iklan Riau Pos, Telp (62-761) 64638 Presiden Komisaris: Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur General Manager: Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager: Asnida Syukur Group Head Editor: Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi: Gedung Riau Pos, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013 Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com

PUNGGUR KALAM

Tanpa Sejarah
The past is never dead, it is not even past (William Faulkner) PA yang dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia pada suatu ketika akan menjadi sejarah. Sebab satu per satu dari noktah kehidupan masa kini, lambat laun akan jatuh menjadi masa silam. Di sanalah kita bisa melihat bagaimana rangkaian nasib dinukilkan. Lalu masihkah sejarah dihargai ketika situs cagar budaya tidak dirawat? Ketika naskah-naskah kuno dijual ke luar negeri, masih didengar dan dibacakah petuah dan kearifan budaya suatu bangsa? Filsuf Spanyol, George Santayana pernah berkata: Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya. Tabiat kita hari ini, adalah kaum yang dikutuk itu. Kearifan bangsa yang terkubur dalam artefak budaya dan manuskrip kuno, kita abaikan. Padahal semua benda-benda itu bicara tentang jati diri, karakter bangsa ini. Dengan melihat candi dan mempelajari naskah kuno, kita dibawa seolah mimpi kembali atau melihat dunia lain yang pernah benar-benar ada dan terjadi. Cara masyarakat masa dulu membangun candi
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

PUNGGUR KALAM
mencerminkan tingginya pengetahuan, kekreatifan dengan kecermatan perhitungan yang luar biasa. Tidakkah dalam hati kita bertanya: Siapa yang bisa menyusun batu-batu seperti ini? Bagaimana teknologinya? Bagaimana mengorganisasi massa di masa lalu untuk membuat bangunan itu? Bagaimana mereka membuat rancangannya? Pengembaraan di rimba manuskrip juga mampu mengungkap fakta penting tentang posisi kultural bahkan politik. Dari sejarah, artefak dan manuskrip kuno, sebenarnya banyak yang bisa dibaca, dipelajari dan dipahami untuk kehidupan masa kini. Apa yang tertuang dalam naskah itu menjadi bahan permenungan kita untuk menapak masa depan supaya tak tercerabut dari akar budaya. Berbagai bahan sejarah itu mengaitkan keberadaan kita di masa lalu dengan kita hari ini. Kita kenal kata sejarah, mungkin juga membaca sejarah, namun seperti pernah dibidas oleh Winston Churchill: Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya. Dengan arkeologi kita bisa mencari dan merekonstruksi kebudayaan masyarakat di masa lalu. Dari artefak yang tergali, orang bisa membaca nilainilai masyarakat masa lalu, seperti gotong royong hal yang sudah mahal di masa kini. Ada pengetahuan yang hilang, terputus akibat kita malas melihat ke belakang. Kita menganggap sejarah hanya mengurus hal-hal lemau. Padahal yang lebih penting adalah nilai-nilai budaya di belakangnya. Dan yang kurang dari negara
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya

PUNGGUR KALAM
ini justru adalah masyarakat yang berbudaya. Kita hari ini justru mengkhianati sejarah. Situs-situs budaya dikelola dengan manajemen yang buruk, konsep pelestarian pusaka yang sempit, kepariwisataan tanpa arah dan tanggung jawab yang tumpang tindih. Malah kita melakukan eksploitasi ekonomi dengan gaya yang murahan. Jauh dari azam menjadikannya pusaka spiritual berkelas dunia. Padahal, pusaka harus dilestarikan untuk mendapat pelajaran sejarah, spiritual dan ekologi yang optimal. Di Jepang, yang dilestarikan bukan hanya Gunung Fuji, tapi juga beberapa koridor visual ke arahnya. Konsep pelestarian mutakhir ini disebut cultural landscape (saujana budaya), yang ingin menekankan kesatuan antara pusaka alam dan budaya. Dengan demikian, turisme tidak jatuh menjadi sekadar meningkatkan jumlah wisatawan. Ada informasi dan pendidikan pengunjung yang harus dikelola. Semua itu perlu diorkestrasi sedemikian rupa. Harus dibangkitkan kesadaran bahwa wajib membangun tanpa menggusur atau merusak pusaka dan harus diserahkan pada generasi berikutnya dalam keadaan lestari. Masa silam memperlihatkan filsafat hidup para pendahulu kita. Itulah jati diri nan sesungguhnya. Jika kita mengabaikan sejarah, martabatlah taruhannya. Jika kita cuai, itu bukti bahwa kita abai untuk mendapatkan inspirasi dari masa lalu untuk menjawab kegelisahan hari ini dan memetakan masa depan. Pengabaian itu mencerminkan adanya keterputusan untuk mengenal jati diri. Kita selalu digembarMAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Masa silam memperlihatkan filsafat hidup para pendahulu kita. Itulah jati diri nan sesungguhnya. Jika kita mengabaikan sejarah, martabatlah taruhannya

PUNGGUR KALAM
gemborkan memiliki budaya yang bernilai luhur, tapi sepi dari apresiasi. Meminjam ucapan sejarawan Anhar Gonggong, Tanpa pemahaman sejarah, jiwa generasi muda akan kosong. Mereka akan menjadi orang-orang yang pintar menjual bangsa dan negaranya. Orang-orang yang korupsi itu kan, orang pintar... Ironisnya, kata sejarah sendiri, jika merujuk pada bahasa Yunani adalah historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Dengan perilaku semacam itu, lambat laun tanah ini akan menjadi negeri tanpa sejarah. Bukan karena sejarah tidak ada tapi karena ia telah mati di hati rakyatnya. Padahal, sejarah hanya bisa ditulis oleh sang pemenang. Persoalan kita hari ini tidak lagi mengenal alasan menjadi Indonesia, tidak tahu raison detre (alasan menjadi ada). Tak ada cara lain selain pulang ke rumah sejarah. Persoalannya, apakah bangsa ini mau belajar? (purnimasari)

Tanpa pemahaman sejarah, jiwa generasi muda akan kosong. Mereka akan menjadi orangorang yang pintar menjual bangsa dan negaranya. Orang-orang yang korupsi itu kan, orang pintar...
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

DUNIA WARISAN DUNIA ITU KINI TINGGAL SEPENGGAL; KEAGUNGAN, KEAGUNGAN, KEBUDAY KEBUDAYAAN MAUPU UPUN MAUPUN BENTUKNYA. BENTUKNYA. IBARAT KAPAL IBARAT KAPAL YANG NYARIS NYARIS KARAM, MUARA TAKUS SUDAH MENGISINYAL RIMKAN SINYAL SELAMATKAN SOS, SELAMATKAN JIWA JIWA KAMI!

ETA tua peninggalan Belanda itu berwarna coklat dan di-laminating rapi. Inilah satu di antara sedikit sumber yang masih bisa bercerita tentang rupa sebenarnya Candi Muara Takus, cagar budaya nasional Indonesia yang terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Inilah bentuk asli Candi Muara Takus, sudah banyak yang hilang. Onggokan emas di atas stupa pun sudah tak ada. Kawasan candi sempat digali berkalikali, kata Ramli Datuk Rajo Duo Balai, juru pelihara sang candi. Peta tua dan juga pria sepuh berusia 95 tahun ini, menjadi kesatuan referensi penting untuk mempelajari Muara Takus. Peta berharga itu didapatkannya di masa pendudukan Belanda tempo doeloe. Datuk Rajo Duo Balai yang ada di belakang namanya, merupakan gelar turun-temurun yang diberikan oleh masyarakat setempat. Tak heran, jika Ramli Datuk Rajo Duo Balai sangat paham dengan

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

Candi ini sudah sering direhab, termasuk digali. Saya tidak ikut membersihkan waktu memakai zat kimia itu. Tapi terlihat setelah memakai zat itu batunya jadi turun, reliefnya juga hilang.
RAMLI DATUK RAJO DUO BALAI Juru pelihara candi

kisah dan sejarah Candi Muara Takus. Pernah juga candi ini dibersihkan dengan zat kimia. Setelah itulah, banyak batu-batunya yang rusak dan pecah-pecah, katanya. Siang itu, Rabu (13/2/2013) Datuk Ramli banyak bercerita tentang cagar budaya ini, di kediamannya Desa Muara Takus, yang berjarak dua kilometer dari Candi Muara Takus. Kendati letaknya 128 kilometer dari Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, tak sulit untuk sampai ke sana. Sebab ruas jalan menuju lokasi ini beraspal mulus. Hanya ada beberapa titik yang rusak dan tidak terlalu parah. Jalan darat lintas Riau-Sumatera Barat, merupakan satu-satunya jalur yang bisa ditempuh untuk sampai ke sana. Hamparan danau PLTA Koto Panjang yang membentang di sisi kanan-kiri jembatan baja, menjadi penyejuk pandang, sebelum memasuki jalan kecil arah ke kanan menuju Candi Muara Takus. Setelah melewati Desa Tanjung Alai, Gulamo, Batu Bersurat dan Koto Tuo, kita akan sampai ke Desa Muara Takus. Saat itu, Datuk Ramli didampingi anaknya Zaidil Fitra yang juga petugas pemelihara candi. Zaidil diangkat sebagai pegawai honor melalui Surat Keputusan (SK) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Dirjen Sejarah Purbakala Batusangkar wilayah kerja Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau ketika itu. Kini, lembaga itu berubah menjadi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Zaidil bekerja bersama delapan juru pelihara lainnya; empat
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Inilah bentuk asli Candi Muara Takus, sudah banyak yang hilang. Onggokan emas di atas stupa pun sudah tak ada. Kawasan candi sempat digali berkalikali.

dari BPCB dan lima lainnya dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar. Candi ini sudah sering direhab, termasuk digali. Saya tidak ikut membersihkan waktu memakai zat kimia itu. Tapi terlihat setelah memakai zat itu batunya jadi turun, reliefnya juga hilang. Awalnya memang bersih, tapi lama-lama habis. Kawan-kawan saya yang lain ikut membersihkan. Itu kejadiannya sekitar tahun 2010, cerita Zaidil. Begitulah nasib Candi Muara Takus. Zaman Sriwijaya sudah hilang satu bagian. Saat pendudukan Belanda hilang pucuk-pucuknya. Ketika diurus pemerintah RI, ada lagi yang hilang, yakni dindingdindingnya. Pugar sana, pugar sini. Batu-batunya juga diganti. Kalau yang asli paling hanya tinggal 5 kubik, selebihnya sudah tidak asli lagi. Karena ada yang memakai air keras itu (zat kimia, red), saya lapor ke Jogjakarta. Kalau begitu, bawa sajalah candi ini ke Jogja, timpal Datuk Ramli dalam dialek lokal yang cukup kental. Saat bersama melihat langsung kondisi candi, layaknya seorang Datuk, Ramli pun mengenakan baju dan kopiah hitam; baju kebesaran adat Kampar. Di sini tidak ada juru cerita (guide, red). Kami sudah pernah mengusulkan, bahkan sudah pernah dilatih di Pekanbaru selama satu minggu, tapi sampai sekarang tidak dipakai. Tidak ada dipanggil untuk jadi tukang antar para tamu yang datang, tuturnya.
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 MAJALAH RIAU POS 2013 006 22 - 28 FEBRUARI EDISI 22 - 28 FEBRUARI 2013

Begitulah nasib Candi Muara Takus. Zaman Sriwijaya sudah hilang satu bagian. Saat pendudukan Belanda hilang pucuk-pucuknya. Ketika diurus pemerintah RI, ada lagi yang hilang, yakni dindingdindingnya.

Hanya perlu waktu 10 menit berjalan dari kediamannya ke Candi Muara Takus, yang siang itu sepi pengunjung. Beberapa warga yang tinggal di kawasan ini terlihat duduk santai. Puluhan ekor kerbau, lepas bebas di halaman luar pagar candi, tepatnya di sekitar musala. Barak-barak kayu tempat berjualan yang dibuat warga, terlihat kosong. Kantor UPTD dan los yang disediakan pemerintah untuk berjualan, tak berpenghuni. Boleh jadi karena saat itu bukan hari libur. Bagian paling ujung kawasan candi, berada di pinggir Danau PLTA Kotopanjang. Ada cerita seru dulu, ketika tahun 1992 proyek PLTA ini dikerjakan. Awalnya, bendungan dirancang agar air Sungai Kampar Kanan dinaikkan hingga 100 meter sehingga mampu menghasilkan listrik 140 megawatt. Inilah yang sempat diributkan banyak kalangan. Sebab, air setinggi itu dipastikan menenggelamkan gugusan candi. Akhirnya, levelnya diturunkan lagi menjadi 85 meter. Gugusan Candi Muara Takus terselamatkan, tetapi penggalan kisahnya kini berada di bawah air waduk. Secuil kisah itu ada di Desa Pongkai, desa di mana tanah liat bahan candi diambil. Bekas lubang galian tanah di desa yang berjarak sekitar 8 kilometer di hilir kompleks Candi Muara Takus ini ikut tenggelam. Ada delapan desa yang tenggelam, tapi semua sudah dipindahkan. Di sini dulu kawasan pasar, cerita Datuk Ramli saat berada di pinggir danau di ujung candi. Wilayah pinggir danau itu pun masih kawasan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Bersampan di danau PLTA Koto Panjang. Ada 8 desa di Muara Takus yang ditenggelamkan.
FOTO: GEMA SETARA/MAJALAH RIAUPOS

Awalnya, bendungan dirancang agar air Sungai Kampar Kanan dinaikkan hingga 100 meter sehingga mampu menghasilkan listrik 140 megawatt. Inilah yang sempat diributkan banyak kalangan. Sebab, air setinggi itu dipastikan menenggelamkan gugusan candi. Akhirnya, levelnya diturunkan lagi menjadi 85 meter.

candi, yang luas seluruhnya 4 Km persegi. Namun, yang diakui pemerintah hanya seluas 74x74 meter, atau kawasan sekitar candi yang dipagar kawat besi warna putih. Tempat kita berdiri ini pun masuk kawasan candi, tapi yang diakui pemerintah hanya di sekitar candi, yang di dalam pagar saja, sambung Datuk Ramli. Saat berada di kawasan candi, sepertinya tak ada yang terasa istimewa ketika berdiri di antara batubatu bersusun tersebut. Selain suasana sepi, rumput di halaman candi juga menyemak, sebagian batu-batu candi menghitam dan bahkan pecah-pecah. Di antara satu bangunan candi dengan bangunan lainnya terlihat lubang yang cukup besar menganga. Lubang ini hasil dari galian memanjang yang sudah ditutup kemudian dibuka kembali. Tidak lama kemudian, barulah datang juru pelihara dan tukang rumput untuk membersihkan kawasan itu. Inilah galian yang saya sebutkan tadi. Ini sudah digali, ditutup lagi, digali lagi dan ditutup lagi. Sudah ada tiga kali digali. Kita tidak tahu maksudnya untuk apa, tapi katanya untuk buat parit. Malah digalinya ketika malam, bukan siang hari, bebernya. Layaknya guide, Datuk Ramli terus mengajak berkeliling dan menceritakan kondisi candi. Batu-batu berwarna hitam dan pecah-pecah, katanya, menjadi bagian kisah yang tidak menyenangkan akibat ulah
EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

MAJALAH RIAU POS

Sumur larangan di belakang candi. Tidak diakui pemerintah.


FOTO: GEMA SETARA/MAJALAH RIAU POS

orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan ingin mengambil keuntungan. Ia juga menunjukkan drainase peninggalan zaman silam yang sebagiannya masih asli. Lihat ini. Ini bukan batu bata biasa. Batu batanya seperti tanah, lembut dan meresap air. Kalau yang bagian atas ini, baru batu bata palsu, keras dan tidak bisa dipatahkan, katanya sambil sedikit mencongkel-congkel batu bata asli tersebut. Sang Datuk juga mengajak melihat sumur bor di bagian paling belakang candi. Sumur ini, katanya, digunakan untuk penelitian. Tentang sumur, Datuk Ramli juga menyinggung tentang sumur larangan, yang letaknya di pinggiran danau PLTA, 200 meter dari depan pintu masuk kawasan candi. Untuk bisa melihat sumur itu, pengunjung harus naik ke dermaga yang berada di pinggir sungai. Sebelum naik ke dermaga, akan terlihat bangunan kecil yang terbuat dari batu yang sama dengan bangunan candi. Sumur larangan ini dulunya di pinggir sungai, tapi karena pembangunan PLTA, sumur tenggelam. Kami mencarinya bersama dan ternyata bisa ditemukan. Maka kami beri tanda dengan membuatnya menjadi sumur cincin. Sumur ini dan bangunan yang di sana itu juga bagian dari candi, tapi tidak diakui oleh pemerintah karena berada di kawasan luar candi atau
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Salah satu sudut candi. Sudah banyak bagian yang hilang.


FOTO: GEMA SETARA/MAJALAH RIAU POS

Bahkan kita tidak tahu bagaimana canggihnya teknologi ketika itu. Batu ini bisa meresap air. Drainase yang sangat bagus.

kawasan ukuran 74x74 meter tersebut, jelasnya. Ia juga mengajak ke tanggul kuno. Inilah tanggul kuno yang mengitari kawasan candi ini seluas 4 kilometer. Di daerah sini lah dulu awal proses pembuatan dan pembakaran batu-bata untuk membangun candi itu. Tapi sebagian kawasan ini sudah tenggelam oleh PLTA, katanya. Jelang petang, tak banyak warga yang datang ke sana. Hanya terlihat dua remaja yang asyik berfotofoto di kawasan candi. Harusnya candi ini bisa lebih bagus dan lebih indah serta lebih ramai. Kalau bagus, kan bisa seperti Candi Borobudur. Banyak dikunjungi warga dan bisa jadi pusat wisata di Kampar, ungkap Ririn, seorang dari dua remaja tadi. SELAMATKAN, JANGAN SALAH REHAB Arsitek dan penggiat pusaka di Riau, Dedi Ariandi, yang juga ikut bersama melihat langsung kondisi candi, tak tahu harus berkata apa saat melihat warisan dunia tersebut lusuh dan tak terpelihara. Berkali-kali ia memegang batu-batu candi yang rusak, mencongkel drainase yang terbuat dari batu penyerap air mirip spons dan banyak hal yang ia lakukan. Ini luar biasa. Bahkan kita tidak tahu bagaimana canggihnya teknologi ketika itu. Batu ini bisa meresap air. Drainase yang sangat bagus. Saya juga baru tahu yang seperti ini. Kita menyayangkan saja, warisan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Kadang kala kita harus memahami zaman dan kondisi zaman di saat karya arsitektur itu dibangun untuk melihat dan menghargai sebuah karya arsitektur.

dunia seperti ini bisa terbiar dan tidak terawat. Kita tidak hanya ingin candi ini dirawat lebih baik, tapi juga dipugar dengan tepat. Jangan sampai merusak seperti yang terjadi pada Masjid Raya Pekanbaru. Harus ada yang bertanggung jawab, katanya. Diakuinya, selalu menarik untuk melihat dan menikmati karya-karya puncak arsitektur suatu daerah ataupun suatu zaman, baik di Eropa maupun Asia, masa purbakala, abad pertengahan hingga di zaman modern. Begitu banyak hal yang dapat dinikmati dan dipelajari, baik filosofi dan latar belakang pembangunannya, fungsi-fungsi yang ditampung dan perubahan fungsi, material yang digunakan, teknik pembuatan material bangunan hingga sistem pengangkutan dari lokasi material dasar hingga ke tempat bangunan berada. Belum lagi teknik bangunan yang dikembangkan oleh para pakar bangunan, arsitek, pada setiap masa. Kadang kala kita harus memahami zaman dan kondisi zaman di saat karya arsitektur itu dibangun untuk melihat dan menghargai sebuah karya arsitektur. Sesuatu yang kita anggap sederhana pada masa ini bisa saja merupakan penemuan penting yang mengubah banyak hal, cara bekerja, cara berfikir dan sistem bekerja pada masa itu yang terus berkembang dan mempengaruhi kehidupan saat ini, tuturnya. Tapi tak sedikit pula karya-karya arsitektur yang begitu fenomenal, bahkan didirikan pada saat belum dikenalnya mesin listrik seperti saat ini, tapi begitu cemerlang hingga sulit untuk dipahami oleh kita di
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Candi Bungsu dan Candi Tua (bertanda merah).


FOTO: GEMA SETARA/MAJALAH RIAUPOS

Bagian Candi Bungsu yang menggunakan bahan bata merah merupakan Candi Hindu yang lebih tua. Sedangkan bagian candi yang menggunakan batu alam adalah candi Buddha dengan usia yang lebih muda

masa ini, karena begitu maju dan canggihnya hasil karya tersebut. Ditambah lagi sistem drainase yang digunakan di candi ini adalah sistem penghisapan air hujan dengan menggunakan susunan batu yang bersifat menyerap air, dan disusun mengelilingi komplek candi ini, jelas Dedi. Sangatlah mudah untuk membuat daftar panjang tentang teknologi dan karya arsitektur yang melebihi teknologi dan pemahaman pada masa ia didirikan. Walau aneh tapi memang sangat mudah. Salah satunya Candi Muara Takus, sebuah candi tua, bahkan sangat tua yang diperkirakan dibangun pada abad ke-7 Sebelum Masehi dengan segala mitos hikayat dan tuah yang mendampingi keberadaannya, tetaplah sebuah karya arsitektur yang sangat megah, indah dan memiliki banyak teknologi yang sangat maju, bahkan jika dibandingkan dengan masa kini, tambahnya. Sayangnya, tutur Dedi, kondisi Candi Muara Takus saat ini sangat memprihatinkan baik dilihat secara kasat mata maupun jika dibanding dengan gambar sketsa yang dibuat oleh pemerintah pendudukan Belanda ketika pertama kali dipugar. Tergambarkan bagaimana Candi Bungsu memiliki delapan stupa kecil mengelilingi satu stupa yang lebih besar pada satu sisi dan satu stupa besar di sisi yang lain. Setelah dilihat dari dekat secara langsung, ternyata Candi Bungsu ini dibangun dengan dua material yang
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Begitu banyak pertanyaan berkaitan dengan filosofi mendirikan candi dengan cara digabungkan ini. Belum lagi teknologi yang digunakan, sehingga setelah ratusan tahun masih menempel seakan merupakan material yang sama.

berbeda. Bagian yang memiliki sembilan stupa menggunakan bahan batu bata dari tanah merah, seperti hampir semua candi yang ada di kompleks Muara Takus ini. Sedangkan candi dengan satu stupa besar menggunakan material batu alam. Terlihat begitu halus, indah dan persis pertemuan sisi dinding kedua bagian candi ini seakan-akan memang dari awal beginilah candi ini dirancang dan dibangun. Dari informasi yang didapat, bagian Candi Bungsu yang menggunakan bahan bata merah merupakan Candi Hindu yang lebih tua. Sedangkan bagian candi yang menggunakan batu alam adalah candi Buddha dengan usia yang lebih muda. Begitu banyak pertanyaan berkaitan dengan filosofi mendirikan candi dengan cara digabungkan ini. Belum lagi teknologi yang digunakan, sehingga setelah ratusan tahun masih menempel seakan merupakan material yang sama. Begitu juga candi tua yang tetap hidup hingga saat ini meski tanpa pucuk stupanya, beber Dedi. Senasib dengan Candi Tua, kata Dedi, stupa Candi Palangka juga saat ini telah dipisahkan dari pucuknya, yang dari cerita masyarakat, terbuat dari emas. Semakin banyak yang saya ketahui semakin menyesal

Bagian Candi Tua yang kehilangan stupa.


FOTO: GEMA SETARA/MAJALAH RIAU POS

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

Silih bergantinya bangsa penjajah yang menduduki Kampar, ternyata berpengaruh langsung pada tampilan candi saat ini. Silih berganti pula kelengkapan bagian-bagian dari candi ini dijarah, diambil, dibungkus dan dibawa pulang. Hingga tersisalah kondisi candi yang seperti dapat kita nikmati saat ini,

rasanya hati ini. Hanya dapat membayangkan seperti apa bentuk lengkap dari kompleks Candi Muara Takus ini. Pastinyalah bedelau, tuturnya. Karenanya, jika memang ingin dibenahi, jangan sampai salah rehab seperti Masjid Raya Pekanbaru. Kita tidak ingin itu terjadi lagi. Silih bergantinya bangsa penjajah yang menduduki Kampar, ternyata berpengaruh langsung pada tampilan candi saat ini. Silih berganti pula kelengkapan bagian-bagian dari candi ini dijarah, diambil, dibungkus dan dibawa pulang. Hingga tersisalah kondisi candi yang seperti dapat kita nikmati saat ini, ungkapnya. Tapi, sampai kapan pula bisa kita nikmati kondisi candi yang tersisa ini? Bahkan saat ini penjarahan masih terus berlangsung. Keindahan material-material, bentuk material, susunan material dan bentuk keseluruhan dari hari ke hari makin berkurang dan menghilang dijarah oleh kondisi alam yang bisa sangat kejam. Juga dijarah oleh cara-cara pemeliharaan yang saya sendiri tidak mengerti apakah sudah benar atau belum, sudah sesuai aturan-aturan terhadap benda cagar budaya atau tidak, yang jika dilakukan akan memperpanjang usianya atau malah mempersingkat umurnya, kata Dedi. Tapi secara kasat mata dapat dilihat sudah banyak bata merah yang menjadi material utama pembentuk candi ini rontok dan rusak. Begitu juga dengan bagianbagian candi yang terbuat dari batu alam. Mungkin lebih bagus jika dibiarkan diselimuti oleh lumut yang
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Stupa yang masih tersisa.


FOTO: GEMA SETARA/MAJALAH RIAUPOS

menebal agar bata merah dan batu alam itu terlindungi dari terpaan hujan dan panas sehingga dapat lebih awet. Tapi bisa jadi tidak enak dipandang mata untuk sebuah benda cagar budaya, yang diakui secara nasional dan internasional sebagai sebuah peninggalan kuno, yang bahkan lebih tua dari usia Kerajaan Sriwijaya, sesal Dedi. Satu hal yang pasti diinginkannya, jika candi ini masih lebih lama berdiri, lebih lama menjadi penanda tapak dan kejayaan manusia di tanah Melayu ini, walau bukan Islam, harus segera dilakukan kegiatan pelestarian yang sesuai dengan nilai sejarah dan arsitekturalnya. Harus ada kegiatan bersama melibatkan berbagai unsur masyarakat dari berbagai latar belakang keilmuan sehingga candi ini dapat kembali bedelau walau tidak lagi dengan fungsi yang sama ketika ia pertama dibangun. (amzar/rpg)

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

Empat Candi, Ada Tempat Kremasi


CANDI MUARA TAKUS MEMILIKI STUPA STUPA YANG MERUPAKAN MERUPAKAN LAMBANG BUDDHA GAUT UTAMA. GAUTAMA. ADA PENDAPA PENDAPAT YANG MENGAT MENGATAKAN BAHWA CANDI INI BAHWA MERUPAKAN MERUPAKAN CAMPURAN CAMPURAN DARI BENTUK CANDI BUDDHA DAN SYIWA. SYIWA.

ANGUNAN utama disebut Candi Tua, berukuran 32,80 m x 21,80 m dan merupakan candi dengan bangunan terbesar di antara bangunan yang ada. Letaknya di sebelah utara Candi Bungsu. Pada sisi sebelah timur dan barat terdapat tangga, yang menurut perkiraan aslinya dihiasi stupa. Bangunan kedua dinamakan Candi Mahligai. Bangunan ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10,44 m x 10,60 m. Tingginya sampai ke puncak 14,30 meter. Bangunan ketiga disebut Candi Palangka, yang terletak 3,85 m sebelah timur Candi Mahligai. Bangunan ini terdiri dari batu bata merah yang tidak dicetak. Palangka merupakan candi yang terkecil, relung-relung penyusunan batu tidak sama dengan dinding Candi Mahligai. Dulu sebelum dipugar bagian tapaknya terbenam sekitar satu meter.

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

Bangunan keempat dinamakan Candi Bungsu, yang terletak di sebelah barat Candi Mahligai. Bangunannya terbuat dari batu pasir. Di sebelah utara, tepatnya di depan gerbang Candi Tua terdapat onggokan tanah yang mempunyai dua lubang. Ini diduga sebagai tempat kremasi jenazah. Lubang yang satu untuk memasukkan jenazah dan yang satunya lagi untuk mengeluarkan abunya. Tempat kremasi jenazah ini, termasuk dalam pemeliharaan karena berada dalam kompleks percandian. Di dalam onggokan tanah tersebut terdapat batu-batu kerikil yang berasal dari sungai Kampar.***

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

SEBAGAI CAGAR BUDAYA TERNAMA BUDAY DAN BERSEJARAH, SEHARUSNYA SEHARUSNYA CANDI MUARA TAKUS MEMILIKI NILAI JUAL DAN DAY DAYA TARIK UNTUK SENDIRI UNTUK DIKUNJUNGI DIKUNJU NJUNGI WISAT WISATAWAN, SEPERTI CANDI BOROBUDUR. BOROBUDUR.

Empat Syarat Pikat Peminat

ENGAN kondisi apa adanya saat ini, Candi Muara Takus memang belum terlalu laku dijual. Bayangkan, dalam setahun, perkiraan jumlah pengunjung tidak lebih dari 20 ribu orang. Susah kalau dihitung per hari. Tapi kalau per tahun, diperkirakan 15 hingga 20 ribu. Pengunjung padat pada hari libur semester pada Juni dan Juli, Desember. Hari-hari besar, Sabtu dan Minggu juga ada jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar, Syamsul Bahri. Ada juga kunjungan reguler pada hari-hari biasa seperti lawatan anak sekolah dari luar Riau. Pada saat Waisak yang ada prosesi ibadahnya, biasanya ada kunjungan berskala besar, termasuk dari Malaysia,

Pengunjung Candi Muara Takus.


FOTO: GALERIAU.WORDPRESS.COM

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

Berbeda dengan masyarakat kita. Kita melihat orang banyak datang, pikiran sudah macammacam, yang tak berbajulah, yang tak sopanlah dan sebagainya.

Thailand, Myanmar, Vietnam dan beberapa negara Asia lainnya. Tahun kemarin persatuan Walubi menyurati kita minta izin melakukan prosesi di Muara Takus. Kita berikan izin dengan catatan tidak merusak, menjaga keamanan dan kebersihan. Mereka juga kita minta melapor pada Upika seperti Camat, Kades, pemuda dan juru pelihara, ujarnya. Di luar itu, Muara Takus lebih sering kesepian sendiri. Tentu kalau dibanding objek sejenis di tempat lain yang tak pernah sepi, kita pantas iri. Ini juga disadari Dinas Pariwisata Kampar, yang coba mengurai empat syarat bagaimana agar wisatawan terpikat melawat dan di segi mana Muara Takus belum lulus untuk menjadi pusat wisata berkelas nasional. Pertama, harus unik. Candi kita ini memang unik, bahkan tertua. Kedua, infrastruktur yang memadai seperti listrik, air bersih, jalan dan lainnya. Ini oke. Ketiga, sarana dan prasarana penunjang seperti restoran, hotel, kantin, waterboom dan lain-lain. Semua sarana ini sangat minim. Makanya kita berharap investor. Keempat, partisipasi masyarakat. Ini yang agak susah, ujar Syamsul Bahri. Ia coba mengukur dan membandingkan dengan Jogja atau yang lainnya. Yang berbeda adalah bagaimana masyarakat di sana menyambut wisatawan yang datang. Berbeda dengan masyarakat kita. Kita melihat orang banyak datang, pikiran sudah macammacam, yang tak berbajulah, yang tak sopanlah dan sebagainya. Jadi, kita kembangkan wisata kita ini sesuai
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Kawasan Candi Muara Takus.


FOTO: THEGUHGEPHE.BLOGSPOT.COM

dengan budaya kita, tegas Syamsul. Untuk kawasan Candi Muara Takus, juru pelihara dari Dinas Pariwisata Kampar ada empat orang ditambah dari BPCB lima orang. Kami hanya bertanggung jawab lahan yang berada di luar candi, sekitar 2 hektare. Selain itu milik masyarakat, jelasnya. Pihaknya juga bertanggung jawab terhadap halhal yang berkaitan dengan sarana prasarana seperti los, UPTD, musala, kamar mandi, tempat mainan anakanak, termasuk mengutip retribusi Rp4 ribu per pengunjung. Diakui Syamsul, untuk kegiatan bersih-bersih atau pemugaran candi, itu dibiayai APBN, BPCB dan provinsi. Selama empat tahun di Dispar, tidak pernah ada dana dari Pemkab Kampar untuk kegiatan bersihbersih candi atau rehab. Pemkab membiayai kebutuhan di luar itu, lanjutnya. Sebetulnya Pemkab punya rencana untuk melakukan ganti rugi lahan milik warga sekitar, tapi biayanya cukup tinggi. Selain itu, dulu pernah ada informasi sebagian lahan milik warga di sana sudah pernah diganti rugi oleh PLN saat pembangunan PLTA. Sayangnya sampai saat ini, informasi tersebut masih simpang siur. Kalau sudah diganti rugi, kita tidak boleh mengganti rugi lagi. Tahun 2009, Komisi IV DPRD Riau pernah koordinasi dengan kita di lokasi candi. Saat itu kita usul untuk ganti rugi lahan seluas 100
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Pengunjung Muara Takus.


FOTO:PERMURIDHIS BLOGSPOT.COM

hektare, kata Syamsul. Pihaknya juga sudah menawarkan ke investor untuk membangun kawasan ini. Ada investor dari Singapura, juga yang lokal. Ada yang mau buat waterboom, hotel dan lain-lain, tapi tersandung izin Amdal ketika itu karena jarak 500 dari danau harus tetap hijau, akhirnya tidak jadi.Yang paling susah, memang lingkungan masyarakatnya, kata Syamsul. Jika bagian luar pagar merupakan tanggung jawab Dinas Pariwisata, maka sisi dalam pagar atau sekitar kawasan candi merupakan tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Pendidikan. Namun, ada suasana tak akur tercium dari ucapan Kepala Bidang Kebudayaan Pemkab Kampar, Zainal. Menurutnya, pihaknya sangat jarang diajak berunding atau dapat koordinasi yang jelas terkait pembersihan atau pemugaran candi dari BPCB. Kita memang banyak tidak tahunya. Kemarin ada pembersihan atau apalah, kita tidak tahu, tidak seizin kami. Ada Pak Latif, namanya, ia yang memberitahu. Pak Latif minta renovasi dihentikan. Itu baru seminggu lalu. Katanya dicongkel-congkel candi itu. Kami pun sudah emosi juga kalau begini. Kami suruh tanya betul-betul, katanya kegiatan itu hanya goro bersama. Inilah yang susahnya, kata Zainal. (amzar/ rpg)

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

Dirawat, Bukan Malah Dirusak!


KESAL DAN GERAM, SPONTAN MUNCUL SPONTAN MUNCUL ATAS SIKAP PIHAK YANG MELAKUKAN KEGIATAN PEMKEGIAT BERSIHAN TERHADAP CANDI MUARA TAKUS. DIANGGAP BUKAN MEMELIHARA, MALAH SEBALIKNYA, NYA, MENGHANCURKAN CANDI CURKAN SECARA PERLAHAN.
SAYA juga bingung dengan maunya mereka, apakah memang mau menghancurkan atau bagaimana?, ujar Budayawan Kampar Drs Latif Hasyim MM saat ditemui di Bangkinang. Latif yang sedang melakukan kajian tentang sejarah dan budaya Kampar ini menumpahkan kekesalannya untuk sejumlah tindakan, yang dinilainya salah kaprah. Pertama, terhadap Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Menurutnya, sebagai lembaga yang bertugas menjaga dan melestarikan cagar budaya harusnya sudah mengetahui bahwa benda cagar budaya, jangankan dirusak, bahkan digores pun tidak boleh, dengan alasan apapun. Misalnya membersihkan arca harus menggunakan kuas dan dilakukan dengan lembut agar tidak tergores. Apalagi candi ini sendiri terbuat dari tanah yang lunak, harusnya mereka lebih hati-hati agar tidak merusak. Tidak mungkin tidak mengetahui tekstur dan bahan bangunan Candi Muara Takus, sebab mereka banyak ahli untuk itu, ujar Latif. Kekesalan lain, kerja membangun atau membuat parit pada kawasan candi dikhawatirkan akan merusak bahkan merubuhkan candi itu sendiri. Latif
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Misalnya membersihkan arca harus menggunakan kuas dan dilakukan dengan lembut agar tidak tergores. Apalagi candi ini sendiri terbuat dari tanah yang lunak, harusnya mereka lebih hati-hati agar tidak merusak. Tidak mungkin tidak mengetahui tekstur dan bahan bangunan Candi Muara Takus, sebab mereka banyak ahli untuk itu.

mengaku berada di lokasi candi saat penggalian parit itu dilakukan. Saat itu ia coba menanyakan ke kontraktor yang bekerja kenapa digali, mereka menjawab agar candi tidak banjir saat musim hujan. Jawaban ini membuat ia heran karena candi tak pernah direndam banjir. Lagi pula, itu kalau memang menghindari banjir kenapa tak buat drainase yang lebih bagus dan kenapa harus persis di dekat candi. Kekesalan berikutnya, tambahnya, ketika mereka merusaknya dengan zat kimia yang tentu saja menghancurkan tanah yang menjadi bagian candi tersebut. Parahnya lagi, juga dibersihkan dengan kawat dan alat pembersih kamar mandi. Ketika hal ini ditanyakan ke Kepala BPCB Batusangkar, yang wilayah kerjanya mencakup Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, Drs Fitra Arda MHum membenarkan bahwa beberapa tahun lalu dilakukan pembersihan candi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Riau bekerja sama dengan Balai Pelestarian Borobudur. Menurutnya, itu sifatnya hanya pemeliharaan, yakni membersihkan kotoran yang menempel pada batu dengan zat kimia yang memang sudah sesuai penggunaannya. Kita selaku badan yang memiliki wilayah hanya menyetujui sepanjang tidak merusak maupun mengubah bentuk bangunan candi, tuturnya. Kabar perihal mulai rusaknya batu-batu candi akibat zat kimia yang digunakan untuk membersihkan candi, juga sampai ke telinga Kepala Dinas KebudaMAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

SAID SYARIFUDIN Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Riau.

Jadi bakal diambil langkahlangkah tepat sehingga keberadaan candi yang bakal menjadi warisan dunia ini tetap kokoh berdiri.

yaan dan Pariwisata (Disbudpar) Riau, Said Syarifudin. Itu mendorongnya meninjau langsung ke lokasi Candi Muara Takus karena tak tahu persis seperti apa kondisinya. Pekan depan jika tak ada halangan saya akan meninjau langsung. Apalagi informasi tersebut sudah mulai menyebar ke masyarakat. Jadi bakal diambil langkah-langkah tepat sehingga keberadaan candi yang bakal menjadi warisan dunia ini tetap kokoh berdiri, jelasnya. Saat turun nanti, ia akan bersama Kabid Bina Wisata dan Kabid Sejarah Purbakala. Dengan begitu bisa melihat jelas apa permasalahan dan apa langkah harus dilakukan sehingga benar-benar menjadi nilai jual untuk wisata mancanegara, ucapnya. Latif sendiri, heran dengan sikap Pemkab Kampar dan Pemprov Riau yang seakan-akan membiarkan hal ini. Kalau saya menilai bukannya membiarkan namun lebih tidak peduli. Rasanya saya ingin mengatakan kalau memang ingin hancurkan candi sebaiknya stupanya saja langsung tumbangkan, bukan dengan cara perlahan-lahan seperti itu, ujarnya. Latif juga menyatakan keraguannya pada niat baik BPCB untuk menjaga candi karena kalau mereka memang ingin memelihara dan menjaga candi, harusnya yang pertama kali dilakukan adalah menghubungi atau menyurati UNESCO untuk minta agar candi ini diperbaiki kembali lalu dibangun lengkap. BPCB harusnya bisa meyakinkan UNESCO agar ini dijadikan proyek internasional.
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Berdasarkan kajian, di komplek Candi Muara Takus terdapat 20 stupa dan yang sudah hilang 17 stupa. Sisa yang ada sekarang hanya tiga stupa. Begitu juga luas kawasan candi ini mencapai 7,5 hektare ada juga yang menyatakan lebih. Ia menyarankan BPCB lebih konsentrasi ke sana, bagaimana badan internasional mau memperbaiki ini kalau memang dana APBN tak memungkinkan. (amzar/rpg)
Stupa yang tersisa.
FOTO: OLD.KASKUS.CO.ID

harusnya yang pertama kali dilakukan adalah menghubungi atau menyurati UNESCO untuk minta agar candi ini diperbaiki kembali lalu dibangun lengkap. BPCB harusnya bisa meyakinkan UNESCO agar ini dijadikan proyek internasional.
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Dilihat Boleh, Diinjak Jangan


CANDI MUARA TAKUS SEPERTI TAK TERURUS, LUMUT TERURUS, LUMUT BERMUNCULAN BERMUNCULAN DI BERBAGAI SISI, RUMPUT-RUMPUT MPUT-RU RUMPUT-RUMPUT LIAR JUGA TERLIHAT TERLIHAT TUMBU MBUH TUMBUH DARI BATUANNY TUANNYA. CELAH BATUANNYA. BAHKAN SEBAGIAN BEBATUAN CANDI BEBATUAN TERLIHAT TERLIHAT KEROPOS RAPUH. DAN RAPUH.

NI jelas merisaukan. Bahkan, saking risaunya, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar, wilayah kerja Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, Drs Fitra Arda MHum pernah minta agar pengunjung tidak masuk dan menginjak bangunan Candi Muara Takus. Memang batuan bangunan candi sudah banyak yang rusak. Makanya kita melarang pengunjung agar tidak masuk dan memijak batu bangunan candi. Karena ini dapat merusak situs sejarah itu, ujarnya saat dihubungi lewat telepon. Ia yang saat itu sedang menghadiri undangan rapat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengaku, tahun ini sudah ada program untuk pengembangan kawasan Candi Muara Takus, yakni kegiatan studi pelestarian dan pemanfaatan. Itu dilakukan menindaklanjuti pengajuan Candi Muara Takus sebagai situs warisan dunia ke UNESCO World Herritage Sites. Kami sudah ajukan dan tahun ini baru dimulai mencanangkan penelitiannya. Meski anggarannya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih bertanda bintang,
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Pengunjung berfoto di kompleks candi. Dilarang menginjak candi.


FOTO: NURAISYAH.NET

kami berharap ini dapat direalisasikan demi menyelamatkan situs bersejarah itu, ujarnya. Ia mengatakan, jika situs bersejarah ini sudah tercatat di UNESCO, pihaknya akan dapat bantuan dana dari sana, sehingga untuk pengembangannya lebih mudah dan masyarakat akan menerima manfaatnya, baik sebagai tujuan wisata sejarah maupun sebagai objek penelitian. Dalam studi pelestarian dan pemanfaatan candi ini nanti akan melibatkan tenaga ahli, baik dari perguruan tinggi maupun kementerian. Karena saat ini zonasi komplek candi belum diketahui jelas, meski sebenarnya cakupannya cukup luas dan mencapai puluhan kilometer dari radius candi saat ini. Ia menyebutkan, sekarang komplek candi ini sangat sempit, padahal ada potensi besar di mana tak jauh dari bangunan candi terdapat tasik dan sungai yang cukup indah pemandangannya. Jika zonasi ini diperluas, tentu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, pengunjung dan juga pemerintah Kabupaten Kampar, kata Fitra. Pihaknya berharap masyarakat setempat juga merasa memiliki candi, termasuk kerelaan melepasnya menjadi kawasan cagar budaya jika zonasinya kelak ditetapkan. Partisipasi masyarakat sangat kita harapkan dan melalui studi pelestarian dan pemanfaatan yang akan kita laksanakan pada April mendatang, masyarakat dapat turut memberikan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Memang batuan bangunan candi sudah banyak yang rusak. Makanya kita melarang pengunjung agar tidak masuk dan memijak batu bangunan candi. Karena ini dapat merusak situs sejarah itu.

masukan. Karena yang kita buat ini juga untuk masyarakat, harapnya. Pihaknya mengakui, anggaran pemeliharaan dari Kemendikbud sangat kecil dan hanya dialokasikan untuk juru pelihara. Itu sebabnya, partisipasi pemerintah daerah sangat diharapkan untuk samasama menjaga dan melakukan pengembangan. Kita juga sudah sampaikan ke Pemkab Kampar dan tanggapannya sangat positif. Sekarang sudah ada beberapa bangunan dan akses jalan menuju ke candi dibangun Pemkab Kampar dan Provinsi Riau, ungkapnya. Ke depan, Fitra mengharapkan, jika kawasan Candi Muara Takus ini sudah ada rancangan induknya, tentu pengembangannya akan lebih mudah dan baik. Sehingga di dalam komplek candi sendiri akan dibuat nama-nama candi serta sejarahnya. Ini akan memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitar serta para pengunjung candi, harapnya. 2013, TAK ADA ANGGARAN PERBAIKAN Dirujuk ke Pemprov Riau soal perhatian ke situs cagar budaya ini, keadaannya juga tak menggembirakan. Sejak dua tahun lalu, tak ada anggaran disertakan dalam APBD Provinsi Riau untuk peningkatan dan pemeliharaan Candi Muara Takus. Padahal di tahun 2013 ini sudah ditetapkan Kemenko Kesra RI, untuk dimasukkan dalam daftar tunggu sebagai benda purbakala warisan dunia. Di dalam anggaran 2013 memang tak ada
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Biaya pemeliharaannya digaransi tahun 2014.


FOTO: GEOBALLMTGBUMI.WORDPRESS.COM

Tapi tahun 2012 lalu tak ada anggaran untuk Candi Muara Takus. Baru tahun ini bakal kita anggarkan terutama untuk kegiatan Tour to Candi Muara Takus, menggu-nakan sepeda dari Pekanbaru menuju Muara Takus.

dianggarkan. Tapi di APBD Perubahan tahun 2013 bakal diusulkan untuk kegiatan Tour to Candi Muara Takus. Kita berharap ini dianggarkan dan tak dicoret DPRD, kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Riau, Said Syarifudin. Candi Muara Takus menurutnya diawasi langsung oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang ada di Batusangkar. Tapi untuk pemeliharaan sering dibagi antara Pemerintah Kabupaten Kampar dan APBD Provinsi Riau. Tapi tahun 2012 lalu tak ada anggaran untuk Candi Muara Takus. Baru tahun ini bakal kita anggarkan terutama untuk kegiatan Tour to Candi Muara Takus, menggunakan sepeda dari Pekanbaru menuju Muara Takus, ucapnya. Dengan adanya informasi rusaknya Muara Takus, ia berharap Pemkab Kampar segera berkoordinasi dengan Pemprov Riau terutama di dinasnya. Kemudian berkoordinasi dengan BPCB di Batusangkar. Pihaknya bahkan memberi garansi, untuk 2014 bakal ada anggaran untuk pemeliharaan dan perhatian khusus untuk Muara Takus. Kita bakal mengajukan permintaan ke pusat terutama minta perhatian khusus untuk Muara Takus, lanjutnya. Pemprov Riau juga sudah dapat berbagai usulan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

agar Badan Pelestarian Cagar Budaya di bawah Kemendikbud RI dibentuk di Provinsi Riau. Dengan begitu tak lagi di bawah naungan BPCB yang berada di Batusangkar Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Kalau kita ada Badan Pelestarian Cagar Budaya tentu senang kita mencari dan mengawasi cagar budaya yang ada di Riau. Kalau masih di Sumbar tentu mereka terpecah memperhatikannya, ucapnya. (amzar/rpg)

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013

Berat di Fulus dan Status


DI TANGAN MEREKA, MUARA TAKUS LEBIH TERPELIHARA. NAMUN, NAMUN, KERJA KERAS DAN ANGGUNG TANGGUNG JAW JAWAB TAK SEBANDING UPAH DENGAN UPAH YANG DITERIMA.

ENTARI redup tertutup mendung, namun Afrizal (27) yang sibuk membersihkan dinding-dinding candi dengan menggunakan alat sederhana, bermandi keringat. Wajah dan baju biru yang ia kenakan, dibasahi peluh. Afrizal adalah pekerja honorer yang direkrut Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar. Ia tak sendiri, ada dua lagi koleganya, Zaidil Fitra dan Wasnidar. Nama yang terakhir ini sudah diangkat jadi PNS. Saban hari, tugas mereka membersihkan candi dari beragam kotoran yang menempel. Bukan sembarang bersih-bersih. Kerja mereka memerlukan kecermatan tingkat tinggi. Harus hatihati dan tidak sembarangan, jika tidak bebatuan candi bisa rusak, tutur Afrizal. Kita menghilangkan lumut dengan alat tertentu, sehingga tidak sampai merusak batu candi, Zaidil menambahkan. Sebenarnya mereka tak semata membersihkan candi, juga ada tugas tambahan lainnya. Tugas menjaga dan membersihkan candi ini sangat berat dan kita harus setiap hari datang. Selain itu kami juga juga menjadi pemandu bagi wisatawan yang berkunjung, ucap Afrizal. Ia kurang bergairah ketika ditanya soal fulus, honor
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

Dari atas: Afrizal, Zaidil Fitra dan Wasnidar. Honor mereka kecil.
FOTO: GEMA SETARA/MAJALAH RIAUPOS

yang diterima, yang dalam penilaiannya kecil sekali, malah di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK). Bagi honorer di sana, upah Rp600 ribu sebulan memang jauh dari mencukupi. Afrizal menjadi juru pelihara di komplek Candi Muara Takus sejak 2007 lalu, menggantikan ayahnya Khaidir (57) yang sudah tua. Ia tak mengeluhkan keadaan. Namun lajang ini tetap berharap, demi terjaminnya masa depan, dapat diangkat jadi PNS. Sekarang jangankan membantu orangtua, untuk kebutuhan sendiri saja tak cukup. Makanya kita harus kerja lain setelah bekerja di candi, tambah Zaidil. Koordinator juru pelihara Wasnidar bersyukur karena sudah diangkat jadi PNS sejak 2009 dan berharap dua rekannya yang lain dapat bernasib sama. Sehingga kesejahteraan juru pelihara ini dapat menjamin kehidupan keluarganya. Ada satu lagi tugas saya, yakni setiap bulannya datang ke BPCB Batusangkar menyerahkan laporan bulanan, ujarnya. Wasnidar mengaku, pernah melihat adanya kerja pemeliharan bangunan candi dan ini langsung dari kementerian di Jakarta. Namun ia tak tahu pasti pemeliharaannya seperti apa karena hanya selaku juru pelihara di komplek candi. Kalau mau tahu jelasnya silakan ke BPCB Batusangkar, karena ini bukan wewenang saya, ucapnya. (amzar/rpg)

MAJALAH RIAUPOS MAJALAH RIAU POS

EDISI 006 EDISI 006

22 - 28 FEBRUARI 2013 22 - 28 FEBRUARI 2013

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

DAERAH

SAMPAI DARI PANAM SAMPAI KE KULIM, BERJEJER JALAN BANJIR, SAMBUNG MENYAMSAMBUNG MENYAMMACET, BUNG BUNG MOBIL MACET, ITULAH KOTA BERKOTA TUAH. PEKANBARU IBUKOTA IBUKOTA PROVINSI, KAMI BERJANJI PADAMU, MENUNTUT ADAMU, MENUNTUT KOTA, JANJI WALI KOTA, PEKANBARU BEBAS BANJIR.

ALIMAT di samping bukan sebait lagu dan tak pantas pula bernyanyi di tengah warga kota ini yang terjebak dalam macet akibat banjir yang merendam di banyak ruas jalan ibukota. Realita banjir akibat hujan ini telah menjadi biasa di Pekan-baru ketika hujan turun dengan intensitas sedikit tinggi dan di saat pemerintah tak punya cara mencarikan solusinya. Empat tahun lalu 2009, ketika Wali Kota Pekanbaru Firdaus masih menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, seuntai kabar gembira pernah diucap. Firdaus menyebutkan tahun 2010, di Jalan HR Soebrantas khususnya di kawasan Tabek Gadang (Simpang tiga HR Soebrantas-SM Amin) tidak akan banjir lagi setelah drainase induk di Jalan SM Amin dan sebagian Jalan HR Soebrantas selesai dibangun. Kenyataannya, tahun 2010 sudah berlalu tiga

Banjir yang menggenangi beberapa jalan di Pekanbaru sudah menjadi masalah yang tak kunjung teratasi.
FOTO: TEGUH PRIHATNA/RIAUPOS

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

DAERAH
tahun lalu. Banjir yang dijanjikan akan hilang itu, tetap saja mengejek Firdaus setiap hujan lebat mengguyur. Kendaraan tetap saja macet karena jalan terendam genangan air hujan. Solusi lainnya yang memberi harapan ketika Wali Kota Pekanbaru masih dijabat Herman Abdullah menyebutkan bahwa untuk mengatasi banjir di Jalan HR Soebrantas, perlu ada waduk penampungan air dan kemudian dibangun di Jalan Cipta Karya sekitar 800 meter dari Jalan HR Soebrantas. Waduk pun selesai dibangun dan sudah sangat bermanfaat bagi para pemancing setidaknya sekadar melepas hobi. Sementara, banjir yang diharapkan selesai dengan adanya waduk itu, tak juga beranjak dari jalan yang namanya diambil dari nama mantan gubernur keempat Provinsi Riau era 1978-1980 ini. Selain Firdaus dan Herman Abdullah, setahun lalu, tepatnya 24 Februari 2012, Kadis PU Kota Pekanbaru yang ketika itu dijabat Dedi Gusriadi pernah juga menegaskan pada wartawan dan dimuat di sejumlah media, tahun 2013 kawasan Tabek Gadang bebas banjir. Alasannya, saat itu Pemprov Riau sedang membangun saluran drainase primer di sepanjang Jalan SM Amin hingga menuju ke Sungai Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki. Sebab, tegas Dedi Gusriadi yang saat ini sudah menjadi Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, persoalan banjir yang terjadi di simpang Tabek Gadang karena belum rampungnya
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

H FIRDAUS MT Ketika Menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

Tahun 2010, Jalan HR Soebrantas khususnya di kawasan Tabek Gadang tidak akan banjir lagi.

Drs H HERMAN ABDULLAH MM Ketika Menjabat Wali kota Pekanbaru

Untuk mengatasi banjir di Jalan HR Soebrantas, perlu ada waduk penampungan air.

DAERAH
pengerjaan saluran drainase primer tersebut. Sekarang airnya tidak bisa berjalan lancar, karena pembangunan drainase primernya sedang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Riau. Kalau ini sudah selesai, kita bisa memastikan tidak akan terjadi lagi banjir di jalan itu, katanya. Pernyataan Dedi ini diperkuat lagi Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Pak Wali menyebutkan, untuk mengatasi banjir di Tabek Gadang, sejak dua tahun lalu Pemprov Riau sudah melakukan dua sistem pembuangan. Pertama, melakukan pembangunan waduk di Jalan Cipta Karya dan kedua membuat saluran drainase primer di sepanjang Jalan SM Amin menuju Sungai Air Hitam. Tapi apa yang terjadi? Saat ini sudah tahun 2013 sebagaimana yang dijanjikan Dedi meski baru memasuki bulan ke-2, genangan air akibat luapan air hujan ini belum ada tanda-tanda akan berlalu. Lihat saja ketika seminggu lalu, hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi sejak Rabu malam hingga Kamis (13-14 Februari 2013), sejumlah ruas Jalan HR Soebrantas terendam. Tidak saja di simpang Tabek Gadang yang ketinggian airnya mencapai 50 centimeter di sisi pinggir jalan, tapi juga di sejumlah titik lainnya seperti di simpang empat Pasar Pagi Arengka, depan RM Sederhana, depan Pondok Pesantren Babussalam dan depan SD Negeri 16 Pekanbaru. Banjir merendam ruas jalan di Pekanbaru bukan hanya terjadi di Jalan HR Soebrantas, tapi masih
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

DEDI GUSRIADI Ketika Menjabat Kadis PU Kota Pekanbaru

Sekarang airnya tidak bisa berjalan lancar, karena pembangu-nan drainase primernya sedang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Riau. Kalau ini sudah selesai, kita bisa memastikan tidak akan terjadi lagi banjir di jalan itu.

DAERAH
terdapat ratusan titik banjir lainnya di ruas jalan berbeda. Menurut data Dinas PU Pekanbaru, ada 104 titik ruas jalan banjir yang tersebar di seluruh kecamatan di Pekanbaru. Ruas jalan yang terendam banjir saat hujan antara lain Jalan Sudirman depan Samsat dan Purna MTQ, depan RS Awal Bros, depan kantor Wali Kota Pekanbaru dan depan Hotel Furaya. Di ruas Jalan Arifin Achmad masing-masing di simpang Arifin Achmad-Jalan Paus dan di depan gedung Telkomsel. Lalu, kapan persoalan ini akan selesai? Tergantung pengambil kebijakan di kota ini dan menunggu mereka yang pernah berjanji itu merealisasikan janjinya. (syamsul bahri samin/ rpg)

Banjir menggenagi Jalan HR Soebrantas, Tampan.


FOTO: TEGUH PRIHATNA FOR MAJALAH RIAU POS

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

DAERAH

PETA LOKASI GENANGAN (SUNGAI SIAK)

Sabaaar, Setahun Lagi Masih Banjir

H
MAJALAH RIAU POS

ARAPAN masyarakat Pekanbaru tinggal di Kota Pekanbaru bebas banjir masih jauh panggang dari api. Dinas PU Kota Pekanbaru ternyata masih baru akan melakukan
EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

DAERAH
survei memetakan titik banjir di sejumlah ruas jalan Pekanbaru pada November mendatang yang jelas memerlukan waktu. Dengan demikian, banjir masih tetap aman hingga akhir tahun. Kasi Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih Dinas PU Kota Pekanbaru Suryana Hakim baru-baru ini menyebutkan, terdapat 104 titik genangan banjir di Kota Pekanbaru berdasarkan data Dinas PU Kota Pekanbaru dan Dinas PU Provinsi Riau tahun 2013. Jumlah ini meningkat hampir 100 persen dibanding 2012 yang hanya 56 titik. Sejumlah 33 titik genangan terdapat di empat kecamatan ping-giran masing-masing Kecamatan Rumbai, Rumbai Pesisir, Bukitraya dan Kecamatan Tampan. Data ini berdasarkan rencana induk (master plan) tahap II yang dikerjakan Dinas PU Provinsi Riau. Sedangkan 71 titik lainnya, merupakan hasil pendataan Dinas PU Kota Pekanbaru tahun 2012. Titik genangannya tersebar di empat kecamatan lainnya; Kecamatan Pekanbaru Kota, Sukajadi, Limapuluh dan Senapelan. Khusus untuk empat kecamatan lainnya, seperti Marpoyan Damai, Payung Sekaki, Sail dan Tenayan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Para petugas membersihkan parit yang memungkinkan terjadinya banjir jika hujan turun di Jalan HR Soebrantas.
FOTO: RIAUPOS

DAERAH
Raya, saat ini masih dalam tahap pendataan Dinas PU Kota Pekanbaru. Terkait penanggulangan terhadap genangan banjir di empat kecamatan masing-masing Rumbai, Rumbai Pesisir, Bukitraya dan Kecamatan Tampan, masih menunggu master plan tahap II, yang diperkirakan selesai November mendatang, katanya. Untuk mengatasi genangan yang tersebar 104 titik di Kota Pekanbaru, menurut Suryana, sudah disiapkan dana Rp12,8 miliar yang terdiri dari Rp4,8 miliar anggaran Dinas PU provinsi, dan Rp8 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru tahun 2013. Dana provinsi itu nantinya sesuai rencana akan dipakai untuk pembuatan drainase di Jalan Purwodadi, Tampan. Ini pun belum ada kepastian, karena baru sebatas rencana. Bisa saja nantinya penggunaan dana yang ada itu dialihkan ke tempat lain, yang dianggap lebih penting, ujarnya. Sementara untuk anggaran Rp8 miliar di Dinas PU Pekanbaru, nantinya akan digunakan untuk pembuatan drainase baru atau melanjutkan pengerjaan drainase yang sempat tertunda pada tahun sebelumnya. Dengan dana yang ada itu nanti penggunaannya ada yang berbentuk preventif dan ada juga yang berbentuk penanggulangan banjir secara langsung. Bentuk dari preventif sendiri, yakni dengan melanjutkan pembangunan drainase yang
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Sudah disiapkan dana Rp12,8 miliar yang terdiri dari Rp4,8 miliar anggaran Dinas PU provinsi, dan Rp8 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru tahun 2013.

DAERAH
PETA LOKASI GENANGAN (HUJAN RUTIN)

sebelumnya sempat tertunda, seperti drainase di Jalan Hibrida. Ini sudah tertunda selama empat tahun, jelas Suryana. (syamsul bahri samin/lim/ rpg)

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

DAERAH

Air pun Bingung


UAS jalan di Kota Pekanbaru umumnya sudah memiliki saluran drainase. Lalu, mengapa masih saja banjir setiap hujan mengguyur dengan intensitas tinggi? Persoalannya jelas, saluran drainase yang dibangun hanya sebatas menyusuri ruas jalan tanpa memikirkan ke mana pembuangan selanjutnya. Umumnya drainase yang dibangun pada sisi kiri dan kanan badan jalan, berdiri sendiri tanpa terhubung dengan ruas jalan lainnya. Sehingga ketika hujan mengguyur, air hanya akan turun ke satu saluran drainase dan tidak mengalir. Ketika saluran drainase penuh, tentu saja air akan kembali naik ke badan jalan. Itulah yang saat ini banyak ditemukan banjir di ruas jalan di Pekanbaru. Apabila melihat topografi Kota Pekanbaru yang dikelilingi beberapa sungai besar seperti Sungai Siak dan Sungai Kampar, sulit dipercaya kota ini akan banjir hanya akibat diguyur hujan. Sebab, air yang ditampung melalui saluran drainase bisa dibuang dengan mudah ke sungai asal saja semua saluran
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Jalan M Yatim di kawasan Pasar Bawah tergenang air setelah diguyur hujan lebat.
FOTO: DEFIZAL/RIAU POS

DAERAH
PETA LOKASI GENANGAN

pembuangan terhubung dan jelas mana hulu dan muaranya. Di sisi lain, posisi daratan Pekanbaru masih di atas permukaan air Sungai Siak dan Sungai Kampar. Realita drainase yang ada saat ini, sulit bagi kita menentukan mana saluran hulu dan yang hilir. Ini pula yang membuat air bingung mau mengalir ke mana. Andai saja air bisa bicara, mungkin sudah sejak lama menyampaikan protesnya kepada pemerintah. Tidak jelasnya saluran hulu dan hilir, menyebabkan air yang mengalir bertabrakan. Hal ini bisa dilihat di
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

DAERAH
sejumlah ruas jalan di Pekanbaru. Sebut saja simpang empat Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan HR Soebrantas dekat Pasar Pagi Arengka. Kasus lainnya terjadi di simpang tiga Jalan SM Amin dan Jalan HR Soebrantas dekat lampu lalu-lintas Simpang Tabek Gadang dan di Jalan Sudirman depan kantor Dispenda Riau. Jujur saja, kasus yang sama lebih banyak lagi bisa dijumpai apabila kita telusuri ruas jalan lainnya di ibukota Provinsi Riau ini. Umumnya, di ruas jalan yang terendam banjir hujan, penyebabnya sama; saluran drainasenya tidak jelas hulu dan hilirnya. Melihat realita ini, sudah jelas langkah antisipasi yang harusnya dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru. Langkah konkret itu dengan membangun saluran terkoneksi yang jelas mana hulu hilirn-ya. Pemerintah harus punya rencana induk (master plan) yang jelas untuk saluran drainase jalan di Pekanbaru. Pembuatannya harus melalui kajian yang matang dan melibatkan para pihak yang dianggap cakap. Ini penting agar setelah disahkan, bisa digunakan sebagai acuan kerja dan benar-benar bermanfaat. Dalam menyiapkan master plan drainase untuk
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Pengendara terjebak di Jalan Arifin Achmad yang digenangi banjir.


FOTO: DEFIZAL/RIAU POS

DAERAH
Kota Pekanbaru, saatnya juga merancang saluran drainase induk dengan lebar dan kedalaman tertentu. Sehingga, selain berfungsi menjadi saluran pembuangan, bisa juga dimanfatkan untuk pengembangan wisata kota. Agar jalan air di saluran utama ini tetap terjaga untuk kepentingan wisata, maka di ujung saluran utama di bibir sungai, harus dibangun pompa khusus yang tidak saja mampu mendorong air ke sungai, tapi juga untuk mengatur debit air di dalam saluran ketika musim kemarau atau mencegah banjir akibat masuknya air sungai ke saluran utama. Ini bisa saja mencontoh konsep yang sudah dikembangkan di beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan Thailand. Singapura misalnya, di tengah kota ada saluran besar yang bisa dilalui para wisatawan untuk menikmati keindahan kota dengan menggunakan perahu kecil dan sedang. Tentu saja hal ini sangat memungkinkan untuk diadopsi ke Pekanbaru. (syamsul bahri samin)

Jalan Arifin Achmad digenangi air.


FOTO: DEFIZAL/RIAU POS

MAJALAH RIAU POS EDISI 006 MAJALAH RIAU POS EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013 22-28 FEBRUARI 2013

NASIONAL

LANGKAH PARPOL JELANG 2014

Perang Politik, Perang Media


TIDAK LAGI MERANGKUL MEDIA UNTUK MEMEPERTANANGKAN PERTARUNGAN POLITIK, RUNGAN TAPI JUSTRU MEMILIKI MEDIA. AGAKNYA ITULAH AGAKNYA ERA BARU YANG MENGGAMBARKAN HEBOHNYA PENTAS HEBOHNYA PENTAS POLITIK NASIONAL JELANG PEMILU 2014.

I awal era reformasi, merebut hati media memang menjadi andalan para politisi untuk membangun citra. Berbagai pakar politik menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menang dalam Pemilu karena paling bisa memanfaatkan media. Atau yang paling unggul dalam politik pencitraan. Terbukti, Partai Demokrat yang notabene adalah Parpol baru ketika itu, pertama kali ikut Pemilu 2004 langsung memenangkan pertarungan dan kejayaan itu berlanjut sampai 2009. Itu semua berkat keterpaduan tokoh dan pengaruh media. Berbeda paradigma, era merangkul media di era 2009, menjadi era memiliki media menghadapi Pemilu 2014, menjadikan sebuah perbedaan dalam cara memenangkan pertarungan politik. Kini, hampir semua tokoh partai politik yang mencuat ke permukaan, umumnya menjadi pemilik media. Dengan media, mereka bisa mempromosikan diri, sosialisasi program partai politik dan jualan politik lainnya. Dalam pandangan Garin Nugroho, Pemilu 2014
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

NASIONAL
memiliki sesuatu yang berbeda. Tokoh politik tidak lagi merangkul media, tapi para penggerak dan pemilik media yang ikut terjun ke dalam politik. Ini era baru antara bisnis dan kekuatan politik, begitu Garin menilai. Ia menekankan media televisi merupakan senjata yang paling canggih dibanding media lainnya. Garin dalam sebuah dialog kebangsaan barubaru ini menilai, jika media tak mampu berperan dengan baik, kondisi semakin sulit. Komunikasi politik pada tingkat pemimpin di negeri ini akan terguncang, begitu Garin menggambarkan perseteruan antara Parpol merebut hati rakyat dengan senjata media masing-masing. Garin mengkhawatirkan kondisi ini akan berdampak pada pada komunikasi publik kode etik komunikasi dalam kehidupan berdemokrasi. Bisnis tercipta antara politik dan media, jelasnya. Pendapat ini didukung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mengaku heran dengan para politikus yang membeli media. Apalagi saat ini, lanjutnya, media cenderung mendegadrasi partai politik. Soal pengaruh media ini, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY secara eksplisit menyatakan bahwa media memang memberikan pengaruh yang
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat Rapimnas Demokrat, Ahad (17/2/2013) di Jakarta. SBY usai Rapimnas mengakui pemberitaan yang berlebihan terhadap kasus korupsi yang dihadapi beberapa kader Demokrat menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat.
FOTO: JPNN

NASIONAL
besar terhadap partai politik, terutama Partai Demokrat yang dalam kondisi menurun. SBY mengakui, ada kesalahan kader Demokrat, utamanya berkaitan dengan pelanggaran hukum, kasus korupsi khususnya. Tapi apa yang kami alami selama 2 tahun ini kami rasakan terlalu berlebihan. Yang Partai Demokrat harapkan adalah keadilan dan perlakuan yang baik, yang fair dan berimbang. Tetapi tetap kami harus berbenah diri, menata diri, menertibkan diri dan membersihkan diri kami dari anasir atau unsur yang tidak baik ujarnya saat konferensi pers usai Rapimnas Demokrat. Salah satu pengaruh media ini juga sempat membuat kader Demokrat ingin memboikot media, karena menilai media berberan besar membuat Demokrat semakin terpuruk, seperti yang pernah digagas oleh Ketua Biro Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Partai Demokrat, Jemmy Setiawan. Namun langkah itu dihadang oleh pengamat komunikasi politik, Tjipta Lesmana. Nanti yang rugi Demokrat sendiri, katanya. Tjipta menilai, langkah tersebut tidak efektif dalam memperbaiki citra Demokrat. Meski diboikot, katanya, media akan tetap memberitakan hal-hal yang layak diberitakan terkait Partai Demokrat. Kalau boikot, suara Demokrat sama sekali tidak ada, lebih celaka lagi, justru merugikan, tidak efektif, kata Tjipta. Sama dengan pendapat Tjipta, pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya menilai gagasan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

GARIN NUGROHO
FOTO: OKEZONE.COM

Yang Partai Demokrat harapkan adalah keadilan dan perlakuan yang baik, yang fair dan berimbang. Tetapi tetap kami harus berbenah diri, menata diri, menertibkan diri dan membersihkan diri kami dari anasir atau unsur yang tidak baik

NASIONAL
Jemmy itu memperlihatkan kegagalan kader Demokrat dalam menghadapi media. Ujungnya jelas, citra partai makin terpuruk, tegasnya. Bahkan peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi menilai dapat jadi bumerang. Bukan bumerang dari kayu, tapi dari besi dan tajam, ujar Kristiadi. Ia menegaskan, media memang memberi peranan besar terhadap Demokrat. Dia kan besar karena media. Demokrat besar bukan karena politik, tapi karena media yang dulu begitu menyanjung Pak SBY, ujarnya. Penggunaan senjata media, sudah jauh hari dilakukan beberapa tokoh politik, sebut saja Aburizal Bakrie. Ketua Umum Golkar yang akrab dipanggil Ical ini sudah lama berpromosi dengan iklan ARB dukung Ekonomi Kerakyatan. Dengan senjata TV One, Anteve dan vivanews.com, ia terus mempromosikan diri. Tokoh lainnya adalah Surya Paloh, pentolan penting Ormas NasDem yang kini sudah menelurkan anaknya, Partai NasDem. Dulu, Surya Paloh dan Ical satu rumah politik. Tapi kemudian pecah kongsi, setelah bersaing dalam Munas Golkar di Pekanbaru. Kemudian Surya Paloh hengkang dan mendirikan Partai NasDem. Dengan jualan Gerakan Perubahan yang terus mucul di Metro TV dan Media Indonesia, kekuatan media memberi percepatan kepada partai politik yang baru saja lahir ini. Partai NasDem pun merasakan tuahnya media.
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Dulu, Surya Paloh dan Ical satu rumah politik. Tapi kemudian pecah kongsi, setelah bersaing dalam Munas Golkar di Pekanbaru. Kemudian Surya Paloh hengkang dan mendirikan Partai NasDem.

NASIONAL
Faktanya, dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), NasDem yang notabene partai baru, tiba-tiba menyodok ke urutan empat. Peneliti LSI Burhanudin Muhtadi memastikan, melejitnya pamor Partai NasDem, salah satu faktor pendongkraknya adalah karena dukungan media. Ya, memang lewat media iklan-iklan Partai NasDem giat menyapa pemirsa TV, ungkapnya. Pemandangan mencolok tentang tokoh politik penguasa media tertuju pada sosok Hary Tanoesoedibjo. Penguasa MNC Grup ini setelah memperkuat promosi NasDem dengan kekuatan media miliknya, lalu mengundurkan diri dari NasDem dan secara mengejutkan bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Tentu, kehadiran Hary menambah kekuatan promosi Hanura jelang 2014. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura ini dengan tegas menyatakan akan habis-habisan mendukung Partai Hanura di Pemilu 2014. Yang pasti saya akan all out dalam mendukung partai Hanura, kata Hary. Langkah Hary ini dinilai pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB) Muhammad Qodari akan mempercepat pencitraan Hanura di mata publik karena pengaruh media yang dimiliki Hary. Kekuatan media Hary bisa sangat potensial membantu membesarkan Hanura. Karena selama ini kekuatan itulah yang tidak ada di Hanura, katanya. Patut direnungkan oleh para tokoh Parpol ini, apa yang dikatakan oleh Pengambat LSI Burhanuddin
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Kekuatan media Hary bisa sangat potensial membantu membesarkan Hanura. Karena selama ini kekuatan itulah yang tidak ada di Hanura

NASIONAL
Muhtadi, bahwa jangan sampai karena kepemilikan, media terseret arus persaingan politik. Kalau ikutikutan bersaing, ke mana lagi warga menuangkan aspirasinya? kata Burhanuddin. (menrizal nurdin)

ABURIZAL BAKRIE/ICAL Tanggal Lahir : Jakarta, 15 November 1946 Sejak 1992 telah dipercaya memegang banyak jabatan penting di Grup Bakrie antara lain direktur, wakil direktur utama dan direktur utama. Di bawah pimpinannya, Grup Bakrie melebarkan sayap ke berbagai bidang seperti pertambangan, kontraktor, telekomunikasi, informasi, industri baja dan media massa. HARY TANOESOEDIBJO Tanggal Lahir: Surabaya 26 September 1965 Pendidikan: Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa-Kanada (1998), Master of Business Administration dari Ottawa University, Ottawa-Kanada (1989) Jabatan Media: Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk. (sejak tahun 2002) Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk. sejak tahun 1989. Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (2003), Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk., Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya di
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

NASIONAL
bawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama. November 2011, dipercaya sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem dan juga sebagai Wakil Ketua Majelis Nasional Partai NasDem. 21 Januari 2013, resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem dan bergabung dengan Partai Hanura. SURYA DHARMA PALOH TTL: Kutaraja Banda Aceh, 16 Juli 1951 Jabatan: Pimpinan Media Group, Media Indonesia, Lampung Post, Metro TV. Bersama dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X, Surya Paloh mencetuskan pendirian Nasional Demokrat. Surya Paloh adalah kader Golkar. Namun sejak kalah bersaing dengan Aburizal Bakrie memperebutkan posisi ketua umum, ia langsung mendirikan Ormas NasDem yang kini sudah menelurkan anaknya Partai NasDem.

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

EKONOMI BISNIS

Kran Ritel Dibuka

Kakap Vs Teri: Siapa Peduli?


ENTAH KEBETULAN ATAU MEMANG SUDAH BERENCANA JAUH-JAUH HARI, JAUH-JAU AWAL 2013 BAGI DUA PERITEL KELAS SEPERTINYA KAKAP SEPERTINYA MERUPAKAN MERUPAKAN KESEMPA KESEMPATAN UNTUK TERBAIK UNTUK MEMASUKI BISNIS KULAKAN DI PEKANBARU. PEKANBARU.

ASALNYA, dua perusahaan kulakan kelas nasional seperti Indomaret dan Alfamart secara hampir bersamaan mulai beroperasi. Bisa dipastikan, bisnis yang selama ini biasanya hanya diselenggarakan oleh usaha keluarga atau usaha kecil tradisional itu ke depan dapat dipastikan akan mulai memasuki persaingan ketat, bersaing dengan peritel modern yang komplit dengan layanan dan tempat belanja yang nyaman. Jaringan mini market Indomaret dalam skala kecil

Mall Ciputra Seraya, salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan megah di Pekanbaru.
WWW.WARTARIAU.COM

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

EKONOMI BISNIS
sebenarnya sudah beroperasi di Riau sejak akhir Desember lalu sekitar 14 gerai. Namun setelah diresmikan oleh Wali Kota Pekanbaru Firdaus, malah mereka menargetkan pembukaan hingga 200 gerai di Provinsi Riau. Hingga saat ini sudah 12 outlet Indomaret beroperasi di Pekanbaru, diresmikan oleh Wali Kota sebagai peresmian masuknya Indomaret di Riau. Target kami 200 outlet dan 40 persen di antaranya adalah franchise dengan masyarakat sesuai peraturan, ungkap Regional Senior Manager II Indomaret, Feki Oktavianus. Indomaret yang saat ini sudah menjalankan bisnis selama 25 tahun di Indonesia, secara nasional telah memiliki 7.240 gerai. Hingga 2014, Feki menargetkan Indomaret akan menambah 1.000 gerai lagi hingga menggapai angka 10.000 gerai di seluruh Indonesia. Feki sendiri cukup optimis kalau Indomaret dapat diterima secara luas di Riau. Indomaret adalah milik Indonesia yang dibangun dari kecil yang akhirnya menjadi waralaba, tidak ada campur tangan pihak asing. Saat ini Indomaret telah memperkerjakan 80.000 karyawan se-Indonesia, ungkapnya. Bagi masyarakat yang ingin memiliki waralaba Indomaret, cukup membeli lisensi sekitar Rp400 juta dan belum termasuk rumah toko dua pintu yang menjadi persyaratan. Kebijakan Wali Kota Pekanbaru yang memberi izin pada usaha grosir bermodal kuat untuk masuk ke dunia ritel itu dikritik berbagai kalangan. Mereka
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Indomaret yang saat ini sudah menjalankan bisnis selama 25 tahun di Indonesia, secara nasional telah memiliki 7.240 gerai. Hingga 2014, Feki menargetkan Indomaret akan menambah 1.000 gerai lagi hingga menggapai angka 10.000 gerai di seluruh Indonesia.

EKONOMI BISNIS
minta wali kota meninjau kembali kebijakan tersebut karena dianggap secara langsung akan mengancam usaha pedagang kelas teri alias kecil dan menengah yang secara berangsur-angsur akan mati akibat kalah bersaing. Ketua Himpunan Pedagang Plaza Sukaramai (HP3S) Ismed Bakri Rajo Nan Sati mengatakan, Sudah banyak jumlah ritel kelas kakap ini mencapai 100 tempat keluhan yang disampaikan warga yang tersebar masing-masing dua tempat di setiap kelurahan. Beberapa di antaranya telah mulai kita tentang kehadiran retail beroperasi seperti di Jalan Harapan Raya (kini Jalan tersebut. Mereka Imam Munandar) dan di Labuh Baru. Beberapa khawatir usahanya bahkan berani beroperasi 24 jam. Sudah banyak akan mati. keluhan yang disampaikan warga kita tentang kehadiran retail tersebut. Mereka khawatir usahanya akan mati, ujarnya. Pihaknya tak melarang izin peritel kakap seperti namun izinnya harus dibatasi dan ditata dengan baik. Mereka boleh diberi izin di lokasi-lokasi yang berjarak satu dengan lainnya, sehingga terjadi persaingan sehat. Bukan izin serampangan sehingga masuk ke perkampungan penduduk. Yang terancam bukan hanya pedagang kecil dan menengah, tapi juga swalayan, ujar Ismed. Menurutnya, yang mendesak untuk dilakukan wali kota adalah membenahi Salah satu sudut Pasar Bawah Pekanbaru.
WWW.FLICKRIVER.COM

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

EKONOMI BISNIS
pasar-pasar tradisional yang sekarang terbengkalai dan tak terurus. Seperti Pasar Rumbai, Pasar Sail, Pasar Limapuluh, Pasar Kodim/Pasar Senapelan, Pasar Pagi Arengkavdan lainnya. Ketika kampanye dulu, Pak Wali Kota Firdaus berjanji akan membenahi pasar tersebut dan memperhatikan pedagang kecil dan menengah. Tapi kenyataannnya kok seperti ini, tagih pedagang pakaian jadi itu. Ismed mengimbau DPRD Kota Pekanbaru membantu pedagang kecil dan menengah yang nasibnya sedang terancam ini. Tolonglah disuarakan hal ini karena kami pedagang hanya menggantungkan hidup dari pasar, pintanya. Sekretaris Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) Kota Pekanbaru, Fendri Jaswir menilai, langkah wali kota kurang tepat mengingat pertumbuhan ekonomi Pekanbaru selama ini lebih banyak ditopang pedagang kecil dan menengah. Dengan masuknya usaha grosir dan retail yang dikuasai oleh sekelompok usaha, akan terjadi monopoli. Akibatnya, pedagang kecil dan menengah terancam tutup. Apalagi harga di tokotoko retail tersebut jauh lebih murah dibanding di tingkat pedagang kecil dan menengah karena mereka dapat potongan harga yang lebih besar dari grosir, papar mantan anggota DPRD Riau ini. Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza merasa Pemko tak pernah melibatkan Dewan dalam pemberian izin baru bagi peritel kakap. Pihaknya mengingatkan dan minta Pemko jangan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Dengan masuknya usaha grosir dan retail yang dikuasai oleh sekelompok usaha, akan terjadi monopoli. Akibatnya, pedagang kecil dan menengah terancam tutup.

EKONOMI - BISNIS
asal memberi izin tapi juga mempertimbangkan nasib pedagang kecil. Kami tahu ada ritel setelah maraknya protes. Ini jelas mematikan pedagang kecil, ujar Zaidir yang juga Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Kota Pekanbaru. Sekretaris Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Syamsul Bahri menegaskan, para peritel jangan dulu beroperasi sebelum ada izin. Ia minta instansi terkait jeli melihat persoalan ini. Kaji dulu dampak sosial dan ekonominya, jangan hanya cari untung besar. Dari sidak Komisi II DPRD Pekanbaru awal pekan lalu, ada beberapa ritel yang tak memiliki izin namun beroperasi. Menanggapi permintaan rombongan sidak DPRD agar jangan dulu beroperasi sebelum perizinannya lengkap, Kepala Cabang Alfamart di Pekanbaru Sulardi mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan di Jakarta. Diakui Sulardi, pihaknya memang belum mengantongi izin sebab masih dalam proses. Kami akan koordinasi dengan dinas dan Dewan bagaimana bagusnya. Kalau memang harus diberhentikan, itu akan kita bicarakan dengan pusat, katanya. Kepala Disperindag Kota Pekanbaru El Sabrina menegaskan, peritel tak boleh beroperasi sebelum perizinan selesai. Sebab ini akan memberi contoh yang tidak baik bagi pelaku usaha lainnya di Pekanbaru. Sementara menurut Kepala BPT Kota Pekanbaru Yusrizal, beroperasinya peritel tanpa mengantongi izin akan mengakibatkan kecemburuan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Kaji dulu dampak sosial dan ekonominya, jangan hanya cari untung besar. Dari sidak Komisi II DPRD Pekanbaru awal pekan lalu, ada beberapa ritel yang tak memiliki izin namun beroperasi.

EKONOMI - BISNIS
social. Dugaan bahwa peritel kakap tak memiliki izin dibantah Wali Kota Pekanbaru, Firdaus. Menurutnya, mereka tidak mengurus izin karena yang bertanggung jawab untuk itu adalah pemilik merek dagang bukan pemegang waralabanya. Sesuai keputusan Kemenperindag, 40 persen dari merek yang masuk itu pegelolanya harus diserahkan ke masyarakat. Wako mengaku Pemko tengah mengevaluasi seluruh swalayan. Pihaknya menginstruksikan Satker terkait khususnya Disperindag dan BPT mendata dan mengevaluasi jumlah swalayan. Ini sekedar mendata dan melihat siapa saja yang terdata dan memiliki izin. Pertumbuhan ekonomi tetap didukung, tapi tentu ada koridor yang harus dipatuhi, ujar Firdaus. Tak hanya swalayan besar, mini market sampai toko juga akan dievaluasi. Pasalnya, banyak yang ditengarai tak mengantongi izin apalagi bayar retribusi dan pajak. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menegaskan, kebijakan pembatasan gerai restoran waralaba maksimal 250 unit seperti diatur Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2013, takkan merugikan pemilik lisensi. Pasalnya, pemilik lisensi restoran waralaba telah dapat kemudahan dengan tidak perlu sepenuhnya melepas kepemilikan anak usahanya ke pengusaha lain. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2013, pemilik waralaba bisa memilih opsi pola penyertaan modal atau menggandeng pengusaha lokal di lokasi gerai itu
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Tak hanya swalayan besar, mini market sampai toko juga akan dievaluasi. Pasalnya, banyak yang ditengarai tak mengantongi izin apalagi bayar retribusi dan pajak.

EKONOMI - BISNIS
berdiri. Bila nilai investasi sebuah gerai kurang dari atau setara Rp10 miliar, penyertaan modal dari pihak lain paling sedikit 40 persen. Sementara jika nilai investasinya lebih dari Rp10 miliar, penyertaan modal dari pihak lain minimal 30 persen. Selebihnya manajemen tetap dikontrol pemilik lisensi waralaba, ujar Gita. Menurutnya, penyertaan modal sebesar 30-40 persen ini masih lebih baik daripada para pengusaha lokal tak dapat porsi sama sekali. Aturan ini bertujuan untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) sehingga terjadi pemerataan ekonomi. Kita ingin memberdayakan UKM, jadi kita batasi jangan sampai 250 gerai, kata Gita. Dari data Disperindag Kota Pekanbaru, saat ini tercatat lebih dari 130.000 usaha kecil menengah mikro yang melakukan usaha di Pekanbaru. Dari jumlah itu, diperkirakan lebih dari separuh di antaranya bergerak di bidang perdagangan seperti kedai, toko, swalayan dan lainnya. Pekanbaru juga telah memiliki sedikitnya 8 pasar swalayan sekelas mall dan hipermarket. Izin baru pendirian mall dan hipermarket ini sebelumnya sudah coba dialihkan oleh Pemko ke daerah pinggiran. Namun sekarang nampaknya Pemko seperti tak lagi memperhatikan dampaknya bagi peluang kehidupan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat bawah. Lalu siapa lagi yang peduli rakyat kecil yang serba terbatas? (hasan hanafi)

Saat ini tercatat lebih dari 130.000 usaha kecil menengah mikro yang melakukan usaha di Pekanbaru. Dari jumlah itu, diperkirakan lebih dari separuh di antaranya bergerak di bidang perdagangan seperti kedai, toko, swalayan dan lainnya.

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

EKONOMI - BISNIS

Data BPS menunjukkan, sumber pertumbuhan ekonomi pada 2012 masih didominasi konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 2,93 persen.

Ekonomi Riau Diprediksi Tumbuh Moderat

ANK Indonesia Pekanbaru memprediksikan perekonomian Riau 2013 akan tumbuh relatif moderat. Pertumbuhan ekonomi Riau didukung adanya perkiraan mulai membaiknya harga komoditas internasional seperti pertambangan dan pertanian, ujar Asisten Direktur BI Perwakilan Riau, Abdul Madjid pada Kajian Ekonomi Regional (KER) minggu lalu. Sebagaimana catatan terakhir yang didata BPS, pertumbuhan ekonomi (tanpa migas) pada triwulan III tahun 2012 hanya mencapai 5,46 persen. Laju pertumbuhan tersebut jauh di bawah periode tahun

Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi terus menggeliat menyongsong pertumbuhan ekonomi Riau.
WWW.RIAUTODAY.COM

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

EKONOMI - BISNIS
sebelumnya yang mencapai 8,26 persen. Sementara laju pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata berada di atas 6 persen. Pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas (year on year) pada triwulan III 2012 juga terjadi pada semua sektor ekonomi. Tertinggi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 17,78 persen. Terendah pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan sebesar 1,73 persen. Sementara sumber pertumbuhan terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh 17,32 persen dan memberikan sumber pertumbuhan sebesar 3,3 persen. Perekonomian Riau yang diukur berdasar besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun 2012 mencapai Rp121.199,51 miliar. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp27.098,46 miliar. Bila dalam penghitungannya tak termasuk migas, nilai PDRB harga berlaku dan PDRB harga konstan 2000 masing-masing sebesar Rp77.217,67 miliar dan Rp14.519,33 miliar. Kondisi ini sejalan dengan ekspektasi membaiknya perekonomian di negara maju seperti Amerika Serikat, kawasan Eropa serta Cina yang berpotensi meningkatnya ekspor migas Riau. Di samping itu, adanya pelaksanaan helat berskala internasional pada semester I 2013, membuat prospek peran Riau sebagai daerah tujuan investasi, khususnya di sektor bangunan, diperkirakan turut menopang pertumbuhan ekonomi tahun ini.
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Perekonomian Riau yang diukur berdasar besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun 2012 mencapai Rp121.199,51 miliar. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp27.098,46 miliar.

EKONOMI - BISNIS
Riau masih memiliki daya tarik sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di luar Pulau Jawa. Tentu ini pendorong bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini, ujarnya. Dari sisi sektoral, sumber pertumbuhan perekonomian Riau diperkirakan berasal dari sektor non tradebles, terutama perdagangan. Sementara sektor tradebles diperkirakan mengalami penurunan sejalan dengan lemahnya kinerja sektor migas. Sepanjang tahun ini sektor pertanian diperkirakan berpotensi tumbuh melambat sejalan dengan adanya cuaca ekstrem. Menurunnya luas tanam perkebunan berpotensi menganggu produksi juga mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi. Rasa optimis akan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Riau juga dikemukakan Edy Eriyanto, Chief Ekonomi BNI Wilayah Padang. Pihaknya memperkirakan Riau ke depan akan menjadi pusat pertumbuhan perekonomian di Sumatera. Kecenderungan ini didukung beberapa faktor, seperti posisi Riau yang berada pada jalur perdagangan padat yaitu Malaysia dan Singapura. Riau juga memiliki sumber daya alam berlimpah seperti minyak dan gas (migas) dan perkebunan kelapa sawit. Perkembangan pendapatan per kapita di Riau ada di level Rp38 juta per tahun selama 2011 dan termasuk income per kapita nomor 4 secara Nasional. Daya beli masyarakat Riau masuk kategori tinggi sehingga income per kapita Riau pun melejit di angka Rp38 juta, jelasnya. Jumlah penduduk miskin
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Perkembangan pendapatan per kapita di Riau ada di level Rp38 juta per tahun selama 2011 dan termasuk income per kapita nomor 4 secara Nasional.

EKONOMI - BISNIS
di Riau pun mengalami penurunan yang melambat dari 8,65 persen di tahun 2010 menjadi 8 persen di tahun 2013. Pertumbuhan penduduk Riau masih tinggi, yakni 3,58 persen. Ini muncul karena migrasi dan solusinya pemerintah harus mampu menciptakan lapangan kerja, sebutnya. Sementara kinerja perbankan Riau 3 tahun terakhir di atas 2 persen. Lalu Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2013 diajukan pemerintah provinsi (Pemprov) mencapai Rp8,43 triliun. Terdiri dari pendapatan asli daerah diperkirakan Rp2,40 triliun atau sekitar 36,17 persen dari prakiraan total pendapatan tahun 2013. Rencana penerimaan asli daerah ini diperoleh dari pendapatan pajak daerah sebesar Rp2,03 triliun, retribusi daerah Rp12,32 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah sebesar Rp119,47 miliar dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp244,15 miliar. Semua hal itu menurutnya sangat mendukung perkiraan tersebut. (hasan hanafi)

Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2013 diajukan pemerintah provinsi (Pemprov) mencapai Rp8,43 triliun. Terdiri dari pendapatan asli daerah diperkirakan Rp2,40 triliun atau sekitar 36,17 persen dari prakiraan total pendapatan tahun 2013.

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

EKONOMI - BISNIS

Belanda Tertarik Nipah, Jepang Lirik Cangkang Sawit

Buah nipah yang kini dilirik Belanda.


RIAUTRUST.COM

PAYA Pemerintah Provinsi Riau mengembangkan potensi tanaman nipah nampaknya dapat respon positif sampai ke tingkat internasional. Ini terlihat dengan pengembangan bisnis nipah yang dilirik investor Belanda. Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher, komoditi yang sedang dikembangkan di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti itu dapat menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi. Satu batang nipah saja mampu menghasilkan tiga produk sekaligus, mulai dari gula merah, sirup maupun bioetanol. Selain Selatpanjang, sejumlah
EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

MAJALAH RIAU POS

EKONOMI - BISNIS
daerah pesisir lain di Bumi Melayu juga berpotensi dalam pengembangan sektor perkebunan itu, seperti Kabupaten Bengkalis, Indragiri Hilir, Rokan Hilir maupun Pelalawan. Khusus untuk Selatpanjang, nipah memang sudah jadi penghasilan utama masyarakat tempatan yang sudah berjalan puluhan tahun. Di Riau, nipah sangat berpotensi, khususnya di daerah payau, tuturnya. Keuntungan mengembangkan nipah, selain ekonomis dalam perawatan, kualitas gula yang dihasilkan juga bermutu terbaik. Bahkan, menurut Zulher, untuk setengah hektare tanaman nipah saja, sama bandingannya dengan pengembangan dua hektare kelapa sawit. Selain itu, Disbun sudah mulai melakukan sosialiasi ke berbagai pihak. Termasuk rencana menjadikan nipah sebagai salah satu komoditi andalan Riau. Keseriusan investor Belanda mengelola nipah dimulai dengan rencana membangun 8 ribu hektare di Selatpanjang. Investor Belanda ini juga berencana membangun pabrik sekaligus, untuk menunjang usaha tersebut. Nipah berkembang juga di empat kabupaten lainnya dan akan menjadi komoditi andalan setelah kopra, tutur Zulher. Untuk mendukung peningkatan kualitas dan pengembangan nipah, pihaknya sudah bekerja sama dengan peneliti Institut Pertanian Bogor. Ini dinilai dapat berperan positif dalam melihat potensi pengembangan berupa turunan yang akan dihasilkan dari nipah. Yang menjadi kendala, nipah
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Nipah berkembang juga di empat kabupaten lainnya dan akan menjadi komoditi andalan setelah kopra.

EKONOMI - BISNIS
memerlukan lokasi dan kontur yang sesuai. Karena itu nipah hanya bisa tumbuh di daerah payau. Agar terus dapat meningkatkan minat investor, Disbun juga sedang menjajaki dan mencarikan solusi untuk memudahkan perizinan. Proses pengurusan izin sekarang kita gesa agar lebih mudah sehingga tidak menyulitkan pihak yang ingin menggeluti bidang perkebunan sektor ini, katanya. PABRIK CANGKANG SAWIT Sementara itu investor Jepang menyatakan ketertarikannya membangun pabrik pengolahan cangkang sawit di Kawasan Industri Tenayan (KIT). Bahkan saat ini, feasibility study (FS) sudah dilaksanakan. Cuma, Pemko masih menunggu kepastian dan langkah konkret terkait kerja sama itu. Memang ada minat dari PT Sumitomo, investor dari Jepang untuk membangun pabrik di KIT. Saya belum dapat laporan resmi dan draft kerja sama tersebut, kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus. Dijelaskannya, minat tersebut disampaikan investor saat ekspos Wako bersama utusan Konjen Jepang
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Salah satu produk sampingan dari pabrik kelapa sawit yaitu cangkang yang bisa digunakan sebagai bahan baku pembakaran.
BERANTOGISIFY.BLOGSPOT.COM

EKONOMI - BISNIS
beberapa waktu lalu. Menimbang banyaknya kebun sawit di Riau dan adanya lahan luas di KIT, Sumitomo pun tertarik. Rencananya, pembangunan pabrik dilakukan di pinggir Sungai Siak. Di sana akan dibangun pelabuhan untuk mengangkut limbah cangkang sawit. Cuma, pihak investor mempertanyakan kedalaman Sungai Siak, apakah bisa masuk tongkang atau tidak. (hasan hanafi)

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

EKONOMI - BISNIS

Tak Jadi Pailit, Malah Ditagih Fee

B
Telkomsel akhirnya dimenangkan dalam kasasi Mahkamah Agung RI setelah sebelumnya diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
WWW.WATNYUS.COM

EBAS dari pailit setelah keluarnya keputusan Mahkamah Agung yang membatalkan putusan pailit Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, ternyata tak menyebabkan PT Telkomsel bisa melenggang lepas dari jeratan kewajiban. Ini disebabkan klaim fee sebesar Rp146,808 miliar yang harus dibayarkan ke pihak kurator yang sebelumnya telah ditunjuk dan diberi kewenangan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk menyelesaikan putusan pailit. Itu membuat Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin meradang. Keputusan Mahkamah Agung jelas menyatakan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

EKONOMI - BISNIS
Telkomsel tidak pailit alias membatalkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Jadi tidak ada pailit di sini. Karena itu fee kurator yang diminta sebesar itu tidak wajar, ujar Amir. Sebelumnya, anak perusahaan PT Telkom yang sudah go publik dengan kepemilikan 65 persen PT Telkom dan 35 persen Singtel tersebut tersangkut sengketa utang piutang dengan salah satu mitra usahanya. Perusahaan operator selular ini dituding celat dan tak mau mengembalikan kelebihan pembayaran sekitar Rp5 miliar. Lalu perusahaan mitranya mempailitkan perusahaan yang tercatat memiliki aset per September 2012 sebesar Rp58 triliun itu ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Menurut Amir, tak mungkin seorang termohon yang tidak pailit kemudian dibebani biaya pengurusan harta pailit dengan persentase dari total aset yang dimilikinya. Kenapa dia (Telkomsel) harus membayar biaya kepengurusan sebesar Rp146 miliar? Ini sangat berbahaya, katanya. Ditegaskannya, Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: M.09-HT.05.10 Tahun 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa bagi Kurator dan Pengurus tak berlaku lagi karena berpotensi memeras perusahaan-perusahaan besar. Sudah saya cabut. Saya khawatir ke depan cara-cara seperti ini akan ditiru oleh orang-orang untuk melakukan tekanan ke perusahaan-perusahaan besar yang dilihat asetnya besar, seperti Telkomsel, kata Amir. Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM telah
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Keputusan Mahkamah Agung jelas menyatakan Telkomsel tidak pailit alias membatalkan putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Jadi tidak ada pailit di sini. Karena itu fee kurator yang diminta sebesar itu tidak wajar.

EKONOMI - BISNIS
mencabut Keputusan Menteri Kehakiman (Kepmenkeh) Nomor: M.09-HT.05.10 Tahun 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa bagi Kurator dan Pengurus. Kemudian, pada 11 Januari 2013 menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 01 Tahun 2013 tentang Pedoman Imbalan bagi Kurator dan Pengurus. Kepmenkeh 1998 disempurnakan dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 01 Tahun 2013 tentang Pedoman Imbalan bagi Kurator dan Pengurus yang bertujuan mencegah penafsiran-penafsiran mengenai perhitungan biaya tersebut. Kalau tidak, lembaga kepailitan ini bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang beritikad buruk, tutur Amir. Sebelumnya, Tim Kuasa Hukum Telkomsel, Andri W Kusuma menegaskan, kliennya takkan membayar tagihan fee kurator karena tidak wajar dan cacat hukum. Hanya saja kesombongan salah satu pihak dalam urusan utang piutang seperti itu jelas takkan menyelesaikan masalah dan bisa menimbulkan persoalan lain. Pelajaran yang mestinya bisa diambil oleh semua pihak adalah berapa triliun pun kekayaan mereka, kalau tak punya kemauan baik membayar utang yang relatif sangat kecil ternyata bisa dipailitkan atau istilah lain dapat dibangkrutkan. (hasan hanafi)

Pelajaran yang mestinya bisa diambil oleh semua pihak adalah berapa triliun pun kekayaan mereka, kalau tak punya kemauan baik membayar utang yang relatif sangat kecil ternyata bisa dipailitkan atau istilah lain dapat dibangkrutkan.

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

LINGKUNGAN

PENGGUNAAN PENGGUNAAN AIR RAKSA ATAU MERKURI MERKURI DALAM KEGIAT KEGIATAN PENAMANPA BANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) DI KABUKUANTAN PATEN KUANTAN SINGINGI, PROVINSI RIAU BERPOTENSI MENGULANG TRAGEDI MINAMAT MINAMATA.

ISAH kelabu masyarakat Jepang setengah abad silam yang menderita kejang-kejang, kelainan syaraf hingga cacat lahir gara-gara tercemar metil merkuri. Bupati Kuantan Singingi Sukarmis geram oleh aksi PETI yang tak jua berkesudahan. Ia pun berkalikali mengingatkan jajarannya dan juga masyarakatnya untuk menghentikan aksi PETI yang telah memporak-porandakan Sungai Kuantan. Aktivitas PETI sudah luar biasa, kami sendiri kehilangan akal untuk memberantasnya. Namun kita terus bekerja sama dengan aparat kepolisian, ujar Sukarmis di hadapan ratusan masyarakat Kecamatan Kuantan Tengah, medio Januari lalu. Tepat sebulan kemudian, pertengahan Februari, jajaran Kepolisian Polres Kuantan Singingi kembali menangkap pelaku PETI di Desa Beringin, Kecaman Kuantan Tengah. Bahaya dari aktivitas penambangan sudah sangat

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

Sekitar seratus lebih kapal PETI berjejer mulai dari Bukit Kauman sampai Desa Saik Kecamatan 22-28 FEBRUARI 2013 Kuantan Mudik.
FOTO: RIAUPOS

LINGKUNGAN
mengganggu kualitas lingkungan hidup di Sungai Kuantan. Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Investasi, Indra Suandy bahkan menyatakan kualitas air Sungai Kuantan tak lagi layak konsumsi bagi manusia. Sementara itu Bupati Kuantan Singingi Sukarmis mengkhawatirkan zat yang digunakan dalam aktivitas PETI bisa berdampak pada genetika, mempengaruhi bentuk, mental dan watak manusia yang dilahirkan. Dampaknya tidak akan kita rasakan untuk saat ini, tapi beberapa tahun ke depan akan dirasakan oleh para generasi kita, ujar Sukarmis. Ucapan bupati sangat mungkin terjadi. Pasalnya, dalam suatu penangkapan aksi PETI di Desa Sitorajo Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, tim gabungan Polres Kuantan Singingi turut menyita satu botol air raksa. Air raksa itulah yang telah dikenal sebagai penyebab penyakit minamata, yakni penyakit yang menyebabkan kelahian cacat pada bayi yang dilahirkan akibat dalam tubuh ibunya telah berakumulasi metil merkuri. Termasuk juga
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Bahaya dari aktivitas penambangan sudah sangat mengganggu kualitas lingkungan hidup di Sungai Kuantan.

Aktivitas PETI di tepi sungai.


FOTO: RIAUPOS

LINGKUNGAN
penyebab penyakit kelainan fungsi saraf. Beberapa gejalanya adalah kesemutan pada kaki dan tangan, lemas-lemas, penyempitan sudut pandang dan degradasi kemampuan berbicara dan pendengaran. Pada tingkatan akut, gejala ini biasanya memburuk disertai dengan kelumpuhan, kegilaan, jatuh koma dan akhirnya mati. Air raksa, meskipun berbentuk cair, sebenarnya adalah logam berat. Hanya saja ia berbentuk cair pada suhu kamar (250C) hingga suhu 3960C. Ia dilambangkan dengan Hg dengan nama kimia hydragyrum yang berarti cair. Logam berat itu lazim digunakan dalam kegiatan pertambangan, termasuk dalam pertambangan emas. Gunanya untuk mengikat butiran-butiran emas membentuk bullion dan melarutkan logam lain yang biasanya masih menyatu dengan emas saat awal ditambang. Saat proses pemurnian tersebut air raksa atau merkuri tersebut biasanya ikut terbuang ke perairan bersama limbah pertambahan lainnya. Masuknya merkuri ke dalam perairan oleh bakteri tertentu dapat berubah menjadi metil merkuri. Metil merkuri itulah yang masuk ke dalam rantai
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Kapal PETI sedang istirahat.


FOTO: RIAUPOS

Beberapa gejalanya adalah kesemutan pada kaki dan tangan, lemas-lemas, penyempitan sudut pandang dan degradasi kemampuan berbicara dan pendengaran.

LINGKUNGAN
makanan. Mulai dari terlarut dalam air atau melekat di plankton, lalu dimakan ikan dan akhirnya berbioakumulasi di tubuh manusia yang mengonsumsi ikan-ikan tersebut. Kemudian dalam Belajar dari kisah jangka panjang berpotensi menjadi penyakit Minamata, dapat minamata. dilihat bahwa Namun sama seperti yang diungkapkan Sukarmis, perusahaan Chisso dampak dari zat yang digunakan dari penambangan membuang limbah merkurinya pada emas tersebut baru akan dirasakan beberapa tahun tahun 1932. Namun mendatang atau pada generasi mendatang. Belajar dari kisah Minamata, dapat dilihat bahwa perusahaan baru 26 tahun kemudian atau Chisso membuang limbah merkurinya pada tahun tahun 1958 penyakit 1932. Namun baru 26 tahun kemudian atau tahun minamata mewabah. 1958 penyakit minamata mewabah. Waktu itu ratusan Waktu itu ratusan orang mati akibat penyakit yang aneh dengan gejala orang mati akibat kelumpuhan syarat. penyakit yang aneh Awalnya, ketika penyakit itu ditemukan, tak ada dengan gejala kelumpuhan syarat. yang tahu penyebabnya. Kemudian para ahli kesehatan melakukan pengamatan tentang gejala penyakit itu. Diketahui gejala penyakit tersebut mirip dengan orang yang keracunan logam berat. Namun dari mana asalnya, diketahui dari pengamatan lebih lanjut dan pengamatan pola hidup masyarakat yang terkena penyakit. Ditemukanlah Masyarakat Jepang yang menderita kejang-kejang, kelainan syaraf hingga cacat lahir gara-gara tercemar metil merkuri. bahwa penyakit itu muncul
FOTO: MINAMATA- PROJECTPRO.CO.ZA

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

LINGKUNGAN
karena masyarakat mengonsumsi ikan yang mengandung merkuri. Asal merkuri kemudian diketahui dari pabrik Chisso yang membuang limba merkurinya ke perairan Teluk Minamata. Namun semua itu baru terungkap pada tahun 1968, sepuluh tahun sejak menyakit minamata mewabah. Apakah penyakit minamata akan muncul kembali di balik aksi PETI yang saat ini masih marak ditemukan di Kabupaten Kuantan Singingi? Jawabannya mungkin baru terjawab juga pada 26 tahun kemudian. (andi noviriyanti/rpg)

DAFTAR WAKTU PERKEMBANGAN KASUS MINAMATA


TAHUN 1908 1932 1932-1968 1949 1953 1956 1959 1960 1968 1973 1988 1995 KEJADIAN Perusahaan Chisso berdiri Chisso mengeluarkan berbagai jenis produk dari pewarna kuku, peledak dan sebagainya Kira-kira 200-600 ton merkuri dibuang ke alam Batu karang semakin rusak, ikan semakin sulit didapat Beberapa ekor kucing yang memakan ikan dari Teluk Minamata mengalami kejang-kejang, mengeluarkan air liur kemudian mati Gadis berusia 5 tahun menderita gejala kerusakan otak, gangguan berkomunikasi dan kehilangan keseimbangan akibatnya tidak bisa berjalan. Hal yang sama terjadi pada adik dan 4 saudaranya Terbukti penyakit Minamata disebabkan oleh metil merkuri PT Chisso dinyatakan berperan besar dalam tragedi Minamata karena ditemukan metil merkuri dalam ekstrak kerang (10-100ppm) dari teluk Minamata Pemerintah Jepang secara resmi mengakui sisa buangan PT Chisso sebagai penyebab penyakit minamata Distrik Kumamoto menetapkan bahwa Chisso secara resmi bertanggung jawab atas terjadinya penyakit minamata Presiden dan Direktur Chisso dihukum bersalah dan harus membayar kompensasi untuk gejala gangguan sensorik yang parah menerima 2.6 juta yen Telah tercatat 14.753 orang mengaku menjadi korban pencemaran di Minamata

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

PUAN

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

PUAN

TAK HANYA HANYA MANUSIA YANG PANJANG INGIN PANJANG UMUR, ANDA TENTU MUR, PUNY NYA JUGA INGIN PUNYA SEPA SEPATU YANG TAHAN SEPA LAMA. AGAR SEPATU AWET, ANDA PERLU WET, MERAW TNYA. MERAWATNYA. MULAI DARI MEMBERSIHKAN NODA, MENGANGINKAN, HINGGA PERGI KE TUKANG SOL SEPATU. SEPATU.

epatu memang terletak paling bawah. Namun ia tak luput sebagai pusat perhatian. Sepatu yang serasi dengan penampilan, bersih dan mengkilat bisa membuat perempuan terlihat makin gaya. Sayangnya, sepatu kesayangan kerap cepat rusak sebelum Anda puas memakainya. Agar sepatu tak lekang oleh waktu, Anda perlu memperpanjang umur sepatu dengan cara merawatnya. Ini tips agar sepatu Anda panjang umur.

BERSIHKAN NODA
Hal pertama yang harus Anda lakukan agar si sepatu panjang umur adalah dengan membersihkan noda yang menempel pada sepatu sesegera mungkin. Jika Anda menundanya, bisa berefek buruk terhadap sepatu. Noda bisa menetap dan tak lagi mau minggat dari sepatu. Namun, sebelum membersihkan noda di sepatu, McFarland, pemilik McFarland Shoe Repair di Florida mengingatkan bahwa beda material bahan sepatu maka beda pula perlakuannya. Sepatu kanvas: bersihkan nodanya dengan menggunakan air hangat, sikat gigi dan deterjen lembut. Jika terlalu banyak kotoran, biarkan lumpur itu mengering, kemudian sikat lembut menggunakan sikat gigi. Jangan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

PUAN
mencuci sepatu Anda jika masih bisa dibersihkan dengan disikat. Karena mencuci akan membuat tekstur sepatu menjadi kasar jika dilakukan terlalu sering. Sepatu suede: sebaiknya dibersihkan dengan cairan khusus pembersih kulit suede. Menyikatnya harus satu arah seperti menyisir rambut agar kulitnya terjaga. Jika banyak noda, gunakan penghapus pensil. Noda lumpur dan debu bisa disikat asal sepatu dalam keadaan kering dan jangan lupa, menyikatnya harus searah. Sepatu kulit: menghilangkan nodanya dapat dengan menyemir dan membuat sepatu berkilap kembali. Tapi melakukannya harus dalam keadaan kering. Ada baiknya sebelum disemir, sepatu dijemur dulu sebentar agar benar-benar kering dan dijemur lagi setelah disemir. Cara lain untuk membuat sepatu kulit Anda seperti baru lagi adalah menggunakan minyak zaitun. Cukup teteskan minyak zaitun pada handuk lembut dan lapkan ke sepatu Anda. Sepatu patent leather (sepatu kulit dengan lapisan mengkilat):
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Ada baiknya sebelum disemir, sepatu dijemur dulu sebentar agar benar-benar kering dan dijemur lagi setelah disemir.

PUAN
sepatu jenis ini perlu perawatan khusus. Untuk membersihkannya, gunakan lap katun basah yang dicampur sabun dan dilapkan ke sepatu. Segera lap sampai kering air yang masih menempel di sepatu karena jika dibiarkan lama air akan diserap sepatu dan membuatnya cepat rusak. Setelah dilap kering, gunakan kondisioner sepatu. Untuk lapisan tahan air bisa digunakan wax atau semir pada tahap akhirnya.

Agar sepatu yang disimpan tak berdebu, jangan lupa bungkus sepatu Anda dalam kantong katun. Bahan itu membuat sepatu Anda bisa bernafas dan tidak lembab.

SIMPAN SEPATU DI SUHU KAMAR


Sepatu yang sudah dibersihkan harus disimpan di tempat yang suhunya sama dengan suhu kamar. Pasalnya, suhu udara sangat mempengaruhi keadaan sepatu. Suhu udara yang terlalu panas akan membuat sepatu mudah berkerut dan kering, sedangkan suhu yang dingin akan membuat sepatu mudah berjamur. Itu sebabnya jangan pernah masukkan sepatu ke dalam lemari atau kardus dalam keadaan masih basah. Itu bisa membuat sepatu berjamur dan bau. Rak sepatu juga bisa jadi pilihan tepat untuk menyimpan sepatu. Agar sepatu yang disimpan tak berdebu, jangan lupa bungkus sepatu Anda dalam kantong katun. Bahan itu membuat sepatu Anda bisa bernafas dan tidak
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

PUAN
lembab.

Sebaiknya jahit kembali sepatu di tukang sol. Selain menguatkan jahitan, Anda bisa memintanya untuk menambahkan lapisan karet tipis untuk menjaga sepatu agar tak licin.

GANTI TUMIT DAN SOL


Ganti tumit dan mengesol kembali sepatu Anda juga bagian yang efektif untuk memperpanjang umur sepatu. Tumit sepatu merupakan lapisan yang paling cepat rusak. Beban tubuh tertumpu pada bagian itu dan menyebabkan lapisan sepatu jadi aus. Agar lebih awet, ada baiknya mengganti lapisan dalam sepatu yang biasanya terbuat dari plastik dengan lapisan karet keras. Dibanding lapisan plastik, lapisan karet bisa bertahan 10 kali lebih lama, ungkap McFarland. Selanjutnya, sol kembali sepatu Anda agar kuat. Banyak berjalan atau berlari membuat sol sepatu cepat lapuk atau rusak. Sebaiknya jahit kembali sepatu di tukang sol. Selain menguatkan jahitan, Anda bisa memintanya untuk menambahkan lapisan karet tipis untuk menjaga sepatu agar tak licin, ungkap McFarland. Cara ini bisa membantu memperpanjang umur sepatu hingga 6-7 tahun.

Shoe horn.

GUNAKAN SHOE HORN


Jika Anda menemukan sepatu yang agak sempit,
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

PUAN
terutama di daerah tumit, jangan sekali-kali memaksakan tumit Anda masuk. Itu sama artinya mengorbankan bibir sepatu bagian atas. Atasi itu dengan menggunakan show horn atau senduk sepatu. Jika tak punya, Anda bisa menggunakan sebuah besi tipis, penggaris, ataupun sendok makan yang panjang.

SEPATU JUGA PERLU LIBUR


Bukan Anda saja yang perlu liburan untuk mengembalikan kesegaran. Sepatu Anda juga perlu untuk mengembalikan bentuknya. Walau memang Anda mungkin tergoda untuk menggunakan sepatu baru yang cantik atau yang paling nyaman setiap hari, namun tetap gunakan bergantian. McFarland mengungkapkan, sepatu juga perlu bernafas. Cobalah untuk tidak menggunakan sepatu yang sama lebih dari dua minggu berturut-turut. (andi noviriyanti)

MAJALAH RIAU POS MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013 FEBRUARI 2013

BELIA

ERA TELEPON BIMBIT (HANDPHONE) YANG KEGUNAANNY NAANNYA AWAL KEGUNAANNYA SEKEDAR BUAT BUAT MENELEPON ATAU KOMUNIKASI KOMUNIKASI NIRKABEL KINI BERGESER DRASTIS. TELEPON SELULER MASA KINI SUDAH MENJELMA MENJADI TELEPON PINTAR (SMARTPHONE). PINTAR

Pintar Pakai Telepon Pintar

ELEPON pintar sekarang tak saja digunakan untuk komunikasi lewat suara, tapi jauh lebih canggih, bisa menyediakan berbagai fitur yang membantu penggunanya. Mulai dari kirim email, mendengarkan musik, hingga berselancar di internet dan media sosial. Hari ini, smartphone tidak sekedar alat komunikasi bahkan tapi sudah jadi gaya hidup (life style). Di pasaran, banyak sekali merek dan jenis ponsel pintar, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Namun begitu, teliti sebelum membeli tentu sangat perlu. Jangan-jangan telepon pintar yang baru dibeli tidak bertahan lama,

FOTO: SMARTPHONE2_PLPNETWORK.COM

MAJALAH RIAU POS MAJALAH RIAU POS

EDISI 006 EDISI

21-28 FEBRUARI 2013 22-28 FEBRUARI 2013

BELIA
atau berasal dari pabrikan yang tidak jelas, sehingga baru saja dibeli sudah tidak bisa digunakan lagi. Kalangan remaja menjadi golongan yang sangat identik dengan gadget dan smartphone. Tak cukup menenteng satu handphone, banyak remaja sekarang yang punya dua atau bahkan tiga ponsel. Yang satu dipakai cuma buat nelepon, satu lagi buat chatting dan browsing, dan handphone satu lagi untuk mendengarkan musik. Anita, siswi kelas VIII SMP Dharma Loka Pekanbaru mengaku punya smartphone BlackBerry dan juga android. Cewek kelahiran Medan, 20 April 1999 ini tak hanya menggunakan telepon pintar miliknya untuk menelepon tetapi juga buat chatting dan browsing. Namun, khusus untuk browsing, Anita lebih memilih android yang bisa dipakainya buat mencari tugas-tugas sekolah. Aku punya BlackBerry juga android merek Samsung. Selain buat nelepon, BlackBerry juga aku pakai buat BBM-an. Tapi kalau android cuma dipakai buat browsing, cari-cari tugas sekolah, kata cewek yang bercita-cita jadi sutradara dan pengusaha ini. Jika disuruh memilih smartphone atau android, cewek yang hobi membaca buku dan nonton TV ini menjawab, pilihan itu tergantung keperluan. Kalau masih remaja gini, ya BlackBerry. Ntar kalau udah kerja baru sukanya
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Aku punya BlackBerry juga android merek Samsung. Selain buat nelepon, BlackBerry juga aku pakai buat BBM-an. Tapi kalau android cuma dipakai buat browsing, cari-cari tugas sekolah

ANITA siswi kelas VIII SMP Dharma Loka Pekanbaru

BELIA
pake android. Buat pendukung kerja, katanya sambil senyum. Rizky Fadilla, siswa SMPN 7 Pekanbaru, selain punya BlackBerry dan android, juga punya laptop. Aku punya BlackBerry dan android sejak tiga bulan lalu. Tapi kalau laptop sudah tiga tahun. Ya banyak sekali manfaatnya. Kalau smartphone selain buat nelepon juga bisa internetan, katanya. Apalagi, Rizky punya hobi main game dan baca komik. Kalau gadgetnya sudah nyambung ke jaringan internet, mulailah ia berselancar di dunia maya. Aku suka browsing berita-berita. Jadi, selain nyalurin hobi nge-game juga cari-cari informasi lewat berita, Kadang gadget juga aku pakai buat ngerjain tugas, ucapnya. Ketika diminta memilih gadget yang paling disuka, cowok kelahiran Pekanbaru 13 Desember 1997 ini mengaku lebih memilih smartphone. Karena, kata dia, aplikasinya lebih banyak dan internetnya lebih kencang. Dua pelajar ini adalah gambaran belia masa kini yang sudah begitu akrab dengan teknologi. Bagi remaja sekarang, gagap teknologi (gaptek) tidak masanya lagi. GAGAP TEKNOLOGI Bagaimana dengan para orangtua dan guru di sekolah? Survei Xpresi Riau Pos terhadap 240 pelajar SLTP dan SLTA sederajat di Kota Pekanbaru, medio Desember 2012 lalu menghasilkan bahwa separuh dari responden mengaku punya guru gagap teknologi (gaptek).
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Aku suka browsing berita-berita. Jadi, selain nyalurin hobi nge-game juga caricari informasi lewat berita, Kadang gadget juga aku pakai buat ngerjain tugas.

RIZKY FADILLA siswa SMPN 7 Pekanbaru

BELIA
Indikator alasan yang dikemukan para pelajar ini, di mata mereka, guru yang gaptek di sekolah itu berarti tak bisa pakai komputer (33,3 persen), tak bisa pakai internet (30,3 persen) dan tak tahu menggunakan email (27,3 persen). Yaldi Firdaus, siswa salah satu SMP negeri di Kampar, ketika ditanya soal hasil survei ini juga mengaku kalau di sekolahnya ada guru yang gaptek. Guru gaptek itu ya guru yang kurang memahami teknologi. Di sekolah kami ada sih guru yang gaptek, tapi dia juga punya kelebihan lain tentunya, kata Yaldi sambil senyum. Sudahkah para orangtua ataupun guru di sekolah siap dengan situasi dimana pelajar atau remaja hari ini sangat dekat dan cepat berinteraksi dengan teknologi smartphone atau gadget? Orangtua dan cikgu lah yang tahu. (khairul amri/tim xpresi riau pos)

FOTO: GRAPHICRIVER.NET

MAJALAH RIAU POS MAJALAH RIAU POS

EDISI 006 EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013 22-28 FEBRUARI 2013

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

KESEHATAN

Kantuk di Pagi Hari?

Cek Nutrisi
SERING PAGI MENGANTUK DI PAGI HARI? MUNGKIN MUNGKIN ANDA PERNAH MERASAKANNYA. MERASAKANNYA. TIDUR MESKI SUDAH TIDUR 8 JAM, TAPI MASIH SAJA HARUS BERJUANG MENGUSIR KANTUK DAN MENGUAP TIADA HENTI.

ISA jadi penyebabnya adalah Anda kelelahan pada siang harinya, stres atau emosi kurang terkendali. Tapi, jika Anda tidak melakukan aktivitas fisik yang berarti, namun tetap mengantuk di pagi hari, itu pertanda ada kesalahan dalam mekanisme tubuh. Coba cek kadar nutrisi Anda. Kekurangan zat besi memicu rasa kantuk di pagi hari. Sebagian besar wanita mengalami kekurangan kadar zat besi. Bahkan, 91 persen perempuan di
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

KESEHATAN
Inggris dengan rentang usia 16-64 tahun mengalami hal ini karena menjalani program diet. Kurangnya kadar zat besi menjadi penyebab kelelahan dan penurunan kemampuan dan konsentrasi. Grafik ini akan terus meningkat menjelang sore hari. Selain itu, ada baiknya periksa menu sarapan Anda. Mengonsumsi makanan berat seperti daging dan goreng-gorengan saat sarapan bisa menyebabkan kantuk di pagi hari. Makanan padat yang tidak cocok dimasukkan ke dalam tubuh pada pagi hari sebab tubuh sedang perlu banyak energi untuk proses pembuangan sisa makanan yang telah diolah. Jika kita sarapan berjenis padat, alat pencernaan pun bekerja lebih keras sementara pada saat bersamaan tubuh harus bekerja ekstra keras antara membuang sisa makanan dan mencerna makanan padat yang kita santap. Akibatnya tubuh akan jadi cepat lelah dan mengantuk. Perlu diketahui, dalam tubuh manusia ada tiga tahap pengolahan makanan. Pertama, tahap pencernaan. Siklus waktunya antara pukul 12 siang sampai 8 malam. Ini adalah waktu yang cocok untuk mencerna makanan padat. Kedua, tahap penyerap/pemanfaatan. Siklus waktunya dari pukul 8 malam sampai 4 pagi. Pada saat ini, makanan yang telah diolah akan disalurkan ke seluruh tubuh sesuai pemanfaatannya. Ketiga, tahap pembuangan. Siklus waktunya
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28MAJALAH RIAU POS FEBRUARI 2013 EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

saat pagi adalah sangat baik bila kita bisa buang air besar untuk mengeluarkan semua kotoran dari dalam tubuh.

FOTO: CDN.LIPSTIQ.COM

KESEHATAN
adalah dari pukul 4 pagi sampai 12 siang. Jadi, saat pagi adalah sangat baik bila kita bisa buang air besar untuk mengeluarkan semua kotoran dari dalam tubuh. Agar terhindar dari kantuk di pagi hari, usahakan jangan mengonsumsi makanan padat, makan gorengan dan makan terlalu kenyang. Sebaiknya pilih makanan yang mudah dicerna tapi sarat protein dan kaya nutrisi. Seperti buahbuahan, sereal dan jus sayuran/buahbuahan atau roti yang kaya serat dan telur rebus. Sementara itu, sebuah studi terbaru untuk pertama kalinya menunjukkan, nutrisi memainkan peranan penting pada durasi tidur. Asupan makanan yang bervariasi, dalam arti mengandung banyak vitamin yang berbeda, dapat menciptakan pola tidut sehat. Para peneliti dari Perelman School of Medicine University of Pennsylvania menganalisa data Kesehatan Nasional dan survei gizi (NHANES) yang disponsori CDC AS melakukan pengamatan kualitas tidur pada dua kelompok berbeda. Kelompok yang memiliki durasi tidur lebih pendek, mengonsumsi kalori paling banyak. Sedang kelompok dengan asupan kalori normal dan asupan kalori sedikit memiliki jam tidur lebih panjang. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Appetite ini juga menemukan, peserta yang mengasup makanan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

FOTO: 1.BP.BLOGSPOT.COM

Gangguan tidur dikaitkan dengan kekurangan vitamin C, asupan air, selenium (umum ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging) dan lutein dari sayuran hijau.

KESEHATAN
yang paling bervariasi, memiliki jumlah jam tidur paling sehat. Nutrisinya termasuk protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Gangguan tidur dikaitkan dengan kekurangan vitamin C, asupan air, selenium (umum ditemukan dalam kacang-kacangan dan daging) dan lutein dari sayuran hijau. Sementara mereka dengan tidur yang terlalu panjang dikaitkan dengan kekurangan asupan theobromine (coklat dan teh), asam dodecanoic, kolin (telur dan daging), karbohidrat, serta kelebihan asupan alkohol. Secara keseluruhan, mereka yang tidur 7-8 jam setiap hari mengasup diet berbeda, dibanding dengan orang yang tidur terlalu singkat atau terlalu panjang. Asupan makanan yang kurang bervariasi juga berhubungan dengan kurang tidur atau tidur terlalu lama, kata Dr Grandner. Temuan ini sangat penting, karena kurang tidur dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas, diabetes dan penyakit kardiovaskular. (purnimasari)

HELPFUL.COM

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

KESEHATAN

KIAT BERENERGI

saat Pagi
1. MAKAN siang dan malam dalam porsi biasa. Hanya, tambahkan makanan kecil pada pertengahan pagi dan sore hari sebagai tambahan energi. Proses pengolahan sarapan pagi menjadi energi hanya cukup hingga pertengahan siang.
FOTO: DANICEEDOTCOM.FILES.WORDPRESS.COM

2. MASUKKAN karbohidrat dan protein dalam menu. Makanan yang mengandung lemak tinggi juga dapat meningkatkan energi, tapi pilih yang mengandung lemak baik seperti ikan, kacangkacangan atau minyak zaitun pada salad dan tumisan. Perbanyak konsumsi sayur dan buah. 4. KURANGNYA air dalam tubuh memicu rasa kantuk dan lelah. Air sangat
FOTO: JOHNHARTFITNESS.COM

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

KESEHATAN
diperlukan untuk penyerapan makanan dalam tubuh. Untuk itu, minum 1-2 liter tiap hari. 5. TAMBAHKAN suplemen zat besi jika merasa masih kurang. Juga vitamin C yang membantu penyerapan zat besi dengan baik.

Coba Lakukan Ini


SAIDAONLINE.COM

Setel alarm 15 menit lebih awal bisa membantu Anda beranjak perlahan-lahan dan fisik juga mental pun siap.

Biarkan sinar matahari masuk ke dalam kamar. Usahakan tirai jendela kamar terbuka setengah agar cahaya matahari terbit masuk ke ruangan. Ini bermanfaat untuk mengirim sinyal ke otak agar memperlambat produksi melatonin dan meningkatkan produksi adrenalin. Ingat, tidur lebih awal juga akan membantu Anda langsung terbangun saat matahari pagi masuk. Setel alarm 15 menit lebih awal. Bila selama ini memasang alarm tepat waktu, tak heran bila Anda tergesa-gesa bangun karena terlambat. Setel alarm 15 menit lebih awal bisa membantu Anda beranjak perlahan-lahan dan fisik juga mental pun siap.

2 3

Peregangan badan sambil membuka mata. Selama 15 menit, regangkan badan di tempat
EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

MAJALAH RIAU POS

KESEHATAN
tidur bahkan sebelum Anda membuka mata. Angkat lengan dan mulailah dengan meregangkan jari-jari, tangan, pergelangan tangan dan lengan. Lalu lanjutkan ke bagian tubuh lain seperti jari kaki, kaki, pergelangan kaki dan kaki. Barulah meregangkan leher dan punggung sehingga tubuh terdorong bangkit.

Aktivitas otot bisa ditingkatkan lewat secangkir kopi.

4 5 6

Konsumsi vitamin A membuat Anda lebih berenergi sehingga makin semangat.

Persiapkan keperluan sejak malam hari agar esok lebih santai. Mulai dari pakaian, sarapanhingga rute mana yang dilalui. Menyeduh kopi. Aktivitas otot bisa ditingkatkan lewat secangkir kopi. Minuman mengandung kafein ini baik untuk meningkatkan kebahagiaan, ketenangan dan kewaspadaan.

Mengapa Sering Mengantuk?


1. DEPRESI: selain berakibat terganggunya psikis, gejala depresi juga akan berdampak pada fisik seseorang. Gejala depresi dapat ditandai dengan kelelahan, sering mengantuk dan kehilangan nafsu makan. 2. DEHIDRASI: hal lain yang dapat menyebabkan sering mengantuk adalah karena dehidrasi. Untuk
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

KESEHATAN
mengantisipasi, segera penuhi kebutuhan cairan tubuh agar badan kembali segar.

Alasan terbanyak mengantuk di pagi hari adalah karena kurang tidur atau tidur terlalu larut. Jika memang tak ada hal penting, biasakan tidur tidak terlalu larut.

3. KELELAHAN BERLEBIHAN: rasa lelah dapat dihilangkan dengan istirahat yang cukup termasuk tidur. Namun pada kondisi kelelahan berlebihan atau kelelahan kronis, rasa lelah akan terus menerus melanda seseorang yang ditandai dengan nyeri badan, mengantuk, lesu dan mudah marah. 4. ANEMIA, ini yang biasanya terjadi pada perampuan. Kehilangan darah pada saat menstruasi dapat menyebabkan kadar zat besi menurun, sehingga sel-sel darah merah yang seharusnya membawa oksigen ke jaringan tubuh menjadi lambat dan menyebabkan kantuk.

Tips Menghindari Kantuk


1. ORANG dewasa perlu tidur sekitar delapan jam tidur setiap hari. Jadi usahakan tidur cukup pada malam hari. Alasan terbanyak mengantuk di pagi hari adalah karena kurang tidur atau tidur terlalu larut. Jika memang tak ada hal penting, biasakan tidur tidak terlalu larut. 2. LEBIH baik menjaga waktu tidur yang konsisten. Dengan demikian, pengaturan jam biologis Anda tidak menyimpang.
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

KESEHATAN
3. MELAKUKAN ritual santai sebelum waktu tidur membantu tidur lebih nyenyak. Dengarkan musik yang menenangkan, membaca buku, mandi air hangat dan minum segelas susu hangat akan menenangkan pikiran dan tubuh. 4. TIDUR sejenak di sore hari dapat memperburuk kantuk di siang hari dan cenderung mengganggu tidur malam Anda. 5. SAAT di tempat tidur, tak dianjurkan menonton televisi, menggunakan laptop atau bermain video game karena menuntut perhatian penuh dan merampok jam tidur. 6. BEROLAHRAGA minimal 30 menit sehari akan membantu tidur nyenyak di malam hari. Olahraga membuat kita bersemangat dan tak mengantuk di siang hari. 7. ALKOHOL akan membuat tidur lebih baik? Itu hanya mitos. Akibat meminum minuman keras, Anda akan terjaga di malam hari sampai efek alkohol habis. Pada gilirannya, Anda pun mengantuk di siang hari. 8. MELEWATKAN sarapan di pagi hari akan membuat Anda merasa mengantuk di siang hari. Jadi sebaiknya sarapan sehat di pagi hari.
MAJALAH RIAUPOS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Akibat meminum minuman keras, Anda akan terjaga di malam hari sampai efek alkohol habis. Pada gilirannya, Anda pun mengantuk di siang hari.

ILUSTRASI: KNOWLEDGEBASE-SCRIPT.COM

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

SENI BUDAYA

DUNIA TEATER RIAU DUNIA TEATER RIAU PA HARI INI PATUT DENYAR BERBANGGA. DENYAR SENI LAKON INI TERUS MEMBERI HARAPAN, HARAPAN, BAHKAN LEBIH DARI HARAPAN HARAPAN ITU SENDIRI. BUKAN HANYA HANYA JUMLAH JUMLAH PRODUKSI KARYA ATAU KARYA ANGGUNG PANGGUNG YANG MASIH MENGGELIAT, MENGGELIAT TAPI JUGA MELAHARAPANHIRKAN HARAPANHARAPAN HARAPAN BARU DALAM KREATIVITAS KREATIVIT TIVITAS KEHIDUPAN KEHIDUPAN BERLAKON.

ARU di penghujung 2012 lalu, seorang Kunni Masrohanti bersama Sanggar Rumah Sunting mencatatkan nama Riau dalam kancah teater Indonesia. Naskah Putri Bunian yang disutradarainya, mampu menjadi diskusi menari kalangan seniman dan pekerja teater di Taman Ismail Marzuki (TIM). Bukan hanya itu, karya yang sama menjadi pemenang pertama dalam festival teater yang digelar di Medan beberapa waktu lalu, dan Rumah Sunting berhak untuk mengikuti festival yang sama pada taraf yang lebih tinggi, yaitu secara nasional. Cerita tentang gebrakan Kunni bersama Rumah Suntingnya belum selesai, lagi-lagi seorang peteater perempuan Rina Nazaruddin Entin mengorak Kota Tanjungpinang, tatkala dia mementaskan naskah Melodi Pengakuan. Rina NE tak hanya memberi sengatan kepada para pekerja teater di Negeri Segantang Lada itu, tapi juga mengangkat memori

Pementasan Melodi Pengakuan Tanjungpinang.


FOTO: FEDLI AZIS/RIAU POS

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

22-28 FEBRUARI 2013

SENI BUDAYA
tentang petahnya perempuan Melayu dulu dalam kehidupan tulis menulis. Pasalnya, naskah Melodi Pengakuan yang disutradarainya itu merupakan karya yang ditulisnya sendiri. Sebuah kisah yang diangkat dari cerita lama, Lancang Kuning yang dibawanya ke kehidupan terkini. Kehadiran Rina bersama Sanggar Teater Selembayung di ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang merupakan saudara kandung Riau itu, bukan hanya menyuguhkan tontonan yang layak diapresiasi, tapi juga memberi sengatan bagi pekerja seni di Bunda Tanah Melayu itu. Paling tidak, hal itu diakui sendiri oleh sejumlah seniman dan pekerja seni di bumi Bintan tersebut. Melodi Pengakuan yang disuguhkan pada Rabu 13 Februari lalu itu ternyata menjadi pemicu bagi pelaku seni di kota yang pernah menjadi Ibu Kota Provinsi Riau tersebut untuk melahirkan karya. Hal itu terungkap saat diskusi usai pementasan digelar. Bahkan Ketua Dewan Kesenian Kepulauan Riau, Husnizar Hood dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang Said Parman berjanji akan membalasnya dengan menggelar pementasan teater ke Pekanbaru pada Juni mendatang. Menurut Husnizar Hood, di Kota Tanjungpinang, pementasan teater modern sedang mati suri sejak beberapa tahun belakangan ini. Tidak seperti di Riau yang memang pelaku teaternya siap tempur meski tanpa bantuan pemerintah. Artinya, masaMAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Kehadiran Rina bersama Sanggar Teater Selembayung di ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang merupakan saudara kandung Riau itu, bukan hanya menyuguhkan tontonan yang layak diapresiasi.

Para aktor berlakon di Melodi Pengakuan di Tanjungpinang.


FOTO: FEDLI AZIS/RIAU POS

SENI BUDAYA
masa siap tempur Idrus Tintin dan lainnya masih bertahan hingga hari ini. Lebih menyenangkan, menurutnya, penulis dan sutradara dari Teater Selembayung, seorang perempuan Melayu yang sejak dulu memang sudah dikenal luas seperti Aisyah Sulaiman maupun Fatimah Terong. Hanya tidak banyak perempuan yang seperti itu bahkan di Kota Tanjungpinang, justru tidak ada sama sekali. Saya pikir karya ini menjadi motivasi bagi kami di sini untuk kembali menggiatkan seni, terutama seni teater yang sedang mati suri sejak beberapa tahun terakhir. Hanya saja, karya Rina NE ini memerlukan proses lebih panjang sehingga menghasilkan yang jauh lebih sempurna. Barangkali, hal ini disebabkan gedung Aisyah Sulaiman tempat pementasan ini kurang representatif atau memang konsep pertunjukan berubah total karena perbedaan tempat, ulas Husnizar Hood. Sutradara Melodi Pengakuan Rina NE menjelaskan, pertunjukan di Kota Tanjungpinang memang sudah diidam-idamkan sejak 2011 dan baru terwujud 2013 ini. Sebelumnya, karya serupa sudah dipentaskan di dua kota di Sumatera seperti Bandar Lampung dan Kota Bertuah Pekanbaru dan terakhir di Tanjungpinang. Menurutnya, setiap tempat, konsep pertunjukan berubah karena harus menyesuaikan dengan gedung. Memang ada
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Peri Bunian, 2012.


FOTO: RUMAH SUNTING

Saya pikir karya ini menjadi motivasi bagi kami di sini untuk kembali menggiatkan seni, terutama seni teater yang sedang mati suri sejak beberapa tahun terakhir.

SENI BUDAYA
kelebihan dan kekurangan dalam setiap pementasan dan kami selalu berusaha menampilkan suguhan yang maksimal, ucap Rina. Sementara itu, seniman Kepri seperti Lawen, Teja dan Ery merasa pertunjukan Teater Selembayung Riau jauh berbeda dengan suguhan yang ada di Kota Tanjungpinang selama ini. Bahkan komunitas asuhan Fedli Azis ini menjadi komunitas asal Riau yang pertama sejak bertahun-tahun silam lamanya hingga hari ini, terutama sejak berpisahnya provinsi Riau dengan Riau Kepulauan. Bagi mereka, Selembayung memiliki aktor-aktor yang kuat dan mapan dalam mengolah aktingnya. Hal itu, barangkali karena proses latihan yang tak kunjung berhenti setiap waktu. Apa yang membuat kalian, (Rina NE dan kawan-kawan) tetap bertahan dan semangat menghasilkan karya-karya baru dalam bidang teater? Berapa lama proses yang diperlukan untuk sebuah produksi? kata mereka. Menanggapi hal itu, Rina menjawab bahwa yang dimiliki Teater Selembayung hanya semangat dan kebersamaan. Saling terbuka antar anggota dan selalu berkumpul dalam suka dan duka. Selain itu, untuk proses sebuah karya memerlukan waktu empat hingga satu tahun. Karenanya, aktor lebih maksimal dalam mengolah akting. Di samping itu, setiap produksi memerlukan semangat yang terus digesa tanpa harus menunggu suasana hati yang bisa membunuh kreativitas para pekerja seni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Apa yang membuat kalian, (Rina NE dan kawan-kawan) tetap bertahan dan semangat menghasilkan karya-karya baru dalam bidang teater? Berapa lama proses yang diperlukan untuk sebuah produksi?

SENI BUDAYA
banyak pihak seperti Pemprov Riau, Dewan Kesenian Riau, Bank Riau Kepri dan pihak-pihak lain yang mendukung terselenggaranya kunjungan kami ke Tanjungpinang. Saya juga berterima kasih kepada kawan-kawan penari di kota ini yang mau membantu sebagai aktor bayangan tanpa mendapat imbalan sama sekali, tutur Rina. Ditambahkannya, bantuan dari pihak-pihak lain memang ada meski belum memadai namun hal itu menjadi pemicu bagi Teater Selembayung Riau untuk menjalankan programnya ke berbagai provinsi di Sumatera. Dalam waktu dekat, mereka juga akan berkunjung ke Padang Panjang dan Padang (Sumatera Barat) serta Kota Medan (Sumatera Utara) untuk lebih mengenalkan legenda Lancang Kuning lewat karya berjudul Melodi Pengakuan yang menurut Said Parman sebagai kolase monolog. Melodi Pengakuan memang merupakan karya yang setiap aktornya, yakni aktor masa lalu seperti Datuk Laksemana, Panglima Umar, Panglima Hasan, Bomo, Inang dan Zubaidah melakukan monolog sebentuk kesaksian tentang peran mereka dalam pembentukan cerita Lancang Kuning. Cerita diawali dengan adegan ibu dan anak (tokoh masa kini) yang ingin menceritakan tentang legenda tersebut. Jadilah Melodi Pengakuan sebuah karya yang didominasi monolog oleh setiap tokoh-tokohnya. Patut diakui, Rina telah ikut menorehkan nama dalam perkembangan teater di Riau. Sejauh ini,
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Dalam waktu dekat, mereka juga akan berkunjung ke Padang Panjang dan Padang (Sumatera Barat) serta Kota Medan (Sumatera Utara) untuk lebih mengenalkan legenda Lancang Kuning lewat karya berjudul Melodi Pengakuan yang menurut Said Parman sebagai kolase monolog.

SENI BUDAYA
penulis naskah teater terhitung langka. Dan sejak dulu, dunia penyutradaraan teater di Riau lebih didominasi para lelaki. Kehadiran Rina sebagai pekerja teater Riau memberi harapan baru bahwa bukan hanya berlakon, tapi pekerja teater perempuan di Riau sudah mampu jadi sutradara bahkan menulis naskah. Memang, dunia teater di Riau terus memberi harapan baru. Selain Kunni dan Rina, juga ada seniman teater lainnya yang juga perempuan, yaitu Dewi Ningsih. Artinya, paling tidak ada tiga pekerja teater perempuan yang telah memunculkan dirinya sebagai sutradara. Selain tiga orang ini, bisa jadi masih ada perempuan-perempuan pekerja teater lainnya yang belum begitu tercuat. Tinggal lagi ke depan, sejauh mana tiga sutradara perempuan ini akan mampu bertahan. Ada kecenderungan selama ini, pekerja seni perempuan; terutama teater dan tari, kalangan perempuannya jarang bertahan lama. Begitu memasuki kehidupan rumahtangga, mereka selalunya meninggalkan kehidupan berkesenian tersebut. Bahkan, datang menonton pun tidak. Namun, paling tidak pada Rina dan Dewi, harapan mereka akan bertahan lama bisa diharapkan. Pasalanya, keduanya memiliki suami yang juga pekerja, penulis, sutradara dan pimpinan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Salah satu adegan Melodi Pengakuan. Memberi harapan baru.


FOTO: FEDLI AZIS/RIAU POS

SENI BUDAYA
sanggar. Fedli Azis, suami Rina adalah pimpinan Sanggar Selembayung dan Hang Kafrawi pimpinan Sanggar Matan adalah suami Dewi Ningsih. Namun, harapan Kunni bertahan juga menjanjikan. Kendati telah memiliki anak, paling tidak sampai hari ini dia masih menunjukkan eksistensinya. Geliat berteater di Riau tak hanya ditujukkan tiga srikandi tersebut. Paling tidak, dalam waktu dekat bakal ada dua pementasan yang layak dipertontonkan. Teater Matan di bawah pimpinan Hang Kafrawi saat ini sedang dalam proses, yang rencananya akan manggung pada penghujung Maret mendatang. Selain itu, Kelompok Teater Riau Beraksi di bawah arahan sutradara Willy juga sedang menyiapkan sebuah pergelaran dalam tajuk Koor Anak Negeri, yang juga bakal dipersembahkan dalam waktu dekat. Bahkan, produksi Riau Beraksi sudah mendapat sambutan dari banyak pihak, begitu cuplikan karya ini mulai diedarkan di laman Youtube, yang salah satunya mendapat apresiasi dari peteater dan bintang film Mathias Muchus. Geliat berteater ini jelas memberi harapan besar dalam kehidupan berteater di negeri ini. Apalagi, para pekerja teater 10 November 2012 lalu telah berazam untuk terus berkarya dan berkarya dan bertekad momen 10 November ini dijadikan sebagai Hari Teater Modern Riau. Dipilihnya hari ini mengambil momen hari lahirnya Idrus Tintin, salah seorang tokoh teater modern Riau. Bahkan, Dewan Kesenian Riau (DKR) telah menyiapkan helat
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

Kalangan perempuannya jarang bertahan lama. Begitu memasuki kehidupan rumahtangga, mereka selalunya meninggalkan kehidupan berkesenian tersebut. Bahkan, datang menonton pun tidak.

SENI BUDAYA

Segenap pemain berpose bersama.


FOTO: FEDLI AZIS/RIAU POS

Gelora Teater Riau yang merupakan program rutin DKR yang beberapa tahun terakhir ini vakum, akan diselenggarakan pada bulan November. Itu sebagai sokongan bahwa 10 November memang patut dijadikan sebagai Hari Teater Modern Riau. (eriyanto hady)

MAJALAH RIAUPOS MAJALAH RIAU POS

EDISI 005 21 - 28 FEBRUARI 2013 EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

JELAJAH

Lawakan dalam Berjamaah dan Arisan

B
MUCHTAR AHMAD

ANYAK orang berpendapat bahwa ras Melayu memiliki daya cipta yang menarik. Baik itu karena eloknya atau karena buruknya. Buktinya, banyak karya dan cipta di Nusantara ini lahir dalam pelbagai ungkapan dan lawakan. Misalnya, saya heran ketika seorang anggota di suatu rumah gelak terbahak-terbahak sendirian. Ketika saya tanya ada apa gerangan? Ia menanggapi dengan pepatah baru: presiden jatuh diseruduk sapi! Mana mungkin, saya berbisik dalam hati, sinis amatlah orang ini. Tapi setelah dijelaskan bahwa ada presiden suatu partai mengundurkan diri karena terlibat dalam kasus impor sapi, saya jadi maklum. Padahal suatu majalah tersohor di negeri ini membuat karikatur sapi mengunyah uang Rp100 ribu rupiah. Kreatif mana di antara kedua lawakan mengenai sapi itu? Maka saya mulai coba mengingat dan mengumpulkan sedikit lawakan dan tragedi yang diciptakannya. Pada awal era reformasi di penghujung abad 20, serombongan anggota DPRD Sumatera Barat dijebloskan ke penjara karena korupsi berjamaah. Istilah yang dilontarkan oleh seorang calon presiden, ketua ormas agama terkemuka dan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

JELAJAH
ketua partai yang berdiri pada awal reformasi, walaupun termasuk anggota partainya sendiri ikut jamaah korupsi itu. Bahkan dipimpin oleh ketua wilayah partai dan ormas yang dipimpinnya. Istilah jamaah lazimnya berkaitan dengan kegiatan ibadah atau ritual agama. Kini dijadikan lawakan untuk kegiatan buruk dan jahat yang dilakukan beramairamai, seperti korupsi. Pun sudah banyak yang diundurkan atau dipecat dari jabatannya karena korupsi jamaah yang satu ini. Jaksa yang menuntut anggota DPRD itu sesungguhnya tidaklah bersih. Seorang wartawan senior di provinsi tetangga itu membisikkan bahwa dia tahu jaksa yang sama pernah memeras sekitar Rp200 juta dari pejabat daerah yang sedang diproses perkaranya beberapa tahun sebelum reformasi. Dia marah pada para anggota DPRD itu yang pernah mencabar kejaksaan tidak berani menuntut dan memenjarakan mereka. Dia pun membuktikan bahwa badan yang dipimpinnya berani memasukkan mereka ramai-ramai berjamaah dalam penjara. Tak sampai sepuluh tahun kemudian karirnya melejit, terpilih menjadi ketua lembaga yang disebut super-bodi dalam hal memberantras korupsi di negeri ini. Tak sampai tiga tahun kemudian, orang yang sama masuk penjara sampai saat tulisan ini ditulis dan hampir dihukum mati. Sumatera Barat lah yang mengawali dan memetik hasilnya. Pernah terendam beberapa kali oleh berbagai peristiwa dan kejadian seperti PRRI dan
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

Istilah jamaah lazimnya berkaitan dengan kegiatan ibadah atau ritual agama. Kini dijadikan lawakan untuk kegiatan buruk dan jahat yang dilakukan beramai-ramai, seperti korupsi.

JELAJAH
korupsi berjamaah. Kini bangkit kembali karena muncul para tokoh nasional seperti Gamawan Fauzi yang dikenal bersih. Dalam rangka perimbangan keuangan pusat daerah dari dana alokasi umum (DAU) misalnya, Sumatera Barat jauh melebihi Riau dalam beberapa tahun belakangan ini. Pada awal reformasi, alokasi untuk Riau mencapai dua hampir tiga kali Sumatera Barat, tapi tak sampai empat tahun kemudian justru terbalik penerimaan Sumatera Barat melebihi Riau tiga sampai empat kali. Bagaimanapun juga pada kenyataannya, Jakarta mulai melirik kembali ke provinsi itu ketika diperlukan tokoh dan negarawan, yang pada masa sekarang, untuk dari Sumatera lebih banyak bermunculan dari Sumatera Selatan dan untuk bagian timur Indonesia dari Sulawesi Selatan. Walaupun banyak kelemahan pemerintah pusat sejak dulu sampai sekarang, tapi dalam pengelolaan ekonomi makro dan khususnya keuangan negara selama lima-enam terakhir ini sudah semakin hati-hati (prudential). Ada ubi, ada talas, ada budi ada balas. Jika suatu daerah para pejabat pemerintahannya korup, tak disiplin anggaran (waktu menyampaikan rancangan dan penggunaannya, tak mampu mendayagunakan APBD dengan mangkus (efektif) dan sangkil (efisien), maka tunggulah gilirannya dibalas dengan pengurangan alokasi dana umum. Keadaan itulah yang dialami Riau beberapa tahun belakangan ini. Kalau di Sumatera Barat korupsi berjamaah itu dilakukan lebih 10 tahun silam, di sini
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

Kalau di Sumatera Barat korupsi berjamaah itu dilakukan lebih 10 tahun silam, di sini justru lima-enam tahun belakangan ini sampai sekarang sedang marakmaraknya hal itu terjadi.

JELAJAH
justru lima-enam tahun belakangan ini sampai sekarang sedang marak-maraknya hal itu terjadi. Kebun sawit program K2I, serta ternak sapi, kolam dan keramba ikan dan lain-lain; entah bagaimana nasibnya? Infrastruktur jalan dari Kuala Enok, Sungai Pakning ke Dumai yang merangkai Riau pesisir, apakah jadinya? Beberapa bupati sedang berarisan masuk penjara. PON berujung dengan berjamaahnya para anggota DPRD masuk penjara, disusul oleh arisan kepala dinas dan pejabat yang lebih tinggi. Jalan tol konon segera akan dibangun dari Pekanbaru ke Dumai. Entah sudah berapa kali diumumkan segera akan dibangunnya. Para anggota DPR pusat berbaris masuk penjara. Di antaranya karena berjalan keluar negeri yang dibayar oleh preman punya bank, untuk menjadikan seorang profesor universitas terkemuka di Indonesia (Jakarta) sebagai deputi gubernur bank sentral. Ada pula menteri, pengurus partai dan anggota DPR karena ditimpa proyek Wisma Atlet dan proyek Hambalang terjerembab ke dalam penjara. Belakangan ini ada anggota DPR yang kena seruduk sapi sampai masuk penjara. Diperkirakan akan dilengkapi oleh menteri yang berkenaan. Kejadian itu melahirkan istilah lawakan baru: arisan. Ini entah daya cipta siapa pula sumbernya? Asalnya dari kejadian bergilirannya partai peserta pemilihan umum yang mendapat musibah karena digoyang oleh peristiwa yang bersumber dari perkara korupsi. Arisan adalah istilah yang dipakai para ibu rumah
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

Para anggota DPR pusat berbaris masuk penjara. Di antaranya karena berjalan keluar negeri yang dibayar oleh preman punya bank, untuk menjadikan seorang profesor universitas terkemuka di Indonesia (Jakarta) sebagai deputi gubernur bank sentral.

JELAJAH
tangga yang beriuran secara berkala dan setiap anggota mendapat giliran melalui undian sebagai penerima uang iuran anggota yang terkumpul pada suatu masa. Sebelumnya, istilah arisan ini dijadikan lawakan untuk mencemooh para kepala daerah bupati dan gubernur sampai menteri dalam negeri, yang bergiliran masuk penjara karena perkara penggelembungan (mark-up) proyek mobil pemadam kebakaran. Belakangan ini para kepala dinas, bupati dan gubernur bergiliran seperti arisan dan barisan masuk penjara dan menjadi tersangka korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Tragisnya, mereka yang berjamaah dan arisan itu semakin hari semakin muda usianya. Bagaimana masa depan negeri ini jadinya? Begitu lembekkah kepala para pejabat dan masyarakat kita? Kalau ya, betul lah tuduhan bahwa negeri ini punya pejabat lemah (banana head dan banana state). Kalau tidak demikian, tunjukkan pada pemilahan umum dengan pilihan pada orang yang mempunyai kepemimpinan yang kuat (strong leadership). Istilah korupsi berjamaah, arisan dapat hujatan dan digoyang (partai), berbaris dan menunggu giliran tersangka dan masuk penjara, menimbulkan beberapa pertanyaan. Sesungguhnya ini fenomena apa? Kenapa mereka tidak ambil pelajaran dari pengalaman orang, dinas atau daerah lain, sehingga masih tetap ikut dalam arisan, daftar tunggu dan berjamaah korupsi? Semuanya itu sebagai pertanda apakah sesungguhnya
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

Tragisnya, mereka yang berjamaah dan arisan itu semakin hari semakin muda usianya. Bagaimana masa depan negeri ini jadinya?

JELAJAH
bagi bangsa ini? Banyak para cendekia merisaukan keadaan ini. Tapi masih belum muncul panutan yang akan memperbaiki suasana dan keadaan. Pengalaman negeri ini, kalau disimak dengan seksama bahwa kenyataan itu bisa jadi berasal dari buruk-sangka, bisikan berbisa yang menular, sampai menjadi lawakan terbuka. Maka biasanya itu pertanda bahwa tidak berapa masa lagi, suatu peristiwa dan kepastian menjelma. Selama 45 tahun terakhir ini, beberapa waktu sebelum seorang petinggi di negeri ini diturunkan atau digusur, lawakan dan istilah yang aneh dilahirkan. Seorang kawan dekat, pada penghujung masa orde baru dengan serius menyampaikan berita bahwa kepala presiden dipukul di kantor pos. Saya dapat menangkap lawakan itu, bahwa perangko yang bergambar kepala presiden yang masih hidup dicap oleh tukang pos, tapi disebut dipukul. Seorang suami bercerita pada isterinya bahwa di pasar ia melihat kepala presiden diremas-remas para ibu. Isterinya maklum bahwa ia biasa meremas duit yang bergambar presiden dan para pahlawan itu. Lawakan seperti itu bila muncul dalam pembicaraan masyarakat, sekaligus memberi pertanda bahwa mendahului dalam bilangan kurang dari tiga tahun presiden dimaksud pun turun lah. Setidaknya lawakan dan istilah itu muncul karena
EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

Saya dapat menangkap lawakan itu, bahwa perangko yang bergambar kepala presiden yang masih hidup dicap oleh tukang pos, tapi disebut dipukul.

CBSNEWS.COM

MAJALAH RIAU POS

JELAJAH
ada yang tak lazim dan luar biasa. Keadaan itu pernah dikritik media massa di Jepang bahwa tidak layak gambar pada uang dan perangko merekam orang yang masih hidup, seperti presiden di masa orde baru. Hal itu tidak lazim dan suatu lawak yang layak ditertawakan. Sebab di negara lain, hanya tokoh nasional yang terkemuka yang telah meninggal atau para pahlawan yang tersohor yang patut dijadikan gambar perangko dan uang. Di negara maju dan demokratis lainnya, seorang pemimpin dipilih karena kuat dan memang bertekad untuk memajukan negeri dan mensejahterakan rakyatnya. Di negeri ini kita tahulah! ***

MAJALAH RIAU POS

EDISI 006

21-28 FEBRUARI 2013

OPINI

Membudayakan Jurnalisme Damai


ASIH dalam suasana Hari Pers Nasional (HPN) ke-67, walaupun penetapan tanggal 9 Februari sebagai HPN masih jadi perdebatan, karena sebagian penggiat jurnalistik Indonesia menganggap 9 Februari 1946 itu lebih cocok disebut hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Sementara PWI bukanlah organisasi wartawan pertama di Indonesia. Jauh sebelum Indonesia merdeka, telah ada organisasi wartawan seperti Inlandsche Journalisten Bond (IJB) yang berdiri tahun 1914, Sarekat Journalists Asia tahun 1925 dan Persatoean Djurnalis Indonesia tahun 1940. Namun itu hanya soal. Lebih baik penggiat jurnalistik Indonesia berorientasi pada hal-hal yang bersifat substantif dan strategis dalam upaya optimalisasi peran pers dalam pembangunan bangsa dan negara. Salah satunya peace journalism atau jurnalisme damai. Secara sederhana, jurnalisme damai dapat diartikan sebagai jurnalisme yang memposisikan berita-berita tentang suatu konflik sebegitu rupa, sehingga tak
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

oleh WILHAM MURDIANTO Mantan jurnalis, Mahasiswa pascasarjana Ilmu Hukum UIR

OPINI
menimbulkan reaksi yang semakin menambah kisruh (non violence) dan mendorong penyelesaian. Atau dengan bahasa yang lebih sederhana, jurnalisme damai lebih mengarah pada penyampaian informasi untuk mendorong perdamaian. Jurnalisme damai tak berorientasi pada berita siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam suatu konflik (win lose solution), melainkan pada solusi (win-win solution). Orientasi seperti itu sangat berperan penting untuk menjernihkan pikiran pihak-pihak yang sedang berkonflik, sehingga kemudian mendinginkan dan mencairkan suasana yang panas dan beku. Karena itu, jurnalisme damai sangat diperlukan dalam menyelesaikan konflik, terutama yang sifatnya rumit dan kompleks. Memperkeruh masalah dengan memojokkan pihak tertentu dan memenangkan pihak lainnya haram dilakukan dalam prinsip jurnalisme damai. Karena jurnalisme damai berangkat dari pemikiran bahwa pemberitaan suatu konflik harus dapat menghindari terjadinya konflik-konflik susulan sesudah itu. Karena itu, para jurnalis harus bekerja dengan standar kehati-hatian yang tinggi dengan menelusuri sebab akibat (kausalitas), bukan konflik murni saja (akibat). Dengan cara itu akan timbul pemberitaan yang jujur, proporsional dan objektif. JURNALISME KONFLIK Jurnalisme damai merupakan antitesis dari jurnalisme konflik (conflict journalism) yang menganut
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

Lebih baik penggiat jurnalistik Indonesia berorientasi pada hal-hal yang bersifat substantif dan strategis dalam upaya optimalisasi peran pers dalam pembangunan bangsa dan negara.

OPINI
prinsip bad news is good news (berita buruk adalah berita baik). Ketika konflik meletup, buruk bagi pihak yang bertikai, tapi baik bagi media massa yang menganut jurnalisme konflik untuk kepentingan industri medianya. Dengan terjadinya konflik, publik akan terus menyimak dengan seksama kelanjutan konflik itu melalui media massa. Dengan itu rating suatu media massa akan meningkat, yang juga akan meningkatkan omset bagi media massa bersangkutan melalui iklan dan oplah (penjualan) yang meningkat bagi media massa cetak (surat kabar). Jadi, tak heran bila ada media massa yang berorientasi semakin memanaskan konflik. Semakin panas suatu konflik, semakin seksi untuk diberitakan dan semakin menarik pula bagi penonton, pendengar dan pembaca. Akhirnya penonton, pendengar dan pembaca pun tergiring dan larut dalam suasana dan bahasa yang dibentuk oleh media massa. BAGAIMANA DI INDONESIA? Sebagai sebuah bangsa yang cukup majemuk, bila berbagai perbedaan itu tak dikelola dengan baik, Indonesia akan sangat rawan dan sensitif terhadap terjadinya konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat, sebagaimana telah terjadi di beberapa tempat. Pers memiliki andil penting dalam meredakan maupun membesarkan konflik semacam itu. Harus
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

Memperkeruh masalah dengan memojokkan pihak tertentu dan memenangkan pihak lainnya haram dilakukan dalam prinsip jurnalisme damai. Karena jurnalisme damai berangkat dari pemikiran bahwa pemberitaan suatu konflik harus dapat menghindari terjadinya konflikkonflik susulan sesudah itu.

OPINI
diakui, meluas dan membesarnya konflik di beberapa tempat di Indonesia tak terlepas dari terlalu bersemangatnya pers dalam memberitakan konflik itu. Pemberitaan yang terlalu dibesar-besarkan juga berpotensi menimbulkan efek domino berupa terjadinya konflik serupa di tempat lain. Sebagai contoh lain yang seakan-akan menjadi tren di Indonesia belakangan ini adalah perkelahian antar pelajar dan antar warga, geng motor dan amuk massa. Sekali lagi, tak dapat dimungkiri, menjalarnya budaya barbar seperti itu adalah efek domino dari pemberitaan yang melebihi kapasitas tentang kejadian serupa di tempat lain. Kita bisa lihat juga saat ini, berita tentang kekerasan, seksualitas, gosip, isu dan sejenisnya, menjadi pilihan yang cukup diminati khalayak. Dalam hal ini pers tentu menyadari tak semua lapisan masyarakat bisa menyaring dengan bijak semua pemberitaan, tingkat pendidikan rakyat Indonesia yang sebagian besar masih dibawah standar menjadi penyebab utama dalam hal ini. Akhirnya, gambaran yang ada di benak khalayak yang dibentuk oleh informasi media itulah yang kemudian menjadi dasar proses penentuan sikap, perilaku, atau respons masyarakat terhadap berbagai hal, termasuk konflik dan kekerasan. Karena itu, semestinya pers sendiri yang menyaring dengan ketat berita-berita semacam itu sebelum dipublikasikan untuk menghindari dampakdampak negatif akibatnya. Bahkan, kalau perlu tidak
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

Dengan terjadinya konflik, publik akan terus menyimak dengan seksama kelanjutan konflik itu melalui media massa. Dengan itu rating suatu media massa akan meningkat, yang juga akan meningkatkan omset bagi media massa bersangkutan melalui iklan dan oplah (penjualan) yang meningkat bagi media massa cetak (surat kabar).

OPINI
diberitakan, bila mudaratnya lebih besar ketimbang manfaatnya. Di Indonesia, sebagaimana negara-negara lainnya, juga telah ada pedoman-pedoman perilaku dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Mulai dari UU Pers, kode etik yang dikeluarkan Dewan Pers, hingga kode etik yang dipunyai berbagai organisasi kewartawanan di Indonesia, seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Untuk media siar, ditambah lagi dengan rambu-rambu dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Lalu pertanyaannya, dengan kode etik yang sudah cukup ketat begitu, mengapa terkadang kita merasakan pers Indonesia jauh dari prinsip jurnalisme damai? Iklim kompetisi yang sangat ketat antar berbagai media massa di Indonesia adalah salah satu jawaban, sehingga kemudian, karena terlalu bersemangat dalam memenangkannya, ada media massa tertentu yang akhirnya melanggar rambu-rambu. Karenanya masyarakat harus cerdas memilih dan memilah media massa dan informasi yang disajikan. Salah satu cara untuk membudayakan jurnalisme damai, berbagai aturan main sebagaimana disebutkan di atas, harus ditegakkan secara tegas dan konsekuen oleh pihak-pihak yang berkompeten. Tanpa mengurangi kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi, pelanggaran-pelanggaran yang bersifat krusial harus dapat sanksi berat. Meski diawali oleh ketakutan terhadap sanksi, jurnalisme damai akan menjadi budaya bila dibiasakan dan dipaksakan terus
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

berita tentang kekerasan, seksualitas, gosip, isu dan sejenisnya, menjadi pilihan yang cukup diminati khalayak. Dalam hal ini pers tentu menyadari tak semua lapisan masyarakat bisa menyaring dengan bijak semua pemberitaan.

OPINI
menerus. Bila jurnalisme damai tidak dibudayakan, boleh jadi pers Indonesia ini akan menjadi pers yang sakit yang akan menciptakan masyarakat (penonton, pendengar, pembaca) yang sakit pula.***

MAJALAH RIAUPOS EDISI 006 21 - 28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 21-28 FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Gajah punya ingatan yang sangat baik dan mampu mengingat 25 perintah.

FLYING SQUAD DI TAMAN NASIONAL TESSO NILO

Duet Maut Gajah dan Mahout

ARI istilah Flying Squad, mungkin orang menduga ini adalah skuadron gajah terbang. Padahal, Flying Squad adalah tim patroli yang terdiri dari gajah-gajah jinak yang telah terlatih bersama pawangnya. Duet gajah dan mahout
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Berat Gajah Sumatera dewasa bisa mencapai lebih dari 3 ton.

(sebutan lain untuk pawang) ini pun cukup maut. Mereka bertugas menghalau dan menggiring gajah liar untuk kembali ke hutan. Dengan bantuan mereka, gajah yang menemui maut (baca: mati) secara tidak
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Gajah hidup dengan pola matriarchal, yaitu hidup berkelompok yang dipimpin oleh betina dewasa dengan ikatan yang kuat.

wajar akibat konflik manusia-gajah bisa ditekan. Hewan berbelalai ini sensitif terhadap kehadiran makhluk lain, termasuk manusia. Ia dapat saja melakukan perlawanan jika berada dalam posisi terancam. Namun satwa yang bersifat komunal ini akan tunduk dengan gajah lain yang lebih kuat. Konflik gajah dengan manusia yang terjadi di Riau disebut sebagai yang tertinggi di dunia. Menurut catatan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (BTNTN),
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Gajah jantan mulai tumbuh gading sekitar umur 2 tahun dan akan tumbuh terus selama gajah hidup.

setidaknya 17 ekor gajah meregang nyawa secara tak wajar sepanjang 2012. Survei WWF-Indonesia terhadap kerugian yang diakibatkan konflik gajah di 3 desa yang berdekatan dengan Taman Nasional Tesso Nilo sepanjang tahun 2000 sampai Juli 2003,

MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Gajah menghabiskan waktu 18-24 jam dalam satu hari untuk mencari makan.

menunjukkan angka Rp1,99 miliar. Pendekatan Flying Squad adalah salah satu metode mitigasi konflik gajah dengan manusia. Di Indonesia, metode Flying Squad untuk pertama kali diterapkan di sekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Tim Flying Squad sendiri mulai beroperasi dan diujicobakan sejak 26 April 2004 di Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, yakni desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Berbeda dengan gajah betina afrika yang gadingnya terlihat jelas, gajah betina sumatera memiliki gading yang sangat kecil sehingga lebih menyerupai gigi taring.

Tesso Nilo. Tim Flying Squad rutin berpatroli ke daerah yang berbatasan dengan Taman Nasional Tesso Nilo. Mereka membawa perlengkapan yang dapat membantu
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28 FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Mamalia darat terbesar di bumi yang masih hidup.

pengusiran bila bertemu dengan gajah liar seperti meriam yang terbuat dari pipa paralon. Pipa yang bahan pemicu bunyinya ini berasal dari karbit dapat mengeluarkan bunyi yang cukup keras sehingga dapat membuat gajah liar menjauh. Gajah sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) adalah salah satu dari sub-spesies gajah Asia dan semua gajah Asia digolongkan sebagai satwa terancam punah dalam daftar merah spesies
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Rutin berpatroli, makanan sehari-hari.

terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Gajah sumatera menghadapi ancaman serius berupa aktivitas pembalakan liar, penyusutan dan fragmentasi habitat, pembunuhan akibat konflik dan perburuan. Kelangsungan hidup populasi gajah kian terancam oleh cepatnya konversi hutan menjadi perkebunan dan tanaman komersial. Tesso Nilo telah ditunjuk menjadi taman nasional yang menjadi Pusat Konservasi Gajah di Indonesia.
MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Seekor anak gajah akan menyusu selama 2 tahun dan hidup bersama induk selama 3 tahun.

Lanskap hutan Tesso Nilo merupakan salah satu benteng pertahanan terakhir bagi gajah dan harimau sumatera. Selain mengatasi konflik manusia-gajah, keunikan Flying Squad bisa menjadi daya tarik bagi ekowisata. (purnimasari)

MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22 - 28FEBRUARI 2013

FOTOGRAFER: DEFIZAL

Tim Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo.

MAJALAH RIAU POS EDISI 006 22-28 FEBRUARI 2013 006 22 28 MAJALAH RIAU POS EDISI 005 15 - -21 FEBRUARI 2013

You might also like