Professional Documents
Culture Documents
I Wayan Suardiawan 2206 100 009 Dosen Pembimbing: Ir. Sjamsjul Anam, MT I Gusti Ngurah Satriyadi H, ST, MT
Latar Belakang
Pertumbuhan beban di wilayah Area Jaringan (AJ) Bali Selatan sedang berkembang, terutama di daerah Nusa Dua yang notabene adalah salah satu pusat pariwisata dari pulau Bali. Pertumbuhan beban di Gardu Induk (GI) Nusa Dua sebesar 2,5% per tahunnya dan 70% beban adalah pelanggan VIP, sehingga tuntutan akan nilai keandalan yang tinggi sangat diperlukan. GI Nusa Dua terdiri dari 3 trafo utama yang terbagi atas 6 penyulang konfigurasi radial, 12 penyulang spindel dan 3 penyulang express.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang ada adalah bagaimana mengevaluasi sistem distribusi jaringan spindel khususnya di Gardu Induk Nusa Dua dan menentukan indeks keandalan dari sisi pelanggan.
Tujuan
Mengevaluasi keandalan dari Gardu Induk Nusa Dua yang sebagian besar menggunakan jaringan spindel. Mengetahui nilai indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan. Membandingkan dengan standar PLN yang telah ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak.
Metodologi
Studi Literatur Pengumpulan Data (2003-2009) Pengolahan Data Analisis dan Perhitungan Penulisan Buku Tugas Akhir
Definisi Keandalan
Peluang suatu sistem atau komponen untuk dapat beroperasi sesuai dengan fungsinya dalam rentang waktu dan kondisi operasi tertentu.
Rs = R1R2
Rp = 1- (1-R1)(1-R2)
Penyederhanaan model:
Perhitungan:
Rtot=(R1//R2(R3//R4)//R5//R6//R7(R8.R9.R10)). Rtot=1-(1-R7R8R9R10)(1-R6)(1-R5)(1-R1)(1-((1-(1R3)(1-R4))R2)) Rtot=0.999963
Nilai Keandalan (R) masing-masing penyulang dengan metode diagram blok keandalan statis
1,00 No Penyulang (R) Konfig. 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
KEDONGANAN MUMBUL UNGASAN BALI GARDENIA KAMPUS TJ. BENOA FOUR SEASON SAWANGAN BVLGARY BUSTER PUMP I TRAGIA GOLF COURSE HILTON SANTA R. SS II AMENITY CLUB MED BALI RESORT EXP JIMBARAN SS I EXP BPG
0,990000 0,899894 0,999899 0,999963 0,899829 0,690958 0,387420 0,900000 0,729000 0,313811 0,999997 0,348678 0,590490 0,900000 0,900000 0,882900 0,531441 0,282430 1,000000 1,000000 1,000000
R R R R R R S S S S S S S S S S S S E E E
Untuk evaluasi dengan metode diagram blok statis, didapat bahwa nilai keandalan penyulang spindel menjadi rendah yaitu rata-rata 0,6472 bila dibandingkan dengan penyulang radial yang rata-ratanya 0,9134.
MTTR
MTTF= Mean Time To Failure adalah waktu rata-rata kegagalan yang terjadi selama beroperasinya suatu sistem. Dari data yang telah didapat maka dilakukan perhitungan MTTF tiap penyulang untuk tiap tahunnya, maupun untuk keseluruhan selama 7 tahun. Satuan MTTF adalah hari.
MTTR=
Mean Time To Repair adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk melakukan perbaikan terhadap terjadinya kegagalan suatu sistem. Satuan MTTR adalah jam.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kedonganan Four Season Sawangan Bvlgary Buster Pump I Tragia Exp Jimbaran Golf Course Hilton Santa R. Tj. Benoa Ss II Ss I Amenity Kampus Exp Bpg Club Med Bali Resort Bali Gardenia Ungasan Mumbul
0,40 x x x 0,05 0,10 0,11 0,14 x x 0,42 x x 0,02 x x 0,02 0,05 x 0,20 0,02
Contoh hasil pengerjaan MTTF dan MTTR pada tahun 2003 untuk masing-masing penyulang. X = tidak ada gangguan n/a = hanya terjadi 1 kali gangguan
MTTF
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 2 3 4 5
6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
hari
MTTR
3,5 3,0 2,5 jam
2,0
1,5 1,0 0,5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Radial (MTTF)
Radial (MTTR)
Spindel (MTTF) Terkecil : 21,49 hari Terbesar : 95,12 hari Rata-rata: 52,87 hari
Laju Kegagalan ()
Laju Perbaikan ()
Laju kegagalan atau hazard rate adalah frekuensi suatu sistem/komponen gagal bekerja. Semakin besar nilai maka semakin jelek keandalan suatu sistem/komponen tersebut.
Laju perbaikan atau Downtime rate adalah frekuensi lamanya suatu sistem/komponen dalam masa perbaikan (kondisi OFF). Jadi semakin besar nilai maka semakin cepat pula waktu perbaikannya yang berarti semakin bagus keandalan suatu sistem tersebut.
Hari
Jam
Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
KEDONGANAN FOUR SEASON SAWANGAN BVLGARY BUSTER PUMP I TRAGIA EXP JIMBARAN GOLF COURSE HILTON SANTA R. TJ. BENOA SS II SS I AMENITY KAMPUS EXP BPG CLUB MED BALI RESORT BALI GARDENIA UNGASAN MUMBUL
0,0569 0,0202 0,0221 0,0270 0,0465 0,0364 0,0279 0,0301 0,0120 0,0320 0,0522 0,0118 0,0132 0,0151 0,0558 0,0204 0,0167 0,0105 0,0123 0,0964 0,0428
1,6554 1,6430 0,6361 6,3776 2,2887 1,8486 0,8364 2,3883 0,7763 0,8795 1,1995 0,4840 0,4192 1,0231 1,4138 0,5318 0,9786 0,5969 0,3460 3,2664 1,4013
39,7298 39,4327 15,2667 153,0612 54,9279 44,3659 20,0737 57,3199 18,6315 21,1091 28,7875 11,6171 10,0600 24,5551 33,9303 12,7623 23,4854 14,3265 8,3045 78,3927 33,6323
Ketersediaan
Ketersediaan atau Availability didefinisikan sebagai proporsi waktu dimana sistem dalam keadaan siap beroperasi. Nilai dari availability sistem bergantung pada frekuensi komponen-komponen sistem yang gagal bekerja (laju kegagalan) dan lama perbaikan dari komponen yang rusak hingga sistem berfungsi kembali (laju perbaikan).
4
5 6 7 8 9 10
BALI RESORT
KAMPUS TJ. BENOA FOUR SEASON SAWANGAN BVLGARY BUSTER PUMP I
0,998516
0,998358 0,998192 0,999488 0,998552 0,999823 0,999154
R
R R S S S S
0,9995
0,999 0,9985 0,998 0,9975 0,997 Radial Spindel Express Rata2 Min
Max
11
12 13 14 15 16 17
TRAGIA
GOLF COURSE HILTON SANTA R. SS II AMENITY CLUB MED
0,999181
0,999475 0,999356 0,998488 0,998984 0,999387 0,999289
S
S S S S S S
18
19 20 21
BALI RESORT
EXP JIMBARAN SS I EXP BPG
0,999267
0,998613 0,998686 0,998407
S
E E E
Tiga fase pada kurva bak mandi: Bagian pertama adalah tingkat kegagalan yang turun, yang dikenal sebagai kegagalan awal (masa awal / burn in period) Bagian kedua adalah tingkat kegagalan yang konstan, yang dikenal sebagai kegagalan acak (masa berguna / useful life period) Bagian ketiga adalah tingkat kegagalan yang naik, yang dikenal sebagai kegagalan aus (masa aus / wear-out period)
Pada distribusi eksponensial, laju kegagalan adalah konstan (=C), seperti pada bagian kedua pada kurva bak mandi yang memiliki tingkat kegagalan yang konstan. Karena itulah pada Tugas Akhir ini dipakai metode distribusi eksponensial.
Distribusi eksponensial atau negatif eksponensial merupakan salah satu distribusi yang paling sering muncul dalam konteks evaluasi keandalan. Distribusi eksponensial hanya berlaku pada normal life period saja pada bath-tub curve (kurva bak mandi).
R = keandalan eksponensial
e = basis eksponensial (2,71828183) = laju kegagalan t = waktu (hari)
Korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel, dalam hal ini keandalan eksponensial dengan faktor fisik penyulang, seperti: panjang saluran, jumlah trafo, jumlah pelanggan, dan usia penyulang. Korelasi dinyatakan dalam nilai angka 0 sampai 1. Korelasi searah jika nilai koefesien korelasi diketemukan positif, sebaliknya jika nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah.
Batasan nilai:
0 >0 0,25 : Tidak ada korelasi antara dua variabel : Korelasi sangat lemah
>0,25 0,5 : Korelasi cukup >0,5 0,75 : Korelasi kuat >0,75 0,99: Korelasi sangat kuat 1 : Korelasi sempurna
P. Radial
-0,60 -0,59
-0,64 -0,21
-0,66 -0,34
-0,93 -0,29
P. Spindel
SAIDI
SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) adalah jumlah ratarata kegagalan yang terjadi per pelanggan yang dilayani per tahun.
SAIDI (System Average Interruption Duration Index) adalah nilai rata-rata dari lamanya kegagalan untuk setiap pelanggan selama satu tahun.
Tahun
2003 2004 2005 2006 2007
6
7
2008
2009
0,911
0,05
54
353
SAIFI
WCS GI Nusa Dua Sistem Bali 3 0,911 1,65
SAIDI
100 54 61,43
Kesimpulan
Untuk evaluasi dengan metode diagram blok statis, didapat bahwa nilai keandalan penyulang spindel menjadi rendah yaitu rata-rata 0,6472 bila dibandingkan dengan penyulang radial yang rata-ratanya 0,9134. Dari hasil analisis korelasi pada penyulang radial, nilai keandalan cukup berkorelasi dengan panjang saluran (-0,6), jumlah trafo (0,64), jumlah pelanggan (-0,66), dan usia penyulang (-0,93). Tapi tidak halnya dengan penyulang spindel, nilai keandalannya kurang berkorelasi dengan jumlah trafo (-0,21), jumlah pelanggan (-0,34) dan usia penyulang (-0,29).
Dari hasil perbandingan Indeks Keandalan dari sisi pelanggan, dapat diambil kesimpulan bahwa keandalan dari Gardu Induk Nusa Dua lebih baik bila dibandingkan dengan standar WCS yang telah diterapkan maupun dengan keseluruhan sistem bali itu sendiri.
Saran
Untuk penelitian lebih lanjut tentang keandalan sistem distribusi, perlu dilibatkan berbagai analisa lainnya, seperti cost analysis, management analysis maupun maintenance analysis. Untuk melengkapi wacana penelitian tentang keandalan distribusi, dapat dilakukan pengembangan untuk daerah lain yang memiliki karakteristik jaringan dan beban yang berbedabeda, baik di PT. PLN (Persero) Distribusi Bali maupun di seluruh Indonesia.
Sekian
Pertanyaan Seminar TA
Standar distribusi (SAIDI, SAIFI)? Apa rekomendasi yang bisa diberikan? 2. Mengapa nilai R penyulang spindel dari blok statis lebih rendah? Apakah ada survei dari pihak PLN ke pelanggan? 3. Maksud dari grafik Keandalan eksponensial (t=100 hari)?
1.
Jawaban
Standar WCS (World Class Services) adalah standar Internasional. Rekomendasi yang bisa diberikan adalah 2. Setelah melakukan revisi perhitungan pada evaluasi blok statis, didapat bahwa penyulang nilai penyulang spindel adalah lebih baik yaitu 0,957218 bila dibandingkan dengan penyulang radial yang sebesar 0,913424. 3. Ya, dalam 100 hari berarti penyulang tersebut mati/mengalami gangguan (trip).
1.
Nilai Keandalan (R) masing-masing penyulang dengan metode diagram blok keandalan statis
No Penyulang (R) Konfig.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
KEDONGANAN MUMBUL UNGASAN BALI GARDENIA KAMPUS TJ. BENOA FOUR SEASON SAWANGAN BVLGARY BUSTER PUMP I TRAGIA GOLF COURSE HILTON SANTA R. SS II AMENITY CLUB MED BALI RESORT EXP JIMBARAN SS I EXP BPG
0,990000 0,899894 0,999899 0,999963 0,899829 0,690958 0,938742 0,900000 0,972900 0,931381 1,000000 0,934868 0,959049 0,990000 0,990000 0,988290 0,953144 0,928243 1,000000 1,000000 1,000000
R R R R R R S S S S S S S S S S S S E E E
1,0
0,8 0,6
0,4
0,2 0,0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21