You are on page 1of 2

28

BAB III ANALISIS KASUS

Seorang laki-laki, usia 47 tahun, datang dengan keluhan utama luka di kaki kiri yang tidak kunjung sembuh sejak sekitar 1,5 bulan SMRS. Dari anamnesis didapatkan riwayat bahwa os menderita diabetes sejak 8 tahun yang lalu. Gejala-gejala diabetes telah dialami os sejak saat itu. Os sering BAK, 15-20 kali/hari, banyaknya sekitar 5 liter/hari. Os sering terbangun di malam hari untuk BAK. Warna air kencing putih keruh dan berbusa. Os juga sering merasa haus dan banyak minum, sekitar 5 liter/hari, nafsu makan meningkat, banyak makan namun berat badan menurun. Sebelumnya, os pernah berobat dan dikatakan kencing manis namun os tidak kontrol teratur. Sekitar 6 tahun yang lalu, os mulai merasa luka yang lambat sembuh dan sering kesemutan pada kaki dan tangannya. Sekitar 1 tahun yang lalu, penglihatan os juga mulai kabur. Sebelum ke RSMH, os berobat ke RS Maria terlebih dahulu. Os mendapat perawatan pada luka di kakinya, jari kelingking kaki kiri os diamputasi, kemudian os dirujuk ke RSMH. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 150/80 mmHg dengan riwayat hipertensi sejak sekitar 15 tahun yang lalu. Pada kaki kiri os didapatkan ganggren dorsalis pedis sinistra 1/3 lateral dengan pus berwarna putih kekuningan. Nyeri ada dengan post-amputasi digiti V pedis sinistra. Keluhan utama os dan juga adanya ganggren pedis sinistra 1/3 lateral dengan post-amputatum digiti V pedis sinistra yang didapatkan pada pemeriksaan fisik mendukung tegaknya diagnosis Post-amputatum digiti V pedis sinistra dengan infeksi sekunder. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium, pasien ini juga didiagnosis dengan DM tipe 2 uncontrolled dengan adanya gejala poliuria, polidipsia, polifagia, luka yang lambat sembuh, sering kesemutan, BSS = 319 mg/dl dan BSN = 235 mg/dl. Riwayat keluarga penyakit yang serupa juga ada yakni saudari dan paman os. Os juga tidak kontrol berobat secara teratur. Berdasarkan pemeriksaan fisik dengan TD = 150/90 mmHg, pasien ini didiagnosis dengan hipertensi stage 1 sesuai

29

dengan kriteria JNC VII (TD sistolik 140-159 mmHg dan TD diastolik 90-99 mmHg ). Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb os menurun (10,7 g/dl) dengan nilai MCV, MCH, MCHC, dan TIBC yang normal. Dari hasil pemeriksaan apusan darah tepi didapatkan anemia normositik normokromik. Secara klinis os juga mengaku sering merasa lemas dan mudah lelah sehingga os didiagnosis dengan anemia penyakit kronis (ACD). Untuk pemeriksaan lebih lanjut pada pasien ini direncanakan pemeriksaan kultur dan resistensi mikroorganisme pada luka di kaki kiri os agar pengobatan lebih tepat sesuai kausanya. Direncanakan pula konsultasi ke bagian mata dan syaraf terkait kemungkinan komplikasi DM yang mungkin telah terjadi pada pasien ini. Konsultasi juga direncanakan pada bagian bedah dan gizi guna penatalaksaan yang lebih tepat dan sesuai pada pasien ini. Pengobatan yang diberikan pada pasien ini secara farmakologis NaCl 0,9% gtt xx/menit, insulin 3 x 8 U, ceftriaxone 2x1 gram i.v, aspilet 1 x 80 mg, captopril 2 x 12, 5 mg, dan asam mefenamat 3 x 500 mg. Secara nonfarmakologis diberikan terapi istirahat / pembatasan aktivitas, diet DM 1.900 kalori rendah garam, dan kompres luka dengan NaCl 0,9% + 2 ampul Gentamycin pagi dan sore.

You might also like