You are on page 1of 16

Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Pillar Oktober 2008


63
Daftar Isi
Iman dari Allah Bapa .................1

Meja Redaksi .................................2

Pokok Doa ..................................... 3

Justification:
Grace on Grace ...........................4

SerSan.................................................7

Justification by Faith Alone....8

Pembenaran - Mengapa
Imputasi ?.......................................11 Iman dari Allah Bapa
TKB..................................................13
NREC 2007 (part 1)
Soli Deo Gloria .........................14

Resensi: Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong


Keluarga Bahagia .......................16

K etika ada pendeta berteriak: “Asal Anda


beriman, Anda sembuh!” Iman seperti apa
yang ia pikirkan? Ada orang belum Kristen
yang berkata: “Saya percaya,” maka ia segera minta
bukan Kristen, orang yang sama sekali belum
pernah mendengarkan firman Tuhan? Apakah
mereka bisa memiliki iman? Apabila kita
sembarangan menjawab, kita sangat mungkin akan
Tuhan menyembuhkan. Apakah ia akan sembuh? terjebak oleh pikiran kita sendiri dan tidak kembali
Penasihat: Apakah karena seseorang beriman, maka Tuhan kepada firman Tuhan. Ada orang yang mengatakan
Pdt. Benyamin F. Intan berkewajiban menyembuhkan? Apa itu iman? bahwa theologi Reformed itu sesat, karena berpikir
Pdt. Sutjipto Subeno Apakah karena seseorang mengaku beriman kepada menurut pikiran mereka sendiri yang mereka
Ev. Alwi Sjaaf
Tuhan, maka Tuhan berhutang untuk harus anggap benar, sehingga yang berbeda dari mereka
Redaksi: menyembuhkan dia? Banyak orang Kristen pasti salah. Orang mengatakan: “Stephen Tong
Pemimpin Redaksi: berbicara tentang iman, menganggap diri sudah sesat!” atau mengatakan: “Stephen Tong tidak
Edward Oei
mengerti tentang iman, tetapi ketika ditanya secara mempunyai Roh Kudus.” Tetapi mereka juga
Wakil Pemimpin Redaksi: mendalam dan teliti, mereka sulit memberikan bingung, mengapa orang yang sesat dan tidak ada
Ev. Diana Ruth jawaban yang akurat sesuai dengan kebenaran Roh Kudus bisa mempertobatkan begitu banyak
firman Tuhan. Saya berharap banyak orang Kristen orang kaya, orang pandai, bahkan orang yang
Redaksi Pelaksana: yang bukan sekedar berbicara tentang iman tanpa begitu kompleks pemikirannya, menjadi orang
Adhya Kumara
Heruarto Salim
mengerti iman itu apa dan berasal dari mana. yang setia kepada firman Tuhan dan mau belajar
Apakah iman berasal dari manusia, atau iman berasal firman Tuhan dengan baik. Mereka menjadi
Desain: dari Tuhan? Apakah asal kita yakin, iman itu muncul goncang dan takut sekali jika berhadapan atau
Heryanto Tjandra dengan sendirinya? Ataukah harus Allah yang berdiskusi tentang kebenaran Firman. Kalau
Jacqueline Fondia Salim
mendorong dan melahirkan iman? seseorang menganggap diri benar, padahal ia tidak
Redaksi Bahasa: benar, lalu bisa digoncangkan oleh orang yang
Lukas Yuan Sepintas kita membaca Alkitab, sepertinya dituliskan dianggap tidak benar olehnya, itu berarti ada
Mildred Sebastian bahwa: “Karena imanmu, maka hal itu terjadi.” harapan untuk dia bisa kembali. Tetapi kalau dia
Apakah itu berarti iman berasal dari orang berdosa? sudah tidak goncang dan membiarkan itu semua,
Redaksi Umum:
Budiman Thia
Setelah Adam jatuh ke dalam dosa, apakah maka ia tidak mungkin untuk bisa kembali.
Dharmawan Tjokro keturunannya otomatis mempunyai iman? Atau jika
Erwan tidak demikian, dari mana iman itu berasal? Ada sekelompok orang yang ketika mendengar
Yesaya Ishak berita dari theologi Reformed, ia mulai merasakan
GRII
Orang Reformed menekankan bahwa: “Iman perbedaannya. Dan hal itu mendorong mereka
Lippo Bank timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh untuk mulai mempelajari firman Tuhan dengan
Cab. Pintu Air Jakarta firman Kristus” (Roma 10:17). Lalu, bagaimana serius dan intensif sekali. Akhirnya mereka mulai
Acc. 745-30-707000 dengan orang yang belum pernah ke gereja, orang menyadari kebenaran firman Tuhan yang begitu
Sekretariat GRII
Jl. Tanah Abang III No.1
Jakarta Pusat
Tel. +62 21 3810912
Berita Seputar GRII
1. NREYC – NREWC 2008 bertema Iman, Pengetahuan dan Pelayanan (V) dengan pembicara Pdt. Dr. Stephen
www.buletinpillar.org Tong dan rekan-rekan akan diadakan di Wisma Kinasih pada tanggal 29 Desember 2008 – 1 Januari 2009.
redaksi@buletinpillar.org Untuk informasi dapat menghubungi (021) 70003000 atau website http://www.nrec.stemi.ws.
Iman dari Allah Bapa

indah. Ketika seseorang mau taat pada demikian. Iman itu mengalahkan dunia. keterbatasan orang tua, keterbatasan
Firman, mau belajar dan rendah hati Iman itu mengakibatkan setan gemetar. kemampuan kita, keterbatasan
mengikuti kebenaran Firman, maka ia Iman itu menjadikan semua yang terbatas pengetahuan, keterbatasan pendidikan,
akan diubahkan. Orang-orang di Berea harus tunduk pada yang tak terbatas, keterbatasan suku, budaya, dan berbagai
menjadi lebih pandai dari jemaat lainnya sehingga yang terbatas itu menjadi hina, hal lain yang membuat kita tidak bisa
karena mereka bertekun menyelidiki kecil, remeh, dan terlihat kekurangannya. Ini menaati dan mengerjakan rencana Allah
fir man Tuhan. Orang-orang mulai bukan hal yang menyenangkan bagi yang besar di dalam dan melalui diri kita.
menyadari bahwa selama ini mereka manusia berdosa. Iman adalah suatu Ketika kita bisa menerobos keluar,
hanya dipengaruhi oleh pendeta mereka, penerobosan. melewati yang terbatas, dan masuk ke
tanpa mereka sendiri secara serius belajar dalam kekekalan, kita baru bisa melihat
firman Tuhan. Akhirnya, dangkalnya dan Ada dua ekor ayam yang masih di dalam sesuatu yang melampaui dunia terbatas
sedikitnya mereka belajar firman Tuhan, cangkangnya dan hampir menetas. Anak ini.
menyebabkan mereka tidak mempunyai ayam yang pertama berkata pada yang
cukup waktu dan modal untuk secara kedua, bahwa dunia ini begitu sempit, gelap, Iman dari Allah
serius menyelidiki firman Tuhan. Dan dan pengap. Dan ayam kedua menyetujui Lalu iman itu berasal dari mana? Apakah
yang menyedihkan, banyak pendeta yang pernyataan itu. Namun, kemudian tiba dari dalam diri manusia berdosa itu
sendirinya juga sangat dangkal dan tidak sendiri? Atau apakah iman itu tumbuh di
cukup studi untuk bisa mempelajari dalam diri kita? Jika tumbuh, seharusnya
fir man Tuhan secara serius dan ada bibit yang ditanam, yang menjadikan
mendalam, sehing ga tidak mampu iman itu bisa bertumbuh. Dari mana bibit
memberikan interpretasi firman Tuhan Iman itu mengalahkan dunia. iman itu? Dalam hal ini, theologi Re-
yang akurat dan mendalam kepada Iman itu mengakibatkan setan formed berbeda total dari pandangan
jemaatnya. Saya rindu ada orang-orang theologi yang lain. Theologi Reformed
Kristen yang mau setia belajar firman gemetar. Iman itu menjadikan ingin kita betul-betul masuk dan mengerti
Tuhan, yang membaca secara teratur dari semua yang terbatas harus kebenaran firman Tuhan. Jika orang
Kejadian hingga Wahyu beberapa kali di mengatakan bahwa iman berasal dari
dalam hidupnya. Saya percaya ada orang- tunduk pada yang tak terbatas. tekad manusia itu sendiri, berarti manusia
orang yang mau setia kepada Firman dan berdosa tidak membutuhkan
mau sungguh-sungguh taat pada Tuhan. pertolongan dari luar. Ini bukan ajaran
Banyak pendeta yang banyak berbicara Alkitab.
tentang Roh Kudus yang dia sendiri waktu ayam pertama menetas, maka ia
justru paling tidak mengerti tentang Roh secara naluri mencucukkan paruhnya ke Tuhan Yesus berkata kepada perempuan
Kudus. Banyak orang suka pemberitaan cangkangnya, dan pecahlah cangkangnya. itu, “Aku berkata kepadamu,
fir man Tuhan disesuaikan dengan Maka kini ia melihat dunia yang begitu luas, sesungguhnya iman sebesar ini tidak
keinginannya. Kalau berita firman Tuhan yang terang, dan penuh warna-warni, segar pernah Aku jumpai pada seorangpun di
begitu keras dan berlawanan dengan luar biasa. Ia mengatakan itu kepada ayam antara orang Israel” (Matius 8:10).
keinginan dan pikirannya, maka ia marah kedua, dan kini ayam kedua tidak bisa Sepintas sepertinya iman itu berasal dari
dan ia meninggalkan gereja itu. Ia mencari menerima pernyataan ayam pertama. Ia manusia itu sendiri. Dan sepertinya, pujian
gereja lain, bukan karena kebenaran, tetapi beranggapan bahwa ayam pertama sudah Tuhan Yesus menunjuk kepada kekuatan
karena cocok dengan dirinya. Inikah iman menjadi gila, karena tidak tahan di dalam dan kemampuan manusia itu. Sebenarnya
Kristen? Inikah yang disebut sebagai kondisi yang begitu sulit. Menerobos kulit tidak demikian. Orang ini telah berkali-
kepercayaan atau beriman kepada itulah suatu penerobosan. Itulah iman. kali mendengarkan berita Firman dari
Kristus? Tuhan Yesus sendiri. Sangat mungkin ia
Iman sepertinya adalah satu hal yang Iman adalah penerobosan akan semua bukan baru hari itu mengenal Yesus. Maka
sederhana, tetapi sebenarnya tidaklah keterbatasan kita. Keterbatasan keluarga, konsisten dengan apa yang dinyatakan

Dari Meja Redaksi


Wahai pembaca setia, Anda semua bersalah!!! Loh... kenapa? apakah karena sering mengambil Buletin Pillar tetapi tidak
membacanya atau alasan lain?

Kita pasti kaget mendapatkan vonis bersalah karena kita jarang ditegur atau divonis walaupun kesalahan kita tak terhitung
setiap harinya. Tema Allah yang Adil dan menghakimi manusia sudah jarang kita dengar, jarang kita baca dan jarang kita
beritakan. Dunia ini lebih gampang menerima konsep Allah yang Kasih. Gambaran Allah sebagai Hakim adalah gambaran yang
kita ingin singkirkan jauh-jauh. Tema bulan ini “Justification” dalam seri doktrin keselamatan akan membahas konsep
“menyeramkan” tersebut dengan mendetil untuk membantu kita semua menyadari kedalaman dan kepekatan dosa kita
sehingga kita menyadari satu-satunya jalan kita dibebaskan dari “meja hijau” Allah adalah anugrah Allah dan kita dibenarkan
oleh-Nya. Beritakan Kristus dengan giat karena tidak ada jalan lain bagi manusia untuk mendapatkan pembenaran!
Pembaca setia Pillar, sudah cek Pillar online di www.buletinpillar.org? Bagi kamu yang tidak mendapatkan edisi-edisi
yang lalu, bisa membacanya online atau download pdf-nya. Kamu juga bisa mengirimkan masukan, saran, pertanyaan,
artikel, ataupun resensi buku ke redaksi Pillar di e-mail: redaksi@buletinpillar.org.

Redaksi PILLAR

2 Pillar No.63/Oktober/08
p Iman dari Allah Bapa
a
oleh Alkitab, sebenarnya imannya datang ditanam benih iman. Sehingga di titik awal, konsep penting di dalam theologi Re-
dari pendengaran akan Firman. Ia telah manusia itu sudah mengetahui secara formed yang membutuhkan pemikiran
mendengar Firman, dan kini iman itu samar bahwa Allah itu ada. Dan di dalam dan ketekunan untuk bisa mengertinya. Dia
telah bertumbuh dan mulai nyata keluar. dirinya juga telah diberikan anugerah secara tidak beriman bukan karena tidak diberi
Dari hal ini, kita bisa mempelajari hal umum, yang dikenal sebagai “anugerah iman, karena iman itu sudah diberikan
utama: umum” (common grace). Anugerah umum secara umum kepadanya, tetapi ia telah
ini telah diberikan kepada manusia secara menindasnya. Murka Allah justru turun ke
Iman berasal dari Tuhan Allah. Di dalam keseluruhan, tidak peduli Kristen atau tidak atas orang-orang yang tidak beribadah dan
surat Efesus 2:8, dikatakan: “Sebab Kristen. Maka anugerah dan iman telah menindas kebenaran ini (Roma 1:18-
karena kasih karunia kamu diselamatkan keduanya berasal dari Allah, itu semua 19). Inilah kefasikan dan kelaliman manusia.
oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi adalah pemberian Allah. Apa yang dapat mereka ketahui tentang
pemberian Allah.” Secara lebih jelas dapat Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah
dikatakan, bahwa kita diselamatkan Tetapi kini kita melihat satu langkah lebih menyatakannya kepada mereka. Sebab apa
karena anugerah dan melalui iman. Tuhan lanjut. Ketika kita diselamatkan, Tuhan yang tidak nampak daripada-Nya, yaitu
Allah menurunkan anugerah-Nya kepada memberikan kepada kita anugerah yang kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-
kita, dan manusia yang menerima khusus (special grace). Anugerah ini Nya, dapat tampak kepada pikiran melalui
anugerah itu menyatakan iman. Dan iman memberikan iman yang bukan merupakan karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga
ini adalah pekerjaan Tuhan Allah juga. jasa manusia. Bukan suatu kapasitas atau mereka tidak dapat berdalih. Allah adalah
Iman itulah yang kemudian kemampuan manusia yang membuat pencipta. Ia mencipta dunia ini dengan
menyelamatkan kita. manusia bisa diselamatkan. Itu semuanya hikmat dan kebenaran-Nya. Ketika kita
hanya mungkin dilakukan melalui manusia menindas hal ini dalam diri kita,
Iman Natural dan Iman Keselamatan pemberian Tuhan Allah. Iman ini adalah kita mulai melawan iman, melawan
Lalu, apakah itu berarti terjadi kerjasama iman keselamatan (saving faith). kebenaran, melawan suara Allah yang
antara Allah dan manusia dalam hal berfirman kepada kita. Akibatnya kita
keselamatan? Allah memberikan Pemberian dan Penindasan Iman akan berhadapan dengan penghakiman-
anugerah, dan manusia memberikan iman, Apakah karena manusia memiliki Nya. Maka kita harus menyadari bahwa
barulah ada keselamatan. Konsep ini tidak kualifikasi atau keistimewaan tertentu, iman itu berasal dari Allah. Anugerah dan
benar, karena iman itu pun juga berasal sehingga Allah memberikan iman itu iman yang dari Allah (Bapa) boleh
dari Allah. Dan jika iman itu berasal dari kepadanya, dan tidak memberikan kepada membawa kita kepada keselamatan. Inilah
Allah, apakah itu berarti saya boleh tidak yang lain? Tidak. Tidak ada kualifikasi konsep asal usul iman yang pertama. Nanti
beriman? Karena toh iman itu juga dari apapun pada manusia yang membuat Al- kita akan melihat juga bahwa iman berasal
Allah, sehingga saya boleh merasa bahwa lah berhutang untuk harus memberikan dari Yesus Kristus dan Roh Kudus. Amin.
saya tidak diberi iman. Jadi, saya juga bisa anugerah dan iman. Semua itu semata
merasa saya tidak mendapat anugerah dan karena kedaulatan dan belas kasih-Nya.
tidak mendapat iman, sehingga saya boleh Lalu, mengapa Tuhan menggunakan
saja tidak beriman. Alkitab mengatakan kedaulatan-Nya sehingga ada orang yang
tidak demikian. Tuhan sudah memberikan bisa menerima anugerah dan iman,
“bibit iman” di dalam setiap pribadi sementara ada orang lain yang tidak? Or-
manusia. Ini yang disebut sebagai iman ang yang tidak menerima anugerah harus
natural (natural faith), yang dibedakan dari menang gung hukuman karena telah
iman yang menyelamatkan (saving faith). menindas anugerah dan kebenaran natu-
Ketika seseorang dicipta, di dalam dirinya ral yang telah diberikan kepadanya. Ini

POKOK DOA
1. Bersyukur untuk SPIK Khusus “Quo Vadis Pendidikan Indonesia” yang telah diadakan pada tanggal 6 September 2008 di Tennis
Indoor, Jakarta. Berdoa kiranya melalui seminar ini, setiap peserta baik para guru maupun para orang tua dapat mengerti arti
dan arah pendidikan yang benar dan pentingnya pendidikan di dalam membawa anak-anak mereka kepada Kristus.

2. Bersyukur untuk rangkaian acara Dedikasi Katedral Mesias di RMCI yang dimulai dengan Konser Lobgesang (18 September),
Kebaktian Dedikasi (20 September), dan Kebaktian Perayaan Ulang Tahun GRII ke – 19 (21 September). Bersyukur untuk
rampungnya Cathedral Messiah yang akan dipergunakan untuk kebaktian GRII Pusat. Berdoa kiranya melalui gereja ini, Injil
dapat semakin diberitakan dan kita dapat membawa lebih banyak lagi jiwa-jiwa untuk kembali kepada Kristus dan Injil yang
sejati. Bersyukur dan berdoa untuk Pdt. Dr. Stephen Tong sebagai pendiri GRII yang telah melayani Tuhan dengan setia dan
mengobarkan semangat Reformed Injili di seluruh dunia, kiranya Tuhan memberkati beliau di dalam pelayanan beliau pada
zaman ini.

3. Bersyukur untuk rangkaian KKR “Siapakah Kristus?” di Singapura (11 – 14 September 2008) dan di Jakarta (19 – 21 September
2008). Bersyukur untuk jiwa-jiwa yang telah datang mendengarkan Firman Tuhan dan yang telah meresponi panggilan untuk
menerima Kristus, maupun menjadi hamba Tuhan, kiranya Roh Kudus bekerja di dalam hati mereka untuk memelihara iman
mereka.

Pillar No.63/Oktober/08 3
Dear Paman Sam, baik, seorangpun tidak.” Grace tentu masih ingat ayat
hafalan dari Roma 3:23 yang menyatakan bahwa: “Semua
Long time no see yah Paman. Grace baik-baik aja di Singapura; orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
tetapi ini negara yang menurut saya cukup kuat dorongan Allah.” Dan lagi di Yesaya 64:6 dikatakan kesalehan kita
materialis dan sekulernya, tantangan yang berbeda dengan seperti kain kotor. Di mata manusia kita mungkin orang
Indonesia. Alasan saya menulis ke Paman karena selama di suci, tetapi di mata Tuhan kesucian manusia seperti kain
Indonesia, Paman yang mendidik saya dalam hal rohani hingga gombal. Grace, sudah saatnya kamu membuka kembali
saya remaja. Saya masih ingat Paman yang memberikan Alkitab Alkitabmu yang mungkin sudah berdebu di rak buku.
pertama kepada Grace, walau sekarang sudah agak jarang Biarlah firman Tuhan yang berbicara langsung ke dalam
dibuka. lubuk hatimu dan meyakinkanmu, bukan sekedar kata-
kata Paman semata.
Sebenarnya selama ini ada satu hal yang saya ingin tanyakan
ke Paman tapi susah sekali untuk diungkapkan. Tapi lewat
surat ini saya lebih bisa mengungkapkan apa yang ada di
Standar yang Tuhan pakai untuk menghakimi kita adalah
dalam benak saya selama ini. Begini, Grace sering merasa standar kesucian Allah yang sempurna. Allah yang pada
tertekan dan mempunyai kesan selalu dibayang-bayangi dirinya suci tidak akan memakai standar manusia yang
“penghakiman Allah” yang menakutkan. Kenapa yah Grace jatuh, Ia hanya akan memakai standar kesucian-Nya tanpa
suka merasa dihakimi oleh hati nurani setiap kali berbuat kompromi. Cacat dosa seiota pun akan menyobek
dosa baik kecil maupun lumayan besar? Saya pernah cerita kemungkinan kita masuk ke dalam sorga yang kekal. Tidak
hal ini ke teman baik Grace, namanya Dewi. Dia bilang di ada cara lain bagi kita untuk boleh diterima di hadapan
antara semua teman-temannya, Grace itu yang paling baik takhta pengadilan Allah selain kita menjadi sempurna.
dan “suci” – tidak smoking, tidak drinking, tidak clubbing,
masih pergi ke gereja, dan suka membantu teman tanpa Kabar baiknya adalah bukan kamu seorang yang pernah
pamrih lagi. Dia bilang, “Grace, Grace, kamu kok lucu sih merasakan kegentaran dan ketakutan akan takhta
merasa tertekan segala, kalo ada satu orang yang nantinya pengadilan Allah. Di abad ke-16 ada seorang biarawan
ke sorga yah itu pasti kamu, kalau kamu aja gak ke sorga yang bernama Martin Luther yang juga mengalami
siapa yang bisa kalau begitu? Yah cuma malaikat-malaikat yang pergumulan di dalam hatinya seperti kamu yang bahkan
tidak berdosa aja dong? Sudah kamu jangan pikir yang tidak- jauh lebih hebat. Ia memutuskan menjadi biarawan ketika
tidak.” ia berjalan dalam badai dan hampir disambar petir. Kejadian
tersebut dilihatnya sebagai tanda hukuman dari Allah.
Jadi Paman apakah saya harus take comfort dari apa yang Akhirnya, ia mendedikasikan dirinya ke dalam kehidupan
teman-teman saya katakan? Tapi walau begitu tetap hati biara, mencoba semua cara seperti berpuasa, berdoa
nurani saya berkata sebaliknya. Ataukah pertanyaan berjam-jam, berziarah ataupun mengaku dosa terus-
selanjutnya, sampai harus menjadi sebaik apa agar saya boleh menerus. Ia mencoba menyenangkan Allah melalui
dibebaskan dari pengadilan Allah? Mohon Paman memberikan perbuatan baiknya tetapi ternyata itu semua hanya
bijaksana kepada keponakanmu yang sedang bergumul ini. meningkatkan kepekaannya akan keberdosaannya. Ia
Salam Kasih,
bahkan pernah berkata, “Jikalau seseorang bisa menggapai
Graciana sorga karena menjadi biarawan, aku tentunya akan
termasuk salah satunya.” ... mirip seperti komentar Dewi
tentangmu yah Grace.
Dear Grace,
Tetapi Luther tetap tidak mendapatkan kedamaian yang
Paman senang sekali mendapatkan surat dari Grace. Sudah ia cari. Paman mengutip J. I. Packer yang berkata bahwa
lama sekali kita tidak bertukar pikiran seperti ini yah. Paman siapapun yang mengerti tentang kebobrokan dirinya
bersyukur Tuhan terus menjaga Grace selama ini, dan sekaligus tuntutan kesucian dari Tuhan sebagai Hakim yang
tentunya hati nuranimu yang masih segar itu harus tetap adil pasti akan bertanya pertanyaan yang Luther pernah
dijaga. Grace, Paman ada kabar buruk dan kabar baik untuk ajukan hampir 500 tahun yang lalu, “Bagaimana saya bisa
Grace. Kabar buruknya, Grace mungkin orang terbaik di menemukan Allah yang penuh anugerah?”1 Pertanyaan
kalangan teman-temanmu, atau bahkan paling extreme, tersebut tidak dapat dijawab oleh rasio manusia belaka.
meskipun Grace mungkin orang terbaik di bumi ini, Grace Luther tidak menemukan jawabannya di dalam semua
tetap tidak akan lolos dari penghakiman Allah. Standar yang latihan-latihan disiplin rohani biara melainkan di dalam
Tuhan kita pakai bukanlah kebaikan manusia yang rapuh. Wahyu Allah. Ia menemukannya di dalam Roma 1:17 -
Mungkin kita berpikir kita orang baik, tetapi yang lebih Orang benar akan hidup oleh iman. Sola Fide!
penting bukan apa pendapat kita melainkan pendapat Tuhan.
Apa sih pendapat Tuhan tentang manusia? Di Amsal 53:3-4 Namun theologi gereja yang berkembang saat itu
dikatakan, “Allah memandang ke bawah dari sorga kepada menyatakan bahwa iman semata tidak dapat membenarkan
anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal sesorang, hanyalah iman yang aktif dalam charity dan
budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah perbuatan baik barulah itu mampu membenarkan
menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat seseorang di hadapan Allah. Perbuatan baik yang

4 Pillar No.63/Oktober/08
dimaksud lebih lanjut adalah menyumbangkan uang kepada Grace, dan Grace mengulurkan tangan Grace menyambut-
gereja. Nya. Sekarang Grace sudah aman di dalam ‘sekoci
keselamatan’.
Kalau tadi Paman sudah memberikan satu berita buruk
dan satu berita baik kepada Grace, sekarang Paman berikan Salam Kasih dari yang Dibebaskan,
1 lagi yaitu kabar terbaik yang seseorang pernah terima: Grace
Luther, semakin ia mendalami pemahaman Alkitab, semakin
ia diyakinkan bahwa gereja pada saat itu sudah corrupted
dan menyeleweng dalam beberapa doktrin sentral yang Dear Grace,
penting, terutama dalam doktrin pembenaran – tindakan Paman senang Grace merasakan kebenaran firman Tuhan
Allah yang menyatakan orang berdosa menjadi benar. Ia yang membebaskan, namun Grace perlu ingat bahwa Grace
berkata bahwa Alkitab menyatakan pembenaran adalah dibebaskan bukan untuk bebas dari segala sesuatu, tetapi
kasih karunia Allah semata. Keselamatan seseorang adalah dibebaskan untuk menjadi budak Kristus, mengikut Kristus
tindakan karunia Allah yang didapat melalui iman kepada sampai mati.
Yesus Kristus.
John Calvin, Reformator di Swiss, menulis berkenaan dengan
Semoga ini dapat memperjelas pergumulan Grace, dan doktrin “justification by faith”, bahwa dengan menerima Kristus
jangan ragu-ragu bertanya atau cerita kepada Paman yah kita menerima anugerah ganda yaitu:
Grace. Paman doakan Tuhan membukakan hati Grace 1. Kita didamaikan dengan Tuhan melalui Korban Kristus
kepada kebenaran kasih karunia Allah. yang tidak bercacat sehingga di sorga kelak kita tidak
berhadapan dengan Allah sebagai Hakim yang Adil
Salam dalam Kristus, tetapi sebagai Bapa yang penuh kasih.
Paman Sam 2. Kita dikuduskan sehingga kita bisa menjalani kehidupan
yang kudus dan tanpa cela.

Dear Paman Sam, Paman berdoa untuk Grace, seperti doa rasul Paulus,
“Semoga Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara
Terima kasih banyak Paman untuk suratnya. Grace senang kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari
sekali membaca apa yang Paman jelaskan. Grace juga sudah Kristus Yesus” (Filipi 1:6). Tetapi di dalam kebahagiaan
mulai lagi membuka dan membaca Alkitab, terutama bagian- Paman, ada satu hal yang Paman ingin tekankan lagi setelah
bagian yang Paman jelaskan. Grace juga sudah meneliti membaca surat Grace yang terakhir. Paman khawatir jangan-
dan membaca riwayat hidup Martin Luther. Grace belajar jangan Grace mempunyai konsep yang keliru tentang iman.
banyak dari kehidupannya dan juga kegigihannya Kita diselamatkan bukan karena iman kita, tetapi melalui
memperjuangkan kebenaran, bahkan harus melawan Paus iman kita diselamatkan. Ilustrasi tangan kita menggapai
sekalipun. Keren pisan yah. tangan Tuhan mungkin membantu menjelaskan tetapi setiap
ilustrasi ada limitasi dan mungkin mempunyai ekses
Grace dulu suka membayangkan Grace dengan wajah pengertian yang tidak sepenuhnya benar. Di sini Paman mau
tertunduk sedang duduk di kursi terdakwa, sedangkan Al- menjelaskan, jangan sampai karena ilustrasi tersebut, kita
lah duduk di takhta-Nya yang super-megah menghakimi mempunyai pengertian bahwa keselamatan adalah hasil kongsi
setiap dosa-dosa Grace. Grace selalu merasa tertekan dan antara Allah yang menyediakan dengan kita yang beriman
kurang bisa melihat Allah yang Mahabaik, yang Grace lihat menerima. Kongsi 50%-50%. Padahal bukan demikian.
adalah Allah sebagai Hakim yang mengadili manusia berdosa. Pembenaran adalah sepenuhnya tindakan Allah. Kalau tidak,
Dan itu jugalah rupanya yang Martin Luther rasakan.
iman kita kembali lagi menjadi “tindakan” kita untuk
Dulu Grace selalu berpikir adanya kontradiksi antara mendapatkan pembenaran tersebut dan kita sekali lagi jatuh
pengadilan Allah dan pengadilan dunia. Alkitab berkata: kepada pembenaran melalui tindakan manusia.
siapa yang mengaku dosa akan diampuni, sedangkan di Pembenaran tersebut kita terima dari Kristus yang
pengadilan dunia: siapa yang berdosa harus dihukum. diimputasikan kepada kita melalui iman. Nih, Paman beri
Bayangkan, seorang pembunuh mengaku semua dosanya kutipan apa yang ditulis oleh Martin Luther: “The first and
di ruang pengadilan, “Betul, sayalah yang membunuh sang chief article is this: Jesus Christ, our God and Lord, died for our sins
korban, saya waktu itu khilaf dan berjanji tidak akan and was raised again for our justification (Romans 3:24-25). He
mengulanginya lagi. Maafkan saya.” Lalu sang hakim berkata, alone is the Lamb of God who takes away the sins of the world
“Kamu diampuni karena kamu mengaku kesalahanmu.” (John 1:29), and God has laid on Him the iniquity of us all
Tentulah hakim tersebut besok yang akan masuk penjara (Isaiah 53:6). All have sinned and are justified freely, without their
bersama-sama si pembunuh tersebut. own works and merits, by His grace, through the redemption that is
in Christ Jesus, in His blood (Romans 3:23-25). This is necessary
Tetapi sekarang Grace mendapatkan kejelasan bahwa kita to believe. This cannot be otherwise acquired or grasped by any work,
bisa diampuni karena ada Tuhan Yesus yang mati di kayu law or merit. Therefore, it is clear and certain that this faith alone
salib bagi Grace dan semua orang yang percaya kepada- justifies us ... Nothing of this article can be yielded or surrendered,
Nya. Kristus menjadi tumbal bagi dosa-dosa umat manusia. even though heaven and earth and everything else falls (Mark 13:31).2
Grace sekarang membayangkan sedang duduk tertunduk Secara sederhana dapat disimpulkan perjuangan Luther di
di kursi terdakwa yang hampir dibawa keluar untuk dalam Reformasi abad ke-16 adalah peperangan sengit antara
menjalani hukuman mati, tiba-tiba Kristus datang “justification by faith” dengan “justification by works”.
menghampiri dan ia membuka ikatan-ikatan borgol Grace
dan bukannya Grace yang keluar ke ruangan penghukuman, Sola Fide menjadi salah satu dari lima sola yang menjadi
Ia yang kini menggantikan Grace menangggung hukuman dasar perjuangan Reformasi: Sola Fide — Sola Gratia —
tersebut. Solus Christus — Sola Scriptura — Soli Deo Gloria.
Benar-benar lega sekarang mengetahui kebenaran firman
Tuhan. Jadi rupanya iman kitalah yang menyelamatkan kita, Oh ya Grace, saya hampir lupa, Sola itu artinya HANYA.
bukan perbuatan baik kita yang seberapapun banyaknya Paman jelaskan secara singkat seperti ini:
itu. Sekarang saya membayangkan saya seperti orang yang
tenggelam dalam dosa, sedang berupaya keras tetap dalam · SOLA FIDE: HANYA melalui iman sebagai sarana
permukaan dengan nafas senen-kemis dan ada tangan Al- kita menerima pembenaran Allah – menolak
lah dari atas ‘sekoci keselamatan’ yang terulur kepada pembenaran melalui perbuatan.

Pillar No.63/Oktober/08 5
· SOLA GRATIA: HANYA karena kasih karunia- tion ataukah sebagai salah satu prasyarat kita dibenarkan
Nya kita diselamatkan secara cuma-cuma – menolak yaitu iman plus perbuatan baik. Konsep justification by faith
keselamatan karena hasil usaha kita. ini memang tidak mudah diterima bahkan itulah keunikan
· SOLUS CHRISTUS: HANYA Kristus-lah satu- dari iman Kristen yang sejati. Konsep justification di agama-
satunya perantara Allah dan manusia – menolak agama lain adalah justification by works. Doktrin justifica-
perantara lainnya entah itu Paus, orang-orang suci tion by faith akan selalu diganggu dan diselewengkan
(saints) ataupun Bunda Maria. menjadi justification by works dari zaman ke zaman.
· SOLA SCRIPTURA: HANYA Alkitab sebagai
otoritas yang mutlak – menolak otoritas Paus yang Prinsip lima Sola yang Paman jelaskan di surat
infallible dan praktis-praktis yang bertentangan sebelumnya itu mengakibatkan peperangan yang sengit
dengan kitab suci seperti praktis penjualan antara gerakan Reformasi Luther dengan gereja Roma
indulgensia, purgatory, dan lain-lain. Katolik. Justification by faith yang menjadi melodi utama
· SOLI DEO GLORIA: HANYA kepada Allah segala dari gerakan Reformasi mendapatkan perlawanan yang
puji syukur kita tujukan. keras baik di masa lalu, masa sekarang maupun masa
yang akan datang. Alasannya adalah karena doktrin ini
Grace, kamu sadar sekarang namamu begitu indah? Saya melawan natur manusia berdosa yang independen dari
ingat orang tuamu dengan jelas memilih nama Grace untuk Allah.
kamu karena mereka benar-benar menyadari bahwa kamu
adalah anugerah dari Tuhan untuk mereka. Jadi kamu harus Namun kelima Sola ini tidak hanya mendapatkan
menghidupi makna dari namamu bahwa keselamatan kekal perlawanan dari gereja Roma Katolik abad pertengahan
kita, dan bahkan setiap inci seluruh hidup kita, adalah tetapi ketika kita telusuri ke belakang, peperangan yang
anugerah dari Tuhan. sama juga dihadapi oleh Paulus melawan orang-orang
Yahudi yang menghendaki orang-orang Kristen Yunani
Salam Kasih, yang tidak bersunat untuk disunatkan dan mengikuti
Paman Sam aturan hukum Taurat baru menjadi Kristen. Ketika kita
telusuri ke depan, kita menemukan perlawanan yang sama
juga dihadapi Agustinus melawan Pelagius ataupun Re-
formed melawan Arminian. Dan sepertinya justification
Dear Paman Sam, by works menjadi arus utama di dunia ini sedangkan
pandangan Reformed berada di tempat yang marginal
Terima kasih sejuta Paman, Grace senang sekali dan dan tersendiri sekarang.
bersyukur kepada Tuhan karena diberikan nama yang begitu
indah dan juga mempunyai makna yang dalam sekali. Grace Jadi kalau kamu ingin menelusuri bagian kitab suci tentang
jadi sedikit bingung karena dalam KTB di gereja sini, Grace konsep justification, Grace bisa mulai dengan Kitab Roma
diajarkan bahwa setelah kita diselamatkan itu tidak cukup, dan Galatia. Di kitab Roma, Rasul Paulus menjelaskan
harus ada baptisan, dan harus ada perbuatan baik, dan juga dasar-dasar prinsip justification secara mendetail. Sedangkan
kesucian untuk melengkapinya. Padahal di surat Paman di kitab Galatia, Paulus dengan sengit membela konsep
sebelumnya, Grace cukup yakin mengerti bahwa keselamatan justification terhadap serangan kaum Judaizer. Karena
itu adalah semata-mata anugerah Tuhan bagi kita yang tidak
layak melalui iman bukan perbuatan. Lalu kalau sudah
mereka yang sudah dibebaskan dari ikatan hukum Taurat
diselamatkan bagaimana tentang perbuatan baik? Di manakah (justification by works) ingin kembali kepada ikatan yang
tempatnya? Apakah itu penyempurna iman? memperbudak sekali lagi. Tapi tabah yah Grace, mungkin
kamu akan mendapati beberapa konsep yang sulit
Paman juga tolong berikan bagian-bagian Kitab Suci yang dimengerti dan perlu perjuangan untuk mengerti
menjelaskan hal ini supaya Grace bisa mulai menggali sendiri, kebenaran firman Tuhan, but is definitely worth it!
kan Grace tidak mau dikasih ikan terus, Grace mau dikasih
kail dan umpan supaya bisa menangkap ikan sendiri. Grace, tentang istilah “imputasi” Paman lupa menjelaskan
karena istilah ini memang agak teknikal untuk orang
Oh ya, Paman juga ada menulis tentang kebenaran Kristus awam. Imputasi ini mungkin bisa dijelaskan dengan lebih
yang diimputasikan kepada kita. Apa itu yah artinya? mudah ketika kamu mengerti istilah amputasi. Amputasi
pasti kata yang cukup familiar seperti dalam kalimat,
Salam,
“Dokter mengamputasi tangan si pasien.” Amputasi
Grace
berarti memutuskan atau melepaskan apa yang menjadi
bagian dari sesuatu/seseorang. Imputasi adalah
kebalikannya, yaitu mengenakan sesuatu yang dari luar
kepada sesuatu/seseorang tersebut. Jadi dalam hal ini
Dear Grace, kebenaran Kristus diimputasikan kepada orang yang
dibenarkan dapat dimengerti bahwa kebenaran Kristus
Roma 3:24 mungkin bisa menjelaskan tentang “Justification”: dikenakan kepada kita atau kita di-cover oleh kebenaran
· The FACT of Justification – “being justified” Kristus.
· The MANNER of Justification – “freely”
· The SOURCE of our Justification – “by His grace” Bagaimana Grace? Apakah kamu jadi lebih jelas atau
· The GROUND of Justification – “redemption in tambah bingung dengan surat-menyurat ini?
Christ Jesus”3
Dan dalam Roma 5: Ia yang dibenarkan, Ia juga dikuduskan. Salam Kasih,
Sehingga tidak mungkin orang yang menerima anugerah Paman Sam
keselamatan dan dibenarkan oleh Tuhan, kembali kepada
kehidupannya yang berkubang dalam dosa. Perbuatan baik
dan kesucian adalah buah hasil pembenaran yang seharusnya
keluar secara otomatis.
Kamu coba klarifikasi dengan pemimpin KTB kamu apakah
perbuatan baik yang ia maksud itu sebagai buah dari justifica-

6 Pillar No.63/Oktober/08
Dear Paman Sam, bagi umat manusia. Berita Injil tidak pernah menjadi usang,
ketinggalan zaman, bahkan tidak pernah menjadi satu pilihan
Paman, tenang aja, Grace jadi lebih mengerti kok walau di antara begitu banyak pilihan yang ada seperti yang dipikirkan
ada kebingungan sini-sono, tapi sekarang kerangka manusia di tengah dunia pluralistis.
berpikir Grace yang semerawut sudah lebih tertata rapi.
Point berikutnya yang Grace tanyakan adalah bagaimana Berita justification by faith tetap merupakan batu sandungan yang
mengabarkan Injil dan kebenaran “justification of faith” besar bagi mereka yang merasa diri benar melalui perbuatan
kepada teman-teman dalam konteks pluralisme. Mereka baik mereka. Namun orang yang berpegang pada sentralitas
sih stand-nya seperti ini kira-kira, “Ya sudah itu kan berita Injil tidak perlu merasa minder. Mari kita tetap beritakan
yang kamu percaya, yang saya percaya lain. Marilah Yesus yang tersalib dengan setia karena hanya melalui Dia-lah
kita saling menghormati kepercayaan masing-masing.” kita manusia beroleh pembenaran! Inilah pengharapan sejati
Paman, tolong kasih bijaksana dan tips praktis dong.
bagi manusia berdosa.

Salam, Grace, tidak ada jalan pintas, Paman sarankan selain kamu
Grace rajin menggali Alkitab, bacalah buku-buku yang baik yang bisa
memperlengkapi kamu lebih lanjut dalam pengenalan akan
Allah, sehingga kamu dapat memberitakan Injil di konteks dunia
Dear Grace, sekarang ini dengan lebih baik lagi. Mari kita terus bertumbuh
Grace, first of all, keselamatan adalah anugerah dari kepada kesempurnaan dalam Kristus!
Tuhan, oleh karena itu mari kita minta kepada yang
Empunya tuaian untuk memberikan kesempatan bagi Salam dan Doa,
kita menuai pada saat-Nya. Maka, sebelum kita Paman Sam
membuka mulut kita mengabarkan Injil, biarlah lutut
kita bertelut lebih dahulu untuk mereka, Grace. Berdoa
biar kiranya Tuhan membukakan pengertian akan dosa, Heruarto Salim
penghakiman dan kasih Allah, serta pengharapan Redaksi Pelaksana PILLAR
manusia satu-satunya di dalam Kristus. Setiap manusia
berdosa harus mengerti dan menyadari fakta dosa
adalah fakta yg tidak bisa dipungkiri. Setiap manusia Endnotes
berdosa juga akan menerima penghakiman dari murka 1. http://www.the-highway.com/Justification_Packer.html
Tuhan. Sehingga Kristus yang tersalib, paradoks terbesar 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Theology_of_Martin_Luther
dari zaman ke zaman, tetaplah jawaban satu-satunya 3. http://www.leaderu.com/offices/stoll/justific.html

Halo pembaca yang setia! Kembali di kolom SerSan bulan ini yang akan menguji pengetahuan kita tentang pengenalan kita akan
tokoh-tokoh Alkitab. Bisakah teman-teman mencocokkan tokoh-tokoh Alkitab di bawah ini dengan perkataannya?

1. Yohanes
2. Yesaya
3. Nikodemus
4. Paulus
5. Petrus
6. Daniel
7. Yusuf

a. “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan
dilahirkan lagi?”
b. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
c. “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”
d. “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”
e. “Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun.”
f. “Siapakah Engkau, Tuhan?”
g. “Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!”

Kalau sudah tahu, segera kirimkan jawaban kalian melalui SMS ke +6281511402588 sebelum 18 Oct 2008. Untuk sementara,
SerSan hanya dapat diikuti oleh Jemaat GRII/MRII/PRII di Indonesia dan Singapura.

Contoh menjawab: Susan, GRII Singapura, 1-a, 2-b, 3-c

Pemenang SerSan September 2008: Selvi,GRII Pusat,+62816190xxxx

Jawaban SerSan Sep 2008: 1-a-z, 2-b-y

Pillar No.63/Oktober/08 7
M
artin Luther (1483-1546) menyebut tual dari Roh Kudus yang mencerahkan akal melalui penjualan selembar surat
doktrin justification by faith alone budi manusia, mengubahkan hati manusia pembebasan dosa demi memperoleh dana
sebagai dasar di mana kelangsungan untuk mencintai hal-hal yang kudus, untuk kelangsungan pembangunan gedung
atau kehancuran Gereja dipertaruhkan (ar- menumbuhkan iman, dan memungkinkan gereja St. Peter Basilica di Vatikan.
ticulus stantis et cadentis ecclesiae). manusia untuk berbuat baik. Menurut Disebabkan oleh dua hal itu, Martin Luther
Kurang dari seratus tahun kemudian, Agustinus, iman di dalam Kristuslah yang (1483-1546) mengadakan reformasi di
Francis Turrentin (1623-1687), seorang pas- membenarkan orang berdosa. Manusia Jerman dengan memakukan 95 tesisnya di
tor and profesor theologi di Geneva, berdosa dibenarkan oleh darah Kristus yang pintu utama gereja Schloâkirche di
memperingatkan Gereja agar tetap setia dialirkan di atas kayu salib untuk Wittenberg. Ia sendiri adalah seorang
mengajarkan doktrin ini secara jelas dan menggantikannya. Anugerah ini diberikan biarawan dari ordo Agustinian, dan
akurat karena penyelewengan atas doktrin oleh Allah secara bebas sesuai dengan melakukan work of penance secara
ini pasti mengakibatkan penyelewengan kedaulatan Allah dan tidak tergantung sungguh-sungguh untuk mendapatkan
yang lebih lanjut akan doktrin-doktrin kepada jasa perbuatan baik manusia. Jadi pengampunan dosa sebelum akhirnya
lainnya dan Iblis pasti selalu berusaha bisa dilihat bahwa anugerah Allah mendapatkan terang kebenaran pada saat
dengan segala cara untuk menggeser mendahului perbuatan baik manusia. merenungkan Roma 1:17 bahwa manusia
perhatian Gereja akan pentingnya dibenarkan Tuhan melalui iman saja. Dalam
mengajarkan doktrin ini. Yang menjadi Di dalam konsep justification-nya, Agustinus anugerah Allah, Luther mendapatkan
pertanyaan adalah mengapa doktrin ini mencampuradukkan doktrin pembenaran pengertian yang benar bahwa
begitu penting bagi Gereja? Apakah yang (justification) dengan doktrin pengudusan pengampunan dosa dan pembenaran dari
dicatat oleh Alkitab mengenai doktrin ini? (sanctification). Menurutnya di dalam Tuhan bukan tergantung kepada pengakuan
Serta bagaimana sejarah keKristenan membenarkan orang berdosa, Allah tidak dosa kepada pastor, ataupun perbuatan
mencatat perkembangan doktrin ini? mendeklarasikan orang berdosa sebagai baik kita, dan apalagi melalui pembelian
orang benar tetapi membuat pendosa itu surat pengampunan dosa; melainkan melalui
Development of the Doctrine in Church menjadi orang benar. Kegagalan Agustinus penyesalan yang mendalam akan dosa-dosa
History dalam membedakan secara jelas dan akurat yang telah dilakukan serta pertobatan
Doktrin justification by faith alone sudah mengenai doktrin pembenaran dan sungguh-sungguh untuk menjalani hidup
diajarkan secara tersirat dalam tulisan- pengudusan ini kemudian diwariskan yang baru – yang mana kedua hal ini
tulisan bapa-bapa Gereja mula-mula, dan kepada theolog-theolog Gereja setelahnya. merupakan anugerah Allah melalui iman
hingga abad ke-16 barulah Gereja kepada Kristus. Luther dipakai Tuhan untuk
menjawab panggilan untuk menggali Thomas Aquinas (1225-1274) mengembalikan konsep anugerah dari Al-
kebenaran doktrin pembenaran secara mengembangkan doktrin justification yang lah menjadi poros dari Doktrin Keselamatan
lebih akurat dan jelas dari Alkitab. Pelagius telah diajarkan oleh Agustinus. yang telah diselewengkan oleh Gereja
(354-420) mengajarkan bahwa manusia Menurutnya, pembenaran oleh Allah Katolik; serta mendeklarasikan doktrin
diciptakan Allah tanpa mewarisi dosa bekerja melalui anugerah pengudusan yang pembenaran melalui iman kepada Kristus
turunan (original sin). Akibat dari diinfusikan ke dalam jiwa manusia oleh Al- saja sebagai dasar di mana kelangsungan
pemahaman doktrin dosa yang salah ini, lah sehingga mengubah orientasi kehendak atau kehancuran Gereja dipertaruhkan.
Pelagius sampai pada kesimpulan yang bebas manusia untuk pertama-tama taat
begitu menyimpang dari Alkitab, yaitu kepada Allah, dan kemudian melawan dosa, Doktrin Justification by Faith Alone in the
manusia dimungkinkan untuk memperoleh serta akhirnya menghasilkan pengampunan Bible
keselamatan melalui upaya perbuatan baik dosa. Aspek pengudusan menjadi lebih jelas Justification adalah tindakan anugerah Al-
dan menjalankan perintah-perintah agama. dan sistematik di dalam konsep justifica- lah, di mana Ia mengampuni segala dosa kita
Pelagius menolak akan keabsolutan tion yang diajarkan oleh Thomas Aquinas dan menerima kita sebagai orang benar di
anugerah Allah di dalam Kristus melalui iman dan menjadi ajaran resmi gereja Katolik mata-Nya, hanya karena kebenaran Kristus
yang memimpin kepada keselamatan Roma sampai dengan abad ini. telah ditanamkan ke dalam kita dan
pribadi. Ajaran Pelagius (Pelagianism) ini semuanya itu kita terima melalui iman saja
akhirnya dinyatakan sebagai ajaran sesat Kondisi gereja Katolik pada abad ke-16 (Westminster Shorter Catechism Q. 33).
oleh tiga sidang Gereja: Synod of Carthage, menjadi semakin bergeser, gereja Dari definisi ini, justification adalah semata-
Council of Ephesus, dan Synod of Orange. mengajarkan bahwa untuk mendapatkan mata anugerah Allah saja yang diterima
pengampunan Tuhan atas dosa-dosa yang melalui iman dan mengandung dua aspek
Agustinus (354-430) melawan ajaran Pelagius telah dilakukan, seseorang harus penting yaitu pengampunan dosa dan
karena tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. melakukan work of penance, seperti pendeklarasian status sebagai orang benar
Ia memakai starting point yang sangat perbuatan baik, membayar denda atau di mata Tuhan.
berbeda dengan Pelagius. Natur manusia menerima hukuman, sesuai dengan yang
adalah natur yang berdosa akibat dosa ditetapkan oleh pastor yang menjadi Doktrin justification paling banyak
turunan Adam sehingga tidak mungkin perantara antara pendosa dan Tuhan. dibicarakan oleh Rasul Paulus khususnya di
untuk melakukan perbuatan-perbuatan Bahkan gereja pada puncak kegelapannya dalam kitab Roma dan Galatia. Tiga pasal
baik di mata Allah yang suci. Oleh karena “menjual” anugerah pengampunan dan pertama kitab Roma mengajarkan bahwa
itu manusia membutuhkan anugerah spiri- pembenaran oleh Tuhan kepada publik semua orang (termasuk kamu dan saya)

8 Pillar No.63/Oktober/08
adalah orang yang sungguh berdosa karena hadapan Allah, tetapi Allah menyatakan kita menekankan fakta bahwa iman adalah alat
motivasi kita adalah melawan Allah dan sebagai orang benar (Roma 5:9b). atau instrumen di dalam proses justifica-
menekan kebenaran Allah. Kita menukar Al- tion. Selain itu Alkitab tidak pernah
lah sebagai satu-satunya yang pantas Dalam pasal keempat, Paulus memberikan menggunakan preposisi dia sebagai accu-
menjadi objek persembahan kita dengan bukti bahwa fondasi doktrin pembenaran sative yang berarti “sebagai dasar atau
patung, ilah-ilah ciptaan manusia, harta, oleh iman saja bukanlah hasil pemikiran alasan” di dalam menjelaskan proses justi-
kemuliaan, dan kekuasaan dunia (yang manusia tetapi adalah kebenaran yang fication. Jadi, melalui analisa gramatikal
ironisnya merupakan ciptaan Allah), bahkan didasarkan kepada kebenaran Allah yang bahasa asli yang dipakai Alkitab, kita dapat
kita menolak untuk mengakui keberadaan dinyatakan Alkitab. Melalui kisah Abraham, mengambil kesimpulan bahwa iman tidak
Allah. Kita penuh dengan rupa-rupa bapak orang beriman, ia menunjukkan bukti pernah menjadi dasar di dalam proses jus-
kelaliman, kejahatan, keserakahan dan yang jelas bahwa Abraham dibenarkan tification.
kebusukan, penuh dengan dengki, melalui imannya kepada janji Allah (yang
pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat tidak ia kenal sebelumnya karena pada saat R.C. Sproul memberikan satu ilustrasi yang
dan kefasikan. Kita adalah pengumpat, itu mayoritas penduduk Ur-Kasdim sangat baik untuk menjelaskan fungsi iman
pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, menyembah dewa bulan ‘Camarina’) bukan dalam proses justification. Iman menurut
congkak, sombong, pandai dalam melalui perbuatan ketaatan kepada dia adalah prakondisi yang perlu (necessity)
kejahatan, tidak taat kepada orang tua, perintah Allah (lihat ayat 9-10). Pada saat di dalam proses justification seperti halnya
tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, Allah ‘asing’ meminta Abraham untuk oksigen di dalam proses pembakaran, tetapi
tidak mengenal belas kasihan (Roma 1:24- meninggalkan rumah, keluarga, sanak bukan merupakan prakondisi yang cukup
32). Kita adalah orang yang sungguh saudara, dan kampung halamannya, untuk (sufficient). Jikalau oksigen adalah
berdosa dan sungguh pantas menjadi objek pergi ke tempat yang jauh dan belum prakondisi yang cukup (sufficient), maka
kemurkaan Allah yang suci dan benar. pernah ia kunjungi sebelumnya, Abraham hal ini akan menjadi problem besar bagi
percaya kepada Allah. Di dalam iman ia manusia di mana proses pembakaran akan
Kita mungkin sadar dengan keberdosaan melangkah pergi menuju ke tempat yang terjadi jikalau oksigen tersedia, termasuk
kita, namun masih menaruh harapan untuk dijanjikan Allah untuknya walaupun tanpa di dalam paru-paru kita! Walaupun tidak
menyenangkan Allah dengan melakukan penjelasan yang detail mengenai tempat menjadi prakondisi yang cukup, oksigen
perbuatan baik menurut Hukum Taurat. tujuannya. Dan Alkitab mencatat bahwa tetap menjadi suatu kebutuhan yang
Rasul Paulus dengan jelas mengajarkan Abraham dibenarkan oleh karena imannya diperlukan didalam proses pembakaran,
bahwa justru melalui Hukum Taurat kita kepada Allah (Kej. 15:6, Gal. 3:5-6 dan Rm. sehingga tanpa oksigen tidak mungkin ada
menyadari ketidakmampuan diri untuk 4:3). nyala api. Problema yang lebih lanjut kini
mencapai standar Allah dalam mematuhi muncul: “Jika iman bukan menjadi dasar di
setiap perintah-Nya sehingga mustahil The Ground of Justification dalam proses justification, apakah yang
untuk menyenangkan Allah. Dan sebagai Pada bagian sebelumnya kita telah menjadi dasar Allah membenarkan orang
klimaksnya, Paulus memberitahukan kepada mempelajari bahwa orang berdosa berdosa?”.
kita secara jelas dan tepat bahwa tidak dibenarkan Allah melalui iman saja bukan
ada seorang pun yang dapat dibenarkan melalui perbuatan ataupun kombinasi Jawaban atas pertanyaan di atas menjadi
di hadapan Allah karena melakukan Hukum keduanya seperti tertulis dalam Alkitab: salah satu poin penting yang membedakan
Taurat (Roma 3:19-20). Jikalau tidak ada “Melalui perbuatan ketaatan kepada hukum theologi Yudaisme, theologi Roma Katolik,
satu pun manusia yang berkenan kepada Allah tidak ada satu orang pun yang dan theologi Protestan khususnya yang
Allah, bagaimana dengan kita? Siapkah kita dibenarkan dihadapan-Nya” (Rm. 3:20 dan mewarisi ajaran para Reformator. Dasar
untuk menerima murka Allah yang menyala- Gal. 2:16). Pertanyaan yang muncul adalah pembenaran Allah untuk orang berdosa
nyala atas dosa-dosa yang kita perbuat? jikalau kita dibenarkan melalui iman, apakah bukanlah ketaatan orang berdosa kepada
iman yang menjadi dasar bagi Allah untuk hukum Allah (ajaran Yudaisme), bukan pula
Dengan kondisi di bawah murka Allah, kita membenarkan orang berdosa? kebenaran Kristus ditambah dengan
yang berdosa tentu saja akan membaca perbuatan baik (ajaran Roma Katolik),
bagian akhir pasal ketiga dari Kitab Roma Perlu mendapat perhatian khusus bahwa melainkan karena ketaatan sempurna
dengan penuh sukacita dan penuh di antara justification dan faith di dalam Kristus dalam menjalankan perintah Allah
pengharapan. Paulus men-sharing-kan bahasa Yunani diikuti dengan preposisi dia yang secara anugerah diberikan Allah
rahasia rencana Allah kepada jemaat di sebagai genitive bukan dia sebagai ac- kepada orang berdosa seperti ada
Roma bahwa orang berdosa dapat cusative (Rm. 3:25, 28, 30, 5:1, tertulis: “karena ketaatan satu
menerima pengampunan dan sekaligus Gal. 2:16, dan Flp. 3:9). orang maka semua orang
dinyatakan sebagai orang benar melalui Preposisi dia sebagai menjadi benar”
iman kepada Yesus Kristus (Roma 3:21-26). g e n i t i v e (Roma 5:19).
Kita yang dahulu berada di bawah tuntutan
covenant of work sehingga berada di dalam
bayang-bayang penghukuman Allah akibat
kegagalan dalam melakukan perintah Allah
secara sempurna; sekarang berada di
bawah covenant of grace karena Kristus
telah menggenapi tuntutan covenant of
work dengan menggenapi secara sempurna
segala perintah Allah yang tidak mungkin
kita patuhi; dan Kristus juga sekaligus
memuaskan kemarahan Allah (propitiation)
dengan kematian-Nya di atas kayu salib.
Sehingga darah Kristus yang tercurah di
Golgota yang diterima (imputation) melalui
iman menyucikan dosa-dosa kita (1Ptr. 2:24,
2Kor. 5:21). Kebenaran Kristus di dalam
ketaatan-Nya kepada perintah Bapa yang
juga kita terima (imputation) melalui iman
membuat kita bukan lagi orang berdosa di

Pillar No.63/Oktober/08 9
Manusia yang telah berdosa dibenarkan perbuatan. Apakah gunanya, saudara- jawab di dalam melakukan kehendak Allah.
oleh karena kasih karunia yang telah saudaraku, jika seseorang memiliki iman, Justru sebaliknya, setelah mendapatkan
diberikan dengan cuma-cuma karena padahal ia tidak mempunyai perbuatan? anugerah yang begitu besar, seseorang
penebusan Kristus Yesus dalam darah-Nya, Dapatkan iman itu menyelamatkan dia? harus memiliki kerinduan untuk menaati
yang memuaskan murka Allah yang menyala- (Yakobus 2:14). Di dalam hal ini Yakobus perintah Allah, bukan agar diselamatkan
nyala, dan semua ini diterima melalui iman menghadapi persoalan yang berbeda melainkan sebagai ekspresi ucapan syukur
(Roma 5:9, Roma 3:24-25). dengan Paulus dalam suratnya kepada atas anugerah keselamatan yang diterima.
jemaat di Roma. Yakobus berhadapan Seperti halnya Paulus yang mengikuti
Dasar pembenaran orang berdosa tidak dengan orang-orang yang yang memiliki iman teladan ketaatan Kristus, marilah kita juga
berada di dalam diri kita yang berdosa, yang “mati” sedangkan Paulus berhadapan mengerjakan bagian yang Tuhan percayakan
bukan pula kebenaran dalam tindakan, khususnya dengan orang yang Yahudi yang kepada kita sehingga pada akhir dari waktu
pikiran dan karakter, bukan pula ketaatan merasa sebagai orang benar (righteous) yang Tuhan percayakan, kita dapat berkata,
kita kepada Hukum Taurat, melainkan karya karena mereka memiliki Hukum Taurat dan “Aku telah mengakhiri pertandingan yang
Kristus yang genap di atas Golgota yang “menjalankannya”. baik, aku telah mencapai garis akhir dan
menjadi milik kita berdasarkan kasih karunia aku telah memelihara iman[ku]” (II Timotius
Allah dan diterima melalui iman kepada 4:7).
Kristus. Iman hanyalah menjadi instrumen Orang berdosa memang
di dalam kita untuk menerima semua karya Penutup
Kristus tersebut. Sehingga tidak ada satu hanya dibenarkan di Seperti yang telah dibahas di atas, justifi-
orang pun yang boleh menjadi sombong atas cation by faith alone adalah doktrin yang
status orang benar yang ia miliki (Roma 4:2). hadapan Allah berdasarkan sangat penting dan menjadi inti dalam
ketaatan sempurna Kristus keKristenan. Kesalahan dalam memahami
Justification by Faith Alone in Book of doktrin justification by faith alone akan
James hingga rela mati tersalib di menyebabkan distorsi terhadap pengertian
Problem lain yang muncul di dalam Injil yang seutuhnya seperti yang diajarkan
memahami doktrin justification by faith Golgota. di dalam Alkitab. Selain itu, doktrin ini juga
alone adalah bahwa Yakobus di dalam yang membedakan ajaran Alkitab dengan
suratnya menuliskan bahwa orang ajaran Roma Katolik (yang telah terdistorsi
dibenarkan melalui perbuatan baik dan dengan perbuatan baik dan tradisi) dan
bukan iman saja (Yakobus 2:24), yang secara Oleh karena itu Yakobus menggunakan agama-agama lainnya di dunia. Jikalau
sekilas terlihat bertentangan dengan ajaran pendekatan yang berbeda dengan Paulus. agama-agama di dunia mengajarkan bahwa
Paulus yang telah kita bahas di atas. Paulus di dalam surat kepada jemaat di Roma manusia perlu melakukan perbuatan baik,
Sebelum kita menganalisa kedua hal menggunakan ide forensic untuk mengerjakan ritual-ritual ibadah,
tersebut, perlulah kita mengingat bahwa menjelaskan konsep justification. Seperti membuang segala hawa nafsu, memberi
Allah yang mewahyukan Diri-Nya di dalam halnya seorang terhukum dinyatakan tidak sedekah dan berpuasa, dan lain-lain agar
Alkitab dan menginspirasikan penulis Alkitab bersalah oleh hakim di dalam pengadilan, mereka mungkin diselamatkan, maka
(termasuk Paulus dan Yakobus) untuk begitu pula orang berdosa dinyatakan doktrin justification by faith alone
menuliskan isi hati-Nya adalah Allah yang sebagai orang benar di hadapan Allah. mengajarkan sebaliknya. Justification by
suci, benar, tidak berubah dan tidak Sebaliknya di dalam problem yang dihadapi faith alone mengajarkan bahwa Allah
berkontradiksi di dalam Diri-Nya (Yakobus oleh Yakobus, orang Kristen yang memiliki sendirilah yang merencanakan dan
1:17), sehingga Dia tidak mungkin iman yang “mati” telah dinyatakan sebagai menggenapi rencana keselamatan bagi
mewahyukan Diri-Nya dalam pengajaran- orang benar di hadapan Allah, akan tetapi kaum pilihan yang Ia kasihi, terlepas dari
pengajaran yang berkontradiksi satu sama perbuatan mereka di hadapan manusia segala campur tangan manusia. Dan jaminan
lain. Dengan sikap yang hormat kepada tidak mempermuliakan Allah dan menjadi keselamatan menjadi suatu hal yang pasti
Alkitab sebagai firman Allah, barulah kita batu sandungan bagi orang lain. Oleh seperti halnya Allah yang pada Diri-Nya ku-
berusaha untuk merekonsiliasi kedua hal karena itu Yakobus menantang mereka dus dan tidak berubah.
yang yang tampaknya bertentangan ini. untuk menunjukkan iman mereka tanpa
perbuatan dan ia akan menunjukkan kepada Akhir kata, tiada lain yang dapat dikatakan
Jika kita menganalisis lebih lanjut surat mereka iman yang ia (Yakobus) miliki dengan selain ucapan syukur kepada Tuhan atas
Yakobus, maka jelaslah bahwa ajaran perbuatannya (ayat 18). Lebih lanjut anugerah keselamatan yang kita terima.
Yakobus mengenai justification tidaklah Yakobus mengingatkan bahwa iman yang Jikalau bukan karena kasih karunia dari Al-
bertentangan dengan ajaran Paulus tanpa disertai dengan tindakan tidak lah, maka kita layak menerima murka Allah
melainkan saling melengkapi. Yang menjadi banyak berbeda dengan iman yang dimiliki yang menyala-nyala untuk selama-lamanya.
kunci di dalam ‘perbedaan’ ini adalah oleh Iblis. Terakhir, ia memberikan contoh Soli Deo Gloria.
perbedaan konteks di dalam tulisan iman yang diperkenan Allah. Abraham (yang
mereka. Surat Yakobus ditulis lebih dahulu juga menjadi contoh dalam surat Paulus) Jesus, thy blood and righteousness.
(sekitar abad 40-50M) dibandingkan dengan dan Rahab dicatat sebagai orang-orang My beauty are, my heavenly dress.
surat Roma (sekitar 57M), sehingga surat yang tidak hanya beriman tetapi juga Midst flaming worlds in these arrayed
ini tidak mungkin ditulis untuk memberikan mengerjakan iman mereka di dalam With joy shall I lift up my head.
sanggahan terhadap tulisan Paulus kepada kehidupan mereka dengan setia (Yakobus
Jemaat di Roma (lihat Yakobus 2:23). 2: 23-25 dan Ibrani 11).
Yakobus di dalam suratnya memiliki tujuan Wiryi Aripin
untuk mengajarkan cara hidup yang benar Orang berdosa memang hanya dibenarkan Pemuda GRII Singapura
dan berkenan kepada Tuhan kepada orang di hadapan Allah berdasarkan ketaatan
Kristen mula-mula yang memiliki cara hidup sempurna Kristus hingga rela mati tersalib
antinomianisme (kesalahan akibat di Golgota. Kebenaran Kristus ini menjadi
penekanan berlebihan terhadap aspek milik mereka berdasarkan kasih karunia Al-
anugerah dengan mengabaikan ketaatan lah dan diterima hanya melalui iman kepada
kepada hukum Allah). Sebelum sampai Kristus, sehingga mereka tidak lagi
kepada kesimpulan di ayat 23, Yakobus di berstatus sebagai orang berdosa tetapi
ayat 14 memulai dengan contoh seseorang sebagai orang benar. Akan tetapi sesudah
yang berkata bahwa ia memiliki iman tetapi mendapat status orang benar, seorang tidak
tidak merefleksikan imannya di dalam bisa menjalani hidupnya tanpa bertanggung

10 Pillar No.63/Oktober/08
Definisi Masalahnya, pandangan individualisme- tertentu selain keKristenan. Kira-kira seperti
humanisme ini tidak menawarkan definisi ini, “Suatu hari semua perbuatan kita akan

K
atekismus Singkat Westminster alternatif untuk pembenaran sebab konsep ditimbang di atas timbangan. Kalau
pertanyaan nomor 33, “Apakah itu pembenaran sama sekali tidak relevan. perbuatan baik kita lebih banyak, kita
pembenaran?” diikuti oleh jawaban Mereka percaya bahwa setiap orang selamat. Kalau perbuatan jahat kita lebih
berikut, “Pembenaran adalah tindakan Al- sebaiknya sibuk dengan kehidupannya banyak, kita dihukum.” Pandangan ini sedikit
lah yang semata-mata berdasarkan sendiri dan menghormati kebebasan orang seperti sistem debit kredit, di mana yang
anugerah-Nya, di mana Dia mengampuni lain. Asalkan orang-orang masih penting pada akhirnya adalah balance-nya.
semua dosa kita, dan menerima kita sebagai berperikemanusiaan, tidak seorang pun
orang benar di hadapan-Nya, hanya karena berhak meng-condemn siapapun. Masalah pertama adalah bagaimana sistem
kebenaran Kristus yang diperhitungkan ini bisa benar-benar dijalankan. Perbuatan
kepada kita, dan hanya dapat diterima Kalau kita mencoba memberikan definisi seseorang adalah hal yang sangat kompleks,
melalui iman.” pembenaran berdasarkan filsafat disebabkan oleh motivasi yang berbeda-
individualisme-humanisme, akan terbukti beda, didasarkan oleh tingkat pengertian
bahwa ini merupakan hal yang sangat sulit. seseorang, kemampuan serta konteks
Begitulah definisinya, artinya manusia tidak Walaupun individualisme-humanisme keadaan yang berbeda. Karena itu, sangat
memiliki jasa apapun dalam pembenaran. memakai standar pribadi sebagai dasar sulit untuk menentukan apakah suatu
Pembenaran adalah tindakan Allah untuk menantang definisi pembenaran oleh tindakan itu baik atau buruk, khususnya dari
berdasarkan karunia-Nya, berdasarkan Westminster, ia sendiri tidak memiliki standar segi motivasi yang tidak kelihatan. Tindakan
kebenaran Kristus yang diimputasi (bukan yang tetap. Oleh karena itu, di atas yang sama dapat memiliki makna dan mutu
diinfus) kepada orang berdosa. Perbedaan fondasinya sendiri individualisme-humanisme yang berbeda karena perbedaan motivasi si
antara kedua pembenaran ini (imputasi dan juga sudah goyah. Individualisme-humanisme pelaku. Demikian juga setiap tindakan tidak
infus) akan dibahas nanti. Juga adalah protes bahwa cara pembenaran melalui terpisah satu dengan lainnya, tetapi saling
kedaulatan Allah yang menanam iman di imputasi kebenaran Kristus tidak berhubungan.
dalam hati mereka yang Dia pilih untuk menjalankan keadilan yang sepantasnya
diselamatkan, agar mereka dapat dibenarkan terhadap orang yang baik dan yang jahat. Satu masalah lagi dengan cara timbangan ini
melaui iman di dalam Kristus. Akan tetapi, individualisme-humanisme tidak adalah kenyataan bahwa pengadilan dunia
sanggup menentukan secara konsisten sendiri juga tidak dapat berfungsi seperti
siapakah orang yang baik dan siapakah or- ini. Untuk menjadi kriminal, seseorang cukup
Tantangan ang yang jahat. Seseorang mungkin dianggap melanggar SATU hukum; sama sekali tidak
pahlawan oleh satu pihak, dan dibenci penting apakah orang itu menaati hukum-
Tantangan-tantangan terhadap pandangan sebagai penjahat oleh pihak lain. Kadang- hukum tertulis yang lain.
pembenaran ini dapat dikelompokkan kadang, seseorang dianggap baik di satu
sebagai berikut: saat dan dianggap jahat di saat lain, oleh “Aku kan cuma melanggar satu hukum di
orang yang sama. antara beribu-ribu hukum lainnya. Aku
Individualisme - Humanisme merampok sekali, itu saja. Kenapa aku
Di sini kita mendengar seruan klasik, “Saya dihukum sebagai kriminal hanya karena satu
tidak membunuh dan tidak berzinah. Di Atas Timbangan tindakan? Bagaimana dengan begitu banyak
Memang saya tidak sempurna, tapi orang- Pandangan ini cukup umum di antara or- perbuatan baik yang telah aku lakukan? Aku
orang toh merasa saya ini baik dan suka ang-orang yang menganut kepercayaan baik terhadap teman dan menyumbang
membantu. Yang benar saja, masa saya layak kepada fakir miskin. Sangat tidak adil kalau
dibakar di api neraka selama-lamanya? Allah aku dihukum hanya karena SATU tindakan
itu kok begitu kejam and keras?” Seruan pelanggaran!”
seperti ini biasanya didampingi oleh
rasionalisasi bahwa hukuman kekekalan Tidak dapat dibayangkan kalau hakim
adalah taktik yang dipakai oleh para pengadilan melepaskan dia dari hukuman
pemimpin agama yang haus kuasa untuk berdasarkan argumen yang seperti itu.
menakut-nakuti dan mengontrol orang-or- Herannya, kita pikir argumen ini sangat
ang yang kurang berpendidikan. pantas dipakai di hadapan pengadilan Allah,
Sang Penghakim alam semesta.
Landasan argumen ini adalah berdasarkan
standar manusia di mana ada banyak orang-
orang yang baik di dunia ini dan sangat sulit Anugerah Ditambah Perbuatan Baik
membayangkan orang-orang ini mengalami Sekarang kita mulai menjelajahi pandangan
kebinasaan kekal. Lagi pula, sangat sulit Kristiani yang memiliki konsep anugerah.
untuk menerima bahwa seseorang yang Definisi oleh Westminster mewaliki
terhormat tetapi tidak percaya kepada pandangan monergisme di mana hanya
Kristus harus mati binasa, sementara kedaulatan anugerah Allah yang
seseorang yang kurang ajar tetapi percaya mengakibatkan pembenaran, berbeda
kepada Kristus akan diterima ke dalam dengan sinergisme, di mana anugerah Allah
kebahagiaan abadi. dan perbuatan baik manusia dua-duanya

Pillar No.63/Oktober/08 11
Kekudusan pribadi dalam hidup kontrol sepenuhnya maka secara alami kita
individu inilah yang akhirnya sudah cenderung menolaknya. Satu lagi
membenarkan dia di hadapan Al- alasan mengapa pandangan monergisme
lah, bukan suntikan itu. Ini sulit diterima akan dijelajahi juga dalam
adalah sinergisme sebab Al- artikel ini, yaitu kenyataannya bahwa tanpa
lah dan orang berdosa standar yang universal, kita secara tidak
bekerja sama untuk sadar dan tidak konsisten selalu memakai
menghasilkan kebenaran. standar pembenaran yang berbeda-beda.
Allah memberikan suntikan
kebenaran Kristus, dan
setelah diinfus, orang Menentukan Standar yang Universal
berdosa sendiri akan
mengalahkan dosa dan Saat kita mengatakan bahwa seseorang
mencapai hidup kudus. tertentu seharusnya diterima sebagai or-
Maka pembenaran ini ang benar di hadapan Allah, sistem penilaian
sangat bergantung kepada seperti apakah yang sedang kita pakai?
kekuatan dan respon or- Seringkali kita tidak menyadari bahwa kita
ang berdosa terhadap tidak sedang memakai sesuatu standar dari
anugerah Allah. Pandangan Allah, akan tetapi hanya menyatakan
ini juga memperkenalkan berdasarkan pandangan dan perasaan kita
konsep pembenaran yang terhadap orang tersebut. Dan landasan dari
progresif, tahap demi tahap, pandangan serta perasaan kita adalah
bukan pembenaran yang once and bermacam-macam standar di masyarakat
for all. yang jarang kita pertanyakan. Kalau terus
ditantang untuk menjelaskan secara detail
Sebaliknya, kebenaran Kristus yang posisi kita, kita akan menyadari bahwa
diimputasi berarti orang berdosa sebenarnya manusia tidak memiliki ukuran
dibenarkan hanya karena kehendak Allah penilaian untuk menentukan apakah
yang berdaulat. Sesungguhnya orang seseorang patut dibenarkan.
berdosa tidak akan pernah dapat mencapai
standar kekudusan yang dituntut oleh Al- Lalu, apakah standar penilaian yang akan
saling bekerja sama untuk menghasilkan lah. Kebenaran Kristus diperhitungkan dipakai oleh Allah, Sang Hakim semesta alam
pembenaran. Sinergisme lebih mudah kepada orang berdosa, maka Kebenaran untuk pembenaran? Kita berharap Dia akan
dimengerti dan diterima oleh mayoritas. Ada Kristus tersebut akan membenarkan mereka memakai standar yang membenarkan siapa
berbagai variasi sinergisme, tetapi secara yang beriman kepada-Nya. Orang berdosa saja yang tidak pernah menjadi kriminal.
esensi sinergisme selalu melibatkan tidak dapat percaya kepada Kristus dari Kita hampir berharap kita dapat memaksa
perubahan hidup yang dapat diamati dari dirinya sendiri, oleh karena itu iman pun Allah memakai standar ini. Kalau tidak, kita
mata manusia. merupakan anugerah Allah. berharap kita bisa menyarankan Dia untuk
membenarkan mereka yang bertingkah laku
Pandangan Arminian dari aliran Protestan baik di dalam masyarakat. Atau mungkin kita
menerima bahwa keselamatan adalah Ringkasan Tantangan tidak memiliki pilihan tetapi menyarankan
anugerah Allah, akan tetapi manusia memiliki hati nurani dipakai sebagai standar
kebebasan untuk memilih menerima atau Kita sudah membahas tiga macam tantangan pembenaran, walaupun kita tidak
menolak karunia ini. Akibatnya adalah terhadap definisi pembenaran sebagai menginginkan ini, sebab kita tahu hati nurani
pembagian orang-orang berdosa ke dalam tindakan kedaulatan Allah yang kita sering menuduh kita. Dan kalau kita
dua jenis, yang akan memilih Allah dan yang memperhitungkan kebenaran kepada orang- memakai standar ini, kebanyakan dari kita
akan menolak Allah. Sebaliknya, orang berdosa. Seruan protes yang pertama pasti sudah celaka. Karena standar ini masih
monergisme mempertahankan bahwa orang diutarakan oleh mereka yang berpusat tidak cukup akibat masalah perbedaan
berdosa tidak memiliki iman untuk menerima kepada hal-hal yang pragmatis dalam hidup kualitas dan makna dari ‘hati nurani yang
karunia Allah; maka iman itu pun merupakan ini, mereka yang menganggap pembenaran bersih’ setelah kejatuhan.
pemberian Allah kepada mereka yang ingin adalah isu yang tidak berhubungan dengan
Dia benarkan. hidup mereka dan tidak perlu dibahas. Yang Pada akhirnya, kita benar-benar tidak dapat
kedua diutarakan oleh mereka yang menyarankan apa-apa. Kita menyadari
Satu variasi dari sinergisme adalah menganut sesuatu kepercayaan yang bukan bahwa kita tidak memiliki kemampuan untuk
pandangan gereja Katolik, yang juga Kristen, yang cenderung melihat menciptakan satu standar yang universal.
menerima bahwa keselamatan merupakan pembenaran sebagai hasil jerih payah Yang lebih penting, kita juga tidak memiliki
anugerah Allah, akan tetapi keselamatan ini individu. Yang terakhir adalah pandangan posisi untuk menyarankan, sebab Dia adalah
berdasarkan kebenaran yang diinfus, bukan dari dalam mayoritas Kristen, yang percaya Allah dan Hakim, kita adalah ciptaan yang
diimputasi. Perbedaan keduanya adalah bahwa karunia Allah dan kerja sama dari dihakimi. Maka Dia akan memakai standar-
sebagai berikut: Seperti halnya penyakit, individu diperlukan untuk mencapai Nya sendiri, yang tidak seperti standar-
antibiotik tidak secara langsung pembenaran. standar kita yang loyo, dapat dipakai secara
menyembuhkan seseorang, tetapi universal untuk menghakimi manusia
memberikan seseorang kekuatan untuk Lalu mengapa monergisme, pandangan sepanjang zaman. Di hadapan standar yang
melawan virus dan daya tahan tubuh orang minoritas di antara umat Kristiani, bahwa menakutkan ini, tidak seorang pun dapat
tersebutlah yang akhirnya memungkinkan pembenaran adalah tindakan Allah sepihak, berdiri.
dia sembuh total. Demikianlah dengan semata-mata oleh anugerah-Nya, dan sama
kebenaran yang diinfus. Dalam skenario sekali tidak ada hubungannya dengan apa Dengan menyatakan perlunya sebuah
kebenaran yang diinfus, Allah memberikan yang individu lakukan, merupakan standar yang universal, argumen-argumen
anugerah keselamatan dengan cara pandangan yang lebih konsisten dengan dari tantangan pertama (individualisme-
menginfus (atau menyuntik) kebenaran kebenaran Alkitab? Jelas-jelas pandangan ini humanisme) dan tantangan kedua (di atas
Kristus ke dalam hati orang berdosa. tidak begitu populer dan merupakan konsep timbangan) sudah runtuh.
Melalui suntikan kebenaran Kristus ini, or- yang lebih sulit dimengerti oleh manusia.
ang berdosa mendapat kekuatan untuk Tidak sulit untuk melihat alasannya.
berubah dan memulai hidup kudus. Monergisme membuat manusia kehilangan

12 Pillar No.63/Oktober/08
Letak Infus di dalam Imputasi Walaupun Allah menuntut kita untuk adalah kejatuhan Adam hanya menyebabkan
mengejar hidup yang kudus dengan kakinya terkilir, karena itu dengan bantuan
Menurut pandangan monergisme, segenap hati, kita tidak memiliki harapan obat dia masih bisa pulih dan berdiri sendiri.
kebenaran yang diinfus (yaitu hidup pribadi jika pembenaran kita tergantung prestasi
yang semakin kudus) adalah bagian dari kita dalam hal ini. Kekudusan hidup adalah Akan tetapi, Alkitab mengajarkan bahwa
karunia keselamatan, yang juga disebut respon dari karunia keselamatan Allah, kejatuhan Adam tidak hanya menyebabkan
pengudusan (sanctification). Proses bukan penentu keselamatan itu sendiri. kakinya terkilir, melainkan mengakibatkan
pengudusan ini tidak menyelamatkan orang kematian rohani. Tidak ada obat yang dapat
berdosa, tetap orang berdosa yang menyembuhkan orang yang sudah mati.
diselamatkan pasti akan melewati proses ini. Monergisme percaya bahwa manusia berdosa
Proses ini tidak akan berakhir sampai akhir sudah mati, maka hanya dapat dibangkitkan
hidup manusia, karena itu jika keselamatan oleh kuasa kebangkitan Kristus. Keselamatan
tergantung kepada kekudusan hidup Fondasi dari kebenaran yang bukan sekedar kesembuhan dari penyakit,
pribadi, tidak ada seorang pun yang akan tetapi melibatkan kelahiran baru, bangkit dari
mencapainya.
diimputasi adalah kedaulatan kematian.
Allah dalam keselamatan dan
Setiap orang terperangkap oleh Kelahiran jasmaniah kita bukan merupakan
kelemahannya, bahkan juga kesuksesannya, juga kejatuhan manusia yang pilihan kita. Demikian juga, kelahiran rohaniah
dan oleh sebab dosa kita kehilangan tidak berada di dalam kekuatan dan pilihan
kemampuan untuk menyeimbangkan hidup total. Kebenaran yang diinfus orang berdosa yang sudah mati, tetapi
kita dengan integritas total di hadapan Al- sepenuhnya merupakan tindakan kedaulatan
lah. Keberhasilan di satu aspek seringkali
secara implisit tidak Allah sepihak berdasarkan anugerah-Nya dan
didampingi oleh kegagalan di lebih banyak menerima kejatuhan yang sesuai dengan kehendak-Nya, bukan
aspek. Kesetiaan di satu hal seringkali kehendak manusia.
ternoda oleh kelalaian di banyak hal. Kita total, maka manusia berdosa
mudah puas oleh satu kemenangan, tanpa Kesimpulannya, pembenaran adalah tindakan
menyadari bahwa kemenangan itu sering masih memiliki kekuatan Allah yang membenarkan orang-orang
menjadi perangkap yang menghambat berdosa yang tidak memiliki kekuatan di
pertumbuhan kita yang selanjutnya.
untuk kembali kepada Allah. hadapan-Nya, hanya berdasarkan imputasi
kebenaran Kristus, semata-mata oleh karunia-
Dari lubuk hati yang terdalam, orang berdosa Nya. Dengan begitu, anugerah benar-benar
tegar tengkuk dan tidak mau berubah. Satu adalah anugerah, Allah saja yang paling
perubahan seringkali menjadi hambatan Rasul Paulus menyatakan dalam 1Kor. 4:4: dimuliakan dan tidak seorang pun yang dapat
untuk perubahan yang lain. Kita merayakan “My conscience is clear, but that does not menyombongkan diri di hadapan-Nya. Sola
terhapusnya satu noda hitam, tetapi Allah make me innocent. It is the Lord who Gratia dan Soli Deo Gloria!
melihat kertas itu masih penuh dengan judges me” (NIV). Ia menunjukkan bahwa
noda. Untuk membersihkan satu noda, kita hati nurani yang bersih, bahkan hati nurani
sering menambah banyak noda lainnya. yang lembut seperti Rasul Paulus pun, tidak Mejlina Tjoa
Hidup kita gagal dan sangat jauh dari total cukup untuk mencapai pembenaran di Pemudi MRII Melbourne
integritas yang dituntut Allah, total hadapan pengadilan Allah.
integritas yang kita miliki ketika Allah
pertama kali menciptakan kita penuh Fondasi dari kebenaran yang diimputasi
kemuliaan-Nya. Kita rusak total di mata Al- adalah kedaulatan Allah dalam keselamatan
lah. dan juga kejatuhan manusia yang total.
Kebenaran yang diinfus secara implisit tidak
Pembenaran yang diinfus, yang progresif menerima kejatuhan yang total, maka
melalui kekudusan hidup pribadi di dunia manusia berdosa masih memiliki kekuatan
ini, tidak akan membawa kita ke mana-mana. untuk kembali kepada Allah. Ibaratnya

PURITAN
Pada abad ke-16 dan ke-17, sekelompok orang percaya melihat bahwa Church of England di Inggris
tidak mengalami reformasi secara menyeluruh, sehingga mereka kemudian menyerukan kemurnian
ibadah, ajaran, dan moralitas secara individu maupun jemaat. Seruan ini disebabkan oleh kesadaran
mereka terhadap Church of England yang masih toleransi kepada beberapa penyimpangan Gereja
Katolik Roma.
Mereka dinamakan Puritan. Asal kata “purity” (kemurnian) diikuti dengan akhiran “-an” (pelaksana).
Sebutan Puritan ini sebenarnya merupakan cemoohan kepada mereka, yang mau menjaga kemurnian
di dalam menjalankan firman Tuhan. Pada tahun 1629 hingga 1642, banyak Puritan yang pindah ke
New England (bagian Timur Laut Amerika Serikat), karena pada tahun 1625 raja Charles I melarang
Puritan di dalam Church of England. Oleh karena itu, kaum Puritan sangat berpengaruh di dalam
perkembangan theologi di Amerika Serikat. Kaum Puritan melihat theologi bukan pengertian akademis semata, tetapi theologi
harus mentransformasi hidup, menjaga keseimbangan antara doa, doktrin, pengalaman, dan pelaksanaan. Kaum Puritan menghasilkan
banyak karya literatur penting bagi iman Kristen dan mempengaruhi banyak theolog, seperti: John Owen, Richard Baxter,
Thomas Watson, John Bunyan, dan revivalist besar Jonathan Edwards.

Sumber:
1. http://en.wikipedia.org/wiki/Puritans
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Great_Migration_(Puritan)
3. http://www.puritansermons.com/banner/hulse1.htm

Pillar No.63/Oktober/08 13
KKR Jakarta 2008

B
ulan September 2008 adalah masa-masa yang sibuk bagi gerakan Reformed Injili Indonesia, karena di bulan ini begitu banyak acara yang
dipersiapkan, khususnya di Jakarta. Dimulai dengan Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) Pendidikan yang diadakan pada tanggal 6
September, lalu Konser Inaugurasi yang diadakan tanggal 18 September, setelah itu dilanjutkan dengan KKR Jakarta 2008 yang berlangsung 3
hari berturut-turut dari tanggal 19-21 September. Pada hari yang sama dengan KKR Jakarta 2008, pagi harinya juga sempat diadakan Kebaktian
Dedikasi Katedral Mesias pada tanggal 20 September dan Kebaktian Perdana yang juga sekaligus merupakan perayaan ulang tahun GRII ke-19 pada
tanggal 21 September.

Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) sudah dimulai oleh Pdt. Stephen Tong sejak tahun 1984, dan pada tahun ini SPIK diadakan khususnya untuk
menjangkau guru-guru dengan tema “Quo Vadis Pendidikan Kristen?” yang artinya “Mau Kemanakah Pendidikan Kristen?” Seminar ini diadakan di
Tenis Indoor Senayan yang dihadiri sekitar 3.500 orang. Dalam sesi-sesinya, Pdt. Stephen Tong membongkar kerusakan-kerusakan pendidikan yang
terjadi pada saat ini di Indonesia, terutama situasi pendidikan yang sangat buruk di Indonesia dan juga mulai menjamurnya sekolah-sekolah
eksklusif yang bertujuan hanya untuk mencari keuntungan.

Inauguration Concert
Tanggal 20 September 2008 merupakan hari yang sangat penting bagi seluruh keluarga besar Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII), karena pada
hari ini adalah hari didedikasikannya gedung gereja GRII Pusat yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta. Dalam rangkaian acara pengucapan syukur
atas gedung gereja ini, juga diadakan konser yang menampilkan “Lobgesang” (Hymn of Praise) karya Mendelssohn yang diadakan pada tanggal 18
September 2008 di Aula John Calvin, Reformed Millennium Cathedral Indonesia (RMCI). Konser ini dipimpin oleh Dr. Jahja Ling, dan ditampilkan oleh
orkestra yang tergabung dalam Capella Amadeus, serta koor gabungan yang berjumlah 144 orang yang terdiri dari Jakarta Oratorio Society,
Reformed Oratorio Society (Singapore), JOS Youth Chorale, dan PS GRII Pusat.

Dr. Jahja Ling merupakan seorang conductor yang terkenal dengan karismanya yang luar biasa dan kepiawaiannya diakui di berbagai negara di
dunia. Beliau berhasil memimpin dan menjalin orkestra, koor, dan para solois menjadi sebuah penampilan yang begitu indah yang dipersembahkan

SPIK 2008 SPIK 2008

14 Pillar No.63/Oktober/08
Soli Deo Gloria

Kebaktian Perdana dan Ulang Tahun GRII Kebaktian Dedikasi Katedral Mesias
untuk kemuliaan Tuhan semata. Penampilan para solois juga sangat memukau, di mana Hsu Yi Lin dan Renata Lim bernyanyi soprano dan Chin Yong
sebagai tenor. Capella Amadeus Orchestra juga memainkan lagu-lagu dengan sangat indah dan menyentuh.

Selain Lobgesang, ada juga beberapa penampilan musik seperti duet gitar dan flute oleh Yakub Entjun Kartawidjaja (Guitar) dan Victor Kam (Flute).
Selain itu juga ada penampilan piano solo yang dibawakan oleh Jessie Chang dan dilanjutkan dengan permainan organ solo yang dibawakan oleh Pdt.
Billy Kristanto.

Setelah 16 tahun melewati pergumulan panjang untuk mendapatkan izin pembangunan gereja, dan dilanjutkan dengan 2 tahun lebih proses
pembangunan, akhirnya pada hari Sabtu, 20 September 2008, kita dapat menyaksikan pimpinan Tuhan yang begitu luar biasa hingga gedung gereja
dapat rampung dan pada hari itu diadakan Kebaktian Dedikasi Katedral Mesias. Katedral Mesias merupakan sebuah hall yang dapat menampung
lebih dari 4.000 orang dan akan digunakan sebagai ruang kebaktian umum untuk GRII Pusat. Gedung gereja yang di-design oleh Pdt. Stephen Tong
merupakan sebuah masterpiece, karena gedung ini memuat banyak simbol-simbol yang ‘berbicara’ tentang firman Tuhan. Kebaktian Dedikasi ini
dihadiri oleh lebih dari 4.500 orang dan berlangsung lebih dari 3 jam.

Puncak acara pada bulan September 2008 ini adalah KKR Jakarta 2008 yang diadakan pada tanggal 19-21 September di Stadion Utama Gelora Bung
Karno. Persiapan yang sudah dimulai berbulan-bulan sebelumnya, khususnya Humas, di mana mereka setiap minggu bekerja keras untuk menjangkau
orang-orang dan mempublikasikan tentang KKR ini. KKR Jakarta 2008 ini mengangkat sebuah tema yang sangat penting, yaitu “Siapakah Kristus?”
yang dibawakan oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Pada saat ini, di kota Jakarta, begitu banyak KKR diadakan, namun sayangnya hanya sedikit atau
bahkan tidak ada yang benar-benar bertujuan untuk mengabarkan Injil yang murni. Banyak yang telah melenceng dari Injil yang setia kepada
firman Tuhan. Tantangan dan pergumulan yang sangat berat dihadapi dalam mengadakan KKR ini, karena daya tarik KKR ini tidak lain adalah Injil itu
sendiri, tetapi sungguh bukanlah hal yang mudah untuk menarik orang-orang datang mendengar Injil yang murni. Dalam KKR ini, Pdt. Stephen Tong
meneriakkan dengan tegas bahwa hanya Kristus-lah satu-satunya Juruselamat, tidak ada yang lain. Inti Injil bahwa Kristus telah mati di atas kayu
salib mengorbankan Diri-Nya untuk menebus umat manusia dinyatakan dengan sangat gamblang dan serius. Di atas semua itu, kita sangat
bersyukur melihat Tuhan sendiri yang bekerja menggerakkan hati setiap orang yang telah datang ke KKR ini dan begitu banyak orang yang
meresponi altar call dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Sungguh suatu kesempatan yang luar biasa kita boleh melihat pekerjaan
Tuhan yang begitu besar di dalam masa hidup kita ini.

Pada akhirnya kita patut dan hanya bisa bersyukur dan terkesima melihat anugerah dan pimpinan Tuhan yang begitu setia, sehingga semua event
dapat berjalan dengan baik. Kiranya puluhan ribu jiwa yang telah mengikuti semua rangkaian acara ini dapat lebih mengenal Tuhan kita yang hidup,
dan setiap orang mau hidup lebih bertanggung jawab dan berespons terhadap Firman-Nya yang kekal. Biarlah seluruh rangkaian acara yang
diadakan pada bulan September 2008 ini dipersembahkan dan dikembalikan hanya untuk kemuliaan Tuhan. Soli Deo Gloria!

Redaksi Pelaksana Pillar,


Adhya Kumara

KKR Jakarta 2008 KKR Jakarta 2008

Pillar No.63/Oktober/08 15
KELUARGA BAHAGIA
Judul : Keluarga Bahagia
Penulis : Pdt. DR. Stephen Tong
Penerbit : Momentum
Tebal : 125 halaman
Cetakan : Ke-8, Mei 2006

A
pakah Anda ingin memiliki keluarga yang seseorang untuk menikah, misalnya karena usia,
bahagia? Banyak orang berusaha keinginan orang tua akan cucu, memerlukan
memperlihatkan keharmonisan keluarga seks, ataupun terlanjur hamil. Apakah alasan
secara lahiriah, namun jauh di dalam hati sebenarnya bagi seseorang untuk menikah?
terdapat banyak kepahitan antar anggota Menikah karena tahu bahwa pernikahan adalah
keluarga. Bagaimanakah caranya memiliki rencana Allah dalam menciptakan manusia.
keluarga yang bahagia?
Dalam kehidupan berkeluarga dikenal: urutan
Pdt. Stephen Tong mengatakan hanya ada satu universal yaitu Allah adalah kepala Kristus,
cara untuk memiliki keluarga yang bahagia, yaitu Kristus adalah kepala pria, pria adalah kepala
kembali kepada Allah. Allah adalah satu-satunya wanita, orang tua adalah kepala anak-anak;
Sumber Kasih, dan Allahlah yang menciptakan urutan dalam diri yaitu kebenaran Allah
lembaga pernikahan dan keluarga. Apakah menguasai pikiran, pikiran menguasai emosi,
kehendak Allah dalam keluarga? Buku “Keluarga emosi menguasai badan (seks); serta urutan
Bahagia” adalah buku yang khusus menyoroti dalam waktu yaitu seseorang dinyatakan siap
kehendak Allah sejak penciptaan, bagaimana Al- untuk menikah bukan karena umur, tetapi
lah menciptakan laki-laki dan perempuan, karena kematangan pribadi.
kemudian menyatukan mereka untuk seumur
hidup dan memerintahkan mereka untuk Apakah mereka yang tidak menikah lebih suci menanggung risiko dan beban keluarga,
beranak-cucu. Buku ini juga bersifat aplikatif daripada mereka yang menikah? Mengapa Alkitab memelihara dan melindungi keluarga, memiliki
sehingga kita lebih mudah mengerti dan mengatakan bahwa kita harus penuh hormat ketangkasan menganalisis dan mengambil
menerapkan prinsip firman Tuhan ini dalam terhadap pernikahan? Pdt. Stephen Tong terlebih keputusan secara tepat di dalam ketaatannya
kehidupan sehari-hari. dahulu menerangkan apa yang menjadi kepada Kristus. Bagaimana dengan istri? Alkitab
perbedaan antara pernikahan Kristen dan mengatakan kepada istri-istri untuk taat pada
Buku ini diawali dengan menjelaskan apa yang pernikahan non-Kristen dan apa yang suami, ketaatan ini tidak mengakibatkan ia
menjadi kehendak Allah dalam keluarga. Allah sebenarnya disebut dengan “cinta”. Kita kehilangan haknya, sebaliknya ia menjadi
menjadi dasar kedudukan keluarga, seringkali mengatakan cinta, tetapi apa mahkota suami, dan semua orang menghargai
sebagaimana “Keluarga Allah” yaitu Allah Bapa, sebenarnya cinta yang sejati itu? Setelah itu serta menghormati keluarganya.
Allah Anak, Allah Roh Kudus bersatu dan berkasih- dipaparkan bahwa kita harus hormat terhadap
kasihan satu dengan yang lain, maka kita juga pernikahan karena Allah sendiri yang Bab terakhir mengulas tentang kesulitan-
berkasih-kasihan dalam berkeluarga. Allah menghendaki pernikahan; karena relasi dalam kesulitan dalam keluarga dan kunci kebahagiaan
menjadi tujuan keluarga, karena kita diciptakan pernikahan adalah suatu relasi yang paling intim dalam keluarga. Beberapa kesulitan yang dibahas
menurut peta dan teladan Allah, maka tujuan dan resmi, relasi yang “I and Thou” bukan relasi adalah kesulitan karean ketidakseimbangan
hidup kita adalah untuk menjadi seperti Allah. “I and it”; karena pernikahan menuntut cinta, misalnya suami lebih mencintai istri
Allah menjadi dasar kesetaraan pria-wanita, kesetiaan dan tanggung jawab yang paling daripada istri mencintai suami; kesulitan dalam
karena Allah yang menciptakan laki-laki sesuai panjang dalam hidup; karena hanya melalui hal mendidik anak, karena baik suami maupun
dengan peta dan teladan-Nya adalah Allah yang pernikahan sajalah dimungkinkan adanya istri memiliki sistem pendidikan keluarga yang
juga menciptakan perempuan sesuai dengan keturunan; dan terakhir karena pernikahan berbeda; kesulitan untuk tetap merasa bersyukur
peta dan teladan-Nya, maka kedudukan laki-laki akan menghasilkan unit masyarakat yang atas pasangan karena pernikahan adalah waktu
dan perempuan adalah setara. Allah menjadi pola menjadi saksi Kristus. yang panjang, dan semakin lama kita akan merasa
ordo pria-wanita, karena Allah Bapa yang semakin biasa atas anugerah Tuhan; kesulitan
mengutus Allah Anak ke dunia dan bukan Laki-laki dan perempuan sama-sama diciptakan karena dunia ini penuh dengan pencobaan,
sebaliknya, dengan demikian pria adalah kepala sesuai dengan peta dan teladan Tuhan, namun karena itu usahakan agar keluarga menjadi
wanita. Kemudian dilanjutkan dengan laki-laki berbeda dengan perempuan. Laki-laki tempat untuk menikmati privacy, keindahan,
menjelaskan bahwa penguasaan diri adalah dasar lebih mementingkan otoritas, karier, masa ketenangan dan kemanisan; kesulitan karena
relasi keluarga Kristen. Mengapa? Karena depan, dan investasi, sedangkan wanita lebih mid-life crisis, baik untuk laki-laki maupun wanita
manusia adalah makhluk yang memiliki sifat mementingkan cinta kasih, keluarga, mengingat sangatlah penting untuk tetap takut akan Allah;
rohaniah dan jasmaniah dalam satu pribadi. masa lalu, dan memiliki tabungan. Laki-laki lebih kesulitan karena kita pasti menjadi semakin tua
Manusia memiliki cinta kasih dan seks, manusia bersifat rasional, menyeluruh, dan analis, dan adanya kemungkinan jatuh sakit bahkan
bukan malaikat (mempunyai cinta kasih tapi sedangkan wanita lebih bersifat emosional, sakit yang berkepanjangan; kesulitan ketika
tidak mempunyai seks) dan manusia juga bukan mendetail, dan intuitif. Alkitab mengatakan agar mengalami perubahan status ekonomi. Beberapa
binatang (mempunyai seks tapi tidak mempunyai istri mentaati suami dan suami mengasihi istri, hal kecil namun penting yang menjadi kunci
cinta kasih), karenanya dalam perjuangan di sini ada keseimbangan yang ditandai dengan kebahagiaan yaitu masing-masing memperhatikan
hidupnya, manusia pasti mengalami kesulitan perbedaan. Kehidupan pernikahan berbeda penampilan untuk kenikmatan pasangannya,
yang besar. Namun demikian bagaimanakah dengan kehidupan sebelum menikah. Dalam bukan untuk orang lain; menjaga perkataan,
caranya menguasai diri sendiri? Manusia harus pernikahan, baik suami maupun istri diubah dari jangan sampai di masa depan menanggung akibat
menyangkal dirinya dan mengikuti kehendak yang dahulu penerima, sekarang menjadi dari perbuatan di masa lampau; menghormati
Tuhan karena seperti yang dituliskan Pdt. pemberi; yang dahulu hanya memikirkan “aku”, pasangan dalam “I and Thou relationship” bukan
Stephen Tong, tidak ada satu pun tindakan kita sekarang memikirkan “dia bagaimana”; dan memperalat pasangan; jangan membiarkan
yang tidak ada hubungannya dengan firman dalam pernikahan masing-masing mulai belajar adanya pribadi ketiga yang turut campur dalam
Tuhan dan theologi. berkorban untuk menjadi satu di hadapan Allah. kehidupan keluarga; dan yang terakhir adalah
senantiasa memikirkan kebahagiaan keturunan
Selanjutnya, Pdt. Stephen Tong menjelaskan Laki-laki umumnya senang ketika dikatakan di dalam takut akan Tuhan.
tentang alasan pernikahan Kristen. Terlebih bahwa ia adalah kepala wanita. Namun apakah
dahulu dijelaskan mengapa hidup sendiri itu sebenarnya arti “kepala”? Pdt. Stephen Tong
tidak baik (walaupun demikian, tetap mengulas mengatakan bahwa seorang pria yang diberi hak Yana Valentina
perihal mereka yang tidak menikah). Manusia untuk menjadi kepala keluarga adalah seorang Pemudi GRII Pusat
diciptakan dalam sifat relatif, sebagai bagian yang diberi syarat dan diperintahkan untuk taat
dari keseluruhan, dan untuk menolong serta kepada Kristus. Sebagaimana kepala mengatur
ditolong, karenanya manusia sebaiknya segala sesuatu dalam seluruh tubuh, maka
menikah. Namun demikian, ada banyak alasan menjadi kepala keluarga berarti bersedia

16 Pillar No.63/Oktober/08

You might also like