You are on page 1of 1

ABSTRAKSI BENNY KURNIAWAN, Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Oktober 2009, Studi Optimalisasi Alat Berat

Pada Tahap Pekerjaan Persiapan Proyek Pembangunan Sarana Dan Prasarana PON XVII Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Dosen Pembimbing : Saifoe El Unas,ST., MT dan M. Hamzah Hasyim, ST., MEngSc Studi optimalisasi alat berat dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan proyek pembangunan sarana dan prasarana PON XVII di Kabupaten Kutai Kartanegara selama ini sudah optimal dari segi biaya dan waktu pelaksanaannya. Alat berat yang dioptimalisasi adalah kombinasi dump truck dengan excavator dan dump truck dengan wheel loader. Pada saat awal pelaksanaan pihak kontraktor melakukan revisi jadwal sebanyak 2 kali.Biaya awal proyek pada seluruh pekerjaan adalah Rp 201.648.078.000,00 dan waktu pelaksanaan selama 66 minggu. Data yang dipakai adalah Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan penyiapan lahan, pembangunan jalan dan drainase pembangunan sarana dan prasarana PON XVII Kabupaten kutai Kartanegara, laporan bulanan, time schedule pelaksanaan, dan gambar kontur existing. Pekerjaan yang dianalisa adalah pekerjaan tanah dan jalan yang menggunakan kombinasi 2 alat pengangkut dan pemuat. Pengolahan data yang dilakukan adalah melakukan perhitungan ulang produksi alat berat, perhitungan ulang waktu siklus, penentuan rute dump truck, dan perhitungan jumlah dump truck yang melayani excavator dan wheel loader dengan menggunakan metode antrian untuk dump truck. Menghitung jumlah alat berat pada pekerjaan yang dioptimalisasi untuk mengetahui jumlah alat berat yang dibutuhkan. Perhitungan ulang biaya dan durasi hanya dilakukan pada pekerjaan yang dioptimalisasi. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut : Jumlah alat berat yang digunakan adalah 25 excavator ; 17 wheel loader ; 42 dump truck 8 m3 ; 126 dump truck 5 m3 ; 71 dump truck 4 m3. Jumlah pemakaian alat berat setiap hari tidak sama, tetapi pihak penyedia alat berat (rental) telah menyediakan stok lebih jika sewaktu-waktu dibutuhkan penggunaan alat yang lebih banyak. Biaya pekerjaan setelah optimalisasi sebesar Rp 80.702.228.212,00 turun sebesar 0,32% dari biaya pekerjaan yang belum dioptimalisasi Rp 80.964.398.765,00. Waktu pelaksanaan total pada pekerjaan yang dioptimalisasi adalah selama 347 hari turun 9,365% dari waktu total pekerjaan yang belum dioptimalisasi selama 384 hari. Biaya total seluruh pekerjaan setelah optimalisasi adalah Rp 177.746.725.234,26 turun sebesar 0,147% dari biaya total sebelum optimalisasi sebesar Rp 178.008.895.766.87. Biaya-biaya tersebut tidak termasuk biaya pengurusan IMB dan Pajak Pertambahan nilai (Ppn). Waktu pelaksanaan proyek sebelum optimalisasi adalah selama 66 minggu termasuk libur hari raya. Setelah dilakukan optimalisasi waktu pelaksanaan berkurang sebanyak 7,57 % menjadi selama 61 minggu Kata Kunci : Optimalisasi, Alat berat.

You might also like