You are on page 1of 11

Cara Mengatur Asupan Gizi Selama Bulan Puasa

Posted on August 28, 2010 | Leave a comment Makanan dan minuman adalah pasokan energi bagi tubuh. Ketika berbuka puasa dan sahur perlu asupan gizi yang tepat agar Anda tidak lemas saat beraktivitas. Pada prinsipnya makanlah menu seimbang, yang dulu dikenal sebagai empat sehat lima sempurna, kata Uray Ridwan DCN MKes, Kasi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pontianak, kepada Tribun, Rabu (11/8). Dia menjelaskan perbedaan menu empat sehat lima sempurna dan menu seimbang, terletak pada jenis makanan. Dulu ditonjolkan nasi sebagai makanan pokok dan ayam sebagai lauk. Sekarang makanan seimbang tidak berpatokan nasi dan ayam, bisa saja kentang atau ubi sebagai sumber karbohidrat dan telur sumber protein. Bagi anak-anak, Ridwan menyarankan agar porsi makanan seimbang diatur sesuai banyaknya aktivitas. Anak usia sekolah yang belajar puasa, memerlukan energi siap pakai sekitar 1.200 kalori untuk kegiatan belajar dari pukul 07.00WIB sampai sekitar 13.00. Selain nasi, boleh saja anak diberi lauk dua porsi demi menjaga staminanya. Sebagai asupan serat dan vitamin berikan semangkuk kecil sayuran (100-150 kalori). Supaya anak bersemangat makan, buatlah menu sayuran segar saat berbuka. Ketika sahur boleh saja membuat sayur bersantan yang terasa gurih. Tapi sebaiknya santan jangan terlalu kental, sebab lemak di santan akan lama diproses tubuh menjadi energi. Minum segelas susu cair untuk mencegah anak mengantuk di sekolah. Glukosa susu akan dicerna menjadi kalori, beda dibanding makanan menganduk lemak lebih lama diolah, jelas Ridwan. Saat berbuka puasa, dia menyarankan sebaiknya menu berupa minuman manis sebagai bentuk glukosa sederhana yang cepat diserap tubuh. Paling baik berbuka dengan air hangat, kemudian minuman manis. Air putih hangat sebagai pembersih tenggorokan dan menjadikan lambung beradaptasi. Ketika berpuasa beberapa jam kerongkongan dan lambung tidak diberi asupan, jadi sebaiknya tidak langsung mendadak diberi makanan, kata Ridwan. Proses adaptasi pencernaan secara bertahap juga dilakukan jika Anda makan besar setelah salat magrib. Jenis makanan ringan menu berbuka juga harus diperhatikan, jangan mengonsumsi ketan mengandung zat pektin atau zat karet yang susah dicerna lambung, sehingga tidak baik bagi penderita maag. Biasanya ketan jadi makanan ringan saat berbuka, tetapi saya nilai itu tidak bagus. Selain tidak baik bagi penderita maag, ketan memiliki kadar gula tinggi sehingga perut terasa cepat kenyang dan Anda akan malas makan, tutur Ridwan. Jangan makan berlebihan karena asam lambung akan meningkat sehingga hormon pencernaan terganggu. Selain menu makanan seimbang harus dibarengi istirahat yang cukup, minimal tidur siang selama dua jam. Supaya energi tidak terkuras, sebaiknya anak berolahraga ringan dan di tempat teduh.

Justru biasanya setelah melalui beberapa pekan Ramadan, biasanya anak terlihat lesu dan lemah. Sebenarnya masalah seperti itu timbul akibat manajemen waktu yang tidak stabil, anak kurang istirahat. Selain bersekolah dan kuliah subuh, mendekati Lebaran anak seringkali ikut orangtua ke pasar, jadi waktu istirahatnya berkurang, ujar Ridwan. (dlt) Kandungan gizi makanan juga bergantung kepada ketepatan menyimpan dan mengolah bahan makanan. Kenali beberapa tanda-tanda kerusakan bahan makanan. Daging berubah warna dan bau Ketika daging berbau, artinya sudah mengandung bakteri dan molekul-molekul di dalam daging telah rusak. Biasanya kerusakan terjadi akibat kesalahan penyimpanan seperti freezer lemari pendingin rusak dan listrik mati. Jangan pernah memasak daging yang sudah berubah warna dan baunya, karena kita tidak bisa memastikan seberapa kerusakan daging meski lama dimasak, imbau Ridwan. Sebaiknya simpan daging dalam wadah kedap udara dan taruh di lemari pendingin untuk mencegah proses oksidasi. Jangan potong sayur jika tak langsung dimasak Vitamin-vitamin dalam sayur mudah larut dalam air. Maka itu jangan menyimpang sayur yang sudah dipotong dalam lemari pendingin. Memasak sayur terlalu lama juga merusak kandungan gizi. Maksimal cuci beras dua kali Terlalu banyak pencucian akan menghilangkan vitamin dalam beras, karena vitamin tersebut mudah larut di air. Maka itu beras maksimal dicuci maksimal dua kali. Sekarang rata-rata beras sudah bersih, cukup sekali membasuhnya, kata Ridwan. Supaya terhindar dari kutu dan perubahan warna, jangan simpan beras di tempat lembab.

Kandungan Gizi dan Protein Dalam Kurma Sumber Kesehatan Selama Bulan Puasa Ramadhan
August 16, 2010 by turangga

Bulan Ramadan identik dengan kurma. Setiap kali menjelang berbuka puasa, buah manis berwarna cokelat terang hingga gelap ini sering menjadi menu perdana berbuka. Dikutip dari Arab News, pakar kesehatan Paul Gross dalam bukunya Buah-buahan Super menyebutkan ada beberapa faktor yang membuat jenis buah tertentu dikategorikan sebagai buah super. Yakni nutrisi, kandungan fitokimia, warna serta berbagai uji klinis mengenai manfaat buah. Kurma atau dalam bahasa ilmiahnya dactylifera phoenix merupakan buah asli dari Semenanjung Arab, Timur Tengah dan Afrika Utara. Warna kurma beragam, dari coklat terang hingga mendekati warna hitam. Bentuknya pun berbeda-beda, dari persegi panjang, bulat kecil hingga berukuran besar dan panjang. Kebanyakan buah potensial ekspor itu berupa kurma kering.

Kurma kaya akan gizi, fitokimia, air dan gula alamiah untuk mempertahankan kesehatan suku badui saat di padang pasir. Kandungan fruktosa dan glukosa dalam kurma adalah sumber energi sekaligus kaya asam amino. Keuntungan lain kurma, buah ini rendah lemak namun kaya serat dan prebiotik dan pitosterol, yang membantu mengendalikan kadar kolesterol. Kurma kaya akan selenium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, dan besi yang meningkatkan kekebalan serta melindungi jantung, membangun massa tulang, dan meningkatkan sel darah merah. Vitamin B dan C di dalamnya juga penting bagi kesehatan dan kekebalan tubuh. Asam lemak omega dalam kurma terbukti menyehatkan jantung, kulit, dan otak yang mirip dengan minyak zaitun. Kurma juga berfungsi sebagai buah detoksifikasi dan mengurangi radikal bebas dalam tubuh dengan kandungan karotenoid, polifenol, anthocyanin, proanthocyanidins oligomer, tanin, luteolin, quercetin, dan apigenin. Dari studi para ilmuwan Abu Dhabi, kurma terbukti mampu menekan bakteri menembus membran sel dan mencegah infeksi serta lebih tahan disimpan dalam jangka waktu lama. Di Arab, sejak dahulu, kurma telah dikenal sebagai pengobatan tradisional untuk banyak kondisi, mulai dari gangguan pencernaan dan pernafasan dan membangun tulang untuk kehamilan, kelahiran,membantu ibu menyusui, meningkatkan sperma, meningkatkan dorongan seksual, dan kesuburan hingga energi selama melahirkan, dan mencegah pendarahan. Jadi, sungguh cocok jika Agan memilih kurma sebagai menu berbuka untuk memulihkan energi setelah seharian berpuasa.

Program Menu di Bulan Puasa

Memasuki Bulan Suci Ramadhan, tiba saatnya bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh yang diakhiri dengan Idul Fitri. Lewat ibadah puasa umat Islam mendapat kesempatan untuk menyucikan diri serta melakukan peleburan jiwa guna menemukan kembali jati diri yang fitrah. Puasa secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan secara terminologi, adalah menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai niat berpuasa bagi orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Tidak disarankan sahur dengan Nasi / Roti / Mie dll karena membuat gula darah anda naik. Energi dari karbohidrat, hanya bertahan 3-4 jam saja, setelah itu badan anda lemas / loyo karena gula darah pelan-2 turun dibawah level normal. Tidak sahur juga sangat tidak disarankan.

Sahur dengan Shake Nutrition dari Herbalife, akan membuat gula darah tetap berada di level normal. Berikut menu program di bulan puasa, jadwal ini berupa saran, setiap individu dapat menyesuaikan dengan jadwal masing-masing.

RahasiaBugarSaatPuasa

Setiap hari tubuh manusia membutuhkan karbohidrat kompleks sebanyak 60 persen, protein sebanyak 10-15 persen, dan juga lemak sehat.
Meski berpuasa, kebutuhan asupan itu jangan sampai kekurangan agar tubuh tidak menjadi lemas. Apa saja kiatnya? Dokter Ahli Gizi, Samuel Oetoro, mengatakan dalam bulan puasa perbanyaklah makan buahan-buahan pada saat berbuka dan sahur. Ketika berbuka, gunakan rasa manis yang terkandung dari buah-buahan dan jadikan buah-buahan atau minum jus buah menjadi penutup menu sahur harian. Misalnya, minum teh, tapi tidak menggunakan gula, rasa manisnya dengan buah melon, tuturnya. Buah-buahan adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin, dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi. Ketika berbuka puasa meneguk segelas jus buah yang mampu meningkatkan kadar gula, sehingga tubuh kembali bertenaga. Ada banyak buah-buahan yang dianjurkan untuk dikonsumsi bagi orang yang berpuasa, pertama ialah kurma. Kurma merupakan makanan paling kaya kandungan gula glukosanya. Kurma mengandung sejumlah besar gula, berkisar antara 75-87 persen. Sekitar 55 persen gula dalam kurma berbentuk glukosa, sedangkan 45 persen lagi membentuk fruktosa. Selain itu, kurma mengandung sejumlah protein, lemak, dan beberapa vitamin, antara lain vitamin A, B2, dan B12. Tak ketinggalan pula, kurma mengandung beberapa mineral, terutama kalsium, fosfor, potassium, sulfat, sodium, magnesium, cobalt, zinc, florin, kuningan, manganese, serta sejumlah selulosa. Dengan sangat cepat, glukosa dalam kurma yang disantap saat berbuka akan berubah menjadi fruktosa, lalu langsung diserap melalui sistem pencernaan untuk menyirami dahaga tubuh akan energi. Khususnya jaringan-jaringan yang secara esensial bergantung pada pasokan tinggi energi, seperti sel-sel otak, sel-sel saraf, sel-sel darah merah, dan sel-sel tulang belakang. Lalu, buah-buahan apa lagi yang dianjurkan hadir dalam menu sehat sahur dan berbuka ramadan. Berikut ini daftar menurut saran Samuel. Pepaya. Buah tropis satu ini mengandung vitamin C dan provitamin A yang dapat membantu memecah serat makanan dalam sistem pencernaan dan membuat lancar saluran pencernaan makanan. Bagi mereka yang berpuasa, buang air besar akan tetap lancar.

Pisang. Buah ini mengandung vitamin A, B1, B2, dan C yang dapat membantu mengurangi asam lambung. Pisang cocok bagi orang yang berpuasa karena bisa membantu menjaga keseimbangan air dalam tubuh. Mangga. Inilah satu lagu buah yang mudah diperoleh di Tanah Air, mengandung vitamin A, E, dan C yang dapat membersihkan darah. Bagi orang yang berpuasa, jus buah dapat dapat mengurangi dehidrasi. Namun, sebaiknya berhati-bati bagi yang memiliki lambung sensitif. Pilihlah buah mangga matang alih-alih yang masih muda dan berasa masam. Strawberry. Buah imut berwarna merah yang kaya vitamin A, vitamin B1, B dan C serta antioksidan, bagus untuk melawan zat radikal bebas. Sehingga daya tahan tubuh orang yang berpuasa tetap terjaga dari virus. Apel. Dari dulu manfaat buah ini memang sudah dikenal. Tak heran bila di Barat pun muncul slogan One Ap ple a day, take your doktor away. Mengandung vitamin A, B dan C, apel dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengatasi masalah nafsu makan yang terlalu besar. Jeruk. Buah identik dengan warna oranye ini mengandung vitamin A, B1, B2 dan C serta antikanker bagi tubuh. Jeruk juga dapat merangsang kekebalan tubuh, membersihkan lender di tenggorokan, rongga hidung akibat influenza. Namun, sekali lagi bagi pemilik lambung sensitif perlu berhati-hati mengonsumsi jeruk. Belimbing. Inilah buah berbentuk bintang yang mengandung vitamin C dan provitamin A dengan manfaat dapat membantu memperlancar pencernaan makanan, menurunkan tekanan darah, dan tingkat kolesterol dalam tubuh. Tak ada salahnya menghadirkan belimbing dalam hidangan bila ingin berganti menu buah. Blewah. Sepupu melon ini kaya dengan vitamin A. Rasa manis yang terkandung dalam blewah mempunyai fungsi absorsi atau melakukan penyerapan pada usus yang sering diakibatkan makan tergesa-gesa, sehingga makanan tidak terkunyah dengan baik. Menyantap buah ini juga membantu menyerap zat-zat tidak diperlukan dari makan makanan yang banyak berbumbu, endapan obat-obatan, bahkan mengatasi rasa mual karena rasa stress. (art)

Asupan Gizi Selama Berpuasa


OPINI | 13 August 2010 | 12:05 Bermanfaat Dibaca: 454 Komentar: 44 15 dari 18 Kompasianer menilai

Illustrasi
Bagi Umat Islam yang memenuhi syarat, anjuran berpuasa selama bulan Ramadhan bersifat wajib. Berpuasa pada intinya adalah menahan diri dari nafsu yang berhubungan dengan pemenuhan alamiah manusia, mulai dari matahari terbit (fajar) hingga matahari terbenam. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa (QS.2:183). Dari segi kesehatan, puasa bermanfaat bagi organ tubuh yang terkait dengan system percernaan untuk beristirahat sejenak sehingga racun-racun yang masuk ke tubuh dan terkumpul didalamnya dapat dibersihkan. Manfaat lainnya adalah menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan berat badan, dan mencegah potensi gangguan lainnya pada organ tubuh. Dari sudut pandang kesehatan, berpuasa dibulan Ramadhan memiliki banyak manfaat. Ilmu kesehatan dan kedokteran kontemporer telah mengakui faedah puasa yang berguna untuk kesehatan tubuh individu dan pikiran seseorang. Selama menjalankan ibadah puasa, pola makan umat Islam akan berubah sehingga asupan gizi akan berkurang seiring berkurangnya asupan karbohidrat, protein, energy dan lemak. Meski ada pendapat lainnya bahwa justru selama berpuasa asupan karbohidrat, protein, energy dan lemak meningkat. Karena itu, berkurangnya asupan makanan dapat mendorong pada dehidrasi, apalagi bulan Ramadhan bertepatan dengan musim kemarau dengan cirri cuaca panas sehingga kebutuhan zat gizi meningkat. Berpuasa selama bulan Ramadhan memang memerlukan persiapan ragawi yang lebih prima. Bila hendak meneladani Rasulullah SAW dalam berpuasa Ramadhan, Rasulullah membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah di bulan Syaban. Persiapan ragawi dari segi asupan gizi adalah anjuran untuk mengkonsumsi makanan alamiah yang tidak mengandung kimiawi, dan tentunya memperhatikan gizi berimbang. maksud gizi seimbang adalah makanan yang proporsional antara asupan karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, serat dan air. Pengaruh puasa selama Ramadhan sangat mempengaruhi metabolism karbohidrat, protein dan lemak, tetapi tidak secara drastis. Justru puasa Ramadhan dapat menurunkan risiko penyakit jantung dengan adanya penurunan LDL-kolesterol, meski terjadi peningkatan HDL-kolesterol dan apoprotein A1. Berpuasa juga menurunkan penuaan karena menghambat penurunan Brain-derived neurotrophic

factor (BDNF), dimana BDNF berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan sel otak yang berhubungan dengan memori dan proses belajar. Pengaturan asupan gizi bisa dimulai ketika makan sahur (pre-dawn meal) dengan makanan pokok berupa nasi yang mengandung karbohidrat ditambah dengan lauk pauk dari hewani dan/atau nabati, sayuran dan buah-buahan. Kemudian pada saat buka puasa (breaking of the fast), sebaiknya diawali dengan air putih dan makan buah segar. Baru pada saat shalat maghrib mengkonsumsi makanan pokok berupa nasi dengan lauk pauk yang mengandung protein hewani seperti ikan, daging ayam, daging sapi atau protein nabati seperti tempe dan tahu ditambah dengan sayur mayur segar. Ketika selesai shalat tarawih, perbanyak minum air putih agar cairan dalam tubuh proporsional dengan cara meminum sedikit-sedikit. Kesehatan jasmani tetap dijaga dengan olahraga. Selesai shalat shubuh, bisa melakukan olahraga jalan kaki selama satu jam sekitar empat hingga lima kali dalam seminggu. Pada sore hari, bisa pula melakukan olahraga ringan menjelang buka puasa. Dalam rangka menjaga kesehatan selama Ramadhan, sebaiknya menghindari makanan kecil berupa kerupuk, keripik, dan snack lainnya yang digoreng. Menu Sederhana Pengaturan asupan gizi selama berpuasa bisa dengan menu sederhana, yang penting mengandung lima unsur gizi yang lengkap yakni karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Rasa lapar pada siang hari dapat ditutupi dengan makanan berserat pada malam hari yang terdapat pada sayur dan buah-buahan. Meski menu sederhana seyogyanya diimbangi dengan olahraga ringan agar dapat menyehatkan badan. Olahraga dapat dilakukan sekitar satu hingga dua jam sebelum berbuka puasa. Olahraga juga bisa dipagi hari daripada tidur setelah sahur. Bila tidak setelah sahur, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk mencerna makanan sehingga dapat mengganggu proses metabolism. Bila memang terasa mengantuk setelah sahur, maka harus ada jeda waktu sekitar 30 menit setelah makan sahur sebelum tidur. Menu sederhana juga bisa diterapkan pada saat buka puasa. Pada umumnya masayarakat muslim di Indonesia mengkonsumsi es dan air dingin saat berbuka puasa, padahal mestinya hal tersebut dihindari dan mengganti kebiasaan itu dengan minuman hangat dengan kandungan gula yang rendah. Demikian halnya berbuka puasa dengan makanan yang manis-manis seperti teh manis, sirup, dan kolak yang mengandung kadar gula yang tinggi, seharusnya dihindari. Alasannya, kandungan gula dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh yang merangsang produksi insulin. Meskipun dengan menu sederhana, disarankan untuk mengkonsumsi yang mengandung unsur gizi dan air putih secukupnya untuk tetap fit selama 13 jam berpuasa. Karena selama bulan Ramadhan, terjadi perubahan ritme pola makan yakni pada saat makan sahur dan makan dengan berbuka puasa. Diluar bulan Ramadhan yang biasanya makan tiga kali pada pagi, siang dan malam, maka dalam bulan Ramadhan hanya makan dua kali pada saat sahur dan makan malam sesudah shalat maghrib.

Dianjurkan pada saat berbuka puasa tidak langsung mengkonsumsi makanan pokok karena dapat menimbulkan kekagetan pada jantung. Sementara lambung membutuhkan ruangan kosong untuk mencerna makanan. Bila ingin meringangkan kerja lambung pada saat berbuka, maka disarankan makanan dikunyah dengan baik. Beberapa makanan yang harus dihindari adalah mengkonsumi kopi, karena kopi banyak mengandung kafein. Kafein merupakan salah satu zat yang diuretik yakni zat yang bersifat merangsang air seni keluar sehingga cairan tubuh berkurang. Kebiasaan merokok bagi sebagian orang harus dikurangi dan mulai dihindari karena dengan merokok seseorang bisa jadi terkena gangguan metabolisme. Proses metabolisme yang terganggu menyebabkan tubuh seseorang akan mudah terpapar penyakit, atau minimal akan mudah terkena gangguan kesehatan. Karena itu, bagi perokok bisa menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Puasa Ibu Menyusui Bagi ibu yang menyusui dan tetap berniat puasa di bulan Ramadhan, perlu mengetahui takaran gizi yang harus dikonsumsi. Seorang ibu menyusui perlu makanan tambahan sekitar 500 kilo kalori. Sumber gizi makro yang biasanya dominan ada dalam makanan adalah Karbohidrat, protein dan lemak, selain vitamin dan mineral yang termasuk kategori gizi mikro. Zat gizi mikro inilah yang mengatur berbagai proses dalam tubuh walaupun hanya dalam jumlah kecil. Ibu menyusui yang rutin mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam maka vitamin, protein, dan mineral akan tersedia dengan sendirinya. Pada umumnya, komposisi utama minuman suplemen ibu menyusui terdiri atas lemak dan protein, serta terkadang diperkaya dengan kandungan kalsium. Agar komposisi ASI lengkap gizinya, maka sang ibu yang menyusui perlu memastikan pada tubuhnya agar memiliki semua cadangan zat gizi, baik berupa gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) maupun gizi mikro (semua vitamin dan mineral). Maka dari itu, sang ibu menyusui perlu berupaya mengkonsumsi beragam makanan, serta selengkap mungkin makanan sehat-segar, agar dalam tubuhnya memiliki cukup zat-zat gizi penting untuk memproduksi ASI meskipun melaksanakan puasa. Meskipun sang ibu menyusui tidak makan selama 14 jam, komposisi ASI didalam tubuhnya tidak akan berkurang kualitasnya dibandingkan saat tidak berpuasa. Sebab, tubuh sang ibu memiliki mekanisme kompensasi dengan mengambil cadangan zat-zat gizi dari simpanan tubuh, berupa lemak, energi, dan protein serta vitamin dan mineral. Ketika sang ibu menyusui berbuka puasa, maka spontan tubuh akan mengganti cadangan zat-zat gizi tadi, sehingga sang ibu menyusui tidak akan kekurangan zat gizi untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya serta melakukan aktifitas lainnya. Lain halnya bila sang ibu menyusui mengalami kekurangan gizi, maka komposisi ASI akan berkurang pada tubuh sang ibu, sebab tidak ada lagi cadangan zat gizi yang berfungsi memasok kebutuhan produksi ASI ke dalam tubuh sang ibu. Seorang ibu menyusui dan tetap berpuasa adalah ibu yang sehat jasmani dan rohani karena sang ibu telah memberikan yang terbaik bagi sang bayi melalui ASI, yaitu semua gizi yang diperlukannya: mulai dari zat kekebalan, hormone dan enzim yang diperlukan untuk tumbuh sehat dan cerdas. Zat gizi yang baik menjadi dasar bagi pertumbuhan anak sholeh dan sholehah. ASI bagi sang bayi

merupakan suatu hak eksklusif yang tidak akan bisa digantikan. Dengan kegiatan menyusui pada ibunya, sang bayi merasakan kasih sayang dan ikatan batin dengan ibunya serta belajar mengembangkan naluri. Bagi para ibu yang masih menyusui eksklusif yakni usia bayi kurang dari 6 bulan diperbolehkan menunda kewajiban berpuasa. Pertimbangannya, pada masa menyusui eksklusif hanya ASI satusatunya asupan cairan bagi bayi dan sebagai sumber gizi untuk pertumbuhannya. Pada masa menysui eksklusif juga metabolisme tubuh ibu menyusui bekerja secara penuh untuk memproduksi ASI terus menerus dan menghasilkan komposisi ASI yang komplit. Ketentuan dalam Agama Islam pun memberi keringanan bagi para ibu menyusui untuk tidak berpuasa selama Ramadhan.

You might also like