You are on page 1of 14

TUGAS ANALISIS SISTEM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ANALISIS KOMODITI DAN KELAYAKAN USAHA PAKIS HAJI

Dosen:

Oleh : Heldinnie Gusty Atiqah (F34100012)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin maraknya pembangunan di daerah perkotaan menjadi ciri kemajuan ilmu dan teknologi akibat alur globalisasi yang terjadi dewasa ini. Hal ini mengakibatkan penurunan jumlah lahan hijau di Indonesia. Padahal seperti telah diketahu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam yang melimpah dan membentang di seluruh wilayah Indonesia. Luasnya hutan dan keberadaan komoditas pertanian yang tinggi di Indonesia sudah sepantasnya menjadi salah satu potensi yang luar biasa bagi pengembangan bangsa ini. Namun kenyataannya, masih banyak terjadi kerusakan hutan, kurang bermanfaatnya komoditi-komoditi karena tidak ada pengolahan lebih lanjut, dan maraknya peredaran produk impor dari negara lain. Kondisi ini tentunya merupakan hal yang memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Kurangnya wawasan masyarakan mengenai manfaat berbagai komoditas pertanian menjadi salah satu penyebab atas permasalahan yang terjadi. Padahal setiap komoditi dapat diolah maupun dikembangkan menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan memiliki nilai tambah dibandingkan hanya dengan menjual komoditi tersebut secara mentah. Salah satu komoditi Indonesia yang dapat dimanfaatkan keberadaannya adalah tanaman pakis haji. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di tanah Indonesia dan memiliki berbagai turunan manfaat seperti menjadi obat, tanaman hias, bahan pembuat sagu, dan lain sebagainya. Dari berbagai manfaat ini, salah satu usaha yang dapat dikembangkan adalah dengan membuka usaha tanaman hias pakis haji. Dalam perencanaan usaha, tentunya diperlukan berbagai langkah awal. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan mempertimbangkan peluang pasar, kelebihan dan kelemahan usaha, hambatan yang mungkin dihadapi, rancangan estimasi anggaran, dan analisis kelayakan usaha. Analisis kelayakan usaha menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhitungkan untuk menilai kelayakan berjalannya suatu usaha sehingga dapat dipertimbangkan berbagai hal yang berkaitan dengan kelayakan usaha tersebut seperti efektifitas biaya produksi dan optimasi keuntungan. Untuk itu dilakukan rancangan usaha bisnis tanaman hias pakis haji beserta estimasi anggaran dan analisis kelayakan usaha untuk melihat prospek pengembangan usaha kedepannya.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menguraikan secara lebih rinci mengenai tanaman pakis haji, mendeskripsikan rencana pengembangan usaha tanaman hias pakis haji, dan mengetahui analisis kelayakan usaha dari rencana usaha yang dibuat.

BAB II ISI
1. Klasifikasi Tanaman Pakis Haji Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Cycadophyta : Cycadopsida : Cycadales : Cycadaceae : Cycas : Cycas rumphii

(Gembong Tjirosoepomo, 2005)

2.

Profil / Deskripsi Tanaman Pakis Haji Pakis haji atau populer juga dengan nama sikas merupakan sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakis haji atau Cycas. Tanaman ini juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakis haji-pakis hajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai palem, yaitu C. rumphii, C. javana, serta C. revoluta (sikas jepang). Habitat tanaman ini seringkali ditemukan di sepanjang pantai dan hutan-hutan dataran rendah. Pakis haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut "pakis", dan daun mudanya juga mlungker sebagaimana pakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut. (Anonim, 2011). Dilihat dari struktur fisiknya, pohon pakis haji ini berbentuk seperti palem dengan tinggi dapat mencapai 6 meter., kadang-kadang bercabang. Daun merupakan daun tunggal, bangun daunnya berbentuk berbagi menyirip (pinnatipartitus), tulang daun sejajar (rectinervis), tepi daun rata (integer), panjang sampai 2,5 meter dan 50-150 pasang daun pinak. duk daun roset batang. Bunganya termasuk tumbuhan berkelamin terpisah berumah dua (unisexualis dioecus) , yang terdiri dua daun sporofil, yaitu mikrosporofil dan makrosporofil terdapat dalam strobilus. Makrosporofi (strobilus betina) terdapat biji biji tumbuh disampingnya, berbentuk seperti keris, terdiri dari dua ovulum atau lebih tedapat pada tepi permukaan carpellum. Mikrosporofil (strobilus jantan)

berupa ruang besar yang tumbuh di ujung batang dan tersusun rapat, terdapat mikrosporangium dan mikrospora. Bunga berbentuk bulir dengan petiolus pendek dan berwarna kecoklatan. Biji terdapat pada permukaan daun buah (carpellum) yang berbentuk bulat. Biasanya berwarna hijau dan coklat. Dilihat dari bentuk batangnya, batang tidak bercabang, bentuk percabangan monopodial, batang berbentuk bulat (teres), arah pertumbuhan tegak lurus (erectus), permukaan batang kasar berwarna coklat kehijauan, dan pada kulit batang terdapat saluran lendir. Sistem perakaran pada pakis haji adalah system perakaran serabut ( radix adventia), serta berwarna kuning kecoklatan. (Kimball, 1987) Penyebaran tanaman pakis haji ini yaitu dari India, Sri Lanka, ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, kemudian ke Australia, Mikronesia. Untuk Indonesia penyebarannya diseluruh Kepulauan Indonesia, mulai dari Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Asalnya diperkirakan dari Maluku. Ia juga dibudidayakan di Indocina, Guam, Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Solomon, dan Cina. Adapun ciri-ciri spesifik dari pakis haji dapat diuraikan sebagai berikut ini (Memey, 2008) : 1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. 2. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda. Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata rata reproduksinya rendah. Dari 15 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi. 3. 4. 5. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.

6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah. 7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan. 8. 9. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.

3.

Syarat Tumbuh Tanaman pakis haji merupakan salah satu tanaman yang pada umumnya tidak sulit untuk dibudidayakan atau dirawat. Namun hal ini tidak berlaku untuk semua jenis pakis haji. Setiap jenis tanaman pakis haji tidak dapat diperlakukan sama dalam perawatannya. Beberapa jenis pakis haji cukup tahan dengan iklim dingin, namun beberapa jenis tidak. Secara umum, tanaman pakis haji tidak dapat tumbuh pada tempat yang dapat terkena panas atau sinar matahari langsung,karena sinar matahari akan membuat daunnya menjadi berwaran kuning, layu, dan bahkan mati. Selain itu, tanaman ini tidak dapat tumbuh pada kondisi air yang berlebihan sehingga media tanam atau tempat pertumbuhannya harus dibuat sedemikian rupa agar air dapat mengalir keluar dengan baik dan tidak menggenangi akar tanaman yang dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, bahkan sampai dengan kematian tanaman. Tanaman pakis haji ini sebaiknya ditanam dalam pot yang agak dalam agar akar utama tanaman dapat tumbuh secara maksimal terutama untuk tanaman yang baru akan tumbuh. Akar ini akan membesar seperti layaknya ubi yang menyimpan cadangan makanannya pada akar. Untuk proses penambahan air pada media tanam, sebaiknya air dapat mengalir sehingga tidak tertahan didalam pot tanaman. Seringkali terdapat anggapan bahwa tanaman pakis haji ini dapat tumbuh dengan baik di tanah yang miskin hara, namun sebenarnya pertumbuhannya akan jauh lebih maksimal dengan pemberian pupuk yang teratur. Untuk pengaturan suhu, sebaiknya tanaman pakis haji ditanam pada kondisi suhu tanam antara 14-28oC yang merupakan suhu optimal pertumbuhannya, dimana akan menyebabkan daunnya menjadi berwarna semakin tajam dan mengkilat. (Anonim, 2011)

4.

Pohon Industri

Pakis haji

Benih

Getah

Batang

Teras batang

Rambut batang

Daun

Sebagai makanan

Sebagai obat disentri

Sebagai tanaman hias

Sagu

Sebagai obat

Pembersih darah

5.

Manfaat Pakis Haji Pakis haji memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan dari hampir seluruh bagian tanamannya. Bijinya dapat dimakan dengan cara diolah menjadi tepung. Biji yang mentah tidak bisa dikonsumsi karena beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Teras batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Secara luas, pakis haji ini sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Namun banyak manfaat pakis haji yang dapat dijadikan sebagai obat. Tapal dari biji dan pepagan digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan pegal-pegal dan juga gangguan kulit. Getah Cycas rumphii berkhasiat sebagai obat disentri, dan rambut batangnya digunakan untuk mengobati luka baru. Disamping itu, daunnya juga dapat digunakan sebagai pembersih darah ketika sehabis melahirkan. Selain itu, daunnya juga dapat digunakan secara tradisional sebagai obat kanker dan hepatoma (Kiong, et al. 2008) yang berperan sebagai terminal shoot suatu zat diuretic. Namun yang paling signifikan terhadap senyawa kimia utama adalah terletak dalam benih tanaman. Bagian ini dapat dimakan mentah atau dimasak. Benih pakis haji juga dapat dikeringkan dan digiling menjadi bubuk kemudian dicampur dengan beras merah dan difermentasi menjadi miso sotetsu (Kiong, et al. 2008).

6.

Budidaya dan Perawatan Tanaman pakis haji ini bukan termasuk jenis tanaman yang sulit untuk dibudidayakan sehingga proses budidaya dan perawatannya dapat dengan mudah dilakukan. Namun tanaman pakis haji ini memiliki banyak jenis yang memiliki perlakuan berbeda-beda dalam perawatannya. Beberapa jenis pakis haji cukup tahan terhadap iklim dingin, sedangkan beberapa lainnya tidak. Pada umumnya, semua tanaman pakis haji menyukai panas atau sinar matahari langsung namun tidak begitu menyukai kondisi air yang berlebihan sehingga media tanam harus benar-benar poros agar air dapat mengalir keluar dengan baik dan tidak menggenangi akar tanaman didalamnya. Apabila air terlalu berlebihan, dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman akan mati. Penanaman Untuk penanamannya, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan. Menurut Arif (2008), berikut adalah cara menanan pakis haji : 1) Siapkan lubang tanam. Jika pakis haji yang akan ditanam berukuran kecil, siapkan lubang berukuran 30x30x20 sm. 2) Siapkan media tanam dengan campuran 1 bagian tanah : 1 bagian pasir : 1 bagian pupuk kandang, kemudian diaduk hingga rata. 3) Siapkan bibit pakis haji yang akan ditanam.

4) Masukkan media tanam ke dalam lubang secukupnya, lalu tanam bibit sikas yang telah disiapkan. Bibit sikas ditanam tidak terlalu dalam, kira-kira hanya setengah centimeter (cm) dari pangkal akar. 5) Dalam penanamannya perlu diperhatikan posisi bonggol. Posisinya harus diletakkan tegak lurus, karena daun yang tumbuh tidak akan terlihat proporsional jika miring. 6) Tanaman pakis haji tidak ditempatkan di daerah yang lembab karena akan menyebabkan tanaman terserang penyakit.

Pengairan Pada umumnya, tanaman pakis haji tidak suka pada kondisi yang terlalu banyak air. Hal ini

disebabkan oleh asal tanaman ini kebanyakan dari daerah dengan curah hujan yang rendah, kecuali dari hutan hujan Amerika Tengah. Agar tanaman ini tumbuh lebih baik, sebaiknya tidak menyiram pakis haji ini setiap hari. Penyiraman cukup dilakukan tiga kali dalam satu minggu. Pemupukan Proses perawatan tanaman pakis haji juga memerlukan pemupukan. Pemupukan harus dilakukan secara berkala setiap satu bulan sekali. Pupuk yang digunakan bisaorganik maupun anorganik, namun perlu dijaga keseimbangan kandungan unsur kimia (mikro dan makro) yang diperlukan tanah agar pertumbuhan tanaman dapat berlangsung baik dan subur. Bersamaan dengan periode pemupukan, berikan juga fungisida pada tanaman agar tanaman dapat terhindar dari jamur dan bakteri yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan dan kesuburan tanaman pakis haji.

7.

Pakis Haji sebagai Usaha Tanaman Hias A. Alasan Pemilihan Usaha Tanaman Hias Tanaman pakis haji sebagai tanaman hias tentunya sudah tidak asing lagi. Sebagian besar pemanfaatan tanaman pakis haji ini justru pada sektor tanaman hias sehingga sudah dapat terlihat jelas potensi tanaman ini di pasaran. Potensi pasar sangat tinggi dilihat dari populernya tanaman ini baik untuk rumah tangga, perkantoran, atau tempat umum lainnya. Target penjualan ditujukan kepada ibu rumah tangga, perkantoran, hotel, dan galeri tanaman hias, dan warga Jabodetabek yang memiliki hobi dan kegemaran terhadap tanaman hias. Usaha ini dilakukan mulai dari hulu yaitu dimulai dari proses penanaman. Salah satu keuntungan dilakukannya usaha ini adalah proses penanaman dan perawatan tanaman pakis haji ini tidak begitu sulit sehingga menjadi salah satu peluang yang baik bagi keberlanjutan usaha. Bibit tanaman juga dapat diperoleh dengan mudah. Berdasarkan berbagai peluang dan potensi yang telah diuraikan diatas, maka usaha tanaman pakis haji ini dilakukan pada sektor tanaman hias.

B. Deskripsi Usaha Usaha yang akan didirikan merupakan usaha tanaman hias yang berperan sebagai tempat yang menyediakan tanaman hias pakis haji dalam berbagai jenis. Selain itu, usaha ini juga melayani permintaan jasa perawatan tanaman pakis haji. Penjualan tanaman dilakukan di kios yang dibangun di daerah Bogor, sedangkan pelayanan kepada konsumen berupa jasa perawatan tanaman dilakukan langsung ke tempat konsumen sesuai dengan permintaan. Dalam penyediaan produk berupa tanaman hias pakis haji, pengadaan barang dilakukan dengan memanfaatkan hasil kebun sendiri yang dibuka didekat kios. Proses penanaman dan perawatan kebun dilakukan oleh pegawai tetap yang berjumlah 5 orang. Untuk pengelolaan kios juga terdapat pegawai yang bertugas sebagai tim sales atau marketing berjumlah 3 orang. Usaha penyedia tanaman hias pakis haji ini bergerak dalam sektor pertanian khususnya pertamanan. Untuk target konsumen yang akan menjadi sasaran adalah masyarakat Jabodetabek khususnya warga Bogor.

C. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) Strength (Kelebihan) Kelebihan dari usaha ini adalah menyediakan tanaman pakis haji dalam berbagai jenis sehingga dapat memuaskan konsumen yang memang tertarik pada tanaman pakis haji. Selain itu, usaha ini juga menyediakan layanan jasa kepada para konsumen, berupa pengecekan keadaan tanaman setiap satu bulan sekali sesuai dengan persetujuan konsumen, pembersihan hama tanaman, serta jaminan mutu tanaman yang sangat baik. Weakness (Kelemahan) Kelemahan dari usaha ini adalah belum adanya variasi tanaman hias lainnya yang mungkin lebih menguntungkan di pasaran. Usaha ini masih focus pada penyediaan tanaman hias pakis haji dalam berbagai jenis. Kelemahan lainnya mungkin bisa berasal dari competitor usaha tanaman hias lainnya yang sudah lebih dulu berdiri dan sudah memiliki pasar yang lebih luas. Opportunity (Peluang) Peluang yang dimiliki dari pendirian usaha penyedia tanaman hias pakis haji ini adalah lokasi yang cukup strategis yaitu di daerah Bogor sehingga akses penjualan ke pusat pasar dengan permintaan yang cukup tinggi seperti Jakarta dapat terakses dengan mudah. Selain itu, tenaga kerja yang dipekerjakan untuk menanam dan merawat tanaman merupakan tenaga ahli yang telah dilatih secara intensif agar mutu tanaman dapat terjamin. Threaten (Hambatan) Wilayah jangkauan pasar yang masih terbatas di daerah Jabodetabek menjadi salah satu hambatan bagi keberlanjutan usaha. Untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar lagi,

ke depannya cakupan target konsumen akan diperluas lagi. Adanya competitor lain yang sudah memiliki nama yang cukup besar juga merupakan salah satu tantangan terbesar usaha ini. Perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.

D. Analisis Kelayakan Usaha Setiap usaha yang didirikan tentunya memiliki tujuan ekonomi berupa pencapaian keuntungan berdasarkan biaya produksi dan penerimaan yang didapatkan dari hasil penjualan. Hal ini erat kaitannya dengan keberlanjutan usaha atau bisnis untuk dapat survive dimasa depan. Besarnya keuntungan yang diperoleh dapat menjadi gambaran perkembangan usaha dan kelayakannya untuk dapat tetap dijalankan. Kelayakan usaha ini diperoleh dari berbagai perhitungan rinci yang dikaitkan dengan berbagai pengeluaran dan penerimaan yang dilihar dari semua aspek produksi, termasuk upah tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya alat dan mesin, biaya pemeliharaan, harga penjualan, dan lain sebagainya. Gambaran kelayakan usaha yang telah didapatkan ada akhirnya menjadi aspek penentuan pengambilan keputusan bagi keberlanjutan usaha yang dijalankan. Sebelum melakukan perhitungan rinci mengenaik kelayakan usaha, perlu dibuat perincian biaya yang dibutuhkan maupun penerimaan yang akan didapatkan nantinya. Rincian biaya dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 1. Rincian estimasi biaya Rincian Pengeluaran Biaya tenaga kerja Keterangan Tenaga kerja kebun : 5 orang (@ Rp600.000/bulan) Tenaga kerja sales/marketing : 3 orang (@ Rp400.000/bulan) Kontrak 1 tahun 1 bulan : 2 m3 1 karung : 30 kg (1 bulan: 10 karung) 1 bulan : 100 pot -Fungisida 500 gram -Pupuk anorganik -Pupuk organic Produktivitas : 100 tanaman per bulan (@ Rp150000) Biaya (Rp) Rp 4.200.000/bulan

Biaya sewa kios Biayapenanaman - Pasir - Pupuk kandang - Bibit tanaman - Pot plastik Biaya pemeliharaan

Rp 2.500.000/ tahun Rp150.000/m3 Rp4.500/karung Rp12.000/pot Rp1200/pot Rp55.000/bungkus Rp1250/kg Rp500/kg Rp15.000.000/bulan

Harga penjualan

Berdasarkan hasil perhitungan total biaya yang dikeluarkan mulai dari persiapan bibit, penanaman, panen, hingga penjualan, didapatkan total biaya (pengeluaran) selama12 tahun masa produksi. Selanjutnya, dihitung pula total pendapatan yang didapatkan dari perhitungan pendapatan per tahun dengan harga jual tanaman pakis haji Rp150.000/tanaman. Diketahui

bahwa hasil penanaman per bulan sekitar 100 pot tanaman dengan asumsi penjualan mulai dilakukan pada bulan kedua. Total penjualan setiap tahunnya diasumsikan sejumlah 1200 tanaman. Dari asumsi harga jual tanaman dan jumlah hasil panen setiap tahunnya, maka dapat ditentukan total pendapatan yang diperoleh. Selanjutnya dengan mencari selisih antara total pendapatan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan, maka akan didapatkan nominal keuntungan per tahun maupun keuntungan selama 12 tahun masa produksi. Berikut ditampilkan hasil olahan perhitungan dalam tabel 1. (Detail perhitungan dilampirkan) Tabel 2. Total Perhitungan Biaya, Pendapatan, dan Keuntungan selama 12 tahun. Total Biaya selama 12 tahun Rp883.740.000 Total Pendapatan selama 12 tahun Rp1.980.000.000 Total Keuntungan selama 12 tahun Rp1.096.260.000 Dalam menjalankan bisnis tanaman hias pakis haji ini, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha untuk mengetahui sejauh mana usaha memberikan keuntungan dan melihat potensi usaha tersebut secara berkelanjutan. Dengan mengetahui kelayakan suatu usaha, maka akan menjadi patokan dalam pengambilan keputusan terhadap berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi dalam keberlanjutan usaha kedepannya. Analisis kelayakan usaha dapat dilakukan melalui berbagai parameter penilaian, antara lain Revenue Cost Ratio (R/C ratio), Break Even Point (BEP), dan Return of Investement (ROI). Berdasarkan analisis yang didapatkan dari ketiga parameter tersebut, akan diperoleh keputusan untuk menentukan kelayakan berjalannya suatu usaha atau produksi. R/C ratio merupakan analisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan. (Gulo, 2000). Dari perhitungan R/C ratio usaha tanaman hias pakis haji, diperoleh nilai R/C ratio sebesar 2,2404. Hal ini berarti bahwa setiap pengeluaran sebesar Rp100,00 diperoleh pendapatan sebesar Rp224. Dari perhitungan ini menunjukkan bahwa usaha tanaman hias ini memberikan keuntungan karena diperoleh nilai pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa usaha tanaman hias pakis haji ini layak untuk dijalankan dengan perhitungan biaya yang telah dirancang. Selain itu dihitung pula Break Even Point (BEP). Break Even Point ini juga disebut perhitungan titik balik modal. Titik balik modal akan dicapai ketika besarnya penerimaan sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam usaha tanaman hias pakis haji ini diketahui bahwa titik balik modal akan dicapai saat volume produksi mencapai 5891 tanaman, yaitu sekitar 4,9 tahun. Kemudian kelayakan usaha juga dapat dilihat dari segi Return of Investment (ROI). ROI adalah analisis untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal. ROI merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Pada usaha tanaman hias ini diperoleh nilai 124,05% yang berarti bahwa usaha ini menghasilkan pendapatan sebesar 124,05% dari total biaya yang telah dikeluarkan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman pakis haji merupakan tanaman yang tumbuh subur di Indonesia terutama di daerah dengan curah hujan yang rendah. Tanaman ini memiliki berbagai macam jenis dan manfaat. Manfaat dari tanaman pakis haji ini diantaranya adalah sebagai obat untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit, obat disentri, serta obat untuk mengobati luka. Selain dimanfaatkan sebagai obat, tanaman ini juga dapat dimanfaatkan bijinya untuk diolah menjadi tepung. Namun dari berbagai manfaat tanaman pakis haji ini, tanaman ini paling populer digunakan sebagai tanaman hias. Berdasarkan manfaatnya sebagai tanaman hias, dilakukan perancangan usaha pengadaan tanaman hias pakis haji dan jasa layanan perawatan tanaman. Usaha ini dirancang dengan terlebih dahulu melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan analisis kelayakan usaha pendirian usaha. Dari analisis SWOT, diperoleh informasi mengenai kelebihan, kelemahan, maupun hambatan yang dapat ditemukan oleh usaha ini, misalnya keberadaan kompetitor yang telah lebih besar, baik dari segi produktivitas maupun cakupan pasarnya. Sedangkan berdasarkan analisis kelayakan usaha yang diperhitungkan, dilakukan rancangan estimasi anggaran terlebih dahulu dengan memperhitungkan biaya sumber daya, biaya produksi, perawatan, dan penerimaan yang akan diperoleh berdasarkan harga jual tanaman. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai R/C ratio sebesar 2,2404. Hal ini berarti bahwa setiap pengeluaran sebesar Rp100,00 diperoleh pendapatan sebesar R224. Selanjutnya juga diketahui nilai Break even Point (BEP) yang merupakan titik balik modal. Diketahui bahwa titik balik modal akan dicapai saat volume produksi mencapai 5891 tanaman, yaitu sekitar 4,9 tahun. Terakhir, dihitung Return of Investment (ROI) untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal. Pada usaha ini diperoleh nilai 124,05% yang berarti bahwa usaha ini menghasilkan pendapatan sebesar 124,05% dari total biaya yang telah dikeluarkan. Dari berbagai perhitngan analisis kelayak usaha yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa usaha tanaman hias pakis haji ini layak untuk dilanjutkan.

B. Saran
Sebaiknya usaha tanaman hias pakis haji ini lebih dikembangkan lagi dengan skala dan cakupan wilayah yang lebih luas karena usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi apabila dapat dikelola dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Tumbuhan Berbiji Terbuka. [Terhubung berkala]. http://www.adipedia.com/2011/04/ tumbuhan-berbiji-terbuka-gymnospermae.html. (10 Maret 2013). Arif. 2008. Tips Menanam Sikas. [Terhubung berkala]. http://www.in-tips.com/tips-menanam-sikas. (10 Maret 2013) Gembong Tjirosoepomo. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Kimball, W.John. 1987. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Kiong, A.L., Yeo, S.T., Jualang, A., dan Sobri, H. 2008. Introduction and Mutiplication of Callus From Endosperm of Cycas Revoluta. Africa: African Journal of Biotechnology. Memey. 2008. Gymnospermae. [Terhubung berkala]. http://memey-info.com. (10 Maret 2013).

LAMPIRAN
Rincian Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha
1 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 2 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 3 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 4 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 5 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 6 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 7 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 8 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 9 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 10 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 11 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000 12 2500000 50400000 14400000 3600000 540000 660000 75000 30000 1440000 73645000

Sewa kios Upah tenaga kerja Bibit tanaman Pasir Pupuk kandang Fungisida Pupuk anorganik Pupuk organik Pot Biaya per tahun Total biaya 12 tahun Penerimaan pesanan Total keuntungan Total pendapatan 12 tahun Total keuntungan 12 tahun

-73645000

180000000 106355000

180000000 106355000

180000000 106355000

180000000 106355000

883740000 180000000 180000000 106355000 106355000 1980000000 1096260000

180000000 106355000

180000000 106355000

180000000 106355000

180000000 106355000

180000000 106355000

R/C ratio = Total pendapatan/Total Biaya = 2.240478 artinya, setiap pengeluaran biaya sebesar Rp100 akan diperoleh pendapatan sebesar Rp224

Break Even Point (BEP) = Total biaya/Harga jual = 5891.6 = 5800 batang tanaman Return of Investment (ROI) = Total keuntungan/Total biaya = 124.0478 artinya, usaha tanaman hias pakis haji menghasilkan pendapatan sebesar 124.05% dari total biaya yang dikeluarkan

You might also like