You are on page 1of 37

KELOMPOK 1 : SRI WATI TAHIR SAFINATUNNAJAH AR.

NURUL QOLBI DESSY YULIANI AISYAH AMIRULLAH RIFKY IRFANY PUTRI NURWAHYU SAPUTRI MARLINA

Sitokin (sito= sel ; kinos= pergerakan) adalah suatu

molekul signaling yg digunakan komunikasi sel. Sitokin memperantarai reaksi inflamasi dan berperan sebagai stimulator hematopoiesis Sitokin merupakan protein sistem imun yang mengatur interaksi antarsel yang memacu reaktivitas imun,baik pada imunitas spesifik maupun imunitas nonspesifik.

Sitokin disekresikan oleh sel immun yg terpapar

patogen. Semua sel berinti khususnya sel endo/epitel dan makrofage potensial memproduksi IL-1, IL-6, and TNF- Kadar Sitokin (IL-6) meningkat 1000 x pada kondisi infeksi dan trauma Sitokin berperan dalam pertahanan spesifik maupun non spesifik.

Sekresi berlebihan sitokin dapat memicu sindrom

berbahaya yang dikenal sebagai badai sitokin, ini mungkin telah menyebabkan efek samping yang parah selama percobaan klinis dari TGN1412. Makrofag sebagai sel penyaji antigen (Antigen Presenting Cell / APC), mengekspresikan peptida protein Mayor Histocompatibility Complex (MHC) klas II pada permukaan sel dan berikatan dengan reseptor sel T (Tcr), sel T helper. Makrofag mensekresi Interleukin (IL)-1, IL-6, IL-8, IL-12, dan TNF-.

- autocrine : bekerja pd sel yg memproduksi dirinya - paracrine, bekerja pd sel tetangga - endocrine. difusi ke bagian tubuh melalui aliran plasma

Sitokin diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, sel yg

mensekresi /target aksinya Klasifikasi dari Sitokin :

-Lymphokine (cytokines made by lymphocytes), -Monokine (cytokines made by monocytes), -Chemokine (cytokines w/ chemotactic activities) -Interleukin (cytokines made by one leukocyte & acting on other leukocytes).

Tabel Sitokin dan asalnya Sitokin


Interleukin-1 Singkatan IL-1 Sumber Makrofag, sel endotil, limfosit granuler, sel B, fibroblas, sel epitel, astrosit, osteosit, keratinosit, ostcoblas Sinonim lymphocyte activating factor, mitogenic protein, B-cell differentiation factor, pirogen endogen, mediator leukosit endogen, inducer serum amiloid A, proteolysis inducing factor, katabolin, hematopoietin1, factor sel monuklear. T cell growth factor, faktor mitogenik timosit, faktor helper killer cell.
Multipotent colony stimulating factor, burst promoting activity, haematopoietic cell growth factor, persisting cell stimulating factor, mast cell growth factor, haematopoietin 2.

Interleukin-2

IL-2

Sel T

Interleukin-3

IL-3

Sel T

Sitokin
Interleukin-4

Singkatan
IL-4

Sumber
Sel T

Sinonim
B cell stimulation factor 1, T cell growth factor II, mast cell growth factor II. T cell replacing factor, B cell growth factor II, eosinophil differentiation factor

Interleukin-5

IL-5

Sel T

Interleukin-6

IL-6

Fibroblas, Sel T

Interferon-P2, B cell stimulation factor 2, B-cell differentiation factor, hybridoma/plasma cytoma growth factor, hepatocyte stimulating factor

Interleukin-7
Interleukin-8 Interleukin-9 Interleukin 10 Interleukin 12

IL-7
IL-8 IL-9 IL-10 IL-12

Sumsum tulang
Monosit Sel T sell T, Sel B Makrofag Sel T sel T, sel endotil fibroblas, makrofag Colony stimulating factor , pleuripoietin, neutrophile inhibition factor Neutrophile activating peptide 1

GranulocyteGM-CSF macrophage-colony Stimulating factor

Sitokin
Macrophagecolony stimulating factor Granulocyte-

Singkatan
M-CSF

Sumber
Fibroblas, monosit, sel endotel

Sinonim
Colony stimulating factor

G-CSF

colony stimula ting factor


Interferon- / INF /

Makrofag, fitbroblas

Colony stimulating factor

Sel yang diinfektir virus, leukosit, limfosit, sel NK, fibroblas Sel yang diinfektir virus, leukosit, limfosit, sel NK, fibroblas Makrofag, sel T, timosit, sel B, sel NK Cachectin, tumor necrosis factor-

Interferon-

INF-

Tumor necrosis

TNF-

Sitokin
Limfotoksin

Singkatan
LT=TNF-

Sumber
Sel T

Sinonim
Tumor necrosis factor

Transforming

TGF-

Trombosit, tulang

growth factor Keterangan : sampai pada penulisan buku ini sudah ditemukan pula IL-13 dan IL-14

Sitokin bekeria seperti hormon yaitu melalui reseptor pada permukaan sel sasaran sebagai berikut : Langsung: lebih dari satu efek terhadap berbagai jenis sel (pleitropi) autoregulasi (fungsi autokrin) 3). terhadap sel yang letaknya tidak jauh (fungsi parakrin) Tidak langsung : menginduksi ekspresi reseptor untuk sitokin lain atau bekerja sama dengan sitokin lain dalam merangsang sel (sinergisme) mencegah ekspresi reseptor atau produksi sitokin (antagonisme)

IL-2
IL-4 IL-5

meningkatkan proliferasi dan diferensiasi sel imun lain (sel NK, sel B)

mencegah aktivasi makrofag yang diinduksi IFN- yang merupakan growth factor untuk sel mast terutama dalam kondisi dengan IL-3.

berperan dalam hubungan antara aktivasi sel T dan inflamasi eosinofil.

IFN-

sitokin yang mengaktifkan makrofag untuk membunuh fagosit.

TGF-

mencegah proliferasi dan aktivasi limfosit dan leukosit lain.

Limfotoksin

mengaktifkan sel endotel dan neutrofil dan merupakan mediator pada inflamasi akut dan menghubungkan sel T dengan inflamasi.

IL-13 IL-16
IL-17

mencegah aktivasi dan sebagai antagonis IFN-.

sebagai kemoatraktan spesifik eosinofil.

menginduksi produksi sitokin proinflamasi lain seperti TNF,IL-1 dan kemokin.

TNF
IL-1 IL-6

sitokin utama pada respon inflamasi akut terhadap bakteri gram negatif dan mikroba lainnya.

mediator inflamasi yang merupakan respon terhadap infeksi dan rangsangan lain.

Berfungsi dalam imunitas non spesifik dan spesifik, dproduksi fagosit mononuclear, sel endotel vaskular, fibroblas, dan sel lain sebagai respon terhadap mikroba dan sitokin lain

IL-10
IL-12 IFN tipe I

inhibitor makrofag dan sel dendritik yang berperan dalam mengontrol reaksi imun non spesifik dan imun selular

mediator utama imunitas non spesifik dini terhadap mikroba intraselular

Proteksi terhadap infeksi virus dan meningkatkan imunitas selular terhadap mikroba intraselular.

IL-15

merangsang ekspansi sel NK dalam beberapa hari pasca infeksi.

IL-18 IL-19, IL-20, IL-22, IL-22, IL-24

merangsang sel Nk dan sel T untuk memproduksi IFN-.

diduga berperan pada inflamasi kulit.

Fungsi biologis sitokin

Sitokin IL-1

Fungsi biologls Mengaklifkan sel T, merangsang sel T untuk memproduksi limfokin, cofactor untuk haematopoietic growth factor, menimbulkan panas, tidur, penglepasan ACTH, neutrophilia dan respons akut sistemik lainnya, merangsang sintesis limfokin kolagen dan kolagenase, mengaktifkan sel endotel dan makrofag, perantara dalam inflamasi, proses katabolik dan resistensi nonspesitik terhadap bakteri Growth factor untuk sel T yang diaktifkan, merangsang sintesis limfokin lain, mengaktifkan sel Tc Membantu pertumbuhan sel pleuripoten dalam sumsum tulang, growth factor untuk mastosit Growth factor untuk sel B yang diaktifkan, meningkatkan ekspresi HLA-DR pada sel B, growth factor untuk sel T, meningkatkan aktivitas sitolitik dan sel Tc, mastcell growth factor, bekerja sinergistik dengan CSF dalam merangsang hematopoiesis

IL-2 IL-3
IL-4

Sitokin IL-5 IL-6 IL-7

Fungsi biologls Mungkin meningkatkan produksi IgM dalam sel B Merangsang produksi Ig oleh sel B

Meningkatkan proliferasi sel pre-B dan pro-B, timosit; merangsang proliferasi sel T matang dengan jalan meningkatkan produksi IL-2 dan reseptor IL-2 atas pengaruh mitogen atau antigen
Mengaktifkan neutrofit Pertumbuhan dan proiiferasi sel T dan mastosit

IL-8 IL-9

IL-10
IL-12 GM-CF G-CSF M-CSF IFN- /

Menghambat produksi sitokin Pertumbuhan mastosit


Sinergistik dengan IL-2 Aktivasi sel NK Meningkatkan koloni neutrofil, eosinofil dan makrofag dalam sumsum tulang, mengaktifkan granulosit matang Meningkatkan koloni neutrofil Meningkatkan koloni makrofag Anti-virus, rneningkatkan ekspresi antigen Was I dan aktivitas sel NK, mcnimhulkan panas dan mcmpunyai sifat antiproliferatif

Sitokin IFN-

Fungsi biologls Meningkatkan ekspresi kelas I dan kelas II HLA DR pada berbagai sel, mengaktifkan makrofag dan endotel, meningkatkan atau menghambat kerja limfokin, meningkatkan aktivitas sel NK, anti-virus, meningkatkan ekspresi reseptor IL-2

TNF- /

Antineoplastik (langsung), menimbulkan panas, tidur clan respons fase akut sistemik, merangsang sintesis limfokin, kolagen dan-kolagenase, mengaktifkan sel endotel dan makrofag, mediator pada inflamasi, proses katabolik dan syok septik
Fibroplasia dan imunosupresi pada penyembuhan luka dan perubahan tulang

TGF-

Sitokin dan aktivasi sel T


Sitokin
IL-1

AktivasI sel T
Meningkatkan proliferasi sel T atas pengaruh APC Meningkatkan aktivitas sel T dengan meningkatkan ekspresi reseptor Proliferasi timosit Proliferasi klon sel T T-cell growth factor, kurang poten dibanding dengan IL-2 Meningkatkan diferensiasi sel T Meningkatkan ekspresi MHC kelas II dari makrofag Meningkatkan produksi IL-1 atas pengaruh endotoksin bakteri Mcningkatkan cksprcsi reseptor terhadap IL-2 dan IFN- dari sel T Meningkatkan produksi IFN- yang IL-2 dependen

IL-2 IL-4 IL-7 IL-

IL-

1.

Pleiotropism Satu sitokin memiliki beberapa efek pada sel yang berbeda. Contoh peran IL-4 pada : - Sel B Produksi Ig E - CD4 Sel T Diferensiasi TH2 - Makrofage Inhibisi

2. Rebundancy Beberapa jenis sitokin mempunyai efek yang sama (overlapping). Contoh : IL-2, IL-4, IL-5 memiliki efek yg sama pada sel Limfosit B utk keperluan Proliferasi.

3. Sinergy 2 atau lebih jenis sitokine secara sinergis memiliki efek yg lebih besar dr pada penjumlahan efek yg dimiliki keduanya. Contoh : a = 1, b = 2 Sinergi : a + b > 3 IFN dan TNF meningkatkan expresi MHC kelas I pada sejumlah sel.

4. Antagonisme Satu sitokine mempunyai efek berlawanan dengan sitokine yg lain. Contoh : IFN Meningkatkan Aktivasi Makrofage IL-4 Menghambat aktivasi Makrofage

IV. Sitokin dan inflamasi


Endotoksin dan trauma fisik dapat pula menimbulkan penglepasan sitokin yang berperanan pada inflamasi akut, biak yang lokal maupun yang sistemik, seperti IL-1, TNF-. V. Efek sitotoksisitas Ada limfokin dengan efek sitotoksik yang dapat membunuh penyebab infeksi dan sel tumor dengan langsung atau tidak langsung melalui aktivitas sel NK (Tabel sitokin dengan efek toksiksitas).TNF- mempunyai efek sitotoksik langsung terhadap sel tumor, sedang IL-2 merangsang LymphokineActivated Killer Cell (sel LAK) yang sitotoksik terhadap sel tumor.

Tabel Sitokin dengan efek sitotoksik Sitokin


IFN y, IL-2

Sel yang diaktifkan


Makrofag

Efek
Aktivasi untuk membunuh sel tumor

TNF, LT, GM-CSF, G-CSF


IFN

Polimorf

Aktivasi antibody dependent cell cytotoxicity (ADDC)


Aktivasi sitotoksisitas selular yang terbatas pada MHC

Sel Tc

IL-2, IFN, IL-1

Sel NK dan sel LAK

Aktivasi untuk membunuh yang tidak terbatas pada MHC


Meningkatkan sitotoksisitas terhadap parasit

TNF, GM-CSF, IFN-

Eosinofil

LAK= sel Killer yang diaktifkan limfokin

Demam

Peningkatan suhu batang tubuh dimana suhu meningkat diatas normal yaitu sekitar 37,5o C. - Demam yaitu suatu keadaan mekanisme pertahanan tubuh menghadapi bakteri dan virus yang tidak dapat hidup di temperatur tinggi.

IMUNOLOGI (Heru Santoso Wahito Nugroho, S.Kep., Ns., M.M.Kes) Referensi:

http://www.-immuno.path.cam.ac.uk : Immunology PartIB Home Page http://www.biology.arizona.edu\immunology\tutorials\immunology\main.ht

ml : Introduction to Immunology

http://www.bioweb.wku.edu\courses\biol328\index.html, Innate (Nonspesific)

Immunity

http://www.uhaweb\uhaweb.hartford.edu\bugl\immune.htm, 2001, Immune

System

http://www.sprojects.mmi.mcgill.ca\immunology\immuno3.htm, 1998, Basic

Immunology

http://www.pathmicro.med.sc.edu\mayer, 2007, Immunology

You might also like