You are on page 1of 6

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penatalaksanaan yang baik, karena penyakit ini sering muncul seiring berjalannya waktu yang secara visual memang tidak tampak mengerikan, namun hipertensi dapat membuat penderita terancam jiwanya atau paling tidak menurunkan kualitas hidupnya, organ tubuh yang penting akan mengalami kerusakan bila hipertensi tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan masalah lain berupa komplikasi berbagai organ penting yang menyebabkan serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan kerusakan ginjal (Bangun:2002). Penatalaksanaan pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua kategori yaitu farmakologis dan non-farmakologis. Pengobatan farmakologis yaitu dengan mengunakan obat-obatan modern, sedangkan Pengobatan nonfarmakologis, merupakan pengobatan tanpa obat-obatan yang diterapkan pada penderita hipertensi. Dengan cara ini penurunan tekanan darah diupayakan melalui pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat salah satunya adalah penggolaan stres yang benar karena stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah selama beberapa waktu ( Junaidi:2010 ). Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada didunia. Data dari WHO Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2025. dari sejumlah 639 juta

kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,6 milyar kasus di tahun 2025. Menteri kesehatan DR.dr Siti Fadilah Supari,sp.JP(K) menyatakan, pravalensi Hipertensi di Indonesia rata-rata daerah urban dan rural berkisar 17% - 21% (Kusuma,2010). Menurut Dinkes di kabupaten Banyuwangi tahun 2010 sebanyak 1171 jiwa Prevalensi yang menderita penyakit hipertensi di

Banyuwangi cenderung meningkat, prevalensi sebesar 1,7% (6.098) meningkat menjadi 2,6% (7.244) pada tahun 2011( Departemen Kesehatan RI,2006). Dipuskesmas Purwoharjo didapatkan data kunjungan pasien penderita hipertensi pada bulan januari sampai april sebanyak 196 orang dan dari data pengkajian awal dengan tehnik wawancara didusun Curahpecak diwilayah kerja Puskesmas Purwoharjo Penderita Hipertensi 35% dari total 44 orang. 7 orang diantaranya mengunakan tehnik Relaksasi untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan menarik nafas dalam. Faktor- faktor yang mempengaruhi Hipertensi adalah stres, karena stress cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah selama beberapa waktu. Jika stres telah berlalu, tekanan darah biasanya akan kembali normal, karena jika kita stress hormon epineprin atau adrenalin akan dilepaskan. Adrenalin akan meningkatkan tekanan darah melalui kontraksi arteri (vasokonstriksi) dan meningkatkan denyut jantung. Jika stress berlanjut, tekanan darah akan tetap tinggi sehingga orang tersebut mengalami hipertensi. Itu sebabnya berbagai upaya mengatasinya dilakukan tehnik relaksasi seperti meditasi, latihan pernafasan dalam, rileksasi otot progresif dan sebagainya. tehnik relaksasi progresif itu sendiri adalah cara yang efektif untuk merelaksasikan dan

mengurangi kecemasan .dengan cara mengistirahatkan otot-otot melalui suatu cara yang tepat, karena hal ini diikuti dengan relaksasi mental atau pikiran yang berkerja lebih saraf dominan yang sistem saraf Saraf parasimpatik, parasimpatik sehingga berfungsi

mengendorkan

tegang.

mengendalikan fungsi pencernaan, pernafasan dan denyut jantung untuk membuat tubuh rileks. Di lain pihak, kerja saraf simpatik juga dapat dihambat, sehingga menurun keadaan tegang dan berjaga- jaga. Ketika respon relaksasi dirasakan oleh tubuh, ia akan memperlambat detak jantung sehingga denyut jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh menjadi lebih afektif. Selain itu, tekanan darah pun menurun darah yang mengalir kealat pencernaan bertambah, kecepatan pernapasan berkurang, aliran deras keringat berkurang, dan kadar gula darah kembali normal. Perlu diperhatikan bahwa cara bernafas . Apa bila bernafas seseorang cepat dangkal sehingga hanya mengisi udara di dalam dada, maka tekanan darahnya akan meningkat. Sebaliknya, jika seseorang cara bernafasnya normal atau perlahan dan dalam, maka tekanan darahnya normal (Junaidi:2010). Penanganan penurunan tekanan darah diupayakan pengobatan

nonfarmakologis yaitu melalui pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat dengan cara pengelolaan stress yang benar, karena stress cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah. Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk mengatasinya dengan relaksasi (Junaidi:2010). Salah satu alterntif lain yaitu dengan mengunakan tehnik Progressive relaxation cara yang efektif untuk relaksasi dan mengurangi kecemasan yaitu dengan cara

mengistirahatkan otot-otot melalui suatu cara yang tepat, maka hal ini akan diikuti dengan relaksasi mental atau pikiran sehingga dapat menurunkan tekanan darah (Syamsir:2006). Pernyataan diatas maka penulis sebagai peneliti mempunyai ketertarikan untuk melakukan penelitian sesuai dengan masalah di atas yaitu tentang Efektifitas Progressive Relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Purwoharjo tahun 2011.

B. Rumusan Masalah Dari fenomena yang diuraikan dalam latar belakang tersebut maka pertanyaan masalahnya adalah : Adakah pengaruh positip tentang Progressive relaxation dalam menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi di dusun curahpecak desa purwoharjo Banyuwangi tahun 2011 ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui keefektifan Progressive relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi didusun Curahpecak wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo tahun 2011. 2. Tujuan khusus
a.

Mengidentifikasi Tekanan Darah pada klien

Hipertensi sebelum dilakukan tehnik Progressive Relaxation.

b.

Mengidentifikasi tekanan darah pada klien

hipertensi sesudah dilakukan tehnik progressive relaxation.


c.

Menganalisa

keefektifan

progressive

Relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi didusun Curahpecak wilayah kerja Puskesmas Purwoharjo tahun 2011.

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Hasil penelitian ini sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang penerapan tehnik Progressive Relaxation. 2. Praktisi a. Bagi peneliti Hasil ini diharapkan dapat dipergunakan untuk penelitian lebih lanjut. b. Bagi responden Hasil ini diharapkan sebagai upaya pengobatan atau pencegahan dari hipertensi. c. Bagi pihak Puskesmas Purwoharjo Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi pihak puskesmas yang terkait tentang upaya pengobatan atau pencegahan hipertensi.

d. Bagi pendidikan Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada perawat pendidikan yang terkait untuk meningkatkan mutu pendidikan kesehatan .

E. Relevansi Penelitian sebelumnya

Penelitian Karyono Pada tahun 1994. Dengan judul Pengaruh relaksasi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi esensial disurabaya .Dengan menggunakan desain secara Quasi experimental dengan mengunakan One group pre- post test desain . dari hasil penelitian yang berupa data hipertensi sebelum dan sesudah tindakan prosedur tehnik progressive relaxation dilakukan pengecekan darah. Dari 31 klien, terdapat 84% klien yang mengalami hipertensi esensial tekanan darahnya turun dan 16% klien tidak mengalami perubahan (Hariyanto :2005).

F. Keterbatasan Keterbatasan menurut Barin dan Grave yang dikutip oleh Nursalam @Siti pariani (2001:16) adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian. Keterbatasan yang dialami oleh peneliti adalah instrument penelitian dirancang oleh peneliti sehingga validitasnya masih perlu diuji coba.

You might also like