You are on page 1of 21

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Nilai-nilai dalam keluarga


A. PENGERTIAN NILAI
Nilai sama dengan sesuatu yang menyenangkan kita, nilai identik dengan apa yang diinginkan, nilai merupakan sarana pelatihan kita, nilai pengalaman pribadi semata, nilai ide platonic esensi. 1. Driyarkara (1966,38) Nilai adalah hakekat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia. 2. Fraenkel (1977:6) Nilai adalah idea atau konsep yang bersifat abstrak tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh sesorang, biasanya mengacu kepada estetika (keindahan), etika pola prilaku dan logika benar salah atau keadilan justice. (Value is any idea, a concept , about what some one think is important in life) 3. Kuntjaraningrat (1992:26) Menyebutkan sisten nilai budaya terdiri dari konsepi-konsepi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar keluarga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap bernilai dalam hidup. 4. John Dewey Value is any object of social interest 5. Endang Sumantri Sesuatu yang berharga, yang penting dan berguna serta menyenangkan dalam kehidupan manusia yang dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang ada pada diri atau hati nuraninya. 6. Kosasih Jahiri Tuntunan mengenai apa yang baik, benar dan adil 7. M.I. Soelaeman
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 1

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Agama diarahkan pada perintah dan larangan, dorongan dan cegahan, pujian dan kecaman, harapan dan penyesalan, ukuran baik buruk, benar salah, patuh tidak patuh, adil tidak adil 8. Darji Nilai ialah yang berguna bagi kehidupan manusia jasmani dan rohani 9. Encylopedi Brittanca 1963 Nilai kualitas dari sesuatu objek yang menyangkut jenis apresiasi atau minat. 10. Friedman, 1998 Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya (Friedman, 1998). Nilai keluaarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan praturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah. 11. Parad dan Caplan, 1965 Nilai-nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu sistem ide, sikap, dan kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau konsep yang secara sadar maupun tidak sadar mengikat bersama-sama seluruh anggota keluarga dalam suatu kebudayaan lazim (Parad dan Caplan, 1965).

B. MACAM-MACAM SISTEM NILAI


Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidaklah sama luhur dan sama tingginya. Nilai-nilai itu secara nyata ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai

dikelompokkan dalam 4 tingkatan sebagai berikut : 1. Nilai-nilai kenikmatan Dalam tingkat ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan, yang menyebabkan orang senang atau menderita. 2. Nilai-nilai kehidupan Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai yang lebih penting bagi kehidupan, misalnya: kesehatan, kesegaran badan, kesejahteraan umum.
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 2

Family Health in Nursing

K3LN 2010

3. Nilai-nilai kejiwaan Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai yang sama sekali tidak tergantung pada keadaan jasmani maupun lingkungan, seperti misalnya kehidupan, kebenaran, dan

pengetahuan murni yang dicapai dalam filsafat. 4. Nilai-nilai kerohanian Dalam tingkat ini terdapat modalitas nilai dari suci dan tak suci. Nilai-nilai semacam ini terutama terdiri dari nilai-nilai pribadi dan nilai kebutuhan . System nilai keluarga diperngaruhi oleh nilai yang ada dalam masyarakat. Dasar nilai keluarga melekat secara kuat pada budaya sehingga tidak secara langsung dapat diubah, tetapi norma keluarga dan peraturan dalam keluarga akan dipengaruhi oleh nilai yang terdapat dalam masyarakat. 1. Nilai kasih sayang Keluarga merupakan lingkungan primer bagi setiap individu, dan sejak masih balita mereka mulai menerima nilai-nilai yang akan menjadi pegangan sepanjang hidupnya. Dalam keluarga setiap individu membutuhkan pengayoman, perlindungan dan rasa cinta kasih untuk dapat mengembangkan dirinya secara optimal (Megawangi, 1996). Agar anak secara psikososial dapat berkembang spontan dan wajar, anak sangat perlu mendapatkan perhatian, pengertian, belaian kasih sayang, terutama sekali dari kedua orang tuanya. Anak yang berkembang tanpa bantuan manusia akan kehilangan hakekat kemanusiaanya (Gunarsa, 1980). 2. Nilai komunikasi Keluarga yang mempunyai budaya komunikasi dengan anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi bagi tumbuhnya kecerdasan anak (Suyanto, 1998). Peran komunikasi yang penting dalam keluarga adalah membangun interaksi dalam keluarga meliputi : saling tukar informasi antar angota, sebagai sarana sosialisasi bagi anak dan melatih tugas-tugas yang ada didalam rumah tangga keluarga dan sebagai dasar untuk melakukan kerjasama dalam keluarga. 3. Nilai tanggung jawab Tugas-tugas keluarga merupakan tanggung jawab langsung setiap pribadi. Hampir tidak ada peran tanggung jawab keluarga yang dapat diwakilkan kepada orang lain, sehingga hampir semua orang menyesuaikan diri atau mengaku menyesuaikan diri kepada tuntutan keluarga. Menurut Taryati et.al (1994) pelatihan dan pembinaan
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 3

Family Health in Nursing

K3LN 2010

tanggung jawab diberikan kepada anak sejak kecil, yaitu pada saat anak telah dapat diajak berkomunikasi, dapat berpikir, dan dapat melakukan suatu pekerjaan yang paling ringan (usia 5 tahun ke atas). 4. Nilai saling menghormati Setiap individu dianggap sebagai atasan dari bawahanya, dan harus menjadi panutan bagi bawahanya dengan memberi perlindungan kepada bawahanya. Sebaliknya bawahan akan memberi rasa hormaat kepada atasanya. Sifat yang menjadi panutan ini bersumber dari keluarga, yang masing-masing individu akan menempatkan dirinya sesuai dengan posisinya didalam keluarga. Anak yang terpanuhi kebutuhan rasa aman dan kasih sayangnya akan lebih menurut dan mudah dibentuk. Atas dasar ini orang tua menanamkan dasar-dasar kepribadian melalui penanaman nilai-nilai dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan lingkungan sosial maupun masyarakat yaitu : anak menghormati orangtua, anak yang muda menghormati yang lebih tua (Megawangi, 1996)

C. NILAI UMUM KELUARGA


1. Nilai Keluarga Besar. Hubungan Sanak Saudara. Anak membutuhkan kakak dan adik (sebaliknya anak tunggal dimanjakan dan kesepian). Pilihan jenis kelamin. Mungkin orang tua mempunyai keinginan khusus untuk seorang anak laki -laki atau anak perempuan, atau suatu kombinasi tertentu. Kelangsungan Hidup Anak. Orang tua membutuhkan banyak anak untuk menjamin agar beberapa anak akan hidup terus sampai dewasa dan membantu mereka pada masa tua. 2. Nilai Keluarga Kecil. Kesehatan Ibu. Terlalu sering hamil tidak baik untuk kesehatan ibu. Beban masyarakat.

Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 4

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Dunia ini menjadi terlalu padat.Terlalu banyak anak merupakan beban masyarakat. Sementara itu Hoffman dan Hoffman (1973) dalam studinya tentang hal-hal yang memotivasi seseorang sehingga ingin memiliki anak antara lain: a. Ingin membuktikan bahwa ia seorang dewasa. b. Memiliki beberapa perluasan pribadi dan mungkin dari seorang leluhur yang akan berakhir pada suatu waktu. c. Memuaskan sejumlah standard yang pasti oleh keluarganya sendiri maupun religi. d. Menciptakan suatu kemesraan, afeksi dalam kehidupan kelompok melebihi dari sekedar keluarganya sendiri. e. Mengalami petualangan dari kemampuan memiliki anak dan membesarkan anak. f. Menciptakan manusia baru.

g. Memiliki seseorang untuk bergantung dan merawat. h. Untuk memmjukkan bahwa seseorang mampu melakukan sesuatu dibanding orang lain. i. Memiliki anggota keluarga yang lain untuk berbagai kerja dan untuk menjamin di hari tua. Masalah yang timbul dalam mencapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera sebagaimana diuraikan diatas adalah menekankan dan menggiring jumlah ideal ke arab caturwarga ataupun keluarga dengan 2 anak. Dua anak dalam keluarga dua laki-laki, dua perempuan atau satu laki-laki dan satu perempuan sudah cukup.Disini terdapat dua permasalahan secara garis besar.yaitu: Masalah memasyarakatkan Norma Keluarga Kecil atan Norma Keluarga dua anak yang jelas rapat kaitannya dengan nilai-nilai sosial, ekonomi dan psikologi dari anak, begitu juga dengan tingkat kematian yang relatif masih tinggi. Bagaimana mencapainya secara teknis sekali norma itu sudah mulai berkembang. Dari sudut teknologi kontrasepsi yang ada sekarang dan yang dapat diterima oleh masyarakat, tidaklah begitu mudah untuk membatasinya pada 2 (dua) anak. Bagaimanapun juga keputusan untuk menambah anak atau tidak terserah pada keputusan pasangan suami istri dan keputusan tersebut tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya. Tetapi yang jelas, perubahan
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 5

Family Health in Nursing

K3LN 2010

sosial mutlak diperlukan untuk mendukung NKKBS yang dikampanyekan dalam program Keluarga Berencana di Indonesia. Nilai umum keluarga 1. Nilai kasih saying Keluarga merupakan lingkungan primer bagi setiap individu, dan sejak masih balita mereka mulai menerima nilai-nilai yang akan menjadi pegangan sepanjang hidupnya. Dalam keluarga setiap individu membutuhkan

pengayoman, perlindungan dan rasa cinta kasih untuk dapat mengembangkan dirinya secara optimal (Megawangi, 1996). Agar anak secara psikososial dapat berkembang spontan dan wajar, anak sangat perlu mendapatkan perhatian, pengertian, belaian kasih sayang, terutama sekali dari kedua orang tuanya. Anak yang berkembang tanpa bantuan manusia akan kehilangan hakekat kemanusiaanya (Gunarsa, 1980). 2. Nilai komunikasi Keluarga yang mempunyai budaya komunikasi dengan anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi bagi tumbuhnya kecerdasan anak (Suyanto, 1998). Peran komunikasi yang penting dalam keluarga adalah membangun interaksi dalam keluarga meliputi : saling tukar informasi antar angota, sebagai sarana sosialisasi bagi anak dan melatih tugas-tugas yang ada didalam rumah tangga keluarga dan sebagai dasar untuk melakukan kerjasama dalam keluarga. 3. Nilai tanggung jawab Tugas-tugas keluarga merupakan tanggung jawab langsung setiap pribadi. Hampir tidak ada peran tanggung jawab keluarga yang dapat diwakilkan kepada orang lain, sehingga hampir semua orang menyesuaikan diri atau mengaku menyesuaikan diri kepada tuntutan keluarga. Menurut Taryati et.al (1994) pelatihan dan pembinaan tanggung jawab diberikan kepada anak sejak kecil, yaitu pada saat anak telah dapat diajak berkomunikasi, dapat berpikir, dan dapat melakukan suatu pekerjaan yang paling ringan (usia 5 tahun ke atas). 4. Nilai saling menghormati

Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 6

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Setiap individu dianggap sebagai atasan dari bawahanya, dan harus menjadi panutan bagi bawahanya dengan memberi perlindungan kepada bawahanya. Sebaliknya bawahan akan memberi rasa hormaat kepada atasanya. Sifat yang menjadi panutan ini bersumber dari keluarga, yang masing-masing individu akan menempatkan dirinya sesuai dengan posisinya didalam keluarga. Anak yang terpanuhi kebutuhan rasa aman dan kasih sayangnya akan lebih menurut dan mudah dibentuk. Atas dasar ini orang tua menanamkan dasar-dasar kepribadian melalui penanaman nilai-nilai dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan lingkungan sosial maupun masyarakat yaitu : anak menghormati orangtua, anak yang muda menghormati yang lebih tua (Megawangi, 1996) 5. Nilai komitmen Menurut Lukmansyah (1973) anak perlu mendapat latihan untuk makan, tidur dan bermain menurut waktunya, serta kebiasaan-kebiasaan lain sesuai dengan usianya sehingga anak dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku didalam lingkungan. Anak yang tidak dipersiapkan untuk menghadapi norma-norma yang berlaku dalam masyarakat akan mengalami kesukaran dalam kehidupan sosialnya.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI KELUARGA


Beberapa faktor penting yang memperngaruhi nilai dalam keluarga. Antara lain: a. Pendidikan orangtua Keterlibatan seseorang dalam proses pendidikan atau tingkat pendidikan yang dicapainya akan mempengaruhi dan membentuk cara, pola dan kerangka berfikir, presepsi, pemahaman dan kepribadianya yang kesemuanya itu merupakan bagian integral sebagai bekal dalam berkomunikasi. Karena itu tingkat pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung akan menentukan baik buruknya pola komunikasi antar anggota keluarga (Gunarsa, 1991). b. Pendapatan keluarga atau orangtua

Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 7

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Kondisi ekonomi yang kurang berpengaruh terhadap kondisi mental dan psikis individu yang hidup dalam keluarga dan menentukan corak kualitas hubungan antara pribadi dalam keluarga (Gunarsa 1991) c. Besar keluarga Kepadatan keluarga berpengaruh besaar kepada hubungan antar pribadi dalam keluarga. Adanya perbedaan secara baik mengenai umur, pendidikan, tugas dan kegiatan dan antanggung jawab akan mempersulit proses penyesuaian. Setiap sistem interaksi memiliki kualitas emosi tertentu yang mempuynyai pengaruh terhadap kepribadian dan sikap dari seluruh anggota keluarga. d. Status kerja ibu Pada ibu pekerja yang terpenting adalah pembagian waktu antara pekerjaan dan perhatian anak. Kalau waktu untuk anak-anak digunakan seoptimal mungkin dengan mengikuti langkah-langkah yang dianjurkan, maka hal ini akan mengurangi persoalan yang timbul (Sobur,1986). e. Kepribadian orangtua Kepribadian orangtua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap orangtua dalam membina dan memelihara anak-anak yang mempunyai terhadap kepribadian anak. Orantua yang aktif cenderung aktif terhadap anak-anaknya, Ini tergantung dari kegiatan dan minat apa yang dilakukan orangtua (Littauer, 1992). f. Hubungan suami istri Dalam membina dan memelihara anak-anak, orangtua memperlihatkan dan menunjukkan sikap tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak. Hubungan suami istri yang mencapai kepuasan bagi kedua belah pihak, maka sikap orangtua lebih positif daripada bila tidak ada kepuasaan. g. Riwayat hidup ibu Menurut Freud (1986 dalam Hurlock (1993) bahwa apa yang dilakukan sseseorang saat ini mempunyai hubungan yang erat dengan peristiwa-peristiwa tertentu di masa lampau yang sangat mengesankan bagi seseorang. Faktor internal tersebut antara lain : 1. Kemauan kerja keras menghidupi keluarga. 2. Melindungi anggota keluarga. 3. Memberi contoh berbuat baik kepada keluarga dan lingkungan hidupnya.
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 8

Family Health in Nursing

K3LN 2010

4. Kemampuan menciptakan norma moral bagi kehidupan keluarga. 5. Ikatan suami-istri yang telah equal, dimana wanita atau istri memiliki posisi tawar (bargaining position) yang lebih baik akibat peningkatan pendidikan dan peningkatan akses terhadap informasi dan kemajuan-kemajuan global, serta kualitas dan kuantitas pengasuhan anak, terutama karena keputusan wanita untuk memasuki sektor publik. 6. Perubahan disiplin orang tua yang semula lebih menekankan pada hukuman fisik, terjadi toleransi nilai kepatuhan anak, serta lebih menekankan pada dimengertinya alasan-alasan suatu aturan, 7. Lebih perhatian dan lebih intimnya hubungan personal ayah-anak dengan berbagi rekreasi antara orang tua dan anak, 8. Dalam hal pendidikan, peningkatan penekanan pada tanggungjawab verbal dengan menggunakan penjelasan-penjelasan, daripada demonstrasi kekuatan fisik. Faktor eksternal dapat mengubah sistem nilai keluarga menuju ke arah perbaikan dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik daripada keadaan sebelumnya (perubahan sistem nilai positif). Faktor eksterenal tersebut antara lain adalah yang berikut ini : 1. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. Faktor ini membekali keluarga dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan guna menjadi hidup berkualitas. 2. Kegiatan keagamaan Faktor ini membekali keluarga dengan iman dan takwa yang menjadi pedoman kehidupan etis dan berguna sebagai pencegah perbuatan mungkar yang merugikan diri sendiri dan keluarga. 3. Pergaulan dan komunikasi Faktor ini membekali keluarga dengan pengalaman hidup yang bermanfaat bagi perbaikan nasib dan menjadi sumber keberhasilan. 4. Pembauran dalam kelompok masyrakat Faktor ini membekali keluarga dengan pengalaman sistem nilai yang diperolehnya dari hubungan dan cara hidup masysdrakat setempat. 5. Adaptasi budaya setemopat dan budaya pendatang
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 9

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Faktor ini membekali keluarga dengan sitem nilai baru yang lebih baik dari keadaan sebelumnya karena perpaduan dan penyesuaian unsur-unsur positif dari kedua budaya yang berlainan. 6. Kelas sosial 7. Tahap perkembangan 8. Idiosinkrasi (keadaantidak normal / tidak sesuai) keluarga dan pribadi 9. Industrialisasi, Ilmu pengetahun, dan Teknologi, Transformasi ekonomi dari agraris ke industri telah mengubah kehidupan keluarga melalui perubahan nilai arti ikatan kekerabatan, dan semakin elastisitasnya ikatan keluarga. 10. Modernisasi menyebabkan komersialisasi pada berabgai aspek. Informasi global menyebabkan terjadinya globalisasi nilai standar hidup termasuk didalamnya perawatan kesehatan, gizi, pendidikan, dan Hak Azazi Manusia. 11. Migrasi penduduk, karena daya dorong desa (agrasi) dan daya tarik kota (industri). Migrasi penduduk baik urbanisasi ataupun transmigrasi, telah merubah gambaran keluarga dari keluarga luas (ektended) menjadi keluarga inti (nuklear), dan segala konsekuensi dari perubahan tersebut. 12. Perubahan permintaan tenaga kerja. Perkembangan ekonomi telah merubah peta bidang-bidang usaha dan jenis-jenis pekerjaan serta kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan masing-masing jenis pekerjaan. Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang memiliki ketekunan dan ketelitian, yang biasanya menjadi ciri keahlian wanita, telah mendorong wanita, bersaing dengan pria memasuki pasaran kerja. 13. Peningkatan pendidikan wanita. Semakin meningkatnya pendidikan wanita

mendorong wanita (belum menikah dan telah menikah) untuk bekerja di luar rumah. 14. Perubahan Demografi penduduk dengan menurunnya tingkat pertambahan penduduk dan penurunan tingkat kematian. Penurunan laju pertambahan penduduk terjadi berkat program pengendalian pertambahan penduduk, yaitu program KB (di Indonesia).

Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 10

Family Health in Nursing

K3LN 2010

E. PROSES KEPERAWATAN
1. Area Pengkajian a. Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi : Nama kepala keluarga (KK) Umur Alamat dan telepon Pekerjaan kepala keluarga Pendidikan kepala keluarga Komposisi keluarga dan genogram (genogram keluarga dalam tiga generasi): Nama/inisial, Jenis kelamin, Tanggal lahir/ umur, Hubungan dengan kepala keluarga, Pendidikan, Pekerjaan. Tipe keluarga: Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yangterjadi dengan jenis keluarga tersebut. Latar Belakang Keluarga: Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga: Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis besifat homogen). Kegiatan-kegiatan keagamaan, social, budaya, rekreasi, pendidikan Kebiasan-kebiasan diet dan berbusana (tradisional atau madern) Struktur keluarga tradisional atau madern Bahasa yang digunakan dirumah Penggunakan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi (Apakah keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktisi-praktisi pelayanan kesehatan tradisional, atau memilikikepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan). Identifikasi Religius : Mengkaji agama yamg dianut serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan: Apakah anggota keluarga berada dalam praktek keyakinan beragamaan mereka. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau oganisasi keagamaan.
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 11

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Agama yang dianut oleh keluarga. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yamg dianut dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan. Status Ekonomi : Status ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluargamaupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluargaditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga: Jumlah pendapatan per bulan Sumber-sumber pendapatan per bulan Jumlah peneluaran per bulan Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga Bagaimana keluarga mengatur pendapatan dan pengeluarannya Aktivitas Rekreasi atau Waktu LuangAktivitas rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun juga penggunaan waktuluang/ senggang keluarga.

b. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga berdasarkan tahap kehidupan keluarga berdasarkan Duvall, ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti dan mengkajisejauh mana keluarga melaksanakan tugas sesuai tahapan perkembangan. Sedangkan riwayatkeluarga adalah mengkaji riwayat kesehatan keluarga inti dan riwayat kesehatan keluarga: Tahapan perkembangan keluarga saat ini. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan saat ini. Riwayat keluarga inti mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dankejadian-kejadian dan pengalaman-pangalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitandengan kesehatan (perceraian, kematian, hilang dll) yang terjadi dalam kehidupankeluarga. Riwayat keluarga sebelumnya: keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupankeluarga asalnya; hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua. c. Struktur Nilai Keluarga
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 12

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitasyang lebih luas Pentingnya nilai-nilai yang dianut bagi keluarga Apakah nilai-nilai ini dianut secara sadar atau tidak sadar Konflik nilai yang menonjol dalam keluarga Kelas sosial keluarga, latar balakang kebudayaan mempengaruhi nilainilaikeluarga Bagaimana nilai-nilai mempengaruhi kesehatan keluarga

d. Data Lingkungan Karakteristik Rumah Gambaran tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Apakahkeluarga memiliki rumah ini sendiri atau menyewa? Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun ekterior rumah). Interior rumahmeliputi jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar tidur, dll), penggunaankamar tersebut dan bagaimana kamar tersebut diatur.

Bagaimana kondisi dankecukupan perabot. Penerangan, ventilasi, lantai, tangga, susunan dan kondisi bangunan. Dapur: suplai air minum, pengunaan alat-alat masak, pengamanan untuk kebakaran. Kamar mandi: sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk. Mengkaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah peraturan tersebut memadai bagi anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka, hubungan dankebutuhan-kebutuhan khusus mereka lainnya. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuanserangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/ atau masalahmasalah sanitasiyang disebabkan oleh kehaduran binatang piaraan. Mengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah. Apakah keluargamenganggap rumahnya memadai bagi mereka. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga keluarga merasakan privasimereka memadai. Evaluasi ada dan tidak bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah/ lingkungan. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 13

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Kaji perasaan puas/ tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan dengan pengaturan/ penataan rumah. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal Tipe keluarga/ komunitas (desa, kota, subkota, kota). Tipe tempat tinggal (hunian, industri, campuran hunian dan industri kecil, agraris)di lingkungan. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, tidak

terpelihara,semantara/ diperbaiki). Sanitasi jalan, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah dll). Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan (kebisingan, masalah-masalah polusiair dan udara). Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas? Kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni. Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung belakangan ini dalamlingkungan/ komunitas. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial apa yang ada dalamlingkungan dan komunitas? Fasilitas-fasilitas ekonomi (warung, took, apotek, pasar). Lembaga-lembaga kesehatan (klinik-klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawatdarurat). Lembaga-lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan) Bagaimana mudahnya sekolah-sekolah dilingkungan atau komunitas? Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah ini. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana insiden kejahatan dilingkungan dan komunitas? Apakah adakeselamatan yang serius? Mobilitas Geografi Keluarga Lama keluarga tinggal didaerah ini. Apakah sering berpindah-pindah tempat tinggal? Hubungan Keluarga dan Fasilitas-fasilitas Kesehatan Dalam Komunitasa. Anggota keluarga yang sering menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dantempat pelayanan kesehatannya. Seberapa sering keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan?
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 14

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Sistem pendukung keluarga Fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan kesehatan. Sumber pendukung keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, (orang tua,keluarga dekat, teman-teman dekat, tetangga, lembaga:

pemerintah maupunswasta/ LSM). Jaminan pemeliharan kesehatan yang dimiliki keluarga.

e. Struktur Keluarga Pola-pola komunikasi. Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi? Apakah anggota kelumengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaanmeraka dengan jelas? Apakah anggota keluarga memberikan dan memperoleh respon dengan baik terhadap pesan? Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan? Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga? Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung ataupun tidak langsung? Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam

keluarga?(langsung/ terbuka) Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam keluarga? Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif ataukeduanya? Bagaimana Pola-pola Jenis-jenis frekuensi dan kwalitas komunikasi yang berlangsung

dalamkeluarga? umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan

penting?Langsung/ tidak langsung) disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-

polakomunikasi keluarga? Adakah hal-hal/ masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan?

f. Struktur Kekuasaan Keputusan dalam kelurga Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga?
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 15

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Siapa yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga? Siapa yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaanatau tempattinggal? Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan kegiatan-kegiatan anak? Bagaimana cara dalam mengambil keputusan (otoriter,

musyawarah/kesepakatan, diserahkan pada masing-masing individu)?Apakah keluarga merasa puas dengan pola pengambilan keputusan tersebut? Model kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat

keputusan?(kekuasaan tak berdaya, keahlian, penhargaan, paksaan kekuasaan berdasarkankekuatan/ berpengaruh, kekuasaan aktif).

g. Struktur Peran Struktur peran formal : Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga gambaran bagaimanakah setiap anggota keluarga melakukan peranperan formalmereka. Adakah konflik peran dalam keluarga? Struktur peran informal Adakah peran-peran informal dalam keluarga? Siapa yang memainkan peran-peran tersebut dan berapa kali peran-peran tersebut dilakukan atau bagaimana peran-peran tersebut

dilaksanakansecara konsisten? Tujuan peran-peran yang dilaksanakan oleh keluarga. Peran-peran informal bersifat yang disfungsional, siapa yang melaksanakan peran-peran ini? Analisa metode peran Siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran keluarga? Apakah status sosial keluarga mempengaruhi dalam pembagian perankeluarga? Apakah budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian

perankeluarga? Apakah peran yang dijalankan oleh anggota keluarga sesuai dengan tahapan perkembangannya? Bagaimana masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran-perankeluarga? Adakah pengaturan kembali peran-peran baru dalam keluarga (sehubungan dengan adanya yang sakit, meninggal, pindah, berpisah dll)?
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 16

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Bagaimana anggota keluarga menerima peran-peran baru/ menyesuaikandiri? Apakah ada bukti tentang stres atau konflik akibat peran? Bagaimana respon anggota keluarga yang sakit beraksi terhadap perubahanatau kehilangan peran?

h. Struktur Nilai Keluarga Kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas yang lebih luas Pentingnya nilai-nilai yang dianut bagi keluarga Apakah nilai-nilai ini dianut secara sadar atau tidak sadar Konflik nilai yang menonjol dalam keluarga Kelas sosial keluarga, latar balakang kebudayaan mempengaruhi nilainilaikeluarga Bagaimana nilai-nilai mempengaruhi kesehatan keluarga.

i. Fungsi Keluarga Fungsi Afektif : Pola Kebutuhan Keluarga-Respon Saling Memperhatikan (Mutual Naturance), keakraban, dan indentifikasi. Keterampilan dan Keterkaitan. Fungsi sosialisasi : Adakah otonomi setiap anggota dalam keluarga? Adakah saling ketergantungan dalam keluarga?c Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak ataufungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Adakah faktor sosial-budaya yang mempengaruhi pola-pola

membesarkananak? Apakah keluarga saat ini mempunyai masalah/ resiko dalam mengasuh anak? Apakah lingkungan rumah cukup memadahi bagi anak-anak bermain? (cocok dengan perkembangan anak). Apakah ada peralatan/ permainan anak-anak yang cocok dengan usia. Fungsi perawatan kesehatan Keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku keluarga.
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 17

Family Health in Nursing

K3LN 2010

Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat/ sakit. Pratek diet keluarga. Kebiasaan tidur dan istirahat. Latihan dan rekreasi. Kebiasaan pengunaan obat-obatan dalam keluarga. Peran keluarga dalam perawatan diri. Praktek lingkungan. Cara-cara pencegahan penyakit. Riwayat kesehatan keluarga. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan dimanfaatkan keluarga. Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan dan perawatan kesehatan. Pelayanan kesehatan darurat. Sumber pembiayaan. Fasilitas transfortasi untuk perawata kesehatan. Fungsi Reproduksi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah: Jumlah anak yang diinginkan keluarga. Bagaimanakah keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlahanggota keluarga. j. Stres dan Koping Keluarga Stressor jangka pendek (<>) Stressor jangka panjang (> 6 bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga. Cara keluarga dalam menghadapi stressor.

2. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA. Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari : o Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 18

Family Health in Nursing

K3LN 2010

o o

Resiko (ancaman kesehatan) Keadaan sejahtera (wellness)

Contoh diagnosa keperawatan keluarga a) Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual Contoh 1 : 1. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak Rberhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi. 2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untukmengatasi masalah kekurangan nutrisi. 3. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga danganmasalah kekurangan nutrisi.

Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3 unsur yaitu ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan mengambil keputusan dan ketidakmampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1 (satu) diagnosa yaitu diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ketiga etiologi tersebut. Contoh 2 Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan Keluarga mengenal masalah peran suami. Contoh 3 Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik). b) Diagnosa Keperawatan Keluarga Resiko (ancaman) Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidakadekuat, dsb. Contoh : 1. Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan dengan

ketidaktahuan keluarga mengenal masalah komunikasib.


Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 19

Family Health in Nursing

K3LN 2010

2. Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga bapak B berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mellakukan stimulasi terhadap Balita.

c) Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluargadapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidakmenggunakan etiologi. Contoh : 1. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga bapak R 2. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga bapak R 3. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga bapak R

3. Intervensi Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan

perencanaan mengenaidiagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini : a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah

dankebutuhan kesehatan dengan cara : Memberikan informasi Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara : Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan

c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengancara : Mendemonstrasikan cara perawatan Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah Mengawasi keluarga melakukan perawatan

Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 20

Family Health in Nursing

K3LN 2010

d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadisehat, dengan cara : Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin

e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara : Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Group 1 | Nilai-Nilai

dalam Keluarga 21

You might also like