You are on page 1of 40

Tugas Mata Kuliah

Termodinamika Teknik Kimia

VOLUMETRIK PADA FLUIDA


Dosen : Ir. Bambang Trisakti, M.si/ Ir. Renita Manurung, MT

OLEH :
Amin Trisnawati

110405005

Nurhayani

110405013

Iloan Pandang

110405033

Sola Fide

110405073

Raja Nico Peres

110405089

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013

3.17 Sebuah tangki nonconducting dengan volume 4 m3 dibagi menjadi dua


bagian yang tidak setara dengan selaput tipis. satu sisi membran, yang
mewakili 1/3 dari tangki, mengandung gas nitrogen pada 6 bar dan 373,15 K
(100oC), dan sisi lainnya, yang mewakili 2/3 dari tangki dikosongkan.
membran pecah dan gas mengisi tangki.
a.) Berapa suhu akhir gas? Berapa banyak kerja yang dilakukan? Apakah
prosesnya reversible?
b.) gambarkan proses reversibel dimana gas dapat dikembalikan ke
keadaan awal. Berapa banyak kerja yang dilakukan?
Asumsikan nitrogen adalah sebuah gas ideal dimana Cp = (7/2)R dan
Cv = (5/2)R
Penyelesaian:
a.) tidak ada kerja ; tidak ada panas ditransfer
Ut = T = 0
T2 = T1 = 100o C

tidak reversible

b.) gas dimulai dari keadaan state awal oleh kompresi isothermal
W = n R T ln ( )

tetapi n R T = P2 V2

V1 = 4m3

V2 = m3

P2 = 6 bar

W = P2 V2 ln ( )
= 6 bar. m3 . 1,0986
= 878,9 kJ
3.18 Sebuah gas ideal, pada awalnya 303,15 K (30oC) dan 100 kPa, mengalami
proses siklik sebagai berikut dalam sistem tertutup:
a. dalam proses mekanis reversibel, proses pertama dikompresi adiabatik
sampai 500 kPa, kemudian didinginkan pada tekanan konstan 500 kPa
sampai 303,15 K (30oC), dan akhirnya diperluas isotermal ke keadaan
semula

b. siklus melintasi persis perubahan yang sama dari bagian, tetapi setiap
langkah ireversibel dengan efisiensi 80% dibandingkan dengan proses
mekanis reversibel yang sesuai
hitung Q, W, A U, dan A H untuk setiap langkah dari proses dan siklus.
Ambil Cp = (7/2)R dan Cv = (5/2)R
Penyelesaian:
a.) P1 = 100 kPa

P2 = 500 kPa

Cp = R
=
= 29,099
Cv = R
=
= 20,785
=

= 1,39

Kompresi Adiabatik dari point 1 sampai 2 :


Q12 = 0 kJ mol-1

U12 = W12 = CV T12

T2 = T1 ( )
= 303,15 K (

= 303,15 K (1,57)
= 475,94 K
U12 = CV (T2 - T1)
U12 = 20,785

(475,94 K 303,15 K)

= 3591,44 J mol-1
= 3,59 kJ mol-1
H12 = CP (T2 - T1)
= 29,099
= 5028,01 J mol-1
= 5,02 kJ mol-1

(475,94 K 303,15 K)

T1 = 303,15 K

W12

= U12
= 3,59 kJ mol-1

Pendinginan pada P2 dari point 2 sampai 3 :


T3 = T1
H23 = CP (T3 T2)
(303,15 K 475,94 K)

= 29,099
= - 5028,01 J mol

-1

= - 5,02 kJ mol-1
U23 = CV (T3 T2)
(303,15 K 475,94 K)

= 20,785
= - 3591,44 J mol-1
= - 3,59 kJ mol-1
Q23

= H23
= - 5,02 kJ mol-1

W23

= U23 - Q23
= - 3,59 kJ mol-1 (- 5,02 kJ mol-1)
= 1,43 kJ mol-1

Ekspansi Isotermal dari point 3 sampai 1 :


U31 = H31 = 0
W31

P3 = P2

= R T3 ln ( )

(303,15 K) ln (

(303,15 K) ln

= - 4056,4
= - 4,056 kJ mol-1
Q31

= - W31
= - (-4056,4

= 4,0564
Untuk proses yang berulang : U = H = 0
Q

= Q12 + Q23 + Q31

= 0 kJ mol-1 + (- 5,02 kJ mol-1) + (4,0564


= - 0,9636 kJ mol-1
b.) Jika setiap bagian adalah efisiensi 80%
Bagian 12 :
W12

=
=
= 4,4875 kJ mol-1

Q12

= U12 W12
= 3,59 kJ mol-1 - 4,4875 kJ mol-1 = - 0,8975 kJ mol-1

Bagian 23 :
W23

=
=
= 1,7875 kJ mol-1

Q23

= U23 W23
= - 3,59 kJ mol-1 - 1,7875 kJ mol-1
= -5,3775 kJ mol-1

Bagian 31 :
W31

= W31.0,8
= - 4,056 kJ mol-1 (0,8)
= - 3,244 kJ mol-1

Q31

= - W31
= - (-3,244 kJ mol-1)
= 3,244 kJ mol-1

Untuk proses yang berulang :


Q

= Q12 + Q23 + Q31


= - 0,8975 kJ mol-1+ (-5,3775 kJ mol-1) + 3,244 kJ mol-1
= - 3,031 kJ mol-1

= W12 + W23 + W31


= 4,4875 kJ mol-1 + 1,7875 kJ mol-1 + (- 3,244 kJ mol-1)
= 3,031 kJ mol-1

3.19

Suatu gas ideal volumenya 1 m3 pada 600 K dan tekanannya 1000


Kpa. Memuai sebanyak 5 kali volume awal , hitung :
a) Dengan perubahan mekanik, proses isotermal
b) Dengan perubahan mekanik, yakni proses adiabatis
c) Proses adiabatik, tanpa perubahan yaitu tekanan berubah dari 1000
Kpa.
Untuk membantu dalam perhitungan harga Cp pada suhu akhir,
tekanan, kerja yang dilakukan oleh gas, yaitu Cp = 21 J mol -1 K-1
Penyelesaian :
P1 = 1000 Kpa

Cp = 21

V1 = 1 m3

Cp + Cv = R

V2 = 5 V1

Cv = 21

T1 = 600 K

Cv = Cp - R
8,314

= 12,686

a) Proses Isotermal
Dalam keadaan Isotermal, suhu nya adalah konstan T = c, sehingga
:
T2 = T1
P1V1 = P2V2

P2 =

Dimana :
P2 =
=
= 200 Kpa
W = nRT ln ( )

W=

ln ( )

= (1000 Kpa)( 1 m3) ln (

= -1609,44 KJ

b) Proses Adiabatik
Proses yang berlangsung dalam adalah konstan, sehingga :
P2 = P1 ( )

P2 = 1000 Kpa (

P2 = 1000 Kpa (

P2 = 69,65 Kpa
=
T2 =
(

T2 =

T2 = 208,95 K

W=

=
W = -995,038 KJ
c) Pengendalian adiabatik
P ekspansi = 100 Kpa
W = -P V
= - 100 Kpa (5 m3- 1 m3)
= - 100 Kpa (4 m3)
W= - 400 KJ

=1,655

Persamaan *

U = n Cv T

Mencari mol terlebih dahulu

PV = nRT
n

=
=
= 120,279 mol.K

Dari persamaan * ,maka diperoleh :


T2 =
=

+ 600 K

= -0,262 K + 600 K
= 599,73 K
P2 =

x P1

=
P2 = 199,9 Kpa
3. 20 Satu mol udara , pada suhu 423,15 K (150 oC) dan pada tekanan 8 bar,
keluar yang diikuti dengan perubahan energy mekanik. Pada kondisi
isothermal tekanan menurun pada volume tetap , yakni 323,15 K
tekanan 3 bar. Asumsikan udara tersebut merupakan gas ideal, yang
mana Cp =

Penyelesaian :

, Cv =

. Hitunglah W, Q,

T1 = 423, 15 K
P1 = 8 bar , P3 = 3 bar
Cp =

, Cv =

T2 = T1 T3 = 323,15
Langkah 12 :

, kemudian

Jika,

Langkah 23 :
,

Sehingga proses yang berlangsung adalah sebagai berikut :

3.21

Sebuah aliran gas berakhir tunak pada tabung horizontal. Tidak ada
panas yang bertambah dan kerja tidak selesai. Bagian penyebrangan atau
daerah pembagian aliran dalam tabung berubah panjang, hal ini
disebabkan oleh perubahan kecepatan dari gas. Jika Nitrogen pada suhu
423,15 K (150 oC) mengalir dengan cepat pada satu bagian tabung
dengan kecepatan 20 ms-1, berapakah suhu yang lain bila kecepatannya
menjadi 50 ms-1. Anggap Cp = 7/2 R.
Penyelesaian :
Berat mol N = 28 gr/mol

Dimana,
Cp = 7/2 R,
U12 = 2,5 m/s , t1 = 150 o C, U22 = 50 m/s , t1 = 150

t2 = .......?
t2 =

t2 =

=
,

t2
2. 7/2 (8,314 J mol)
t2

3.22

148,8 oC

Satu mol gas ideal, suhu awal 30 oC dan 1 bar, berubah menjadi 130 oC
dan 10 bar dengan tiga proses yang berbeda :
* Gas dipanaskan pada volume konstan dengan suhu 130 oC, secara
isotermal sehingga menjadi tekanan 10 bar
* Gas dipanaskan dengan tekanan konstan dengan suhu 130 oC,
sehingga menghasilkan tekanan 10 bar
* Gas dipanaskan dengan tekanan secara isotermal pada tekanan 10
bar, kemudian dipanaskan pada tekanan konstan 130 oC.
Penyelesaian :
Cp = 7/2 R
Cv = 5/2 R
T1 = 303,15
T3 = 403,15
P1 = 1 bar
P3 = 10 bar
U = Cv (T3-T1)
U = 5/2 (8,314 J/ mol.K) (403,15-303,15)
U = 2078,5 J/ mol
U = 2,078 KJ/mol
H = Cp (T3-T1)
H = 7/2 (8,314 J/mol K)( 403,15-303,15)
H = 2909,9 J/mol
H = 2,91 KJ/mol
(a) T2 = T3 T2 = 403,15 K
P2 = P1

P2 = 1 bar (

) = 1,329 bar

W23 = R. T2 ln ( )

= 8,314 J/mol.K (403,15 K) ln(

= 6764,416 J/mol.K = 6,764416 KJ/mol.K


Q = U W
= 2,078 KJ/mol.K - 6,764416 KJ/mol.K
= -4,6864 KJ/mol.K

(b) P2 = P1

T2

= T3

H12 = Cp (T2-T1)
= 7/2 R (403,15-303,15)
= 7/2 (8,314 J/mol.K)(100)
= 2909,9 J/mol
= 2,91 KJ/mol
U12 = Cv(T2-T1)
= 5/2.R(403,15-303,15)
= 5/2 (8,314 J/mol.K)(100)
= 2078,5 J/mol
= 2,0785 KJ/mol
Q12 = H12
W12 = U12-Q12
= 2,0785 KJ/mol-2,91 KJ/mol
W12 = -0,831 KJ/mol
W23 = R.T2 ln ( )
W23 = (8,314 J/mol.K)(403,15 K) ln ( )
W23 = 7717,77 J/mol.
W23 = 7,7177 KJ/mol
W = W12 + W23
W = -0,831 KJ/mol + 7,7177 KJ/mol
W = 6,8867 KJ/mol

Q = U-W
Q = 2,0785 KJ/mol - 6,8867 KJ/mol
Q = -4,808 KJ/mol
(c) T2 = T1= 403,15 K
P2 =P3 = 10 bar
W12 = R. T1 ln ( )
W12 = (8,314 J/mol.K). (403,15 K) ln ( )
W12 = 7,7177 KJ/mol
H23 = Cp (T3-T2)
= 7/2 (8,314 J/mol.K)(303,15-403,15)
H23 = -2,91 KJ/mol
U23 = Cv (T3-T2)
= 5/2 (8,314 J/mol.K)(-100)
= -2,0785 KJ/mol
Q23 = H23 = -2,91 KJ/mol
W23 = U23 + Q23
= -2,0785 KJ/mol-2,91 KJ/mol
= -5,0185 KJ/mol
W

= W12 + W23
= 7,7177 KJ/mol -5,0185 KJ/mol
= 2,6992 KJ/mol

= U W

= -2,894 KJ/mol

3.23 Satu mol gas ideal suhu awalnya 303,15 K (30 oC) dan tekanan 1 bar.
Dan berubah dengan waktu. Ketika tekanan diberikan pada volume
konstan yaitu 339,15 K (120 oC) tekanan akhirnya adalah 12 bar.

Hitunglah Q, W, dan H yang terjadi. Gunakan Cp = (7/2)R dan Cv=


(5/2)R
Penyelesaian :
T1 = 303,15 K
T2 = T1
T3 393,15 K
P1 = 1 bar
P3 = 12 bar
Cp= 7/2.R
Cv=5/2.R
U = Cv (T3-T1)
U = 5/2.(8,314 J/mol.K)(393,15 K-303,15 K)
U = 1870,65 J/mol
U = 1,871 KJ/mol
H = Cp (T3-T1)
H = 7/2(8,314 J/mol.K)(393,15 K- 303,15 K)
H = 2618,91 J/mol.K
H = 2,619 KJ/mol

Langkah 12 :
P2 = P3( )
P2 =

P2 = 9,25 bar

W12 = R.T1 ln( )


W12 = (8,314 J/mol.K)(303,15 K) ln(
W12 = 5606,9 J/mol

W12 = 5,607 KJ/mol


Q12 =- W12 = - 5,607 KJ/mol
Langkah 23 :
W23 = 0 KJ/mol
W = W12 +W23
W = 5,607 KJ/mol + 0 KJ/mol
W = 5,607 KJ/mol
Q23 = U
Q = Q12 + Q23
Q =-5,607 KJ/mol + 1,871 KJ/mol
Q = -3,736 KJ/mol

3.24

Suatu proses terdiri dari dua bagian : (1) satu mol gas pada T = 800 K
dan P = 4 bar didinginkan pada volume konstan sehingga suhunya
menjadi T = 350 K. (2) Gas dipanaskan pada tekanan konstan hingga
temperaturnya 800 K. Jika kedua proses tersebut berpindah dari proses
isotermal udara 800 K dan 4 bar pada tekanan akhir P. Berapakah
harga P yang terbentuk jika kedua proses tersebut sama? Asumsikan
gas ideal Cp = (7/2)R Cv = (5/2)R
Penyelesaian :
T2 = 350 K, T1 = 800 K , P1 = 4 bar
W12 = 0
W23 = -P2 (V3-V2)
W23 = R (T3-T2)
Dimana T3 = T1, sehingga :
W = R ((T2-T1)
W = R T1 ln ( )
ln ( ) = (

P = P1 exp (

P = 4 bar exp (

P = 2,279 bar

3.25

sebuah skema pada volume dalam V

pada silinder gas yang dibuat

dalam berbagai tahap. Silindet tersebut diduga memiliki tekanan yang


rendah P1 dan dihubungkan dengan pipa yang berukuran kecil dan
sebuah tangki yang diketahui memiliki volume V . Pipa tersebut
terbuka dan aliran gas masuk kedalam tangki. Setelah sistem bekerja
pada suhu awal, tekanan pipa tersebut berubah menjadi P didalam
silinder. Kira-kira volume V berdasarkan data berikut :
* V =256 cm3
* P/ P1 = -0,0639
Penyelesaian :
VA = 256 cm3
P/ P1 = r =- 0,0639
Asumsikan bahwa gas dalam keadaan ideal, sehingga V menunjukkan
volume total.
P1. VB = P2 (VA+VB)
Dari persamaan diatas diperoleh :
P/ P1 =
VB =
VB =
VB =

VB = 3750,3 cm3

3.26

Sebuah silinder tertutup, tidak konduksi dan friksi dari tabung tersebut
seperti bagian A dan B. Dua sesi memiliki toyal massa yang biasanya
sama pada setiap kondisi. T1 = 300 K dan P1 = 1 (atm). Sebuah listrik
memanaskan sesi A, dan udara keluar dengan lambat , TA pada sesi A
karena menghantarkan panas, dan TB sesi B karena terjadi perubahan
tekanan secara adiabatik yang ditandai dengan perpindahan tabung
secara perlahan. Udara merupakan gas ideal dengan Cp = 7/2 R, dan
merupan mol pada sesi A. Dari penjelasan proses tersebut, Hitunglah :
(a) TA , TB dan Q/

A jika

P akhir = 1,25 atm

(b) TB dan Q/

dan P akhir, jika TA = 425 K

(c) TA dan Q/

dan P akhir, jika TB = 325 K

(d) TA, TB dan P akhir, jika Q/

= 3 KJ.mol-1

Penyelesaian :
(a) P2 = 1,25 atm
TA = 2T1 P2/P1 -TB
TB = T1 ( )
TB = 300 K (

TB = 319,75 K
Sehingga , diperoleh
TA = 2T1 P2/P1 -TB
TA = 2(300 K) 1,25/1 -319,75 K
TA = 430,25 K

Q=

A (UA

q = Q/

+(UB)

q = Cv (TA+ TB)- 2T1


q = 5/2 (8,314 J/mol.K)(430,25 K + 319,75 K) 2 (300 K)
q = 3,118 KJ/mol

(b) TA = 425 K , TB = 300 K


TB = T1(

TB = 319,02 K

P2 = P1 (

)
(

P2 =

P2 = 1,2083 atm
q = Cv (TA+ TB)- 2T1
q = 5/2 (8,314 J/mol.K)(425 K + 319,75 K) 2 (300 K)
q = 2,993 KJ/mol

(c)

TB = 325 K
P2 = P1( )
P2 = 1

P2 = 1,323 atm
TA = 2T1 P2/P1 TB
TA = 2 (300 K) (1,323 atm/1)-325
TA = 468,8
q = Cv (TA+ TB)- 2T1
q = 5/2 (8,314 J/mol.K)(469 K + 325 K) 2 (300 K)
q = 4,032 KJ/mol
(d) Dengan menggunakan rumus yang sama pada (a), (b) : TA + TB
q = 3 KJ/mol
P2 = 1,241 atm
TB = 319,06 K , TA = 425,28 K

3.39

Gunakan persamaan Soave/Redlich/Kwong untuk menghitung volume


molar dari cairan jenuh dan uap jenuh pada keadaan dan kondisi yang
diberikan oleh salah satu bagian dari soal 3.38 dan bandingkan
hasilnya dengan nilai pada persamaan umum yang sesuai.
Penyelesaian :
a. Propana

Tc =369,8 K

=0,152

Pc = 42,48 bar

T = (40 +273,15) K = 313,15 K


Tr =

313,15 K
369,8 K

0,847

P = 13,71 bar
Pr =

13,71 bar

= 42,48 bar

Pada tabel 3.1 untuk Persamaan Soave/Redlich/Kwong (SRK)


diberikan:
=1

=0

= 0,08664

= 0,42748
2

(Tr ;) = [ 1+ (0,480 + 1,574 0,176 ) (1 Tr1/2]2


q (Tr) =

(Pers. 3.51)

(Tr ; Pr) =

(Pers.

3.50)
Nilai z dihitung pada fasa cair dengan persamaan 3.53 dengan
tebakan Z = 0,01
1+ (Tr ;Pr ) -Z
Z = (Tr;Pr) + (Z + (Tr;Pr) (Z + (Tr;Pr))(
)
q Tr Tr ;Pr )

Z = 0,055
V=

= 10,47 x10-5m3/mol|

|=104,7 cm3/mol

Nilai z dihitung pada fasa uap dengan persamaan 3.49 dengan


tebakan Z = 0,9
Z = 1 + (Tr;Pr) - q(Tr;Pr)
(
Z = 0,78

V=

= 148,07 x10-5 m3/mol|

|= 1480,7 cm3/mol

Bagian (b) hingga (t) diselesaikan dengan cara yang sama. Semua hasil
diurutkan sebagai berikut. Satuan volume dalam cu.cm/mol
SRK cairan

SRK uap

Rackett

Pitzer

a) 104,7

1480,7

94,2

1537,8

b) 110,6

1157,8

98,1

1228,7

c) 118,2

904,9

102,8

990,4

d) 128,5

703,3

109,0

805,0

e) 142,1

1487,1

125,4

1577,0

f) 150,7

1189,9

130,7

1296,8

g) 161,8

947,8

137,4

1074,0

h) 177,1

747,8

146,4

896,0

i) 146,7

1305,3

133,9

1405,7

j) 156,9

1305,2

140,3

1154,3

k) 170,7

815,1

148,6

955,4

l) 191,3

628,5

160,6

795,8

m) 61,2

1248,9

53,5

1276,9

n) 63,5

1003,2

55,1

1038,5

o) 66,3

810,7

57,0

853,4

p) 69,5

657,4

59,1

707,8

q) 61,4

1296,8

54,6

1319,0

r) 63,9

1026,3

56,3

1057,2

s) 66,9

817,0

58,3

856,4

t) 70,5

652,5

60,6

700,5

3.40

Gunakan persamaan Peng/Robinson untuk menghitung volume molar


dari cairan jenuh dan uap jenuh pada keadaan dan kondisi yang

diberikan oleh salah satu bagian dari soal 3.38 dan bandingkan
hasilnya dengan nilai pada persamaan umum yang sesuai
Penyelesaian :
a. Propana

= 0,152

Tc = 369,8 K Pc = 42,48 bar

T = (40 +273,15) K = 313,15 K


Tr =
P = 13,71 bar
Pr =
Pada tabel 3.1 untuk Persamaan Peng/Robinson (PR) diberikan:
= 1-

= 1+

= 0,07779

0,45724
(Tr ;) = [ 1+ (0,37464 + 1,54226 0,26992 2) (1 Tr1/2]2
q (Tr) =

(Pers. 3.51)

(Tr ; Pr) =

(Pers.

3.50)
Nilai z dihitung pada fasa cair dengan persamaan 3.53 dengan
tebakan Z = 0,01
Z = (Tr;Pr) + (Z + (Tr;Pr) (Z + (Tr;Pr))(

Z = 0,049
V=

(0,049)(8,314m3 Pa /mol.K)(313,15 K)
13,71 x105 Pa

|= 92,2 cm3/mol

= 9,22 x10-5 m3/mol|

Nilai z dihitung pada fasa uap dengan persamaan 3.49 dengan


tebakan Z = 0,6
Z = 1 + (Tr;Pr) - q(Tr;Pr)

Z = 0,766

V=

(0,766)(8,314m3 Pa /mol.K)(313,15 K)
13,71 x105 Pa

= 145,45 x10-5 m3/mol|

1454,5 cm3/mol

Untuk bagian (b) sampai (t) dikerjakan dengan cara yang sama dan
diperoleh hasil seperti berikut. Satuan volume adalah cu.cm/mol

PR cairan

PR uap

Rackett

Pitzer

a) 92,2

1454,5

94,2

1537,8

b) 97,6

1131,8

98,1

1228,7

c) 104,4

879,2

102,8

990,4

d) 113,7

678,1

109,0

805,0

e) 125,2

1453,5

125,4

1577,0

f) 132,9

1156,3

130,7

1296,8

g) 143,0

915,0

137,4

1074,0

h) 157,1

715,8

146,4

896,0

i) 129,4

1271,9

133,9

1405,7

j) 138,6

1002,3

140,3

1154,3

k) 151,2

782,8

148,6

955,4

l) 170,2

597,3

160,6

795,8

m) 54,0

1233,0

53,5

1276,9

n) 56,0

987,3

55,1

1038,5

o) 58,4

794,8

57,0

853,4

p) 61,4

641,6

59,1

707,8

q) 54,1

1280,2

54,6

1319,0

r) 56,3

1009,7

56,3

1057,2

s) 58,9

800,5

58,3

856,4

t) 62,2

636,1

60,6

700,5

3.41 Taksirlah nilai berikut ini:


a. Volume yang ditempati oleh 18 kg etilen pada suhu 55 0C dan
tekanan 35 bar

b. Massa yang ditempati etilen dalam sebuah silinder 0,25 m3


pada suhu 50 0C dan tekanan 115 bar
Penyelesaian :

a. Vtotal =

n=

Z = Z0 + Z1

Z0 = 0,838 ; = 0,087 ; Z1 = 0,033

(Tabel B.1)
= 0,838 + 0,087(0,033)
Z = 0,841

T= (55 +273,15) K = 328,15 K

P = 35 bar|

35 x105 Pa

0,841 641,620 mol (8,314m3 Pamol-1 K-1 )(328,15 K)

Vtotal =

35 x105 Pa

= 0,421 m3
b. n =

P = 115 bar|

Vtotal = 0,25 m3

T = (50 + 273,15)K = 323,15 K

Z = Z0 + Z1

115 x 105 Pa

Z0 = 0,482 ; = 0,087 ; Z1 = 0,126

(Tabel B.1)

3.42 Volume molar fasa uap suatu senyawa khusus dilaporkan sebesar 23.000
cm3/mol pada suhu 300 K dan tekanan 1 bar. Tidak ada data yang
tersedia. Tanpa mengasumsikan sifat gas ideal, hitunglah volume molar
yang mungkin dari uap pada 300 K dan 5 bar.
Penyelesaian:
Asumsi diambil dari persamaan (3.37)

P1 = 1 bar |

105 Pa;
|

V1 = 23.000 cm3/mol|

Z1 =

T1 = 300 K ;
0,023 m3

(105 Pa) (0.023m3 )


(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 )(300 K)

= 0,922
B=

(0,922 1)

= -1,942 x10 -3 m3/mol |

= -1,942 x 103 cm3/mol


Dengan nilai B tersebut dihitung kembali Z2 untuk P2
P2 = 5 bar |
Z=1+

|
=1+

5 x 105 Pa
(-1,942 x 10-3 m3 mol-1 )(5 x 105 Pa)
(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 )(300 K)

= 0,611

(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 ) 300 K 0,611

V2 =

(5 x 105 Pa)

3,046 x 10-3 m3 mol-1|

| = 3,046 x 103 cm3

3.43 Untuk perkiraan yang baik, berapakah volume molar dari uap etanol
pada 480 0C dan 6000 kPa? Bagaimana hasil ini dibandingkan dengan
nilai gas ideal?
Penyelesaian :
T = (480 + 273,15) K = 753,15 K ;
Tr =

P = 6000 kPa|
Pr =

Tc = 513,9 K

= 0,645
B0 = 0,083 -

6 x 106 Pa|

| = 60 bar;

Pc = 61,48 bar

B1 = 0,139 V=

+ (B0 + B1) R

(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 )(753,15 K)

6 x 106 Pa

][

V = 9,89 x 10-4 m3mol-1|

]
|

989 cm3

Untuk gas ideal


V=

=
= 1,044 x 10-3 m3mol-1|

3.44

1044 cm3

Sebuah tangki 0,35 m3digunakan untuk menyimpan propana cair pada


tekanan uap. Dengan pertimbangan keselamatan pada temperatur 320
K cairan harus menempati tidak lebih dari 80% dari volume total
tangki. Untuk kondisi ini, hitunglah massa uap dan cairan dalam
bejana. Pada 320 K tekanan uap propana adalah 16,0 bar.

Penyelesaian :
|

T = 320 K;

P = 16 bar|

Tc = 369,8 K;

Pc = 42,48 bar|

= 0,152;

Vc = 200 cm3|

Zc = 0,276

BM = 44,097 g/mol|

Pa

42,48 x
|

Pa

x 10-4 m3
|

0,44097 x 10-1 kg/mol

Tr =

Pr =

Vcair = VC.ZC [1 Tr]0.2857


x 10-4 m3mol-1) (0,276

=(

= 9,6769 x 10-5 m3|

|= 96,769 cm3

Vtangki = 0,35 m3

mcairan =

0,8Vtangki

0,8 (0,35 m3 )

Vcairan
B

9,6769 x 1o-5 m3
0, 44097 x 10-1 kg mol-1

= 127,594 kg

B0 = 0,083 B1 = 0,139 Vuap =

+ (B0 + B1) R

(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 )(320 K)

16 x 105 Pa

][

Vuap = 1,138 x10-3m |

muap =

x 103 cm3

0,2 Vtangki

0,8 (0,35 m3 )

Vuap
B

1,138 x 1o-3 m3
0, 44097 x 10-1 kg mol-1
3

= 2,341 kg

3.45 Sebuah tangki 30 m berisi 14 m cairan n-butana dalam kesetimbangan

uap pada 298,15 K (25 0C). Perkirakanlah massa uap n-butana dalam
tangki. Tekanan uap dari n-butana pada temperatur yang diberikan
adalah 2,43 bar.
Penyelesaian :

T = 298,15 K ;

Tc = 425,1 K;

P = 2,43 bar|

2,43 x 105 Pa;

Tr

Pc = 37,69 bar|

3769 x

103 Pa
Pr =
Vuap = 16 m3

= 0,200;

BM = 58,123 g/mol|

58,123 x 10-3 kg/mol

B0 = 0,083 B1 = 0,139 + (B0 + B1) R

V=

+ (B0 + B1) R

Vuap =

=
[

][

Vuap = 9,469 x10-3m |

muap =

3.46

x 103 cm3

Vuap

16 m3

V
B

9,469 x 10-3 m3
58,123 x 10-3 kg mol-1

= 98,213 kg

Perkirakan:
a. Massa etana yang terisi dalam sebuah bejana 0,15 m3 pada 333,15 K
(60 0C) dan 14 bar
b. Temperatur pada 40 kg etana yang disimpan dalam sebuah bejana
0,15 m3 bertekanan

20 bar

Penyelesaian:
a.

T = 333,15 K ;

P = 14 bar|

Tc = 305,3 K;

Tr

14 x 105 Pa;

Pc = 48,72 bar|

103 Pa
Pr =
= 0,100;

Vtotal = 0,15 m3;

BM = 30,07 g/mol|

30,07 x 10-3 kg/mol

Dari tabel E.3 dan E.4 diperoleh


Z0 = 0,463;

Z1 =-0,037

Z = Z0 + Z1
= 0,463 + (0,100)(-0,037)
= 0,459
(0,459)(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 ) 333,15 K

V=

14 x 105 Pa

= 9,087 x 10-5 m3mol-1|

muap =

b.

V=

Vtotal

0,15 m3

V
B

90,87 x 10-5 m3
37,07 x 10-3 kg mol-1

P = 20 bar|

90,87 cm3 mol-1

49,64 kg

20 x 105 Pa;

4872 x

PV = Z.R.T Z.R.T.rTc; atau Tr = dimana

(20 x 105 Pa) (3,75 x10-3 m3 )


(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 )(305,3 K)

ketika Tr=

saat Pr =

= 2,958

0,411

Persamaan ini memberikan Tr sebagai sebuah fungsi dari Z dan


persamaan (3.54) dalam kaitannya dengan tabel E.3 & E.4 adalah dua
hubungan dalam suatu variabel yang sama yang harus dicukupkan pada
pengurangan tekanan. Perpotongan dari kedua hubungan ini dapat
diselesaikan dengan satu cara atau dengan cara lain yang mungkin.
Tr = 1,283
Saat

dan

Z = 0,693

T = Tr.Tc= (1,283 )(305,3) = 319,7 K atau 118,5 0C

3.47 Pada tekanan berapakah sutu bejana 0,15 m3 pada 298,15 K (25 0C)
dapat menyimpan 40 kg etilen di dalamnya?
Penyelesaian:
Vtotal = 0,15 m3;

T = 298,15 K

Tc = 282,3 K;

Pc = 50,40 bar|

= 0,087;

BM = 28,054 g mol-1|

5040 x 103 Pa

kgmol-1
V=

Atau

Vtotal

P.V = Pr.Pc.V = Z.R.T

40 kg
B

Pr = .Z

Di mana =

(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 )


(5040 x 103 Pa) (1,052 x10-4 m3 )

= 4,675

28,054 x 10-3

Saat

Pr = 4,675 .Z

pada

Tr =

298,15 K
282,3 K

= 1,056

Persamaan ini memberikan Pr sebagai sebuah fungsi dari Z dan


persamaan (3.54) dalam kaitannya dengan tabel E.3 & E.4 adalah dua
hubungan dalam suatu variabel yang sama yang harus dicukupkan pada
pengurangan tekanan. Perpotongan dari kedua hubungan ini dapat
diselesaikan dengan satu cara atau dengan cara lain yang mungkin.
Pr = 1,582

dan

Z = 0,338

P = Pc.Pr= (5040 x 103 Pa )(1,582)

Saat

= 79,73 x 105 Pa |

1 bar
105 Pa

| = 79,73 bar

3.48 Jika 15 kg H2O dalam 0,4 m3 container dipanaskan hingga mencapai


673,15 K (400 0C), berapakah tenanan yang diberikan?
Penyelesaian:
mair = 15 kg
Vtotal = 0,4 m3
V=

Vtotal
mair

0,4m3
15 kg

= 0,26667 m3|

|= 26,667 cm3/g

Interpolasi tabel F.2 pada 400 0C mengghasilkan P = 9920 kPa


3.49 Sebuah bejana 0,35 m3 menahan uap etana pada 298,15 K (25 0C) dan
2200 kPa. Jika bejana dipanaskan hingga 493,15 (220 0C), berapa
tekanan yang diberikan?
Penyelesaian:
T1 = 298,15 K ; Tc = 305,3 K;
|

P1 = 2200 kPa|

22 x 105 Pa;

105 Pa
Pr =
Vtotal = 0,35 m3

105 Pa
105 Pa

= 0,100

Tr1 =
Pc = 48,72 bar|

48,72 x

Dari tabel E.1 & E.2

Z0 = 0,8105

Z1= -0,0479

Z = Z0 + Z1
= 0,8105 + (0,100)(-0,0479)
= 0,806

(0,806)(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 ) 298,15 K

22 x 105 Pa
106 cm3

= 90,8 x 10-5 m3mol-1|

T2 = 493,15 K ;

908 cm3 mol-1

Tc = 305,3 K;

Tr2 = T2 =

1 m3

493,15 K
305, 3 K

=1,615

B0 = 0,083 B1 = 0,139 R.T2

P2 =

V1 - B0 + .B1 .R.Pc
c
(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 ) 493,15 K

90,8 x 10-5 m3 mol-1 - [-0,113+0,100(0,116) (8,314 m3 Pa mol-1 K-1 )(

= 42,68 x105 Pa |

1 bar

305,3 K
48,72 x 105 Pa

| = 42,68 bar

105 Pa

3.50 Berapakah tekanan dalam sebuah bejana 0,5 m3 ketika diisi dengan 10
kg karbondioksida pada 303,15 K ( 30 0C)?
Penyelesaian:
T = 303,15 K

Tc = 304,2 K;

Tr =
|

Vtotal = 0,5 m3

Pc = 73,83 bar|

= 0,224

BM = 44,01 g.mol-1|

kg.mol-1

73,83 x 105 Pa
|

44,01 x 10-3

0,422

B0 = 0,083 -

T1.6
r2

=0,083-

0,422
0,9971,6

=-0,341

B1 = 0,139 Vtotal

V=

10 kg
B

0,5 m3

10 kg
44,01 x 10-3 kg.mol-1

= 2,2 x 10-3 m3.mol-1|


P=

106 cm3
1

m3

2,2 x103 cm3 mol-1

R.T
T
V - B0 + .B1 .R. c
Pc

(8,314 m3 Pa mol-1 K-1 ) 303,15 K

2,2 x 10-3 m3 mol-1 - [-0,341+0,100(0,036) (8,314 m3 Pa mol-1 K-1 )(

= 10,863 x105 Pa |

1 bar
105 Pa

304,2 K
)
73,83 x 105 Pa

| = 10,863 bar

3.51 Sebuah bejana, diisi nitrogen cair pada titik didih normalnya,
diperbolehkan untuk hangat untuk 298.15 K (25 C). Tekanan apa yang
dikembangkan?Volume molar nitrogen cair pada titik didihnya yang
normal adalah 34,7 cm3 mol-1.
Penyelesaian:
Berdasarkan 1 mol nitrogen cair
Tn = 77,3 K Tc = 126,2 K

Tr =

Tr = 0,613

P = 1 atm

Pr =

Pr = 0,03

Pc = 34,0 bar

Z=1+(

Kondisi akhir :

T = 298,15 K
Pig =

Tr =

= 2,363

Pig = 359,2 Bar

Menggunakan Redligh/Kwong
= 0,08664

= 0,42478 (Tr) =

(Tr) = 0,651

a = (Tr)
Pc
a = 0,901
b=
b = 26,737
P=

= 450,1 bar

3.5.2 Volume spesifik cairan isobutana pada 300 K dan 4 bar adalah 1,824
cm3 gl. Perkirakan volume spesifik pada 415 K dan 75 bar ??
Penyelesaian:
Untuk cairan isobutana :
Tc = 408,1 K
Pc = 36,48 bar
V1 = 18,24
Diketahui :
T1 = 300 K
Maka :
Tr1 =
Tr2 =

T2 = 415 K

P1 = 4 bar

P2 = 75 bar

Pr1 =
Pr2 =
Pada kasus ini, suhu akhir lebih besar daria suhu awal T>Tc
r1 = 2,45

Vc = 262,7

= 0,181

Zo = 0,3356

Z = Zo +.Z1

Z = 0,322

r2 =

Z1 = -0,0756

V2 =
3.53 The density of liquid n-pentane is 0.630 g cm3 at 291.15 K (1 8C) and 1
bar. Estimate its density at 413.15 K (140C) and 120 bar
Penyelesaian:
Untuk pentana Tc = 469,7 K
T1 = 291,15 K

Pc = 33,7 bar

1 = 0,61

P1 = 1 bar T2 = 413,15 K

P2 = 120 bar

Tr1 =
Tr2 =
Pr1 =
Pr2 =
Pada kasus ini, suhu akhir lebih besar daria suhu awal T>Tc
r1 = 2,69

r2 = 2,27
0,630

3.54 Perkirakan kepadatan etanol cair pada 453,15 K (180 C) dan 200 bar?

Penyelesaian:
Untuk etanol Tc = 513,9 K
Tr =

T= 453,15 K

P = 200 bar

Pr =

Vc = 167

molwt = 46,069

r = 2,28

Pc = 61,48 bar

3.55 Perkirakan perubahan volume penguapan untuk amonia pada 293,15 K


(20 C). pada
suhu tekanan uap amonia adalah 857 kPa.
Penyelesaian:
Untuk amonia :
Tc = 405,7 K

T= 293,15 K

Tr =
Vc = 72,5
Vcair = Vc.Zc [

P = 857 kPa
Pr = 0,076

Zc = 0,242

= 0,253
]

Vcair = 27,11

Bo = 0,083

Bo = -0,627

B1 = 0,139-

B1 = - 0,534

V uap =

Pc= 112,8 bar

Vuap = 2616
V = Vuap-Vcair = 2589

3.58 Jika 3.965m3 gas metana pada 288,75 atm K (15,6 "C) dan 1 setara
dengan 3,785 x
lop3 m3 bensin sebagai bahan bakar untuk mesin mobil, berapa volume
yang dibutuhkan tangki untuk menahan metana pada 207 bar dan 288,75
K (15,6 "C) dalam jumlah yang setara dengan 37.85 x m3 bensin?

Penyelesaian:
R = 0,7302

T = 519,67 rankine

V = 1400

n=

P = 1 atm

n = 3,689 lbmol

Untuk metana pada 3000 psi dan 60o F


Tc = 190,168 rankine
Pc = 45,99 bar

T = 519,67 rankine
P = 3000 psi

Tr =
Pr =

= 0,01
Zo = 0,819

Z1 = 0,234

Vtangki =

Z = Zo + Z1 = 0,822

= 5,636

3.59 Tentukan perkiraan yang baik untuk faktor kompresibilitas Z dari uap
hidrogen jenuh
pada 25 K dan 3,213 bar. Sebagai perbandingan, nilai eksperimental
adalah Z = 0,7757.
Penyelesaian:
T = 25 K

P = 3,213 bar

Tc =
Pc =
V=

= 646,903

Gunakan korelasi Pitzer umum:


Bo = 0,083
B1 = 0,139
Menggunakan persamaan Refligh/Kwong:
=1
(Tr) =

=0

= 0,08664

= 0,42748

(Tr),Pr =
Hitung Z

q(Tr) =
Asumsi Z= 0,9

Z = 1+ (Tr), Pr q (Tr). (Tr), Pr .


Z = 0,791

3.60 Suhu Boyle adalah suhu yang:


(a) Tunjukkan bahwa B koefisien virial kedua adalah nol pada suhu
Boyle.
(b) Gunakan korelasi umum untuk B, Eq. (3.59), untuk memperkirakan
Boyle berkurang temperatur untuk cairan sederhana.
3.61 Gas alam (metana asumsikan murni) dikirim ke kota melalui pipa pada
tingkat volumetrik dari 4 Mm3normal perr hari. Kondisi verage
pengiriman A adalah 283,15 K (10 C) dan 20,7 bar.
Tentukan:
(a) Tingkat volumetrik pengiriman aktual m3 per hari.
(b) Tingkat molar pengiriman krnol per jam.
(c) kecepatan gas pada kondisi pengiriman m s-'.
Pipa 600 mm tugas baja berat dengan diameter dalam 575 mm. Normal
kondisi 273,15 K (PC) dan 1 atm.
Penyelesaian:
Untuk

etanan

= 0,012

Kondisi standart : T = *
1 atm
Korelasi Pitzer :
Tr =

Bo = 0,083
B1 = 0,139

Pr =

Tc = 190,6 K

Pc = 45,99 bar
+

288,706 K

P=

Zo = 1+ Bo

Z1 = B1
Z = Zo + .Z1 = 0,998
V1 =
Pada kondisi normal :
T=*

P = 300 psi

Korelasi Pitzer :
Tr =

Pr =

Bo = 0,083

B1 = 0,139

Zo = 1+ Bo

Z1 = B1

Z = Zo + .Z1= 0,958
V2 =

q1= 150.

q2 = q1

(b) n =
(c) D = 22,624 in
u=

A=

You might also like