You are on page 1of 8

Galuhcu ^^

Selasa, 11 Desember 2012


ISBD Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan

MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN


BAB I
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang. Sebagai fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik. Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata. Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai manusia yang berderajat sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang sosial yang menempel pada dirinya berdasarkan atas asal rasial, sukubangsa, kebangsawanan, atau pun kekayaan dan kekuasaan. Di Indonesia, berbagai konflik antarsukubangsa, antarpenganut keyakinan keagamaan, ataupun antarkelompok telah memakan korban jiwa dan raga serta harta benda, seperti kasus Sambas, Ambon, Poso dan Kalimantan Tengah. Masyarakat majemuk Indonesia belum menghasilkan tatanan kehidupan yang egalitarian dan demokratis. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apa pengertian keragaman? Apa unsur-unsur keragaman masyatakat Indonesia? Apa problematika diskriminasi? Pelapisan social?

1) 2) 3) 4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna Keragaman dan Kesederajatan 1. Makna Keragaman - Berasal dari kata ragam: 1. Tingkah laku 2. Macam, jenis 3. Lagu, musik, langgam 4. Warna, corak, rapi Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam, berjenis-jenis perihal ragam, hal jenis. Yang dimaksud adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaanperbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat, kesopanan, serta situasi ekonomi. 2. Makna Kesederajatan - Berasal dari sederajat : sama tingkatan (pangkat, kedudukan). - Yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memilih satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. B. Unsur Keragaman dan Kesejahteraan di Masyarakat Indonesia yang Meliputi:

1. Suku bangsa dan ras Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.

2. Agama dan keyakinan Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta gama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang

tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah : Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi menyuruh dan melarang Berfungsi penyelamat Berfungsi sebagai perdamaian Berfungsi sebagai Social control Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas Berfungsi transformatif Berfungsi sublimatif Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah: Karena agama merupakan sumber moral Karena agama merupakan petunjuk kebenaran Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kalasuka,maupun di kala duka

3. Ideologi dan politik

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).inisi Ideologi Karl Marx: Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005 Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.

4. Tatakrama

Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti adat sopan santun, basa basi pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.

5. Kesenjangan ekonomi dan sosial

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial. Kesenjangan ekonomi antara masyarakat level atas dan bawah yang cukup lebar. Hal ini menjadi salah satu sumber konflik dan mudah sekali tersulut di masyarakat. "Ada stagnasi perkembangan ekonomi mikro karena kebijakan yang belum berpihak ke masyarakat bawah. Anggaran negara itu belum sepenuhnya menetes ke masyarakat level bawah seperti nelayan, petani, masyarakat pesisir, dan pedagang kecil.

C. Makna Keragaman dan Kesederajatan dalam Masyarakat Masyarakat terbentuk dari individu yang terdiri atas beebagai latar belakang yang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yan terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang beragam. Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat negara yang terdiri atas beberapa suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional. Kesederajatan terwujud dalam jaminan hak yan diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Di Indonesia, kesederajatan termuat dalam UUD 1945 yang sudah tercantum dengan jelas. Kesamaan derajat warga negara di dalam hukum dan di muka pemerintah pada pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa segala warga negara bersama-sama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintah dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

D. Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang. Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu . Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat

Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian. 1) Diskriminasi di antara Demokrasi dan Hak Asasi Manusia memiliki seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia, hal ini disebut Hak Asasi Manusia. Seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia disebut sebagai Kewajiban Dasar Manusia. Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, bahasa, dan keyakinan politik. 2) Integrasi dan Disintegrasi Integrasi : proses penyatuan dan perpaduan berbagai macam unsur masyarakat berbeda, menjadi satu kesatuan saling berhubungan organis dan sama kedudukannya, sederajad / sejajar. Makin komplek tingkat keberagamanya : problem serius & rumit bagi proses integrasi. Integrasi butuh kerjasama & akomodasi. Kerja bersama sama, saling pahami dan terima kelebihan dan kekurangan setiap unsur masyarakat. Integrasi mutlak butuh konsensus nilai, dijadikan pedoman hidup bersama. Butuh komitmen semua anggota masyarakat. Jauhi prasangka negatif, egoisme, diskriminasi dan dominasi. Proses integrasi butuh kesadaran esensi keberagaman, kesederajadan kodrati & pengendalian diri. Perpecahan / disintegrasi : kehendak atau keinginan berpisah dan lepaskan diri dari ikatan kesatuan. Ada berbagai macam alasan dan kepentingan : perbedaan. Spirit primordialisme, pluralisme, fanatisme, rasisme dan egoisme akar fundamental perpecahan. Keinginan untuk lebih baik dan unggul dari yang lain : potensi perpecahan & disintegrasi yang implikasinya sangat besar. 3) Bhinneka Tunggal Ika Upaya Mengatasi Keragaman Sosiokultura Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan itu terletak pada sila-sila Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. 4) Problematika Keragaman Kultural dalam Perkembangan Peradaban dan Hidup Beradab Keragaman kultural seringkali menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan dan kesalahpahaman antarsuku tersebut. Contohnya konflik berbau SARA dan konflik bersenjata di beberapa daerah, teror bom, dan lainnya. 5) Pengaruh Keragaman dan Globalisasi terhadap Pengembangan Kepribadian Masyarakat Keragaman dan globalisasi terhadap pengembangan kepribadian masyarakat dapat menimbulkan pengaruh dalam kehidupan. Pengaruh tersebut dapat mendatangkan hal posotif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu adanya IPTEKS yang sangat berguna dalam globalisasi dunia,

sedangkan pengaruh negatifnya adalah kebudayaan luar yang masuk secara langsung atau dapat menggeser kebudayaab asli. 6) Kesederajatan versus Diskriminasi Kesederjatan artinya setiap orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun pemerintah dan Negara. Diskriminasi lebih menunjukan kepada suatu tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Diskriminasi dihubungkan dengan prasangka dan seolah-olah menyatu. Seseorang yang mempunyai prasangka rasial biasanya bertindak diskriminansi terhadap ras yg diprasangkainya. 7) Diskriminasi sebagai Realitas yang Problematika Dalam kehidupan bermasyarakat ada sesuatu yang dihargai yaitu kekayaan, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal itu merupakan awal terbentuknya pelapisan sosial yang dapat menimbulkan diskrimisnasi sosial. Mereka yang banyak memiliki sesuatu yang dihargai dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang menduduki lapisan atas, begitu pula sebaliknya. 8) Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai Faktor Terjadinya Diskriminasi Sosial Diskriminasi terjadi karena faktor persaingan. Diskriminasi karena faktor tekanan atau intimidasi biasanya terjadi karena pihak yang lemah cenderung menjadi pihak yang ditekan oleh pihak yang kuat. Dan karena merupakan pihak yang tertekan, umumnya tidak berdaya sehingga tidak dapat melepaskan belenggu diskriminasi tersebut dari kehidupan mereka.

E. Manusia Beradab dalam Keragaman a. Keragaman Budaya dan Peradaban Menurut pendapat Prof. Sutan Takdir Alisyahbana, apabila perwujudan budaya itu penekanannyapada akal, akan timbul peradaban yan berbeda, akal biasanya selalu dihubungkan dengan peradaban bukan kebudayaan. Apabila perwujudan budaya itu penekanannya pada tiga unsur akal, perasaan, dan kehendak, akan timbul tingkat kebudayaan yan berbeda, akan timbul pernyataan bahwan ada peradaban rendah karena diukur dengan faedah bagi manusia. b. Faktor Penyebab Munculnya Keragaman Peradaban 1. Faktor Lingkungan 2. Faktor Filsafat dan Peradaban 3. Faktor Perekonomian c. Sikap Manusia Beradab dalam Keragaman Sebagai manusia beradab, sikap kita terhadap kebudayaan yang beragam adalah mengikuti perkembangan kebudayaan di daerahnya dan apabila kebudayaan itu tidak sesuai dengan kita, tidak boleh menganggap rendah kebudayaan tersebut, walaupun kita tidak harus mengikutinya, tetapi kita wajib menghormatinya. Usaha mengurangi atau menghilangkan prasangka dan diskriminasi antara lain dengan cara : Perbaikan kondisi sosial ekonomi

Perluasan kesempatan belajar Sikap terbuka dan sikap lapang Menghilangkan sikap etnosentrisme.

F.

Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragam, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global Pengaruh keragaman diantaranya adalah:

1. Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda. 2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter. 3. Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. 4. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya. 5. Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi. 6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.

Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalahmasalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti : 1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya. 2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacammacam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.

a. b. c. d. e.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu : Semangat Religius Semangat Nasionalisme Semangat Fluralisme Dialog antar umat beragama Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai nilai budaya lokal yang ada di negara ini Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsabangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.

DAFRAR PUSTAKA Apter.devid. 1987. Politik modernisasi. Jakarta: PT gramedia. Setiadi,ely 1987. Ilmu sosial Budaya Dasar. Jakarta: oredana media group http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-ketahanan-budayabangsa-2/ http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitas-pembelajaran-sejarahdan/ http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaandaerah/

You might also like