You are on page 1of 2

JIKA AKU MENJADI

Tanggal 15 Januari 2013 merupakan tanggal keberangkatan kami Mahasiswa Universitas Padjadjaran untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata periode 2013. Selama perjalanan yang bisa kami lihat hanya lah pemandangan sawah serta pegunungan yang tertutup oleh kabut. Kurang lebih 5 jam dari Jatinangor kami pun sampai di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Di kantor kecamatan Cikajang inilah tempat pemberhentian kami untuk bertemu dengan bapak Camat. Kebetulan pada saat itu Bapak Camatnya sedang mengunjungi teman-teman KKNM Unpad yang lain yang baru tiba juga. Alhasil kami pun hanya disambut oleh Pak Nurdin selaku Perangkat Desa dari Desa Simpang. Beliau mengantarkan kami menuju rumah kontrakan yang kami sewa. Sesampainya di rumah, kami pun langsung menaruh barang-barang kami yang sangat banyak. Kemudian sebagian dari kami berbincang-bincang dengan pak Nurdin terkait dengan desa Simpang ini. Ternyata perkiraan saya terhadap desa ini benar, bahwa Desa Simpang ini sebagian besar penduduknya bekerja sebagai buruh tani. Walaupun sebagian besar masyarakat desa simpang bermata pencaharian petani, masalah pendidikan pun menjadi faktor penting untuk memajukan desa ini. Pendidikan di desa ini masih kurang. Baik dari tingkat PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini), TK(Taman Kanak-Kanak), SD(Sekolah Dasar), MTs, dan MA. Guru yang terbatas, alat-alat penunjang kegiatan belajar mengajar yang kurang memadai pun menjadi point penting dalam membenahi pendidikan di desa ini. Pada umunya, masyarakat disini yang sudah menjadi petani tidak menyekolahkan anaknya. Mereka berpikir bahwa anak-anak harus melanjutkan pekerjaan orang tuanya, dan menjadi petani tidak usah sekolah tinggi-tinggi cukup dengan otodidak ikut bersama orangtua ke perkebunan dan dengan sendirinya anak akan belajar. Disinilah kurangnya sosialisasi tentang pendidikan. Bagaimana pentingnya

pendidikan wajib belajar 9 tahun. Pemerintah pun telah membebaskan biaya wajib belajar 9 tahun dengan program BOSS. Buku pelajaran yang mudah untuk di dapatkan di perpustakaan tiap sekolah secara gratis. Kurangnya sosialisasi pendidikan dan kurangnya perhatian masyarakat akan pentingnya pendidikan wajib belajar 9 tahun. Dengan adanya pendidikan generasi muda akan berkembang lebih baik dengan ilmu dan wawasan yang luas juga yang dapat mencapai cita-cita. Seharusnya para orangtua menanamkan tekad bahwa anak-anak harus mendapatkan pendidikan yang layak sebagai penerus bangsa dan negara ini.

Seperti Contoh, Ibu Mamat selaku Ibu RT 04 daerah dimana saya tinggal. Selain menjadi ibu rt, beliau pun bertani. Lahan pertanian yang beliau punya adalah lahan cabai dan lahan sayur waluh. Walaupun lahan yang dimiliki tidaklah begitu besar namun dapat membantu perekonomian Ibu Mamat. Setiap pagi hari beliau bekerja di kebun untuk mengurusi lahan cabai dan waluh nya. Siang hari Bu Mamat kembali kerumah lalu membantu Pak Mamat untuk memerah susu sapi pada sore harinya. Kegiatan di malam harinya adalah mengajar mengaji anak-anak kecil di rumahnya, biasanya mengajar ngaji ini dilakukan setiap hari pukul 7 malam. Jika Aku menjadi Bu Mamat, aku ingin sekali membuat TPA(Taman Pendidikan Alquran) dengan fasilitas yang lengkap baik dari alat tulis baca dan perlengkapan mengajarnya. Agar anak-anak desa simpang sejak usia dini dapat belajar mengaji dari iqra hingga alquran, memahami isi alquran, menghafal alquraan, dan dapat mengamalkan isi alquran dalam kehidupan sehari-hari. Selain mendapatkan pendidikan umum seperti sekolah, pendidikan keagamaan pun bisa menjadi pondasi awal untuk anak-anak usia dini dalam membentuk kepribadian dan dapat menguatkan iman sejak dini. Selain pintar di akademik sekolah, anakanak pun pintar dalam ilmu keagamaan.

You might also like