You are on page 1of 15

Analisis Kerasionalan Obat

Kelompok 6: Wisnu Ajeng R. 1106153574 Aulia Farkhani 1206312870 Grace Natalia 1206313141 Kartika Febiyanti N. 1206313242 Michelle Gozal 1206313545 Putu Indah Lia 1206313545 Stevani Dian Rofista 1206313734 Sylvia Halim 1206198226 Willy Hermawan 1206313873 Jati Mayang 1106047026

Ny. Helmy, yang berusia 66 th, sudah lama mengalami tukak lambung. Sudah beberapa kali berobat rasanya sudah sembuh, namun seringkali kambuh. Belum lama ini, Ny. Helmy terjatuh dan mengalami peradangan. Setelah mengkonsumsi Cataflam, keluhannya lebih berat, selain diare, nyeri ulu ati dan fesesnya terjadi pendarahan. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter, Ny. Helmy memperoleh obat sebagai berikut, untuk 1 minggu: Lopamid tablet, sehari S3 dd I Ranin tablet, S3 dd I Abbotic tablet S2 dd II Paracetamol tablet S3dd I Polysilane tablet 500 mg S3 dd I

Gambaran kondisi pasien

Jenis kelamin wanita, 66 tahun

Sudah lama mengalami tukak lambung, sering kambuh

Belum lama ini jatuh peradangan, konsumsi cataflam dosis tertinggi (50 mg) nyeri ulu hati, diare, perdarahan pada feses

Obat yang resepkan dan indikasi


Resep Komposisi &Indikasi

Cataflam
Lopamid Ranin Abbotic Parasetamol Polysilen

Kalium diklofenakAINS, peradangan


loperamid HCl 2 mgdiare Ranitidin HCl 150 mggolongan AH2 : Hambat sekresi HCl klaritromisin 250 mg, eradikasi H. pylori AINSanti inflamsi, anti piretik Tiap tablet 500 mg mengandung Mg(OH)2 200 mg, Al(OH)3 200 mg, dimethicone 80 mgGolongan antasida

Analisis pendahuluan
Cataflam mengandung Kalium diklofenak Merupakan obat golongan AINS non selektif efek samping iritasi pada lambung. Pada kasus ini kemungkinan besar diare, nyeri ulu ati dan perdarahan pada fesesnya disebabkan oleh ulkus yang diinduksi oleh AINSpenggunaan cataflam disarankan untuk dihentikan. Pasien sudah lama mengalami tukak lambung. Setelah berobat, merasa sudah sembuh tetapi seringkali kambuh.
Ada kemungkinan terdapat infeksi H.pylori. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan diagnosa terhadap adanya H.pylori untuk membantu dalam pemilihan terapi yang tepat.

Interaksi obat
Ranitidin-polysilane
polysilane kemungkinan dapat menurunkan absorbsi dari ranitidin efek ranitidin berkurang.

Ranitidin-clarithromycin
ranitidin menurunkan metabolisme clarithromycin efeknya dapat mengganggu pendengaran.

Loperamid-Ranitidin
metabolisme loperamid berkurang karena ranitidineefek toksisitas narkotik loperamid meningkat.

Loperamid
Mengandung loperamid HCl 2 mg Indikasi: diare ES : kolik abdomen, reaksi kulit, ileus paralitik, dan perut kembung KI : pasien dengan demam tinggi dan diare berdarah Analisis kasus
Loperamid bekerja sebagai antimotilitas. Pada kasus ini, antimotilitas tidak boleh diberikan karena belum diketahui penyebab diare. Dikhawatirkan ada H. pylori patogen sehingga bila diberikan antimotilitas akan menghambat proses pengeluaran bakteri patogen tersebut dari dalam tubuh.

Kesimpulan : Tidak rasional (indikasi berkaitan dengan mekanisme kerja obatnya) Solusi: untuk mengatasi diare digunakan adsorben kaolin pektin (Kaolimec). Tiap 15 ml sirup mengandung kaolin 2,958 mg, pektin 66 mg sehari 4-8 sdm. Alasan pemilihan: daya adsorbsinya tidak sekuat norit sehingga dapat digunakan bersama dengan obat lain.

Ranin
Mengandung Ranitidin HCl 150 mg, golongan AH2 (menghambat sekresi as. lambung) Indikasi : Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), Zollinger-Ellison Syndrome ES : mual, diare, konstipasi, sakit kepala, pusing Analisis kasus
Ranin menekan produksi asam lambung sehingga tepat digunakan untuk pasien dengan kadar asam lambung yang tinggi. Obat ini juga biasa digunakan untuk perawatan pasien ulkus peptikum. Dosis yang digunakan untuk pengobatan ulkus peptik adalah 2x sehari. Pada kasus ini regimen dosis adalah 3x sehari.

Kesimpulan: Tidak rasional dari segi regimen dosis.

Abbotic
Mengandung klaritromisin 250 mg Indikasi : eradikasi H. Pylori (pemusnahan penyakit) ES : sakit kepala, gangguan pengecapan, stomatis, glositis (rdang pd lidah), iketerus kolestatik, hepatitis, sindrom Stevens-Johnson (penyakit kulit akut) KI : gangguan fungsi ginjal,wanita hamil dan menyusui Analisis kasus
Penggunaan antibiotik Abbotik kurang tepat karena belum didapat hasil positif adanya H. pylori. pasien yang sudah lama mengalami tukak dan sering kambuh memiliki kemungkinan adanya infeksi H.pylori, oleh sebab itu sambil menunggu kultur, ada baiknya diberikan Abbotic.

kesimpulan : rasional

Parasetamol
Golongan AINS namun sangat sedikit efek antiinflamasinya. Dalam kasus ini, parasetamol mungkin digunakan untuk menggantikan cataflam sebagai antiinflamasi
Kurang tepat, karena parasetamol lebih berefek sebagai analgesik dan antipiretik, sedangkan efek antiinflamasinya sangat kurang / hampir tidak ada. Kesimpulan: tidak rasional Solusi: untuk mengatasi inflamasi AINS selektif COX2 Celecoxib (Celebrex)

Polysilane
Tiap tablet 500 mg mengandung Mg(OH)2 200 mg, Al(OH)3 200 mg, dimethicone 80 mg. Golongan antasida Indikasi: gejala kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak duodenum, mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati. MK : menetralkan asam lambung Analisis kasus
Dapat digunakan untuk mengatasi keasaman lambung (mengatasi keparahan ulkus), namun memiliki interaksi dengan ranitidin. Kurang tepat, dan disarankan akan lebih efektif mengunakan ranin utk mengatasi as. lambung yg berlebih (terkait mekanisme kerja ranin) Tidak digunakan sebagai single agent karena butuh dosis dan frekuensi yang lebih tinggi. Kesimpulan: tidak rasional

Kesimpulan Kelompok
Abbotic (klaritromisin 250 mg) s2dd I Ranin (Ranitidin 150 mg) s2dd I

Kaolimec (Tiap 15 ml sirup mengandung kaolin 2,958 mg, pektin 66 mg) Penggunaan: selama diare, setelah buang air besar, Sehari 48 sdm

Oralit (setelah buang air besar)


Celebrex 100 mg s2ddI ( jika radang masih berlanjut)

Rencana Penatalaksanaan
Ny. Helmi mengalami ulkus lambung yang sering kambuh curiga H.pylori

Test untuk H. pylori

Positif

Negatif

Rencana A

Rencana B

Penatalaksanaan
Positif H.pylori Losec (Omeprazole 20 mg) s2dd I Negatif H.pylori Pilihan: Ranin (Ranitidin 150 mg) s2dd I Losec (Omeprazole 20 mg) s2dd I

Abbotic (klaritromisin 250 mg) s2dd I Amoxil (amoxicillin 500 mg) s2dd I
Kaolimec (tiap 15 ml sirup mengandung kaolin 2,958 mg, pektin 66 mg) Penggunaan: selama diare, setelah buang air besar, sehari 4-8 sdm Oralit (setelah buang air besar) Kaolimec (tiap 15 ml sirup mengandung kaolin 2,958 mg, pektin 66 mg) Penggunaan: selama diare, setelah buang air besar, sehari 4-8 sdm Oralit (setelah buang air besar)

Celebrex 100 mg s2dd I (jika radang masih berlanjut)

Celebrex 100 mg s2ddI (jika radang masih berlanjut)

You might also like