You are on page 1of 14
 
[Kolom]
93
 VII. KOLOM
7.1. Definisi Kolom
Kolom adalah suatu batang struktur langsing (
slender 
) yang dikenai oleh beban aksial tekan (
compres 
) pada ujungnya. Kolom yang ideal memiliki sifat elastis, lurus dan sempurna jika diberi pembebanan secara konsentris.
7.2. Rumus Euler untuk Kolom
Jika pada suatu kolom dikenai beban maka kolom tersebut akan mengalami tekukan (
buckling 
). Tekukan ini dapat terjadi meskipun besarnya tegangan maksimum pada batang lebih kecil dari
yield point
bahan. Beban yang sanggup ditahan oleh kolom tanpa menyebabkan tekukan (
buckling 
) disebut Beban Kritis Kolom. Secara umum, beban kritis ke n (P
n
) yang membuat tekukan pada kolom adalah:
222
 L EI n P 
n
 
 
 
 
[Kolom]
94
Pada beban kritis, kolom yang penampangnya berbentuk lingkaran atau tabung dapat menekuk ke samping untuk setiap arah. Dalam keadaan yang lebih lazim, batang tekan tidak mempunyai kekuatan lentur yang sama untuk segala arah. Momen inersia I
xx
 terhadap salah satu sumbu titik berat luas penampang adalah maksimum.
7.3. Desain Kolom
Secara umum luas penampang kolom selain balok pendek haruslah mempunyai jari-jari girasi yang sebesar mungkin. Ini memberikan perbandingan L/r yang lebih kecil, sehingga memungkinkan penggunaan tegangan yang lebih tinggi. Tabung membentuk kolom yang baik sekali. Irisan flens-lebar (yang kadang-kadang disebut irisan H) adalah lebih baik dari irisan I. Dalam kolom yang dibangun dari bentuk rol atau ekstrusi, tiap-tiap potongan direntangkan untuk memperoleh efek yang dikehendaki. Penampang batang tekan dari jembatan tertentu diperlihatkan dalam Gambar 1 (a) dan (b), untuk tiang pada Gambar 1 (c), dan untuk kerangka biasa dalam Gambar 1 (d). Sudut-sudut dalam gambar 7.1. (d) dipisahkan oleh penjarak. Bentuk utama dari Gambar 7.1. (a), (b), dan (c) adalah diberi pengikat bersama dengan batang-batang ringan, seperti terlihat pada Gambar 7.1. (e) dan (f). Gambar 7.1. Penampang kolom pembangun tertentu
 
[Kolom]
95
 Apabila suatu bahan memiliki r yang besar melampaui titik berat suatu luas maka bahan akan menjadi sangat tipis dan kisut secara setempat. Sifat ini disebut
ketidak-stabilan lokal 
. Bila kegagalan disebabkan oleh ketidak-stabilan lokal terjadi dalam flens atau pelat komponen sebuah batang, maka batang tersebut akan menjadi tidak berguna. Suatu ilustrasi mengenai penekukan lokal dapat dilihat pada Gambar 7.2. Gambar 7.2. Contoh ketidak-stabilan lokal dalam kolom
7.4. Jenis Pembebanan
 
Pin-end
22
 L EI  P 
cr 
 
 
 
Pin-end dan clamp-end
22
2
 L EI  P 
cr 
 
 
 
Clamp-end

Reward Your Curiosity

Everything you want to read.
Anytime. Anywhere. Any device.
No Commitment. Cancel anytime.
576648e32a3d8b82ca71961b7a986505