You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM

EFEK HALL
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I

disusun oleh : Nama NIM Teman Kelompok Dosen Pembimbing : Bunga Mardiyya : 1005316 : Ufiq Faishol Ahlif : Andhy Setiawan, S.Pd. , M.Si Dra. Hj. Wiendartun, M.Si Asisten Laboratorium : Herdyka Sulistiardi Pengambilan Data : Rabu, 6 Maret 2013

Laboratorim Fisika Lanjut 1 Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia 2013

A. Tujuan
Menentukan rapat muatan pembawa dan jenis muatan pembawa.

B. Alat dan Bahan


1. Power Supply 2. Gaussmeter 3. Amperemeter 4. Voltmeter 5. Batang/pita penghantar 6. Kabel Penghubung 7. Alat tulis 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 4 buah

C. Dasar Teori Keberadaan medan magnetik (B) pada suatu titik dalam ruang dapat diperagakan secara langsung. Apabila muatan (q) memiliki kecepatan (v) dalam medan magnetik, akan terdapat gaya yang bergantung pada q, besar kecepatan dan arahnya. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Gaya yang dikerahkan oleh medan magnetik pada kawat yang sedang menyalurkan arus akan dipindahkan ke kawat oleh gaya yang mengikat elektron pada kawat dipermukaannya. Karena pembawa muatan itu sendiri mengalami gaya magnetik ketika kawat yang sedang menyalurkan arus itu berada dalam medan magnetik luar, pembawa muatan itu dipercepat ke arah salah satu sisi kawat. Ini menghasilkan pemisahan muatan dalam kawat yang disebut Efek Hall. Fenomena ini memungkinkan untuk menentukan tanda muatan pada pembawa muatan dan jumlah muatan per volume satuan n dalam suatu konduktor.

Pengukuran tanda beda potensial antara bagian atas dan bagian bawah lempengan itu akan menandakan pembawa muatannya. Jika kita hubungkan bagian atas dan bawah lempengan itu dengan kawat yang bertahanan R, elektron negatif akan mengalir dari bagian atas lempengan melalui kawat ke bagian bawahnya. Begitu elektron meninggalkan bagian atas lempengan dan memasuki bagian bawahnya, besar pemisahan pada lempengan itu untuk sesaat berkurang. Akibatnya adalah, gaya elektrostatik pada elektron dalam lempengan itu sesaat akan melemah sehingga gaya ini tidak lagi mengimbangi gaya magnetik yang terjadi padanya. Gaya magnetik ini akan menggerakan lebih banyak elektron melintasi lempengan itu. Lempengan itu dengan demikian merupakan sumber GGL. Beda potensial antara bagian atas dan bagian bawah lempengan itu disebut tegangan Hall (VH), yang secara matematis:

Perhatikan gambar berikut.

Pengangkut pengangkut muatan tidak menimbun tanpa batas pada tepi kanan pita karena pergeseran muatan memperbesar medan listrik Hall melintang (Transverse Hall Electric Field) EH yang bekerja di dalam penghantar untuk menentang hanyutan pengangkut muatan yang mengarah ke samping. Medan listrik Hall adalah manifestasi lain dari potensial hall dan dihubungkan kepada perbedaan potensial yang dinyatakan oleh:

L = Lebar plat (lebar pada beda potensial hall)

Akhirnya dicapai sebuah kesetimbangan dimana gaya pembelok magnetik pada pengangkut muatan yang mengarah ke samping persis dihilangkan oleh gaya listrik yang besarnya dinyatakan oleh persamaan:

yang arahnya berlawanan yang disebabkan oleh medan listrik Hall, atau:

Atau yang kita tuliskan sebagai :

Untuk kasus dimana vd dan B tegak lurus satu sama lain maka kita akan mendapatkan persamaan yang lebih sederhana: dimana Maka atau

Dengan d = tebal pita; L= lebar pita Untuk tebal pita yang sangat kecil (tipis), maka A Sehingga persamaannya menjadi : d

D. Prosedur Percobaan Percobaan Pertama 1. Menyiapkan alat dan bahan percobaan. 2. Meng-set alat-alat untuk percobaan dan menghubungkan pada power supply. 3. Menyalakan power supply dan mengatur tegangan pada rangkaian. 4. Mengatur dan menentukan satu nilai arus tetap pada rangkaian. 5. Mengukur nilai arus tetap dengan amperemeter dan mencatatnya. 6. Menentukan besar medan magnet dan mengukurnya menggunakan gaussmeter lalu mencatatnya. 7. Mengukur tegangan Hall yang dihasilkan pada rangkaian menggunakan voltmeter dan mencatatnya.

8. Mengulangi langkah 5 sampai langkah 7 dengan mengubah-ubah jarak magnet sehingga didapat nilai medan magnet yang berbeda-beda. Percobaan Kedua 1. Menyiapkan alat dan bahan percobaan. 2. Meng-set alat-alat untuk percobaan dan menghubungkan pada power supply. 3. Menyalakan power supply dan mengatur tegangan pada rangkaian. 4. Mengatur dan menentukan satu nilai medan magnet tetap pada rangkaian. 5. Mengukur nilai medan magnet dengan gaussmeter dan mencatatnya. 6. Menentukan besar arus dan mengukurnya menggunakan amperemeter lalu mencatatnya. 7. Mengukur tegangan Hall yang dihasilkan pada rangkaian menggunakan voltmeter dan mencatatnya. 8. Mengulangi langkah 5 sampai langkah 7 dengan mengubah-ubah nilai arus sehingga didapat nilai medan magnet yang berbeda-beda.

E. Tabel Pengamatan (terlampir)

F. Pengolahan Data Percobaan 1, Arus listrik (I) konstan tetapi medan magnet (B) diubah-ubah 1. Metode Statistik Dengan menggunakan rumus :

b e
No 1 2 3 I (mA) 1,00 1,00 1,00

= 0,5 mm = 5 x 10-4 m = 1,6 x 10 -19 coulomb


B (tesla) VH (mV) ( 9,88E+19 1,35E+20 1,35E+20 3,69E+20 ) | | ( 2,41E+19 1,19E+19 1,22E+19 ) | | ( 5,82E+38 1,43E+38 1,49E+38 8,74E+38 )

2,00E-02 2,53E-03 3,00E-02 2,78E-03 4,00E-02 3,70E-03

Jadi, rapat muatan pembawa yang diperoleh : Kesalahan presisi: 2. Metode Grafik Dengan menggunakan Microcal Origin

3/6/2013 15:50 Linear Regression through origin for Data1_B: Y = B * X Parameter Value Error -----------------------------------------------------------B 0.10137 0.00863 -----------------------------------------------------------R SD N P -----------------------------------------------------------0.94945 0.00455 3 0.10952 ------------------------------------------------------------

Sehingga diperoleh, nilai kecepatan cahaya :

Jadi rapat muatan pembawa :

Dengan presisi kesalahan

Percobaan 2, Medan Magnet (B) konstan tetapi arus listrik (I) diubah-ubah 1. Metode Statistik Dengan menggunakan rumus :

b e

= 0,5 mm = 5 x 10-4 m = 1,6 x 10 -19 coulomb


B (tesla) 3,00E-03 3,00E-03 3,00E-03 3,00E-03 3,00E-03 3,00E-03 3,00E-03 3,00E-03 ( ) | | ( ) | | ( )

No I (ampere) VH (volt) 1 2 3 4 5 6 7 8 5,00E-04 6,00E-04 7,00E-04 8,00E-04 9,00E-04 1,00E-03 1,10E-03 1,20E-03 1,92E-03 2,14E-03 2,22E-03 2,31E-03 2,52E-03 2,78E-03 3,05E-03 3,30E-03

9,77E+18 1,05E+19 1,18E+19 1,30E+19 1,34E+19 1,35E+19 1,35E+19 1,36E+19

-2,87E+18 -2,12E+18 -8,07E+17 3,56E+17 7,62E+17 8,58E+17 8,93E+17 1,01E+18

8,21E+36 4,48E+36 6,51E+35 1,27E+35 5,80E+35 7,36E+35 7,98E+35 1,01E+36

9 10

1,30E-03 1,40E-03

3,60E-03 3,85E-03

3,00E-03 3,00E-03

1,35E+19 1,36E+19 1,26E+20

9,10E+17 1,01E+18

8,29E+35 1,01E+36 1,84E+37

(
| ( )

Jadi, rapan muatan pembawa yang diperoleh : Sehingga kesalahan presisi di dapat : 2. Metode Grafik Dengan menggunakan software origin

3/6/2013 17:52 Linear Regression through origin for Data1_B: Y = B * X Parameter Value Error -----------------------------------------------------------B 0.34844 0.00955

-----------------------------------------------------------R SD N P -----------------------------------------------------------0.98736 0.00857 10 <0.0001 ------------------------------------------------------------

Sehingga diperoleh, nilai kecepatan cahaya :

Jadi rapat muatan pembawa :

Dengan presisi kesalahan :

G. Analisis Percobaan Dari hasil kedua percobaan yang telah dilakukan didapatlah nilai rapat muatan pembawa yang besarnya sebagai berikut : Percobaan 1, Arus listrik (I) konstan tetapi medan magnet (B) diubah-ubah 1. Metode Statistik Kesalahan presisi: 2. Metode Grafik Dengan presisi kesalahan

Percobaan 1, Arus listrik (I) konstan tetapi medan magnet (B) diubah-ubah

1. Metode Statistik Kesalahan presisi: 2. Metode Grafik Dengan presisi kesalahan

Dari hasil percobaan 1 dan percobaan 2, hasil yang berbeda dengan presisi kesalahan yang berbeda pula. Dimana presisi kesalahan pada percobaan 2 yaitu dengan mengubah-ubah arus listrik dan besar medan magnetnya tetap menghasilkan presisi kesalahan lebih kecil dengan percobaan 1 yaitu mengubah-ubah medan magnet dan arus listrik tetap. Meninjau dari presisi kesalahan kedua percobaan untuk mendapatkan rapat muatan yang paling tepat dari kedua percobaanlah yang ditinjau karena tidak ada referensi. Hal ini disebabkanoleh faktor yang membedakan hasil rapat muatan seperti jenis kawat kabel yang dipakai, tegangan yang dipergunakan, keakurasian alat, maupun perbedaan alat sehingga tidak ada referensi yang sama persis baik media cetak maupun elektronik. Untuk jenis muatan dalam percobaan ini adalah negatif, hal ini dapat terlihat dari rangkaian alat percobaan, karena saat pengetesan melalui output beda potensialnya ternyata sesuai dengan perkiraan yang tersirat sesuai persamaan dan dari ketentuan umum yang berlaku. Besarnya rapat muatan pembawa (n) dari kedua percobaan di atas ternyata tidak sama keakurasiannya, padahal seharusnya sama. Hal ini diperkirakan karena beberapa faktor sebagai berikut: Sempat gaussmeter tidak bekerja dengan baik diakibatkan karena kondisi alat yang sudah tidak baik. Ketelitian alat ukur itu sendiri. Kesalahan pengambilan data diakibatkan karena tidak konsistennya penempatan gaussmeter pada pita penghantar. Kesalahan paralaks saat pembacaan skala alat ukur.

H. Kesimpulan Dari hasil kedua percobaan yang telah dilakukan didapatlah nilai rapat muatan pembawa yang besarnya sebagai berikut : Percobaan 1, Arus listrik (I) konstan tetapi medan magnet (B) diubah-ubah 1. Metode Statistik Kesalahan presisi: 2. Metode Statistik Dengan presisi kesalahan

Percobaan 1, Arus listrik (I) konstan tetapi medan magnet (B) diubah-ubah 1. Metode Statistik Kesalahan presisi: 2. Metode Grafik Dengan presisi kesalahan

dan jenis muatan pembawa adalah muatan negatif.

I. Daftra Pustaka Tipler, Paul A.1991.Fisika untuk Sainsdan Teknik, Jilid 2.Jakarta:Erlangga Beiser, Arthur.1999.Konsep Fisika Modern, Edisi Keempat.Jakarta:Erlangga Krane, Kenneth.1992.Fisika Modern.Jakarta:Universitas Indonesia (UI-Press) Resnick, Halliday Buku Petunjuk Praktikum Fisika lanjut. Efek Hall. UPI. Bandung

You might also like