You are on page 1of 19

52

BAB V RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI


5.1. Gambaran Umum Sehubungan dengan pentanahan Jaringan Distribusi, maka umumnya feeder distribusi yang keluar dari GI dilengkapi dengan: a. Relai Arus Lebih. b. Relai Arus Hubung Tanah Apabila diujung feeder distribusi yang keluar dari GI ada sumber daya (Pusat Listrk) maka relai arus lebih dan relai arus hubung tanah tersebut diatas arus bersifat power directional. Apabila feeder distribusi adalah SUTM dan bersifat radial, tidak ada sumber daya diujungnya, maka dipasang pula relai untuk Auto Reclosing (Penutup Balik). Karena jumlah gangguan per km per tahun pada SUTM adalah tinggi maka untuk dapat melokalisir gangguan secepat mungkin sering kali SUTM dibagi atas beberapa seksi yang mempunyai pengaman sendiri dengan harapan apabila ada gangguan pada salah satu seksi, ganggguan tidak akan merembet kepada seksi yang ada didepannya. Selektifitas antar seksi dapat dilakukan dengan menggunakan relai arus lebih untuk setiap seksi serta menggunakan time grading. Kesulitan menggunakan relai arus lebih dengan time grading adalah timbulnya akumulasi waktu. Akumulasi waktu ini dapat dikurangi apabila dipakai relai arus lebih dengan karakteristik invers, namun kesulitan ini tidak teratasi apabila besarnya arus gangguan pada setiap seksi tidak cukup berbeda untuk menyelenggarakan time grading. Untuk menginstalasi persoalan ini dipakai Pemisah Seksi Otomatis dan juga.sekering sekering (Pelebur-pelebur) pada seksiseksi SUTM seperti ditunjukkan pada gambar 4.1 dan gambar 4.2.

Gambar 5.1. SUTM radial dengan tiga pemisah seksi Otomatis (PSO) Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

53

Seksi Otomatis (PSO) dapat disetel Normally Open atau Normally closed. PSO bekerja membuka atau menutup berdasarkan tegangan yang diterimanya jadi penginderaannya (sensing) adalah atas dasar tegangan dan dapat disetel time delaynya. (waktu tundanya), Apabila di setel normally closed PSO akan menutup apabila menerima tegangan setelah melalui time delaynya. Sebaliknya apabila disetel normally open PSO akan menutup setelah tegangan hilang untuk waktu yang melampaui time delaynya. Gambar 4.1. menggambarkan SUTM dengan tiga PSO yang dapat menginderai tegangan saja dan mengalamai gangguan pada seksi III, maka urutan alat-alat yang bekerja adalah sebagai bcrikut: a. PMT di GI jatuh (trip). \ b. Sesudah selang waktu t yaitu time delay dari PSO maka PSO 1, PSO 2 dan PSO 3 membuka karena tidak ada tegangan. c. Setelah dicapai waktu penutup balik (reclosing time) maka PMT di GI masuk kembali. d. PSO I mendapat tegangan, setelah waktu t1 berlalu PSO 1 masuk secara otomatis. e. PSO 2 mendapat teganggan, setelah waktu t1 berlalu PSO 2 masuk secara otomatis dan seksi III yang terganggu mendapat tegangan listrik. f. Karena masih ada gangguan pada seksi III, maka PMT di GI jatuh lagi dan setelah waktu t1 PSO 1 dan PS 0 2 terbuka lagi karena tidak menerima tegangan. PSO 2 langsung terkunci karena dia merasakan bahwa tegangan yang dating terlalu cepat hilang kembali, lebih kecil daripada t2 yaitu waktu penyetelannya untuk tidak mengunci. g. PMT di GI masuk kembali setelah dicapai waktu menutup balik (reclosing time) h. PSO 1 mendapat tegangan dan setelah waktu tj, PSO 1 masuk secara otomatis. Seksi I dan seksi II mendapat tegangan kembali.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

54

Gambar 4.2. menggambarkan SUTM dalam konfigurasi ring dan mengalami gangguan pada seksi II PSO 3 adalah Normally Open sehingga dalam keadaan normal ring terbuka pada PSO 3.

Gambar 5.2. STUM dalam ring dengan lima pemisah Seksi Otomatis (PSO)

Pada konfigurasi ring diperlukan PSO yang dapat bekerja karena mengindera tegangan dari 2 arah yaitu PSO 3, PSO 2 dan PSO. Dengan adanya gangguan pada seksi II maka urutan alat - alat yang bekerja adalah sebagai berikut: a. PMT A di GI jatuh (trip). b. Sesudah selang waktu t1 PSO 1 dan PSO 2 membuka secara otomatis karena tidak ada tegangan. c. Setelah waktu menutup balik tercapai maka PMT A di GI masuk kembali. d. Setelah selang waktu t, berlalu PSO 1 masuk kembali dan seksi II yang terganggu mendapat tegangan. e. PMT A di GI jatuh lagi karena masih ada gangguan, setelah selang waktu t berlalu, PSO 1 terbuka lagi dan langsung terkunci karena merasa tegangan yang datang kembali terlalu cepat hilang, lebih kecil daripada waktu yang disetel yaitu t2 f. Setelah selang waktu t3 PSO 3 yang Normally Open dan merasa lama tidak mendapat tegangan dari arah PSO 2, akan masuk secara otomatis dengan menggunakan tegangan dari arah PSO 2, sehingga seksi III mendapat tegangan kembali.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

55

g. PSO 2 mendapat tegangan dari arah PSO 3 dan PSO 2 bisa mengindera tegangan dari dua arah dia akan bekerja dan masuk secara otomatis. Selanjutnya tegangan masuk ke seksi II yang masih terganggu. h. ]PMT B jatuh karena ganguan di seksi II. i. PSO 1, PSO 2 dan PSO 2 terbuka setelah selama waktu t tidak ada tegangan. PSO 3 tetap menutup karena dia melihat kearah PS 0 2 maupun PSO 2 tidak ada tegangan. j. Setelah PMT B menutup balik tegangan tiba di PSO 1 setelah waktu t1 berlalu PSO T masuk kembali, kemudian tegangan sampai pada PSO 2 yang telah melalui waktu tt PSO 2' akan masuk dan tegangan melalu PSO 3 (yang masih menutup karena tidak, menerima tegangan dan bersifat Normally open) sampai pada PSO 2, yang selanjutnya masuk ke seksi II yang masih terganggu. k. PMT B jatuh lagi karena gangguan di seksi II. l. Peristiwa seperti butir 1 terulang tetapi diikuti dengan terkuncinya PSO 2. m. PMT B menutup balik dan urutan kejadian butir i terulang kembali tetapi tegangan berhenti di PSO 2,tidak memasuki seksi II karena PSO 2 sudah terkunci, sehingga seksi III mendapat tegangan kembali dan hanya seksi II yang terganggu tidak mendapat tegangan. Setelah seksi II diperbaiki maka konfigurasi jaringan dapat dikembalikan seperti sebelum terjadi gangguan dengan jalan membuka PSO 3 secara manual dan di non aktifkan dulu kemudian memasukkan PSO 1 dan PSO 2. Setelah PSO 1 dan PSO 2 masuk kembali serta seksi II sudah normal maka PSO 3 diaktifkan kembali PSO 3 tidak akan menutup setelah diaktifkan karena mengindera adanya dua tegangan bersamaan dari arah PSO 2 dan PS 2 dank arena sifatnya yang Normally Open. PSO 3 akan bekerja yaitu aka menutup apabila dia mengindera bahwa tegangan dari arah PSO 2 dan PSO 2 tidak ada secara bersamaan dalam arti salah satu hilang, dia akan menutup kearah PSO yang bertegangan. Recloser adalah suatu peralatan proteksi arus hubung singkat atau arus lebih, yang mana recloser ini digunakan pada sistem distribusi yang dapat membuka dan menutup kembali kontak memutus dayanya secara otomatis untuk beberapa kali sesuai dengan waktu serta urutan kerja yang telah ditentukan, yaitu untuk

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

56

menghadapi gangguan hubung singkat bersifat temporer, dan jika gangguan itu bersifat permanent maka recloser akan mengkunci ( lock out ).

Gambar 5.3. Proses Kerja Dari Recloser

Proses operasi kerja recloser dari saat mulai terjadinya arus hubung singkat sampai terjadi pembukaan kontak pemutus dayanya hingga menutup kembali kontak pemutus daya tersebut, dapat di lihat seperti gambar 4.3. sementara bentuk arutan kerja recloser dari saat mulai terjadi arus gangguan, sampai terjadi proses buka tutup untuk beberapa kali dan akhirnya melakukan penguncian dapat dilihat seperti gambar 4.4. berikut ini :

Gambar 5.4. Bentuk Buka Tutup Hingga Mengunci Dari Recloser

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

57

Pemakai recloser pada sistim distribusi tergantung pada peralatan-peralatan listrik dari sistem distribusi, dan koordinasinya dengan peralatan proteksi arus hubung singkat atau arus lebih yang lainnya. Recloser juga merupakan perlengkapan proteksi untuk meningkatkan keandalan saluran udara, baik pada saluran udara tegangan tinggi ( SUTT ) maupun pada saluran udara tegangan menengah ( SUTM ). Dalam penulisan ini hanya pada STUM yang dibicarakan. Telah diketahui bahwa jenis gangguan ( STUM ) terdiri gangguan sementara dan gangguan menetap. Gangguan sementara antara lain disebabkan oleh terjadinya arus susulan pada isolator akibat petir, pengotoran ( kontaminasi ) dari isolator, binatang yang melintas saluran, dahan / ranting yang menyentuh saluran yang lainnya. Gangguan menetap antara lain disebabkan karna putusnya hantaran, pecahnya isolator dan lain sebagainya. Pada gangguan sementara, sesaat sesudah rele pemutus membuka dan gangguan telah hilang, maka alat pemutus dapat masuk kembali, sedangkan pada gangguan menetap sesudah alat pemutus merasakan gangguan dan membuka, maka alat pemutus tidak dapat masuk kembali sebelum gangguan diatasi. Melihat hal tersebut di atas maka di perlukan perlatan yang dapat membedakan gangguan sementara dan menetap sehingga dapat memberikan perintah kepada alat pemutus untuk menutup kembali bila terjadi gangguan sementara serta mengunci (lockout) bila terjadi gangguan menetap.

5.2. Klasifikasi Recloser Recloser yang dipakai sebagai proteksi arus hubung singkat atau arus lebih pada jaringan distribusi dapat diklasifikasikan berdasarkan : Menurut jumlah fasanya. Recloser satu fasa. Recloser tiga fasa. Menurut peralatan pengaturannya. Pengaturan hydrolik. Pengaturan elektronis. Menurut media pemutusannya.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

58

Media minyak. Media hampa udara ( vacuum ).

5.3. Menurut Jumlah Fasanya 5.3.1. Recloser satu fasa Recloser ini dipakai untuk pengaman saluran fasa, misalnya saluran cabang satu fasa dari saluran utama tiga fasa. Dapat juga di pakai saluran tiga fasa, dimana beban yang terbanyak adalah beban satu fasa, sehingga apabila terjadi ganguan menetap fasa tanah, maka hanya recloser pada fasa yang terganggu saja akan terus terbuka ( lock- out), sedang pada fasa yang sehat akan dapat menyalurkan saluran tenaga listrik. Recloser satu fasa berbentuk seperti pada gambar 4.5.

Gambar 5.5. Recloser Fasa Tunggal

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

59

5.3.2. Recloser tiga fasa Recloser tiga fasa digunakan apabila pelepasan gangguan menetap. Keadaan untuk menghindari beban tiga fasa bekerja pada satu fasa. Dan umumnya recloser dengan tiga fasa digunakan pada gardu induk atau pada percabangan jaringan distribusi primer. Recloser tiga fasa ini mempunyai dua cara kerja, yaitu:

a.

Satu fasa membuka tiga fasa mengunci

Cara kerja seperti ini susunannya terdiri dari tiga unit recloser satu fasa yang ditempatkan dalam satu tangki, dan secara mekanis ketiganya di kopel untuk keadaan mengunci saja, sedangkan untuk membuka dan menutup kembali ketiga recloser itu bekerja pada fasanya masing-masing. Misalnya, jika salah satu fasa mengalami gangguan, maka recloser pada fasa itu saja bekerja sesuai dengan urutan kerjanya untuk melakukan operasi buka tutup. Sampai waktu kerjanya mengunci.

b. Tiga fasa membuka tiga fasa mengunci Umumnya recloser dengan sistem kerja seperti ini digunakan pada jaringan distribusi tiga fasa. Untuk gangguan yang bersifat temporer maupun yang bersifat permanent akan menyebabkan kontak fasanya dapat membuka dan menutup kembali serta mengunci secara serentak. Dan biasanya recloser tiga fasa di lengkapi dengan peralatan pendeteksi gangguan fasa-fasa maupun gangguan fasa ke tanah.

Berikut ini dapat dilihat gambar recloser tiga fasa.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

60

Gambar 5.6. Recloser Tiga Fasa

5.4. Menurut Peralatan Pengaturannya 5.4.1. Recloser Pengaturan Hidrolik Sistem pengendalian hidrolik ini adalah sistem yang memanfaatkan minyak isolasi bersama dengan sistem mekanis hidrolik di dalam peralatan pemutus tenaga recloser yang terdiri dari bermacam-macam pompa, dan katup pengatur karakteristik kerja arus waktu, perhitungan serta interval waktu buka tutup hingga mengunci, arus gangguan yang dirasakan oleh kumparan sclonoid yang dihubungkan seri. Recloser ini menggunakan kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap beban (Seri Trip Coil). Bila arus yang mengalir melalui recloser mencapai 200% dari rating arus kontinu, kumparan akan menarik plunyer secara mekanik dapat membuka kontak utama recloser. Pengaturan kerja dan waktu dilakukan dengan pemompaan minyak secara terpisah, yang besar kecilnya aliran diatur dengan menyetel lubang minyak. umumnya recloser satu fasa dipakai pengaturan hidrolik. Penutupan kontak recloser terkendali hidrolik dilakukan oleh pegas yang

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

61

dibebani gerakan plunyer kumparan penjatuh minimum sewaktu operasi pembukaan. disamping itu ada juga penutupan kontaknya diperoleh dari kumparan terpisah, yang diberi aliran listrik dari sisi sumber. Selanjutnya sistem pengendalian hidrolik ini terdiri dari dua jenis :

Menurut peralatan pengendalinya adalah : 1. Recloser terkendali hidraulik

Gambar 5.7. Rangkaian Reclosing = Saklar switch on off = Dead time Delay Element = Blocking Time Delay Element = Counter / Perhitungan kerja relai

S DT BT C

Recloser ini mengguanakan kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap beban (seri trip coil). Bila arus yang mengalir pada recloser melebihi dari arus setting-nya, maka kumparan penjatuh akan menarik tuas yang secara mekanik membuka kontak utama recloser. Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

62

a.

Sistem pengendalian hidrolik tunggal Sistem ini digunakan pada recloser satu phasa dan recloser tiga phasa yang

mempunyai rating arus kontinu yang rendah. Dari setiap phasanya arus masuk menuju ke kumparan selenoid pembuka, kemudian menuju ke kontak diam dan akhirnya bergerak keluar melalui satu bushing yang lain. Jika arus gangguan yang dirasakan oleh recloser besarnya melebihi dari 200% rating arus kontinue kumparan selenoidnya, maka hal ini mengakibatkan gaya maknetis yang akan menggerakkan selenoid flunger ini mengakibatkan peralatan mekanis bekerja untuk membuka kontak recloser.

b. Sistem pengendalian hidrolik ganda Sistem pengendalian hidrolik ganda ini digunakan pada recloser tiga phasa, dimana prinsipnya sama dengan recloser pengendalian hidrolik tunggal, yaitu sama-sama memiliki kumparan selenoid yang terhubung secara seri untuk merasakan adanya arus gangguan. Tetapi pada hidrolik ganda ini arus masuk dari tiap phasa ketiga bushing, dan keluar melalui tiga bushing lainnya. Recloser Hidrolik ganda ini dapat digunakan pada rating arus kontinu yang lebih dari rating arus kontinue hidrolik tunggal.

5.5.Cara Kerja Recloser Pengaturan Elektronik Recloser yang banyak digunakan adalah recloser elektronik, dan blok diagram dari recloser elektronik ini dapat dilihat seperti gambar berikut :

Ground trip network Gambar 5.8. Blok diagram Dari Recloser Pengaturan Elektronik

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

63

Arus pada saluran deteksi oleh trafo arus yang dipasang pada bushing recloser, kemudian arus sekundernya dialirkan ke elektronik kontrol box. Apabila arus yang mengalir itu melebihi batas nilai terendah dari arus penjatuh minimum (sama atau lebih besar dari resistor trip minimum), maka level detector dan timing ciscuit akan bekerja. Setelah mencapai waktu tunda yang ditentukan oleh program karakteristik arus waktu, maka rangkaian trip (penjatuh) mengirimkan sinyal untuk menjatuhkan (melepaskan) kontak utama recloser. Sementara itu rele urutan akan bekerja mengatur waktu penutup kembali sesuai dengan urutan yang diinginkan. Relei urutan kerja akan diriset pada posisi semula untuk mengatur penutupan kembali yang berikutnya. Apabila gangguan yang terjadi belum hilang,maka pada pembukaan yang terakhir sesuai urutan recloser akan berada pada posisi lock-out (terkunci).

5.6. Recloser Menurut Media Pemutusnya a. Media Pemutusan Minyak Dalam hal ini minyak dipergunakan untuk melindungi isolasi dari tegangan impuls frekwensi rendah.

b. Media Pemutusan Hampa Udara Penggunaan hampa udara juga untuk melindungi isolasi dari tegangan impuls frekwensi rendah. Disini masalah pemeliharaan dapat dikurangi.

5.7. Prinsip Penyetingan Recloser dapat diseting untuk beberapa kali operasi. Peneyetingan untuk jumlah operasi dilakukan dengan memutar seting lock out yang terdapat pada panel control elektronik. Recloser dapat di seting satu, dua atau tiga interfal penutupan kembali dan masing masing interval memilki waktu yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan plug pada soket RECLOSER INTERVAL DELAY yang di inginkan.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

64

Untuk recloser pengaturan hidrolik tiga fasa yang selang waktu penutupan standart 2 detik. Pada recloser pengaturan elektronik selang waktu penutupan lebih besar dapat diprogram dalam rangkaian pengaturannya. Beberapa pilihan waktu penutupan baik recloser dapat dibuat, hal ini sangat dipengaruhi oleh koordinasinya pada peralatan pengamannya yang lain : 1. Penutup balik seketika, artinya setelah kontak recloser membuka karena gangguan maka dengan waktu yang singkat kontak tersebut akan menutup kembali. 2. Menutup balik setelah dua detik artinya setelah kontak recloser membuka karena gangguan, maka selang dua detik kemudian kontak recloser akan balik. Selang dua detik ini diharapkan sudahkan cukup untuk menghilangkan adanya gangguan transien dan menghilangkan adanya ionisasi gas. Bila digunakan diantara fast trip operation, maka dua detik ini sudah cukup untuk mendinginkan sekring disisi beban. 3. Menutup balik setelah lima detik, ini dimaksudkan agar dapat memberikan kesempatan sekring untuk dingin kembali sehingga tidak sampai titik leleh minimumnya. Dan dipakai juga untuk selang waktu penutupan operasi diperlambat pada recloser digardu induk untuk mendinginkan sekring disisi tegangan tinggi. 4. Menutup balik setelah sepuluh detik, lima belas detik dan seterusnya atau dikenal juga sebagia longer Recloser interval, pada umumnya digunakan apabila pengaman cadangannya adalah pemutus tenaga yang dikontrol dengan relei. Penyetelan yang dilakukan terhadap recloser adalah berdasarkan salah satu urutan penutup dibawah ini : 1. Satu kali penutupan cepat, tiga kali penutupan diperlambat 2. Dua kali penutupan cepat, dua diperlambat 3. Empat kali penutupan diperlambat

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

65

Berikut ini penampilan recloser untuk beberapa kali penyetingan dalam mengatasi kesalahan yang terjadi : a. Recloser Disetting 4 Kali Operasi Mendapat gangguan permanent

Pada gambar 5.9. recloser diseting 4 kali operasi dan pada feeder yang diamankan mendapat gangguan permanent, setelah a detik gangguan terjadi recloser membuka, t1 detik kemudian recloser menutup tetapi b detik kemudian recloser membuka kembali proses ini berlangsung terus sampai d detik kemudian recloser membuka terus.

Gambar 5.9. Recloser Disetting 4 Kali Operasi Mendapat Gangguan Permanen.

Mendapat gangguan sementara

Gambar 5.10. Recloser diseting 4 kali Operasi Mendapat Gangguan Sementara

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

66

Pada gambar 5.10. Reclosing disting 4 kali operasi pada feeder yang diamankan mendapat gangguan sementaraa. Setelah a detik gangguan terjadi recloser membuka, t1 detik kemudian recloser menutup, b detik kemudian recloser membuka kembali, t2 detik kemudian recloser menutup dan ternyata gangguan yang terjadi telah hilang maka recloser akan menutupsampai terjadi gangguan berikutnya. b. Recloser Diseting 3 Kali Operasi -Mendapat gangguan permanenta

Gambar 5.11. Recloser Diseting 3 Kali Operasi Mendapat Gangguan Permanen Gambar 5.11. memperlihatkan penampilan recloser untuk tiga kali operasi, dimana feeder yang diamankan mendapat gangguan permanent. Setelah a detik gangguan terjadi recloser membuka t1 detik, kemudian menutup selama b detik, membuka kembali selama t2 detik, kemudian menutup kembali selama c detik dan akhirnya membuka terus. - Mendapat gangguan sementara

Gambar 5.12. Recloser diseting 3 Kali Operasi Mendapat Gangguan Sementara

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

67

Pada gamabar 5.12. setelah a detik gangguan terjadi recloser membuka, setelah membuka selama t1 detik, recloser menutup kembali dan ternyata gangguan yang terjadi telah hilang. c. Recloser Diseting 2 kali operasi

- Mendapat gangguan permanent

Gambar 4.13. Recloser Diseting 2 Kali Operasi Mendapat Gangguan Permanen

Setelah a detik gangguan terjadi recloser membukasetelah t1 detik kemudian recloser menutup dan akhirnya setelah b detik recloser membuka terus. - mendapat gangguan sementara

Gambar IV.14. Recloser Diseting 2 Kali Operasi Mendapat Gangguan Sementara

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

68

Pada gambar 5.13 terlihat bahwa setelah a detik gangguan terjadi recloser membuka selama t1 detik, kemudian menutup dan ternyata gangguan yang terjadi telah hilang. d. Recloser Diseting 1 Kali Operasi untuk recloser yang diseting satu kaali operasi penampilannya akan sama untuk gangguan permanen maupun gangguan sementara,

Gambar 5.14. Recloser Diseting 1 Kali Operasi Mendapat Gangguan

setelah a detik gangguan terjadi recloser membuka dan tidak akan menutup kembaali secara automatis. 5.8. Kerakteristik Arus Waktu Hubungan antara besar arus kesalahan dengan waktu tripping diperlihatkan pada gambar 5.15 dibawah ini. Semakin besar arus kesalahan yang mengalir akan menyebabkan waktu pemutusan semakin cepat, dan semakin kecil arus kesalahan yang terjadi akan semakin lambat waktu trip dari recloser. Pemutusan untuk arus kesalahan yang besar sangat cepat karena pada arus kesalahan yang besar pemanasan yang timbul akibat arus kesalahan yang mengalir sangat besar.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

69

Gambar 5.15 Karakteristik Arus waktu.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

70

5.9. Operasi Kontrol Pengindraan trafo arus berpungsi untuk melengkapi level informasi arus AC dasar dari masing masing phasa yang sinyalnya disampaikan ke rangkaian kontrol. Sinyal sinyal itu masing masing sesuai dengan suatu perbandingan tertentu terhadap arus line pada masing masing phasa. Level rangkaian mendeteksi dan pewaktu berhubungan dengan kesalahaan phasa maksimum ataau kesalaahan phasa terbesar. Bila level arus yang di deteksi melebihi nilai triping minimum rangkaian triping akaan bekerja. Waktu dan arus yang di hasilkaan kemudian mulai di satukan dalam bagiaan timing sesuai dengan karaakteristik arus/waktu yang di tentukan. Setelah pewaktu, sinyal akan dikuatkan dan akan mengaktifkan SCR yang di hubungkan ke battere control sebesar 24 volt. SCR ini kemudian akan mengenergi selenoida triping recloser. Gerakkan selenoida trip yang melepaskan pegas trip akaan membukaa kontak recloser. SCR juga mengenergi riley sequence dan operasi counter. Triping untuk kesalahan tanah dilakukan dengan cara yang sama. Setelah trip rangkaaiaan timing dan rangkaian reset timing akan tersupplay energi. Bila waktu membuka telaah dilewati, selenoida putar akan terenergi menutup recloser kembali. Waktu reset mulai beroperasi pada trip yang pertamaa kali. Jika tidak arus kesalahaan yang mengalir setelah operasi menutup kembali rangkaian timing reset mengembalikan rele sequence keposisi asalnya. Jika arus kesalahaan masih ada penambaahan timing, triping dan fungsi mentup kembali akaan belaku, sesuai dengan karaakteristik yang di tentukan. Penentuan awal trip untuk mengunci, tercapai sebelum rangkaian reset berakhir, relei sequence berhenti pada posisi mengunci dengan recloser terbuka. Switch control manual kemudian harus di operasikan untuk menutup, mereset rele sequence keposisi awal dan menutup recloser.

Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Badarudin (21060110060050)

You might also like