Professional Documents
Culture Documents
25/05/2009
PENDAHULUAN #1
Perancangan Geometrik adalah bagian dari perencanaan suatu jalan dan bagian-bagiannya disesuaikan dengan tuntutan dan sifat-sifat lalu lintas Tujuan perancangan geometrik menciptakan hubungan yang baik antara, waktu, ruang dan kendaraan sehingga menghasilkan efisiensi, keselamatan dan kenyamanan yang optimal dalam batas-batas pertimbangan ekonomi yang layak
25/05/2009 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
PENDAHULUAN #2
Bagian-bagian jalan yang merupakan aspek-aspek perancangan geometrik:
Lebar badan jalan Tikungan Kelandaian Ruang yang cukup bagi manuver kendaraan Jarak pandang Koefisien gesekan jalan yang pantas Dan kombinasi bagian-bagian tersebut
Ikuti aturan perancangan seperti jarak pandang, kecepatan rencana dan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada perancangan alinemen horizontal maupun alinemen vertikal Usahakan pekerjaan tanah (galian dan timbunan) sesedikit mungkin
25/05/2009 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Ya
Alinemen memuaskan?
Tidak
25/05/2009
STANDAR PERANCANGAN #1
Setiap ahli jalan yang merancang harus mengacu pada standar perancangan (design standard) yang berlaku. Standard perancangan jalan raya pada tiap-tiap negara dapat berbeda-beda tergantung pada karakteristik pengguna jalan, karakteristik kendaraan, keadaan topografi dan iklim serta perundang-undangan dan peraturan setempat yang berlaku. Standar perancangan jalan merupakan acuan bagi perancang, yang memberikan batasan-batasan desain dan metode perhitungan agar hasil rancangannya seragam dan memenuhi persyaratan yang berlaku.
25/05/2009 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
STANDAR PERANCANGAN #2
Standar Perancangan Geometrik yang ada (dan pernah berlaku) di Indonesia adalah:
1. Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, No. 13/1970, Direktorat Eksplorasi, Survei dan Perencanaan, Direktorat Jendral Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum 2. Spesifikasi Standar untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir), Sub Direktorat Perencanaan Teknis Jalan, Bipran Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Desember 1990 3. Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Maret 1992 4. Tatacara Perencanaan Geometrik Jalan antar Kota, No. 038/T/BM/1997, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, September 1997
25/05/2009
Persyaratan teknis jalan harus memenuhi ketentuan keamanan, keselamatan, dan lingkungan.
25/05/2009 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
KLASIFIKASI JALAN
25/05/2009
KLASIFIKASI JALAN #1
Dasar Hukum
1. 2. 3. 4. UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan UU No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan PP No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas jalan
25/05/2009
KLASIFIKASI JALAN #2
Klasifikasi Jalan menurut UU No. 38 Tahun 2004 terbagi atas:
1. 2. 3. 4. Sistem Jaringan Pasal 7 (primer/sekunder) Fungsi/Peran Pasal 8 (arteri, kolektor, lokal dan lingkungan) Status/Wewenang Pembinaan Pasal 9 (nasional, propinsi, kabupaten/kota dan desa) Kelas Jalan Pasal 10 didukung oleh : 1. UU No 14 Tahun 1992 dan RUULLAJ Tahun 2006 Berdasarkan penggunaan jalan dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan 2. PP No. 34 Tahun 2006 Berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan
Klasifikasi Jalan berdasarkan Medan (Terrain) menurut Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina Marga, 2007
Medan Datar Medan Bukit Medan Gunung
25/05/2009
Dasar Layanan
1.
2.
25/05/2009
2.
25/05/2009
Main Movement
Terminal Access
Collection Distribution
Transition
25/05/2009
Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
Yang dimaksud dengan kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, serta kegiatan ekonomi.
25/05/2009 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.
25/05/2009
25/05/2009
25/05/2009
kawasan
dan/atau
25/05/2009
25/05/2009
Kelas Jalan berdasarkan Fungsi dan Penggunaan Jalan (PP 43/1993,PP 44/1993, RUULLAJ/2006).
25/05/2009
Kelas Jalan berdasarkan Spesifikasi Penyediaan Prasarana Jalan (PP No. 34 Tahun 2006 Pasal 32)
Spesifikasi penyediaan prasarana jalan meliputi pengendalian jalan masuk, persimpangan sebidang, jumlah dan lebar lajur, ketersediaan median, serta pagar. Spesifikasi jalan bebas hambatan meliputi:
pengendalian jalan masuk secara penuh, tidak ada persimpangan sebidang, dilengkapi pagar ruang milik jalan, dilengkapi dengan median, paling sedikit mempunyai 2 (dua) lajur setiap arah, dan lebar lajur paling sedikit 3,5 (tiga koma lima) meter.
Spesifikasi jalan raya adalah jalan umum untuk lalu lintas secara menerus dengan
pengendalian jalan masuk secara terbatas dilengkapi dengan median, paling sedikit 2 (dua) lajur setiap arah, lebar lajur paling sedikit 3,5 (tiga koma lima) meter.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
25/05/2009
Kelas Jalan berdasarkan Spesifikasi Penyediaan Prasarana Jalan (PP No. 34 Tahun 2006 Pasal 32)
Spesifikasi jalan sedang adalah jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang dengan:
pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah lebar jalur paling sedikit 7 (tujuh) meter.
Spesifikasi jalan kecil adalah jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat,
paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar jalur paling sedikit 5,5 (lima koma lima)meter.
25/05/2009
Kelas Jalan I II
MST (Ton) 8
Kecepatan Rencana Penyediaan Jalan Umum Terendah Prasarana Jalan Penghubung Sistem (Km/Jam) Jalan Bebas Arteri atau Primer 80 Hambatan Kolektor Sekunder 60
25/05/2009
25/05/2009