You are on page 1of 10

Active learning

Oleh : Eveline Siregar

PENGERTIAN BELAJAR AKTIF

Belajar Aktif: Pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri. Kemampuan belajar mandiri ini merupakan tujuan akhir dari belajar aktif (Active Learning). Untuk dapat mencapai hal tersebut kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar bermakna bagi siswa atau anak didik Belajar yang bermakna terjadi bila siswa berperan aktif dalam proses belajar & akhirnya mampu memutuskan apa yang akan dipelajari & cara ajarinya. Belajar aktif merupakan perkembangan dari teori Learning by doing (Dewey, 1859-1952)

Mengapa Belajar Aktif?

Siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal & mengembangkan kapasitas belajar & potensi yang dimilikinya. Siswa dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat di sekitarnya, lebih terlatih berprakarsa, berpikir secara sistematis, kritis, tanggap sehingga dapat meyelesaikan masalah se-hari2 melalui penelusuran informasi bermakna. Menuntut guru bekerja secara profesional, mengajar secara sistematis & berdasarkan prinsip2 pembelajaran (merekayasa sistem pembelajaran).

KEMAMPUAN GURU DALAM BELAJAR AKTIF

Memanfaatkan sumber belajar di lingkungannya secara optimal untuk keperluan pembelajaran Berkreasi & mengembangkan gagasan baru Mengurangi kesenjangan pengetahuan yang diperoleh siswa dari sekolah dengan pengetahuan yang diperoleh dari masyarakat. Memperjelas keterkaitan mata pelajaran bidang ilmu dengan kebutuhan sehari-hari dalam masyarakat. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan & perilaku siswa secara bertahap & utuh Memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuannya. Menerapkan prinsip2 belajar aktif.

PERAN GURU & SISWA

GURU: Sebagai fasilitator yang membantu memudahkan siswa belajar. Narasumber yang mampu mengundang pemikiran & daya kreasi siswa Pengelola yang mampu merancang & melaksanakan kegiatan belajar bermakna Pengelola sumber belajar yang diperlukan Mengembangkan berbagai kegiatan belajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar

SISWA: Terlibat dalam proses belajar bersama guru. Menjelajah, mencari, mempertanyakan sesuatu, menyelidiki jawaban atas suatu pertanyaan. Mengelola & menyampaikan hasil perolehannya secara komunikatif Menentukan kebutuhannya sendiri, menganalisis informasi yang diterima, menyeleksi bagian2 yg penting & memberi arti pada informasi baru. Memodifikasi pengetahuan yang diterima dgn pengalaman & pengetahuannya. Menerapkan & memanfaatkan pengetahuan yang diterima pada masalah2 yang dihadapinya.

Landasan Active Learning (Confucius)

What I hear, I forget. What I hear and see, I remember a little. What I hear, see and ask question about or discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill. What I teach to another, I master.

Strategi belajar aktif

Refleksi. Guru dapat meminta siswa untuk secara bertahap merefleksikan hal-hal yang telah dipelajari dalam pembelajaran. Pertanyaan siswa. Di setiap bahasan atau pertemuan guru menugaskan siswa untuk menulis pertanyaan tentang hal yang belum dipahami atau belum dibahas bersama guru dan teman-teman lainnya. Rangkuman. Guru membiasakan siswa membuat rangkuman terhadap hasil diskusi kelompok yang dilakukan di kelas atau sebagai tugas mandiri. Rangkuman dapat berupa tugas mengevaluasi sesuatu, seperti artikel, buku, majalah dll. Pemetaan kognitif. Alat untuk membuat siswa berpikir aktif tentang konsepkonsep, hubungan antara konsep dan skemanya. Pemetaan ini digunakan untuk menumbuhkan proses belajar aktif siswa.

Penerapan model belajar siswa aktif.

Model belajar informasi Model ini menekankan penjelasan guru pada siswa atau penjelasan siswa kepada siswa lain dalam membahas pengajaran. Contohnya ceramah dan tanya jawab. Model belajar mandiri Ditekankan pada kegiatan belajar mandiri atau perseorangan dengan menggunakan metode penugasan sebagai metode utama dan ceramah, Tanya jawab sebagai metode penunjang. Model belajar kelompok Menekankan aktifitas belajar siswa secara bersama dalam kelompok sehingga mengembangkan hubungan sosial dalam pemecahan masalah belajar. Contohnya metode diskusi, Model pembelajaran pemecahan masalah Model ini sama dengan inkuiri, problem solving atau perpikir reflektif yang didasarkan atas langkah-langkah berpikir ilmiah.

Menurut Marzano, Pickering, dan Mc Tighe (1994), ada lima jenjang keterampilan dalam belajar aktif :

Effective habits of mind


Cooperation/collaboration Effective communication Information Processing Complex Thinking

Alat penilaian dalam belajar aktif.


Observasi atau pengamatan, pengamatan dilakukan oleh guru pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Tujuannya untuk melihat hasil belajar siswa. Kuesioner atau angket, berupa pertanyaan tertulis yang ditujukan pada siswa mengenai ciri perilaku mereka pada saat mereka melakukan kegiatan belajar. Interview atau wawancara, prosesnya hampir sama dengan kuesioner yakni mengajukan pertanyaan kepada siswa atau responden, namun dilakukan secara lisan.

You might also like