You are on page 1of 16

TEKNIK SILVIKULTUR JENIS TANAMAN MERANTI RAWA (Shorea paucitflora King)

OLEH
AHMAD ARIFIN RAHMIYATI

Pendahuluan
Meranti rawa (shorea paucitflora King) merupakan tanaman hutan rawa gambut yang habitatnya sudah mulai langka. Pengadaan bibit yang berkualitas akan tercapai dengan penerapan teknik silvikultur yang baik.

Rumusan masalah, tujuan dan kegunaan makalah ini

Sebagaimana latar belakang, masalah yang diangkat adalah bagaiman proses teknik silvikultur jenis tanaman meranti rawa (Shorea paucitflora King). Tujuanya, untuk mengetahui proses teknik silvikultur jenis tanaman meranti rawa (Shorea paucitflora King). Kegunaannya, sebagai pedoman untuk mendapatakan bibit yang berkualitas melalui penerapan teknik silvikultur yang baik dan benar.

Sistem silvikultur

Silvikultur adalah ilmu dan seni untuk mengelola tegakan hutan melalui pembangunan dan pengendalian tegakan pertumbuhan dan struktur dan komposisi tegakan dan kualitas sesuai dengan tujuan pengeloaan hutan. Sistem silvikultur suatu proses memproduksi hutan melalui perencanaan yang terencana terdiri atas pengadaan bibit,penyiapan lahan tanam, penanaman, pemeliharaam, dan pemanenan.

Teknik silvikultur Teknik silvikultur adalah penggunaan perlakuan terhadap hutan untuk mempertahan kan dan meningkatkan produktivitas hutan. Perlakuan tersebut dapat diterapkan pada tahap permudaan, pemeliharaan, penjarangan dan pemanenan.

Klasifikasi tanaman meranti rawa


Nama Ilmiah : Shorea pauciflora King Suku : Dipterocarpaceae Nama Perdagangan : Meranti Merah Nama Daerah : Banio, ketuko, melebekan, meranti, merkuyung, sirantih (Sumatra) Abang, awang, damar, engkabang, kakan, kenuar, kontoi, lampung, laman, lentang, ponga, putang, tengkawang (Kalimantan) Kayu bapa, sehu (Maluku) Status : Kayu Komersil

Habitat tumbuh, penyebaran dan kegunaan tanaman meranti rawa


1.

Meranti tumbuh pada tanah gambut (rawa).


Tersebar di pulau sumatera, kalimantan dan maluku. Kegunaannya sebagai bahan kayu lapis, kayu pertukangan, kapal dan bahan alat musik. Sedangkan buahnya digunakan sebagai bahan kosmetik.

2.

3.

Habitus dan Ciri morfologi


Pohon dapat mencapai tinggi 50 m, tbc 30 m, diameter > 100 cm. Bentuk batang silindris dan berbanir
Kulit batang berwarna kelabu sampai cokelat

1.

2.

3.

Teknik silvikultur

Pengadaan bibit

Pengadaan bibit dari biji Pengadaan bibit dari anakan alam

Pengadaan bibit dari biji


Pengadaan bibit dari biji dilakukan melalui beberapa tahap yaitu sebagai berikut :

Pemanenan buah Ekstrasi buah Seleksi biji Penyemaian Pemeliharaan kecambah

Penyapihan
Pemeliharaan bibit sapihan Pengerasan

Pengadaan bibit dari anakan alam


Pengadaan bibit dari anakan melewati beberapa tahap yaitu :

alam

Seleksi dan pengambilan anakan alam Penyapihan Pemeliharaan bibit sapihan

Pengerasan (pembukaan naungan total)

Pengangkutan bibit
Pengangkutan bibit dari persemaian ke tempat penanaman meliputi beberapa kegiatan yaitu :

Persiapan sebelum pengangkutan


Pemuatan bibit

Perlakuan bibit dalam perjalanan


Pembongkaran bibit

Penanaman bibit meranti rawa


Langakah-langkah penanaman yaitu :
Persiapan

lahan jalur tanam tanam

Pembuatan

Penentuan titik

Pembersihan piringan Pembuatan

lubang tanam

Penanaman

Penyiraman bibit yang akan ditanam


Pembuatan lubang tanam kembali Penyiraman lubang tanam Pembukaan polybag Penanaman bibit Penutupan lubang Pemasangan ajir

Pemeliharaan dan perlakuan tamabahan pada tanaman meranti rawa

Penyiraman Penyiangan jalur Pendangiran Inokulasi mikorisa

TERIMA KASIH

You might also like