You are on page 1of 4

MATERI RITEL MENGIDENTIFIKASI BISNIS RITEL 1.

Pengertian Bisnis Ritel Bisnis ritel atau yang bias disebut juga dengan bisnis eceran merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan memberi banyak keuntungan sementara bagi orang lain. Contoh 1 : pada kejadian adanya krisis moneter yang menimpa Indonesia pada akhir tahun 1977, yang akhirnya berkembang menjadi krisis ekonomi. Bisnis eceran /bisnis ritel inilah yang banyak menolong pemulihan kembali bisnis dan perekonomian Indonesia untuk keluar dari krisis ekonomi tersebut. Contoh 2 : banyak Negara maju dan Negara industry seperti perancis,inggris,amerika serikat, bisnis ritel ini adalah salah satu sector utama perekonomian yang mendukung dan mendatangkan keuntungan besar. Dan pengertian lain dari bisnis ritel / perdagangan ritel / bisnis eceran adalah kegiatan usaha menjual barang dan atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri,keluarga atau rumah tangga. Kegiatan perdaganganritel mencakup penjualan barang dan jasa kepada pengguna yang bervariasi mulai dari kebutuhan sehari-hari (makanan,pakaian,dll) hingga pada jasa (salon,hiburan,dll) dan penjualan dilakukan secara langsung kepada customer (pengecer/retailer). Bisnis ritel adalah bias dikatakan sebagai suatu kegiatan penjualan yang ada pada mata rantai terakhir pada proses kegiatan pendistribusian dan melakukan penjualan pada skala kecil (volumenya rendah tapi kontiyu dalam perdagangan harian). Dan bisa dijelaskan juga bahwa Reatailing merupkan semua kegiatan penjualan secara langsung sebagai konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dalam rumah tangga,bukan untuk keperluan bisnis. Fungsi Bisnis Ritel (Fungsi retailing) Secara umum ada 4 jenis fungsi utama retailing yaitu: 1. Membeli dan menyimpan barang 2. Memindahkan hak milik barang pada konsumen akhir 3. Memberikan informasi mengenai sifat dasar dan pemakaian barang tersebut 4. Memberikan kredit kepada konsumen Retailer merupakan lembaga yang dapat berdiri sendiri, dalam memilih retailer store pembeli biasanya mempertimbangkan banyak hal yang biasanya akan memperhatikan masalah yang berkaitan dengAn kebutuhan ekonomi. Dan factor ekonomi yang relevan dalam memilih retailer store antara lain meliputi: Harga Kemudahan Kualitas Bantuan Wiraniaga Reputasi Nilai yang ditawarkan Jasa

2.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 3.

Jenis Jenis Retailing Mayer mengklasifikasikan Retailing berdasarkan 5 kriteria , yaitu tipe kepemilikan, produk /jasa yang dijual, non store retailing, strategi penetapan harga dan lokasi. A. Jenis Retailing berdasarkan tipe kepemilikan

1. 2.

3. B. 1. a.

b.

c. 2. a.

b.

Independent Retail Firm : dimana outlet pengecer dioperasikan secara independent dan tanpa afiliasi (pengabungan) Contoh: Warung / kios barang kelontong yang dimiliki secara individu Waralaba (franchising): dimana ada outlet usaha yang memiliki perusahaan induk (franchisor) yang bekerjasama terutama berkaitan dengan merk dagang dan jenis usahanya. Dan kualitas sampai pada kemasan produk juga manajemen yang digunakan adalah sama mengacu pada franchisor. Contoh: Coca-cola, KFC, TFC, Mc Donald, Pizza Hut, Tela-Tela, Martabak Imut dsb. Coorporate Chain: dimana ada kelompok usaha yang terdiri dari satu / lebih yang saling berkaitan atau berhubungan dalam satu manajemen Contoh: Matahari Group, Ramayana Group, Hero Group, Trans Corp Jenis retailing berdasarkan produk / Jasa yang dijual Service Retailing ; dimana produk / jasa yang dijual berdasarkan pada 3 jenis Retailing yaitu: Rented-goods Service : disini para pelanggan menyewa dan menggunakan produ-produk tertentu contohnya : Car Rental, Carpet Cleaner, Video Rental, Laser Disc dan Apartemen, dimana konsumen dapat menggunakan produk tersebut tapi kepemilikannya tetap pada pihak retailer. Owned-Goods Service : pada OSG produ-produk yang dimiliki oleh para konsumen direparasi, ditingkatkan atau dikembangkan unjuk kerjanya dan jasa mencakup perubahan bentuk pada produk yang telah dimiliki pelanggan. Contohnya : Jasa Reparasi (jam tangan, sepeda motor, computer, pencucian mobil, dll) Non-Goods Service: karakteristik khusus pada jenis ini adalah jasa personal yang bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) dan ditawarkan kepada konsumen contohnya: Sopir, Tour Guide, Tukang Cukur, Baby Sitter, dll. Produk Retailing : terdiri dari beberapa jenis, diantaranya yaitu : Toko Serba Ada (Toserba / Departement Store) Departemen perdagangan amerika serikat mendifinisikan department store sebagai suatu perusahaan eceran yang memperkerjakan paling sedikit 25 orang dan memiliki penjualan pakaian dan peralatan rumah tangga sejumlah 20 % atau lebih penjualan totalnya. Biasanya toserba yang besar terdiri atas beberapa divisi dan departemen. Setiap divisi merupakan gabungan dari beberapa departemen yang menjual lini barang dagangan yang paling berkaitan atau berhubungan Ke khasan dagangan dari speciality store adalah konsentrasinya pada jenis barang dagangan yang terbatas / sedikit dan speciality store biasanya berlokasi dipusat perbelanjaan yang besar. Catalog Showroom Ciri khas dari catalog showroom adalah menawarkan dengan harga relative rendah denagn merk nasional dan daerah perbelanjaan yang kecil yang dekat dengan tempat display dan system berbelanja dengan menggunakan blangko pemesanan, keuntungganya menggurangi kecurangan(kecurian) / kehilangan barang contoh : The Body Shop dan Sophie Martin Shop. Food and Drug Retailer Ada 3 jenis utama Food and Drug retailer, yaitu: super drug store, convience store dan combination store. NON STORE RETAILING Non retailing menjual produk dan jasa dengan menggunakan metode seperti Direct selling, Vending Machines, Mail-Order Retailing

c.

1. Telephone and Media Retailers Pengecer menggunakan kontak via telepon (telemarketing) dan media periklanan untuk menginformasikan dan membujuk calon kosumen atau konsumen untuk membeli produk, dan biasanya telemarketing ini sering digunakan untuk memasarkan produk industry. 2. Vending Machines Mesin ini banyak ditemukan di kegiatan penjualan pada bank, pasar swalayan dan hotel. 3. Mail order Penjualan ini dilakukan melalui pemesanan dengan menggunakan catalog tertentu via pos. 4. Direct selling Merupakan penjualan barang konsumsi langsung ke perorangan, dirumah ataupun tempat kerja dan transaksi diawali dan diselesaikan oleh tenaga penjualannya. Contoh barang yang dijual dengan direct selling ini adalah kosmetik, peralatan masak dan buku ensiklopedia. 5. Electronic Shopping Ada 2 bentuk electronic shopping yaitu Videotex dan Cybermarketing. STRATEGI 7R DALAM RETAILING Untuk mendukung keberhasilan usaha ritel digunakan 7 strategi penetapan yang harus dijalankan secara terpadu agar memenuhi fungsi right retailernya, 7 R yang digunakan adalah: Right Product Strategi ini mencakup 4 faktor utama yaitu : estetika (desain,bentuk,model,warna,ukuran,dll) fungsional (sesuai dengan maksud dan tujuan produk), factor penunjang psikologis (seperti goodwill, brand ) dan pelayanan yang mendukung dan menyertai penjualan produk. Right Quantity Dalam memaksimalkan hasil dibutuhkan keseimbangan antara jumlah pembelian pelanggan dengan pembelian pengecer juga antara konsumsi pelanggan dan kebutuhan persediaan barang dagangan dari pengecer. Dan ada 2 factor yang dipertimbangkan dalam right quantity yaitu Right number of unit dan Right size of product. Dan sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk mempengaruhi kepuasaan mereka. Right Price Adalah harga yang akan dibayar konsumen dengan senang hati dan pengecer juga akan puas dengan pemabayaran konsumen tersebut. Disini harga diposisikan dengan tepat dimana mengacu pada keseimbangan harga pasar juga harga yang kompetitif dengan pesaing, sehingga dapat menciptakan pembelian ulang oleh konsumen. Right Time Waktu adalah hal yang tidak kalah penting yang harus dipertimbangkan dengan tepat oleh pengecer sehingga konsumen bersedia membeli barang yang mereka butuhkan. Dan bisa dilihat bahwa waktu belanja konsumen dapat dibagi menjadi 4 pola waktu belanja: Waktu kalender Waktu musiman (seasonal time) Waktu khusus (Special gift item) Waktu Pribadi (personal time). Right Service Dengan pelayanan yang tepat dan memiliki nilai potensial yang tinggi yang terkandung pada produk inti (core product) yang dibeli pelanggan, maka diharapkan akan menjadi nilai positif pada kepuasaan konsumen. Dan dalam hal ini ada 2 aspek komponen yang dijadikan standar pelayanan yaitu : Customer service features dan customer service action. Right Place Komponen ini meliputi pemilihan dan penentuan lokasi yang strategis, desain yang menarik, ruang yang luas dan nyaman bagi pelanggan dan fasilitas pendukung yang memadai.

1.

2.

3.

4.

a. b. c. d. 5.

6.

7.

Right Appeals/Promotion Dan pada kompenen terakhir ini adalah kombinasi aktivitas penyajian pasan yang benar dan pada sasaran yang tepat dengan media yang pas dan sesuai. Dan pesan yang disampaikan juga diharapkan sesuai dengan kenyataan dan tidak menyebabkan berlebihan dan menipu pelanggan. Tugas Analisa 1. buat kajian tentang bisnis ritel yang ada disekitar kalian, bentuk kajian bebas dan menyertakan tempat usaha dan jenis usahanya, analisa keunggulan dan kelemahannya, dan juga analisa pasarnya. buat tugasnya per kelompok......per kelompok 5 orang.............. selamat mengerjakan

You might also like