You are on page 1of 4

1

Supervisi Pendidikan
A. Pengertian Supervisi Pendidikan Supervisi secara etimologi berasal dari kata super dan visi yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan.1 Pengertian supervisi menurut Bafadal adalah supervisi pendidikan merupakan proses pemberian layanan professional kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas pengelolaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Adapun menurut Sahertian supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Prinsip Prinsip Supervisi Pendidikan Prinsip supervisi yang dilaksanakan terbagi menjadi empat, diantaranya adalah prinsip ilmiah, prinsip demokratis, prinsip kooperatif, serta prinsip konstruktif dan kreatif. 1. Prinsip Ilmiah Prinsip ilmiah ini terdiri dari beberapa unsur diantaranya, a. Sistematika, artinya prinsip ini dilaksanakan secara teratur, berencana, dan terus menerus (kontinyu) b.Obyektif, artinya data yang didapat pada observasi yang nyata bukan dari hasil tafsiran pribadi c. Instrumen, artinya menggunakan alat bantu yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar

B.

Lihat: http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/konsep-supervisi-pendidikan.html (3 April 2013)

2. Prinsip Demokratis Prinsip yang menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain 3. Prinsip Kooperatif Prinsip yang menjunjung kerjasama sebagai usaha untuk

mengembangkan dan menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik 4. Prinsip Konstruktif dan Kreatif Prinsip untuk membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat menggunakan potensi potensinya.2 Selain prinsip prinsip yang tersebut diatas, prinsip supervisi pendidikan juga dibedakan menjadi dua yaitu, prinsip positif dan prinsip negatif. Prinsip Positif adalah prinsip prinsip yang baik untuk diikuti, sedangkan Prinsip Negatif adalah prinsip yang merupakan larangan untuk diikuti.3 1. Prinsip Prinsip Positif a. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif b. Supervisi harus kreatif dan konstruktif c. Supervisi harus scientific dan efektif d. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru guru e. Supervisi harus berdasarkan kenyataan f. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru guru untuk mengadakan sekf evaluation 2. Prinsip Prinsip negatif a. Seorang supervisor tidak boleh bersikap otoriter b. Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru

2 3

Wasty Soemanto. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan (Jakarta: PT Bina Aksara, 1988), 41 Wasty Soemanto. Kepemimpinan dan ..., 42-44

c. Seorang supervisor bukan inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa apakah peraturan peraturan dan instruksi instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak d. Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih dari guru guru karena jabatannya e. Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal hal kecil dalam cara cara guru mengajar f. Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa bila mengalami kegagalan C. Teknik Teknik Supervisi Pendidikan 1. Teknik-teknik yang Bersifat Individual a. Perkunjungan kelas (classroom visitation) Ada beberapa jenis perkunjungan kelas yaitu : 1) Perkunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya, maksudnya kepala sekolah (supervisor) secara tiba-tiba dating ke kelas sementara guru sedang mengajar. 2) Perkunjungan dengan memberitahukan terlebih dahulu

maksudnya kepala sekolah dating ke kelas berdasarkan jadwal yang telah direncanakan dan diberikan pada tiap kelas yang akan dikunjungi. 3) Perkunjungan atas undangan guru, maksudnya guru

mengundang kepala sekolah untuk mengunjungi kelasnya, tetapi jarang seklai ada guru yang menghendaki pimpinannya melihat suasana waktu ia melaksanakan tugas mengajar. b. Observasi kelas (classroom observation) 1) Observasi langsung (direct observation) Dengan menggunakan alat observasi, supervisor mencatat absent yang dilihat pada saat guru nsedang mengajar. 2) Observasi tidak langsung (indirect observation)

Orang yang diobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana murid-murid tidak mengetahuinya (biasanya dilakukan dalam laboratorium untuk pengajaran mikro). c. Percakapan pribadi (individual conference) Percakapan antara seorang supervisor dengan seorang guru. Dalam percakapan ini kedua belah pihak berusaha bertemu untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru. d. Intervisitasi (intervisitation) Yaitu saling mengunjungi antara guru yang satu kepada guru yang lain yang sedang mengajar e. Menilai diri sendiri ( self evaluation check list) Melihat kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas guru yang bersangkutan 2. Teknik-teknik yang Bersifat Kelompok Menurut Saheritian (200:86-125) teknik-teknik yang bersifat kelompok ialah teknik-teknik yang dilaksanakan bersama oleh supervisor dengan menggabungkan sejumlah guru dalam kelompok. Teknik tersebut meliputi : 1) pertemuan orientasi bagi guru baru, 2) panitia penyelenggara, 3) rapat guru, 4) studi kelompok antar guru, 5) diskusi sebagai proses kelompok, 6) tukar menukar pengalaman, 7 lokakarya, 8) diskusi panel, 9) seminar, 10) symposium, 11) diskusi mengajar, 12) perpustakaan jabatan, 13) bulletin Supervisi, 14) membaca langsung, 15) mengikuti kursus, 16) organisasi jabatan, 17) labolatorium kurikulum, dan 18) perjalanan sekolah untuk staf. 4

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 52-125

You might also like