You are on page 1of 5

Arieanti Ulfa 081017036 Teknobiomedik

Tugas Intrumentasi Biomedis

1. ESU, terbagi atas beberapa tipe, monopolar dan bipolar, dan dengan beberapa mode : cut, blended cut, coagulasi, dan spray, apakah yang dimaksudkan diatas, terangkan.

Mode Operasi Terdapat dua macam tipe mode operasi, yaitu : monopolar dan bipolar.

Monopolar Seperti terlihat pada gambar dibawah, arus RF dipancarkan melalui elektroda yang memiliki densitas tinggi yang dikenal dengan istilah elektroda aktif dan kembali ke densitas yang rendah atau area yang menyebar sebagai tempat kembali. Bentuk Curva Load respon datar dari impedansi rendah ke tinngi.

(a) kurva respon beban, (b) mode monopolar

Jalannya arus yang terjadi: Generator Active ElectrodePatientPatient Return ElectrodeGenerator

Mode operasi monopolar Pure Cute Mode Mode operasi ini adalah yang paling sering digunakan untuk menggores atau menghilangkan jaringan. Mode ini menggunakan arus murni tanpa modulasi, dan telah difilter.

Variable Blend Mode Mode operasi ini digunakan ketika jaringan berserat atau ketika pengeringan luka ingin ditingkatkan. Mode ini menggunakan arus yang dimodulasi dengan duty cycle yang dapat diatur. Tipe Blend 1, 2 atau 3 memiliki duty cycle yang khas.

Coag Mode Mode ini digunakan untuk pembekuan jaringan. Memiliki duty cycle yang khas yaitu 6%on dan 94%off.

Tipe-tipe yang digunakan

Bipolar Seperti yang terlihat pada gambar dibawah, pada mode operasi ini, dispersive elektroda sebagai tempat kembali tidak ada. Bipolar instrument terdiri dari dua kutup, satu kutup berfungsi sebagai elektroda aktif dan yang lainnya elektroda tidak aktif/ pasif. Arus RF mengalir diantara dua kutub melalui jaringan dan kembali ke generator. Kurva Load Respon mode bipolar tajam menuju puncak pada 150 ohm dan jatuh dengan cepat berbanding terbalik dengan impedansi.

(a) kurva respon beban, (b) mode bipolar

Jalannya arus yang terjadi: Generator Active ElectrodeElectrodes tipsGenerator

Mode operasi bipolar Salah satu keuntungan dengan menggunakan mode ini adalah tidak diperlukannya elektroda kembali. Salah satu aplikasi mode ini adalah untuk menjepit pembuluh darah dan menghentikan pendarahan. Fungsi mode ini ditampilkan dalam gambar di bawah ini :

Aplikasi mode operasi bipolar 2. Berikan penjelasan electrosurgary safety, hal apa sajakah yang harus diperhatikan agar tidak terjadi hazard? Penggunaan elektrosurgikal secara tidak tepat dapat mengakibatkan pasian dan sejumlah perawat mengalami bahaya. Sejauh ini, bahaya yang paling sering terjadi adalah kejutan listrik dan luka bakar. Selain itu, rangsangan terhadap neuromuskuler juga dapat terjadi, interferensi dengan alat pacu jantung, efek dari arus elektrokimia, pemanasan pada implant, dan yang sangat berbahaya adalah dapat terjadi sebuah ledakan gas. Apabila bidng kontak dari elektroda dispersive besar dan waktu paparan arus pendek, maka yang terjadi adalah suhu kulit di bawah elektroda tidak akan naik sampai di atas 45o C, dan hal ini sekaligus menjadi suhu aman maksimum. Namun yang perlu diperhatikan untuk mencakup semua batas keselamatan, suhu kulit tidak boleh naik lebih dari 6 C di atas temperature elektroda normal yakni 29-33 C. kepadatan arus pada setiap titik di bawah elektroda dispersive juga harus jauh di bawah ambang bakar yakni 100 mA/cm 2 selama 10 detik. Untuk menghindari sengatan listrik dan luka bakar, Standar Nasional Amerika untuk Perangkat Electrosurgical mensyaratkan bahwa setiap pembangkit elektrosurgikal yang menggunakan elektroda dispersive dan yang memiliki daya keluaran lebih besar daripada 50 W, harus memiliki setidaknya satu buah sirkuit pemantau keselamatan pasien. Dalam hali ini adalah dengan menggunakan monitor. Sebuah monitor yang memiliki kualitas kontak terdiri dari sirkuit untuk

mengukur impedansi antara kedua sisi elektroda dispersif split dan kulit. Sebuah aliran arus dengan frekuensi tinggi-kecil akan mengalir dari satu bagian elektroda dispersif melalui kulit ke bagian kedua dari elektroda dispersive. Jika impedansi antara dua bagian melebihi batas tertentu, atau terjadi perubahan dengan persentase tertentu, sebuah suara alarm akan berbunyi, dan output ESU dinonaktifkan.

3. Apakah perbedaan antara ESU dengan laser bedah? ESU : Memiliki kerapatan yang tinggi pada RF dan diaplikasikan pada elektrode electrosurgaktif yang menyebabkan pemotongan. Hal ini dengan syarat elektrode memiliki permukaan yang kecil (jarum, lancet, pisau bedah). Tetapi hal tersebut juga bergantung pada bentuk elektrode, tegangan puncak, dan impedansi output pada generator.

Laser bedah

Pemakaian laser bedah ini tanpa kontak langsung dengan jaringan. Dengan menggunakan sedikit variabel pada laser sehingga pemotongannya menjadi seragam. Koagulasi dengan laser sama halnya dengan spray koagulasi pada ESU, tetapi pada laser bedah bisa lebih terkontrol dan terprediksi.

You might also like