You are on page 1of 18

Makalah Kurikulum

DISUSUN OLEH

CUT ILMA ASYURA 1006103040057 Pendidikan Kimia

DARUSSALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karuniaNya jualah makalah ilmiah ini dapat kami selesaikan. Demikianlah juga shalawat beriring salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam penulisan makalah ini yang berjudul Tujuan Kurikulum. Kami menyadari bahawa dalam penyusunan maupun isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritikan dan asaran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan, demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami mengharapkan agar makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi teman-teman lainnya.

Darussalam, 6 Januari 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i .............................................................................................. DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .. ...................................................................................... 1 1.2 Tujuan........................................................................................................ 2 1.3 Manfaat................... ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .. .............................................................................................. 3

2.1 Pengembangan Tujuan Kurikulum............................................................ 3 2.2 Klasifikasi Tujuan ................................................................................... 5 2.3 Tujuan Pendidikan Nasional ..................................................................... 8 2.4 Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi .................................................. 9
2.5 Tujuan Institusional ............................................................................................. 10 2.6 Tujuan Kurikuler .................................................................................................. 10 2.7 Tujuan Instruksional.. .......................................................................................... 11 2.8 Tujuan Kurikulum Pendidikan Islam.. .................................................................. 12 BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 11 3.1 Kesimpulan... ....................................................................................................... 14 3.2 Saran............ ....................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum. proses pengembangan kurikulum merupakan suatu kegiatan menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan, pelaksanaan dan

penyempurnaan kurikulum atas dasar penilaian yang dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kurikulum, dan hal tersebut bisa dikatakan bahwa terjadinya perubahanperubahan kurikulum mempunyai tujuan untuk perbaikan. Suatu kurikulum tidak dapat terbentuk atau tidak dapat dikembangkan tanpa adanya tujuan khusus sebagai hasil yang diharapkan. Dengan adanya tujuan, maka

akan memudahkan para pengemang kurikulum dalam menentukan nilai-nilai apasaja yang harus ada dalam kurikulum tersebut 1.2 Tujuan 1. Memahami tata cara pengembangan tujuan kurikulum 2. Mengetahuai berbagai tujuan kurikulum dalam pendidikan Indonesia 1.3 Manfaat 1. Menambah wawasan tentang dasar-dasar ilmu pendidikan 2. Meningkatkan pemahaman berbagai tujuan dari kurikulum

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengembangan Tujuan Kurikulum Menurut Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi atau bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa kurikulum merupakan suatu konsep yang bertujuan. Setiap rencana yang terdapat dalam kurikulum selalu didasarkan pada suatu tujuan tertentu, sehingga dapat ditentukan apa yang ingin dicapai. Komponen tujuan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum. Sebab tanpa tujuan yang khusus, maka tidak dapat disusun rencana yang merupakan perangkat penyusun kurikulum tersebut. Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam kurikulum. Alasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dengan demikian perumusan tujuan merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam sebuah kurikulum. 2. Melalui tujuan yang jelas, maka dapat membantu para pengembang kurikulum dalam mendesain model kurikulum yang dapat digunakan, bahkan akan membantu guru dalam mendesain system pembelajaran. Artinya,

dengan tujuan yang jelas daqpat memberikan arahan kepada guru dalam menentukan bahan atau materi yang harus dipelajari, menentukan metode dan strategi pembelajaran, menentukan alat, media, dan sumber pembelajaran, serta merancang alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. 3. Tujuan kurikulum yang jelas dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, para pengembang kurikulum termasuk guru dapat mengontrol sampai mana siswa telah memperoleh kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Lebih jauh dengan tujuan dapat ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.

Pada hakikatnya tujuan kurikulum merupakan tujuan dari setiap program pendidikan yang akan di berikan kepda anak didik, karena kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan secara umum di jabarkan dari falsafah bangsa, yakni pancasila. Pendidikan nasioanal bedasarkan pancasila bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi perkerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Makna tujuan umum pendidikan tersebut pada hakikatnya membentuk manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam konteks kehidupan pribadinya, kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta berkehidupan sebagai mahkluk yang berketuhan yang Maha Esa (beragama) Berdasarkan hakikatnya dari tujuan pendidikan tersebut di jabarkan menjadi tujuan kurikulum mulai dari tujuan kelembagaan pendidikan, tujuan setiap mata pelajaran atau bidang studi sampai kepada tujuan instruksional. Sebelum menetapkan dan menyusun isi kurikulum, stategi pelaksanaan dan evaluasi kurikulum, terlebih dahulu harus di tetapkan rumusan tujuannya, sebab: a. Tujuan berfungsi menentukan arah dan corak kegiatan pendidikan b. Tujuan menjadi indikator dari keberhasilan pelaksaan pendidikan c. Tujuan menjadi pegangan dalam setiap usaha dan tindakan dari pelaksanaan pendidikan Beberapa sumber yang lazim digunakan dalam menentukan dan menyusun tujuan kurikulum , antara lain: a. Falsafah bangsa b. Strategi pembangunan c. Hakikat anak didik d. Ilmu pengetahuan dan teknologi 2.2 Klasifikasi Tujuan Menurut Bloom, dalam bukunya Taxonomy of Educational Objectives yang terbit pada tahun 1965, bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan ke dalam 3 klasifikasi atau 3 domain (bidang), yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor.

a. Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir seperti kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah. Domain kognitif menurut

Bloom terdiri dari 6 tingkatan yaitu: i. ii. iii. iv. v. vi. Pengetahuan (knowledge) Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi

b. Domain Afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan apresiasi. Domain ini merupakan bidang tujuan pendidikan kelanjutan dari domain kognitif. Artinya seseorang hanya akan memiliki sikap tertentu terhadap suatu objek manakala telah memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi. Menurut Krathwohl, dkk. (1964), dalam bukunya Taxonomy of Educational Objectives: Affective Domain, domain afektif memiliki tingkatan yaitu:

i. ii. iii. iv. v.

Penerimaan Merespons Menghargai Mengorganisasi Karakterisasinilai

c. Domain Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan seseorang. Ada enam tingkatan yang termasuk kedalam domain ini yaitu: i. ii. iii. iv. v. vi. Gerak reflex Keterampilan dasar Keterampilan perseptual Keterampilan fisik Gerakan keterampilan Komunikasi nondiskursif

Dengan bahasa lain, ketiga domain tersebut (kognitif, afektif, dan psikomotor) dapat digambarkan dalam 3H, yaitu Head, Heart, dan Hand. Head yaitu pengembangan bidang intelektual (kognitif), Heart yaitu pengembangan sikap (afektif), dan Hand yaitu pengembangan keterampilan (psikomotor). Dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran, idealnya ketiga domain itu harus berjalan, secara seimbang. Terlalu menekankan kepada salah satu domain saja, seperti misalnya pengembangan intelektual saja, atau sikap saja, tidak akan dapat membentuk manusia yang berkembang secara utuh seperti yang digambarkan dalam pendidikan nasional. Pencapaian ketiga domain secara seimbang harus menjadi acuan dan target setiap guru dalam proses pembelajaran. (Sanjaya: 2008) 2.3 Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum yang sarat dengan muatan filosofis suatu bangsa. TPN merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman

oleh setiap usaha pendidikan, artinya setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus dapat membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dan filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintaqh dalam bentuk undang-undang. TPN merupakan sumber dan pedoman dalam usaha penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum nasional mengharapkan terwujudnya beberapa hal sebagai berikut: a. Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuaikemampuan, kebutuhan, minatnya serta dapatmenumbuhkan penghargaan terhadap hasil budaya dan hasil intelektual bangsanya sendiri b. Guru dapat memusatkan perhatian pada penggembangan kompotensi bahasa siswa dengan menyediakan beragam kegiatan berbahasan dan sumber bahasa c. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya. d. Orang tua dan masyarakat terlibat secara aktif dalam pelaksaan program sekolah e. Sekolah dapat menyusun program pendidikan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar yang tersedia f. Daerah dapat menunjukkan bahan dan sumber belajar sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah masing-masing.

2.4

Tujuan Kurikulum berbasis Kompetensi

Kurikulum nasionala berupaya menjadikan siswa memiliki kompetensi kesastraan, yakni membawa siswa belajar memahami manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. KBK diarahkan agar siswa terbuka terhadap berbagai informasi di sekitar siswa, mampu menjaring informasi yang di perlukan untuk meningkatkan kemampuannya, memiliki motivasi yang kuat untuk secara mandiri mengembangkan kemampuan diri dan kepribadiannya. Serta tidak merasa malu memiliki budaya sendiri sehingga tidak tercabut dari akar budaya yang dimilikinya. Tujuan kurikulum berbasis kompetensi menginginkan perubahan yang sangat mendasar pada diri siswa. Oleh karena itu, guru perlu memahami tujuan apa yang diharapkan tercapaia dengan adanya perubahan kurikulum ini. KBK bahasa dan sastra Indonesia mempunyai tujuan umum seperti berikut. 1. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa dan sastra Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara 2. Siswa memahami bahasa dan sastra Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi serta dapat menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk bermacammacam tujuan, keperluan dan keadaan 3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan

kematangan sosial. 4. siswa memiliki disiplin dan ketelibatan dalam berpikir banyak dan bebahasa 5. siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

2.5

Tujuan Institusional Tujuan kelembagaan pendidikan dinamakan dengan tujuan institusional.

Yang di maksud dengan tujuan ini adalah tujuan yang harus di capai oleh suatu lembaga pendidikan, artinya apa yang seharusnya di miliki siswa menematkan lembaga pendidikan tersebut.oleh karena itu tujuan institusional merupakan kemampuan yang di harapkan untuk dimiliki siswa (anak didik) setelah mereka menyelesaikan program studinya pada lembaga tersebut. Tujuan ini merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan secara nasional. Tujuan istitusional ini memperhatikan ciri lembaga pendidikan itu sendiri, misalnya ada lembaga pendidikan kejujuran, lembaga pendidikan umum dan sebagainya yang sifatnya lebih menitikberatkan pada aspek-aspek tertentu. 2.6 Tujuan Kurikuler Tujuan kurikuler merupakan penjabaan dari tujuan institusional dan tujuan kurikuler ini bersifat lebih khusus di bandingkan dengan tujuan institusional. Tujuan kurikuler adalah tujuan bidang studi atau mata pelajaran sehingga harus mencerminkan hakikat keilmuan yang ada dalam bidang studi itu. Bila di lihatb secara oprasioanal, maka tujuannya adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat di miliki anak didik setelah menyelesaiakn satu bidang studi atau mata pelajaran. Setiap mata pelajaran disuatu lembaga pendidikan memiliki tujuan kurikuker masing-masing, 2.7 Tujuan Instruksional

Tujuan instruksional ini merupakan yang paling langsung di hadapkan kepada anak didik dalam proses belajar-mengajar. Bahan atau materi yang di sampaikan dalam jam-jam tertentu memiliki tujuan masing-masing dan harus menggambarkan kemampuan apa yang akan di capai siswa setelah mereka mereka mempelajari materi yang di sajikan tersebut. Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang disebut juga dengan tujuan instruksional, merupakan tujuan yang paling khusus. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Hal ini seperti yang dikemukakan Dick and Carey (1095), The instructional goal is statement that describes what it is that student will be able to do after they have completed instruction. Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan, termasuk memahami karakteristik siswa yang akan melakukan pembelajaran di suatu sekolah, maka menjabarkan tujuan pembelajaran ini adalah tugas guru. Sebelum guru melakukan proses belajar mengajar, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh anak didik setelah mereka selesai mengikuti pelajaran.

Dua tujuan instruksional, yaitu tujuan instruksional umum (TIU) atau juga di sebut dengan tujuan pembelajaran umum (TPU) dan tujuan instruksional khusus (TIK) yang disebut tujuan pembelajaran khusus (TPK). Perbedaaan antara TIU lebih menggambarkan kemampuan yang lebih umum dan luas sifatnya, sedangkan TIK lebih menggambarkan kemampuan yang oprasional dan spesifik, terbatas dan dapat diukur.

2.8

Tujuan Kurikulum PAI Tujuan pendidikan islam memiliki perbedaan dengan tujuan pendidikan lain,

misalnya tujuan pendidikan menurut paham pragmatisme, yang menitik beratkan pemanfaatan hidup manusia didunia. Yang menjadi standar ukuranya sangat relatif, yang bergantung pada kebudayaan atau peradaban manusia. Rumusan tujuan pendidikan islam sangatlah relefan dengan rumus tujuan pendidikan nasioanal. Rumusan pendidikan nasioanal adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusi indonesai seutuhnya, yakni manusia yang beriman, bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, berbudi perkerti luhu, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohan, kepribadian yang mantap dan mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (Muhaimin :2005) Dan jika dihubungkan dengan filsafat islam, maka kurikulumnya tentu mesti menyatu(intergral) dengan ajaran islam itu sendiri. Tujuan yang akandicapai kurikulum PAI ialah membentuk anak didik menjadi berakhlak mulia, dalam hubungan nya dengan hakikat penciptaan manusia. Sehubungan dengan kurikulum pendidikan islam ini, dalam penafgsiran luas, kurikulumnya berisi materi untuk pendidikan seumur hidup (long life education), sesuai dengan hadis nabi Muhammad SAW. yang artinya tuntutlah ilmu dari buayan hingga lihan lahat Secara garis besar (umum) tujuan pendidikan agama islam ialah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,penghayatan, dan pengalaman siswa terhadap ajaran agama islam, sehingga ia menjadi manusia muslim yang bertakwa kepada

ALLAH SWT, serta berakhlak mulia baik dalam kehidupan pribadi, bermasyaraka, berbangsa dan bernegara. Tujuan tersebut tetap berorientasi pada tujuan penyebutan nasioanal yang terdapat dalam uu RI. No. 20 tahun 2003. Selanjutnya tujuan umum PAI diatas di jabarkan pada tujuan masing-masing lembaga pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada. Selain itu, pendidikan agama islam sebagai sebuah program pembelajaran yang diarahkan untuk: 1. Menjaga akidah dan ketakwaan persetra dididk 2. Menjaadi landasan untuk lebih rajin mempelajari dan mendlami ilmu-ilmu agama 3. Mendorong peserta didik untuk lebig kritis, kreatif, dan innovatif 4. Menjadi landasan prilaku dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Dnegan demikian bukan hanya mengajarkan pengetahuan secara teori semata tetapi juga untuk prktekkan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari (membangun etika nasional)

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Pengembangan tujuan kurikulum merupakan hal penting yang harus

dilakukan dalam proses pengembangan kurikulum, sebab tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya pendidikan. Melalui tujuan yang jelas, maka dapat membantu para pengembang kurikulum dalam mendesain model kurikulum yang dapat digunakan, serta sebagai control dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Dalam setiap kurikulum pendidikan mempunyai tujuan yang berbeda-beda mengikuti pada perkembangan zaman. 3.2 Saran Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang tata cara pengembangan tujuan dalam berbagai kurikulum.

14 5

Daftar Pustaka Ahmad, M dkk. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung: CV. Pustaka Setia Ibrahim, Sakdiah, dkk. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Banda Aceh: Unsyiah press Muhaimin, H. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Prasada Nurdin, Syafrudin. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat press Sanjaya,Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

15 5

You might also like