Professional Documents
Culture Documents
Topik
Sejarah dan Perkembangan Pembedahan Tiroid Persiapan Sebelum Pembedahan Monitoring Pasca Operasi Sekilas Teknik Operasi
Pada abad ke-17, indikasi pembedahan pada kasus tiroid bila terdapat massa yang besar atau terjadinya dyspnea akibat obstruksi trakea Angka mortalitas tinggi oleh karena perdarahan atau infeksi
Lorenz Heister pada tahun 1742 memperkenalkan operasi pengangkatan kelenjar tiroid Tokoh pertama yang sangat memahami endokrinologi dari kelenjar tiroid perubahan goiter menjadi maligna dan adanya erosi pada pembuluh darah di leher oleh karena kanker tiroid
Pierre Joseph Desault tahun 1792 mendemonstrasikan bahwa reseksi tiroid parsial dapat dilakukan membuka jalan untuk tindakan operasi tiroid selanjutnya. Johann August Wilhelm Hedenus (17601836) melakukan operasi pada 6 pasien dengan obstruksi jalan nafas akibat goiter Saat itu operasi tiroid merupakan prosedur yang mengancam jiwa, meski dilakukan oleh ahli bedah yang terampil
goiter surgery is one of the most thankless, most perilous undertakings (Johann Dieffenbach -1848) French Academy of Medicine dan Bernhard Rudolph Conrad Langenbeck(18101887) mengkritisi operasi tiroid dan mengingatkan untuk menghindari operasi tersebut Permasalahan utama operasi tiroid kala itu adalah perdarahan intra dan post operatif
Abad ke-19 Theodor Billroth (18291894) melaporkan mortalitas intraoperatif sebesar 36% 3 tokoh yang mempengaruhi perkembangan operasi tiroid:
1. William Morton (USA) anestesi secara inhalasi (1846) 2. Lord Joseph Lister (UK) prinsip antisepsis (1867) 3. Thomas Spencer Welles hemostatic forceps for surgery (1874)
Theodor Billroth dan muridnya, Anton Wlfler(18501917) berperan dalam menyediakan hemostasis intraoperatif yang baik dalam pengangkatan total kelenjar tiroid Tahun 1879, Claude Bernard menyatakan bahwa We do not know anything about the use of these organs (i.e. thyroid, thymus), we dont even have an idea about their utility and importance... Thyroidectomy pertama pada kasus goiter toksik dilakukan oleh Ludwig Rehn (1849-1930)
Akhir abad ke-19 - awal abad ke20 konsekuensi hilangnya fungsi tiroid pasca operasi Jacques-Louis Reverdin (18421929): postoperative state myxoedeme opratoire Kocher tahun 1882 : a case of cretinism following thyroidectomy. Tahun 1883, Reverdin mempublikasikan: on the thyroprivic consequences of 22 thyroidectomies Menyarankan pada ahli bedah untuk menghindari operasi tiroid
Theodor Kocher (1841-1917): on the removal of goiter and its consequences Nobel tahun 1909 Setelah tahun 1883 Kocher merekomendasikan: the unilateral operation Konsep ini diterima luas dan ditransfer ke USA oleh Charles Mayo (the pioneer of endocrine surgery in the new world)
Pembedahan tiroid masa kini: aman Bleeding sudah sangat jarang Infeksi hampir tidak pernah terjadi Identifikasi recurrent laryngeal nerve permanent nerve paralysis kurang dari 1% Hypoparathyroidism pasca operasi kurang dari 1% Mortalitas hampir nol Pembedahan saat ini berkembang ke arah: targeted, minimally invasive, and endoscopic
Pasien hyperthyroidism diterapi dengan ATD dan atau Larutan Lugol paling sedikit selama 4-6 minggu sebelum operasi untuk mencapai metabolisme eutiroid perifer yang stabil Contoh dari ATDs: methimazole, thiamazole, atau propylthiouracil Pasien yang sangat gelisah dan takikardia diberikan tranquilizers dan beta-adrenergic blocking agents Maintenance eutiroid 3-6 minggu mencegah thyroid storm durante dan pasca operasi
Hal-hal teknis yang diperlukan sebelum operasi: Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi , resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi ( Informed consent ) Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi Pemeriksaan dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi
Pasca bedah penderita dirawat di ruangan selama 3-5 hari Diobservasi kemungkinan terjadinya komplikasi dini yang membahayakan jiwa penderita seperti perdarahan dan obstruksi jalan nafas Drain Redon dilepas setelah produksi serus (ratarata hari 2-3) dan sehari setelah drain dilepas luka dapat dirawat terbuka dengan salep
Pasca tiroidektomi total karena kanker tiroid, 3-4 minggu kemudian dilakukan pemeriksaan thyroid scanning dengan I131 di bagian kedokteran nuklir Bila ada uptake yodium dilakukan thyroid ablation dengan I131 Bila tidak ada uptake, diberi terapi hormonal (ekstrak hormon tiroid) dosis 50 mcg/hari dan ditingkatkan sampai pemeriksaan TSH menunjukkan < 0.01 Dosis ini diberikan seumur hidup
Hal yang perlu dievaluasi: Keadaan klinis dan fungsi tiroid setiap kali pasien kontrol Untuk pasca tiroidektomi total karena kanker tiroid: Dicari tanda kekambuhan lokal pada daerah operasi (T), regional di kelenjar getah bening leher(N) atau metastasis jauh(M) Diperiksa hormon tiroglobulin setiap kontrol bila hormon tiroglobulin > 10 ng/l, periksa I131 seluruh tubuh untuk mencari kekambuhan atau metastasis X-foto toraks setiap setahun sekali
Monitoring Pasca Operasi Komplikasi dini Perdarahan Infeksi Lesi n. laringeus superior terjadi perubahan tonus suara penderita dan penderita tersedak bila minum air Kerusakan n. laringeus rekuren Komplikasi lambat Hipoparatiroidism, terjadi hipokalsemia transien dapat terjadi 1-2 hari pasca bedah. Dapat permanen bila kelenjar paratiroid terambil sebanyak 2 buah atau lebih, atau terjadi kerusakan vaskularisasinya Hipotiroidism, adalah konsekwensi logis dari operasi tiroidektomi total
Pembiusan dan posisi penderita Asepsis dan Drapping Insisi collar dua jari di atas sternal notch, diperdalam dengan memotong m.platisma sampai fasia colli superfisial Dibuat flap keatas sampai emirensia kartilago tiroid dan kebawah sampai sternal notch, kedua flap di teugel keatas dan kebawah pada linen Fasia colli superfisial dibuka pada garis tengah dari kartilago hioid sampai sternal notch Otot pretrakealis (sternohioid dan sternotiroid) kanan kiri dipisahkan kearah lateral dengan melepaskannya dari kapsul tiroid
Nodul tiroid dievaluasi mengenai ukuran, konsistensi, nodularitas dan ada tidaknya lobus piramidalis Ligasi dan pemotongan v. tiroidea media untuk memobilisasi tiroid Kutub atas tiroid dibebaskan, ligasi a dan v tiroidea superior, identifikasi cabang eksterna n. laringeus superior dan kelenjar paratiroid superior Kutub bawah tiroid dilepaskan, ligasi a dan v tiroidea inferior, identifikasi kelenjar paratiroid bawah Identifikasi n. rekuren pada sulkus trakeoesofagus. Saraf ini diikuti sampai menghilang pada daerah krikotiroid Rawat perdarahan, pasang drain, jahit luka dan dressing