You are on page 1of 6

Pengertian Laporan dan Penjelasannya oleh: yasrin (3 Tinjauan) Kunjungan : 1051 kata:600 More About : ciri-ciri laporan yang

baik Summary rating: 4 stars

Summarize It

Laporan adalah keterangan atau informasi yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan secara tertulis. Rangkaian kegiatan dalam mencari keterangan itu dapat berupa:

a. Pengamatan (untuk suatu jangka waktu tertentu dan dengan peralatan tertentu);

b. Penyelidikan (dengan bertanya, mencatat, dan membanding-bandingkan sumber-sumber informasi;

c. Studi (dengan membaca dokumen-dokumen dan bertukar pikiran).

Jika dilihat dari segi hal yang dilaporkan, ada banyak jenis laporan, tidak terbatas jumlahnya. Apa saja dapat dilaporkan?

Penyusunan laporan yang lengkap mempunyai banyak kegunaan diantaranya :

a. Pembuatan laporan melatih kita untuk berbuat cermat dan selalu bertujuan.

b. Penyusunan laporan merupakan penciptaan dokumen yang dapat dijadikan bahan studi, bahan perbandingan, bahan diskusi kemasyarakatan, dan sebagainya.

c. Penyampaian laporan merupakan pertanggungjawaban kepada atasan atau organisasi, baik tentang apa yang telah dilakukan, uang yang telah dibelanjakan, maupun tentang apa yang sebaiknya dilakukan oleh pimpinan organisasi atau badan usaha.

Suatu laporan yang baik harus memenuhi mutu berikut ini :

Cermat.

Tepat waktu.

Memadai.

Jelas.

Sederhana.

Jika mutu tersebut terpenuhi, laporan yang baik akan menunjukkan ciri-ciri berikut :

a. Mengandung fakta-fakta yang relevan;

b. Menyampaikan kesimpulan dan saran berdasarkan fakta-fakta;

c. Mempunyai bentuk tersendiri;

d. Mengandung gaya tulis yang serasi dengan pengungkapan faktual;

e. Menampilkan tata wajah yang mencerminkan kesungguhan kerja.

Cara menyampaikan Laporan Secara Lisan

Agar peristiwa yang anda ceritakan itu menarik dan membuat orang lain terkesan, susunlah jalan peristiwa dengan baik, wajar, sistematis, dan logis. Gunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang tidak membosankan! Jadi, kegiatan yang anda laporkan tidak sekedar sejumlah peristiwa yang dialami, tetapi harus bermanfaat bagi orang lain.

Dalam keterampilan berbicara yang perlu diperhatikan bukan hanya agar bahasa itu mudah ditangkap, sopan dan tidak menyimpang, tetapi juga agar bahasa itu dapat digunakan untuk melaporkan.Untuk dapat menyampaikan laporan secara baik terlebih dahulu kita memahami hal-hal yang berhubungan dengan penyampaian laporan secara lisan. Berbicara untuk melaporkan, untuk memberikan informasi, atau dalam bahasa Inggris Informative speaking dilaksanakan kalau seseorang berkeinginan untuk:

Memberi atau menanamkan pengetahuan;

Menetapkan atau menentukan hubungan-hubungan antara benda-benda;

Menerangkan atau menjelaskan suatu proses;

Menginterpretasikan atau menafsirkan sesuatu persetujuan ataupun menguraikan suatu artikel.

Semua hal tersebut merupakan situasi-situasi informatif karena masing-masing ingin membuat pengertian-pengertian atau makna-makna menjadi jelas. Pembicaraan-pembicaraan yang bersifat informatif menyandarkan diri pada sumber utama.

1) Pengalaman-pengalaman yang harus dihubung-hubungkan seperti perjalanan, petualangan, cerita roman/novel.

2) Proses-proses yang harus dijelaskan, seperti pembuatan sebuah buku, mencampur pigmen-pigmen untuk membuat warna-warna, merekam serta memotret bunyi.

3) Tulisan-tulisan yang harus dijelaskan/dipahami seperti arti/makna konstitusi.

4) Ide-ide atau gagasan-gagasan yang harus disingkapkan seperti makna estetika.

5) Instruksi-instruksi atau pengajaran-pengajaran yang harus digambarkan dan diragakan seperti bagaimana bermain pedang, bagaimana cara membuat kue tar, dan sebagaimana.

Perlu disadari bahwa tuntutan serta pertimbangan dalam situasi-situasi informatif lebih bersifat intelektual daripada emosional. Kita harus berusaha menempatkan segala sesuatu dalam posisi dan urutan yang mudah terlihat. Pendekatan yang kita buat dapat bersifat dedukatif dan induktif. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pembicaraan itu, terlebih dahulu perlu adanya suatu perencanaan. Dalam merencanakan suatu pembicaraan kita harus mengikuti langkah-langkah berikut.

a) Memilih pokok pembicaraan yang menarik hati kita

Kebanyakan orang cenderung mendengarkan suatu pembicaraan yang baik mengenai suatu pokok/judul yang disenangi.

b) Membatasi pokok pembicaraan

Dengan jalan membatasi pokok pembicaraan, maka mungkinlah kita mencakup suatu bidang tertentu secara baik dan menarik.

c) Mengumpulkan bahan-bahan

Kita dapat mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber, misalnya siaran radio, TV, ceramah, artikel surat kabar/majalah.

d) Menyusun bahan

Pembicaraan yang hendak disampaikan hendaknya terdiri atas 3 bagian, yaitu:

1. Pendahuluan

Usahakanlah menarik perhatian para pendengar dalam kalimat pembukaan. Kita dapat mulai dengan suatu pernyataan yang merangsang atau suatu pernyataan yang menimbulkan rasa ingin tahu dari para pendengar.

2. Isi

Dalam merencanakan isi pembicaraan maka kita harus membuat sesuatu bagan butir-butir penting yang memuat semua informasi/data dan fakta. Untuk itu diperlukan 5 W 1 H = what-who-where-whenwhy-how (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana). Setelah data terkumpul gunakanlah katakata peralihan yang akan memudahkan para pendengar mengikuti gagasan-gagasan kita. Kalimatkalimat dalam isi pembicaraan kita hendaklah bersemangat, bergairah, antusias, logis, dan spesifik.

3. Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan atau solusi dari materi pembicaraan. Diterbitkan di: 15 Agustus, 2011 http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2200250-pengertian-laporan-dan-penjelasannya/

You might also like